Penembus Armor
Waktu berdetik-detik berlalu, koridor bawah tanah terasa sepi. Semua orang menahan napas menunggu Yuan Shi Tian Zun menyelesaikan simulasi.
Setelah lebih dari sepuluh menit, Hong Jige yang berwatak impulsif tak tahan lagi. Dia menyentuh punggung tangan Sun Miaomiao sambil berbisik pelan:
“Apakah prediksi astronomi memakan waktu sebanyak ini?”
“Ini belum seberapa. Kakekku melakukan prediksi astronomi semalaman suntuk.” Sun Miaomiao memancarkan iri hati: “Prediksi astronomi adalah skill inti Star Official, bisa mengetahui segala hal di dunia dan menghindari malapetaka. Tapi hanya bisa digunakan malam hari. Tak kusangka Yuan Shi Tian Zun punya artefak kelas atas.”
Pada tahap Star Official, prediksi astronomi hanya bisa dilakukan malam hari, tanpa pengecualian.
Baru setelah mencapai tahap dewa penjelajah matahari, prediksi astronomi bisa dibantu dengan formasi yang diukir, tanpa batasan waktu.
Karena itu Sun Miaomiao dan Zhao Chenghuang tak pernah menyangka dia bisa menggunakan prediksi astronomi untuk menyusun taktik, mengingat hari masih siang.
Satu jam kemudian, di antara suara gerutuan perut Hong Jige, Zhang Yuanqing membuka mata.
Dia mengacungkan satu jari ke arah semua orang, suaranya berat dan berisi:
“Aku melihat 14.000.605 kemungkinan masa depan. Dan kita hanya punya satu kesempatan untuk menang.”
Guan Ya menendangnya, “Jangan main meme, bahas urusan penting.”
Ekspresinya mulai rileks - si anjing ini masih bisa becanda, berarti sudah punya strategi.
Zhang Yuanqing berubah serius:
“Kita harus mengalahkan bos di ronde pertama. Jika masuk ronde kedua, akan ada korban jiwa. Sekarang akan kujelaskan detail pertarungan. Setiap tahap tidak boleh salah. Satu kesalahan, kita hancur. Paham?”
Para anggota tim bereaksi campur antara gembira dan tegang, lalu duduk bersila.
Setelah 30 menit, Hong Jige dan Tianxia Guihuo menggendong "Meriam Italia" rakitan Xiahou Aotian, mengikuti barisan terakhir menuju rongga perut gunung.
——Satu rombongan berlari kencang menuju alun-alun pusat dengan target jelas. Rintangan berlapis sepanjang jalan, tumpukan batu bata dan puing-puing parah menghambat pergerakan.
Untungnya fisik Saint bukanlah bahan mainan, terutama para fire master. Tianxia Guihuo dan Hong Jige menggendong struktur baja seberat lebih dari satu ton, melompat-lompat gesit di antara reruntuhan.
——Menurut Xiahou Aotian, sebenarnya meriam ini termasuk kategori mekanisme buatan, bukan artefak dalam arti ketat.
Tak lama kemudian, mereka tiba di Plaza Bagua yang terbuat dari logam tuang.
“Dung!”
Tianxia Guihuo dan Hong Jige meletakkan meriam baja raksasa, menghasilkan dentuman berat yang menderu.
Kedua fire master lalu melemparkan obor-api ke reruntuhan, membakar struktur kayu bangunan yang hancur, membuat kota kuno ini dilalap si jago merah.
Sun Miaomiao yang bertugas menghitung segera berteriak: "Sudah dua menit! Tinggal satu menit lagi, bersiap-siaplah menyambut mekanisme beast."
"Kamu yang harus siap hadapi mekanisme beast." Zhang Yuanqing mengeluarkan Tali Pinggang Kaisar Hijau dan melilitkannya di pinggang, lalu menerjang humanoid mecha yang berdiri tegak di atas simbol Yin-Yang.
Dalam prosesnya, ia mengaktifkan skill "bentuk binatang". Otot yang mengembang merobek baju, bulu hitam kasar menembus kulit, telinga bundar tumbuh di kepala, telapak tangan-kaki membesar disertai cakar keras.
"Auuugggh!" raungan bergema, air liur berhamburan seperti hujan.
Seekor beruang hitam setinggi 2 meter lebih mengaum keras sambil menerjang humanoid mecha.
Menyadari kedatangan musuh, robot tempur menyesuaikan postur tubuhnya menghadapi beruang hitam yang sedang mengamuk, lalu mengangkat lengan kanan yang dipasangi kotak panah.
Diiringi bunyi "Krek" dari mekanisme, sebuah bayangan cepat melesat menuju beruang hitam, menembus jantungnya dengan suara byur.
Beruang hitam itu, dengan semangat pantang menyerah, berhasil mendekati robot tempur. Cakar kanannya mengayun kuat, menangkis pedang besi panjang yang dihujamkan sang robot.
Sesaat kemudian, monster besi itu terkunci erat dalam pelukan beruang hitam.
Robot dan beruang saling beradu kekuatan diam-diam. Tubuh robot mengeluarkan suara "kreeek" yang membuat gigi ngilu, sementara lengan beruang perlahan terpaksa terbuka.
Di luar diagram Bagua, dari sabuk pinggang Putri Yinyao terdengar teriakan tegas seorang wanita: "Komandan, tembakkan meriamnya! Jangan buatku kecewa..."
Xiahou Aotian tanpa ragu menekan pelatuk.
Boom!
Sebuah matahari mini terlepas dari laras meriam, melahap robot dan beruang yang saling berpelukan.
Langkah taktis pertama: Penembus Armor!
Menurut prediksi astronomi Star Official, armor internal robot memiliki perlindungan khusus terhadap serangan jiwa. Ilusi, Serangan Jiwa, mimpi, serta kemampuan pelayan arwah menembus dinding—semua tak mempan padanya.
Karenanya, untuk membunuh makhluk hidup di dalam armor, kita harus menghancurkannya terlebih dahulu.
Di bawah hantaman meriam level Sovereign, tubuh beruang retak dan hancur berantakan. Tubuh asli Zhang Yuanqing muncul, terlempar oleh gelombang ledakan.
Dia berguling-guling di tanah lebih dari sepuluh kali, tulang-tulang di seluruh tubuhnya patah, kulitnya hangus terbakar, mulutnya menyemburkan darah dalam jumlah besar.
Mecha Humanoid itu mundur terhuyung-huyung dengan tubuh beratnya, asap putih mengepul dari tubuh logamnya seperti mesin yang konsleting, pedang perang di tangannya memerah dan melengkung, tapi cangkang tubuhnya sama sekali tidak rusak.
Serangan level Master gagal menembus armor...
Zhang Yuanqing dan yang lain tidak terkejut, meski Mecha Humanoid ini belum mencapai level Sovereign, tapi pasti bisa menahan satu kali serangan Sovereign.
Kalau tidak, buat apa badan segede ini?
Sun Miaomiao berteriak: "Dua belas detik!"
Zhang Yuanqing yang terluka parah merasa ngeri di hati, tanpa ragu mengaktifkan teknik panjang umur dari Tali Pinggang Kaisar Hijau, tubuhnya cepat sembuh dalam cahaya hijau lembut.
Dia cepat-cepat mengeluarkan jubah Yin-Yang, Sepatu Sliding Tackle dan Perisai Zi Jin, bangun sambil melakukan sliding tackle tepat saat Mecha Humanoid berlari kencang dengan langkah "Denting! Denting! Denting!", menghunjamkan pedang besi tempa yang membara.
Kedua pihak saling berpapasan.
Zhang Yuanqing buru-buru bangkit, seolah sudah berlatih ribuan kali, berbalik badan, mengangkat perisai, lagi-lagi tepat menghadang tebasan maut Mecha Humanoid yang berbalik cepat.
Dang!
Perisai Zi Jin retak besar-besar, tulang lengan kanan Zhang Yuanqing yang baru sembuh kembali patah akibat getaran gerakan dahsyat.
Sebelum terlempar, dia melemparkan bola api ke Mecha Humanoid sambil berteriak: "Waktu Non-Agresi sudah habis."
Bola api menghantam tepat di dada Mecha Humanoid, meledak dengan "Boom!", Tianxia Guihuo dan Hong Jige muncul di tengah kobaran api yang mengembang.
Tianxia Guihuo menyemburkan api dari telapak tangan, mengkonsentrasikannya menjadi pisau api yang memancarkan suhu tinggi, lalu menebas dengan ganas.
Pisau api berbentuk lengkung "Byur" menghantam dada robot humanoid, memperparah kondisi pelat perunggu yang sudah memanas dan rapuh.
Hong Jige mengangkat kedua tinjunya yang menyala api, lalu menghantam dengan gagah.
Dalam dentuman "Duaaang", terdengar suara retakan tulang jari yang patah.
Permukaan plat perunggu kuno terlihat berubah bentuk dan terdistorsi.
Mengabaikan rasa sakit, dua fire master mundur cepat ke kiri dan kanan setelah berhasil menyerang.
"Bzzzt..."
Suara kepakan sayap seperti baling-baling terdengar. Xiao Yuan membawa Asano Ryo melayang di udara, melepaskannya tepat di atas kepala robot humanoid untuk melakukan gerakan jatuh bebas.
Asano Ryo mengangkat Pisau Es rata di atas kepala, melantunkan mantra dengan lantang:
"Datanglah Embun Beku!"
Bilah pisau bermotif kristal es berderak-derek dilapisi kerak es, memancarkan hawa dingin yang terlihat mata.
Kulit Asano Ryo berubah menjadi biru es magis. Rambut panjangnya yang terurai di punggung terangkat tanpa angin, helai-helainya berhamburan dengan kristal es seperti debu bintang.
Hawa dingin menyapu area, mengembunkan kelembaban udara hingga membentuk lapisan es tipis di atas diagram logam Bagua.
Pedang panjang robot humanoid menembus udara, menusuk gadis Jepang yang tak bisa menghindar, memercikkan air dalam genangan besar.
Di sisi lain, Guan Ya mengacungkan Pedang Han Bafang, melesat maju dengan kaki panjangnya yang atletis bak macan tutul betina.
Mecha segera mengangkat lengan kiri, menembakkan anak panah ke arahnya. Plat perut terbuka memperlihatkan laras-laras hitam pekat yang menyemburkan obor, menghujani area luas dengan hujan peluru.
Tapi Guan Ya telah mengantisipasi serangannya. Ia berkelit di antara hujan peluru, menerobos kilatan api ledakan, lalu menusukkan pedangnya. Aura pedang menderu seperti suara naga.
"Krek!"
Plat perunggu tebal di dada mecha retak. Pedang Han Bafang Guan Ya juga ikut pecah.
Saat itu, Zhao Chenghuang dari luar arena berteriak: "Empat puluh tujuh detik, mundur!"
Tianxia Guihuo dan Hong Jige bersama-sama menggunakan Fire Walk. Percikan api merah menyala membungkus tubuh mereka sebelum muncul di reruntuhan yang sedang dilalap si jago merah.
Inilah tujuan pembakaran reruntuhan tersebut.
Mecha menjatuhkan pedang panjang besi tuang, membentangkan kedua lengannya yang masing-masing mengarah ke Asano Ryo dan Guan Ya yang sedang lari ke tepi alun-alun.
Lengan kiri menembakkan anak panah setengah meter, sementara telapak tangan kanan membuka plat untuk memperlihatkan lubang laras gelap gulita. Kilatan api menyala- anak panah dan peluru melesat ke punggung Asano Ryo dan Guan Ya.
Di detik kritis, Xiao Yuan muncul bagai elang yang menukik, menyambar Asano Ryo.
Anak panah itu nyaris meleset dari mereka.
Di sisi lain, cahaya bintang gemerlap muncul di belakang Guan Ya. Zhang Yuanqing dengan perisai bundar muncul dari cahaya tersebut.
Boom!
Perisai menahan peluru, namun dampak ledakan mendorongnya hingga limbung.
Zhang Yuanqing sambil mundur terjatuh, mengeluarkan roda Yin-Yang seukuran baskom yang bukan logam/besi/giok, lalu melemparkannya keras-keras.
Roda itu berputar jatuh di dekat kaki mecha, jarum penunjuknya berputar cepat.
Setelah melemparkan roda, Zhang Yuanqing menjentikkan jari "Prak!", menggunakan Star Escape Technique untuk kabur dari alun-alun Bagua berdiameter 100 meter.
Tepat 50 detik, "Universal Love" menjatuhkan hukuman. Alun-alun kini kosong melompong.
Mechanya berdiri bingung.
Zhang Yuanqing menghitung satu-dua-tiga, lalu "Prak!" menjentikkan jari. Cahaya bintang menyembul di depan mecha.
Dengan Thunderstorm Cannon sepanjang 30 cm di tangan, ia membidik dada yang retak itu dan menarik pelatuk.
Kilat ungu berkumpul cepat, bola petir melesat deras.
Sementara itu pelat dada mecha terbuka, deretan lubang senjata mengarah ke Zhang Yuanqing, juga menarik pelatuk.
"Byur byur byur..."
Hujan peluru menembus tubuhnya menyemburkan percikan air. Kemampuan pasif Water Ghost pada Jubah Yin-Yang mengecualikannya dari tembakan peluru.
"Boom!" Bola petir menghajar mecha di saat bersamaan, merobek habis pelindung perunggu penuh retakan.
Di dalam dada mecha terbaring pria tua berambut putih. Matanya terpejam, tengkuk dan dadanya tertancap pipa logam sebesar jari yang terhubung ke mesin dalam armor.
Serpihan perunggu yang pecah melukai pipi dan tubuhnya, mengalirkan darah hitam kemerahan. Ia masih menutup mata, tidak ada reaksi sama sekali.
Jarum Yin-Yang Zhuan Lun berhenti berputar, menunjuk ke area hitam.
Semua ini sudah diantisipasi Zhang Yuanqing. Dengan Kalung Keberuntungan di lehernya, jarum pasti menunjuk hitam.
Di atas Yin-Yang Zhuan Lun, muncul kotak dialog yang hanya bisa dilihat Spirit Realm Walkers:
Jarum: Hitam
Catatan 1: Jawab pertanyaan roda. Jika benar, jarum bisa diputar ulang. Kumpulkan tiga putih berturut-turut untuk membuka segel.
Catatan 2: Salah jawab? Mati!
Bersamaan dengan suara "Krek" mekanisme, dari lubang dinding kiri keluar "Five-Man Mechanism", sementara lubang kanan mengeluarkan berbagai konstruksi mekanis.
Total dari kedua sisi melebihi seratus, jauh lebih banyak dari sebelumnya.
Sun Miaomiao berteriak: "Bahaya! Terlalu banyak mekanisme kali ini!"
……
