Tidak Meminjamkan
Jam sembilan malam.
Zhang Yuanqing bersila di atas atap villa, di depannya tergeletak Daluo Xingpan, di matanya terkonsentrasi cahaya bintang seperti air.
Selubung Malam menyelimuti, langit malam yang luas dalam pandangan manusia biasa, di matanya dipenuhi konstelasi gemerlap nan mistis, sunyi namun penuh misteri.
Zhang Yuanqing menatap langit malam dengan kepala tegak. Saat serius mempraktikkan prediksi astronomi, ekspresinya tanpa suka-duka, auranya misterius samar bak orang suci zaman kuno yang duduk di puncak gunung merenungi masa lalu dan masa kini sepanjang malam.
Setelah mencapai pertengahan level enam, kemampuan prediksi astronominya meningkat drastis terutama dalam hal skala waktu. Mengambil contoh kasus Piringan Yin-Yang, sebelumnya Zhang Yuanqing hanya bisa melihat perkembangan tiga hari ke depan.
Sekarang menjadi tujuh hari.
Inilah yang dimaksud peningkatan skala waktu.
Namun selama melibatkan Sovereign berlevel tinggi, perkembangan peristiwa akan dipenuhi area berkabut yang tidak bisa ditembus penglihatan.
Sedangkan untuk Semi-dewa, bahkan area berkabut pun tidak ada. Mereka seolah memiliki kemampuan anti-prediksi, membuat Spirit Realm Walker berlevel rendah tidak bisa "melihat" mereka.
"Mm, benar ada kabut. Artinya ada keterlibatan Sovereign level tinggi. Prediksi Lao Da tepat, mereka akan mengerahkan Elder Cai. Tapi mungkin juga Grand Elder Di Hong?"
"Dengan hubungan dekat Huang Taiji, Grand Elder seharusnya tidak akan aktif menyerangku. Tapi dalam kasus Piringan Yin-Yang, dia pasti tidak membela saya. Markas besar tidak akan mentolerir aku menelan aset publik."
Awalnya dia enggan mencaplok aset negara, tapi 80 juta yang dikeluarkan Lao Da tidak boleh sia-sia.
Penolakan terhadap kompromi Sekretaris Li kemudian adalah bentuk ketidaksanggupan menerima kekalahan.
Ini seperti orang menjebakmu, gagal lalu minta maaf dan mengembalikan uang untuk menyelesaikan masalah? Mana ada keuntungan gratis seperti itu.
Baik dirinya maupun Fu Qingyang, bukan tipe orang yang percaya "kerugian adalah berkah".
Zhang Yuanqing menyapu cahaya bintang dari matanya, mengakhiri simulasi astral, membiarkan semua informasi terkait Piringan Yin-Yang menghilang.
Beberapa detik kemudian, matanya terbuka kembali dengan pancaran cahaya bintang, konstelasi langit muncul kembali. Bintang-bintang saling bertabrakan dan bergeser, menunjukkan tren masa depan.
Kali ini, Zhang Yuanqing sedang memprediksi lokasi "Raja Kematian".
Tabrakan bintang di langit malam semakin intensif, perubahan cahaya berkedip pun terjadi. Seluruh Selubung Malam bagaikan layar monitor yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang menguasai kode rahasia.
Setelah belasan menit, bintang-bintang yang berkedip dan bergerak tak menentu kembali ke posisi semula. Lalu... sebuah bintang di barat daya tiba-tiba bersinar terang sebelum akhirnya meredup.
Zhang Yuanqing membuka mata tajam, "Barat daya... Raja Kematian ada di barat daya."
Dari Anne, dia memperoleh data detail tentang Raja Kematian. Dengan menggunakan data sebagai perantara, prediksi ini bisa mendapatkan lokasi spesifik sudah merupakan pencapaian yang menggembirakan.
Untuk hasil lebih akurat, dibutuhkan hubungan karma dengan target atau media seperti barang pribadi, daging darah, rambut/kulit. Tapi pada tahap ini, mustahil mendapatkan barang-barang tersebut.
"Setelah urusan Piringan Yin-Yang selesai, aku akan ke barat daya sekalian liburan. Hmm, coba prediksi nasib Guan Ya dkk..."
Dia kembali membuka Mata Bintangnya, mengamati konstelasi bintang.
"Lingjing mengisolasi prediksi astronomi, tapi hubungan karma dengan Guan Ya terlalu dalam. Sedikit petunjuk bisa didapat... Masih hidup? Dungeon non-kematian pasti aman, prediksi sia-sia..."
Zhang Yuanqing menghentikan prediksi astronomi, matanya terasa perih disertai pusing ringan.
Teknik prediksi astronomi terlalu banyak menghabiskan kekuatan bintang. Apalagi dia harus mempertahankan Daluo Xingpan sambil melakukan prediksi.
“Agak canggung, saat ini kekuatan Taiyin-ku tidak sebanding praktisi Taiyin murni, kekuatan bintang juga kalah dari yang khusus pelajari bintang. Tapi aku punya kekuatan Dewa Matahari, jadi musuh alami dalam profesi yang sama.”
Saat itu, kilatan cahara hitam yang tak terlihat orang biasa melintasi langit, mendarat di atap.
Sepasang pria ganteng dan wanita cantik muncul dari cahaya hitam.
“Yuan Shi, lama tak jumpa!” Pria ganteng itu melambai sambil tersenyum.
Zhang Yuanqing mengabaikannya, matanya terpaku pada wanita berdarah asing yang memesona.
Ini seorang "kakak" — atau lebih tepatnya "ibu-ibu profesional" — dengan kecantikan yang luar biasa.
Rambut chestnut sebahu dengan ujung bergelombang, wajah oval sempurna, fitur wajah tajam dan indah, sorot mata biru muda yang memikat. Ia mengenakan tanktop putih, jaket kulit hitam, dan celana jeans ketat.
Zhang Yuanqing dalam hati berkomentar: Pantas saja bisa membuat rasa bakti sang guru berubah, memang benar-benar kecantikan kelas dewa.
“Hei, hei!” Ling Jun melotot padanya, “Waktu kamu menatap Victoria sudah melebihi batas aman. Tarik kembali tatapanmu, atau kita putus hubungan guru-murid hari ini juga!”
“Aku hanya penasaran saja. Jangan mengukur hati orang lain dengan hatimu sendiri.” Zhang Yuanqing membela diri.
Ling Jun berkata pada Victoria: “Inilah Yuan Shi Tian Zun yang kubicarakan — playboy yang punya pacar di seluruh Songhai.”
Zhang Yuanqing: “???”
Victoria tersenyum halus: “Halo!”
Logat Ibukota-nya sangat standar, bahkan pengucapan Mandarin-nya lebih baku daripada Zhang Yuanqing orang Selatan.
Zhang Yuanqing tak lagi bercanda. Ia berdiri dan memberi salaman protokoler: “Terima kasih atas bantuannya.”
“Sesuatu yang mudah.” jawab Victoria.
"Tujuan perjalanannya adalah menyusun formasi, menganugerahkan kekuatan rahasia kepada Yuan Shi Tian Zun."
……
Keesokan paginya, saat Zhang Yuanqing baru menyantap beberapa gigitan pangsit goreng, sekelompok petugas penegak hukum masuk dengan penuh semangat. Mereka semua mengenakan setelan formal, pria tampan dan wanita cantik, lebih mirip drama idol Korea bagi yang tidak tahu.
Pemimpinnya adalah pria kekar sekuat beruang hitam, juga berpakaian resmi namun dengan dua kancing kemeja terbuka, memperlihatkan bulu hitam keriting yang lebat.
Pria yang aura dan posturnya mirip fire master ini melangkah besar ke meja makan, suaranya berat dan menggema:
"Yuan Shi Tian Zun, saya petugas senior Divisi Jianghuai, ID Spirit Realm Liaoyuan Tianhuo. Anda diduga menyalahgunakan aset Aliansi Lima Unsur, harap ikut kami untuk penyelidikan. Ini surat penahanan dari markas besar."
Mereka bahkan mengirim fire master... Zhang Yuanqing langsung memahami motivasi jahat Sekretaris Li dan Elder Kepolisian.
Setelah persidangan, semua tahu Yuan Shi Tian Zun sulit dikendalikan bahkan berani melawan Ten Elder markas besar. Jadi Divisi Jianghuai mengirim fire master emosional untuk menangkapnya, agar dua tong mesiu bertabrakan.
Jika dia melawan bahkan bertindak fisik, maka masalah ini akan naik level menjadi "Yuan Shi Tian Zun menolak ditangkap karena bersalah".
Pandangan Zhang Yuanqing jatuh pada surat penahanan, melihat ID Spirit Realm penandatangan - Cai Qinhe!
"Ke mana?" Dia menarik kembali pandangannya, terus menyantap bakpao.
"Divisi Jianghuai." Jawab pria kekar itu.
Zhang Yuanqing mengangguk datar, "Tunggu saya selesai sarapan."
Benar saja, begitu mendengar, pria kekar itu langsung mengerutkan alisnya, tangannya menekan bahu Zhang Yuanqing, "Silakan ikut kami kembali, segera..."
Belum selesai bicara, tiba-tiba matanya kosong, terpaku berdiri di tempat.
Di belakangnya, pria ganteng dan wanita cantik dari Divisi Jianghuai semuanya tertegun.
Zhang Yuanqing perlahan melepaskan tangan besar di bahunya, melanjutkan makan. Setelah meneguk habis mangkuk terakhir susu kedelai, dia mengeluarkan tisu dan membersihkan mulutnya:
"Aku sudah selesai."
Kalimat ini bagai mantra penghilang sihir, semua orang yang terpaku mulai sadar. Mata mereka berbinar kembali, lalu terkejut melihat pemandangan di depan.
Dalam persepsi mereka, Yuan Shi Tian Zun yang menolak kerja sama sudah dibawa paksa oleh Petugas Liaoyuan ke mobil khusus menuju Divisi Jianghuai.
Mereka menganggap Yuan Shi Tian Zun tidak istimewa, bahkan berencana mencari kesempatan menyulitkan sang jenius selama perjalanan. Sebagai pejabat menengah Divisi Jianghuai, mereka sangat kesal dengan "perampasan harta berharga" oleh Yuan Shi Tian Zun.
Tapi sekarang, mereka masih berada di villa, sementara Yuan Shi Tian Zun tersenyum duduk di depan nampan makanan yang sudah kosong.
Ilusi!
Termasuk "Liaoyuan Tianhuo", pupil mata semua anggota Divisi Jianghuai menyempit. Semangat dan aura petugas hukum seolah disiram air dingin.
Mereka bahkan tidak menyadari kapan terkena ilusi.
Melihat efek peringatan sudah tercapai, Zhang Yuanqing tersenyum bangkit: "Aku bersedia bekerja sama dengan penyelidikan, ayo pergi."
Dia menyodorkan kedua tangan ke pria kekar itu, "Perlu borgol?"
"Ekspresi Liao Yuan Tian Huo berubah-ubah. Sebelum berangkat, Elder Kepolisian memang memberikan isyarat bahwa Yuan Shi Tian Zun telah menelan aset Divisi Jianghuai, dan perlu ditempa secukupnya dalam perjalanan."
"Tapi sekarang terlihat, bahkan penegakan hukum dengan kekerasan pun mungkin hanya bagian dari ilusi."
Saat itu, seorang wanita muda yang cantik di belakangnya berkata: "Tidak perlu. Anda hanya perlu kembali untuk membantu penyelidikan, bukan sebagai tersangka."
Liao Yuan Tian Huo turun melalui anak tangga, "Pergi!!"
Tim patroli Divisi Jianghuai datang dengan mobil, tentu kembali juga menggunakan mobil. Jarak antara Jianghuai dan Songhai melintasi provinsi, total dua ratus tiga puluh kilometer. Berangkat pagi, baru sampai di Divisi Jianghuai saat siang.
Setelah efek jera sebelumnya, selama perjalanan tim penegak hukum bersikap patuh, tidak menyulitkan atau memprovokasinya.
Zhang Yuanqing langsung dibawa ke ruang interogasi Divisi Jianghuai - kamar kecil, lampu dingin, kursi interogasi, dan perekam video yang mengarah langsung padanya.
Tata letaknya persis seperti ruang interogasi departemen investigasi markas besar.
Setelah dibiarkan menunggu selama satu jam di ruang interogasi, pintu kedap suara berat terbuka. Seorang pemuda dengan aura militer masuk.
"Saya tanya, kamu jawab." Pemuda itu duduk, meletakkan perekam suara terlebih dahulu, membuka buku kesaksian, lalu mengambil pulpen sambil berkata dingin:
"Di dungeon mana Piringan Yin-Yang hilang?"
"Dungeon faksi."
"Level berapa?"
"Level S, Kota Mekanisme Mo Zong."
Gerakan menulis pemuda itu terhenti, ia menatapnya sebentar sebelum melanjutkan: "Daftar anggota faksi yang ikut."
"Daftar anggota menyangkut privasi, saya menolak menjawab."
"Ceritakan secara detail bagaimana Piringan Yin-Yang bisa hilang."
……
Kantor Divisi Jianghuai terletak di pusat kota yang ramai, dengan skala mirip kepolisian. Belok kiri 100 meter ada mall, dikelilingi gedung apartemen.
Di sebelah kanan juga ada sebuah sekolah dasar.
Kantor-kantor cabang besar semua berlokasi di pusat kota. Sekilas bertentangan dengan prinsip awal merahasiakan eksistensi Spirit Realm Walker. Logikanya markas orang berkemampuan supernatural seharusnya lebih aman di pinggiran kota sepi.
Tapi sebenarnya pemilihan lokasi markas resmi sangat strategis, syarat utama adalah "kepadatan penduduk".
Area dengan kepadatan tinggi justru lebih aman. Adanya nilai moral membuat semua Spirit Realm Walker ragu-ragu dan pasif. Tak ada yang berani membantai di keramaian, bahkan Semi-dewa pun akan berpikir dua kali.
Sejak berdirinya Aliansi Lima Unsur, hampir tidak ada cabang yang menjadi target bos-bos kubu jahat.
Kalau markasnya di pinggiran kota sepi, mungkin sudah lama dihancurkan habis oleh Sovereign atau Semi-dewa organisasi gelap.
Soalnya mereka seperti orang tak berkaki - muncul dan menghilang tanpa jejak. Sedangkan pihak resmi sebagai penjaga tatanan, "Biar biksu lari, kuilnya tetap ada". Dalam pertarungan faksi yang kejam, harus mengorbankan moralitas dan kebaikan versi orang awam.
Di kantor lantai atas, Elder Kepolisian berdiri di depan jendela lantai ke langit, memandang jalanan yang padat lalu lintas:
"Liao Yuan Tian Huo bilang, ilusi Yuan Shi Tian Zun sudah mencapai level puncak Tahap Sage. Itu pasti bukan Star Illusion. Dia sudah menyuling Yi Chuanmei menjadi pelayan arwah."
“Ditambah lagi dengan mayat Jendral Keserakahan, dia sendiri setara dengan beberapa Saint level enam. Hanya dalam lima bulan, dia mencapai prestasi seperti ini, benar-benar mengerikan.” Sesosok tua berjubah hitam di meja bundar menghela napas, “Jika karakternya lebih kalem, markas besar pasti akan melakukan segala cara untuk memupuknya menjadi Ketua Aliansi keenam. Tapi melihat contoh dari marsekal sebelumnya, Ten Elder tak akan memberinya kekuasaan kecuali bisa menghaluskan sifat kerasnya.”
“Marsekal…” Elder Kepolisian mendengar ini, tiba-tiba teringat kejadian-kejadian kacau di masa lalu.
Di masa mudanya, meski tidak memiliki sifat pemberontak sebesar Yuan Shi Tian Zun, sang marsekal juga punya karakter buruk: keras kepala, dominan, langsung menghunus pedang saat terjadi perselisihan.
Marsekal bergabung dengan Aliansi Lima Unsur saat berada di Tingkat Sage. Sebelum mencapai Tingkat Sage, dia bekerja di organisasi Heavenly Punishment. Konon saat dewan sesepuh keluarga Fu berniat memindahkan anak emas ini ke Aliansi Lima Unsur, dua pemimpin Semi-dewa Heavenly Punishment langsung bergerak. Mereka mengirim tim yang terdiri dari Eksekutor level satu untuk memberikan tekanan ke keluarga Fu.
Aliansi Lima Unsur tak mau kalah. Mereka segera mengirim Dewan Sesepuh. Kedua pihak berdebat di keluarga Fu selama setahun, bertengkar setiap bertemu, berkelahi setelah bertengkar, sampai hampir menggali kuburan leluhur. Akhirnya dengan menyerahkan keuntungan besar, mereka berhasil merekrut sang Nenek ini ke Aliansi Lima Unsur.
Setelah susah payah merekrut bibit unggul ke bawah asuhan, markas besar sangat menjaganya. Memberikan tunjangan dan fasilitas terbaik, memanjakan setinggi langit.
Tapi pemujaan inilah yang akhirnya menimbulkan masalah.
Sebagai mutiara keluarga Fu yang merupakan keluarga Lingjing, Fu Qingyang sendiri memiliki kecantikan yang menonjol, ditambah dengan bakat alamiahnya, wajar jika dia menjadi objek perburuan para pria ganteng muda pihak resmi, generasi kedua dan ketiga.
Generasi kedua dan ketiga adalah kelompok yang kompleks, di antaranya ada sosok berbakat seperti Empat Tuan Terhormat pihak resmi, tapi banyak juga orang bebal yang gemar berfoya-foya.
Ada yang menggunakan taktik kotor, namun Fu Qingyang yang memiliki potensi sebagai calon Ketua Aliansi dengan kecerdasan luar biasa, mana mungkin bisa dikalahkan oleh orang bebal. Dia langsung menusuk si pelaku sampai mati.
Meskipun pelaku salah lebih dulu, kesalahannya tidak sampai hukuman mati, apalagi keputusan hidup-mati bukan wewenang Fu Qingyang. Markas besar ingin membentuk sifat mutiara keluarga Fu ini agar lebih terkendali. Hukumannya tidak berat: penurunan pangkat, kurungan satu bulan, denda 30 juta, dan dua artefak disita.
Fu Qingyang yang tak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya - sebagai Putri kecil di keluarga Fu, Putri kecil di Tianfa, Putri senior di Aliansi Lima Unsur - langsung membuat keributan di markas besar sampai mempermalukan Ten Elder.
Masih banyak contoh serupa. Selama masa jabatannya, Fu Qingyang sering melukai rekan kerja yang tak disukainya. Semua yang tidak sesuai selera dihajar, yang parah langsung ditusuk. Meski tak ada korban jiwa lagi, markas besar sama sekali tak bisa mengendalikannya.
Alasan dia masuk ke dungeon faksi untuk berlatih adalah karena konflik yang sudah memuncak - lebih parah dari kontradiksi antara Yuan Shi Tian Zun dan markas besar sekarang.
Untungnya setelah setahun menjalani dungeon, sifatnya mulai lebih terkendali, tidak lagi tajam seperti tombak yang selalu mencolok.
Tahun-tahun ini menjabat sebagai marsekal, perlahan menjadi matang, akhirnya memiliki wujud Ketua Aliansi.
Jadi Markas Besar mengetuk Yuan Shi Tian Zun memang beralasan, untuk mencegah munculnya "anak" pemberontak seperti Fu Qingyang lagi.
Ketukan pintu halus memutus aliran pikiran Elder Kepolisian. Ia menatap pintu kaca buram kantor: "Masuk!"
Pendekar Pedang muda mendorong pintu masuk, menyerahkan catatan interogasi lalu mundur.
Elder Kepolisian kembali ke meja, duduk berhadapan dengan lelaki berjubah hitam, membaca dokumen dengan serius.
Wajah seriusnya menyunggingkan senyum sinis: "Piringan Yin-Yang jatuh ke jurang? Alasan konyol, apa dia benar-benar pikir Fu Qingyang bisa mengatasinya?"
Lelaki berjubah hitam berujar datar: "Menggelapkan Piringan Yin-Yang, benar-benar tindakan tak tahu diri."
Dalam hal ini, Divisi Jianghuai dan Yuan Shi Tian Zun memiliki konflik kepentingan yang tak terdamaikan.
Elder Kepolisian menggerutu: "Tak cuma tak tahu diri, tapi juga bodoh! Aset resmi bisa seenaknya dimakan? Markas Besar dan para Ketua Aliansi takkan setuju."
Kalau precedent ini dibiarkan, apakah cabang-cabang lain akan meniru, memindahkan aset publik ke sabuk pinggang pribadi?
Bertahun-tahun ini, banyak keluarga petugas dan Elder yang berusaha mengalihkan aset Aliansi Lima Unsur ke dompet pribadi, mengubah uang negara jadi milik pribadi dengan cara legal.
Markas Besar selalu memberikan hukuman berat untuk tindakan seperti ini.
Ia meneguk teh dari cangkir, menatap lelaki berjubah hitam: "Apakah Tiger Token sudah turun?"
Lelaki berjubah hitam menggeleng: "Elder Cai sudah mengajukan ke marsekal, seharusnya sampai sebelum jam pulang hari ini."
“Setelah permohonan Tiger Token disetujui, kita akan tetapkan kasus ini. Para Ketua Aliansi juga tak akan membiarkannya.” Elder Kepolisian melempar laporan interogasi: “Bodoh!”
Keduanya tak berbicara lagi, terdiam sambil minum teh.
Tak lama kemudian, ponsel di depan pria berjubah hitam berdering. Elder Kepolisian melirik layar ponsel yang menyala - penelepon adalah sekretaris Elder Cai.
Pria berjubah hitam menerima panggilan dan menekan speaker: “Sekretaris Zhou.”
Suara berat pria terdengar dari telepon: “Permohonan Tiger Token ditolak. Marsekal menolak.”
“Apa?!”
Pria berjubah hitam dan Elder Kepolisian langsung tegak punggungnya, terbelalak menatap layar ponsel.
“Marsekal menolak.” Sekretaris Elder Cai mengulang.
Pria berjubah hitam mengangkat ponsel dengan gugup: “Alasannya apa?”
“Dia bilang...” Suara Sekretaris Zhou tiba-tiba aneh, “Mood-nya sedang buruk, tidak mau meminjamkan!”
……
