Jamuan Malam
Dibombardir tatapan penuh keheranan, langkah Huang Taiji sempat tersendat namun segera kembali normal. Posturnya tegap tanpa sadar, raut wajahnya semakin serius - mirip selebriti yang tiba-tiba sadar image publik saat melangkah di karpet merah.
"Sudah kubilang berkali-kali, jangan panggil aku ayah angkat." Huang Taiji mengerutkan alis dengan wajah sangar.
"Kebiasaan aja," Zhang Yuanqing menanggapi, "Huang... Kak Huang, tolong bantu di jamuan malam ini. Lao Da cuma nawarin bunga 2,9% per tahun, makanya susah cari investor."
Huang Taiji berkata dengan suara berat: "2,9% memang rendah. Deposito berjangka di bank pun lebih menguntungkan."
"Makanya aku minta tolongmu. Siapa yang nggak tau kalau pengembang properti itu raja modal?"
Ekspresi Huang Taiji tetap profesional: "Uang grup bukan milik pribadiku. Investasi dengan return rendah akan merusak reputasiku..."
Belum selesai bicara, Zhang Yuanqing tiba-tiba berteriak: "Ayah angkat~!"
Sudut mulut Huang Taiji berkedut halus: "Akan kupikirkan."
"Terima kasih ayah angkat!" Zhang Yuanqing menggiring Huang Taiji masuk ke ruang jamuan, berseru: "Lao Da, para tamu terhormat, ayah angkatku sudah datang!"
Di ruang makan, para pria ganteng dan wanita cantik berbaju resmi menoleh penuh keheranan.
Tatapan penuh makna dari para kenalan berdesir mengarah ke Huang Taiji.
Huang Taiji tidak memiliki keterampilan kewaspadaan, tapi dia bisa dengan mudah merasakan keterkejutan, kejutan tak terduga, dan sedikit rasa iri yang mulai muncul dari para anak orang kaya generasi dua, tiga, dan empat pihak resmi ini.
Kejutan dan rasa iri ini berbeda dengan identitasnya sebagai salah satu Empat Tuan Terhormat pihak resmi.
Yuan Shi Tian Zun sekarang sudah berbeda dari sebelumnya. Setelah dungeon Kekacauan Lima Elemen, dia benar-benar masuk dalam jajaran yang terkuat di bawah Sovereign. Dari segi kekuatan, sekarang sudah setara dengan Empat Tuan Terhormat pihak resmi.
Dari segi reputasi (baik itu reputasi baik maupun buruk), dia telah melampaui Tuan Huang yang pendiam, Huogongzi yang impulsif, Hua Gongzi yang malas dan genit, serta Pangeran Uang yang meyakinkan dengan kebajikan.
Panggilan "ayah angkat" ini mencerminkan keterkejutan semua orang bahwa Huang Taiji berhasil menaklukkan Yuan Shi Tian Zun.
Huang Taiji dengan diam-diam meluruskan punggungnya, lalu memasuki aula jamuan seperti selebriti yang berjalan di karpet merah. Tamu-tamu penting segera mengerumuninya untuk menyapa dengan sikap antusias dan hormat.
Zhang Yuanqing keluar dari ruang makan, melewati pekarangan, dan kembali ke depan villa untuk menyambut tamu.
Tak lama kemudian, dia kembali menyambut dua kenalan yang juga merupakan bintang utama jamuan malam ini.
——Miao Tenger dan Ling Jun.
Malam ini Miao Tenger terlihat sangat mencolok dengan kemeja sutra putih yang berkilau dan rok panjang lipit biru muda, segar bagai setangkai anggrek.
Penampilan ini sangat sesuai dengan aura dan kecantikannya yang memesona, memancarkan kesucian sekaligus kegenitan khas wanita dewasa.
"Teng'er adik, satu hari tidak bertemu seperti terpisah tiga musim gugur ya." Zhang Yuanqing tertawa lepas, membuka pelukan menyambut, seolah ingin memeluk mesra Miao Tenger.
Miao Tenger wajahnya merekah senyum cerah, dengan santai memberikan pelukan simbolis, bergumam: "Usiaku lebih tua, kamu harus memanggil kakak."
"Tidak bisa. Ling Jun adalah orang-orang terkasihku, saudara seperjuanganku. Kau adiknya, berarti juga adikku." Zhang Yuanqing memuji dengan tulus dan antusias: "Wah, Teng'er adik malam ini pasti akan jadi ratu pesta ya."
Miao Tenger mencibir: "Bicara manis mulut."
"Jangan merendah, jangan merendah!" Zhang Yuanqing menggenggam tangan kecil Miao Tenger, menepuk punggung tangannya dengan penuh perasaan: "Di mataku, Teng'er adik adalah kecantikan nomor satu pihak resmi, tiga poin lebih cantik dari Yin Ji."
Ekspresi dan nada bicaranya serius, hampir seperti hendak bersumpah ke langit.
Kalimat ini jelas menyentuh hati Miao Tenger, wajah ayunya langsung bersinar senyum cerah.
Tiba-tiba ia menghela napas:
"Aku minta maaf soal persidangan itu."
Maksudnya adalah Elder Miao yang tidak membantu Yuan Shi Tian Zun di persidangan.
"Ah, Elder Miao memang licin dalam strategi. Dia tahu hubunganku dengan Ling Jun danmu sangat erat. Meski dia tidak membantuku, aku tak bisa menyimpan dendam." Zhang Yuanqing mengangkat bahu.
Miao Tenger memandangnya beberapa saat, lalu tersenyum lagi.
“Teng'er, kamu masuk dulu. Aku mau bicara dengan Yuan Shi.” Ling Jun di sampingnya batuk-batuk kecil, mendesak sepupu perempuannya segera masuk dan berhenti berinteraksi dengan Yuan Shi Tian Zun.
Miao Tenger mengangguk halus, melangkah anggun seperti teratai melintasi pekarangan menuju villa.
“Lima detik!” suara Ling Jun terdengar melankolis.
“Lima detik apa?” Zhang Yuanqing melirik penuh tanya.
“Kamu menggenggam tangan Teng'er selama lima detik. Dia sangat benci kontak fisik dengan lawan jenis, termasuk berjabat tangan. Tapi dia tidak hanya memelukmu, bahkan membiarkan tangan isengmu menggenggam tangannya.”
“Itu cuma pelukan formal. Aku bahkan belum sempat mengukur... ukuran dada sepupumu.”
“Hei, kalau terus bicara genit tentang sepupuku, aku benar-benar marah!” Ling Jun menghela nafas, “Tapi Teng'er memang suka tipe seperti kamu – berbakat, tidak serius, punya kecerdasan emosional tinggi, pandai mengambil hati. Sayangnya kamu sudah punya Guan Ya. Kalau tidak, aku akan sangat senang menitipkan Teng'er padamu.”
“Jangan deh. Fu Qingyang pasti akan menghajar kita berdua dengan jurus 'keterampilan yang mendekati jalan suci'.”
“Yang kamu khawatirkan malah Fu Qingyang akan menikam kita, bukan Guan Ya yang akan sedih? Jadi perasaan Fu Qingyang lebih kamu perhatikan ya?”
“Jangan tiba-tiba jadi BL gini. Ayo masuk!” Zhang Yuanqing mendorongnya masuk ke pekarangan.
Pukul delapan malam, tamu-tamu undangan mulai berdatangan ke Villa Fu Jiawan.
Lokasi pesta berada di gedung sayap kiri, di sana terdapat aula khusus untuk acara jamuan dengan luas lebih dari 500 meter persegi, dilapisi karpet tebal, dan langit-langit digantung lampu kristal bertingkat seperti bunga teratai sembilan kelopak.
Meja panjang berlapis taplak putih tersusun rapi, di atasnya terpajang bahan-bahan makanan premium.
Para Bunny Girls memandu pelayan wanita meliuk di antara kerumunan, membawa lebih banyak hidangan lezat dan arak. Di tengah pesta berdiri piano mengilap, Miao Tenger yang cantik bak anggrek sedang memainkannya dengan lincah, jari-jari putihnya yang indah menari lentur di atas tuts hitam-putih.
Sebagai tuan rumah, Fu Qingyang mengenakan setelan jas putih salju, rampendek diikat gaya ekor kuda, wajah tampak bak patung masih memancarkan aura dingin nan anggun.
Dia bersama bawahan kepercayaannya Yuan Shi Tian Zun bergantian mengobrol dan bersentuhan gelas dengan para elite resmi, tampak seperti dua pemuda paling mencolok di jamuan malam itu.
Setelah tiga putaran arak, suasana semakin meriah. Huang Taiji juga mengajak Yuan Shi Tian Zun berkeliling, sama sekali tidak menolak panggilan "ayah angkat" darinya.
Zhang Yuanqing langsung tahu misi yang diberikan Lao Da telah selesai - Tuan Huang pasti akan meminjamkan uang.
Sebenarnya target utama pesta ini adalah Huang Taiji. Sebagai CEO Grup Konstruksi Pemerintah, tahun ini sektor propertinya lesu sehingga grupnya mengurangi investasi di bidang itu dan punya banyak dana menganggur.
Mengamankan Huang Taiji berarti menyelesaikan 80% masalah kekurangan dana.
Tapi Fu Qingyang bilang, Huang Taiji ini orangnya kaku dan serius. Di dunia bisnis dia selalu patuh pada prosedur. Bahkan "harga diri" Pangeran Uang pun tidak laku di hadapannya.
Harus Yuan Shi Tian Zun, si anak angkat inilah yang turun tangan.
Zhang Yuanqing berhenti minum setelah dua putaran. Dia tidak bisa minum arak. Minuman mahal apapun yang masuk ke mulutnya akan sia-sia. Dia lebih suka cola dingin. Tapi Fu Qingyang bilang, acara resmi harus dihadapi dengan serius. Tidak ada tempat untuk cola di jamuan malam.
Sekarang, dia duduk di dekat balkom, menikmati hembusan angin sepoi-sepoi malam sambil mengamati para pria dan wanita yang sedang tertawa riang.
Dia menunggu kesempatan.
Ling Jun "kambuh penyakit lamanya", mulai menggoda wanita lagi. Tertawa keras di tengah kerumunan perempuan, menggoda yang kiri dan kanan, tidak sempat mengurus sepupunya.
Mayoritas perhatian tertuju pada Fu Qingyang, Huang Taiji, dan beberapa selebritas lain. Hanya sedikit yang mendekati Miao Tenger.
Secara logika, dengan kecantikan, postur tubuh, dan garis keturunan Miao Tenger, dia seharusnya jadi pusat perhatian. Tapi seperti Yin Ji, dia belum melupakan "kekasih gelap"-nya. Jadi di acara sosial dia menjaga diri ketat, tidak memberi kesempatan pada pria berkualitas tinggi manapun.
Lama-lama tidak ada yang mendekati lagi. Lagipula semua di sini orang-orang terpandang. Kodok berkaki tiga sulit dicari, tapi wanita berkaki dua ada di mana-mana. Buat apa malu-maluin diri dengannya?
Tiba-tiba Fu Qingyang "tidak sengaja" menumpahkan beberapa tetes anggur merah di dadanya. Dia segera berdalih ganti baju lalu meninggalkan kursinya.
Fu Qingyang baru saja pergi, seorang Bunny Girls langsung mendekati Miao Tenger dan berbisik:
"Nona Teng'er, Tuan ingin berdiskusi denganmu. Tolong ikuti saya."
Fu Qingyang perlu menemuiku? Miao Tenger mengamati ruang pesta sekilas. Benar, Fu Qingyang tak terlihat. Ia mengangguk sambil tersenyum:
"Baik."
Dia mengikuti Bunny Girls meninggalkan pesta, menuruni tangga menuju sebuah kamar penginapan di lantai satu.
Bunny Girls membungkuk hormat: "Mohon tunggu sebentar, Tuan akan segera datang."
Setelah berkata demikian, ia menutup pintu dan pergi.
……
Ibukota.
Tim kunjungan gabungan Hukuman Langit dan Kelompok Seribu Bangau tiba di Hotel Fenglinwan.
Di depan hotel, seorang pria paruh baya berkemeja rapih dengan setelan jas telah menunggu lama.
"Eksekutor Hunter, salam. Saya Yang Rong, sekretaris Elder Miao!" Senyum pria itu penuh kesopanan, gaya jabat tangan sempurna.
Ini pertama kalinya Hunter mewakili Hukuman Langit mengunjungi Aliansi Lima Unsur. Meski utamanya diplomat untuk Eropa, tugas Asia ini jatuh ke tangannya karena diplomat Asia sedang masuk Lingjing.
Hunter menatap tajam wajah pria itu, dengan cepat merekonstruksi data terkait di pikirannya.
Yang Rong, Wakil Ketua Departemen Luar Negeri sekaligus sekretaris Grand Elder Baihua Hui.
Menteri Luar Negeri Baihua Hui, Elder Miao, bertanggung jawab atas penerimaan organisasi Tertib internasional - menjadi wajah dan wibawa Aliansi Lima Unsur di kancah global.
Pemburu Iblis selalu merasa bahwa pilihan Aliansi Lima Unsur mengangkat Elder Miao sebagai Menteri Luar Negeri adalah keputusan yang cerdik dan penuh siasat.
Elemen kayu yang perkasa itu memiliki karakter kalem, kurang agresif, namun licin dalam strategi - sangat cocok untuk membius musuh di forum diplomatik sekaligus membentuk citra Aliansi Lima Unsur yang lembut dan tidak mengancam di kancah internasional.
Saat Pemburu Iblis menatap tajam Sekretaris Yang, sang sekretaris juga sedang mengamatinya, bersama tiga pemuda dari Hukuman Langit.
Dari trio ini, Siren Osmond adalah wajah lama. Dia pernah dua kali berkunjung ke Tiongkok - pertama saat masih di tahap Transenden, kala itu dirinya bagai Yuan Shi Tian Zun masa kini, bintang berbakat Hukuman Langit.
Meski berdarah Siren, dia menolak bergabung dengan Gereja Laut. Di tahap Transenden, dia sudah membunuh beberapa Profesi Jahat setingkatnya sendirian, memiliki rekam jejak dan prestasi tempur yang gemilang hingga membuat Gereja Laut menghela napas penyesalan.
Persis seperti Taiyi Men yang menyesali kebodohan Elder Sun.
Bertahun silam saat berkunjung dengan delegasi luar negeri Hukuman Langit, dia mengalahkan enam Transcendent Aliansi Lima Unsur dalam forum pertukaran, menjadi pusat perhatian.
Tahun lalu dia datang lagi sebagai Saint level enam, tapi kali ini bertemu dengan Jiang Ju si nekat yang nyaris memukulinya sampai mati.
Ini adalah kunjungan ketiganya ke Tiongkok.
Dari dua lainnya, yang beraura santai seperti Ling Jun adalah mage angin Hoover York. Berbeda dengan Ling Jun, di balik keluguannya tersembunyi jiwa pembunuh.
Gurunya adalah Golden Executioner level satu Doyle Jerome, Sovereign terhebat.
"Bakat dan kekuatan Hoover York tidak sebanding dengan Osmont, mirip dengan Huang Taiji dan Jiang Ju."
"Adapun pemuda serius pendiam itu, yang terlihat rapi seperti biksu pertapa, Sekretaris Yang tidak pernah melihatnya, bahkan tidak bisa mengingat data terkaitnya."
"Hanya ada dua kemungkinan: Pertama, orang ini adalah senjata rahasia Heavenly Punishment yang sangat rendah profil, sehingga Five Elements Alliance belum menyelidikinya."
"Kedua, dia benar-benar antek kecil yang cuma didatangkan untuk memenuhi kuota. Antek kecil tentu tidak layak mendapat perhatian Sekretaris Yang, mengingat elite Heavenly Punishment sangat banyak, tidak mungkin semua diselidiki detail."
"Setiap kali Heavenly Punishment mengunjungi Tiongkok, mereka membawa sekelompok jenius dan pasukan elite. Di satu sisi untuk memamerkan fondasi dan talenta ke organisasi Tertib luar negeri, di sisi lain karena dalam diplomasi pasti ada 'pertukaran' - membawa orang lemah hanya akan mempermalukan."
"Yang bisa mewakili organisasi di luar negeri pasti kelompok paling elite, berlaku untuk semua organisasi."
"Elder Miao sudah menunggu lama, silakan masuk."
"Sekretaris Yang memimpin kelompok Thousand Cranes dan anggota Heavenly Punishment masuk ke hotel, naik lift ke lantai tujuan, lalu masuk ke ruang VIP."
"Di ruang VIP bergaya Tiongkok yang elegan, seorang elder berpenampilan humanoid duduk tenang di meja bundar, menyambut para utusan dengan senyum."
"Wajahnya tampak segar dan damai seperti nabi bijak zaman kuno, tapi rambutnya adalah ular-ular hitam sebesar jari yang mendesis-desis mengeluarkan lidah, bergoyang seperti rumput air."
"Kedua kakinya adalah akar-akar tanaman yang menjalar, tertancap kuat di tanah."
"Sebenarnya dengan tingkatan Pemburu Iblis, tidak layak menerima audiensi langsung dari Elder Miao. Tapi karena mewakili hukuman langit, sebagai bentuk kesopanan, Elder Miao tidak boleh absen."
Pemburu Iblis melangkah maju dengan sikap santun, berjabat tangan dengan Elder Miao tanpa rasa rendah diri.
Pejabat Kelompok Seribu Bangau malah hampir menempelkan kepala ke lantai, membungkuk sambil berkata: "Hormat kepada Elder Miao!"
Tiga Saint muda masing-masing mengendalikan emoji wajah mereka, membungkuk memberi salam.
Eksekutor Pemburu Iblis boleh bersikap setara, tapi mereka tidak. Ini bentuk penghormatan pada atasan, juga karena tekanan psikologis alami dari tingkatan pejalan yang lebih tinggi.
"Silakan duduk, jamuan malam sudah siap." Elder Miao tersenyum tipis, memberi isyarat pada semua tamu untuk menempati kursi.
Setelah semua duduk dan menikmati masakan nasional selama beberapa menit, Elder Miao berbicara:
"Kami sudah membaca aplikasi dari Kelompok Seribu Bangau. Identitas apa yang dimiliki buronan yang ingin ditangkap hukuman langit ini?"
Dalam dokumen aplikasi Kelompok Seribu Bangau, tertulis tentang ekstradisi buronan oleh mereka sendiri tanpa keterlibatan hukuman langit - ini hanya "prosedur standar" formalitas, tapi semua paham situasi sebenarnya.
Hanya menangkap buronan biasa, Aliansi Lima Unsur dengan senang hati memberi muka pada hukuman langit. Hubungan kedua organisasi ini cukup baik 1-2 tahun terakhir.
"Buronan level A. Organisasinya sudah dihancurkan, tapi orang ini menguasai daftar yang berisi nama-nama orang dalam organisasi Tertib yang berkolusi diam-diam."
Elder Pemburu Iblis menjelaskan secara singkat level, profesi, dan latar belakang organisasi Sang Raja Dunia Bawah.
“Elder Miao，sedikit mengangguk：“Selama tim penangkapan hukuman langit mematuhi aturan, tidak melukai rakyat jelata, tidak membuat kejadian menjadi ribut, tidak menolak pengawasan dan bantuan Aliansi Lima Unsur, kami bersedia memberikan fasilitas.””
Pemburu Iblis tersenyum：“Anda adalah sesepuh yang bijaksana.””
Kedua pihak mengangkat gelas bersama.
Setelah mengobrol sebentar, Pemburu Iblis menyebut urusan penting kedua，“Mo Jun telah gugur hampir setahun, tidak tahu apakah Aliansi Lima Unsur sudah menemukan penerus Warisan Mo Jun？””
“Belum！”Elder Miao menggelengkan kepala，“Aliansi Lima Unsur tidak peduli siapa penerus Warisan Mo Jun, itu urusan Taiyi Men.””
“Tapi jika jejak penerus Warisan Mo Jun ditemukan, Aliansi Lima Unsur juga tidak akan diam saja.”Suara Pemburu Iblis menjadi berat：“Kami menerima laporan dan sudah mengidentifikasi awal identitas penerus Warisan Mo Jun.””
Mata Elder Miao tiba-tiba menyipit, menatap Pemburu Iblis beberapa detik, lalu berkata dengan suara berat：
“Siapa？”
……
