Satu Hari Satu Malam
Grup chat tenggelam dalam keheningan panjang. Lama tak ada yang chat, semua membuka forum resmi.
Seperempat shichen kemudian, Hong Jige membanjiri 10+ screenshot forum. Sun Miaomiao menyusul dengan screenshot grup Star Official Taiyi Men. Grup faksi yang sepi tiba-tiba ramai.
Sun Miaomiao: Gila! Nggak masuk akal! 1 lawan 3 menang? Grand Elder sampai ngajar khusus buat Star Official. Apa aku masuk dungeon beberapa hari? Kok rasanya kayak bertahun-tahun?
Dia linglung. Postingan pin di forum resmi Taiyi Men bertajuk: "Inilah maneuver level tertinggi tahap Star Official!"
Setelah masuk ke post, dia tidak langsung menonton video. Pertama-tama, Sun Miaomiao membaca komentar-komentar rekan seperguruan untuk memahami situasi secara garis besar. Dengan perasaan tak percaya, dia segera membuka video dan menyaksikannya dengan mulut ternganga dari awal hingga akhir.
Satu lawan tiga!
Yuan Shi Tian Zun berhasil mengalahkan tiga Sage terhebat dari Heavenly Punishment sendirian - musuh yang setara dengan Empat Tuan Terhormat pihak resmi.
Hong Jige: Yuan Shi Tian Zun, kamu benar-benar berani memukul tiga orang ini? Hebat sekali!
Dia tidak hanya menonton video Yuan Shi Tian Zun menghancurkan tiga Sage di hutan pinus, tapi juga melengkapi dengan video kekalahan Huogongzi dan Yin Ji.
Setelah menghubungkan semua kejadian, melihat Yuan Shi Tian Zun menekan tiga Sage terkuat terasa sangat memuaskan. Hong Jige menunjukkan rasa hormatnya dengan meneguk tiga mangkuk sup ayam.
Hong Jige: Jiang Ju benar-benar mempermalukan kelas Fire Master kita. Harusnya meledakkan diri! Lebih baik mati daripada hidup dalam penyesalan.
Ucapan Hong Jige ini bukan sarkas. Dia benar-benar serius. Jika posisinya ditukar, dia pasti akan meledakkan diri.
Berbeda dengan sikap santai "hebat sekali" Hong Jige, Zhao Chenghuang merasakan keputusasaan yang dalam.
Sejenak sebelumnya dia masih bersukacita karena menaklukkan dungeon level A dan optimis dengan promosi ke level 5. Seketika itu juga, segelas air dingin menyiram kepalanya.
Gagal total!
Zhao Chenghuang: Inikah kekuatan sejatimu? Di Kota Mekanisme Mo, kamu sama sekali tidak menunjukkan kemampuan sesungguhnya. Bahkan ini mungkin belum semuanya, kan? ＠Yuan Shi Tian Zun
Yuan Shi Tian Zun jelas-jelas tidak masuk dungeon, tapi malah lebih kuat dibanding saat di Kota Mekanisme Mo.
Dia juga sudah menonton videonya. Hanya sesama Star Official seperti dirinya yang bisa memahami kehebatan teknik prediksi astronomi Yuan Shi Tian Zun. Sebagai Star Official level 4, dia merasa seperti melihat mahasiswa mengerjakan kalkulus tingkat tinggi.
——Tidak paham tapi merasa keren!
Tianxia Guihuo: Dia jelas belum mengeluarkan semua kemampuannya, kemenangannya terlalu mudah.
Meski tidak memiliki mental bersaing seperti Zhao Chenghuang, Tianxia Guihuo yang berasal dari kalangan biasa punya rasa krisis yang kuat. Melihat Yuan Shi Tian Zun yang beberapa bulan lalu masih "selevel" dengannya, kini sudah menjadi salah satu yang terkuat di bawah Sovereign, rasa krisisnya langsung meledak.
Muncul perasaan genting bahwa jika tidak segera meningkatkan diri, akan tersingkir.
Xiahou Aotian: Mental kalian berdua sudah panik ya? Sudah kubilang jangan bahas topik ini, pantas saja!
Tianxia Guihuang dan Zhao Chenghuang mengirim serangkaian elipsis (...).
Asano Ryo yang memulai topik ini, sambil menggunakan software terjemahan untuk melihat gambar, akhirnya berhasil memahami isi screenshot dengan kemampuan bahasa Mandarinnya yang pas-pasan.
Di grup chat, dia mengirim tiga "Sugoi" berturut-turut untuk mengekspresikan kekaguman.
Asano Ryo sudah sangat mengagumi Yuan Shi Tian Zun, menganggapnya sebagai jenius sekali dalam tiga ribu tahun. Setelah menonton video, dia merasa perkiraannya masih terlalu rendah.
Selain itu, semakin hebat Tuan Yuan Shi, semakin senang dia karena posisinya di Kelompok Seribu Bangau akan ikut naik.
Mungkin suatu hari nanti, sensei-nya pun akan membungkuk hormat padanya: "Asano Ryo-sama, hari ini akan menghadiri rapat yang diadakan Tuan Yuan Shi lagi ya?"
Zhang Yuanqing memasukkan informasi: "Ah iya, kali ini aku berhasil memperoleh lima material level Master, empat puluh material level Sage, satu artefak bertipe aturan..."
Apakah ini terlalu kejam... Setelah berpikir, dia menghapus kalimat ini. Entah bagaimana reaksi yang lain, tapi Zhao Chenghuang, Tianxia Guihuo, dan Xiahou Aotian pasti akan mengalami kehancuran jiwa bela diri.
Saat ini, dia baru teringat Xiao Yuan yang sama sekali tidak bicara dari tadi. Dengan gatal jari, dia membuka foto profilnya:
"Xiao Yuan, sudah mandi belum? Kenapa tidak bicara di grup chat?"
Ibu Sihir Xiao Yuan: Apa kamu ingin dengar pujian dariku, pujian dariku, atau pujian dariku?
Yuan Shi Tian Zun: Ingin dengar kamu bilang mencintaiku.
Ibu Sihir Xiao Yuan: Screenshot sudah, nanti akan dikirim ke Guan Ya.
Zhang Yuanqing dengan cerdik membalas dengan emotikon "sujud sambil meluncur".
Xiao Yuan ber-sifat dingin, Zhang Yuanqing tidak berharap dia akan menjilat. Dia mengirim pesan bertanya:
"Apakah Master Wuchen belum kembali?"
Ibu Sihir Xiao Yuan: Belum. Aku sedang mendengar Kou Beiyue bercerita tentang petualanganmu di Provinsi Baguai. Kamu bertemu ?
Zhang Yuanqing lalu menceritakan pengalamannya di Provinsi Baguai.
Yuan Shi Tian Zun: Aku lebih penasaran dengan kisahnya. Dia dan Pemburu Racun itu seperti saudara sedarah meski beda orang tua.
Ibu Sihir Xiao Yuan: Ceritanya panjang. Kalau tertarik, kamu bisa datang ke Hotel Wúhén. Kisahnya bukan rahasia dalam tim, boleh diceritakan.
"Bibi Xiao Yuan, kamu hampir langsung bilang 'datang lihat aku'..." Zhang Yuanqing mengangkat sudut mulut. Saat itu, dia mendengar pintu kamar mandi berderik "krek" terbuka. Guan Ya setelah 25 menit 42 detik, akhirnya menyelesaikan pekerjaan bersih-bersih yang agung dan panjang lebar.
Zhang Yuanqing dengan wajah datar menghapus riwayat chat dengan Xiao Yuan.
Guan Ya mengenakan kemeja putih longgar, bagian bawah memakai renda hitam. Ujung kemeja menjuntai di pangkal paha, memperlihatkan kaki putih mulus yang berkilauan.
Dia berdiri di samping meja belajar, memiringkan kepala sambil mengeringkan rambut dengan handuk kering.
"Katamu mau memberi hadiah apa untukku?"
"Makan dulu saja."
Ini memang jam makan siang. Setelah Guan Ya mengeringkan rambut, mereka pergi ke ruang tamu untuk makan.
Usai makan siang, Guan Ya kembali ke kamar. Dengan tatapan penuh curiga dia memeriksi Zhang Yuanqing sambil berkata:
"Sang Ratu memandangmu dengan cara yang aneh."
"Aneh bagaimana?" Tatapan Zhang Yuanqing jernih, ekspresinya tenang.
Dengan penekanan level saat ini, bahkan keterampilan kewaspadaan Guan Ya tak bisa menembusnya. Tapi di meja makan, frekuensi Sang Ratu mencuri pandang padanya memang lebih tinggi dari biasanya.
Selama makan, pandangan Guan Ya tak lepas dari grup chat, tapi sebenarnya sudah menangkap semua emoji halus Sang Ratu.
Di hadapan Pengintai, segalanya tak bisa disembunyikan.
Sang supir tua menatap tajam pacarnya sambil mengerutkan kening: "Apa akhir-akhir ini kamu mengajarinya jongkok? Hmm, melihat ekspresinya... jongkok mungkin bukan masalahnya. Tapi susu pembersih wajah, gelombang otak, atau tahu fermentasi... itu lain cerita."
“Omong kosong! Aku selalu menjaga kesucian.” Zhang Yuanqing bergumam dalam hati, hampir saja aku lupa kamu ini supir tua yang suka bercanda vulgar.
Guan Ya tampak tidak senang, duduk di tepi ranjang tanpa bicara.
“Lho, ini tidak seperti dirimu yang biasa. Dulu kamu selalu bersikap 'wanita jalang itu tidak perlu dikhawatirkan', kenapa tiba-tiba kehilangan kepercayaan diri?” Zhang Yuanqing menatapnya tajam, “Oh, aku mengerti. Video itu memberimu tekanan, merasa tidak bisa mengendalikanku lagi?”
Guan Ya menyeringai dingin, tapi tidak membantah.
“Aku tidur dulu.” Dia melepas celana dan menyelusup ke dalam selimut.
Perasaannya memang sedang tertekan. Sebagai anggota inti keluarga Fu, bakat, kecantikan, tubuh, dan wawasannya jauh di atas gadis biasa, membuatnya sangat percaya diri.
Setelah menonton video pertarungan Yuan Shi hari ini, dia dan anggota faksi lain sama-sama merasakan kepasrahan yang mendalam.
Yuan Shi adalah siluman yang membuat orang putus asa. Jenius atau karyawan berjas rapi mana pun akan merasakan tekanan di hadapannya.
Tekanan ini bagi Zhao Chenghuang dan Tianxia Guihuo berupa rasa urgensi, krisis, frustasi dan kepasrahan. Tapi bagi Guan Ya, ini tentang keraguan diri dan kekhawatiran.
Dia sedikit takut tidak bisa mempertahankan pria ini.
Sudah berusaha keras naik level, tapi tetap tidak bisa menyusul, tertinggal jauh.
Dalam lamunan yang kacau, kelelahan menghantam. Guan Ya tertidur lelap.
Saat terbangun lagi, langit sudah gelap. Alarm elektronik di laci kepala tempat tidur menunjukkan: Pm:21:35:40
Pukul setengah sepuluh malam.
Guan Ya secara refleks melihat ke samping bantal, tidak melihat Zhang Yuanqing, lalu duduk dengan perasaan kecewa sebelum akhirnya melihat kotak hadiah di atas meja.
Baru saat itu ia teringat hadiah yang Yuan Shi janjikan. Penasaran, ia membuka selimut dan berjalan ke meja lalu membuka kotak hadiah berpita kupu-kupu.
Di dalam kotak tersimpan sepasang pelindung lengan sutra berwarna darah.
Artefak? Guan Ya merasakan kemauan pedang dalam tubuhnya bergolak, menyadari ini adalah artefak untuk profesi Pengintai.
Sebenarnya ia sudah punya cukup banyak artefak - lima artefak Tahap Sage, sebagian dari dungeon berkesulitan tinggi, sebagian lagi dari Fu Qingyang.
Bicara soal artefak, Guan Ya teringat jubah Pendekar Pedang. Mengingat jubah itu membuatnya kesal. Meski setuju kekasihnya memberikan artefak legendaris itu ke sepupu, secara emosional tetap membuatnya geram.
Sambil berpikir begitu, Guan Ya mengambil pelindung lengan dan mulai membaca informasi barang.
Setelah membaca informasi, Guan Ya meletakkan artefak, mengusap mata, lalu mengambilnya kembali.
Beberapa detik kemudian, ia meletakkannya lagi, menarik napas dalam, dan mengambil sekali lagi.
Setelah mengulangi tiga kali, Guan Ya mendengar jantungnya berdegup kencang seperti drum, merasakan darah mengalir deras di pembuluh darahnya.
Pada Tahap Sage, melawan level lebih tinggi sangatlah sulit. Hanya dengan lingkungan khusus dan artefak khusus seseorang bisa melakukan prestasi itu.
Artefak yang bisa membantu Spirit Realm Walker melawan level lebih tinggi adalah barang legendaris. Jumlahnya sangat terbatas di seluruh Lingjing, hanya organisasi besar yang mampu menyediakannya.
……
"AC menghembuskan angin dingin, di atas ranjang double yang luas, Zhang Yuanqing mempertahankan posisi push-up dengan selimut sutra tipis berwarna kuning Ming menutupi tubuhnya, menatap ekspresi menggoda sang pacar yang menggigit bibir sambil menutup mata."
"Mereka sedang berlatih keras untuk meningkatkan Nilai EXP."
"Guan Ya mengernyitkan alis, menggigit bibir, seluruh tubuhnya berkeringat. Emosi kecilnya datang cepat menghilang lebih cepat, lenyap bagai asap di antara gerakan berlutut dan tengkurap."
"Ternyata wanita memang perlu diberi hadiah..." Zhang Yuanqing berpikir dalam hati.
"Menerima hadiah, emosi Guan Ya langsung menghilang. Matanya berkaca-kala penuh perasaan, malu-malu memanggilnya 'Kakak'. Zhang Yuanqing pun mengeluarkan Kain Bersuka-suka Yin-Yang dan mengajak Dual Cultivation."
"Latihan pertama segera berakhir. Dalam balutan Kain Bersuka-suka, Zhang Yuanqing melepaskan nafsu yang terpendam lama."
"Dengan kompak mereka membuka atribut karakter untuk memeriksa Nilai EXP."
"Sepertinya... Nilai EXP tidak naik? Tidak yakin, aku cek lagi."
"Hmm~"
"Zhang Yuanqing menarik Kain Bersuka-suka."
"Waktu berlalu cepat. Mereka berlatih semalaman hingga fajar tiba."
"Saat Zhang Yuanqing menyelesaikan latihan terakhir, dengan puas mereka bersama-sama membuka atribut karakter untuk memeriksa Nilai EXP."
"Nilai EXP memang bertambah."
"Naik... 0.03%."
"Ibu capek semalaman, pinggang mau patah, suara jadi serak, cuma dapat segini Nilai EXP?!" Guan Ya mengacungkan Kain Bersuka-suka Yin-Yang lalu melemparnya ke lantai dengan mental hancur lebur.
"Zhang Yuanqing buru-buru menghibur: 'Jangan marah, Kakak Guan Ya. Minum dulu.'"
"Pergi!!" Guan Ya berbalik sambil meneriakkan auman singa betina dari timur sungai.
"Iya iya, aku yang terlalu memaksakan kakak Guan Ya." Zhang Yuanqing segera mengakui kesalahan, Pengintai tidak seperti Night Wanderer, Pengintai tidak punya energi melimpah dan daya tahan mengerikan.
Sepanjang malam, Guan Ya harus menerima hantaman tanpa henti, gigih bertahan sambil mengatupkan gigi, hanya menanti lonjakan besar Nilai Pengalaman setelah "Dual Cultivation".
Sekarang sama sekali tidak bisa menerima hasil seperti ini.
"Sebenarnya masuk akal, satu malam naik 0.03 Nilai Pengalaman, seratus hari jadi 3%, setahun 10%, setara dengan dungeon Level B. Kalau sekali Dual Cultivation langsung melonjak, Earth Fiend pasti jadi tak terkalahkan."
Guan Ya marah memukulnya: "Kamu yang bilang Nilai Pengalaman akan melonjak! Bulan ini jangan harap bisa menyentuhku."
……
Sarapan, ruang makan.
Ratu bertanya: "Kenapa Guan Ya tidak sarapan?"
"Lagi tidur nyenyak!" jawab Zhang Yuanqing.
Selain agak lelah dan kepala terasa panas, tidak ada masalah serius.
Xie Lingxi merajuk: "Wajar tidak bisa tidur, teriakannya sepanjang malam..."
Zhang Yuanqing baru menyadari, si gadis licik ini tampak lelah dengan lingkaran hitam di mata yang cukup tebal.
Jangan-jangan dia mendengarkan semalaman... Zhang Yuanqing berpikir, harus menyita headphone penyadapnya.
"Terusik sepanjang malam?" Ratu ikut merajuk, "Perpisahan singkat memang bikin mesra, tapi tidak sampai segitunya, Tuan. Kau bisa minta bantuan orang lain untuk meringankan beban Guan Ya."
Xie Lingxi terkejut, memandang kakak Ratu dengan tatapan heran.
Meski semua mendambakan Kakak Yuan Shi, tapi sebelumnya Kakak Ratu masih cukup anggun. Kadang kala ketidakanggunannya lebih bernada candaan, kenapa tiba-tiba jadi seaktif ini.
Apa yang memberinya keyakinan?
Zhang Yuanqing teringat legenda Kaisar Kuning yang menguasai 3.000 perempuan lalu naik ke alam dewa di siang bolong—pasti ada Istana Belakang besar yang terus menyediakan Dual Cultivation.
“Tampaknya pria setia dan romantis sepertiku ditakdirkan tidak bisa melalui jalan Dual Cultivation!” Pikirnya dengan penuh penyesalan.
Tapi kadang melakukan Dual Cultivation sesekali, lebih baik daripada tidak sama sekali.
Tiba-tiba, dering ponsel yang mendesak dan nyaring berbunyi.
Zhang Yuanqing mengeluarkan ponselnya, peneleponnya adalah Xiao Yuan.
"Halo!" Dia mengangkat telepon, "Aku baru saja berpikir untuk mengunjungimu hari ini."
Karena Ratu dan Xie Lingxi ada di dekatnya, dia tidak bisa berbicara dengan wajah genit, nada bicaranya cukup serius.
"Yuan Shi, Tongtong celaka." Suara Xiao Yuan terdengar panik dan khidmat.
……
