Pemimpin Pure Yang: "Murid durjana!"
Zhang Yuanqing mengambil sebilah pedang dari inventory. Tanpa sarung maupun tsuba, bilahnya berwarna putih di satu sisi dan hitam di sisi lain. Panjang total 50cm, mirip pedang Tang versi mini atau katana, berbentuk seperti tantō (pedang pendek Jepang).
"Kenapa katana Jepang?" Zhang Yuanqing terkejut. Senjata semacam ini sering ia lihat di TV, biasa digunakan orang Jepang untuk seppuku atau serangan jarak dekat.
Di dunia nyata, para pejabat Kelompok Seribu Bangau juga menggantungkan pedang pendek bergaya serupa di pinggang mereka.
Meski desain Pedang Penghancur Tubuh-Jiwa terlihat simpel dan keren, Zhang Yuanqing agak sulit menerima kenyataan bahwa ini adalah tantō Jepang.
Nyonya Gunung Tiga Jalan melirik sekilas, "Ini adalah pedang horizontal Dinasti Tang."
"Bukannya pedang horizontal itu panjang? Kenapa ini pendek?" Zhang Yuanqing tertegun.
"Nyonya Gunung Tiga Jalan menatapnya dalam-dalam, tak memberi penjelasan, hanya berkata dingin: 'Bukankah kau mengaku sebagai murid Akademi Nasional? Mengapa bahkan pengetahuan dasar ini tak kau ketahui?'"
Ekspresi Nyonya terlihat jelas menjijikkan.
"Hmm?" Zhang Yuanqing menangkap ketidaksenangan dan kejijikan di mata si tua bangka, teringat dia adalah Putri Kekaisaran Dinasti Song. Dalam hati bergumam: "Cewek ini diskriminasi gelar akademik juga ya?"
Segera menghela napas panjang dan menjelaskan:
"Yang Mulia belum tahu, di era modern kami juga mengalami malapetaka perang seperti invasi lima suku barbar yang mengacaukan Tiongkok. Warisan budaya terputus. Kini istana melakukan pengebirian budaya sendiri, budaya asing menginvasi. Rasa kagum pelajar domestik terhadap budaya luar seperti kekaguman negara-negara pada masa Dinasti Tang dulu, sementara budaya sendiri dicampakkan. Terhadap fenomena ini, istana hanya retorika kosong, bendera-bendera dikibarkan tinggi, tapi diam seribu bahasa. Bukan hanya murid Akademi Nasional sepertiku, bahkan Sarjana Wenyuange istana sekarang pun mungkin tak tahu pedang pendek itu."
Si tua bangka terdiam mendengarkan.
Saat itu, atribut item muncul:
Nama: Pedang Penghancur Jiwa dan Raga
Tipe: Senjata
Fungsi: Menghabisi dewa dan memusnahkan jasad
Deskripsi: Ditempa oleh pandai besi termashur Dinasti Tang XXX, melebur berbagai bahan langit dan bumi berharga. Butuh 10 tahun penyempurnaan hingga memicu fenomena aneh alam. Memiliki dua sisi: sisi putih menghancurkan tubuh fisik, sisi hitam merobek roh. Kedua sisi bisa diubah sesuai keinginan majikan.
Catatan 1: Begitu pedang ini keluar, harus meminum darah dan membunuh jiwa. Jika tidak, akan membawa konsekuensi balasan ke majikan.
Catatan 2: Setiap 24 jam membutuhkan satu Jiwa dan satu Nyawa untuk dipupuk, jika tidak akan mengakibatkan konsekuensi balasan ke majikan.
Catatan 3: Di bawah tahap Dominasi, waktu penggunaannya tidak boleh melebihi 30 detik, jika tidak akan terkena konsekuensi balasan.
Skill Wajah Putih: Penembus Armor, Berdarah, Keracunan, Penghancur Bentuk.
Penghancur Bentuk: Dapat melancarkan aura pedang setiap 12 jam, mengabaikan pertahanan fisik musuh.
Skill Wajah Hitam: Penenang Jiwa, Penghancur Jiwa, Perampas Jiwa.
Penenang Jiwa: Memiliki efek melemahkan 30% terhadap arwah dendam, tubuh spiritual, dan kekuatan mental.
Penghancur Jiwa: Dapat langsung memadamkan jiwa. Jika target adalah makhluk hidup, efek menghantam jasad dengan pisau hitam setara dengan menghantam jiwa.
Perampas Jiwa: Dapat menarik proyeksi jiwa makhluk hidup keluar dari jasad (efek Penghancur Jiwa berkurang setengah).
Zhang Yuanqing melihat atribut item, di kepalanya hanya ada kata "Waduh", dalam hati berpikir pantas disebut "Pedang Penghancur Tubuh dan Jiwa". Kena tebas benda ini, baik Earth Fiend yang ahli pertahanan maupun Illusionist dengan jiwa abadi, semuanya harus gg.
Penembus Armor, Berdarah dan Keracunan adalah atribut umum yang sering ditemui di artefak level Transcendent, tapi Pedang Penghancur Tubuh dan Jiwa adalah artefak level Master sehingga fungsi-fungsi ini secara alami sesuai dengan tahap Dominasi.
Apa artinya ini? Artinya satu tebasan bisa menghabisi satu "ayah angkat".
Dibandingkan bentuk Wajah Putih, Wajah Hitam lebih penting. Meski Night Wanderer bisa menekan tubuh spiritual, sebenarnya hanya memiliki "Intimidasi" dan "menelan".
Namun ketika level arwah dendam terlalu tinggi, kemampuan menelan tak lagi efektif. Bagaimanapun tak ada yang ingin menelan racun untuk bunuh diri. Maka hanya tersisa Intimidasi——Spiritual Script pun tak bisa mengatasi arwah dendam yang levelnya lebih tinggi dari dirinya.
Kini akhirnya ada senjata yang bisa langsung membunuh arwah dendam, menutupi kelemahan ini.
Yang terpenting adalah skill "Merampas Jiwa" yang bisa langsung menarik proyeksi jiwa lawan. Dipadukan dengan "War Soul", meski efeknya berkurang separuh, tetap bisa melukai jiwa secara fatal.
Teknik ini sangat efektif melawan Illusionist.
Pisau Tubuh dan Jiwa Musnah adalah artefak Mo Jun. Sebaiknya tidak digunakan sembarangan agar status sebagai penerus Warisan Mo Jun tidak terbongkar, kecuali jika menggunakan identitas palsu... Zhang Yuanqing menatap si tua bangka: "Nyonya, sampai jumpa nanti!"
Sosoknya menghilang dari dungeon.
……
Yuan Shi Tian Zun menghilang. Yang pertama mengetahui adalah Xiao Yuan. Setelah panggilan tiba-tiba terputus, awalnya dia mengira sinyal buruk. Namun saat mencoba menelepon kembali, tak bisa menghubungi Yuan Shi Tian Zun.
Sebagai Profesi Jahat yang waspada, dia segera menyadari sesuatu salah. Langsung ＠Guan Ya di grup chat Kebangkitan Para Arwah, berharap bisa menghubungi Yuan Shi Tian Zun melalui jalur resmi.
——Guan Ya dan Xiao Yuan tidak memiliki kontak satu sama lain.
Setelah gagal menghubungi Yuan Shi Tian Zun, Guan Ya menghubungi bandara melalui Bunny Girls. Hasilnya justru mendapat kabar buruk: Gulfstream kehilangan kontak.
Sebagai Pengintai, dia menekan perasaan cemas dan menyebarkan berita ini ke "Grup Kebangkitan Para Arwah" dan Elder Anjing.
Grup chat langsung meledak. Hong Jige, Xiahou Aotian dan lainnya tidak tahu detailnya, kebingungan total.
Guan Ya: Gulfstream tidak mungkin kehilangan kontak begitu saja, seharusnya dia mengalami penyergapan. Sudah lebih dari 10 menit tidak ada kabar, hidup-matinya tidak diketahui.
Guan Ya: Yuan Shi Tian Zun pagi tadi bilang mau keluar urusan bisnis, tidak memberi tahu detail. Kami bahkan tidak tahu situasi dasarnya.
Sun Miaomiao: Aku tahu, dia punya teman Profesi Jahat yang ditangkap cabang Bai La @Xiao Yuan, pasti kamu tahu ini. Cepat katakan!
Nada bicaranya jelas panik.
Xiao Yuan: Ada rekan saya yang ditangkap cabang Bai La karena tidak sengaja melukai orang. Saya yang memohon Yuan Shi Tian Zun untuk menyelamatkannya.
Ternyata kamu... Guan Ya menggigit giginya melihat pesan ini, ingin sekali menemukan wanita ini dan menusuknya dengan pedang!
Menurutnya, Xiao Yuan maupun rekannya tidak ada artinya dibanding sehelai rambut Yuan Shi. Mempertaruhkan diri untuk mereka adalah hal yang paling tidak berharga.
Tianxia Guihuo: Ini pasti jebakan. Kebetulan Fu Qingyang baru cuti panjang, Yuan Shi Tian Zun langsung dikeluarkan dari Songhai dan disergap. Intel organisasi jahat tidak mungkin secepat ini, berarti musuh yang mengatur adalah Mawar Malam.
Aib Fire Master menganalisis dengan dingin dan tepat.
Sun Miaomiao: Aku akan segera minta kakek datang ke Songhai, ambil DNA-nya untuk ramal.
Xiahou Aotian: Lebih cepat lebih baik, karena gudang faksi tidak bisa dibuka.
Zhao Chenghuang: Dia masuk dungeon? Tidak, dia terjebak dalam segel khusus.
Artinya Yuan Shi Tian Zun dikurung seperti anjing yang dipukul di dalam ruangan.
Seorang di puncak Tingkat Sage yang menghadapi musuh level Master, dan terkunci di dalam... Akhirnya sudah jelas.
Dan sekarang, sudah lima belas menit sejak Yuan Shi Tian Zun kehilangan kontak.
Guan Ya merasa pusing sesaat, detak jantungnya cepat. Setelah menarik napas dalam, dia segera mengirimkan informasi ke Elder Anjing dan Ling Jun.
Para Elder Divisi Songhai mengadakan rapat darurat dan merumuskan tiga rencana pencarian: pertama, menggunakan satelit militer untuk pencarian; kedua, mengajukan artefak pencari orang ke markas besar; ketiga, meminta Elder Taiyi Men meramal lokasi Yuan Shi Tian Zun dan meminta Sovereign keluarga Sarjana meramal keberuntungannya.
Selain itu, Elder "Huangsha Baizhan" dan "Tianhuo Liaoyuan" dari Songhai langsung menuju ketinggian tempat Gulfstream hilang kontak. Jika Yuan Shi Tian Zun terjebak di lokasi, mungkin masih ada kesempatan penyelamatan.
Kabar Yuan Shi Tian Zun disergap dan hilang kontak saat kembali ke Songhai segera menyebar di Taiyi Men dan markas besar Aliansi Lima Unsur.
……
Markas besar Aliansi Lima Unsur.
Sekretaris Zhou menelepon ponsel Elder Cai sambil tersenyum:
"Pemimpin, kabar baik! Yuan Shi Tian Zun bermasalah. Dia hilang kontak dalam penerbangan dari cabang Bai La ke Songhai, diduga terkena penyergapan."
Jika Yuan Shi Tian Zun masuk dungeon, pesawat tidak akan hilang kontak.
Elder Cai merenung beberapa detik: "Kerahkan semua sumber daya penyelamatan. Yuan Shi Tian Zun adalah jenius penting bagi pihak resmi. Tapi prosedur yang harus dijalankan tidak boleh ada yang terlewat."
“Sekretaris Zhou mengangkat sudut mulut,”Pekerjaan pencarian dan penyelamatan menjadi tanggung jawab markas besar patroli, tidak ada hubungannya dengan Departemen Investigasi kami. Tapi prosedur pemeriksaan kami harus tetap dijalankan, bahkan untuk urusan 100 ribu kebakaran sekalipun. Bagaimana jika ada yang memanfaatkan kesempatan ini untuk menelan artefak markas besar atau korupsi dana? Sebelum menelepon Anda, saya sudah mengirim pengawas.”
Elder Cai menjawab datar,“Hmm,”“Apa tujuan dia pergi ke Cabang Bai La?”
“Masih dalam penyelidikan,”jawab Sekretaris Zhou.
Elder Cai berkata“Hmm”lagi,“Laporkan ke saya setelah jelas.”
……
Cabang Bai La.
Zhao Xintong yang baru saja makan siang sederhana, menunduk menghisap sedotan lalu meneguk air. Tiba-tiba dia melihat seorang pemuda berbaju longgar dan kaos besar mendorong pintu kedap suara masuk.
“Pergi!!”Pemuda itu terlihat seperti menghadapi urusan 100 ribu kebakaran, gelisah dan cemas terpancar kuat.
“Aku boleh pergi?”Zhao Xintong kaget sekaligus girang.
“Sekarang, segera!”Ling Jun bersuara kesal,“Kalau terlambat, tak ada yang bisa menyelamatkanmu.”
Sambil bicara, dia merunduk membuka borgol dan mencabut paku kayu di punggung Zhao Xintong.
Memanfaatkan kesibukan pemuda itu, Zhao Xintong mencoba bertanya,“Siapa Anda?”
“Aku sensei Yuan Shi Tian Zun.”
Baru saat itu Zhao Xintong melepaskan kewaspadaan. Dari jarak dekat, dia bisa melihat kegelisahan dan kekhawatiran di sorot mata pemuda itu, lalu bertanya:
“Apa yang terjadi?”
Ling Jun berkata dingin:
“Yuan Shi Tian Zun hilang kontak dalam perjalanan pulang, mungkin terkena penyergapan. Sekarang kupikir, alasanmu kebablasan emosi kemungkinan dipengaruhi illusionist level tinggi.
“Ini bukan poin utamanya. Markas besar sedang melakukan pencarian dan penyelamatan Yuan Shi Tian Zun. Pasti akan ada yang menyelidiki jejaknya. Jika markas besar tahu dia datang ke Cabang Bai La untuk menyelamatkanmu, kamu akan mati, dia juga akan hancur.”
Ekspresi gembira di antara alis Zhao Xintong langsung membeku, dia buru-buru bertanya: “Dia, apakah dia akan celaka?”
“Tidak tahu. Mungkin sudah mati. Meski anak itu punya banyak trik, tapi yang menyergapnya pasti Sovereign. Ini bukan urusanmu.” Setelah borgol dan paku kayu dilepas, Ling Jun menarik kasar Zhao Xintong, “Cepat pergi!! Laozi tidak ingin melihatmu sekarang.”
Dia teringat peringatan Victoria saat melihat gadis ini.
Yuan Shi seharusnya tidak bergaul dengan Profesi Jahat ini.
Zhao Xintong mengenakan masker dan topi baseball, lalu buru-buru meninggalkan Kantor Pusat Keamanan.
Di pinggir jalan, di area blind spot kamera pengawas, dia menggunakan artefak Temptation untuk memengaruhi seorang pejalan kaki, mengambil ponsel darinya, lalu menelepon Xiao Yuan.
Bel telepon berdering lama sebelum akhirnya diangkat.
“Xiao Yuan, aku sudah bebas.” kata Zhao Xintong.
Di sisi lain telepon hanya terdengar “Hm.”
“Aku dengar Yuan Shi Tian Zun mengalami masalah?” Zhao Xintong berbisik: “Maaf...”
Xiao Yuan tidak menanggapi hal itu, “Untuk sementara jangan pulang dulu. Menginap dulu di Hotel Wúhén, aku akan mengatur sekolah barumu...”
Suaranya terdengar lelah dan hampa saat terus berbicara sendiri.
……
Pesawat Gulfstream melayang di ketinggian ribuan meter, menuju barat laut yang sepi penduduk.
Kabin berantakan. Sang Pelindung Ketiga dengan wajah muram dan Elder Keenam berjubah, berdiri berjajar di koridor.
Pemimpin Pure Yang dengan malas bersandar di tepi jendela, memegang segelas jus. Wajah cantiknya terkadang menyeringai dingin, terkadang tenang, terkadang menunjukkan kegilaan.
Dari pesisir timur ke barat laut, butuh setidaknya enam jam. Bahkan jika terbang dengan kecepatan penuh tanpa mempedulikan efek samping, tetap memerlukan empat jam.
Sementara Yuan Shi Tian Zun baru memasuki dungeon selama empat puluh menit.
Jika kita bisa menerbangkan pesawat ke barat laut dalam tiga jam ini, Yuan Shi Tian Zun pasti mati.
Jika di tengah jalan dihadang oleh Sovereign atau bahkan Semi-dewa, semuanya akan berakhir.
Dalam keheningan, Elder Keenam memulai pembicaraan: "Banyak orang di markas besar Aliansi Lima Unsur yang ingin Yuan Shi Tian Zun mati. Mereka akan membantu kita mengulur waktu. Tapi Semi-dewa tidak terikat oleh markas besar Aliansi Lima Unsur."
Jika Marsekal ingin menyelamatkan Yuan Shi Tian Zun, tidak ada yang bisa menghentikannya.
Sang Pelindung Ketiga tiba-tiba menyeringai sinis: "Tenang, perempuan itu tukang tersesat. Dari Ibukota ke Songhai, tanpa navigasi dia bisa mengelilingi bumi."
Dia menambahkan: "Dan Tianwang Ketakutan sedang jongkok di luar Ibukota. Setiap Semi-dewa yang bertindak pasti akan dihadangnya."
Bagi Sovereign, terlalu sulit melacak pesawat yang sudah kehilangan kontak.
Tiba-tiba bayangan seseorang muncul di kabin pesawat - tak lain adalah Yuan Shi Tian Zun.
“？？？”
Pemimpin Pure Yang, Sang Pelindung Ketiga, dan Elder Keenam tertegun: Bagaimana dia bisa keluar?
Dia berhasil keluar!
Seketika, Elder Keenam menggunakan serangan jiwa dengan mengeluarkan teriakan melengking, sementara Sang Pelindung Ketiga memanggil matahari yang menyala-nyala untuk memurnikan semua energi spiritual, mencegah Yuan Shi Tian Zun menggunakan kartu uji kekuatan lima elemen.
Zhang Yuanqing sudah bersiap-siap, sebelum suara teriakan melengking terdengar, melakukan sliding tackle untuk menghindari Serangan Jiwa, sambil mengalirkan energi spiritual ke Fu Mo Chu yang terbungkus jaket dan Gulungan Kulit Domba.
Melihat Serangan Jiwa tidak efektif, Elder Keenam menyambut Yuan Shi Tian Zun yang meluncur, mengangkat kepala dengan pusaran transparan muncul di rongga mata.
Masuk mimpi!
Tapi Zhang Yuanqing langsung melakukan sliding tackle kedua tanpa jeda, membuat dirinya dalam kondisi tidak bisa ditargetkan, mendekati Elder Keenam.
Sebelum sempat berdiri, dengan kontrol otot luar biasa, dia melakukan sliding tackle lagi untuk menghindari tombak cahaya emas yang dilempar dari belakang.
Setelah tiga sliding tackle berturut-turut, Gulungan Kulit Domba yang menyedot spiritual material memancarkan cahaya emas terang, seolah berkomunikasi dengan entitas gaib.
"Ritual pemanggilan, ini ritual pemanggilan!" Pemimpin Pure Yang langsung mengenali asal-usul mantra magis itu, berteriak:
"Dia ingin memanggil murid durjana!"
Murid durjana?
Sang Pelindung Ketiga dan Elder Keenam tertegun sejenak, lalu tersadar. Latar belakang Pemimpin Pure Yang memang mereka ketahui.
"Murid durjana" yang disebut praktisi kuno ini adalah Nyonya Gunung Tiga Jalan, seorang dewa penjelajah matahari yang diduga sebagai Sovereign terhebat.
Apakah Yuan Shi Tian Zun masuk dungeon untuk meminta bantuan?
Ekspresi Pemimpin Pure Yang dipenuhi kebencian dan ketakutan. Tak bisa diam lagi, dia bekerja sama dengan Elder Keenam menggunakan Serangan Jiwa, ilusi, dan mantra masuk mimpi, sambil menggambar berbagai Spiritual Script untuk menyerang Yuan Shi Tian Zun.
Zhang Yuanqing meluncur ke bagian depan kabin pesawat, terhalang oleh segel artefak permainan meja. Saat ini dia sudah melakukan sliding tackle keempat kalinya.
“Tanpa ragu, langsung melancarkan sliding tackle ke belakang, menghindari serangan ganas tiga musuh seperti angin puyuh.”
“Kemudian, dia mengeluarkan Cincin Tukang dan meluncurkan sliding tackle keenam.”
“Akhirnya, Gulungan Kulit Domba menyedot habis material spiritual, memancarkan pilar cahaya yang menyambung ke Void, sementara Fu Mo Chu bermandikan cahaya suci.”
“Zhang Yuanqing melempar material yang telah kehilangan spiritualitasnya sambil berseru: ‘Undang Nyonya untuk turun!’”
“Sosok maya turun dari pilar cahaya dan menggenggam Fu Mo Chu.”
……
“Bab 324”
“Kabur”
“Dalam pilar cahaya jernih nan murni, Shennü Berpakaian Warna-warni turun dengan anggun, mata phoenix-nya berkilat seperti kilat menyapu kondisi kabin.”
“Melihat murid yang telah ribuan tahun tidak bertemu, raut wajah Pemimpin Pure Yang berubah drastis, mata indahnya memancarkan kebencian, ketakutan, dan dendam membara.”
“Aura Sovereign terhebat... Meski yang turun hanyalah avatar, Sang Pelindung Ketiga dan Elder Keenam tetap menegangkan tubuh waspada seperti menghadapi musuh berat.”
“Nyonya Gunung Tiga Jalan mengunci pandangan pada pramugari yang anggun, nada bicaranya dingin:”
“‘Guru, sudah bertahun-tahun tidak bertemu, kau masih tetap berwujud setengah manusia setengah hantu. Muridmu sangat prihatin, akan mengantarmu ke samsara untuk dilahirkan kembali sebagai manusia.’”
“Hm, si tua bangka ternyata juga sarkastik, fitur troll level enam nih...” Zhang Yuanqing melepas Sepatu Sliding Tackle sambil mendekati Sang Nyonya.
“Seperti diduga, Pemimpin Pure Yang yang mengalami gangguan jiwa langsung mengernyitkan wajahnya, menjerit dengan suara parau:”
"Zhao Youqing, murid durjana pengkhianat yang mengkhianati guru dan menghancurkan leluhur! Jangan kira kau bisa bertahan dengan bersembunyi di Lingjing! Aku pasti akan kembali ke puncak kekuatan, mencapai tingkat manusia-dewa. Saat itu datang, bahkan harus menyisir langit biru atau menyelami alam baka, aku akan membunuhmu..."
"Zhao Youqing... Jadi Nyonya bernama Zhao Youqing." Zhang Yuanqing mencatat dalam hati.
Nyonya Gunung Tiga Jalan mendengus kecil, merapatkan jari seperti pedang. Seberkas cahaya emas yang tajam melesat keluar.
Pemimpin Pure Yang tiba-tiba mengalihkan topik: "...Sang Pelindung, selamatkan aku!"
Sang Pelindung Ketiga menarik pedang dari matahari menyala di belakang kepalanya, melangkah dan menebas dengan pedang cahaya emas itu.
Dua cahaya emas bertabrakan dan tercerai-berai, menciptakan aliran turbulen suhu tinggi di kabin yang melelehkan meja, kursi, dan karpet.
Zhang Yuanqing terkena hembusan panas, kulitnya langsung memerah seperti udang rebus.
Pemimpin Pure Yang mundur sambil berteriak: "Itu hanya avatar yang tak bisa bertahan lama! Habiskan saja kekuatan avatar-nya! Jangan biarkan Yuan Shi Tian Zun kabur!"
Begitu ucapannya selesai, Elder Keen mengangkat kepala. Bola matanya muncul pusaran yang dalam dan transparan, berusaha menarik Nyonya Gunung Tiga Jalan masuk ke dalam mimpi.
"Dia adalah Dewa Penjelajah Matahari level tinggi dengan efek pemurnian bawaan. Metode manipulasi emosi, ilusi, atau amplifikasi obsesi hampir mustahil bekerja dalam waktu singkat."
"Serangan Jiwa juga tak mempan pada Dewa Penjelajah Matahari, karena mereka juga memiliki roh yang sangat kuat."
Penghancuran roh Illusionist level 9 memang bisa melukai berat dewa penjelajah matahari, tapi jika dia adalah Sovereign terhebat, situasi tidak akan sampai seperti ini.
Satu-satunya metode yang efektif untuk menjatuhkan Nyonya Gunung Tiga Jalan saat ini adalah kemampuan mimpi. Di dalam mimpi, persen kemungkinan absolut baginya untuk menekan lawan.
Mata Nyonya Gunung Tiga Jalan berubah menjadi pupil emas cair, sorot matanya berkilat sesaat.
“Elder Keenam mengerang pelan, seolah dipukul palu di kepala, dua aliran darah menyembur dari hidungnya.”
“Nyonya Gunung Tiga Jalan tak memandangnya, berbalik cepat dan menyambar pedang panjang emas yang diayunkan Sang Pelindung Ketiga.”
“Krek!”
“Dengan mudah ia menghancurkan pedang emas itu, telapak tangan satunya menghujam berkali-kali ke telapak lawan. Dalam gemuruh suara ‘Dung!’ seperti lonceng raksasa, tubuh Sang Pelindung Ketiga terlempar.”
“Nyonya Gunung Tiga Jaan mengibaskan lengan bajunya, melemparkan Fu Mo Chu.”
“Harta karun Sekte Pure Yang ini berubah menjadi kilatan cahaya lurus yang menembus udara kabin yang berubah, membidik Pemimpin Pure Yang.”
“Target Nyonya Gunung Tiga Jalan jelas - membunuh guru sendiri!”
Dengan kemampuan klon-nya, meski bisa menekan dua Dominator, tetap tidak mungkin membunuh. Sedangkan Guru yang kekuatannya belum pulih ke level Dominator, bisa dia padamkan dengan sekali tepis.
Andai saja klon ini hanya memiliki kekuatan Dewa Matahari tanpa skill Star Official dan Night Wanderer, pasti dia sudah Membunuh Guru saat ini.
"Murid durjana!" Pemimpin Pure Yang terkejut pucat.
Sang Pelindung Ketiga yang sedang mundur menarik kembali mentari terbit di belakang kepalanya, karakteristik skill ini tidak efektif terhadap dewa penjelajah matahari. Ia membuka mulut dan menyemburkan pelayan arwah satu per satu, melakukan serangan bunuh diri ke Fu Mo Chu.
Para pelayan arwah bagai ngengat yang terbang ke api, berteriak kesakitan saat menghancurkan diri mereka sendiri dalam cahaya emas yang melesat, berubah menjadi kabut hitam yang menghilang.
Tapi ini memberi waktu bagi Sang Pelindung Ketiga. Dengan cepat ia menstabilkan tubuhnya, mengeluarkan topeng wajah hantu dari besi hitam, dan menghadang Fu Mo Chu.
Di rongga mata hitam legam topeng wajah hantu itu, muncul dua sinar merah menyala. Mulut dengan taring tajam yang menonjol terbuka persis menggigit tongkat kuningan tersebut.
Mulut topeng menyemburkan kabut hitam kental yang memiliki daya gerogot kuat, menyatu dengan cahaya emas Fu Mo Chu sambil berdesis.
Cahaya emas Fu Mo Chu memudar secara kasat mata.
Topeng wajah hantu adalah artefak level Master untuk profesi Gu Sorcerer, dengan fungsi tunggal menggerogoti dan mencemari artefak.
Fu Mo Chu yang mampu memurnikan segalanya tentu tidak takut gerogotan atau kontaminasi, tapi kekuatan yang berlawanan ini benar-benar mampu menahannya.
Di sisi lain, Elder Keenam melemparkan enam jimat kertas hitam yang menempel di dinding kabin, langit-langit, dan koridor. Enam jimat tersebut masing-masing mengeluarkan rantai yang membelit tangan, kaki, pinggang, dan leher Nyonya Gunung Tiga Jalan.
Si tua bangka menjentikkan jarinya berulang, enam sinar emas melesat dan menutupi jimat-jimat itu, mengurung rantai ilusif yang baru saja keluar di dalam jimat.
"Ini adalah Dewa Penjelajah Matahari yang menguasai Taiyang? Tanpa mantra-magis atau artefak yang rumit, tapi kekuatan Dewa Matahari seolah bisa menekan segalanya!" Zhang Yuanqing yang sedang mengamati pertarungan merasa iri hati.
Dengan jentikan jari mampu menekan artefak Elder Keenam, sapuan cahaya emas berubah menjadi pedang paling mematikan, pandangan mata saja bisa menghancurkan mantra pengendali mimpi. Si tua bangka telah mencapai tingkat kesempurnaan dalam menguasai kekuatan Dewa Matahari.
Melihat artefaknya terkendali, Elder Keenam menjerit histeris dan menggunakan Serangan Jiwa, kali ini targetnya adalah Yuan Shi Tian Zun.
Otak Zhang Yuanqing berdenyut keras seperti ditusuk paku baja, jiwanya terasa terkoyak. Untungnya setelah mencapai level enam terhebat, rohnya telah jauh lebih kuat. Sovereign pun tak bisa membunuhnya dengan satu serangan jiwa.
Menahan sakit, dia segera mengaktifkan wajah biru sambil meraba-raba mencari kartu uji kekuatan lima elemen.
Alasan Nyonya Gunung Tiga Jalan tidak memecahkan segel permainan meja adalah karena jika segel hancur, Pemimpin Pure Yang juga bisa kabur dengan Star Escape. Maka akan sulit baginya membunuh sang Guru.
Zhang Yuanqing yang hendak mengaktifkan kartu karakternya tiba-tiba berhenti. Dia menyadari tipu muslihat Elder Keenam yang ingin memaksanya menggunakan kartu as ini.
Setelah mengaktifkan kekuatan lima elemen, jiwanya akan jatuh dalam kondisi neurotik - beringas, agresif, tak terkendali. Elder Keenam hanya perlu sedikit provokasi untuk membuatnya menyerang Nyonya Gunung Tiga Jalan tanpa kenal ampun.
"Nyonya, cepat..." Zhang Yuanqing memegangi hidungnya yang mengucurkan darah, "Aku tak bisa bertahan lama lagi."
Untungnya, Sang Pelindung Keenam yang "lemah" fisiknya tidak berani mendekat. Meski si tua bangka tidak bisa menggunakan kekuatan Taiyin dan bintang, pertarungan jarak dekat adalah hak istimewa dewa penjelajah matahari.
Nyonya Gunung Tiga Jalan mempertajam sorot matanya, kedua tangan dengan cepat membentuk segel.
Dari kejauhan, Fu Mo Chu yang sedang digerogoti kabut hitam tiba-tiba memancarkan cahaya terang. Dari dalam senjata magis itu merambat benang-benang emas yang saling menjalin di bawah kaki Sang Pelindung Ketiga dan Pemimpin Pure Yang, mengukir formasi lingkaran yang rumit.
Sesaat kemudian, api matahari yang jernih dan murni menyembur ke atas, menelan Sang Pelindung Ketiga dan Pemimpin Pure Yang.
"Aaa..."
Dari dalam formasi terdengar jeritan menyayat hati Pemimpin Pure Yang.
Sebagai sesama dewa penjelajah matahari, Sang Pelindung Ketiga memiliki resistensi super terhadap api Yang. Meski tidak separah Pemimpin Pure Yang, formasi yang digunakan Nyonya Gunung Tiga Jalan melampaui batas kemampuannya. Terbakar matahari yang menyala-nyala juga membuatnya terluka cukup parah.
Pada saat itu, di atas meja ilusi di tengah koridor, dadu berhenti berputar. Angka yang muncul adalah tiga titik. Bersamaan dengan pergerakan figur kecil, kabut pun terbelah. Posisi pemberhentian figur kecil adalah palu kayu kecil bergambar tanda silang merah.
Di atas meja bundar muncul sebaris informasi:
"Dilarang menggunakan peralatan!"
Jimat hitam yang menempel di dinding kabin terlepas. Fu Mo Chu dan topeng hantu jahat jatuh berdentang "Ding!", kehilangan daya hidup.
Formasi lingkaran yang membakar Sang Pelindung Ketiga dan Pemimpin Pure Yang kehilangan kekuatan Fu Mo Chu, cepat memudar. Pola formasi menjadi transparan dan ilusif.
Melihat situasi ini, mata Nyonya Gunung Tiga Jalan memancarkan kilatan emas. Jarinya dengan cepat membentuk mudra. Fu Mo Chu yang jatuh tiba-tiba menyala dengan cahaya emas yang jauh lebih terang dan membara dibanding sebelumnya.
Formasi lingkaran yang hampir padam itu kembali menyemburkan api Taiyang murni. Tubuh anggun dan jiwa Pemimpin Pure Yang mulai menghilang dengan cepat di bawah sengatan cahaya emas.
"Murid durjana, murid durjana..."
Dalam teriakan penuh kegeraman, tubuh Pemimpin Pure Yang berubah menjadi debu.
Klon Nyonya Gunung Tiga Jalan kini hampir transparan, siap menghilang. Pertempuran sengit berturut-turut telah menghabiskan seluruh kekuatan yang dia tinggalkan dalam Fu Mo Chu.
Dengan membalikkan mudra, Nyonya Gunung Tiga Jalan mengumpulkan sisa tenaga terakhirnya untuk mengendalikan Fu Mo Chu menuju jendela sempit.
"Braak!"
Segel dari properti board game langsung terkoyak. Dinding kabin pecah, udara dalam kabin berhamburan keluar menciptakan angin puyuh yang menyapu segalanya.
"Pergi!!" seru Nyonya Gunung Tiga Jalan sebelum tubuhnya benar-benar menghilang.
Zhang Yuanqing kali ini tidak menjentikkan jari. Begitu segel pecah, dia langsung menggunakan Star Escape Technique keluar kabin. Dengan cahaya bintang yang berkedip-kedip di udara, dia berhasil menyusul Fu Mo Chu yang melesat dan menggenggamnya erat.
Di saat bersamaan, ledakan terdengar dari arah pesawat. Elder Keenam yang mengenakan jubah menerobos keluar melalui dinding kabin. Sementara Sang Pelindung Ketiga langsung ber-teleportasi di depan Yuan Shi Tian Zun.
——Dia menderita luka cukup parah akibat sengatan formasi lingkaran tadi, sehingga tidak bisa langsung mengejar Sang Maha Kuasa.
Melihat kemunculan mendadak Sang Pelindung Ketiga, Zhang Yuanqing yang sudah menghancurkan jimat teleportasi, sudut mulutnya menyunggingkan senyum penuh ejekan:
"Begitu aku naik level ke Sovereign, pasti akan kubunuh..."
Dua kata terakhir "kamu" belum sempat terucap, tubuhnya sudah menghilang di angkasa.
……
Atap villa Fu Jiawan.
Formasi lingkaran rumit memancarkan cahaya bintang berkilauan, berasal dari partikel-partikel bintang kecil seperti semut yang terkadang diam, terkadang bergerak membentuk berbagai konstelasi.
Di tengah formasi tergeletak sebuah celana dalam kotak-kotak hitam yang belum sempat dicuci.
Elder Sun dengan kaos putih dan celana panjang hitam bersila di depan formasi, bola matanya bergetar memantulkan cahaya bintang, menatap tajam formasi tersebut.
Di samping Elder Sun, berdiri seekor Poodle Keriting. Di belakang Teddy, berdiri Guan Ya, Sun Miaomiao bersama Ratu dan Xie Lingxi.
Mereka menahan napas, wajah tegang, menunggu dengan jantung berdebar.
Setelah lama, pergerakan bintang-bintang dalam formasi berhenti. Cahaya di mata Elder Sun memudar.
"Bagaimana?" Elder Anjing mengeluarkan pertanyaan yang ada di hati semua perempuan.
Elder Sun menggelengkan kepala, mendesah: "Sepertinya mati."
Ekspresi Elder Anjing berubah drastis.
Tubuh Guan Ya limbung, wajahnya pucat pasi.
Mata Xie Lingxi langsung berkaca-kaca, sementara Ratu menggigit bibirnya dengan mata merah.
Sun Miaomiao menjerit menangis: "Apa maksud 'sepertinya mati'? Mati ya mati, nggak mati ya nggak! Orang tua bau, jangan asal ngomong!"
Elder Sun membentak kesal:
“Tidak bisa memprediksi posisinya, tidak bisa melihat masa depannya, bukankah ini berarti dia sudah mati. Tentu saja, jika kalian tidak mau menerima hasil ini, kalian bisa berdoa agar dia berada di dalam dungeon. Lingjing memang bisa mengisolasi ramalan, pengamatan bintang, dan nubuat.”
“Aku akan menghubungi Sekretaris Lü.” Elder Anjing menarik napas dalam, mengeluarkan ponselnya, lalu menghubungi telepon.
Sekretaris Lü adalah sekretaris Elder Menara Pedang. Meskipun Ten Elder markas besar tidak terlalu menyukai Yuan Shi Tian Zun, tingkat ketidaksukaannya berbeda-beda. Elder Menara Pedang sebagai Grand Elder Pasukan Harimau Putih memiliki sikap paling baik terhadap Yuan Shi Tian Zun yang berada di bawah naungan Pasukan Harimau Putih.
Bagi Pengintai, mematuhi perintah adalah kewajiban mutlak. Namun Yuan Shi Tian Zun berulang kali melanggar perintah dan menantang atasan, sehingga tidak disukai oleh Elder Menara Pedang.
Telepon segera tersambung. Elder Anjing hanya bertanya "Bagaimana?" lalu mendengarkan dengan sabar. Matanya yang seperti kacang merah semakin berkerut, dan saat mematikan telepon, sorot matanya dipenuhi amarah.
“Ada apa?” Guan Ya sebagai Pengintai menyadari adanya informasi buruk, tapi tetap tak tahan bertanya.
Sorot mata tajam berkedip di mata kacang merah Elder Anjing, lalu cepat menghilang. Suaranya berat:
“Departemen Investigasi sedang menghambat operasi penyelamatan Departemen Patroli. Dengan dalih investigasi, mereka membatasi artefak dan personel penyelamat. Ini tidak akan berlangsung lama, tapi bagi Yuan Shi, setiap detik bisa menentukan hidup dan mati.”
Para gadis mengertakkan gigi perak mereka.
Guan Ya berusaha bertahan: “Dua Elder yang pergi ke lokasi hilang belum memberikan respons?”
Elder Anjing menggelengkan kepalanya pelan: "Sebelum datang, mereka sudah menghubungiku. Area di mana pesawat kehilangan kontak tidak menunjukkan tanda-tanda kecelakaan. Elder Huangsha Baizhan juga tidak menemukan segel di ketinggian itu."
Kabar buruk lagi.
Elder Sun mencoba menghibur: "Setidaknya sampai saat ini, baik organisasi jahat maupun Mawar Malam belum mengumumkan informasi keberhasilan membunuh Yuan Shi Tian Zun."
Ucapan itu tidak menghibur siapa pun. Sun Miaomiao menggigit giginya geram.
Elder Anjing dan Elder Sun serentak menunduk, pandangan mereka seolah menembus langit-langit menatap suatu titik.
Ekspresi Elder Anjing berubah drastis, wajahnya dipenuhi kegembiraan arogan: "Yuan Shi sudah kembali!"
……
Sesaat kemudian, Zhang Yuanqing muncul kembali di kamar villa Fu Jiawan.
Kamar itu rapi dan bersih. Gorden jendela yang tipis terbuka lebar, menyaring silau matahari sekaligus memberikan pencahayaan alami.
Seprai ranjang sudah diganti baru. Selimut sutra tipis berwarna kuning cerah terhampar rapi di atas ranjang. Boneka Scorpio yang biasa dipakai sebagai bantalan pantat Guan Ya juga sudah dicuci, sekarang tergantung di balkon.
"Huh, selamat dari bahaya..."
Kembali ke lingkungan yang familiar, Zhang Yuanqing menghela napas panjang lalu duduk di tepi ranjang. Tuan Yuan Shi Tian Zun sudah terlalu sering menghadapi krisis hidup-mati, serangan mendadak level Master hanya membuatnya bergidik beberapa detik.
Dibandingkan itu, nilai EXP level enam yang penuh dan senjata level Sovereign justru lebih membuatnya girang.
Belum lagi berhasil memberantas Pemimpin Pure Yang yang selama ini jadi tangan kanan sekaligus masalah besar.
"Aku hilang kontak lebih dari sejam. Pasti Guan Ya dan Xiao Yuan sudah panik. Mungkin mengira aku sudah mati."
“……Masih banyak hal yang harus ditangani setelah ini, seperti mengumpulkan material untuk ritual pemanggilan, membuka Lingjing untuk mengembalikan Fu Mo Chu; memberi kabar selamat pada Xiao Yuan dan menyelidiki apakah si Gendut telah berkhianat; membersihkan Nanpai Illusionist untuk balas dendam, dll.
Zhang Yuanqing hendak pergi mencari Guan Ya, tiba-tiba merasakan dua tatapan dari atas kepalanya. Tatapan level tinggi ini membuatnya secara naluri waspada, memicu reaksi stres.
Sepertinya itu Elder Anjing, siapa sumber tatapan kedua? Dia segera menyadari, otot-otot yang tegang mulai mengendur.
Pintu kamar terbanting "Braak!", si supir tua penuh amarah berlari masuk.
……
