Ketakutan
“Pukul tiga dini hari ini, rekan kerja dari cabang Liandu menerima pemberitahuan darurat dari kepolisian. Sebuah peristiwa Transcendent terjadi di Kompleks Perumahan Lianwuhua, Liandu, di mana beberapa Illusionist ditemukan mati di TKP. Setelah investigasi singkat, rekan cabang Liandu mengonfirmasi ini adalah operasi pembunuhan yang menjatuhkan petinggi Nanpai. Berdasarkan umpan balik informasi di TKP, pelaku utama adalah 'Yuan Shi Tian Zun' dengan target: Elder Keenam Nanpai (ID Spirit Realm 'Revolusi Palsu'), selingkuhan, dan anak buahnya - total delapan orang dengan ID Spirit Realm masing-masing...”
Konten post menceritakan situasi TKP kasus dan informasi identitas korban secara objektif tanpa penilaian, sesuai gaya bahasa akun resmi.
Selain deskripsi tertulis, dilampirkan foto investigasi TKP serta foto Elder Keenam Nanpai dan lima Illusionist perempuan - telanjang dengan mosaik.
Serta foto tulisan darah "Yuan Shi Tian Zun pernah ke sini".
……
Apartemen mewah di Ibukota, basis murid Taiyi Men.
Sun Miaomiao berjongkok di kursi, dagu menempel lutut, jemarinya menari di keyboard dengan suara prak-prak. Sepuluh jari bergerak cepat seperti bayangan, mengendalikan sepuluh akun sekaligus untuk melawan belasan troll online - sang dewa keyboard pun kalah.
Sun Miaomiao aktif di platform media sosial terbesar Tiongkok yang dijuluki "Toilet XX" dan "Sarang XX". Liu Shui memiliki belasan akun beridentitas asli di platform tersebut khusus untuk hiburan.
Terkadang dia memimpin saudari-saudari untuk melakukan serangan keras, terkadang menyamar sebagai pria untuk berkelahi dengan wanita-wanita idiot, terkadang lagi berpura-pura menjadi pihak netral yang berdiri di puncak moral untuk memberikan komentar.
Terkadang berperan sebagai radikal yang mengecam ketidakadilan sosial dan mengkritik kelambanan pejabat; terkadang lagi menjadi patriot fanatik yang memburu 'lima ratus ribu' untuk di-bully online.
Dia memiliki batas moral yang fleksibel dan kubu yang selalu berubah-ubah. Di mana ada pertengkaran, di situ pasti ada dirinya.
Fajar hampir menyingsing. Sun Miaomiao mengakhiri pertengkaran terakhirnya yang memuaskan, lalu beralih ke forum Taiyi Men. Dia memiliki banyak akun di forum ini, tapi jumlah Night Wanderer di Taiyi Men sangat sedikit - di masa paling aktif pun hanya ada ratusan pengguna.
Jumlah ini bahkan tidak cukup untuk mengisi celah giginya Sun Miaomiao.
Tapi dia sudah lama terbiasa membuka forum. Setiap melihat postingan yang mengesalkan, dia langsung masuk dan menghujat beberapa kalimat, lalu tidur dengan puas.
Layar baru saja beralih ke forum resmi, matanya langsung tertarik pada sebuah postingan terpampang di posisi teratas:
Kabar terbaru: Yuan Shi Tian Zun berhasil membunuh Nanpai Sixth Elder
Pembuat postingan adalah Yuan Ting.
"Dasar clickbait lagi?" Sun Miaomiao meragukan tapi penasaran, jarinya tak kuasa mengekliknya.
Isi postingan hanya dua kata: Waduh!
Di bawahnya ada tautan. Sun Miaomiao membukanya dan menemukan postingan dari forum Aliansi Lima Unsur. Setelah membaca tuntas, otaknya seperti bubur. Wajah bulat dan manisnya membeku dalam ekspresi kosong.
“Bagaimana dia melakukannya? Jarak antara Saint dan Sovereign lebih besar dari jarak Transcendent ke Saint. Benarkah ada orang yang bisa membunuh Sovereign di Tahap Sage...”
Sun Miaomiao menarik nafas dingin: “Jika Zhao Chenghuang melihat post ini, jiwanya pasti akan runtuh ke lantai.”
……
Kantor Kepolisian Distrik Ximen, Ibukota.
Zhao Chenghuang yang sedang bertugas duduk di depan meja kerjanya, matanya kosong menyaksikan post yang diteruskan Yuan Ting. Frekuensi loginnya ke forum tidak tinggi, baru mengetahui post ini pukul tujuh pagi melalui laporan anak buah.
“Apakah Yuan Shi Tian Zun pergi membalas dendam? Bagaimana dia bisa menemukan persembunyian Elder Nanpai?”
“Yang di lantai atas, itu bukan poin utamanya. Yang penting adalah dia benar-benar berhasil membunuh Sovereign.”
“Jangan-jangan informasi ini salah? Pasti ada Sovereign lain yang terlibat, cuma Aliansi Lima Unsur ingin memuji dia jadi menaruh poin jasanya di kepalanya? Pikir saja, Saint membunuh Sovereign, mungkinkah?”
“Yuan Shi Tian Zun bukan keturunan Ketua Aliansi. Ingat hubungannya dengan markas besar, memujinya? Markas besar lebih ingin menginjaknya berkali-kali.”
“Aku baru saja melihat ke forum Aliansi Lima Unsur. Sudah ada yang merekonstruksi proses pertarungan. Memang ada Sovereign yang terlibat, seorang Siming. Tapi dia hanya pendukung, tak perlu kujelaskan profesi Siming kan? Menurut rekaman kamera pengawas, durasi pertarungan 1 menit 36 detik. Siming baru masuk mendekati akhir. Artinya Yuan Shi Tian Zun adalah kekuatan utama pembunuh Elder Nanpai. Luar biasa! Forum mereka sudah meledak kekacauannya.”
"Saint membunuh Sovereign, benar-benar seperti sapi betina kecil naik pesawat, hebat sampai ke langit."
"Sungguh mengerikan, setiap tahun selalu ada siluman yang muncul tiba-tiba. Beberapa tahun lalu ada Marsekal, tahun sebelumnya ada Pangeran Uang, tahun lalu ada Mo Jun, sekarang muncul lagi Yuan Shi Tian Zun. Yang sebelumnya jelas tidak sehebat dia, setidaknya di tahap Sage, Yuan Shi Tian Zun pantas disebut yang terkuat."
"Elder Sun terlalu bodoh..."
Zhao Chenghuang menyapu komentar-komentar, merasakan gelombang frustasi dan perasaan tak berdaya yang kuat. Bagaimanapun dia berusaha, tetap tidak bisa mengejar Yuan Shi Tian Zun.
Ini membuatnya yang sombong, merasakan kekecewaan besar dalam hati.
……
Songhai, Kantor Polisi Distrik Kangyang.
Tianxia Guihuo menatap layar laptop dengan pandangan tajam. Dia membaca semua komentar, menonton rekaman kamera pengawas yang diunggul rekan kerja Divisi Hangzhou.
"Dia punya artefak level Sovereign, dan itu tidak cuma satu."
Ini analisis Tianxia Guihuo berdasarkan informasi yang didapat.
Lalu: "Yuan Shi Tian Zun ingin membunuh 6 Elder Nanpai untuk menunjukkan kekuatan, memperingatkan organisasi jahat agar tidak mengincarnya. Mungkin juga peringatan untuk markas besar, belum pasti, aku perlu lihat lagi..."
Berikutnya: "Yuan Shi Tian Zun lebih mempercayai Ketua Zhi Sha Gong daripada Elder pihak resmi, bahkan yang dari cabang Songhai sekalipun."
Terakhir: "Apapun yang terjadi antara dia dengan markas besar nanti, baik pecah kongsi maupun berdamai, aku harus tetap menjaga hubungan baik dengan Yuan Shi Tian Zun. Yang bisa dia berikan padaku lebih bernilai dari markas besar."
Setelah selesai menganalisis, dia menghela napas pelan, "Ada orang yang keberadaannya memang untuk membuat orang lain tidak nyaman."
Di hadapan Yuan Shi Tian Zun, prestasinya tak berarti, kesombongannya sangat menggelikan. Dalam bahasa kekanak-kanakan: "Pemuda ini menguasai zaman, membuat semua bakat langit menundukkan kepala."
……
"Dingdong, Dingdong......"
Pengumuman sistem ponsel terus berbunyi. Di kamar sewa 80 meter persegi, Si Gendut terjaga sepanjang malam, terus memantau grup chat Nanpai di aplikasi chat dengan server luar negeri.
Pukul 8:30 pagi, pengumuman darurat mulai beredar di grup chat Nanpai: "Elder Keenam 'Revolusi Palsu' telah kembali ke Lingjing, mati diburu Yuan Shi Tian Zun."
Pimpinan Nanpai memerintahkan illusionist di Provinsi Jiangnan untuk sembunyi dan ganti alamat, karena pihak resmi pasti akan melakukan penindakan keras memanfaatkan momentum ini.
Kabar ini seperti bom yang meledak di hati anggota Nanpai, membawa dampak ledakan kuat dan rasa takut yang mencekik.
Sehari sebelumnya mereka masih meremehkan Yuan Shi Tian Zun dalam obrolan, mengira sang Maha Kuasa pasti sudah takut dan hanya berani bertahan di Songhai.
Tapi setelah bangun tidur, Elder Keenam ternyata sudah digasak Yuan Shi Tian Zun.
Menurut info resmi, Yuan Shi Tian Zun membalas dendam sendiri. Metode pelacakannya terhadap Elder Keenam membuat illusionist Nanpai bingung sekaligus takut.
Belum jelas apakah balas dendam Yuan Shi Tian Zun akan berlanjut. Jika bisa melacak Elder Keenam, pasti juga bisa melacak illusionist lain.
Oleh karena itu, pihak tinggi Nanpai memerintahkan anggota organisasi untuk mengganti alamat tinggal dan bersembunyi dengan diam-diam.
Bagi para Elder, performa tempur mengerikan yang ditunjukkan jenius resmi ini membuat mereka merasa takut, meski tidak ada rekaman video pertarungan yang beredar.
"Manuver Yuan Shi Tian Zun ini membuat Illusionist Nanpai ketakutan, berdecak, termasuk para Elder." Si Gendut membaca diskusi di grup besar dan kecil Nanpai, seolah bisa merasakan kepanikan mereka melalui layar.
Ini menimbulkan sensasi membalas dendam terhadap Grand Elder di hatinya.
Tiba-tiba, sebuah pengumuman baru muncul di grup chat:
Pengumuman terbaru: Untuk mencegah Yuan Shi Tian Zun melanjutkan balas dendam ke Nanpai, Grand Elder memutuskan memberikan senjata penyelamat nyawa kepada Dreamweaver dan Illusionist. Semua Dreamweaver harus segera online dan berkumpul di aula mimpi.
Melihat informasi ini, hati Si Gendut berdebar kencang.
Pada titik waktu ini, Nanpai seharusnya sudah memahami alur peristiwa - Yuan Shi Tian Zun melacak Elder Keenam melalui Mirror Flower. Hanya segelintir orang yang tahu tentang bounty "pelayan" dari Elder Keenam dan aplikasi Mirror Flower.
Grand Elder akan menyelidiki mata-mata. Tidak, Grand Elder sudah mencurigaiku... Si Gendut tidak panik. Ia mencabut kabel charger ponsel, merapikan barang bawaan sederhana, lalu pergi dengan tas punggung.
Sejak pukul 3 pagi, ia sudah menerima pesan Yuan Shi Tian Zun tentang kematian Elder Keenam. Bertahan hanya untuk melihat respons Nanpai.
Tepat seperti dugaan, Grand Elder langsung mencurigainya.
"Liang Chen Ze Zhu Er Shi baru kembali ke organisasi, Elder Keenam langsung 'dihormati' kembali ke Lingjing oleh Yuan Shi Tian Zun. Orang yang waras pasti akan menghubungkan keduanya. Nanpai adalah organisasi jahat, dan organisasi gelap tak perlu bukti."
Cukup dengan kontrol paksa, lalu hipnosis, panduan, cuci otak - banyak cara untuk menginterogasi.
Jadi si Gendut tak berniat memakai helm menuju aula mimpi. Misinya sudah selesai, sekarang waktunya kembali ke Hotel Wúhén.
Jika Master Wuchen tak kembali, harus cari cara pindahkan Xiao Yuan dan Lao Da... Si Gendut menggendong tas, meninggalkan kamar sewaan yang diselundupkan tanpa sepengetahuan siapa pun.
……
Jam sembilan pagi, Zhang Yuanqing membuka mata penuh semangat. Di dadanya terbaring sosok lembut, warna merah menyala memenuhi pandangannya.
Ini membuatnya menelan kembali kata "Kakak Guan Ya".
Ketua Zhi Sha Gong meringkuk di sampingnya, menjulur seperti gurita. Rambut hitam legamnya terhampar di bantal putih, persis seperti puisi "awan hitam bertumpuk di bantal, hiasan giok terjatuh".
Sementara pinggang mungil ala permaisuri Chu di balik gaun merah itu, semalaman berada dalam dekapan eratnya.
Nafas Ketua Zhi Sha Gong teratur, masih terlelap. Topeng perak menutupi wajahnya, tapi Zhang Yuanqing yakin ekspresi tidurnya pasti tenang dan manis.
Buka sekarang?
Begitu ide itu muncul, tangannya sudah menekan topeng itu.
"Jangan macam-macam~"
Dari balik topeng perak, suara malas ketua istana terdengar, "Baru pagi-pagi sudah bikin ulah, apa ingin digantung sampai babak belur?"
Benang merah melesat dari gaunnya, menusuk lembut punggung tangannya.
Zhang Yuanqing mengernyit kesakitan, menarik tangannya secepat tersetrum.
Ia bergumam, "Kakak Ketua Istana, apa kamu jelek sampai tidak berani tunjukkan wajah asli?"
Ketua Zhi Sha Gong membuka lebar matanya yang indah, mendengus, "Pernah lihat pemusik yang jelek?!"
Pesona pemusik bisa menyaingi Profesi Cinta Nafsu.
"Benar juga," Zhang Yuanqing mengangguk, "Kakak Ketua Istana pasti takut kecantikannya bikin aku inferior."
"Benar kan benar kan, sekarang peluk aku lagi."
Sejak gangguan jiwanya sembuh, karakternya sedikit berubah, kadang seperti gadis kecil yang minta ciuman dan pelukan.
Sambil memeluknya, Zhang Yuanqing memeriksa ponsel.
Sebelum operasi tadi malam, dia mengaktifkan mode pesawat. Usai memberi kabar ke Guan Ya dan notifikasi ke Si Gendut, mode pesawat diaktifkan lagi.
Kalau tidak, pagi ini teleponnya pasti dihujani panggilan.
Pertama-tama Zhang Yuanqing mengabaikan chat grup, membalas satu per satu pesan dari "Niulanshan Xiaoxiannü", "Putri Peony", "Guohezu", dll.
Juga menolak halus undangan Mata Iblis "Aku ajak kamu bunuh Sang Pelindung Ketiga".
Lalu membalas pesan ibu mertua yang menanyakan kabarnya. Ibu mertua itu dengar dia memburu Elder Nanpai, khawatir menanyakan apakah ada luka atau kerugian besar.
Lalu di sebelah kiri berkata "Putraku ternyata naga dan phoenix di antara manusia", di kanan memuji "Putra kandungmu sangat hebat", seolah yang dilahirkannya dulu bukan Guan Ya melainkan Zhang Yuanqing.
Sekarang otak Fu Xue dipenuhi menantu laki-laki Yuan Shi Tian Zun, sudah tidak memikirkan lagi putra bodoh keluarga Miller.
Belakangan ini, dia tidak hanya bersinar di acara-acara sosial, tapi juga berjalan tegak di keluarga Fu, bahkan bisa sejajar dengan kakak lakak yang memupuk Fu Qingyang.
Putri yang kau pupuk memang brilian, tapi putriku juga tak kalah. Lihatlah selera baiknya, mencari anak anjing kecil calon Ketua Aliansi.
Zhang Yuanqing memeluk ketua istana dengan satu lengan, sambil menempelkan ponsel di belakang kepalanya. Tangannya sibuk mengirim informasi ke Xiao Yuan dan Guan Ya, mengungkapkan kerinduan, namun meminta mereka jangan meneleponnya karena masalah lingkungan.
Ketua Zhi Sha Gong yang tak bisa melihat layar ponsel di belakang kepalanya bertanya, "Sedang berbincang dengan siapa?"
Zhang Yuanqing menjawab, "Sedang mengirim pesan ke nenekku."
Dengan heran Ketua Zhi Sha Gong berkata, "Nenekmu bernama Guan Ya atau 'Ibu Sihir Xiao Yuan'?"
Zhang Yuanqing menoleh dan melihat ada cermin bundar di belakang kepalanya sendiri. Ketua Zhi Sha Gong sedang memegang cermin kecil untuk mengintipnya mengirim informasi.
Kemudian Zhang Yuanqing langsung digantung terbalik oleh ketua istana yang tersenyum ramah.
"Saat memelukku, sebaiknya jangan berbincang mesra dengan perempuan lain." Ketua istana mengulurkan jarinya dengan senyum misterius dan menggambar lingkaran di perutnya: "Atau aku akan marah. Renungkanlah baik-baik."
Dentum! Tubuhnya meledak menjadi ribuan pita sutra yang menyelinap keluar melalui jendela terbuka.
"Benar-benar, si gila tetap gila..." Zhang Yuanqing menghela napas, memeluk ponsel sambil terus membalas informasi.
5 menit kemudian, setelah selesai mengobrol mesra dengan Xiao Yuan dan Guan Ya, dia membuka forum resmi.
Seperti dugaannya, forum saat ini sedang dalam kondisi chaos setara "Raja Surga selingkuh dengan model muda" atau "selebriti top pesan anak lewat ibu pengganti". Zhang Yuanqing sudah terbiasa dengan hal seperti ini.
Dulu saat dia menaklukkan dungeon tingkat S, yang terkejut adalah pejalan Transcendent level menengah-bawah. Para petugas hanya berkomentar dengan wibawa seolah berada di atas angin.
Ketika dia mengalahkan tiga Saint dari hukuman langit di Pegunungan Sepuluh Ribu, giliran para Saint yang bersujud memanggil "Tuan Yuan Shi Tian Zun 666".
Kini setelah dia membunuh Sovereign, para Elder pihak resmi lah yang gemetar ketakutan.
"Para orang tua di markas besar pasti juga terkejut, terutama Elder Cai. Lagipula dia dan aku tidak mungkin berdamai. Sebelum bertahan, perlu kugoyang lagi sarafnya sampai sulit tidur..."
Sambil berpikir begitu, Zhang Yuanqing membuat post:
Siapa pun yang berani melawanku, tak peduli identitas atau kubu, akan kubasmi
……
MARKAS BESAR!
Sekretaris Zhou menendang cangkir porselen putih yang pecah di kakinya, dengan raut wajah muram menyambar telepon rumah untuk menelepon Elder Cai.
Di layar laptopnya tertulis "Post ini tidak ada".
Post Yuan Shi Tian Zun sudah dihapus atas perintah Sekretaris Zhou ke admin forum, karena banyak pejalan tingkat bawah yang spekulasi liar bahwa Yuan Shi Tian Zun sedang menyindir para Elder di markas besar.
Mulut orang-orang rendahan ini tak bisa dijaga, sarkasme mereka semakin menyakitkan. Kapan orang rendahan berani mengatur-atur penguasa yang berada di atas awan?
"Mereka yang tidak punya apa-apa hanya bisa mengoceh, itu bisa diabaikan. Tapi sikap Yuan Shi Tian Zun membuat Sekretaris Zhou langsung mengamuk."
"Dia tahu Yuan Shi Tian Zun sedang menunjukkan kekuatan, menggunakan ancaman halus sebagai senjatanya."
"Sejak kapa seorang Saint berani bersikap begitu lancang?!"
"Ini berbeda dengan perlawanannya sebelumnya yang hanya terbatas pada memukul meja dan memaki. Sifatnya sekarang sudah berbeda."
Telepon tersambung. Mendengar desir ombak samar dari seberang, Sekretaris Zhou berkata dengan suara berat:
"Pemimpin, dia sedang mengancam kita. Dia memberi tahu bahwa semua utang lama dan baru akan ditagih. Seorang Saint biasa berani mengancam kita? Apa dia pikir kita hanya macan kertas?"
"Pemimpin, kita harus bertindak sekarang."
Suara Elder Cai yang dingin dan tenang terdengar: "Xiao Zhou, apa kau takut?"
……
