Ruang Sidang No.1
Memandang Yuan Shi Tian Zun yang wajahnya pucat pasi, Sekretaris Zhou dengan santai mengangguk: “Sepertinya kau sudah menyadari kesalahanmu. Kalau begitu, sampai jumpa di persidangan besok.”
Dia berbalik pergi, melangkah dua langkah, lalu berhenti lagi, "Hampir saja melewatkan satu hal."
Sekretaris Zhou mengangkat sudut mulutnya, "Setelah kami menembak mati '', kami menemukan dia berkolusi diam-diam dengan Pemburu Racun dari Divisi Kota Nanming. Pemburu Racun yang ketahuan ini melakukan perlawanan, dan sudah ditembak mati! Departemen Investigasi mencurigai rekan-rekan di Kota Nanming melakukan pelanggaran berat. Semua sudah ditahan untuk investigasi. Sebelum hasil keluar, aset disita dan kartu bank dibekukan."
Dia masih menyimpan dendam atas kesombongan Yuan Shi Tian Zun selama negosiasi kepemilikan Raja Kematian. Dia juga tahu pejalan Lingjing cabang Nanming sangat memuja Yuan Shi Tian Zun.
Ini adalah tusukan terakhirnya.
Kunjungannya hari ini ke tahanan untuk menghina lawan dengan wibawa sebagai pemenang hanyalah bagian kecil. Tujuan utamanya adalah memprovokasi Yuan Shi Tian Zun.
Opini publik di forum sudah mulai terbentuk. Semua tahu Yuan Shi Tian Zun berkolusi dengan Profesi Jahat, membunuh Elder pihak resmi. Banyak pejalan Lingjing yang berubah dari fans menjadi anti.
Selanjutnya, jika Yuan Shi Tian Zun tetap menunjukkan sifat keras kepala dan tulang penentang selama persidangan, seluruh pihak resmi akan membentuk sentimen "hukum mati Yuan Shi Tian Zun".
Karena itu dia perlu memprovokasi Yuan Shi Tian Zun.
Bagaimana cara membunuh musuh secara tuntas?
Pertama hancurkan hatinya, baru ambil nyawanya. Barulah bisa tidur nyenyak.
Sekretaris Zhou pergi dengan gembira. Tujuannya sudah tercapai.
Zhang Yuanqing bersandar di dinding, memandang langit-langit dengan tatapan kosong. Bayangan wajah-wajah tim Hotel Wúhén yang penuh canda tawa muncul di hadapannya.
Pemburu Racun pasti sangat putus asa saat itu, adalah satu-satunya keluarga sejatinya di dunia. Seumur hidupnya berperang melawan penjahat narkoba dan kekuatan hitam, dia menyumpal tanggul sepanjang hayat. Tak mati tenggelam oleh banjir, justru tewas di tangan "keluarga sejati".
akhirnya berhenti mengembara.
Yang Bo akhirnya tak perlu mengajukan banding lagi, lega rasanya.
Lin Zichong yang sudah membunuh begitu banyak orang, kemungkinan besar akan masuk neraka. Takkan bisa bertemu orang tua polosnya di surga.
Semoga Tongtong mendapat masa kecil bahagia di generasi bawah.
Tante Fang harus lebih jeli memilih di generasi bawah, jangan menikah dengan brengsek lagi.
Kakak Hongmo terlalu cantik, sayang lahir di keluarga biasa. Semoga generasi bawahnya mendapatkan takdir lebih baik.
Liang Chen semasa hidupnya sering salah pilih lao da, tapi setidaknya Beiyue tak mengecewakannya. Jangan terlalu penakut lagi di generasi bawah, jika masih mau kembali ke dunia.
Dumdumdum... Zhang Yuanqing membenturkan kepalanya ke dinding berulang kali, api liar berkobar di hatinya.
Dia teringat Master Wuchen. Sekarang dia sudah mengerti akar tragedi ini. Menyerangnya hanya bonus. Entah Nanpai, Mawar Malam, atau Elder Cai, yang benar-benar mereka incar adalah artefak Semi-dewa itu.
Pembantaian anggota tim mungkin untuk memprovokasi Master Wuchen. Sang Master sendiri sedang berjalan di atas tali, menjaga keseimbangan rapuh. Selama proses impact ke Semi-dewa, keseimbangan ini semakin rentan.
Melihat rekan terdekatnya dibantai satu per satu karena dirinya, Sang Master pasti akan kebablasan.
Hanya dengan kebijaksanaan Sang Master, apakah Beliau tidak mempertimbangkan bahwa diri-Nya akan menjadi sasaran empuk? Tidak memikirkan bahaya yang mengancam anggota tim?
Memikirkan ini, Zhang Yuanqing tiba-tiba tertegun.
Sang Master sudah mempertimbangkannya, ya, Beliau sudah memperhitungkan.
Saat itu Sang Master telah mempercayakan tim kepadanya, Sang Master ingin dia menjadi pemimpin yang menjaga keselamatan semua orang.
Namun dia terlalu sibuk dengan "jurang kematian"-nya sendiri, meski menyetujui permintaan itu, hanya menyuruh Xiao Yuan mengirim pengumuman "semua orang sembunyi" di grup chat.
Kelalaiannyalah yang membunuh semua orang, membunuh Master Wuchen.
Sang Master begitu mempercayainya...
……
Derap kaki berantakan bergema di penjara bawah tanah Kuil Inspirasi.
Poodle Keriting berjalan diam-diam, diikuti Ling Jun dan Miao Tenger, kemudian Guan Ya, Sun Miaomiao, Zhao Chenghuang, Xiahou Aotian, Hong Jige, Tianxia Guihuo, si gadis licik, Ratu, dan Li Chunfeng.
Koridor yang panjang dengan suasana sunyi, tak seorang pun bersuara.
Bayangan kesedihan menyelimuti wajah setiap orang - ada yang menahan duka, ada yang kosong tak berperasaan, ada yang pasrah dalam kesunyian.
Akhirnya, di bawah pimpinan Elder Anjing, semua orang tiba di sel paling dalam.
Saat melihat Yuan Shi Tian Zun, semua orang terkejut.
Anak muda di depan mereka seperti orang yang berbeda - aura penuh semangatnya telah layu dalam semalam, hanya menyisakan kekecewaan, kebekuan, dan kekosongan.
“Seperti prajurit yang pantang menyerah dicabut tulang punggungnya, cendekiawan mulia dihancurkan reputasinya, jenius angkuh kehilangan harga diri...”
Si gadis licik "huuuk" sambil memegangi mulut sambil menangis.
Sang Ratu memeluknya dengan mata memerah.
Ling Jun maju selangkah, Hua Gongzi dengan ekspresi suram berbisik, "Yuan Shi, kubawa mereka menjengukmu."
Ini adalah area tahanan berbahaya tingkat tinggi. Bahkan Elder Anjing tak punya hak kunjungan. Ling Jun dan Miao Tenger harus memohon pada Kakek mereka baru mendapat waktu 30 menit.
Elder Anjing menghela nafas, "Markas besar akan menggelar persidangan besok di Ruang Sidang Utama - tempat khusus mengadili para Elder. Yuan Shi, waktumu tak banyak. Ada pesan terakhir?"
Tingkat persidangan terhadap Yuan Shi Tian Zun mencapai level tertinggi.
Ini merupakan manifestasi sikap dari Ten Elder.
Ekspresi hampa Zhang Yuanqing sedikit berubah. Akhirnya ia menoleh.
Tatapannya menyapu semua orang, mata kosong itu perlahan mulai bersinar.
"Tak bawa makanan?" Senyumnya pahit, "Bahkan tak dikasih makan terakhir sebelum eksekusi?"
Candaan itu tak lucu. Tak ada yang bisa tertawa.
Zhang Yuanqing menatap Ling Jun, "Ling Jun, kau guru terbaik. Aku senang mengenalmu. Sayang waktunya singkat."
Ling Jun memerah matanya, memaksakan senyum.
Lalu ia menatap Miao Tenger, "Teng'er, maafkan aku."
Maksudnya insiden saat "menyamar" sebagai penerus Warisan Mo Jun yang menculiknya.
Miao Tenger tak paham, hanya menjawab dengan mata berkaca-kaca, "Tak apa."
“Zhang Yuanqing” segera menatap si aib Fire Master yang diam seribu bahasa, berkata: “Tianxia Guihuo, mulai sekarang kau jadi pemimpin faksi. Aku percaya kemampuan kepemimpinanmu. Jangan biarkan tim kecil kita tercerai berai. Kau berasal dari kalangan biasa, ini akan menguntungkanmu.”
Kulit wajah Tianxia Guihuo berkedut hebat. Tangannya mengepal diam-diam, bergumam lirih: “Aku akan menunggu kembalinya Elder Fu.”
Maksudnya: Aku akan membalaskan dendammu.
Zhang Yuanqing tersenyum, memandang Hong Jige yang wajahnya dipenuhi kesedihan:
“Hong Jige, jangan lakukan hal bodoh.”
Hong Jige melotot ke anggota tim lainnya, berteriak marah: “Kenapa kita tidak menyelamatkannya?! Kita sudah melihatnya! Kita bisa langsung bawa dia pergi sekarang!!”
“Tidak mungkin keluar,” Zhang Yuanqing menggeleng: “Penjara bawah tanah ini dalam kondisi tersegel. Transmisi tidak bisa digunakan, bahkan dungeon faksi pun tidak bisa diakses.”
Dia sudah mencoba. Akar-akar tanaman rapat membungkus ruang ini. Baik metode konvensional maupun nonkonvensional sama-sama tidak bisa menembusnya.
Hong Jige membuka mulut ingin protes, wajahnya dipenuhi kekecewaan.
Zhang Yuanqing menoleh ke Zhao Chenghuang: “Xiao Zhao, jangan terlalu membebani dirimu. Di dunia ini selalu ada gunung yang lebih tinggi. Jalani hidup seperti itu terlalu melelahkan.”
Dia membuka inventory, mengeluarkan Topi Merah, menyerahkannya pada Zhao Chenghuang:
“Material di dalamnya, nanti berikan pada Guan Ya. Putri Yinyao juga untuk Guan Ya. Adapun mayat yin di dalamnya... untukmu.”
Zhao Chenghuang tidak segera menerima. Kepalanya mendongak tajam, berusaha menahan cairan hangat di kelopak mata agar tidak tumpah.
Setelah lama terdiam, barulah dia mengambil Topi Merah itu.
"Protagonis, Tianxia Guihuo adalah pemimpin, tapi sebenarnya kamulah inti faksi ini. Kau harus rajin mengencangkan sekrup dan berusaha menghasilkan uang untuk semua. Aku tak punya apa-apa untukmu, terimalah sepasang sepatu ini, bisa menyelamatkan nyawa."
Xiahou Aotian tidak menanggapi, raut wajahnya tampak muram.
"Miaomiao!" Jakun Zhang Yuanqing bergerak, menghembuskan Kekuatan Taiyin. Dalam aura yin, tiga sosok miniatur tertidur panjang.
Katanya: "Orang lucu dan konyol ini kuserahkan padamu. Hanya satu permintaanku, jangan libatkan dia dalam pertempuran. Aku berjanji pada pamannya untuk terus memupuknya. Ingatlah mainkan mesin game bersamanya setiap minggu. Dua pelayan arwah lainnya, terserah kamu."
Sun Miaomiao tersedu-sedu tak bisa bicara.
Kemudian, Zhang Yuanqing menghadiahkan Tongkat Kekuasaan Mountain Deity kepada Ratu, Kalung Keberuntungan pada Li Chunfeng, Daluo Xingpan pada Xie Lingxi, parfum mempesona untuk Tianxia Guihuo, dan Cap Dewa Guntur untuk Hong Jige.
Ling Jun dan Miao Tenger tak membutuhkan barangnya - keduanya tak kekurangan harta berharga.
Dia mengelus kepala si gadis licik, lalu menatap semua orang: "Kalian keluar dulu, aku ingin bicara dengan Guan Ya."
Semua orang yang mendapat warisan Yuan Shi Tian Zun tak menunjukkan sukacita, diam-diam berbalik pergi.
"Elder Anjing..." Zhang Yuanqing menahannya, membungkuk melakukan salaman protokoler: "Terima kasih atas bimbingannya."
Hati Elder Anjing terasa sangat pedih.
Setelah semua pergi, Zhang Yuanqing memandang Guan Ya melalui pagar, tersenyum:
"Aku ingin mengaku sesuatu. Aku berselingkuh."
"Aku tahu." Kata Guan Ya.
Zhang Yuanqing mengangguk, membuka inventory, "Barang-barang berhargaku ada di sini, set upacara persembahan biar kamu simpan, Bulan Pendamping dan Kulit Manusia Sempurna, tolong sampaikan ke Ketua Zhi Sha Gong."
Dia mengeluarkan artefak satu per satu.
Adapun artefak milik Mo Jun, dia tidak berniat mengeluarkannya, biar semuanya kembali ke Lingjing.
Guan Ya menyeringai dingin: "Dia istri ketigamu? Lalu Xiao Yuan si istri kedua tidak kebagian?"
Zhang Yuanqing tersenyum getir:
"Aku sebentar lagi mati, bisakah kamu berhenti bersikap sarkas? Aku dan ketua istana tidak ada hubungan, masalah Xiao Yuan itu memang saya bersalah padamu. Tapi seumur hidupku hanya kamu satu-satunya wanita, jadi yang paling kusakiti memang kamu."
"Saat aku bertindak bodoh dulu tidak memikirkanmu, sekarang malah membuatmu ikut menanggung konsekuensinya. Wajar jika kamu marah padaku."
Guan Ya tiba-tiba pertahanan jebol, menatap pagar besi yang memisahkan mereka, tersedu-sedu:
"Yuan Shi, aku bahkan tidak bisa memelukmu untuk terakhir kali, tidak memberimu keturunan. Tak terhitung kali aku membayangkan masa depan kita, yang dulu terasa begitu dekat, hampir bisa diraih. Tapi sekarang... itu sudah menjadi mimpi belaka. Kaulah penyesalan seumur hidupku."
Guan Ya limbung pergi meninggalkan tempat.
……
Keesokan harinya, pukul sembilan pagi.
Sekretaris Zhou membuka forum dan mulai membaca post.
Dari bintang baru yang dinanti-nanti, menjadi orang gila berandal paling keji - apa yang mengubah Yuan Shi Tian Zun?
Berkolusi dengan Profesi Jahat, membunuh Elder pihak resmi - inikah idola kita dulu?
Fokus pada kekuatan tapi abaikan hati, akhirnya hanya akan jadi gelembung sabun
Kita terlalu memanjakan Yuan Shi Tian Zun
Jika ini masih bisa dimaafkan, lalu bagaimana kita menghadapi senior yang gugur di garis depan?
“Sanak keluarga Tak Berperasaan dari Nu Tao menyatakan takkan memaafkan, berharap Yuan Shi Tian Zun dihukum mati.”
Setelah dua hari fermentasi dan pengarahan, kemarahan pejalan tingkat menengah-bawah telah menyala sepenuhnya. Semua mulai merenung: apakah karena kelonggaran kita, Yuan Shi Tian Zun menjadi tak kenal hukum hingga akhirnya kehilangan "dirinya sendiri"?
Sejak kemarin, semakin banyak catatan dan foto senior yang gugur di garis depan bermunculan di forum.
Ini memicu kebencian pejalan resmi terhadap Profesi Jahat, memperkuat identitas mereka sebagai Profesi Tertib. Semangat mendidih darah Tong Si Hai membuat perbuatan Yuan Shi Tian Zun semakin tak tertahankan.
Jika ini masih bisa dimaafkan, lalu bagaimana dengan nasib para senior kita?
Postingan dan topik semacam ini semakin banyak bermunculan di forum.
Seruan untuk menghukum berat Yuan Shi Tian Zun semakin menggema.
Di bawah tren tak terelakkan, para pengagum Yuan Shi Tian Zun—sebagian memilih diam, sebagian sadar dan bergabung dengan barisan penentang.
Manusia paling ahli dalam mengangkat pahlawan ke singgasana dewa, lalu menjatuhkannya dengan keras.
Semakin gemilang Yuan Shi Tian Zun di masa lalu, semakin besar konsekuensi balasan sekarang.
"Inilah tren tak terelakkan!" bisik Sekretaris Zhou dengan puas.
Yuan Shi Tian Zun telah menjadi tangan kanan yang jadi masalah besar, bagai Mang Ci Zai Bei yang membuatnya gelisah tiada henti.
Hari ini, duri ini akhirnya bisa dicabut.
"Dung-dung!"
Pintu kantor diketuk. Asisten mendorong pintu masuk sambil membungkuk: "Pak, perangkat siaran langsung sudah terhubung. Siaran akan mulai tepat pukul sepuluh. Silakan bersiap ke Ruang Sidang 1."
Pengadilan No.1 adalah persidangan dengan level tertinggi, dihadiri langsung oleh Dewan Sepuluh Sesepuh. Setiap cabang wajib mengirim dua perwakilan - cabang besar mengirim Elder, cabang kecil mengirim petugas senior.
Jumlah peserta mencapai 500 orang.
Selain itu, atas dorongan Sekretaris Zhou, markas besar membuka pintu masuk siaran langsung di forum.
Seluruh anggota resmi dan keluarga Lingjing bisa menyaksikan persidangan secara online.
——Harus memberikan peringatan kepada semua orang!
Begitu penjelasan Sekretaris Zhou dalam laporan aplikasinya.
Persidangan Yuan Shi Tian Zun akan menjadi lonceng peringatan keras bagi profesi tertib lokal: kolusi dengan profesi jahat dan pembunuhan atasan akan berakhir seperti ini.
Pukul 09:40, Sekretaris Zhou tiba di lokasi persidangan dengan mobil khusus.
Pengadilan No.1 adalah aula megah yang bisa menampung seribu orang, penuh kesan khidmat dan agung.
Di tribun persidangan, lima kursi simbol semi-dewa menempati posisi tertinggi. Di bawahnya kursi Dewan Sepuluh Sesepuh, dengan juri di kedua sisi.
Tribun penonton terpisah 40 meter dari area persidangan. Di ruang luas itu hanya ada satu kursi: kursi terdakwa.
Saat ini tribun penonton penuh sesak. Hanya perwakilan cabang saja sudah 500 orang, ditambah sesepuh keluarga Lingjing yang diundang, serta anggota junior berpengaruh meski jabatannya rendah.
Kursi untuk seribu orang hampir terisi penuh.
Waktu menunjukkan pukul sepuluh. Di kursi Dewan Sepuluh Sesepuh, cahaya kuning berkilauan, sulur-sulur menjalar, kabut putih menyelimuti - Sepuluh Sovereign terhebat hadir tepat waktu.
Yang memimpin persidangan ini adalah Menteri Departemen Investigasi yang menangani disiplin - Elder Cai.
“Dia duduk di kursi tinggi, pertama-tama menyatakan aturan bahwa Semi-dewa Aliansi Lima Unsur tidak mencampuri urusan, menegaskan legalitas persidangan oleh Ten Elder. Kemudian menyatakan dirinya ditugaskan markas besar untuk memimpin persidangan ini.”
Selama pidato pembukaan, ruang sidang sunyi senyap.
Usai pidato, Elder Cai berkata dingin:
“Bawa Yuan Shi Tian Zun masuk.”
……
