Pertempuran Penentu
Skill inti Siren di tahap Transenden adalah "Dewa Kuda", memiliki dua kemampuan utama: "Serbuan" dan "Penyatuan Manusia-Kuda".
Sebagai Dewa Kuda, menyerbu musuh dengan mengendarai kuda akan meningkatkan kekuatan dan kecepatan, memberikan kerusakan besar.
Jika menghadapi musuh yang tak terkalahkan, skill serbuan menjadi teknik penyelamatan diri yang sangat berguna.
Adapun Penyatuan Manusia-Kuda adalah skill penyelamat Siren, di mana saat menunggang kuda, kerusakan fatal yang diterima akan dialihkan ke kuda tersebut.
Kuda akan mati menggantikan majikannya.
Kuda perang dari air laut melesat melewati musuh, Patti yang bermutasi menoleh ke segala arah, mata jahat berwarna amber menyapu mencari musuh yang hilang, tenggorokannya mengeluarkan desisan rendah.
Sesaat kemudian, Zhang Yuanqing muncul di sampingnya, mengayunkan tinju menghantam tengkorak Patti hingga dia dan kudanya tercerai-berai menjadi busa putih.
Skill Penyatuan Manusia-Kuda teraktivasi.
Dalam semburan busa putih, Patti dengan tentakel yang bergerak-gerak mulai membentuk diri kembali. Dari tenggorokannya keluar suara "Hss", seolah tak menyangka dirinya bisa mati seketika. Dengan panik dia berlari ke pinggir dek, lalu terjun ke laut lepas.
Lautan luas adalah markas Siren.
"Byuur!"
Patti jatuh dari dek setinggi belasan meter, menghantam permukaan laut yang hitam pekat.
Begitu masuk ke air laut yang dingin, Patti lincah bagikan ikan, segera menyelam ke kedalaman sambil mengeluarkan gelombang suara dari tenggorokannya yang tak terdengar manusia, memanggil monster-monster laut.
Sambil memanggil monster laut, dia juga mengendalikan air untuk menciptakan tsunami guna menghadapi musuh di dek.
Tiba-tiba, sesuatu mencekik tenggorokannya.
Gelombang suara terhenti. Arus bawah yang bergolak di sekitarnya lenyap. Dia kembali melihat dek dan kabin kapal, menyadari dirinya masih berada di kapal.
"Krek!" Zhang Yuanqing tanpa ragu memuntir lehernya. Tangan satunya mengumpulkan kekuatan Dewa Matahari, berubah menjadi pedang panjang keemasan yang membara, menusuk dada Patti.
Patti mengeluarkan desisan tajam, keempat cakarnya kejang-kejang sementara delapan tentakel di belakangnya dengan gila menghantam dek.
Beberapa detik kemudian, sorot matanya memudar. Tentakel-tentakelnya menjadi lemas, bergerak tak terkendali.
Zhang Yuanqing membuang mayat itu sembarangan. Dari mulutnya keluar aura yin yang berubah menjadi pengantin hantu berbaju pengantin dengan cadar pengantin merah.
“Bunuh semua awak kapal di asrama.” Perintahnya dengan nada dingin.
Pertempuran telah dimulai, krisis dungeon tingkat S akan sepenuhnya terpicu. Kita harus membantai para Mutator sebanyak mungkin sebelum musuh menyadari.
Monster biasa tak perlu dikhawatirkan, namun dengan kehadiran bos, monster kecil bisa menjadi jerami terakhir yang mematahkan punggung unta.
“Ya, suami!” Pengantin hantu berubah menjadi asap kehijauan lalu menghilang.
Zhang Yuanqing membungkuk mengambil senapan otomatis, menjentikkan jari, lalu lenyap dari dek kapal.
Sesaat kemudian, dia muncul di kamar tidur berkaca panorama nakhoda di lantai dua. Ruangan itu sunyi dan remang-remang, dengan lampu hijau berkerudung kuning menyala di laci kepala tempat tidur.
Di ranjang empuk besar, selimut tertata rapi. Sang nakhoda tak ada di dalam kamar.
“James tidak ada di kamar?” Zhang Yuanqing langsung teringat ucapan pelaut di dek tadi——Nakhoda meminta Anda ke dasar kapal!
Jika saat ini nakhoda tidak ada di kamar, maka pasti berada di dasar kapal.
Aura yin yang kuat menyapu ruangan. Pengantin hantu berbaju pengantin merah dengan cadar berbenang emas kembali ke sisi majikannya.
“Suami, misi yang Anda berikan sudah hamba selesaikan.” Ia membungkuk hormat.
“Tak ada yang selamat?”
“Tidak.”
Zhang Yuanqing mengangguk puas, lalu membuka mulut menelan pengantin hantu ke dalam perutnya. Para awak kapal ini hanyalah monster biasa di dungeon, pengantin hantu level enam bisa membantai satu kapal layaknya memotong sayur.
Di saat seperti inilah keunggulan Night Wanderer terlihat. Profesi lain harus membunuh satu per satu dengan tangan sendiri.
Zhang Yuanqing berjalan ke jendela kamar, memandang permukaan laut yang bergelombang, pikirannya bekerja cepat:
"Di dek bawah ada mage angin, dia bisa merasakan kehadiranku melalui aliran udara. Mode siluman pasti akan ketahuan, lebih baik serbu langsung."
Dari informasi yang dikumpulkan kemarin, dia tahu tim Gereja terdiri dari lima orang: dua Ksatria, dua biarawati, dan satu uskup agung.
Siren sudah dibunuhnya, tinggal empat orang lagi. Jika kapten termasuk monster elite, musuh maksimal lima orang.
"Aku punya tiga mayat yin level enam, satu pelayan arwah level enam, plus maskot orang lucu dan konyol. Pasti bisa menang!"
Jangan takut.
Zhang Yuanqing lalu duduk bersila, mengeluarkan pelayan arwah level 4. Kesadarannya terbelah dua melalui tanda di laut kesadaran: separuh tetap di jasad, separuh menguasai pelayan arwah.
Dia mengendalikan pelayan arwah itu, menembus lantai lantai dua dan satu, sampai ke asrama dek bawah, terus turun ke ruang mesin.
Pelayan arwah bukan entitas fisik, mage angin tidak bisa mendeteksinya melalui umpan balik aliran udara.
Dari langit-langit dek bawah, seorang wanita tua dengan lubang mata mengalirkan darah hitam mengintip diam-diam, memandangi ruang mesin.
Area dek bawah sangat luas, dipenuhi persediaan logistik, suku cadang kapal, kapal cadangan, dll. Cahaya lampu gas redup seolah diredam kekuatan mistis, hanya memberi penerangan minim.
Lubang mata gelap gulita wanita tua itu menyapu ruang mesin, tiba-tiba terfokus.
Zhang Yuanqing melihat tiga siluet di balik tembok rendah yang terbuat dari tumpukan karung tepung, yaitu Kapten James, mage angin Isabella, dan seorang pria tua berbaju panjang merah cerah dengan sulaman motif emas.
Isabella dan sang kardinal duduk bersila di tepi formasi lingkaran, tangan terkatup, berdoa dalam diam.
Di bawah jubah mereka, terlihat tonjolan seperti tentakel yang merayap, menciptakan kesan suram dan menyeramkan.
Kapten James dengan topi laut dan seragam double-breast berdiri tegak di samping, mengawasi dua kardinal yang sedang berdoa.
Tiba-tiba, kardinal berambut putih itu membuka matanya, suaranya berat dan berbekas waktu:
"Sudahkah Letnan Hass tiba?!"
Kapten James menoleh ke pintu masuk lalu menggeleng, "Tunggu sebentar, prajurit sedang menjemputnya."
Pertempuran di dek berakhir cepat. Para Mutator hanya sempat menembak beberapa kali. Meski tiga orang di kabin bawah mendengar suara tembakan, hal itu dianggap biasa karena prajurit sering menembak saat monster menyerang kapal.
Jadi mereka tidak terlalu mempedulikannya.
"Memang harus diselesaikan cepat..." gumam Zhang Yuanqing yang mengontrol tubuh wanita tua itu, matanya menatap tajam formasi lingkaran merah darah.
Pola formasi itu berupa lapisan segi enam berulang yang membentuk tekstur geometris. Hanya dengan sekilas melihatnya, Zhang Yuanqing langsung merasa pusing. Tubuhnya bereaksi dengan kelemahan mendadak, disertai perasaan jijik yang mendalam terhadap formasi itu.
"Bawa satu Ksatria untuk memeriksa ke atas." Suara serak Uskup Agung berbalut merah seperti tercekik sesuatu: "Masih tiga hari pelayaran menuju Pelabuhan Surli, kita harus membawa benih iblis ini kembali, agar kekuatan Tuhan menyinari dunia."
Zhang Yuanqing yang menyadap dari langit-langit mengernyitkan alis, langsung memahami tujuan para Mutator ini.
Mereka ingin membawa sumber kontaminasi (benih iblis) ke dunia nyata, mencemari masyarakat.
Ini pasti keinginan benih iblis sendiri, orang-orang di kapal hanyalah boneka yang sudah terkontaminasi.
"Ini cuma dungeon, misi mulia menyelamatkan dunia bukan urusanku. Tugasku bertahan lima hari. Baik, pertama bunuh semua Mutator di kapal, lalu berlatih Chunyang Xishen Lu untuk melawan kontaminasi benih iblis, tahan tiga hari dulu. Jika benar-benar darurat, bisa lompat ke laut menjauhi kapal pesiar..."
Tiba-tiba Uskup Agung merah mengangkat pandangan ke langit-langit, berkata dengan suara berat: "Siapa di atas?!"
Sorot mata abu-abu muda itu memancarkan dua kilat sebesar jari, tepat menghantam wanita tua.
Pelayan arwah level 4 langsung menghilang dalam sambaran listrik. Tubuh spiritual Zhang Yuanqing kembali ke jasad, jiwanya terasa seperti terkoyak hingga wajahnya kejang-kejang menahan sakit.
Ia menarik napas dalam menenangkan luka jiwanya, mengenakan Sarung Tangan Angin Puyuh lalu menjentikkan jari "Prak!", berubah menjadi cahaya bintang yang menghilang.
Sekejap kemudian, cahaya bintang berkilauan muncul dari ruang bawah kapal tempat benih iblis disimpan.
Zhang Yuanqing muncul di hadapan tiga Mutator.
"Hss?" Kapten James terkejut bukan main.
"Terkejut dengan kemunculannya, lebih terkejut lagi dengan cara dia muncul."
Zhang Yuanqing tanpa basa-basi langsung melepaskan dua Bilah Angin ke arah formasi lingkaran, secara naluri dia menganggap penghancuran formasi ini sebagai prioritas utama.
Formasi lingkaran memberikan ancaman yang sangat besar baginya.
……
