Kucing Li Hua
Semua orang menoleh, pupil mata mereka menyempit. Mereka melihat Hong Jige dan Tianxia Guihuo kembali dari semak-semak. Yang terakhir menunjukkan raut wajah serius memberi peringatan.
Lalu siapa yang ada di samping mereka? Apakah ini pengulangan cerita Raja Monyet Asli dan Palsu?
Zhai Cai, Zhang Yuanqing, Zhao Chenghuang, dan Sun Miaomiao serempak melompat mundur menjaga jarak, mengambil posisi siaga.
Hanya Guan Ya yang tetap di tempat, nada bicaranya tak berubah: “Jangan panik, dua ini yang asli.”
Dia memandang tajam ke arah Tianxia Guihuo dan Hong Jige di kejauhan:
“Merekalah yang palsu. Aku terus memantau pergerakan mereka. Hong Jige dan Tianxia Guihuo tidak pernah lepas dari penglihatanku. Justru dua itu yang tiba-tiba muncul dari balik semak.”
Tianxia Guihuo tidak jongkok, tetap berdiri dalam posisi siaga. Jika ada tiruan dirinya dan Hong Jige yang muncul, dia akan langsung memberi peringatan, bukan menunggu sampai tiruan tersebut berinteraksi dengan rekan tim selama lebih dari setengah menit, menunggu pantat Hong Jige selesai "mengeluarkan kentut" baru memberi peringatan... Zhang Yuanqing menyadari hal ini, mengubah posisi tubuhnya, dan mengambil sikap bertahan menghadapi Tianxia Guihuo dan Hong Jige yang baru datang.
Zhai Cai bahkan lebih cepat satu detik darinya, mendengus: "Ini cuma dua boneka kayu ukiran, Fire Master, bakar mereka!"
Hong Jige mengepalkan tangannya, sebuah bola api merah terkumpul di telapak tangan. Bola api itu memadat dan semakin menyala-nyala. Dia berlari beberapa langkah lalu melemparkan bola api tersebut dengan sekuat tenaga.
Segera setelah itu, dia mengepalkan tangan kembali.
Bola api yang memancarkan suhu tinggi itu tiba-tiba meledak, berubah menjadi hujan titik-titik api yang menyebar ke dua peniru dan area sekitarnya sejauh beberapa meter.
Tidak memberi ruang bagi para peniru untuk menghindar.
"Byur byur byur..."
Titik-titik api itu menembus kedua peniru. Suhu mengerikan dari api membakar mereka menjadi dua arang kayu yang hangus dan mengeluarkan asap.
"Hanya ini?" Hong Jige dengan angkuh menangkup pinggangnya: "Kukira lebih hebat, ternyata cuma dua kayu yang tidak tahan banting."
Begitu ucapannya selesai, tanah manor bergemuruh "Boom!", halaman rumput dan taman bunga retak memperlihatkan tanah hitam yang lembap. Akar-akar pohon tebal menyembul dari celah tanah, menjulang ke langit seperti monster yang mengamuk.
Pada saat yang sama, di kedua sisi jalan setapak kerikil yang mengarah ke gerbang utama, bibit pohon menembus tanah dan tumbuh dengan cepat, berubah menjadi dua pohon manusia dengan tubuh anggun. Fitur wajah mereka sangat indah, seolah-olah merupakan karya seni yang dipahat dengan hati-hati oleh Tuhan, dengan rambut berupa daun hijau yang rimbun.
Kedua pohon manusia itu berbicara, yang di sebelah kiri suaranya elegan dan mempesona, sedangkan yang kanan jernih:
"Berani-berainya masuk ke pekarangan majikan, mencuri tanaman spiritual milik majikan! Ingin mati!! Ingin mati!!"
"Jahat! Mengganggu aku dan kakak tidur!"
Setelah berkata demikian, akar-akar pohon yang menjulur itu serentak melengkung, mengarah ke semua orang di depan villa, lalu meluncur ke bawah seperti tombak yang dilemparkan.
Hong Jige dan Tianxia Guihuo melangkah maju. Yang satu mengumpulkan dua bola api berdiameter tiga meter dan melemparkannya ke kedua pohon manusia, sementara yang lain membentuk Pisau Api Nirvana, menebaskan pisau api raksasa sepanjang lima hingga enam meter ke langit.
Setelah berlatih selama beberapa bulan, teknik Pisau Api Nirvana Tianxia Guihuo telah mencapai level mahir. Suhu panasnya membuat kulit wajak Zhang Yuanqing dan yang lain terbakar, bulu mata, alis, dan rambut pelipis mereka mengeriting, mengeluarkan aroma khas rambut hangus.
"Dentum!"
Pisau api itu menghantam akar-akar yang menusuk, namun gagal menghancurkannya. Alih-alih, pisau api itu tercerai-berai menjadi percikan api yang berhamburan ke segala arah.
Pada saat yang sama, Guan Ya juga mengeluarkan pedang kuno perunggu dan terus-menerus menebaskan aura pedang.
"Elemen logam mengatasi kayu, aura pedang lebih efektif daripada pisau api dalam melawan akar-akar tanaman. Tapi hasilnya sama: aura yang seharusnya bisa memotong logam hanya memercikkan bunga api, gagal menghancurkan."
Dari kejauhan terdengar suara "Boom!", bola api menghantam dua patung kayu namun terhalang cahaya kehijauan.
Melihat serangan Saint tidak efektif, Zhai Cai yang sudah mengacungkan pedang ksatria berkata dengan suara berat: "Lindungi punggungku!"
Cahaya kuningan menyala, membentuk dinding ilusi di depan semua orang!
"Braak! Braak! Braak..."
Tombak-tombak panjang menghantam dinding ilusi dengan dentuman keras.
Dinding pertahanan bergetar hebat, tapi Zhai Cai tetap tegak. Siluetnya yang kokoh memberikan rasa aman.
Sambil menjaga kelancaran dinding pertahanan, dia berseru:
"Aturan pertarungan ini: Larangan kesadaran diri untuk tetumbuhan!"
Akar-akar yang tadi menyerbu gila-gilaan mendadak lemas seperti pria usai klimaks, meski masih bergerak tapi tak lagi mengancam.
"Level 7 elemen kayu!" Zhai Cai mengukur kekuatan musuh. Dia mencabut dinding pertahanan, melompati akar-akar lemas yang bergerak seperti tentakel gurita, lalu menerjang dua pohon manusia.
Mengumpulkan kekuatan di kedua kaki, tanah retak berdebu. Ksatria ini melesat seperti kilat menuju patung wanita kayu di sebelah kiri.
Cahaya kilat itu, setelah menyambar patung wanita kayu, berbelok lagi dan menabrak patung wanita kayu di sebelah kanan.
Di mata para penonton di bawah atap, cahaya kuningan menggambar huruf "V" yang menghilang sekejap, dengan dua patung wanita kayu tepat berada di kedua ujung huruf "V".
Krek! Krek!
Kedua patung kayu patah menjadi dua bagian secara bersamaan. Akar-akar tanaman di pekarangan kehilangan aktivitasnya sepenuhnya, tak lagi bergerak.
"Tuntas!" Zhai Cai memutar pergelangan tangannya, membuat gerakan pedang yang indah.
Ia berjalan kembali dengan langkah lebar. Baru beberapa langkah, tiba-tiba tubuhnya kaku. Tangannya memegangi jantung sambil menunjukkan ekspresi kesakitan. Wajahnya memancarkan kilau hijau kehitaman, bibirnya menghitam dan membiru.
Sang Ksatria jatuh berlutut, menancapkan pedangnya ke tanah. Ia terengah-engah, matanya merah berdarah, urat dahi menonjol.
Perubahan mendadak ini membuat semua orang tertegun.
Akar-akar baru muncul dari bawah tanah, membentuk dua patung wanita kayu yang persis sama dengan sebelumnya, tapi aura energinya jauh lebih lemah.
Suara elegan dan mempesona bergema di antara hamparan bunga:
"Bodoh, bodoh! Membunuh kami berdua sekaligus akan memicu kutukan. Kutukan yang ditinggalkan majikan cukup kuat untuk membunuh Sovereign! Kakak, seret dia untuk jadi pupuk bunga."
"Kamu yang bodoh! Sudah kukatakan berkali-kali, itu racun, bukan kutukan."
Saat dua patung kayu itu berbicara, sebuah akar mencuat dari tanah, menegang, dan berubah menjadi tombak panjang yang menusuk punggung Zhai Cai.
Melihat itu, Zhang Yuanqing membuka inventory, memanggil Perisai Zi Jin, lalu melemparkannya seperti Kapten Freedom melemparkan perisai bundar.
“Ding!”
Tombak yang terbuat dari akar yang menegang menusuk perisai bundar yang berputar, langsung patah. Perisai Zi Jin memantul kembali dan menancap di tanah.
“Masuk ke dalam rumah!” teriak Zhang Yuanqing sambil berlari ke arah Zhai Cai, mengambil perisai dan mengambil posisi bertahan.
Semakin banyak akar menembus permukaan tanah, menjulang ke udara seperti cakar monster, tiba-tiba menegang lalu syuut-syuut menembak.
Di saat kritis ini, Zhang Yuanqing mengabaikan hujan timah, berbalik dan menghantam Zhai Cai dengan perisai hingga pingsan, lalu menyepaknya ke bawah atap dengan ujung kaki.
Membiarkan tombak-tombak menusuk tubuhnya, di saat bersamaan, cahaya keemasan menyelimuti seluruh tubuhnya seperti air, membentuk baju zirah.
“Ding-ding-ding-ding...”
Bunyi benturan cepat dan nyaring bergema dari belakangnya.
Sun Miaomiao dan yang lain mengangkat Zhai Cai yang tak sadarkan diri, buru-buru masuk ke dalam rumah.
Aura energinya melemah tapi masih memiliki kekuatan level Master. Elemen kayu terkenal dengan daya tahannya, sedangkan set Zi Jin-ku cuma 'jago tiga detik' yang tak tahan lama... Setelah menimbang sejenak, Zhang Yuanqing membatalkan niat bertarung, menekuk lutut lalu meluncurkan diri masuk ke dalam rumah seperti kilat ungu.
Selain masalah ketahanan, dia lebih takut terkena kutukan seperti Zhai Cai.
Ksatria yang terkenal dengan fisik dan stamina-nya pun tumbang oleh kutukan, apalagi dirinya yang cuma level enam.
Setelah menyelinap masuk ke dalam rumah, Zhang Yuanqing mengayunkan kedua tangannya ke belakang, dua daun pintu kayu menutup dengan suara "Braak". Sulur-sulur dan akar-akar tanaman yang mengejar mereka tiba-tiba menyusut kembali tepat sebelum menyentuh pintu, merayap dengan penuh kekecewaan di sepanjang dinding namun tak berani masuk.
"Hah..." Zhang Yuanqing menghela napas lega. Matanya menyapu seluruh aula. Gaya dekorasi di sini sangat mewah namun terkesan tidak harmonis, terdapat lampu kristal gantung bergaya Barat berdampingan dengan lentera Oriental, kursi berpenyangga tinggi Tionghoa bersebelahan dengan sofa mewah ala Eropa.
Di sini kita bisa melihat perabotan klasik Tionghoa berdampingan dengan ornamen-ornamen bergaya Eropa yang kental.
Di dinding tergantung lukisan tinta Tionghoa dan lukisan minyak Barat. Dari sekian banyak karya seni tersebut, gambar seorang wanita cantik di bagian tengah paling mencolok.
Wanita itu mengenakan qipao biru muda, dengan alis yang halus dan aura anggun, persis seperti dua patung di depan pintu.
"Aura kehidupannya sangat lemah, setiap saat bisa mati." Guan Ya mengobservasi tanda-tanda kehidupan Zhai Cai dengan raut wajah khidmat yang tidak biasa.
"Pantas dikatakan dia yang mengalami malapetaka darah, bukan kita!" Hong Jige menggaruk-garuk kepala gelisah: "Racun apa ini? Bahkan Sovereign pun bisa dibunuh."
"Berikan dia satu dosis cairan sumber kehidupan dulu." Zhang Yuanqing menatap pintu waspada, khawatir akar-akar tanaman akan menerobos masuk.
Guan Ya mengangguk pesimis "Hm", mengeluarkan suntikan emas jernih dan menyuntikkannya ke vena leher.
Aura kehidupan Zhai Cai pulih secara kasat mata, namun warna hijau kehitaman di wajah dan bibir hitam legamnya belum menghilang. Cairan sumber kehidupan hanya bisa memupuk sel dan mengisi kembali energi hidup yang hilang, tidak memiliki efek detoksifikasi.
Tapi setidaknya nyawanya masih tertahan.
Zhang Yuanqing berjaga di pintu dengan waspada. Di tengah proses, Guan Ya dan yang lain terus mengeluarkan artefak pengobatan dan pil detoks, mencoba menetralkan racun Ksatria Pewaris Tunggal, namun hasilnya kurang memuaskan.
Tingkat racun yang menyerangnya sangat tinggi, kemungkinan besar berasal dari tahap Dominasi.
Melihat elemen kayu di pekarangan tidak kunjung menyerang, Zhang Yuanqing sedikit lega, kembali ke sisi rekan tim, lalu membungkuk memeriksa Zhai Cai yang terbaring di karpet kulit domba lembut.
Aura energinya sangat lemah, hidungnya mengeluarkan bau menyengat - aroma racun yang menguap.
Racun telah menyusup ke organ-organ dalamnya.
Untungnya kombinasi pil detoks, cairan sumber kehidupan, dan artefak pengobatan berhasil mencegahnya dari bahaya nyawa untuk sementara.
"Harus pakai Tali Pinggang Kaisar Hijau. Racun level Master hanya bisa dinetralkan dengan artefak level Master..." Zhang Yuanqing membuka inventory dan mengeluarkan sabuk hijau permata bertatahkan giok.
Ia memasang Tali Pinggang Kaisar Hijau di pinggang Zhai Cai, lalu mengaktifkan 'Teknik Panjang Umur Kaisar Hijau'.
Cahaya hijau terang namun lembut menyelimuti Zhai Cai. Beberapa detik kemudian, cahaya mereda. Warna hijau kehitaman di wajahnya menghilang, bibir hitam legam berubah merah segar.
Denyut nadi dan jantung Ksatria kembali normal, namun ia tidak bangun, tetap dalam tidur panjang.
"Masih ada sedikit racun tersisa di dalam tubuh, tapi sudah tidak mematikan. Selanjutnya biarkan hati Ksatria yang bekerja menetralkannya."
Saat itulah semua orang sempat mengamati tata ruang aula. Hong Jige menyapu pandangannya, lalu berjalan mantap menuju lukisan itu:
"Lho, ini kan dua entitas kayu yang di pintu tadi. Pasti dia majikan yang disebut-sebut entitas kayu itu... kekasih Berton senior?"
Guan Ya menganalisis:
"Fakta bahwa lukisan ini dipajang di sini membuktikan Berton senior sangat mencintainya dan bangga padanya. Aura perempuan ini jelas elemen kayu, pantasan bisa memupuk racun saraf dan Entitas Pohon di luar."
Zhang Yuanqing merenung sejenak:
"Jadi ini memang ruang aman, gudang penyimpanan Berton senior. Kita melewatkan satu hal - dari perspektif Labirin Pan, kamar 503 memang ruang aman."
"Tapi kalau Berton senior sangat menghargai barang-barang di sini, masa iya tidak menempatkan satpam?"
Dua Entitas Pohon di luar itu adalah penjaga gudangnya.
Guan Ya melirik ke pintu, "Mereka tidak berani masuk. Ini bagus, setelah dapat fragmen Cawan Suci baru kita serang keluar."
Kalau ini level Labirin Pan, harus menaklukkan semua tantangan untuk keluar kamar. Tapi ini ruang aman, dua Entitas Pohon itu satpam yang ditempatkan Berton senior di sini, bukan musuh yang harus dikalahkan.
Dengan kemampuan Yuan Shi dan Ksatria, pasti bisa menerobos keluar.
Tiba-tiba suara langkah ringan tapi tergesa terdengar dari tangga. Semua orang mengernyitkan telinga, langsung siaga, memandang ke arah tangga menuju lantai dua.
Dengan langkah kaki yang mendekat, di tempat duduk tangga, seekor kucing kembang abu-abu hitam melangkah keluar dengan langkah elegan.
Mata kucing berwarna hijau pucat itu menatap semua orang dengan suara melankolis.
Kucing kembang itu mengeluarkan nada bicara perempuan yang jernih dan merdu:
"Para penyusup ceroboh, kalian baru saja menyebut fragmen Cawan Suci?"
"Itu" berbicara dalam bahasa Mandarin, meski agak kaku dengan pengucapan yang kurang tepat.
"Wah! Kucing bisa bicara!" Hong Jige terkejut.
"Jangan berlebihan, aku pernah lihat 'anjing' yang bisa bicara." Zhang Yuanqing memberi isyarat pada Hong Jige untuk tidak sembarangan bicara agar tidak merusak situasi. Dia maju beberapa langkah berhadapan dengan kucing itu sambil menguji:
"Bolehkah saya tahu panggilan untuk Senior..."
Dia tidak yakin apakah kucing ini adalah wujud binatang elemen kayu atau binatang spiritual hasil pelatihan elemen kayu.
Kucing kembang itu dengan bangga mengangkat dagunya: "Kalian bisa memanggilku JOJO. Aku adalah binatang spiritual yang dilatih majikan. Panggil aku Nyonya JOJO."
Sambil berbicara, matanya menatap lukisan yang tergantung di dinding, maksudnya jelas.
Binatang spiritual... Zhang Yuanqing menarik napas lega. Dibandingkan Master level elemen kayu asli, binatang spiritual jauh lebih mudah ditangani.
Tapi selama kucing kembang ini menunjukkan atribut yang bisa dikomunikasikan dan tidak terlalu agresif, dia juga tidak akan bertindak pertama yang mencari masalah. Lalu berkata:
"Nyonya JOJO, kami adalah teman Berton Senior. Datang ke sini untuk mengambil suatu barang, harap Anda..."
Belum selesai bicara, Nyonya JOJO sudah dingin memotong:
"Berton Senior tidak pernah membawa orang asing ke sini. Kalian adalah sekelompok pencuri."
Zhang Yuanqing tertegun, rekan satu tim di belakangnya mulai waspada.
Kucing Li Hua mengalihkan topik, bertanya lagi:
"Kalian baru saja menyebut fragmen Cawan Suci? Bagaimana kalian tahu ada fragmen Cawan Suci di sini? Ini rahasia yang bahkan Tua Berton tidak tahu."
Hm? Zhang Yuanqing terkejut, kucing ini tahu tentang fragmen Cawan Suci sedangkan Tua Berton tidak... Bukankah kucing ini dipelihara selir Tua Berton?
Rahasia yang diketahui hewan peliharaan tapi tidak diketahui majikannya?
Tidak, Zhai Cai pernah bilang, Tua Berton memang tidak tahu ada fragmen Cawan Suci di peninggalan Huo Zhengkui... Kucing ini bukan peliharaan Tua Berton... Zhang Yuanqing mengerutkan alis:
"Apakah majikan Anda adalah wanita ini? Apa hubungannya dengan Tua Berton?"
Kucing Li Hua menjawab datar: "Dia tidak ada hubungan dengan Tua Berton. Dia adalah wanita Huo Zhengkui."
……
