Privasi Marsekal
"Bisnis besar?" Fu Qingyang menatap Semi-dewa Profesi Void ini beberapa saat, lalu berkata datar: "Kau datang untuk meminta bala bantuan."
Sang Guru meraba topeng di wajahnya, heran: "Apakah keterampilan kewaspadaan Pengintai sudah bisa melihat ekspresi melalui topeng sekarang?"
Fu Qingyang berkata dingin: "Yang kupakai adalah otak!"
Sang Guru mengangkat bahu, "Aku butuh kekuatan Marsekal. Saat pedangnya menembus Distorted Realm waktu itu benar-benar tak terlupakan. Dunia belum pernah menyaksikan cahaya pedang secemerlang itu."
Jari Fu Qingyang bergerak halus. Prajurit baja pelindung hitam di sudut ruangan berjalan ke lemari minuman dengan gemerincing. "Itu" menuangkan anggur untuk majikannya dengan hormat sebelum kembali ke posisi.
Sepanjang proses itu, jari Fu Qingyang terus bergetar halus seperti manipulator boneka yang presisi.
"Latihan seni mengontrol boneka bahkan dalam aktivitas sehari-hari? Sungguh tekun. Tapi yang dibutuhkan Yanshi bukan presisi, melainkan 'Han Xin memimpin pasukan - semakin banyak semakin baik'. Pelajarilah Grand Elder Menara Pedang, dia bisa mengendalikan 100 ribu pasukan boneka sekaligus." Sang Guru memberi komentar.
"Bagi ku, jumlah pasukan boneka tak berarti apa-apa." Ekspresi Fu Qingyang tetap tenang.
“Bakat alamiyamu kurang, meski bermakna tetap tak bisa dikendalikan.” Sang Guru tertawa.
Fu Qingyang wajahnya langsung berubah dingin: “Masih ada urusan lain?!”
Sang Guru tak menghiraukan ketidaksenangannya, berbicara dengan nada menasehati junior:
“Setelah naik level ke Sovereign, keterampilanmu yang mendekati jalan suci sudah mencapai bottleneck. Atau lebih tepatnya, tak lagi seefektif dulu. Bagaimanapun juga teknik membunuh naga di tahap Sage tak cukup kuat di tahap Dominasi. Di level Semi-dewa, malah jadi biasa saja. Jadi kau pasti sangat panik. Meski ada jubah pemberian Yuan Shi, paling-paling kau hanya sedikit lebih kuat dari Sovereign setingkat. Susah untuk melampaui level.”
“Sebaliknya, potensi Yuan Shi jauh lebih baik darimu. Bakatnya dalam strategi dungeon lebih unggul, kenaikan level stabil, ditambah warisan Mo Jun. Bahkan di tahap Dominasi, dia tetap Artefak Sang Maha Kuasa.”
“Belakangan ini dia banyak dapat pengalaman di luar negeri, fondasinya semakin kokoh. Setelah menaklukkan dungeon pembunuhan dan menjadi dewa penjelajah matahari yang fokus pada energi Taiyang, hampir bisa sejajar denganmu. Hmm, kau sekarang level delapan, masih sedikit lebih kuat, tapi keunggulanmu sudah tak mencolok.”
Fu Qingyang tidak mental collapse karena ucapannya. Sebagai Pengintai, dia memiliki jiwa bela diri sekuat baja. Tapi tekanan memang semakin besar.
Sang Guru melanjutkan pidatonya:
"Meski dijuluki Pangeran Uang, memiliki aset dan artefak yang melimpah, kau jarang menggunakannya. Kau hanya menganggapnya sebagai pendukung karena bakat alamiahmu tidak tinggi. Artefak-artefak memukau itu justru akan mengganggu semangat tempurmu. Elder Fu, saranku untukmu adalah tetap di Jalan Suci meski gelap menghadang."
"Dengan keterampilan yang mendekati jalan suci sebagai dasar, jubah sebagai pendukung, latihlah 'tebasan' hingga mencapai puncak kesempurnaan."
Penyebutan berulang "bakat tidak kuat" membuat sudut mulut Fu Qingyang mengendus-endus. Ia merenung beberapa detik, lalu berkata: "Inilah tujuan aku mempelajari seni mengontrol boneka."
"Tidak, tidak..." Sang Guru menggelengkan jari: "Saat ini kau hanya menambah jumlah keterampilan yang mendekati jalan suci. Satu pasukan boneka mewakili satu pedang, seratus pasukan boneka hanyalah seratus pedang. Di mata lawan setara level, ini mengerikan. Tapi di hadapan yang benar-benar kuat, satu pedang dan seratus pedang tetap sama, ancamannya tidak akan bertambah."
Fu Qingyang berpikir sejenak, lalu paham: "Maksudmu, aku harus menyatukan seratus pedang menjadi satu?"
"Tepat! Ini adalah arah pengembangan keterampilan mendekati jalan suci yang aku pikirkan. Tapi semua jalan menuju Roma, jika kau punya ide lebih baik, silakan coba." Sang Guru mengocok es dalam cawan anggurnya.
Fu Qingyang mengangguk, tidak melanjutkan diskusi, lalu bertanya:
"Situasi di New Covenant County sudah sampai level Semi-dewa turun tangan?"
Sang Guru menggelengkan kepala:
"Masih dalam tahap saling menguji antar Sovereign. Tapi aku berencana membuat gebrakan besar, memberi kejutan untuk kubu jahat."
“Marsekal suka kemudahan dan benci kerja, sifat malas sudah mendarah daging, paling benci perjalanan jauh. Dia pasti tidak akan pergi.” Fu Qingyang memberi jalan keluar: “Saya sarankan cari Pemimpin Chihuo Bang, soal perkelahian dan tawuran dia paling suka.”
Energi spiritual api adalah yang paling dominan di antara semua elemen, bisa meledak dan membakar, daya penghancurnya pantas jadi nomor satu.
“Saya tidak percaya dia.” Suara Ketua menjadi serius: “Semi-dewa dari generasi tua tidak ada yang saya percaya. Kakakmu bersih karena dia semi-dewa baru.”
“Maksudnya?” Fu Qingyang tertegun.
“Kamu tahu bagaimana marsekal tua mati?” Sorot mata Ketua menjadi gelap dan dalam.
“Tewas dalam perebutan Kompas Cahaya. Jangan bilang ada rahasia lain.” Alis Fu Qingyang berkerut perlahan.
“Dia memang tewas dalam perebutan itu, tapi tak ada yang bertanya: Kenapa saat itu marsekal tua tidak bersekutu dengan semi-dewa dari Chihuo Bang, Baihua Hui, Istana Dewa Air, dan Zhong Ting?” Ketua balik bertanya.
Fu Qingyang membeku.
Saat hendak bertanya lebih lanjut, Ketua hanya mengangkat bahu: “Masa lalu sudah usang, tak perlu dibahas. Saya mau temui Marsekal.”
Fu Qingyang menekan kebingungan di hatinya, “Marsekal ada di Lingjing, nomor dungeon: 7606.”
Ketua menenggak habis arak kuat dalam gelas, lalu mengibaskan tangan dengan gaya. *Prak!* Jentik jarinya menggema sebelum dia menghilang dari ruang studi.
……
Lingjing Nomor: 7606 —— Ruang Studi Marsekal!
Sang Guru setelah sejenak menjelajah Void, sesuai dengan persepsi Semi-dewa Void terhadap koordinat ruang, segera mengunci lokasi dungeon.
Detik berikutnya, ia melihat dunia putih bersih, langit dan bumi serupa warnanya, tak berujung. Di tengah dunia putih ini, berdiri rak buku tinggi yang dipenuhi novel dan komik, semuanya hiburan belaka, sama sekali tak ada noda buku-buku berisi ilmu pengetahuan.
Di depan rak buku berdiri meja besar yang juga bertumpuk komik dan novel setinggi langit. Mulai dari kisah silat klasik sampai fantasi modern, dari cerita CEO otoriter sampai gadis lugu pembalas dendam, semua tersedia.
Bahkan ada komik "Abing yang Malas Belajar" dan "Wanita Paruh Baya Beraura Seksi Klan Bai yang Cerdas".
Buku-buku serius tak ada sama sekali, yang ada justru buku-buku "tidak terlalu bermutu" di mana-mana.
Selain hiburan, ada teh susu, minuman ringan, cokelat, keripik, kacang-kacangan, dan sebagainya.
Wanita berambut putih lebat dengan gaya tak anggun bersandar di kursi berpenyangga tinggi. Kaki bersepatu bot panjangnya bersilangan di atas meja, di dadanya tegak segelas teh susu 20 ribu rupiah. Sambil membaca komik, ia sesekali menunduk menyeruput.
Tiba-tiba inspirasi muncul, matanya menatap ke depan.
Di depan meja, sosok pria berbaju merah anggur mulai terbayang jelas.
Mereka saling tatap dalam diam.
"Sepertinya aku datang di waktu yang tidak tepat?" Sang Guru mencoba membuka pembicaraan.
Tanpa sepatah kata, wanita itu meletakkan teh susu dan komiknya, lalu perlahan... MENGELUARKAN PEDANG LEGENDARIS!
……
Markas Besar Asosiasi Dewi Kecantikan, Fengcheng.
“Dalam imajinasi Spirit Realm Walker tingkat bawah, markas besar Asosiasi Dewi Kecantikan diibaratkan seperti kolam arak dan hutan daging, para Profesi Cinta Nafsu yang berbudi luhur setiap hari mengadakan pesta di tempat tinggal bak istana.”
“Dengan persediaan arak yang tak pernah habis dan hidangan lezat yang tak ada habisnya, para pejabat tinggi sering keluar-masuk markas besar Asosiasi Dewi Kecantikan, juga sering berpindah-pindah di antara tubuh indah para Profesi Cinta Nafsu yang berbeda.”
“Sebenarnya, markas besar Asosiasi Dewi Kecantikan terletak di Gedung Huancheng di distrik CBD Fengcheng, salah satu bangunan tertinggi di Fengcheng yang merupakan industri milik Asosiasi Dewi Kecantikan.”
“Perusahaan investasi, sekuritas, klub kesehatan, supermarket, restoran, dan bank yang beroperasi di gedung ini semuanya dikendalikan oleh Asosiasi Dewi Kecantikan.”
“Di perusahaan-perusahaan ini, selalu ada karyawan dan pemimpin yang kompeten sekaligus cantik luar biasa. Mereka datang kerja dengan mobil sport, menyemprotkan parfum barang mewah, membawa tas senilai puluhan ribu Federasi Dolar. Saat pulang, selalu ada tokoh ternama, politisi, atau bos Fengcheng yang menjemput untuk makan malam.”
“Di kantor CEO Perusahaan Investasi Global, Diana mengenakan kacamata emas berbingkai yang anggun, rambut emasnya disanggul rapi, mengenakan setelan abu-abu muda sambil menunduk memeriksa laporan investasi.”
“Kulitnya putih seperti susu, fitur wajahnya terukir sempurna: bibir yang penuh dan berbentuk indah, hidung yang mancung, mata yang proporsional, bulu mata yang lebat... Setiap detail tercipta sempurna tanpa cacat.”
“Bagaimana bisa kamu datang?”
“Dia mengangkat kepala, pandangan lembutnya tertuju ke sofa di area tamu.”
Detik berikutnya, tatapan lembut Diana berubah menjadi terkejut: "Apa yang terjadi? Dipukuli siapa? Masih ada orang di dunia yang bisa mengejarmu?"
Pria berbaju jas merah anggur itu terbaring tak karuan di sofa, jas mewahnya compang-camping, topengnya hancur separuh, memperlihatkan pipi lebam.
"Jangan pedulikan detail ini." Pria itu melambaikan tangan: "Mengintip privasi orang, wajar saja dipukuli. Di mana ketuamu? Aku harus menemuinya."
Ketua Asosiasi Dewi Kecantikan memang misterius, tidak memiliki tempat tinggal tetap.
Sebagai satu-satunya Semi-dewa dari Profesi Cinta Nafsu, pesonanya telah menjadi hormon berjalan. Baik pria maupun wanita, manusia maupun hewan, semua akan terbuai dalam pesonanya.
Karena itu, ia jarang muncul di publik. Bahkan petinggi Asosiasi Dewi Kecantikan pun jarang bertemu dengannya, tapi ada kontaknya.
Diana berkata dengan suara berat: "Ada operasi?"
Sang Guru mengangguk:
"Aku harus mempercepat akhir Perang Kubu di New Covenant County. Dari level Transcendent hingga Saint, kita terus menang. Jika bisa membersihkan semua Sovereign di New Covenant County sekaligus, kubu jahat pasti akan sembunyi sementara dan merencanakan strategi diam-diam. Meski serangan diam-diam sulit dihindari, kita butuh waktu."
Ia menghela napas: "Yuan Shi masih butuh waktu."
Diana terdiam sejenak, tersenyum getir: "Ya, Penguasa Matahari kita masih bayi hewan."
……
New Covenant County.
Di Kings County yang penuh imigran dengan tingkat kriminalitas tinggi, sebuah rumah tiga lantai.
Anggota geng yang mayoritas kulit hitam berserakan di koridor dan halaman kecil, tidak ada luka di tubuh mereka namun jantung sudah berhenti berdetak.
Di sebuah kamar lantai dua, seorang nigga berpostur kekar terpojok ke sudut dinding, memandang dengan panik pada anak muda beraura dingin di hadapannya.
"Pemimpin Sekte Tongtian, kau... kau mau apa..."
Nigga ini adalah tulang punggung menengah Guild Pemburu, Saint Level 5 dengan profesi Siren.
Ia mengenal orang yang dipupuk baru wakil ketua ini, Dreamweaver dari Region Besar Kedua.
"Kudengar kau sudah menaklukkan instance Lingjing bulan ini?" Pemimpin Sekte Tongtian berkata dingin.
"Ya, ya..." Nigga menjawab bingung, lalu gemetar: "Apa maksudmu? Meskipun kau adalah..."
Sebelum kalimat selesai, Zhang Yuanqing mengulurkan tangan, telapak menempel di wajahnya. Suara nigga terputus mendadak, raut wajahnya menyeringai kesakitan sambil menjerit menyayat hati.
Dari ujung jari Zhang Yuanqing merayap benang hitam seperti cacing masuk ke dahinya. Sejenak kemudian, benang itu menarik keluar kartu karakter biru tua bergambar angin puyuh dan gelombang laut.
Cairan hitam lengket segera menyerang area kartu itu, "menghabiskannya" hingga habis.
Tanpa kartu karakternya, nigga itu meluncur ke bawah dinding dan ambruk, kembali ke Lingjing.
Instance bulan ini bisa kulewati dengan gampang. Tinggal menunggu dungeon pembunuhan sebulan lagi... pikir Zhang Yuanqing dengan perasaan lega.
Waktu sudah memasuki bulan November, tinggal beberapa hari lagi akan pertengahan bulan. Sedangkan dungeon pembunuhan berada di pertengahan tahun dan akhir tahun, artinya hanya tersisa waktu sekitar satu bulan.
Awalnya dia ingin merebut kartu karakter "Ksatria Retribusi" level enam, mencoba peruntungan untuk mencari informasi komponen "set armor dewa guntur". Tapi mengingat tugasnya akhir-akhir ini sangat padat, sementara dungeon Saint level enam membutuhkan waktu minimal beberapa hari hingga seminggu atau lebih, dia tidak punya waktu untuk terbuang di dungeon.
Dia tidak akan mendapatkan Nilai Pengalaman sama sekali di dungeon, paling-paling hanya mengumpulkan artefak dan material. Dalam kondisi tugas di dunia nyata yang menumpuk, tidak perlu lagi masuk dungeon.
Tiba-tiba ponsel Zhang Yuanqing berbunyi "Dingdong". Dia merogoh ponsel dari saku dan mengecek pesan.
Itu SMS dari Donna yang mengajaknya minum teh di cabang Asosiasi Dewi Kecantikan besok jam 3 sore.
“Jam 3 sore bukan waktu untuk berguling di seprai ranjang, atau mungkin ingin mengobrol dan membahas perasaan dulu denganku, baru berguling seprai nanti malam?” Zhang Yuanqing berpikir sejenak, lalu mengirim informasi ke Ketua:
“Donna mengajakku minum teh jam 3 sore.”
Seketika itu juga dia mengirim konten yang sama ke Katherine.
Beberapa menit kemudian, dia menerima balasan dari Katherine dan Ketua.
Sang Guru: Aksi besok akan diikuti enam Sovereign. Jam sembilan malam aku akan membawamu bertemu mereka.
Katherine: Kerja bagus.
……
