Penyebab Kematian Ayah
Star Official? Melihat pemuda itu memasuki ruang makan, Sofia langsung masuk ke kondisi siap tempur. Dia membangun Tembok Angin di antara mereka, sekaligus mengulurkan tangan untuk mencengkeram Star Official muda itu.
Aliran udara di sekitarnya terkumpul membentuk tangan tak kasat mata yang menggenggam pemuda itu di telapaknya, seperti sangkar kokoh. Begitu Sofia berkehendak, tekanan udara dahsyat akan menghancurkan pemuda itu berkeping-keping.
"Prak!"
Pemuda yang terikat dengan lengan terkulai itu menggesekkan ibu jari dan jari tengahnya, membuat suara jentikan.
Dengan suara jernih, seolah ada aturan yang lenyap, Sophia tercengang melihat aliran udara yang dia kumpulkan menembus tubuh muda itu, lalu hancur berantakan.
"Sophia, dialah Penguasa Matahari yang akan kita dukung."
Perkataan Chen Shu membuat kewaspadaan, semangat juang, permusuhan, dan keseriusan Sophia lenyap bagai asap. Matanya membelalak tak percaya.
Anak muda inikah Perkumpulan Membantu Dunia? Inikah Penguasa Matahari yang dipupuk Ketua? Sophia mengamati si pemuda dari ujung kepala hingga kaki, seolah ingin menembus setiap selnya.
Baru sekarang dia menyadari wajah pria muda ini terasa familiar. Sepertinya pernah melihatnya di suatu tempat, tapi tak bisa diingat.
Sophia menoleh ke Ketua Perkumpulan: "Dia..."
Chen Shu tersenyum: "Kau pasti pernah melihatnya di data. ID Spirit Realm-nya Yuan Shi Tian Zun."
Sophia berbalik kasar: "Yuan Shi Tian Zun?? Tidak mungkin! Bukankah Yuan Shi Tian Zun sudah mati?"
Dia baru teringat wajah ini memang ada di data. Tapi Yuan Shi Tian Zun sudah kembali ke Spirit Realm dua bulan lalu - fakta yang diketahui seluruh dunia.
"Mana mungkin Penguasa Matahari hasil pupukan Ketua bisa jatuh begitu mudah." Tatapan Chen Shu menancap pada putra yang tak dijumpainya setahun: "Akhirnya kau mau menemuiku juga. Duduklah, akan kusuruh chef membuatkanmu steak."
Nada bicaranya tetap otoriter seperti dulu - tak menanyakan sudah makan atau menu pilihan.
Zhang Yuanqing juga tetap sinis seperti biasa: "Ogah!"
Chen Shu telah memanggil pelayan perempuan dan menyuruhnya menyampaikan pesan ke koki.
Zhang Yuanqing menarik kursi lalu duduk, langsung ke pokok pembicaraan: "Aku sudah bertemu dengan keluarga gagal."
Dia memberi isyarat pada Chen Shu bahwa "dirinya sendiri" telah mengetahui segalanya.
Chen Shu yang tidak lemah lembut namun elok nan elegan mengangguk:
"Sejak awal tidak berniat terus menyembunyikanmu. Saat kau masih Saint, aku ingin membuka kartu, tapi dia yang selalu menghalangi."
"Membuka kartu apa?" Zhang Yuanqing menatapnya dengan pandangan dalam.
Membuka kartu mengapa tidak mengurusinya selama ini? Membuka kartu alasan sibuk hingga setahun penuh tidak pulang, bahkan malas menelepon?
Seandainya setahun lalu, Zhang Yuanqing pasti akan bertanya begitu. Kini minat itu telah hilang. Merajuk karena diabaikan ibu adalah urusan anak kentut kecil, sedangkan dirinya sudah bukan anak-anak lagi.
Tapi hubungan ibu-anak yang buruk selama bertahun-tahun tidak bisa langsung mencair, lalu memainkan sandiwara keharmonisandengan Chen Shu.
Sophia melihat ke Zhang Yuanqing lalu ke Chen Shu. Intuisinya mengatakan hubungan ketua dengan Yuan Shi Tian Zun tidak biasa.
Menyadari sorotan anak buahnya, Chen Shu tersenyum ringan: "Ini putra saya!"
Zhang Yuanqing mengangkat alis, mendengus: "Bisa ubah diksi sekali saja tidak?"
Chen Shu patuh: "Baik, anjing."
Zhang Yuanqing memutar matanya.
Sophia terkejut.
Yuan Shi Tian Zun adalah putra ketua?
Jenius paling mencolok di Region Besar Kedua, yang kuat muda yang bangkit bak komet, ternyata putra sang ketua!!
“Kalau gosip ini sampai ke organisasi, seluruh Perkumpulan Membantu Dunia pasti akan mendidih.”
Chen Shu melanjutkan: "Dia Sophia, Sovereign dari Perkumpulan Membantu Dunia. Dia sudah bergabung sejak masih pejalan Transcendent. Mulai dari asistenku sampai sekarang."
Sophia adalah Sovereign yang dipupuknya sendiri.
Zhang Yuanqing mengamati gaya berpakaian ala tipe pantang sang Fukansha, lalu menoleh ke ibu yang tanpa riasan dengan kesederhanaan yang tegas, "Kelihatan sih, kalian berdua punya gaya yang mirip."
Butuh waktu bertahun-tahun bergaul agar aura dan energi bisa selaras seperti ini.
"Sophia, tunggu di ruang tamu. Aku perlu bicara dengannya," kata Chen Shu.
Sophia mengangguk lalu berdiri dari meja makan.
Setelah Sophia menjauh, Chen Shu mengambil gelas dan meneguk air hangat, berkata:
"Pamanmu pasti sudah ceritakan semuanya. Datang malam ini cuma ingin dipeluk dan dicium ibu, atau ada pertanyaan yang perlu ibu jelaskan?"
Zhang Yuanqing mencambuk sudut mulutnya: "Di mana klon anjing suamimu itu?"
Alis indah Chen Shu berkerut, "Itu ayahmu."
"Ayah si anjing ya tetap anjing juga dong?" Zhang Yuanqing membalas.
Chen Shu dengan bijak mengalihkan topik:
"Klon ayahmu berada di tempat yang sangat aman. Untuk saat ini kau belum perlu tahu. Urusan menghidupkannya kembali juga bukan tanggunganmu. Setidaknya di tahap ini, belum perlu memikirkan itu karena tingkat kesulitannya terlalu tinggi."
Zhang Yuanqing tidak menggugat dengan kalimat norak macam "kenapa aku tidak boleh tahu" atau "itu kan ayahku". Dia langsung mengubah subjek:
“Kamu tahu di mana klon Chu Shang dan Master Wuchen?”
Chen Shu memandangi putranya dengan lembut: “Jangan tanya pertanyaan bodoh seperti itu.”
……Zhang Yuanqing menarik napas dalam-dalam, lalu berkata: “Ceritakan padaku tentang masa lalumu dengan Zhang Tianshi. Setelah mendengarnya, baru aku akan memutuskan pertanyaan apa yang akan kuajukan.”
Ibu biasa mungkin akan menghindari bercerita tentang kisah cinta masa muda pada anaknya, tapi Chen Shu tidak. Dia langsung membuka mulut:
“Ayahmu dulu pernah jadi asisten polisi saat muda. Dia sangat berbakat, baik dalam kemampuan investigasi maupun bela diri. Kakek sangat mengaguminya, berkali-kali ingin merekrutnya sebagai anggota tetap, tapi selalu ditolak.
“Suatu kali Ayahmu membantu kepolisian menyelesaikan kasus besar. Lao Chen mengundangnya makan ke rumah. Itu pertama kalinya aku bertemu dengannya. Sejak itu, dia terus datang ke rumah, mengajakku nonton bioskop, berdansa di klub malam, menyanyi Kara OK. Lama-kelamaan, kami pun berpacaran.
“Nenek dan Kakek sangat menyetujui pernikahan ini. Satu-satunya kejengkelan mereka adalah Zhang Zizhen yang ngotot tak mau pindah KTP ke Songhai, menolak jadi pegawai tetap, hidup pas-pasan dengan gaji kecil sambil kerja keras, tapi selalu ceria seperti si bodoh.
“Meski kesal karena baja tidak bisa ditempa, mereka akhirnya tak tega memisahkan kami. Kami pun diizinkan tinggal di desa menjalani hidup sederhana.”
Zhang Yuanqing tak menyangka ayahnya pernah jadi asisten polisi: “Kenapa dia menolak jadi pegawai tetap?”
Chen Shu tersenyum: "Saat itu dia sudah menjadi Spirit Realm Walker, setiap hari mengaku sebagai ahli waris resmi Sekte Xiaoyao yang bertugas menjaga perdamaian dunia. Alasan jadi polisi pembantu adalah untuk lebih mudah memberantas kejahatan. Alasan tidak mau lulus masa percobaan adalah takut terikat aturan pemerintah, tidak sesuai dengan konsep Xiaoyao."
Selalu kekanak-kanakan... Zhang Yuanqing menghela nafas: "Pejalan liar saja bisa jadi polisi pembantu dengan leluasa, sistem saat itu memang kacau."
"Memang sistem sosial saat itu kacau, tapi menyangkut Spirit Realm Walker, baik pemerintah maupun organisasi Spirit Realm Walker sangat serius. Ayahmu bisa menyusup ke kepolisian jadi polisi pembantu karena dia masih punya identitas lain." Saat itu koki datang membawa steak, Chen Shu berhenti bicara.
Setelah koki menata pisau-garpu dan pergi, Chen Shu menyuruh putranya mencoba.
Zhang Yuanqing asal memotong sepotong, mengunyah sambil berkata: "Wagyu terlalu berminyak. Lanjutkan ceritamu."
"Ayahmu bisa bebas menggunakan kemampuan Spirit Realm Walker di kepolisian karena dilindungi Elder Anjing." Chen Shu tersenyum: "Dulu dia adalah informan Elder Anjing."
Oh begitu! Zhang Yuanqing akhirnya mengerti teka-teki di hatinya.
Pantas saja Tiga Putra Xiao Yao tidak tahu identitas asli Zhang Tianshi, tapi Elder Anjing tahu segalanya. Rupanya dulu Elder Anjing berperan sebagai dukungan, paha, dan orang tua bagi mereka.
“Kemudian, seiring peningkatan level Ayahmu, tingkatan musuh yang dihadapi semakin tinggi. Dia pun semakin berhati-hati menyembunyikan diri……” Chen Shu berbicara dengan tenang tentang masa lalu, menceritakan detail-detail kecil kehidupan mereka berdua.
“Sebagian besar hal yang dilakukannya tidak kuketahui, dan tak pernah kutanyakan. Semuanya berubah setelah Perebutan Kompas Cahaya.” Sorot mata Chen Shu memancarkan nostalgia dan kedalaman saat mengenang:
“Suatu hari, Ayahmu pulang dengan tubuh berlumuran darah. Dia bilang telah membuat masalah, memasuki tempat yang tak seharusnya dimasuki, menyentuh sesuatu yang tak seharusnya disentuh. Dia jatuh sakit parah, sejak itu tak pernah keluar lagi. Kami melewati masa tenang, di masa itulah aku mengandungmu. Kondisi tubuhnya semakin memburuk, tak lagi seperti kejayaan masa lalu.
“Lalu terjadi pembantaian keluarga Chu. Ayahmu membawa pulang Yu'er. Nama asli Jiang Yu'er adalah Chu Yu. 'Jiang' adalah marga ibunya. Karena tak bisa memakai marga Chu lagi, dan tak ingin memakai marga Chen, akhirnya dia menggunakan marga ibu kandungnya.
“Setelah pembantaian keluarga Chu, Ayahmu sering terbangun di malam hari berkeringat dingin. Dia tak tahu apa yang ditakutinya. Sudah beberapa kali kutanya, tapi dia tak mau menjawab. Hanya sesekali kudengar dia bergumam: Tidak mungkin, aku pasti bisa menghitungnya.”
Tidak mungkin tak terhitung... Zhang Yuanqing mengerutkan alis. Zhang Zizhen saat itu sudah menjadi Sovereign terhebat. Meski bukan ahli bintang, melalui prediksi astronomi dia bisa melihat evolusi segala hal dan arah peristiwa.
Tapi sepertinya ada sesuatu yang luput dari perhitungannya, sehingga terus membekas dalam hatinya.
Peristiwa apa yang terjadi pada titik waktu itu?
“Apa kamu pernah menanyakan paman setelah kejadian itu?” Zhang Yuanqing langsung bertanya, merasa tidak perlu berimajinasi atau membuat dugaan.
Chen Shu menggelengkan kepala: “Ayahmu bahkan tidak mau memberitahuku, apalagi memberi tahu pamamu?”
Dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan:
“Tidak lama setelah pembantaian keluarga Chu, dia mulai sering pergi keluar, entah sedang menyelidiki apa. Tiba-tiba suatu hari, dia bilang akan melakukan sesuatu yang besar. Jika tidak kembali, aku harus bersiap membawa orang tua kita pergi ke luar negeri.
“Untungnya tak lama kemudian dia kembali. Itu adalah perjalanan terakhirnya, sejak itu dia tidak pernah pergi lagi. Lalu kamu lahir, sampai usiamu enam tahun...”
Rasa sakit terlihat di mata Chen Shu: “Saat kamu berusia enam tahun, tiba-tiba dia berubah menjadi makhluk yin, pikiran kacau. Terpaksa, dia membakar dirinya sendiri dengan kekuatan Dewa Matahari.”
“Apa?” Zhang Yuanqing terkejut. Selama ini dia mengira ayahnya mati karena balas dendam Ling Tuo.
Tak disangka, Zhang Zizhen tewas karena membakar kekuatan Dewa Matahari.
“Kamu yakin dia berubah jadi makhluk yin? Paman juga bilang begitu?” Zhang Yuanqing sulit mempercayainya.
Seorang dewa penjelajah matahari, bagaimana mungkin berubah jadi makhluk yin? Benar-benar kesalahan fatal!
……
