Pulang ke Rumah
“Prak!”
Zhang Yuanqing menempelkan selembar kulit tua di meja sambil tersenyum: “Kalau begitu, tanda tangani kontraknya!”
Lian Sanyue memfokuskan pandangannya. Di atas kertas kulit tertulis kontrak singkat dengan tinta emas, isinya kurang lebih: Mulai hari ini, Lian Sanyue menjadi Menteri Departemen Rahasia "Kebangkitan Para Arwah", dilarang berkhianat pada organisasi atau membantai anggota organisasi. Jika melanggar perjanjian, akan langsung kembali ke Lingjing!
Sebagai perajin artefak, begitu ujung jarinya menyentuh kertas kulit, Lian Sanyue langsung merasakan dua aura energi profesi berbeda. Satu berasal dari Profesi Void, satunya lagi berkesan berwibawa dan penuh keadilan, agak mirip aura Ksatria dari Region Besar Pertama.
Melihat alis Lian Sanyue berkerut, Zhang Yuanqing tersenyum:
"Setiap karyawan baru harus menandatangani kontrak kerja, kan?"
Lian Sanyue menyeringai sinis: "Kenapa tidak sekalian bawa perjanjian non-kompetisi?"
Zhang Yuanqing menggoyang-goyangkan kertas kulit di tangannya, "Void ditambah Ksatria, ini sekaligus berfungsi sebagai kontrak kerja dan perjanjian non-kompetisi."
Kertas kulit ini adalah artefak profesi Ksatria yang digunakan untuk membuat kontrak. Sedangkan isi perjanjian di atasnya ditulis sendiri oleh paman, merupakan sebuah transaksi.
Begitu Lian Sanyue menandatangani kertas kulit tersebut, kontrak akan berlaku. Menerima kotak besi hitam berarti transaksi resmi terjadi.
Musuhnya adalah Ling Tuo, tidak boleh ada kelalaian. Semakin hati-hati semakin baik. Semua celah yang mungkin ada harus disumpal. Lian Sanyue berkarakter Netral Kacau, moodnya tak menentu. Hubungan mereka pun tidak didasari persahabatan erat atau pertaruhan nyawa.
Wajib diwaspadai.
Lian Sanyue merenung sejenak, lalu menggigit ujung jarinya hingga berdarah dan menorehkan tanda tangan di kontrak. Kertas kulit itu memancarkan cahaya kuningan murni, aturan tak kasat mata pun mulai terbentuk.
“Dia dengan senyum manis menyimpan kotak besi hitam, berkata: "Bos, masih ada perintah apa lagi?"
“Tugasmu selanjutnya adalah membantu saya mengumpulkan informasi tentang Nanpai, baik Transcendent, Saint, maupun Sovereign.” kata Zhang Yuanqing.
Lian Sanyue menjentikkan abu rokoknya, tersenyum: "Baru naik level Master, sudah tak sabar ingin balas dendam ke Nanpai?"
Postur duduknya malas, tatapannya mengamati tajam, jari menjepit rokok, aura pemimpin gengnya sangat kuat. Orang yang tidak tahu pasti mengira dialah bos sebenarnya.
Zhang Yuanqing tidak menyembunyikan apapun: "Apa saranmu?"
Lian Sanyue menyentuhkan bibir merahnya ke filter rokok, menarik dan menghembuskan asap, lalu mendapat ide, "Saat dua negara berperang, hal terpenting apa?"
“Persediaan logistik, pasukan, dan senjata.” jawab Zhang Yuanqing.
Lian Sanyue mengangkat sudut mulutnya: "Aku akan adakan lelang, kirim undangan luas. Para kuat dari organisasi gelap dan tatanan pasti akan berduyun-duyun datang. Nanti kau bisa menyaring dan mengunci target di lokasi, baru bertindak setelah mereka meninggalkan Rumah Harta Wanbao."
Zhang Yuanqing mengusap dagunya, memuji: "Ide bagus. Meski tak dapat ikan besar, kita bisa menelusuri jejak dari ikan kecil."
Lian Sanyue tiba-tiba mengubah topik, mengeluh: "Bos, asetku tipis. Tak ada harta karun yang bisa menarik para kuat. Di bagian ini aku benar-benar tak bisa berbuat banyak."
Wanita ini langsung mencari keuntungan dari saya... Zhang Yuanqing berpikir sejenak, lalu berkata:
“Aku akan memberimu batch cairan sumber kehidupan, senjata mekanisme, dan material level menengah-tinggi. Hmm, akan kuberi juga satu artefak level Master kualitas rendah.”
Zhang Yuanqing menambahkan: "Dari hasil lelang, kau ambil tiga puluh persen, tujuh puluh persen diserahkan ke organisasi."
"Cairan sumber kehidupan bisa diminta dari ketua istana. Dia memiliki Kendi Penyulingan Siluman, kualitas cairan sumber kehidupannya lebih baik daripada keluarga pemusik." Senjata mekanisme serahkan pada Xiahou Aotian.
Kebangkitan Para Arwah baru saja dibentuk dan sangat membutuhkan modal. Menjual senjata mekanisme untuk melunasi hutang sangatlah wajar. Jika Aliansi Lima Unsur ingin mempertanyakan, biarkan Fu Qingyang yang menanganinya.
Untuk material, langsung minta kredit dari Wakil Ketua Pansy. Sedangkan artefak level Master, minta saja dari paman. Pohon Harta digantungi begitu banyak harta berharga, hanya untuk pajangan?
Lian Sanyue tersenyum lebar: "Bos, seumur hidup aku akan bekerja untukmu."
"Bekerja untukku boleh, asal jangan 'bekerja' aku." Zhang Yuanqing melontarkan plesetan, lalu melanjutkan: "Tiga puluh persen keuntungan itu bukan hadiah cuma-cuma. Ada tugas yang harus kau kerjakan."
Sambil berkata, dia mengeluarkan "Cincin Tukang" dan menghantam meja:
"Tingkatkan artefak ini ke level Sovereign. Secara naluri ini sudah artefak kualitas Saint tahap Sage, dan profesinya sama denganmu. Seharusnya tidak sulit."
Dia punya banyak artefak level Master, setiap efek sampingnya sangat berat. Cincin Tukang yang bisa mengurangi efek samping artefak ini layak disebut artefak legendaris.
Tapi kualitasnya masih Saint, tidak bisa mengurangi efek samping artefak level Master.
Lian Sanyue meluruskan pinggangnya, mengambil cincin itu dan memeriksa atributnya. Dia mengangguk:
"Bisa, tapi maksimal jadi artefak Master kualitas rendah. Jangan harap kualitas menengah atau tinggi, itu di luar kemampuanku. Lagipula tingkat kegagalannya tinggi, biaya materialnya saja bisa membuatmu harus ngutang telanjang."
"Kalau aku Yuan Shi Tian Zun melakukan pinjaman telanjang, bukankah semua perempuan di dunia harus bangkrut untuk mengikuti kemauannya!" Zhang Yuanqing bergurau dalam hati, "Cukup, kapan bisa selesai?"
"Itu artefak untuk profesi Sarjana, materialnya sudah lengkap. Dengan kerja lembur, tiga hari cukup." Lian Sanyue berkata.
Zhang Yuanqing mengangguk, memasukkan kembali kertas kulit itu, menjentikkan jari *Prak!*, menghilang dalam cahaya bintang yang mengepul.
……
Kebun Binatang.
Seekor kucing dan anjing saling tatap di ruangan yang dipenuhi hewan peliharaan.
Nyonya JOJO berjongkok di atas formasi lingkaran hijau yang digambar dengan mantra berbentuk sulur - ini adalah formasi Kontrak Hewan Perang.
"Aku hanya punya satu syarat untukmu..."
"Aku hanya suka merasuki tubuh anjing, tidak punya pikiran nakal terhadap kucing atau anjing." Elder Anjing menjelaskan dengan kalem.
"Bukan itu maksudku," Nyonya JOJO menjilat cakarnya dengan anggun, "Aku ingin kau selidiki organisasi bernama Tong Zhou Hui."
"Tong Zhou Hui?" Elder Anjing memiringkan kepala anjingnya, "Aku tidak kenal organisasi itu."
"Sepertinya kau masih muda. Tong Zhou Hui adalah organisasi masyarakat di Region Besar Kedua, didirikan saat perang perlawanan. Setelah berdirinya Tiongkok Baru, mereka menghilang. Menurut Yuan Shi Tian Zun, banyak anggota tingkat tinggi organisasi Tertib sekarang, terutama Spirit Realm Walker generasi pertama, adalah mantan anggota Tong Zhou Hui. Kalau dilihat dari usia, kau harus memanggilku Senior." Nyonya JOJO langsung bersikap superior begitu tahu Elder Anjing tidak mengenal Tong Zhou Hui.
Elder Anjing mengabaikan kalimat terakhir, bertanya sambil berpikir: "Untuk apa kau menyelidiki Tong Zhou Hui?"
Saat ini, Spirit Realm Walker generasi pertama yang masih hidup, level terendah mereka adalah delapan, bahkan beberapa di antaranya telah menjadi Semi-dewa.
"Menyelidiki suatu peristiwa di masa lalu." Nyonya JOJO langsung membuka pembicaraan:
"Suami mantan majikanku dulu pernah ingin kembali ke Tiongkok untuk mendirikan organisasi resmi, membuat Spirit Realm Walker di Region Besar Kedua memiliki sistem secepat mungkin. Dia berusaha berkomunikasi dengan pemerintah sebanyak tiga kali. Pada kali keempat, pemerintah Tiongkok setuju, tapi dalam perjalanan ke Tiongkok, dia diserang dan hampir mati..."
Segera menceritakan kisah masa lalu Huo Zhengkui kepada Elder Anjing.
Elder Anjing mendengarkan dengan suara "Hsss", lalu berkata dengan suara berat: "Mantan majikanmu mencurigai Tong Zhou Hui yang membunuh Huo Zhengkui? Jika benar begitu, apa keuntungan Tong Zhou Hui?"
Jika Tong Zhou Hui ingin menjadi organisasi resmi Region Besar Kedua, motif pembunuhan Huo Zhengkui bisa dimengerti. Tapi faktanya, yang menjadi organisasi resmi adalah Aliansi Lima Unsur dan Taiyi Men.
"Aku tidak tahu, makanya perlu diselidiki." Kata Nyonya JOJO.
Elder Anjing menghela napas: "Intuisiku mengatakan ini adalah tindakan nekat. Aku bisa membantu, tapi hanya sebatas bantuan."
Nyonya JOJO mengangguk: "Tidak berharap kau bisa mengungkap kebenaran. Asal bisa membantu saja. Selain itu, aku anggota Kebangkitan Para Arwah yang bertugas mengumpulkan informasi. Jadi, sebagian besar waktu aku tidak akan membantumu. Kecuali kau dalam bahaya atau akan masuk dungeon."
Elder Anjing mengerutkan alisnya.
Nyonya JOJO membaca ekspresinya, "Yuan Shi Tian Zun bilang, kau adalah ayah angkat ayahnya, orang yang bisa dipercaya."
...Elder Anjing menghela napas: "Baiklah."
……
Pada pukul sepuluh pagi, akun resmi Aliansi Lima Unsur memposting sebuah thread di forum:
Daftar peserta dungeon pembunuhan Tingkat Sage: Yuan Shi Tian Zun, Huang Taiji, Jiang Ju, Yin Ji, Xiahou Aotian, Xiao Yuan
Kontennya menjelaskan secara singkat fenomena penyatuan dungeon dua Region Besar akibat kerusakan Lingjing, dengan penekanan pada pengumuman kembalinya Yuan Shi Tian Zun yang dihidupkan kembali. Penulis thread menyatakan bahwa setelah Yuan Shi Tian Zun "kembali ke Lingjing" dalam persidangan, markas besar yang tidak tega melihat seorang jenius sirna begitu saja telah menghidupkannya kembali secara diam-diam karena mempertimbangkan ketidakadilan yang dialaminya.
Mengenai cara menghidupkannya kembali, tidak dijelaskan secara detail dalam post tersebut.
Setelah dihidupkan kembali, Yuan Shi Tian Zun kebetulan menghadapi Perang Kubu di Region Besar Pertama. Markas besar kemudian menyuruhnya mengubah penampilan dan dikirim ke seberang lautan untuk melawan kubu jahat. Yuan Shi Tian Zun tidak mengecewakan, dengan prestasi perang di New Covenant County, ia berhasil membunuh beberapa Sage terhebat dari kubu jahat Region Besar Kedua sendirian.
Selanjutnya, dalam dungeon pembunuhan, ia menghancurkan seluruh anggota Sage kubu jahat dan memimpin Jiang Ju, Huang Taiji dll untuk memperoleh kuota, mencapai level Sovereign.
Saat membaca bagian ini, anggota resmi Aliansi Lima Unsur sudah mulai mendidih.
Pahlawan yang telah mati bangkit kembali. Jun Mang yang selalu menjadi buah bibir, Sage yang mengharumkan nama Region Besar Kedua, ternyata adalah Yuan Shi Tian Zun.
Tak disangka ada yang lebih menggemparkan. Setelah investigasi dan verifikasi resmi, ternyata Yuan Shi Tian Zun-lah yang benar-benar mengatasi masalah hilangnya nilai moral.
Namun cara mengatasinya tidak disebutkan oleh Aliansi Lima Unsur.
“Berita ini seperti menambah minyak ke api, langsung memuncakkan popularitas topik. Forum resmi Aliansi Lima Unsur, grup kerja pejalan Lingjing resmi, hingga grup chat pribadi semuanya membahas Yuan Shi Tian Zun.”
“Forum resmi Region Besar Pertama membagikan ulang post Aliansi Lima Unsur, diskusi pun sama panasnya.”
“Trauma pasca bencana seharusnya membuat semangat pejalan Lingjing Profesi Tertib merosot, namun dua berita mengejutkan ini berhasil membangkitkan moral dan meredakan kecemasan pejalan level menengah-bawah.”
“Semakin kacau situasi, semakin dibutuhkan pahlawan dan role model. Aliansi Lima Unsur memang ahli dalam permainan seperti ini.”
“Zhang Yuanqing tampil di depan pejalan resmi Songhai, difoto dan direkam video untuk membuktikan kebenaran pengumuman resmi.”
……
“Barat Laut, Markas Besar Pasukan Militer. Tianwang Ketakutan duduk di podium pemandangan lereng gunung, satu tangan memegang sate, satu tangan bir, sementara lengan tambahan di punggungnya mencengkeram ponsel.”
“Di layar ponsel terpampang laporan intel Pasukan Militer tentang reaksi organisasi resmi seperti Aliansi Lima Unsur dan Hukuman Langit terhadap kebangkitan Yuan Shi Tian Zun.”
“Reputasi yang benar-benar membuat iri. Andai Jendral Iri masih ada, pasti langsung kembali ke Lingjing karena marah,” keluh Tianwang Ketakutan.
“Jendral Iri sudah kembali ke Lingjing. Tidak melihat ini mungkin lebih baik,” sahut Raja Pisau Hantu yang berpenampilan seperti kakek dari Barat Laut.
“Di antara mereka ada meja lipat penuh sate, dengan dua kardus bir di bawahnya.”
“Ada empat kursi di sisi meja. Jenderal Bulan Perak sedang mengundang Mata Iblis.”
"Setelah Taiyin kembali ke posisinya, dua Semi-dewa dari profesi Night Wanderer saling berjaga-jaga sambil menunggu dungeon Taiyang terbuka. Sepertinya mereka tidak punya waktu untuk mengurus Yuan Shi Tian Zun." Raja Pisau Hantu mengerutkan dahi: "Bagaimana caranya membuat Yuan Shi Tian Zun mengirimkan tantangan duel padaku?"
"Jika dia tidak mengirim tantangan, kau yang harus mengirim padanya," kata Tianwang Ketakutan.
"Aku lebih suka orang lain yang menantangku..."
Tiba-tiba, sesosok bayangan melayang mendekat dan mendarat dengan keras di podium (Boom!), ternyata Yin Yue yang baru memanggil Mata Iblis untuk minum arak.
Wajahnya merah padam sambil mencengkeram selembar kertas, lalu menamparnya di meja (Prak!) sambil berteriak:
"Tianwang Ketakutan, si bajingan Mata Iblis telah membelot!"
Ekspresi Tianwang Ketakutan dan Raja Pisau Hantu langsung berubah. Pandangan mereka tertuju pada tulisan kaligrafi liar di kertas:
"Laozi sudah bergabung dengan Yuan Shi Tian Zun! Ikut Xiuluo tidak ada masa depan! Ketemu lagi nanti, aku yang akan membunuh kalian."
Tianwang Ketakutan menatap beberapa detik lalu memalingkan muka: "Minum arak dulu."
Jenderal Bulan Perak mengamuk: "Minum? Masih bisa kau minum? Harusnya kau pimpin kami memburu Mata Iblis!"
"Mau pergi itu haknya," kata Tianwang Ketakutan santai. "Anggota Pasukan Militer bebas memilih. Mau gabung, kuterima. Mau pergi, tidak kuhalangi."
Urat di dahi Jenderal Bulan Perak berdenyut: "Aku malas debat lagi. Aku mau menemui Xiuluo!"
"Belum bosan dengar 'baik' dari Xiuluo?" sergah Raja Pisau Hantu kesal.
Jenderal Bulan Perak: "..."
……
Pada pukul enam sore, Zhang Yuanqing yang mengenakan masker dan topi baseball, naik lift menuju rumah Nenek.
“Di di……”
Ia memasukkan password dan memutar gagang pintu baja.
Saat pintu terbuka, aroma masakan lezat yang familiar langsung menyusup ke hidungnya. Menghirup bau ini, ia merasakan kedamaian dan kepuasan layaknya berada di pelabuhan yang aman, jiwa-raganya tenang.
Zhang Yuanqing menarik napas dalam-dalam lalu berteriak: “Nenek, aku pulang!!”
