Penggunaan Tepat Kelompok Tari
"Aku kan tidak tahu kau adalah Kaisar! Kupikir Dinasti Selatan adalah kubu musuh." Jiang Jingwei melotot marah. Sesuai temperamen Fire Master, jika ada yang berani mencokil kepalanya seperti ini, bahkan Laozi (sebutan kasar untuk ayah) pun akan dilawan mati-matian.
Tapi dalam kondisi tubuh yang lemah akibat penyakit, ia hanya bisa di-bully oleh Yuan Shi Tian Zun.
"Jangan banyak bicara, langsung jelaskan misinya." Zhang Yuanqing mendesak.
“Jiang Jingwei duduk bersila, bersandar di bukit buatan, berkata lemas: 'Misi utamaku adalah memantau Zhao Shun dan situasi dalam istana, secara berkala melapor ke Shen Rui Jun. Misi sampingannya adalah membunuh kaisar lalim.'”
Misi utama yang aman tidak dipilih, malah memilih misi sampingan yang lebih sulit? Misi sampingan tidak harus diselesaikan sampai mati. Jingwei ini benar-benar sesuai dengan profesi Fire Master! Zhang Yuanqing menahan banyak kritik, bertanya:
“Shen Rui Jun itu kekuatan apa?”
Jiang Jingwei memiringkan kepala mengingat, “Shen Rui Jun dulunya pasukan Dinasti Selatan, 16 tahun lalu binasa. Prajurit yang selamat jadi perampok, ingin balas dendam pada kaisar dan dinasti. Ayah karakterku ini anggota Shen Rui Jun.”
Nanti harus menyelidiki informasi detail Shen Rui Jun! Ekspresi Zhang Yuanqing sedikit lega. Meski Jiang Jingwei juga dari kubu musuh, ini justru membuktikan masalahnya bukan di profesi tapi di dungeon.
Masalah dungeon lebih mudah diatasi. Menurut mekanisme dungeon, rekan tim tak mungkin jadi musuh bebuyutan. Pasti ada solusinya.
Cari kesempatan tanya Xiao Fu!
Ia membuka inventory, mengambil botol keramik dan menitipkannya ke Jiang Jingwei: “Sembuhkan dulu penyakitmu. Nanti kubawa kalian kembali ke kamar tidur.”
Sejak ada Xiahou Aotian dan Ketua Zhi Sha Gong, gudang geng Kebangkitan Para Arwah dipenuhi obat-obatan dan cairan sumber kehidupan tak habis-habis. Obat buatan Sarjana bisa menyembuhkan luka dan penyakit.
Jiang Jingwei yang lemah lunglai menerima botol keramik dengan hati-hati, mencabut sumbat kayu, lalu menelan beberapa pil coklat tanpa dikunyah. Sejenak, raut wajah pucatnya berangsur memerah segar.
Kemudian, dia berjongkok di samping dua gadis cantik, membuka mulut mereka dengan paksa, memasukkan pil secara kasar, lalu menjepit hidung mereka untuk memaksa yang tak sadar menelan.
Tak lama, kedua gadis itu mengerang lemah dan mulai sadar. Dengan bingung mereka melihat sekeliling, saat bertemu wajah Zhang Yuanqing, pipi kecil Geji yang pucet merekah bak bunga penuh sukacita:
"Kakak Yuan Shi, kau datang menyelamatkanku! Aku tahu pasti dungeon yang ada Kakak Yuan Shi tidak akan berbahaya."
Sambil tersedu-sedu, dia menceburkan diri ke pelukan seperti burung walet pulang sarang.
Ternyata Xie Lingxi, selalu berlagak manis dan lemah... Zhang Yuanqing tidak terkejut, di Kebangkitan Para Arwah, dialah yang paling pandir.
Zhang Yuanqing menatap Wang Geji: "Kau Ratu?"
Wang Geji yang cantik namun pucat tersenyum riang: "Pemimpin faksi, kau datang menyelamatkanku."
Xie Lingxi bersandar di dada Kakak Yuan Shi sambil merintih: "Gagal...kami gagal membunuh kaisar lalim. Kakak Yuan Shi, kau juga datang ke istana untuk membunuhnya kan?"
Zhang Yuanqing mengusap wajahnya: "Lihatlah siapa sang kaisar lalim itu!"
“Xie Lingxi dan Ratu memandang tajam, sama-sama terkejut, refleks melompat menjauh. Beberapa detik kemudian baru tersadar, Xie Lingxi ternganga: "Ka... Kakak Yuan Shi, Anda kaisar lalim?"
“Bunuh aku, bunuh aku...” Zhang Yuanqing memberikan jitakan ke kepala masing-masing, “Bodoh tak berotak!”
Meski sudah tahu penyebab kesalahan penilaian rekan tim yang mengira Dinasti Selatan sebagai kubu musuh, Zhang Yuanqing tak bisa menahan keinginan untuk menghajar mereka saat teringat bahaya maut semalam berasal dari rekan sendiri.
Xie Lingxi dan Ratu yang kebingungan usai dipukul: "Jika Junshang memang kaisar lalim, mengapa kami dapat misi membunuh kaisar?"
“Laporkan dulu misi sampingan dan utama kalian.” Perintah Zhang Yuanqing.
Xie Lingxi dan Ratu mulai memaparkan misi dan informasi peran masing-masing.
Selir Wan adalah mata-mata keluarga Zheng di istana. Misi utamanya: "Bantu operasi keluarga Zheng, bertahan 5 hari". Dua misi sampingan: Pertama, membunuh kaisar lalim; kedua, dapatkan kasih sayang kaisar hingga naik pangkat jadi Selir Mulia.
Alasan si gadis licik buru-buru membunuh adalah agar tak perlu merayu kaisar jadi selir, sehingga memilih misi sampingan alternatif: Matikan sang tiran!
Penyanyi Wang mewakili kekuatan dunia persilatan bernama Geng Naga Hijau, dengan pemimpinnya sebagai pendekar ternama.
Geng Naga Hijau ingin membunuh kaisar dengan slogan "Bunuh tiran, selamatkan rakyat!", lalu menyusupkan putri pejabat berdosa yang ahli musik, yaitu Penyanyi Wang, ke istana.
"Misi utama Junjungan Songstress adalah 'Mendekati raja lalim, mengumpulkan informasi' untuk menciptakan peluang pembunuhan bagi Faksi Naga Hijau. Misi sampingannya adalah 'Membunuh raja lalim'."
Misi utama ketiga gadis cantik bukanlah membunuh raja lalim. Hal ini bisa dipahami karena misi utama menyangkut hidup-mati. Jika misi utamanya adalah membunuh raja lalim, maka Zhang Yuanqing dan mereka akan menjadi musuh bebuyutan.
Di satu sisi, kami adalah rekan satu tim. Sangat tidak mungkin muncul misi seperti ini.
Di sisi lain, Zhang Yuanqing adalah Sovereign sementara para gadis adalah Saint. Tingkatan tidak seimbang, membuat Saint membunuh Sovereign itu tidak masuk akal.
Saat ini ada tiga kekuatan yang diketahui: Pasukan Shen Rui, Mahaguru, dan Faksi Naga Hijau. "Ah, situasi ibu kota lebih rumit daripada medan perang depan..." Zhang Yuanqing menghela napas.
Beban yang dipikulnya tidak kalah berat dari Fu Qingyang, bahkan lebih. Dia tidak hanya harus menghadapi tiga musuh, tapi juga mencari cara menyelamatkan rekan setim.
Saat sedang berpikir, langkah kaki ringan terdengar. Ketiga gadis menunjukkan ekspresi terkejut. Zhang Yuanqing menggerakkan telinganya, lalu menenangkan:
"Jangan panik, itu Hong Jige."
Begitu ucapannya selesai, langkah kaki semakin dekat. Terlihat Li Changshi yang mengenakan jubah kasim merah dengan rambut pelipis beruban.
"Jongos raja lalim itu ternyata Hong Jige?" Xie Lingxi langsung berubah ekspresi, tersenyum lebar:
"Wah, ternyata Li Changshi adalah Hong Jige. Untung ada Hong Jige yang menjaga Kakak Yuan Shi, kalau tidak kami bisa salah membunuh kakak. Saint di faksi kita benar-benar memberikan rasa aman."
Hong Jige langsung tersenyum lebar, melemparkan paket di bahunya: "Kalian ganti baju dulu."
Setelah berkata demikian, dia langsung berjalan keluar dari bukit buatan itu.
Zhang Yuanqing menyusul dari belakang, terdengar suara lembut Xie Lingxi: "Kakak Yuan Shi, aku takut, jangan pergi dong."
"Tidak boleh!" Jiang Jingwei mengerutkan alis: "Kamu sendiri yang harus ganti baju di samping Yuan Shi Tian Zun."
Tidak perlu, melihat payudara kecil juga tidak menarik... Zhang Yuanqing segera pergi dan bersembunyi di balik bukit buatan bersama Hong Jige. Setelah menunggu seperempat shichen, akhirnya terdengar suara Xie Lingxi dari dalam:
"Kakak, kami sudah selesai ganti baju."
Keduanya kembali ke lokasi, melihat tiga anggota tim wanita sedang merapikan kerah baju dan rok yang berantakan.
Jingwei mengeluh: "Baju orang zaman dulu ribet banget. Mereka tidak capek pakai baju serumit ini tiap hari?"
Zhang Yuanqing mengusap wajah mereka satu per satu. Cahaya berkilauan, tiga wajah cantik berubah menjadi gadis dan wanita biasa.
Tidak terlalu mencolok, tapi cukup untuk standar kecantikan harem Zhao Shun.
——Di harem Zhao Shun tidak ada yang berwajah biasa-biasa saja, kecuali Wan Meiren.
Setelah menyamarkan ketiganya, Zhang Yuanqing menoleh ke Hong Jige:
"Bawa mereka ke kamar tidur, bilang ini pelayan baru dari istana lain. Aku akan menyusul diam-diam dari belakang."
Keempat rekan satu tim mengangguk ringan, dipimpin Hong Jige menuju kamar tidur. Zhang Yuanqing tetap di tempat, menunggu ketiganya berjalan beberapa li menjauh dan hampir mendekati kamar tidur, baru menggunakan Night Roaming untuk menyusul cepat.
Waktu Night Roaming-nya terbatas, tak bisa mengikuti tim dari belakang dengan santai.
"Kreeek~"
Hong Jige mendorong pintu istana, mengajak semua masuk. Zhang Yuanqing menyelinap masuk, lalu menampakkan diri. Tatapannya langsung tertuju pada tirai yang tergantung di ruang dalam.
Di balik tirai terlihat siluet dua sosok anggun.
Ada yang datang lagi.
"Sudah kembali?" Suara familiar bergema dari balik tirai, berdecak, "Baru hari pertama masuk dungeon sudah mengumpulkan tiga selir, kau lebih parah dari Zhao Shun si kaisar lalim."
Mendengar nada bicara yang familiar ini, Zhang Yuanqing langsung paham. Ia menghela napas pelan:
"Tak kusuruh jadi selir, jadi kesal ya?"
Tirai tersibak. Terlihat Ibu Selir De dengan postur menggairahkan dan kulit seputih salju.
Hanya tersisa dua anggota wanita di tim. Bukan Bibi atau Guan Ya. Tapi Guan Ya takkan bicara dengan nada seperti itu.
Jadi ini Bibi.
"Ibu Selir De" mengernyitkan hidung, "Mari sinkronkan info. Misi utamaku melindungi Dinasti Selatan dari kehancuran, misi sampingan melindungmimu. Kemarin 24 jam, hari ini diperpanjang jadi 72 jam."
Misi sampingan sama dengan Hong Jige... Zhang Yuanqing bertanya, "Level-nya?"
"Level 4."
"Ck, lebih rendah dari perkiraanku. Kenapa kemarin tak menyelamatkanku?"
“Kasim di sampingmu sudah lebih dulu bertindak. Lagipula, tidak ada salahnya membuatmu menderita sedikit.” Selir De menatap ketiga dayang: "Kalian sudah menemukan rekan satu tim?"
“Pembunuh kemarin adalah rekan tim!” Zhang Yuanqing mengangkat bahu.
Dia memimpin Hong Jige dan tiga lainnya masuk ke ruang dalam, memverifikasi informasi peran masing-masing, misi utama, dan misi sampingan, lalu menjelaskan situasi sulit yang sedang dihadapi.
Di akhir penjelasan, Zhang Yuanqing bertanya:
"Apa analisis dan usulan kalian untuk tindakan selanjutnya?"
Jiang Jingwei menatap kosong, otaknya benar-benar blank.
Hong Jige refleks berkata: "Guan Ya mana? Cepat cari Guan Ya! Dia Pengintai, analisisnya bagus."
Haish... Tim kami sejak awal sudah kurang dua otak. Iri dengan tim Xiao Fu yang punya banyak talenta... Zhang Yuanqing menghela napas.
Xiao Yuan merenung sejenak, lalu berkata:
"Dari segi misi, yang bisa kita lakukan adalah menunggu pasif kedatangan pembunuh, menjagamu bertahan 72 jam. Tapi mengingat tingkat kesulitan misi bertahan 24 jam, misi sampingan 72 jam ini jauh lebih berbahaya dan mungkin menyebabkan pengurangan anggota tim..."
Belum selesai bicara, dia sudah dipotong oleh sindiran Ketua Zhi Sha Gong:
"Xie Lingxi, Ratu, dan Jingwei bisa menyembunyikan diri atau jadi support, tidak perlu bertarung langsung. Aku dan Hong Jige yang jadi main force. Kalian berdua (Yuan Shi Tian Zun dan Xiao Yuan) sesuaikan dengan situasi."
"Selama level Transcendent tidak nekat bunuh diri, tingkat kelangsungan hidup bisa dijamin. Musuh Yuan Shi sudah jelas: Pasukan Shen Rui, Geng Qinglong, Mahaguru, serta Keluarga Zheng di belakangnya."
"Pasukan Shen Rui dan Geng Qinglong ada di luar istana. Sulit untuk masuk ke istana melakukan pembunuhan. Bahaya 72 jam kemungkinan besar datang dari Keluarga Zheng."
“Xie Lingxi dengan cemas berkata: “Level Mahaguru itu tidak jelas, tapi keluarga Zheng pasti memelihara banyak ahli bela diri. Selain itu, mereka punya orang di Pasukan Pengawal. Begitu aksi pembunuhan dimulai, Kakak Yuan Shi akan seperti kura-kura dalam gentong. Kita terpaksa harus berhadapan langsung dengan keluarga Zheng di istana. Bisa saja terjadi pengurangan anggota tim nanti. Pokoknya aku tidak mungkin membiarkan Kakak Yuan Shi celaka.””
Jiang Jingwei spontan menanggapi: “Kalau begitu kita kabur saja dari istana. Lagipula Geng Naga Hijau dan Pasukan Shen Rui tidak bisa menemukan Yuan Shi Tian Zun.””
Zhang Yuanqing mengerutkan alis: “Catatan sistem mengingatkan bahwa aku tidak boleh melepas identitas kaisar... Tapi ide kabur dari istana patut dipertimbangkan. Kita perlu perencanaan matang.””
“Menurutku yang perlu kau lakukan sekarang adalah pura-pura bodoh dan linglung. Setelah serangan terhadap Zheng Longtu, keluarga Zheng pasti akan mengujimu. Jika mereka tahu kau sadar rencana makar mereka, pasti akan mengirim ahli tingkat tinggi untuk membunuhmu. Tapi jika kau tetap berpura-pura jadi kaisar lalim yang tidak tahu apa-apa, ahli yang mereka kirim tidak akan terlalu kuat.” Ketua Zhi Sha Gong memainkan helai rambutnya sambil berkata:
“Selain itu, dalam misi sampinganmu selalu ada ‘mendapatkan dukungan rakyat’. Ini mungkin plot tersembunyi atau fungsi khusus. Jika tidak ingin pasif, coba selesaikan misi ini. Tapi bagaimana cara mendapatkan dukungan rakyat?”
Hong Jige menyahut: “Gampang! Yuan Shi langsung mengeluarkan maklumat pengakuan kesalahan. Pasti dapat dukungan rakyat. Di sinetron selalu seperti itu.””
Jiang Jingwei menepuk tangan “Prak! Prak!”: “Iya betul! Iya betul!””
“Kentut!” Ratu memutar matanya: “Zhao Shun memang penguasa lalim, menerbitkan maklumat pengakuan kesalahan saat invasi besar-besaran dari Utara, bukankah ini memberi alasan keluarga Zheng untuk kudeta? Mereka pasti senang bukan main. Lagipula, dendam rakyat sangat dalam, maklumat pengakuan kesalahan justru bisa memicu pemberontakan.”
Zhang Yuanqing mengangguk: “Dalam kondisi ini, maklumat pengakuan kesalahan memang tidak bisa menyelamatkan dukungan rakyat, malah memberi alasan untuk melampiaskan kemarahan.”
Rakyat masih takut pada kekuasaan kaisar, saat ini tidak berani memberontak. Jika kaisar sendiri mengaku bersalah, apa lagi yang ditakutkan rakyat? Para pemberontak jelas tidak akan ragu.
Ini psikologi yang sederhana.
“Apalagi aku penguasa lalim, boneka kaisar. Kebijakan pemerintahan sulit keluar dari Istana. Mustahil menyelamatkan dukungan rakyat dengan cara normal kecuali... keluar istana.” Kerutan di alis Zhang Yuanqing semakin dalam:
“Tapi jika keluar istana, ada Pasukan Qinglong dan Shenrui yang menunggu. Jika tetap di istana, harus menghadapi pembunuhan dari keluarga Zheng.”
Kedua jalan sama-sama berbahaya.
Xiao Yuan berbisik lembut: “Tetap harus keluar istana. Diam di istana berarti pasif menunggu pembunuh datang. Jika pergi, meski ada risiko pembunuhan, kamu bisa menjalankan misi sampingan. Dari segi keuntungan, keluar istana lebih baik.”
Xie Lingxi menambahkan:
“Menurutku misi sampingan mendapat dukungan rakyat sangat krusial. Ini juga sesuai dengan nada utama dungeon ‘Raja Penghancur Negara’.
“Bersembunyi di dalam istana, meski bisa menghindari Kelompok Qinglong dan Pasukan Shen Rui, tapi Keluarga Zheng yang gagal membunuh sekali, gagal kedua kali, pasti akan mengerahkan semua upaya di percobaan ketiga. Artinya, kita paling hanya bisa bertahan 72 jam sebelum tim kita dihabisi dalam percobaan ketiga.”
“Duduk menunggu kematian jelas bukan pilihan. Kita memang harus keluar istana. Aduh, agak pusing. Hadapi dulu tantangan di depan…” Zhang Yuanqing memijat pelipisnya, lalu menoleh ke Hong Jige:
“Di aula ini hanya ada wanita biasa. Ku beri kakak dua tugas: pertama, cari grup wanita di Divisi Musik. Hari ini tidak ada urusan, Ku ingin mendengar musik.
“Kedua, selidiki apa yang terjadi dengan Pasukan Shen Rui.”
Hong Jige memberi salam lalu pergi.
Zhang Yuanqing melanjutkan diskusi dengan para wanita tentang detail rencana keluar istana: cara meraih dukungan rakyat setelah keluar, waktu yang tepat, dan cara mengelabui Pasukan Pengawal.
Selain itu, dia tidak bisa melepas identitas kaisar. Simbol-simbol kekaisaran harus dibawa agar Keluarga Zheng tidak bisa mengontrol istana dan mengangkat kaisar palsu.
Kita tidak boleh terjebak seperti Huang Silang.
Seperempat shichen kemudian, Hong Jige kembali dan mengetuk pintu kamar tidur, memasuki ruangan diikuti rombongan gadis cantik.
Gadis-gadis dari Divisi Musik semuanya jelita, bertubuh jenjang dengan pakaian warna-warni – jelas calon penari berbakat.
Zhao Shun benar-benar paham cara memaksimalkan grup tari.
“Hormat pada Yang Mulia!”
Seluruh grup tari serentak melakukan salam protokoler.
Zhang Yuanqing secara naluri menunjukkan senyuman: "Tak perlu banyak basa-basi, tak perlu basa-basi, ah, Saudari-saudari cantik, Ku sangat merindukan kalian. Cepat mainkan musik dan menarilah."
Xiao Yuan, ketua istana, Xie Lingxi, dan Ratu serentak berubah raut wajah, hanya Jiang Jingwei yang lupa misi, matanya berbinar menanti pertunjukan grup musik dan tari.
Seketika, pemusik yang membawa guzheng dan biwa mundur ke samping, sementara enam penari yang tersisa mulai mengibaskan lengan panjang, memutar pinggang, dan menari gemulai.
Awalnya Zhang Yuanqing kurang fokus, masih memikirkan perannya dan plot dungeon, perlahan-lahan, mendengar alunan guzheng yang lembut dan gemericik biwa, melihat perut putih bersinar yang terbuka bergoyang-goyang, menyaksikan lekuk tubuh montok saat pantat terangkat...
Tiba-tiba ia menyadari inilah pemandangan yang didambakan setiap pria dewasa.
Perlahan ia mulai terbuai.
Tiba-tiba, seorang anggota Pasukan Pengawal melangkahi ambang pintu, menerobos masuk ke aula, berseru keras:
"Yang Mulia! Perdana Menteri Zheng mohon audiensi."
Datang! Semua orang di dalam aula langsung siaga.
Zhang Yuanqing meregangkan tubuh, tetap mempertahankan posisi duduk malas, berkata datar: "Persilakan Perdana Menteri Zheng."
