Pelayan Arwah
"Miaomiao?"
Zhang Yuanqing tidak mengangkat speaker kecil, namun speaker itu meluncur sendiri.
Guan Ya, Hong Jige, dan Ketua Zhi Sha Gong sama-sama menurunkan senjata mereka.
Mendengar namanya dipanggil, Sun Miaomiao kembali tertegun. Bola pedang yang siap melesat di telapak tangannya mereda sesaat. Matanya menyapu semua yang hadir dengan bingung, lalu bertanya ragu:
"Kalian..."
Pandangannya tertuju pada speaker kecil di tangan Zhang Yuanqing, mengenali mainan kesayangan Putri Yinyao. Seketika wajahnya berubah terkejut: "Yuan Shi Tian Zun?!"
Ekspresi kebingungannya semakin dalam. Matanya bolak-balik memandang wajah-wajah asing di sekelilingnya lalu ke lokasi pertarungan, lalu bergumam bingung:
"Kenapa aku di sini? Kenapa kalian di sini... Apa yang terjadi?"
Benar-benar Sun Miaomiao!
Akhirnya menemukan Sun Miaomiao yang hilang kontak saat menjelajah dungeon. Semua orang menghela lega, lalu bergantian menjelaskan kronologi peristiwa padanya.
Selama proses ini, Sun Miaomiao mengeluarkan cairan sumber kehidupan untuk mengobati lukanya - delapan luka besar kecil di tubuhnya, dua luka tembus, dan jantung yang terpotong setengah oleh pisau telapak ketua istana.
Meski sebagai Night Wanderer level enam, luka seberat ini tetap berbahaya. Tanpa cairan sumber kehidupan, hanya mengandalkan skill Self-Heal akan memakan waktu lama.
“Sun Miaomiao mendengar setengah cerita sudah ternganga, tak menyangka selama dirinya ‘tidak sadarkan diri’ ternyata terjadi begitu banyak peristiwa.”
Hong Jige menyelitkan komentar tak percaya, memotong cerita semua orang: “Kenapa kau jadi anjing peliharaan Mahaguru? Pagi ini kau masih menusukku, apa kau tidak mengenali artefak Yuan Shi Tian Zun?”
Ia tak bisa percaya Sun Miaomiao bisa sebodoh ini, lebih bodoh daripada Jiang Jingwei sekalipun.
Sun Miaomiao mengerutkan alis kecilnya:
“Aku tidak tahu apa-apa. Begitu masuk dungeon, langsung dapat notifikasi misi: ‘Kamu terkena mantra Segel Roh, tidak bisa bergerak. Misi utama: Bertahan 10 hari di bawah erosi mantra. Misi sampingan: Hancurkan segel.’ Tiba-tiba terbangun, kukira segelku sudah hancur...”
Mendengar ini, ekspresi Zhang Yuanqing berubah: “Kau terus tidur panjang? Lalu siapa yang tadi bertarung dengan kami?!”
Awalnya ia mengira Sun Miaomiao dikendalikan atau terkena mantra yang memutarbalikkan pikiran, sehingga tak mengenali rekan. Tapi kini sepertinya bukan itu masalahnya.
Tiba-tiba ekspresi Hong Jige kosong, pupil matanya melebar. Sebelum semuanya bereaksi, pedangnya sudah menebas leher Guan Ya.
Huomo ahli pertarungan jarak dekat. Tebasan ini cepat dan mematikan.
Meski Guan Ya seorang Pengintai, perhatiannya tertuju pada Sun Miaomiao. Saat menyadari kelainan Hong Jige, sudah terlambat bereaksi.
Pada saat itu, pintu kisi-kisi runtuh, tirai yang menyelimuti ruang samping terkoyak. Suara desis menusuk memekakkan telinga, membuat semua orang menutupi gendang telinga mereka.
Kilatan pedang menyambar. Lengan kanan Hong Jige terpenggal dari tubuhnya. Karena momentum, tangan yang masih menggenggam pedang itu melanjutkan tebasan ke arah Guan Ya, namun kehilangan tenaga untuk memenggal kepala. Bilah pedang hanya menancap setengah inci di lehernya sebelum berhenti.
Hong Jige mengerang pelan, memegangi siku yang kini kosong sambil limbung mundur.
Guan Ya terhuyung-huyung. Arteri di lehernya menyemburkan pancaran darah setinggi tiga meter. Dengan wajah pucat pasi, ia terjatuh duduk di lantai.
Mayat Yin Zhang Yuanqing buru-buru menopang Permaisuri sambil mengangkat speaker kecil: "Cairan sumber kehidupan, cepat, cairan sumber kehidupan..."
Ketua Zhi Sha Gong menendang dada Hong Jige hingga tubuhnya terbanting ke tembok. Dinding bergetar hebat disertai suara "Boom!".
Aura yin keluar dari tubuh Hong Jige, melayang ke langit-langit ruangan dan berusaha kabur.
Xiao Yuan dan Xie Lingxi segera mengeluarkan cairan sumber kehidupan yang sudah diencerkan dan berlari ke arah Guan Ya. Di saat bersamaan, seorang pria paruh baya berjubah putih Confucian melangkahi ambang pintu. Matanya memancarkan cahaya putih sambil menatap tajam ke suatu titik di udara, bergumam sinis:
"Siluman atau hantu berani lancang di kediaman Keluarga Yang."
Lengan bajunya berkibar, mengeluarkan pedang kecil yang melesat secepat kilat. "Duk!" Senjata itu menancap di balok langit-langit. Terdengar jeritan melengking samar yang bergema di ruangan disertai luapan aura yin dahsyat.
Zhang Yuanqing melihat itu, segera mengangkat speaker kecil dan berseru: "Kasih ampun!"
Pria paruh baya berjubah literati tidak menghiraukan.
Zhang Yuanqing cepat-cepat memandang Guan Ya yang telah berhasil menghentikan pendarahan setelah disuntik cairan sumber kehidupan, berkata:
"Zhou Keqing, kasih ampun."
Pria berjubah literati itu melambaikan tangan, pedang kecil otomatis tercabut dan terbang kembali ke lengan lebar bajunya.
Zhang Yuanqing segera berseru: "Miaomiao, telan 'itu'!"
Sun Miaomiao langsung paham, orbit matanya memancarkan energi hitam pekat lengket sambil menatap hantu wanita galak berwajah hijau kehitaman dengan rambut terurai acak-acakan di udara, lalu membuka mulut menghisap.
Arwah tentara yang baru saja tertembus aura pedang Pengusir Roh Jahat itu tak bisa melawan, dengan enggan berubah menjadi asap kebiruan masuk ke mulut Sun Miaomiao.
Sun Miaomiao langsung menutup mata, memulai Soul Devour untuk menerima fragmen ingatan arwah dendam.
Pria berjubah literati itu bergegas mendekati Guan Ya, menatap tajam dari atas ke bawah. Melihat seluruh tubuhnya berlumuran darah tapi luka sudah sembuh, barulah ia lega dan menghormat dengan tangan tergabung:
"Zhou terlambat datang menyelamatkan, mohon Permaisuri maafkan kesalahan."
Guan Ya mengangguk halus dengan sikap anggun: "Paduka yang harus berterima kasih pada Zhou Keqing. Silakan laporkan kabar selamat pada Ayah dulu. Paduka akan berganti pakaian sebelum menemui Ayah."
Pria berjubah itu menyapu semua yang hadir dengan pandangannya, menatap Sun Miaomiao selama dua detik seolah ingin bicara sesuatu tapi akhirnya mengangkat tangan dan pergi.
Guan Ya memandangi semua orang yang sedang menangani luka sendiri atau membantu rekan satu tim, berkata:
“Dia adalah tamu kehormatan di Istana Yang, lulusan jinshi (sarjana). Karena kasus korupsi yang melibatkan Keluarga Zheng, dia menuduh mereka tapi malah difitnah dan dipenjara. Ayahku yang menyelamatkannya. Setelah itu patah hati, mengundurkan diri dari jabatan, meninggalkan kuas untuk berlatih pedang. Sekarang menjadi tamu kehormatan Istana Yang, seharusnya memiliki kekuatan level enam terhebat.”
“Fragmen ingatan yang diserap cukup banyak ya, bicaranya jadi sok sastra.” Ketua Zhi Sha Gong berdecak dua kali, lalu berkata ke Hong Jige:
“Regenerasi lengan butuh konsentrat cairan sumber kehidupan, setara level 6. Untuk sementara jadilah Shen Diao Daxia dulu.”
Saat itu, Sun Miaomiao membuka mata, menekan dahinya, mengeluarkan erangan kesakitan.
Menelan arwah dendam level enam dengan tubuh level lima, meski arwah itu terluka parah, tetap menjadi beban mengerikan baginya. Dalam waktu dekat tidak bisa menggunakan Soul Devour lagi, nanti bisa gila iblis.
Ketua Zhi Sha Gong membuka bibir merahnya, bersenandung dengan melodi merdu.
Di bawah penenangan pemusik, jiwa yang Rage dan kebablasan Sun Miaomiao perlahan tenang. Terengah-engah dia berkata: “Aku... aku dapat banyak informasi...”
Hong Jige dengan sigap mengulurkan tabung cairan sumber kehidupan yang diberikan Yuan Shi Tian Zun pagi tadi, “Minum dulu, segarkan tenggorokan.”
“Pergi!!” Sun Miaomiao menyemprotnya pergi, “Sumber daya strategis begini bisa dihemat tidak sih?”
Setelah menghujat Hong Jige, dia menjelaskan: “Arwah dendam tadi adalah pelayan arwah Mahaguru. Misi-nya adalah menggunakan tubuhku untuk membunuh kaisar tolol Zhao Shun. Dari fragmen ingatan arwah itu, aku menyimpulkan dua informasi penting.”
“Pertama, Mahaguru sepertinya sedang menyempurnakan sesuatu, mungkin juga sedang berlatih mantra-magis tertentu, dalam waktu dekat tidak bisa meninggalkan Menara Tianji.
“Kedua, Mahaguru sangat memperhatikan ritual persembahan, telah berkali-kali memberi peringatan 'jangan sampai gagal' kepada murid-murid dan Zheng Wenhan.
“Ketiga, Mahaguru sangat menjaga reputasi, dengan susah payah membangun citra dirinya di kalangan rakyat.”
“Tidak ada informasi lebih lanjut, lagipula ini hanya pelayan arwah kecil milik Mahaguru, tidak bisa mengakses intelijen yang terlalu penting.”
Mahaguru untuk sementara tidak meninggalkan Menara Tianji - ini kabar baik. Kabar buruknya adalah keberuntungan dan malapetaka selalu beriringan. Begitu dia bisa keluar dari Menara Tianji, berarti "teknik ilahinya telah sempurna"... Apakah ada rahasia tersembunyi di balik ritual persembahan? Jika hanya untuk memfitnah Zhao Shun, seharusnya Mahaguru tidak perlu serius sampai segitu... Dia juga sangat menjaga reputasi, hmm, misi sampingan untuk mendapat dukungan rakyat memang penting...
Selanjutnya, semua orang menjelaskan progres dungeon, misi utama dan sampingan masing-masing, serta level yang sedang dihadapi kepada Sun Miaomiao.
Sun Miaomiao terdiam sejenak, lalu mengeluh:
“Aku tiba-tiba merasa dungeon fire master lebih enak.”
Simpel dan langsung, cukup dengan pertumpahan darah.
Dungeon "Raja yang Kehilangan Negara" adalah dungeon paling rumit yang pernah dia alami, sekaligus satu-satunya dungeon besar yang penuh dengan NPC. Dungeon Transcendent dan Saint lebih condong ke "petualangan skenario".
Memberimu skenario penuh bahaya, hanya perlu mengalahkan bos dan memecahkan informasi dungeon.
Raja yang Kehilangan Negara berbeda, lebih mirip dunia kecil.
Benar-benar berbeda dengan dungeon level Master.
“Benar kan!” Hong Jige sangat mengapresiasi perkataan Sun Miaomiao, “Dungeon fire master adalah dungeon para jantan, hidup-mati bukan masalah. Tak terima? Entot! Menang jadi dewa, kalah jadi arwah.”
Namun tak ada yang menghiraukannya.
Zhang Yuanqing mayat yin merenung beberapa detik, berkata:
“Hari ini kita istirahat dulu. Tunggu malam nanti aku lakukan pengamatan bintang. Mayat yin ini sementara tinggal di Istana Yang untuk memudahkan komunikasi.”
Xie Lingxi cemas: “Bagaimana kalau Mahaguru mengirim pelayan arwah menyerang lagi?”
“Istana Yang penuh ahli bela diri. Setelah serangan ini, pertahanan akan diperketat. Lagipula target Mahaguru adalah aku. Selama aku tak di sini, tak akan ada pembunuhan berulang.”
……
Tengah malam.
Di utara kota, sebuah halaman kecil yang telah lama terlantar. Zhang Yuanqing meletakkan Daluo Xingpan di lututnya, memandang gemerlap bintang di langit malam. Wajahnya tenang berkilau namun terasa mistis, memancarkan aura khusus Star Official (kharisma eksklusif Star Official).
Mahaguru adalah dewa penjelajah matahari. Dalam hal ramalan bintang, mungkin aku kalah. Keunggulanku adalah status sebagai junjungan negara yang mendapat Perlindungan Tersembunyi. Dia tak bisa memprediksi manuverku... Zhang Yuanqing merenung sambil mengamati perubahan konstelasi bintang.
Tinggal dua hari menuju upacara persembahan. Berdasarkan analisis siang tadi, begitu muncul di ritual tersebut, tak ada jalan mundur lagi.
Karena itu, sebelum upacara, semua tahapan harus tuntas. Panduan dungeon yang solid harus disusun.
Pasukan garis depan Fu Qingyang tak bisa bertahan lama. Ibu kota harus dikuasai secepatnya!
……
Subuh.
Wang Beiwang mengemudikan kereta kuda dengan janggut rapi, diam-diam kembali ke ibu kota.
"Rumah sudah tidak bisa ditaruh. Tempat persembunyian di barat kota juga tidak bisa dituju. Karena dia melepaskan kaisar tolol Zhao Shun secara sembunyi-sembunyi, Faksi Naga Hijau pasti tidak akan membiarkannya hidup. Jadi, anak buah faksi pun tidak bisa dijadikan tempat berlindung."
"Penginapan dan rumah makan terlalu mahal, kantong tipis, tidak sanggup menginap."
"Setelah berpikir panjang, dia memutuskan mencari sebuah 'rumah kosong' untuk ditinggali."
"Di tengah latar belakang pasukan Dinasti Utara menyerang ke selatan, banyak rakyat jelata di ibu kota mengungsi ke selatan. Pengusaha kaya meninggalkan penjaga pintu tua untuk menjaga rumah, sementara rakyat biasa mengunci pintu dan mengungsi bersama keluarga."
"Karena itu, terdapat banyak rumah kosong di kota. Sebagai penduduk asli ibu kota, dia tahu banyak kompleks yang memang kosong."
"Setelah berputar-putar di kota selama setengah shichen, Wang Beiwang menarik kereta kuda masuk ke sebuah gang sepi. Dengan satu tebasan pedang, dia memotong kunci besi, membongkar kereta, lalu menuntun kuda masuk ke pekarangan."
"Di rumah kosong ini, semua perabotan hidup sudah dibawa pergi. Tapi 'fasilitas' seperti kayu bakar, tungku masih ada, ditambah beberapa mangkuk pecah yang masih bisa dipakai beberapa hari."
"Meski tidak ada ranjang, dengan kemampuan kultivasinya, tidur di alam terbuka pun bukan masalah."
"Dengan cekatan dia menimba air sumur, membersihkan debu di kursi-kursi kayu, menemukan set teh berdebu yang dicucinya hingga bersih. Sambil meneguk air sumur yang segar dingin, dia duduk beristirahat di ambang pintu ruang utama."
"Tiba-tiba, angin yin berhembus masuk ke kompleks."
"Kewaspadaan Wang Beiwang langsung terpicu saat melihat sebatang ranting pohon melayang dan mulai menulis di tanah:"
"'Ini aku, Yang Mulia Kaisar.'"
"Kewaspadaan Wang Beiwang perlahan mengendur, "Bagaimana kau tahu aku di sini?" tanyanya penuh keraguan."
Ranting menulis: "Di bawah langit ini, tak ada tanah yang bukan milik Junjungan. Di sepanjang pesisir, tak ada rakyat yang bukan hamba Junjungan. Ku tahu segalanya di ibu kota."
Wang Beiwang bertanya: "Lalu kenapa kau tidak tahu akan ada percobaan pembunuhan kemarin?"
Ranting menulis: "Bercakap seperti ini tidak menyenangkan."
Wang Beiwang "mendengus".
Ranting melanjutkan: "Ku beri kau misi: pergilah ke kediaman Elder Xu, temui pemimpin faksi."
Wang Beiwang bingung: "Untuk apa?"
Ranting menulis perlahan: "Merekrut!"
……
Sebuah shichen kemudian, Wang Beiwang yang otaknya penuh "kaisar tolol sudah gila" mengetuk gerbang Kediaman Xu.
Penjaga pintu A Niu melihatnya, emoji-nya berubah, menurunkan suara:
"Kau cari mati? Elder Xu tahu kau melepas orang itu, sangat marah sampai bersumpah membersihkan. Apalagi pemimpin faksi, ingin sekali membakar kau hidup-hidup."
Wang Beiwang mengkerutkan leher, ragu beberapa detik, menggigit gigi dan nekat: "Bawa aku temui pemimpin faksi dan Elder Xu."
