Menancapkan Bendera
Di dunia Lingjing yang tersebar luas, sebentuk bulan purnama hitam terpantul di atas galaksi bintang. Ia menyatu sempurna dengan kegelapan, tak terlihat, tak terdeteksi, tak terakses.
Di dalam bulan hitam itu, duduk bersila sosok berjubah. Di balik jubahnya, kilauan cahaya bintang tampak samar-samar.
Melalui prediksi berulang dan pengamatan bintang yang tak henti, dia seakan menemukan masa depan yang diidamkan. Pada ujung jarinya terkumpul kekuatan jiwa yang membawa fragmen jiwa berisi pengetahuan dan ingatan tertentu.
Dengan sentilan jari...
Kekuatan jiwa itu berubah menjadi sinar cahaya, menghilang ke dalam "galaksi bintang" yang tak terhingga.
Kemudian, cahaya bintang di bawah jubah mulai meredup, pandangannya tertuju pada sebuah dungeon di kejauhan, kekuatan Taiyin yang dahsyat mengalir seperti air pasang menuju bintang tersebut.
Setiap kali hampir tertelan, semuanya akan diusir oleh sinar Taiyang yang jernih bersinar, berulang terus-menerus.
……
"Sepertinya kita harus berhadapan langsung! Keanehan di Taman Selatan akan bertindak saat asap hitam muncul, tapi bagaimana cara kita melawan musuh dalam asap itu?" Raja Mata Iblis mengerutkan alis.
Xiahou Aotian menambahkan: "Yang lebih rumit, keanehan pemenggalan akan memilih musuh yang memiliki kecerdasan terlebih dahulu. Boneka tidak bisa menghadapi serangan untuk kita, dan jika dipenggal, tubuh spiritual akan disegel. Meski Ketua Zhi Sha Gong menyelamatkan, kemampuan bergerak akan hilang."
Putri Yinyao mengangkat speaker kecil: "Mungkin serangan aneh itu tidak sekuar yang kita bayangkan. Dua mayat yin yang dikendalikan Yuan Shi Tian Zun semuanya level Transcendent."
Fu Qingyang menggelengkan kepala pelan: "Elder Xuanzhen tewas di dalam Paviliun. Bisa menjadi elder Gunung Shu, kemungkinan besar dia Sovereign."
Artinya, Sovereign pun tidak bisa bertahan.
Ketua Zhi Sha Gong berpikir beberapa detik, berkata:
"Pertahanan Pendekar Pedang memang lemah. Serangan yang tidak bisa ditahan Elder Xuanzhen, belum tentu tidak bisa kita tahan."
Sambil berdiskusi, semua orang mengeluarkan alat pertahanan masing-masing.
Zhang Yuanqing memanggil Set Ungu-Emas, mengaktifkan mode baju zirah. Bersamaan itu mengeluarkan Naga Emas Berkuku Lima dan Cincin Tukang, mengubah yang pertama menjadi mode perisai.
Terakhir, dia mengeluarkan Pisau Tubuh dan Jiwa Musnah, menggenggamnya di tangan kanan.
Awalnya ingin menggunakan Pertahanan Tun Tian Shou, tetapi efek samping artefak ini terlalu besar. Begitu diaktifkan, tidak akan berhenti sampai kenyang. Musuh belum jelas sementara serangan asap hitam memiliki interval. Jika dalam interval sepuluh menit Tun Tian Shou tidak mendapat energi, akan membalas "majikan".
Karena itu memutuskan tidak menggunakannya.
Selain dia, yang paling mencolok adalah Xiahou Aotian. Setelah naik level ke Sovereign, pemuda ini meminjam material dari keluarga yang baru bisa dilunasi dalam 100 tahun, lalu membuat beberapa artefak berkualitas Sovereign.
Meski kualitasnya tidak terlalu tinggi...
Ketua Zhi Sha Gong, Fu Qingyang, dan Raja Mata Iblis masing-masing hanya memiliki satu artefak pertahanan level Sovereign. Yang terbaik kualitasnya adalah sang Ketua, karena: 《Kakak Semi-dewa-ku》.
Sedangkan Putri Yinyao sama sekali tidak memiliki proteksi. Sebagai makhluk yin level Sovereign, sekedar kepala terpenggal tidak bisa membunuhnya. Perannya terutama meningkatkan survival rate tim.
Xiahou Aotian melirik ke sekeliling, "Selain Yuan Shi Tian Zun, kalian cuma punya satu artefak pertahanan? Terlalu miskin."
Raja Mata Iblis mendengus, "Jasadku lebih keras dari sampah-sampahmu. Lebih baik kau khawatirkan dirimu sendiri."
Xiahou Aotian menyeringai dingin, "Protagonis punya halo keberuntungan. Kalimat yang sama kukembalikan padamu."
Ketua Zhi Sha Gong berkata tenang, "Selama aku ada, nyawa kalian aman. Tugas kalian adalah mengunci musuh dalam asap hitam, lalu mengatasinya."
Cào, jangan sembarangan pasang flag! Kalian semua seperti jenderal tua di podium, akulah yang paling aman! Zhang Yuanqing bergumam dalam hati.
"Yuan Shi, apa pendapatmu?" Fu Qingyang menatap satu-satunya dewa penjelajah matahari di arena.
Zhang Yuanqing merenung:
"Asap hitam punya efek tersembunyi, mustahil mendeteksi musuh dengan skill. Tapi yang tersembunyi punya kelemahan, selama melakukan serangan, pasti akan terlihat.
"Jadi, memanfaatkan mayat yin dan drone Xiahou Aotian untuk eksplorasi menyeluruh adalah cara paling efektif."
Fu Qingyang mengangguk, menambahkan:
"Aku sudah hitung interval waktu antara kalian mendengar langkah kaki dengan serangan. Setelah langkah kaki terdengar, serangan akan datang dalam 30 detik, lalu asap hitam menghilang.
"Kita harus menemukan musuh dalam 30 detik itu, lalu fokus serangan untuk membunuhnya."
Sebelum Yuan Shi Tian Zun sempat memanggil pasukan mayat yin, dia berkata: "Aku punya cara lebih baik untuk mencari musuh."
Sambil berkata demikian, Fu Qingyang mengeluarkan mahkota anyaman bunga dan mengenakannya.
Seketika, auranya menjadi lebih mempesona dan menggoda, fitur wajahnya pun terlihat lebih netral, seperti penyanyi opera terkenal zaman kuno.
Mahkota bunga ini bernama "Ratu Hutan", merupakan artefak berkualitas rendah level Sovereign dari keluarga turun-temurun Sarjana Keluarga Liu, dibeli Fu Qingyang dengan harga mahal.
Tiga keluarga besar Sarjana setiap tahun secara konsisten menyediakan sejumlah kecil artefak berkualitas Sovereign untuk organisasi resmi. Sebagian dimasukkan ke gudang faksi Aliansi Lima Unsur, sebagian lagi dijual diskon sebagai tunjangan untuk para Elder dalam organisasi.
Fu Qingyang sudah cukup lama menjadi penguasa, modal yang dimilikinya pun semakin bertambah.
"Ratu Hutan" dapat mengubah lingkungan sekitarnya menjadi markas pertempuran dengan vegetasi yang tumbuh liar dan bunga-bunga bermekaran. Karena merupakan artefak kualitas rendah, Fu Qingyang biasanya hanya menggunakannya sebagai artefak pendukung. Bagi Sovereign seperti dia, artefak level Master berkualitas rendah memang kurang bermanfaat.
Yang patut dicatat, efek samping Ratu Hutan adalah membuat penggunanya menjadi lebih cantik dan memesona, menarik perhatian pria di sekitarnya.
Primadona Fu Qingyang menggerakkan tangannya dengan anggun. Segumpal rumput liar dan bunga-bunga mulai tumbuh di lantai Istana Yaoguang.
Saat melangkah melewati ambang pintu istana, di mana pun matanya memandang, bunga-bunga dan rumput hijau menembus tanah dan tumbuh subur. Dalam sekejap, area ini berubah menjadi hutan purba dengan vegetasi yang rimbun.
Angin pegunungan berhembus, membawa biji dandelion dan spora tanaman lainnya beterbangan memenuhi langit.
Setiap tetumbuhan ini menjadi garis mata Fu Qingyang. Selama musuh bukan tubuh spiritual, selama "itu" menginjak atau mengganggu tanaman, informasi akan langsung dikirim ke mahkota bunga. Dengan demikian, dia bisa langsung melacak posisi lawan.
——Zhang Yuanqing, Xiahou Aotian, dan Raja Mata Iblis terpana menatapnya.
"Lao Da tiba-tiba jadi cantik. Jangan-jangan selama ini dia menyamar sebagai pria?"
"Fu Qingyang ini tiba-tiba terlihat lebih menarik daripada Yuan Shi!"
"Mahkota bunganya bisa menarik pria. Kalau aku, akan mengubah efek sampingnya jadi menarik semua makhluk di sekitar. Baru mantap..."
Saat Fu Qingyang menoleh ke arah mereka, ketiga orang itu segera kembali sadar.
"Sedikit pesona ini belum cukup membuat mereka kecanduan."
Fu Qingyang menyapu pandangannya pada wajah ketiga orang, raut wajahnya berubah dingin, "Waktunya hampir habis, bersiap menghadapi musuh."
Begitu ucapannya selesai, asap hitam pekat mengalir dari segala penjuru.
Xiahou Aotian mengeluarkan kipas bulu putih raksasa sepanjang 2 meter dan mengibaskannya ke arah asap hitam.
"Uuuu~"
Angin puyuh bertiup kencang, asap hitam bergetar hebat tapi tidak menunjukkan tanda-tanda terhembus. Justru vegetasi yang ditanam Fu Qingyang tercabut sampai ke akar-akarnya dalam area luas dan terbang ke langit.
"Jangan buang tenaga, ini aura yin, bukan asap sungguhan," Zhang Yuanqing mencegah.
Fu Qingyang mengaktifkan kemampuan mahkota bunga, membuat area kosong yang dihasilkan angin kembali ditumbuhi vegetasi.
Asap hitam terus mengalir tanpa terpengaruh, menyelimuti lima orang.
Penglihatan dengan cepat meredup hingga hilang. Bahkan kemampuan "night vision" Zhang Yuanqing tak bisa menembus kegelapan pekat ini.
Sekitar satu menit kemudian, semua orang mendengar langkah kaki berirama yang mengandung pola tertentu.
Dung, dung-dung, dumdumdum...
Zhang Yuanqing menegangkan tubuh, menggenggam erat pisau pendek di tangannya, menunggu komando Fu Qingyang.
Namun 30 detik berlalu cepat, langkah kaki menghilang disusul asap hitam yang sirna seperti air surut.
Zhang Yuanqing segera menoleh ke sekeliling, melihat Putri Yinyao, Raja Mata Iblis, Xiahou Aotian, dan Fu Qingyang... Jasad tanpa kepala Ketua Zhi Sha Gong terbaring sunyi di hamparan rumput, darah keemasan memancar membasahi semak hingga menghijau subur secara tak wajar.
Tengkoraknya tergeletak di antara bunga-bunga, dengan mata tertutup, tampak cantik dan tenang.
Pupil mata Zhang Yuanqing menyempit tiba-tiba, jantungnya berdebar kencang. Tanpa pikir panjang ia menerjang ke arah ketua istana, memeluk erat tengkorak indah itu.
Detik berikutnya, ekspresi paniknya berangsur mereda.
Di dalam kepala ketua istana terdeteksi gelombang jiwa lemah yang disegel oleh kekuatan misterius, memaksanya "tertidur panjang".
Tubuh spiritualnya masih utuh, bukan sisa jiwa orang mati.
Wajah Fu Qingyang, Xiahou Aotian, dan Raja Mata Iblis berubah pucat. Yang pertama mendekati mayat itu, membungkuk untuk meraba denyut nadi:
"Denyut nadinya masih ada. Siming takkan mudah mati. Darahnya setara cairan sumber kehidupan. Selama jiwanya tak padam, jasad bisa sembuh."
Zhang Yuanqing berkata dengan suara berat:
"Tapi tubuh spiritualnya tertidur panjang. Tak bisa hidup kembali sendiri. Begitu energi spiritual di jasad habis dan kehilangan keberadaan spiritual, ia benar-benar akan mati."
Xiahou Aotian mengambil huxinjing yang terbelah dua di samping mayat, potonganannya rata sempurna, mengerutkan alis:
"Artefak ini berkualitas tinggi, tetap tak sanggup menahan hukuman pancung. Bahaya... Kita bukan Siming, satu tebasan langsung mati. Tak ada Ketua Zhi Sha Gong yang menghidupkan kita kembali..."
"Situasi terburuk telah terjadi."
"Kematian" Ketua Zhi Sha Gong telah menurunkan toleransi kesalahan tim ke nol.
Mulai sekarang, setiap sepuluh menit akan ada satu orang yang mati. Dengan jiwa yang tersegel, bahkan permintaan untuk meminta Yuan Shi mengolah pelayan arwah pun mustahil dilakukan.
Raja Mata Iblis "Ck" membuat ekspresi langka yang khidmat: "Wanita ini tadi sudah menancapkan bendera, sekarang benar-benar mati!"
"Ini bukan waktu untuk bergumam." Zhang Yuanqing dengan hati-hati meletakkan tengkorak, menatap Fu Qingyang: "Lao Da, apakah Anda tidak merasakan kehadiran musuh?"
Fu Qingyang menggelengkan kepala: "Tetumbuhan tidak memberi umpan balik, baik di darat maupun udara."
"Mungkinkah musuhnya adalah arwah dendam?" Xiahou Aotian menganalisis.
"Tidak mungkin!" Zhang Yuanqing langsung membantah: "Arwah dendam hanya bisa terdeteksi jika membuat gerakan fisik seperti menjungkirbalikkan meja kursi. Tapi sumber suara langkah kaki berasal dari diri sendiri, arwah tidak mungkin memiliki langkah kaki."
Xiahou Aotian membantah: "Tapi jika musuh memiliki wujud fisik, bagaimana mungkin tetumbuhan tidak bisa menangkapnya?"
"Lanjutkan debatnya, kita masih punya delapan menit." Raja Mata Iblis mengusap ikat kepala olahraga di dahinya, tersenyum manis.
Zhang Yuanqing tergerak dalam hati: "Dao De Tian Zun, apakah mata vertikalmu bisa menembus asap hitam untuk mengunci musuh?"
Raja Mata Iblis menatapnya, balik bertanya dengan tenang:
"Kapan pernah kau lihat aku menggunakannya untuk mengintai musuh? Inti Mata Temptation adalah 'Temptation' - menggoda jiwa, menggoda energi spiritual, sehingga menciptakan kekacauan."
"Tentu saja, jika dipaksakan sebagai teropong, mata vertikal memang memiliki jangkauan lebih jauh dibanding dua mata lainnya."
“Xiahou Aotian berkata: "Baiklah, kau berhasil membuang waktu satu menit kita. Sekarang kita hanya punya tujuh menit lagi."
“Jadi saat saya bicara, kau benar-benar berhenti menggunakan otak?”
“Bagus, kau baru saja membuang 10 detik lagi.”
Zhang Yuanqing tidak tahan: "Diamlah kalian! Kalian ini sedang main dungeon atau lawakan silat? Asal kalian dari Tianjin semua ya?”
Xiahou Aotian dan Raja Mata Iblis menghentikan pertengkaran mereka.
Zhang Yuanqing melanjutkan:
“Menurutku pola pikir kita salah. Asap hitam punya atribut tersembunyi, semua indra akan terganggu. Dalam kondisi seperti ini, mengalahkan musuh hanya dalam 30 detik hampir mustahil, apalagi musuhnya juga level Master.”
Fu Qingyang mengangguk:
“Benar. Metode tepat untuk menaklukkan dungeon adalah bertahan dari serangan asap hitam, lalu selama interval sepuluh menit, temukan musuh sebenarnya dan kalahkan bersama.”
Lalu di mana musuhnya?
Zhang Yuanqing menyapu pandangannya ke area sekitar, berkata:
“Area ini hanya ada Yaoguang Dian dan paviliun. Benda aneh itu pasti ada di paviliun atau di dalam aula. Tapi kita sudah periksa kedua tempat itu, tidak menemukan musuk.
“Lao Da, menurutmu di mana?”
Fu Qingyang berpikir beberapa detik: “Jika harus memilih di antara dua tempat, pasti di dalam aula.”
“Kenapa?” tanya Xiahou Aotian.
Fu Qingyang menjawab datar: “Murid-murid Gunung Shu bersembunyi di paviliun. Jika ada makhluk mengerikan di sana, apakah mereka akan tetap tinggal?”
Sebagai Pengintai, kewaspadaannya adalah yang terkuat di antara mereka.
“Tapi kita sudah periksa Yaoguang Dian. Selain sebuah patung, tidak ada apa-apa.” Raja Mata Iblis mengangkat bahu: “Lagipula patung itu benda mati, tidak ada informasi item.”
Zhang Yuanqing matanya berkedip: "Selidiki lagi."
Tiga orang dan satu mayat kembali ke dalam aula, mulai menatap tajam setiap tetumbuhan dan dekorasi di dalam kuil, tidak melewatkan satu pun benda, meraba satu per satu.
Penyangga lilin, meja persembahan, piringan giok, tiang penyangga semuanya biasa saja. Xiahou Aotian bahkan memanjat podium, meraba patung dewi beserta pedang dan labu di tangannya.
Semuanya benda biasa.
Tiba-tiba, pandangan Zhang Yuanqing tertuju pada podium tinggi di bawah patung. Lantai aula dipenuhi vegetasi, bahkan tiang penyangga pun sudah ditumbuhi lumut.
Hanya podium batu di bawah patung yang tetap kosong, tidak ada tumbuhan yang tumbuh.
Saat asap hitam menyelimuti, vegetasi tidak terinjak-injak, sehingga Fu Qingyang gagal melacak musuh.
Seluruh area yang tidak tertutup vegetasi hanya podium dan atap. Tapi di langit ada spora dan bulu-bulu, jika musuh ada di atap pasti akan tersentuh vegetasi.
Saat itu di dalam aula tidak ada spora maupun bulu...
Iluminasi tiba-tiba muncul di benak Zhang Yuanqing, teriaknya: "Dia! Patung inilah musuhnya!"
Begitu ucapannya keluar, mata patung perempuan yang kaku dan mati itu bergerak "gerojok", menatap tajam ke arah Xiahou Aotian di bawah podium.
