Gudang Harta Gereja
Mendengar ucapan pamannya, Zhang Yuanqing tiba-tiba mendapat ilham, "Anda maksud gudang harta Gereja ini seperti jurang dalam dungeon Rahasia Lima Elemen?"
Sang Guru tersenyum:
"Kondisi kedua dungeon ini persis sama."
Zhang Yuanqing juga tertawa: "Benar. Meski kita mengosongkan gudang harta, Lingjing tidak akan bereaksi."
Rahasia Lima Elemen yang juga merupakan dungeon S level 7, juga menyimpan kekuatan level Semi-dewa.
Tapi saat Zhang Yuanqing membuka pintu masuk jurang, bertemu Tuan Buliang, dan mengambil fragmen kunci dari saku celana Brother Bing, Lingjing sama sekali tidak bereaksi.
Ini karena dungeon Rahasia Lima Elemen terbentuk dari Tuan Buliang di jurang, namun Tuan Buliang bukan bagian dari dungeon - bukan misi utama maupun plot tersembunyi.
Dengan logika sama, dungeon Senja Ksatria terbentuk dari gudang harta Gereja. Tindakan apapun terhadap gudang harta tidak akan mempengaruhi operasional dungeon.
Karenanya, Lingjing tidak akan memberikan hukuman apapun.
Zhai Cai melirik Yuan Shi Tian Zun lalu Sang Guru, sambil bertepuk tangan: "Prak! Prak! Walau aku tak paham, sepertinya masalah selesai?"
Sang Guru menekan bahu keduanya, lalu berpikir sebentar dan menarik kembali satu tangan:
"Kalian berdua gandengan tangan."
Zhai Cai dan Zhang Yuanqing dengan enggan bergandengan.
Sang Guru menganggum puas, mengangkat tangan yang bebas lalu menjentikkan jari: "Prak!" "Dibuang!"
Tiga orang menghilang secara instan tanpa fluktuasi energi spiritual maupun gangguan ruang.
Pejalan kaki di sekitar sama sekali mengabaikan mereka, seolah tak pernah melihat kehadiran trio tersebut.
Saat pemandangan kembali jelas, Zhang Yuanqing sudah berada di tengah reruntuhan, lebih tepatnya sebuah kota yang hancur lebur.
Sebagai penggemar serial Eropa-Amerika, Zhang Yuanqing langsung mengenali kota Eropa abad ke-20 ini. Berdasarkan waktu kehancuran Gereja, ini terjadi selama Perang Dunia I.
Tujuh puluh persen bangunan kota telah menjadi puing. Bangunan yang masih berdiri pun menunjukkan bekas hangus yang jelas, pemandangan sepi nan suram.
Sepertinya bahkan anjing pun sudah mati semua.
Di kejauhan, berdiri gereja-gereja bergaya gotik dengan atap runcing, menara lonceng megah menjulang bak bangau di antara ayam.
"Penduduk kota sudah mengungsi. Pasukan musuh mundur karena alasan khusus tanpa menduduki kota," kata Zhai Cai. "Manusia biasa tak berani campur perang antar Spirit Realm Walker."
Zhang Yuanqing waspada: "Apa Benih Iblis akan muncul di sini? Ngomong-ngomong, aku punya hubungan tertentu dengan makhluk itu."
Zhai Cai menggeleng: "Musuh terkuat di dungeon ini adalah Uskup Agung Graysarwa, Mage Petir level delapan tahap akhir. Paus, Uskup Agung, dan Ksatria Suci hanya bagian dari latar belakang. Dua yang pertama tak pernah kulihat, Ksatria Suci sering muncul tapi belum pernah bertarung - tidak jelas apakah setara semi-dewa."
"Pertempuran penghancuran Gereja dalam sejarah nyata, ada Semi-dewa yang binasa, dan tidak hanya satu, tapi di sini kan cuma dungeon. Evolusinya sampai Spirit Realm Walker menyelesaikan misi utama, menaklukkan dan pergi, ya sudah selesai."
Pertempuran semi-dewa dalam sejarah sebenarnya, Zhai Cai belum pernah mengalaminya, tidak tahu apakah dungeon ini mereplikasi periode sejarah itu.
Secara teori, kecil kemungkinannya.
"Tenang saja, di dungeon ini tidak ada semi-dewa." Sang Guru mengambil topi lebar usang dan jaket kulit rusak dari Void.
Dia menitipkannya ke Zhai Cai dan Zhang Yuanqing: "Pakai!"
Zhang Yuanqing memilih topi lebar, memeluknya di dada. Beberapa detik kemudian, informasi item muncul:
Nama: Topi Penjelajah
Tipe: Topi
Fungsi: Penyamaran
Deskripsi: Topi Penjelajah. Dengan mengenakannya, makhluk di sekitar akan secara tidak sadar mengalihkan pandangan, mengabaikan keberadaan pemakai. Selama tidak menyerang target, "itu" selamanya tidak akan melihatmu.
Catatan 1: Ini salah satu komponen set Penjelajah. Dua sisanya: Baju, Sepatu. Kumpulkan set lengkap Penjelajah, dunia luas bisa kau jelajahi.
Catatan 2: Setiap kali digunakan, selama lima jam berikutnya, orang di sekitarmu akan melupakanmu.
Sang Guru berkata: "Ini set yang kukumpulkan waktu muda, sekarang sudah tidak terpakai..."
"Jadi diberikan ke kami?" Zhai Cai bersemangat.
"Bukan dipinjamkan." Sang Guru berdecak hina: "Aku ini sentimental. Meski sudah tidak dipakai, bisa disimpan sebagai kenangan. Dulu demi merampas Kompas Cahaya, aku mengorbankan semua modal, butuh bertahun-tahun untuk menemukan mereka kembali."
"Barang bagus! Meski bukan kemampuan invisibilitas, efeknya lebih baik dari invisibilitas!" Zhang Yuanqing teringat rekomendasi "Topi Pemulung" dari Tuan Bill di Perhimpunan Pedagang.
Artefak itu bisa mengurangi kesan keberadaan pemakainya, efeknya sama dengan topi yang diberikan paman.
"Dalam hal kemampuan kabur dan bertahan hidup, Profesi Void adalah yang terbaik di dunia ini. Aku harus mengoleksi artefak Pedagang berkualitas tinggi. Sang Guru, setelah membuka harta karun, aku ingin menukar hasil jarahan dengan artefak transmisi atau penyamaran." Zhai Cai berkata penuh harap.
"Bukannya katamu takdir Ksatria adalah pengorbanan?" Zhang Yuanqing memanfaatkan kesempatan untuk menjatuhkan semangatnya.
"Pengorbanan dan menjaga nyawa tidak bertentangan." Zhai Cai meliriknya.
"Kau bebas memilih artefak apa yang ingin ditukar, tapi ingat, saat memasuki Labirin Pan dulu, kau sudah berjanji pada Saint Kebangkitan Para Arwah bahwa harta di Gudang Harta Gereja akan dibagi untuk mereka." Kata Zhang Yuanqing.
Zhai Cai mengangkat sudut mulutnya, mendengus: "Tak perlu kau ingatkan. Janji Ksatria lebih keras dari berlian."
Tapi benda terkeras di dunia ini adalah anak SMA delapan belas tahun! Hm, ini bukan omonganku, kata Piringan Bajingan. Zhang Yuanqing menatap paman:
"Ayo kita berangkat."
Setelah ketiganya mengenakan peralatan, paman memegang bahu Zhang Yuanqing. Kali ini Zhai Cai dengan sigap menggenggam tangan Tuan Yuan Shi Tian Zun.
Ketiga orang itu menghilang.
Sesaat kemudian, mereka muncul di depan gereja kuno yang megah.
Ksatria berbaju zirah perak berjaga di pintu gereja, biarawati dengan raut wajah khidmat berlalu-lalang di antara bangunan. Di dalam gereja, seorang Kardinal memimpin para priest dalam doa yang khidmat dan serius.
Sinar matahari menembus kaca patri ke dalam gereja, patung yang terikat pada tanda salib itu menundukkan kepala sedikit, memandang umat beriman dengan ekspresi iba.
Orang-orang sibuk dengan urusan masing-masing, tak menyadari tiga penyusup yang telah memasuki gereja.
Sang Guru membawa dua orang ke sebuah ruang doa, bersabda:
"Keluarkan fragmen Cawan Suci."
Zhang Yuanqing mengeluarkan lempengan tembaga berbentuk kipas dengan relief motif indah, Zhai Cai mengeluarkan tiga bagian, lalu menyerahkan semuanya kepada Sang Guru.
Sang Guru menerima empat fragmen itu, menyatukannya. Pecahan-pecahan itu saling melekat erat membentuk Cawan Suci utuh, motifnya menyatu membentuk bunga lili yang mekar sempurna.
Sang Guru memegang Cawan Suci, di balik topeng peraknya, pupil matanya memancarkan simbol biru tua. Pandangannya seolah menembus ruang, menyisir Void yang tak berujung.
Beberapa detik kemudian, dia mengumumkan:
"Ketemu!"
Bersamaan dengan ucapannya, simbol-simbol Void mengalir dari tangan Sang Guru membanjiri Cawan Suci.
Cawan Suci pun mengaktifkan diri, memancarkan cahaya kuningan yang disertai busur listrik. Ia melayang otomatis, "terpatri" di udara sambil berputar kencang.
Seiring putarannya, lubang angin puyuh muncul di udara, gelap gulita di dalamnya menyambungkan ke ruang yang tak dikenal.
Sang Guru menghela napas pelan, "Pintunya terbuka!"
Dia yang pertama masuk ke dalam liang angin.
Zhang Yuanqing dan Zhai Cai saling berebut masuk ke dalamnya.
Melewati liang angin, ketiganya memasuki ruang gelap murni. Dengan kemampuan night vision, Zhang Yuanqing tidak membutuhkan cahaya, namun kondisi kekurangan oksigen membuatnya tidak nyaman.
Segera mengeluarkan Sarung Tangan Angin Puyuh, memanfaatkan liang angin yang terhubung ke luar untuk menciptakan angin puyuh yang membanjiri ruangan.
Udara segera menjadi segar kembali.
Sang Guru mengambil sebuah lampu gas kuno dari Void, cahaya kuning redupnya menerangi ruangan ini.
Zhai Cai memandang dengan cahaya api hangat, luas ruang rahasia sekitar 10.000 meter persegi.
Di dinding sebelah kiri mereka, tergantung pedang-pedang ksatria dan tongkat sihir angin dan petir, diselingi senjata dari berbagai profesi Region Besar Pertama.
Ini adalah dinding yang dipenuhi senjata-senjata tergantung.
Senjata-senjata ini adalah stok Gereja, digunakan untuk menghadiahkan anggota internal, bounty, dan transaksi dengan organisasi lain.
Zhai Cai baru saja melangkah mendekat ketika mendengar Sang Guru berkata:
"Semuanya artefak Transcendent."
Zhai Cai menarik kembali pandangannya dengan ragu, barang Transcendent baginya tak berharga seperti tulang ayam, terutama bagi "praktisi independen" seperti dirinya yang tak berorganisasi.
Organisasi besar mungkin bisa memberikannya kepada anggota mereka.
Zhang Yuanqing membuka peti kuningan yang menumpuk di pinggir dinding, berisi berbagai material pertahanan dan bahan-bahan, serta cairan obat yang telah kehilangan efek obat akibat jejak zaman.
Di antara semuanya, Zhang Yuanqing menemukan paku perak, tanda salib, dan air raksa.
"Lho, kenapa Gereja memiliki barang-barang ini?" katanya terkejut.
Benda-benda ini tidak memiliki atribut item, tampak seperti barang biasa saja.
Zhai Cai mendekat dan melihat sekilas, alisnya berkerut, berkata:
"Barang-barang ini digunakan untuk melawan penghisap darah, tapi asal-usul vampir berasal dari abad pertengahan, era Gereja. Praktisi kuno dan monster sudah lama punah, vampir pun menjadi legenda.
"Untuk apa Gereja menyiapkan semua ini?"
Tentu ini tidak perlu ditelusuri asal-usulnya. Ketiganya berjalan menyusuri dinding dan segera sampai di ujung. Di dinding ujung juga tergantung senjata, tapi jumlahnya menyusut drastis hanya sekitar dua puluh lebih.
Semuanya artefak berkualitas Saint.
Perisai dan material dalam peti juga berkualitas Saint.
Admin gudang menata material dengan level berbeda secara terpisah, diklasifikasikan dengan sangat rapi.
Berdasarkan penataan barang, Sovereign, atau artefak Semi-dewa yang mereka cari, berada di dinding seberang.
Tapi ketiganya tidak terburu-buru. Zhang Yuanqing dan Zhai Cai tidak mengambil artefak atau material, hanya menghafal jumlahnya sambil mengikuti Sang Guru menyusuri dinding, menjelajahi gudang harta Gereja.
Mereka berbalik arah menyusuri dinding. Baru beberapa langkah, melihat peti mati dari perak terpajang di tepi dinding.
Tutup peti dan celah-celahnya disegel dengan cairan perak.
Selain itu, di bawah peti tergambar formasi segienam. Formasi ini pernah diliat Zhang Yuanqing di dungeon "Kapal Horor", merupakan formasi pengusir iblis Gereja.
"Ini formasi pengusir iblis Gereja." Zhai Cai ternyata juga mengenalinya, alisnya berkerut sambil mengamati peti:
"Sepertinya ada sesuatu yang disegel di dalamnya."
“Gereja memang punya Semi-dewa, tapi apa yang tidak bisa dibunuh Semi-dewa sehingga perlu disegel?” Zhang Yuanqing juga mengerutkan alis, tatapannya menjadi waspada.
Zhai Cai angkat bahu: “Aku juga ingin tahu, bagaimana kalau kita buka saja?”
Dia menatap Semi-dewa Void yang memegang lampu gas.
