Set Armor Dewa Guntur
Roh jahat? Sejak kapan ada di belakang? Aku bahkan tidak merasakan kehadirannya. Tidak cuma aku, paman juga tidak merasakan "itu"?! Hati Zhang Yuanqing berdesir dingin. Sebelum sempat menoleh, cahaya kuningan menyilaukan tiba-tiba menyala dari belakang.
Saat itu juga, tubuhnya gemetar tak terkendali dilanda Tianwang Ketakutan, bagai semut yang menghadapi amukan naga.
Lalu melihat gelombang kuningan yang tajam dan dominan, merobek kotak, merobek dinding, memperlihatkan kegelapan Void yang pekat.
Lho? Kok aku tidak apa-apa? Zhang Yuanqing segera menenangkan rasa takut di hatinya, mulai memeriksa kondisinya sendiri.
Bukan hanya dia, Zhai Cai di sampingnya, vampir Agustus di kejauhan, juga bertahan dalam energi kuningan yang luar biasa kuat ini.
Namun, tubuh mereka semua menunjukkan tekstur seperti proyeksi virtual, seolah berasal dari dunia lain.
Zhang Yuanqing menunduk lagi, melihat tubuhnya sendiri juga dalam status samar.
Paman memasukkan kita ke status "Void" yang tidak bisa dikunci? Zhang Yuanqing mulai paham, ini efeknya sama seperti Sepatu Sliding Tackle, salah satu skill bertahan hidup terkuat Profesi Void.
Paman yang mengenakan setelan jas merah anggur dan topeng perak, berdecak:
"Target perjalanan kita telah muncul."
Zhang Yuanqing berbalik kaget, melihat sosok manusia berbaju zirah Emas berdiri sekitar lima meter di belakang. Desain zirahnya mirip Ksatria Gereja, tanpa penutup wajah tapi melindungi seluruh tubuh, terlihat berat dan kikuk.
Di dalam helm tanpa penutup wajah itu terlihat wajah pucat membusuk dengan hidung mancung, mata dalam, dan janggut lebat. Bola matanya berwarna abu-abu mati.
Selain itu, sosok berbaju zirah Emas ini memegang Pedang Ksatria emas di tangannya. Energi kuningan yang merobek ruang tadi berasal dari tebasan pedang ini.
Zhai Cai menatap wajah pucat yang membusuk itu, nadanya seperti campuran suka dan duka:
"Dia adalah Ksatria Suci, Simon·Rodney, Semi-dewa yang binasa dalam Pertempuran Penghancuran Gereja. Aku pernah melihatnya di dungeon, seorang ksatria jujur dan pemberani."
Zhang Yuanqing menghela napas, "Sudah seratus tahun dia mati, sisa jiwanya masih belum hilang, tetap menjaga gudang harta Gereja."
Sambil berkata, orbit matanya memancarkan kegelapan pekat. Aura yin dahsyat bergelora di permukaan tubuhnya, secara otomatis membentuk lembar-lembar Jimat Segel yang menyatu menjadi anak panah, lalu melesat tiba-tiba.
Mayat Ksatria Suci tetap tegak, membiarkan anak panah dari jimat itu menghantam baju zirahnya dan berhamburan menjadi aura yin yang meliuk-liuk.
"Baju zirah dan pedang di tubuhnya adalah artefak Semi-dewa profesi Ksatria," kata paman:
"Keduanya melindungi sisa jiwa dalam zirah. Dulu Paus langsung melempar mayat Ksatria Suci ke gudang harta, bukan tanpa maksud memanfaatkan sisa jiwanya untuk menjaga tempat ini.
"Ah, agak merepotkan. Sisa jiwa ini digerakkan oleh naluri, mengendalikan baju zirah ini. Kemampuan bertarungnya cukup hebat."
Zhang Yuanqing dan Zhai Cai serentak menatap Sang Guru, bersuara serempak:
"Serahkan pada Anda."
Begitu ucapan itu keluar, gelombang jiwa terdengar dari dalam baju zirah emas:
"Aturan pertempuran ini: Larangan melarikan diri dari medan perang, larangan bersembunyi di Void."
Ksatria Suci menancapkan pedang emas lurus yang dipegangnya, bilah pedang memancarkan riak cahaya kuningan.
Aturan ruang gudang harta dimodifikasi, keempat orang terjatuh dari kondisi Void dan tubuh mereka menjadi material.
Sang Guru kembali menggunakan skill Void, tubuhnya berubah-ubah antara wujud nyata dan maya sebelum akhirnya berhasil menyatu dengan Void. Namun tubuh Zhang Yuanqing dan dua lainnya justru terkunci dalam wujud nyata setelah transformasi.
Gagal memasuki Void.
Sang Guru menjentikkan jari dengan "Prak", "Dibuang!"
Tak ada yang lenyap dari lokasi.
Sang Guru mengeluarkan suara "tsk":
"Sekadar perintah hukum biasa sudah setara artefak bertipe aturan. Tingkatannya setengah level di bawahku, tak bisa benar-benar membelengguku. Tapi level kalian terlalu rendah untuk melawan aturan ini."
"Tak bisa bersembunyi di Void, tak bisa melakukan transmisi."
"Lalu harus bagaimana?" Suara Zhai Cai terdengar cemas.
Saat itu, Ksatria Suci mengacungkan pedang ke belakang, menekuk lutut, dan menyerbu ke arah Zhang Yuanqing.
Kecepatannya luar biasa. Di mata semua orang hanya terlihat kilatan cahaya kuning melesat, dan di detik berikutnya Sang Maha Kuasa telah hancur tertabrak.
Yuan Shi Tian Zun berubah menjadi aliran listrik murni yang menyambar ke kejauhan.
Di tempat kilat menyambar, tubuh Zhang Yuanqing terkondensasi kembali dengan perasaan ngeri di hati.
Saat Ksatria Suci menyerbu, dia benar-benar tak sempat bereaksi. Merasakan ketakutan dan ketidakberdayaan layaknya manusia biasa menghadapi peluru. Andai saja dia tidak mendapatkan sepatu kilat dan selalu waspada dengan mempersiapkan artefak ini sebelumnya.
Jika tidak, serangan tadi pasti sudah mengembalikannya ke Lingjing.
"Zhai Cai yang menyaksikan kejadian ini, hatinya semakin panik. Jika itu dirinya, mustahil menghindar, hanya bisa bertahan keras. Dengan intensitas serangan tadi, kalau tidak mati pasti luka parah."
"Artefak bertipe aturan saja sudah sangat rumit. Setiap Perintah Hukum dari Ksatria Suci merupakan sebuah aturan kelas tinggi."
"Benar-benar horor!"
"Ketua, harus bagaimana?" teriak Zhai Cai.
"Jangan panik, anak muda. Sama sekali tidak kalem," jawab Sang Guru dengan datar.
"Meski berkata begitu, sorot mata di balik topengnya terlihat sangat khidmat tanpa sedikit pun kelonggaran."
"Ksatria Suci yang gagal menebas, memutar tubuhnya mengayunkan pedang panjang, melancarkan cahaya pedang berkilauan ke arah keempat orang."
"Sang Guru mengangkat tangan perlahan, mendorong ke depan dengan telapak tangan."
"Ruang di depannya tiba-tiba membeku membentuk kontur seperti es, menghalangi cahaya pedang mengerikan yang menyapu segalanya."
"Melihat ini, Ksatria Suci melompat tinggi lalu menebaskan pedangnya."
"Ruang bak es itu 'Krek!' pecah berantakan sebelum kembali normal."
"Sang Guru dan Ksatria Suci bertubrukan dalam pertarungan jarak dekat. Zhang Yuanqing dan Zhai Cai sama sekali tak bisa menangkap gerakan mereka, hanya merasakan getaran 'Boom!!' yang mengguncang serta distorsi ruang yang ekstrim."
"Artefak-artefak yang tergantung di dinding berjatuhan berturut-turut, peti-peti terbalik, material berserakan di mana-mana."
"Braak!"
"Paman menghentakkan siku membuka pedang Ksatria Suci, lalu menghujani dada musuh dengan serangkaian pukulan Yong Chun Quan cepat nan ganas yang membuat baju zirah berdentang-dentang."
"Telapak tangan terakhir menghempaskannya terbang menjauh."
“Keren!” Ksatria Pewaris Tunggal berseru keras.
Zhang Yuanqing juga terkejut, tak menyangka si "keluarga gagal" yang hanya bisa lari-lari ini ternyata punya kemampuan pertarungan jarak dekat sehebat itu. Padahal kemampuan bela diri Ksatria termasuk top 5 di antara semua profesi.
Sang Guru terkekum bangga, "Kalian pikir aku cuma bisa lari? Profesi Void juga punya bakat bela diri alamiah. Kalau tidak ada skill pendamping, aku sudah dipukuli sampai mati saat mencuri harta berharga orang di fase awal, mana bisa bertahan sampai late game?"
Usai bicara, ia melesat penuh amarah menuju Ksatria Suci.
“Braak!”
Sang Guru yang baru saja maju bertarung, terguling-guling kembali ke depan mereka dengan kondisi compang-camping.
Ekspresi sukacita di wajah Zhang Yuanqing dan Zhai Cai masih membeku, perlahan berubah kaku.
Penghisap Darah Ogusto dengan gesit masuk kembali ke peti mati peraknya tanpa sepatah kata, lalu menutup rapat tutup petinya.
Ia memutuskan untuk "meninggal secara wajar" di dalam peti.
“Hukh-hukh~” Sang Guru berkata dengan suara berat, "Sepertinya kita memicu insting bertarungnya."
Tak jauh dari sana, Ksatria Suci berdiri angkuh dengan baju zirahnya yang memancarkan cahaya emas terang, bagaikan Raja Naga yang kembali.
Zhai Cai menatap dengan wajah tegang, "Se-sekarang gimana?"
Baru saja ia bertanya, mereka melihat Ksatria Suci melompat tinggi mengangkat pedang lurus, bersiap melakukan serangan lompat ke arah mereka.
Sang Guru mengeluarkan dua artefak dari void dan melemparkannya ke duo itu, berteriak cepat:
“Pakai ini!”
Ternyata "topi penjelajah" dan "jubah penjelajah" yang pernah dipinjamkannya sebelumnya.
Zhang Yuanqing dan Zhai Cai segera mengenakan topi dan mantel, Sang Guru membangun penghalang tak kasat mata untuk mengulur waktu bagi mereka.
"Krek!"
Ruang yang terkunci pecah seperti kaca.
Ksatria Suci yang menghancurkan penghalang itu mendarat dengan keras, namun tidak melanjutkan serangan ke tiga orang. Ia berdiri kaku kehilangan jejak musuh, mengacungkan pedang dengan kebingungan.
Sang Guru berkata:
"Seberapa kuat pun 'itu', tetap hanya roh sisa. Kecerdasan roh sisa terbatas, mudah dipengaruhi. Sekarang 'itu' tidak bisa melihat kita."
"Tapi kondisi ini maksimal bertahan 10 detik. 'Itu' akan segera menyadari dan membuat aturan yang tidak bisa dihindari."
Zhang Yuanqing lega dan mendesak pamannya: "Apa yang kita tunggu? Paman kan Semi-dewa utuh, masa tidak bisa mengalahkan roh jahat begini?"
"Omong kentut! Aku Semi-dewa top yang bisa lawan tiga sekaligus." Paman menegur keponakannya sambil menghela napas: "Tapi pay-to-win untuk musuh bodoh begini tidak worth it."
Profesi Pedagang adalah satu-satunya yang bisa pay-to-win.
Zhang Yuanqing menunjuk artefak dan material di gudang harta: "Ini semua hoki tak terduga, paman bisa pay-to-win sesuka hati! Segera tekan roh ini!"
Paman kesal: "Bocah mewah bodoh! Kalau semua dihabiskan untuk pay-to-win, bukankah kita datang sia-sia?"
Zhai Cai tekanan darahnya melonjak: "10 detik hampir habis, jangan buang waktu untuk pertengkaran tidak berguna!"
Andai bukan karena status Sang Guru sebagai Semi-dewa Void, ia sudah melontarkan umpatan dengan kandungan kata 'ibu' yang tinggi.
Ia belum pernah melihat Semi-dewa seperti ini, sama sekali tidak memiliki wibawa senior.
“Sudah kubilang jangan buru-buru, mulut buat apa, kerjaan jadi tak rapi.” Sang Guru menjentikkan jari, peti perak di kejauhan menerima tekanan dan terjungkal, Augustus yang sedang bersiap meninggal secara wajar di dalam peti pun terlempar keluar.
Augustus yang tak tahu dirinya dikhianati, baru saja terlempar dari peti mati, langsung melihat Ksatria Suci berkilauan emas. Dengan leher kaku, dia menoleh ke arahnya sendiri.
Seketika wajahnya berubah pucat, tanpa pikir panjang, daging darahnya hancur berubah menjadi kawanan kelelawar yang berhamburan melarikan diri ke ujung lain gudang harta.
Di samping peti mati, tersisa seekor kelelawar kecil tak mencolok.
Ksatria Suci menangkap gerakan itu, langsung mengacungkan pedang dan mengejar.
Sang Guru tidak mempedulikan keadaan vampir, berbicara cepat:
“Aku punya ide. Jiwa sisa ini dilindungi baju zirah. Untuk menenangkannya, kita harus menyegel baju zirah dulu. 'Malam Abadi' yang kita dapatkan tadi bisa mengurangi aktivitas baju zirah ini. Setelah itu, aku akan menyiapkan Formasi Segel untuk menaklukkan baju zirah ini.
“Tapi kalian harus memberiku waktu dua menit.”
Dua menit? 20 detik pun aku tak sanggup! Zhai Cai bergumam dalam hati, tapi tetap tenang: “Sang Guru, tolong jangan buang waktu.”
Saat itu, daging darah Augustus yang berubah menjadi kelelawar mulai menghilang dalam cahaya pedang Ksatria Suci.
Ksatria Suci yang kehilangan target kembali terlihat bengong dan bingung.
Sang Guru sudah menyelinap ke sudut ruangan, berjongkok setengah sambil mengeluarkan podium batu hitam setinggi pinggang. Dengan jari sebagai pisau, dia mulai mengukir rune rumit di permukaan batu.
Zhang Yuanqing mengeluarkan Makhluk Penelan dan menitipkannya pada Zhai Cai, berkata:
"Tolong tahan sebentar, aku mau lihat efek set."
Sebenarnya tadi sudah ingin melihat efek set, tapi Ksatria Suci tiba-tiba bertindak mengganggunya.
......Zhai Cai menerima Pi Xiu giok hitam, setelah melihat atributnya, hatinya merasa tenang. Ia memasukkan Makhluk Penelan ke inventory, lalu mengeluarkannya lagi dan meletakkannya di atas kepala.
Kemudian, ia menerima tiga tabung cairan sumber kehidupan dari Yuan Shi Tian Zun, menyusupkannya ke vena leher, lalu menyuntikkan semuanya ke dalam tubuh.
Zhang Yuanqing mengeluarkan set armor dewa guntur: empat Bola Petir dan satu tombak petir.
Bola-bola petir otomatis menempel di lengan kanan, dada, kedua kaki, dan titik antara alisnya.
"Derit~"
Saat set armor terpasang sempurna, cahaya biru terang menyilaukan menyelimutinya. Ular-ular listrik tebal mengalir di Void, bergerak-gerak seperti monster.
Gudang harta yang remang-remang tiba-tiba terang benderang, aura energi dahsyat memenuhi setiap ruang.
Kondisi "low profile" mereka pecah. Ksatria Suci menolehkan kepala kaku-nya ke arah mereka.
Detik berikutnya, ia berubah menjadi cahaya kilat kuningan, melesat menuju Zhang Yuanqing.
Zhai Cai yang sudah siaga segera melangkah maju. Pedang ksatria-nya ditancapkan, memancarkan cahaya kuningan yang membentuk dinding tebal di depannya.
Pedang Ksatria Suci dengan mudah menghancurkan Tembok Perlindungan yang dibuat Zhai Cai.
Yang terakhir itu buru-buru menyilangkan pedang untuk menangkis!
"Dang!" Pedang ksatria di tangan Zhai Cai hancur berantakan. Berkat Makhluk Penelan yang menyerap sebagian besar kekuatan, pedang emas itu hanya menebas bahu Zhai Cai, menancap di tulang tanpa memutuskan seluruh lengannya.
Di sisi lain, Zhang Yuanqing yang telah mengaktifkan efek set armor akhirnya memahami kemampuan penuh set ini.
Skill dari set armor dewa guntur bernama "Murka Sang Dewa Petir".
Set ini memberikan kekuatan setara dewa level sembilan awal kepada pemakainya, sekaligus menguasai skill railgun, kilatan listrik, magnetisasi, serangan petir, proteksi elektromagnetik, dan badai guntur.
Uskup Petir di bawah level sembilan hanya bisa memakainya selama tiga menit.
Uskup Petir level sembilan bisa menggunakan set ini secara stabil dalam jangka panjang.
Untuk profesi selain Mage Petir, durasi pemakaian tergantung level. Jika setara level sembilan, waktu pemakaian sekitar tiga menit. Bagi yang memiliki kemampuan regenerasi atau penyembuhan, durasi bisa lebih lama.
Di bawah level sembilan untuk non-Mage Petir, waktu penggunaan satu menit. Kemampuan regenerasi atau penyembuhan bisa memperpanjang durasi sedikit.
Level Zhang Yuanqing saat ini, ditambah kemampuan regenerasi Dewa Penjelajah Matahari, memungkinkan pemakaian sekitar satu menit tiga puluh detik.
Melebihi batas waktu akan membuat jasadnya terkarbonisasi sepenuhnya.
Selain itu, dia terus-menerus terkena status negatif 'sialan', jadi selama memakai set ini lebih cocok untuk serangan jarak jauh "Boom! Boom! Boom!" ketimbang pertarungan fisik.
Zhai Cai menendang dada Ksatria Suci yang sama sekali tak bergerak, lalu melompat mundur memanfaatkan gaya dorongnya.
Cairan sumber kehidupan menyembuhkan luka di bahunya dengan cepat. Sambil menoleh, dia berteriak:
"Cepat bantu!
"Cào, set armor ini cocok banget buat lo yang suka berlagak cool!"
Dalam pandangannya, Yuan Shi Tian Zun diselimuti cahaya listrik, rambutnya tegak berdiri, kilatan listrik berkedip-kedip, medan elektromagnet hijau-biru fluoresen membentuk armor yang menyelimuti seluruh tubuhnya, orbit mata berwarna biru-putih.
Tanda kilat di titik antara alis menyala terang menyilaukan.
Pola hitam di wajah yang terbentuk dari pembuluh darah terkarbonisasi memiliki keindahan kemerosotan layaknya dewa jahat.
Seperti dewa guntur yang merosot.
Zhang Yuanqing menatap Ksatria Suci tanpa ekspresi, orbit biru-putihnya yang tanpa bola mata terlihat dingin dan tak berperasaan.
Tiba-tiba ia menghilang, meninggalkan jejak busur listrik berkilat di udara, lalu muncul di depan Ksatria Suci.
Telapak tangannya menggenggam Bola Petir, menekannya ke dada Ksatria Suci.
Boom!
Plasma listrik menyembur.
Ksatria Suci terlempar ke belakang.
