Dewa Cahaya?
Tengkorak perempuan busuk di dalam gua gelap gulita ini sungguh memancarkan horor.
Zhang Yuanqing membuka telapak tangan, mengumpulkan nyala emas mirip api kecil yang memancarkan cahaya lembut.
——Dia menyalakan nyala emas terutama untuk penerangan Ratu Peri.
"Tengkorak di ranjang batu sudah membusuk parah, rambut emas yang kering seperti jerami, mata terbuka lebar seperti orang mati yang tidak bisa memejamkan kelopak, pupil mata berwarna abu-abu pucat yang sunyi senyap, wajah yang membusuk berwarna kelabu kehitaman."
Zhang Yuanqing menoleh memandang Ratu Peri: "Siapa dia?"
Ratu Peri berlutut di tanah, dengan penuh kesalehan bersujud menyembah tengkorak itu, baru kemudian menjawab pertanyaan Zhang Yuanqing:
"Seharusnya... Dewi Kecantikan."
Dewi Kecantikan?! Pupil mata Zhang Yuanqing menyempit halus, terkejut dengan jawaban Ratu Peri.
Dia bertanya untuk memastikan: "Apakah dia Dewi Kecantikan dari legenda mitos itu?"
Jika memang Dewi Kecantikan dari mitos Region Besar Kedua, itu luar biasa, yang kuat level Semi-dewa.
Suara Ratu Peri lembut menggoda:
"Dalam rahasia yang diwariskan turun-temurun suku peri, memang begitu dikatakan."
Zhang Yuanqing memperlihatkan ekspresi merenung sejenak, "Siapa yang membunuhnya, memenggal tengkoraknya?"
Dewi Kecantikan adalah perwujudan "Cinta dan Nafsu", sekaligus perwujudan "Kecantikan". Menurut penuturan paman, Ketua Asosiasi Dewi Kecantikan Mei Mo, adalah kecantikan yang bahkan para Semi-dewa dari kubu jahat tidak bisa mengusiknya.
Justru karena memiliki daya Memesona yang bisa disebut bug-level, serangan Profesi Cinta Nafsu baru begitu lemah.
Entitas macam apa yang bisa membunuh Profesi Cinta Nafsu level Semi-dewa?
Kebenaran di balik ini semakin dipikir semakin menakutkan.
Ratu Peri menggelengkan kepala: "Aku tidak tahu..."
Zhang Yuanqing berkata datar: "Katakan semua yang kau tahu, Sang Junjungan suku peri. Jika kau tidak cukup jujur, maka kau takkan pernah melihat matahari esok hari lagi."
Ratu Peri memperlihatkan wajah resah, buru-buru berkata:
"Yang kuketahui hanyalah rahasia turun-temurun suku peri, tapi tak bisa memastikan kebenarannya."
Setelah jeda, melihat iblis yang menguasai tubuh Alice tidak merespons, dia melanjutkan:
"Leluhur suku peri dapat ditelusuri hingga zaman kuno, sebagai pemburu di hutan ini. Suatu hari, leluhur sedang berburu di gunung dan tak sengaja menyaksikan pembunuhan Dewi Kecantikan: panah emas menembus dadanya, dewa-dewa berpendar cahaya emas memenggal kepalanya lalu membuangnya dengan jijik ke kejauhan.
"Begitulah deskripsi leluhur. Ucapannya diwariskan turun-temurun di suku kami."
Ratu Peri memandang tengkorak di kejauhan dengan cahaya emas redup:
"Leluhur menemukan tengkorak Dewi Kecantikan, membawanya pulang. Sejak itu, perempuan-perempuan di pegunungan memiliki wajah cantik dan tubuh menggoda.
"Para pria menjadi budak, alat reproduksi yang melayani utusan Dewi Kecantikan di hutan. Setelah bertahun-tahun lamanya, lahirlah suku peri.
"Suku peri dari generasi ke generasi menjaga tengkorak Dewi Kecantikan, rahasia ini hanya diwariskan antar Sang Junjungan."
Pantas saja suku peri melarang warganya mengorek sumber gas afrodisiak. "Kekuatan ilahi" mereka berasal dari tengkorak ini. Kehilangannya berarti kehilangan segalanya. Zhang Yuanqing bertanya:
"Dewa apa yang bersinar emas itu?"
Ratu Peri menjawab: "Leluhur meyakininya sebagai Dewa Cahaya."
Dewa Cahaya? Zhang Yuanqing meraba dagunya, berusaha mengingat-ingat mitologi Yunani yang tidak terlalu dia kuasai.
Dalam mitologi Yunani, dewa cahaya adalah Apollo. Cowok ganteng ini adalah keturunan Raja Dewa Zeus, menguasai matahari, pengobatan, peternakan, musik, pelayaran, migrasi, ramalan, dan lain-lain.
Idol serba bisa ini dikabarkan sangat tampan, menjadi impian semua dewi.
Tapi Zhang Yuanqing tidak percaya pembunuh Dewi Kecantikan adalah Dewa Cahaya, karena dewa tersebut tidak ada.
Di antara berbagai profesi Region Besar Kedua, tidak ada yang sesuai dengan otoritas ilahi Dewa Cahaya. Ini adalah dewa karangan.
Tubuh bersinar emas? Jangan-jangan dewa penjelajah matahari dari Region Besar Kedua. Baik anak panah emas maupun dewa bersinar emas, keduanya cocok dengan profesi dewa penjelajah matahari.
Tapi di era mitos, bagaimana mungkin dewa penjelajah matahari pergi ke Region Besar Pertama?
Vampir Augusto pernah bilang, mitos Zeus dan mitos Odin memiliki teritorialitas kuat, saling tidak melanggar.
Sebagai salah satu dari tiga faksi besar Lingjing, dewa penjelajah matahari seharusnya tidak masuk wilayah mitos lain.
Sambil berpikir, Zhang Yuanqing mengeluarkan "Bambu Enam Akar Suci" dan mencambuk Ratu Peri lagi, memperpanjang status "enam akar suci".
Ia menahan keinginan meminta Ratu Peri mencambuknya, mengendalikan efek samping artefak. Dengan bola api di telapak tangan, dia mendekati ranjang batu.
Tangannya menyentuh tengkorak membusuk Dewi Kecantikan. Beberapa detik kemudian, informasi item muncul:
Nama: ???
Tipe: ???
Fungsi: ???
Deskripsi: ???
Catatan: Tingkatan terlalu rendah, tidak memenuhi syarat untuk dilihat.
Zhang Yuanqing langsung merasa kesal, seolah-olah Catatan itu sengaja memprovokasinya.
Tapi ini mengkonfirmasi identitas tengkorak tersebut - memang kepala Dewi Kecantikan. Bahkan dengan tingkatannya, dia tak bisa melihat informasinya, pastilah ini milik sosok setingkat Semi-dewa.
Meski telah binasa selama ribuan tahun.
Kemudian, jari Zhang Yuanqing menyentuh kalung mutiara di leher tengkorak itu. Informasi item segera muncul:
Nama: Mutiara Seks
Tipe: Aksesori
Fungsi: Kesenangan hubungan pria-wanita
Deskripsi: Mutiara pendamping yang lahir bersama entitas yang tak terdefinisikan. Menguasai segala bentuk penyatuan pria dan wanita.
Catatan: Setiap 12 jam, artefak ini akan bangkit kembali.
Aku ingat dalam mitologi Yunani, Dewi Kecantikan lahir dari cangkang kerang. Kalung mutiara ini adalah artefak pendampingnya, sangat mirip sifatnya dengan Bulan Pendamping.
Hm... Fungsinya juga mirip, sangat spesifik. Artefak dengan fungsi khusus seperti ini biasanya memiliki efek yang luar biasa kuat!
Saat Zhang Yuanqing hendak melepas kalung itu, dari sudut matanya tiba-tiba terlihat bola mata abu-abu yang sunyi senyap di wajah Dewi Kecantikan yang sudah membusuk itu berputar - kini menatapnya langsung.
Di detik berikutnya, suara teriakan jiwa yang menusuk bergema dari dalam tengkorak yang telah mati selama bertahun-tahun:
"Dewa Cahaya!!"
Bahkan Sovereign dual profesi dengan jiwa sekuat Zhang Yuanqing pun merasakan dengung telinga. Kepalanya terasa seperti ditusuk jarum baja, sakit tak tertahankan.
Bersamaan dengan teriakan itu, gua tiba-tiba hidup. Lapisan batu mulai mengelupas, memperlihatkan daging merah segar. Seluruh gua ini ternyata adalah saluran tubuh makhluk raksasa.
Cào! Dia masih hidup?
Dewa Cahaya? Pembunuhnya benar-benar Dewa Cahaya!
Zhang Yuanqing berusaha menenangkan jiwanya yang terguncang sambil tak bisa menahan rasa terkejut yang hebat.
Benarkah ada Dewa Cahaya?
Tiba-tiba ia teringat pada suatu benda: Kompas Cahaya!
Meski tak tahu hubungan antara keduanya, secara harfiah Kompas Cahaya adalah bukti paling mungkin tentang keberadaan Dewa Cahaya.
Berdasarkan spekulasi para Semi-dewa zaman ini, Kompas Cahaya kemungkinan besar berasal dari Region Ketiga, karena ramalan bukanlah skill profesi dari Region Pertama maupun Kedua.
Jadi, Dewa Cahaya dalam mitologi Yunani yang ahli ramalan itu berasal dari Region Ketiga?
Lalu mengapa ia membunuh Dewi Kecantikan yang juga dewa tatanan?
Banyak pertanyaan dan dugaan muncul di hati Zhang Yuanqing, tapi dunia nyata tak memberinya waktu untuk merenung. Kulit batu dinding gua terus mengelupas, batu-batu berjatuhan dari atas, memperlihatkan daging darah berwarna merah muda segar.
Daging darah itu kadang mengembang, kadang menyusut, terus-menerus merayap.
Kemudian, dari daging darah itu tumbuh payudara montok, pantat berisi, serta peralatan intim wanita.
Erotis sekaligus horor, mengerikan tapi memesona.
Ribuan payudara, pantat, dan organ intim bermunculan berjatuhan, membuat bulu kuduk merinding.
Gua yang terpapar aura energi tengkorak bertahun-tahun lamanya telah mengalami mutasi.
Tiba-tiba ia paham asal muasal gas afrodisiak itu. Melalui nutrisi kesenangan yang dipupuk bertahun-tahun, jiwa sisa Dewi Kecantikan mendapat nutrisi sehingga bangkit kembali.
“Tolong... tolong aku……”
Dari belakang terdengar teriakan, sang Ratu Peri kakinya terbenam dalam daging baru, perlahan ditelan dan diserap.
Kemarahan, ketidakrelaan, penderitaan, kerinduan... Zhang Yuanqing merasakan emosi sisa jiwa di dalam tengkorak, memahami ini adalah naluri Dewi Kecantikan yang ingin dihidupkan kembali.
Haruskah menelan tubuh spiritual Dewi Kecantikan untuk melihat informasi apa yang bisa didapat? Di hati Zhang Yuanqing muncul pikiran nekat.
Tidak, jangan cari mati!
Sisa jiwa Semi-dewa, setelah bertahun-tahun mungkin tidak terlalu kuat, tapi kontaminasinya pasti sangat hebat. Aku harus tetap dalam kondisi jiwa dan akal yang jernih untuk strategi dungeon... Firasat Zhang Yuanqing membuatnya mengurungkan niat nekarnya.
Dia punya "benih" perasaan bahwa jika menelan sisa jiwa Dewi Kecantikan, kondisi jiwanya akan bermasalah besar.
Saat itu, tengkorak yang telah mati selama ribuan tahun tiba-tiba memancarkan vitalitas. Daging darah yang membusuk berubah menjadi kulit putih bersih, pupil mata yang kelabu dan mati menjadi berkilau segar.
Kombinasi fitur wajahnya menciptakan kecantikan yang mengguncang jiwa.
Nafsu Zhang Yuanqing begitu kuat hingga tak tertahankan, ingin segera larut dalam kesenangan bergairah. Tak peduli berapa banyak yang datang, atau apakah itu manusia, semuanya bisa diterima.
Tanpa ragu lagi, dia mengaktifkan kombinasi skill Sunrise dan Dewa Perang Yang.
Cahaya emas jernih memenuhi setiap sudut gua. Payudara yang montok, pinggul bulat, dan peralatan intim yang terkena sinar Taiyang langsung kehilangan aktivitas.
Auranya berubah dahsyat bagai Dewa Perang yang berwibawa.
Zhang Yuanqing mengkonsentrasikan kekuatan Dewa Matahari, membentuk busur dan anak panah, mengarahkannya ke tengkorak Dewi Kecantikan sambil menarik tali busur. Bersamaan, ia memicu emosi ketakutan dari jiwa yang tersisa.
Wajah cantik sempurna itu menunjukkan ketakutan ekstrem yang intens, memancarkan gelombang jiwa melalui teriakan melengking:
"Dewa Cahaya!!"
Anak panah emas yang membawa suhu mengerikan menghujam titik antara alis tengkorak.
Tanpa memberi kesempatan bernapas, Zhang Yuanqing mengambil tombak petir biru terang dari inventory-nya, melemparkannya dengan kuat di tengah desiran busur listrik.
"Boom!"
Gemuruh bergema, kilat berbentuk pohon penuh aura penghancur membanjiri seluruh gua.
Sejenak, suara pengumuman Lingjing terdengar di telinga Zhang Yuanqing:
Ding! Selamat, Anda telah menyelesaikan misi Lingjing solo - Hutan Peri, No.73, tingkat kesulitan B. Menghitung hadiah...
Proses penghitungan hadiah... Memperoleh item/artefak: Mutiara Cinta
EXP yang didapat: 3%
Misi utama selesai dihitung!
Penghitungan selesai! Akan mundur dari Lingjing dalam 5 menit...
……
Songhai.
Di Kantor Polisi Distrik Kangyang, Li Dongze dengan setelan jas abu-abu mengetuk pintu kantor Kapten Satuan Reskrim, Chen Yuanjun, menggunakan kepala tongkatnya.
"Ada waktu sore ini?" Li Dongze tersenyum. "Anda bisa mengantarku ke orang tua Lei Yibing."
Mata Chen Yuanjun berbinar. Ia meletakkan pulpen sambil mengerutkan alis:
"Kenapa selama ini?"
Beberapa hari sebelumnya, Li Dongze mengusulkan sebuah skema: menggunakan hipnosis untuk membangkitkan ingatan orang tua Lei Yibing!
Jika mereka benar-benar pernah melapor ke Kantor Polisi Distrik Kangyang!
"Di dunia Spirit Realm Walker, ada banyak cara untuk membuat orang melupakan sesuatu, dan cara paling sederhana serta efisien adalah hipnosis!"
Hipnosis bisa membuat orang melupakan beberapa hal, juga mengingatkan hal-hal tertentu.
Selama beberapa hari ini, Chen Yuanjun terus menunggu balasan dari Li Dongze.
Li Dongze mengangkat bahu, "Memanggil pemusik perlu mengajukan permohonan ke atasan, sementara bos baru belum sepenuhnya beradaptasi dengan pekerjaan di Daerah Kangyang. Oh Tuhan, setiap atasan saya adalah Pendekar Pedang, mereka paling patuh pada aturan. Dia memaksa saya menjelaskan seluruh kronologi kejadian secara detail, lalu melakukan verifikasi sebelum menyetujui."
"Cukup, simpan keluhan dan omong kosongmu setelah urusan selesai." Chen Yuanjun berdiri dan bergegas keluar, "Bawa saya menemui pemusik itu."
"Dia sedang menunggu di luar gedung administrasi." Li Dongze menancapkan tongkatnya, memimpin jalan di depan.
