Domain, terbuka!
Otak Vinnie Boleinte dipenuhi kata "tidak mungkin". Kebangkitan Dewa Angin dan Petir berarti Junjungan Malam juga bangkit. Tapi ini mustahil.
Setelah memasuki realm Semi-dewa, Junjungan Malam tak mampu melawan karakteristik tidur panjangnya sendiri, hingga terjatuh dalam tidur panjang yang takkan pernah terjaga.
Selama setengah abad, dia tak pernah bangun. Bagaimanapun upaya Gereja Malam Abadi, mereka gagal membangunkan Semi-dewa ini.
Apakah Dewa Angin dan Petir bisa melepaskan diri dari mantra iblis tidur dengan kekuatan sendiri?
Mustahil. Jika saja mereka bisa melepaskan kutukan tidur itu, sejak awal takkan terperangkap dalam tidur panjang. Sebab karakteristik profesi Malam Abadi adalah: semakin lama tidur, jiwa dan jasad akan semakin mendekati kepunahan.
Semakin lama ditunda, semakin kecil kemungkinan untuk bangun.
Saat Winni Berton hendak bertanya "Sudah dipastikan dengan jelas?", telinganya mendengar notifikasi Lingjing:
Ding! Nilai moral dewa guntur dan Boreas telah disetel ke nol. Membunuh keduanya akan mendapatkan hadiah besar.
……
Ding! Nilai moral dewa guntur dan Boreas telah disetel ke nol. Membunuh keduanya akan mendapatkan hadiah besar.
Pada detik ini, semua Spirit Realm Walker di dunia nyata menerima pengumuman sistem dari Lingjing.
Desember tahun lalu, dalang di balik bencana alam yang melumpuhkan sebuah kota dan menyebabkan korban tewas melebihi 100 ribu jiwa, Dewa Angin dan Petir, kembali muncul!
Seluruh high-rank dari kedua kubu besar terjerembab dalam kepanikan saat ini juga.
……
Ibukota, markas besar Aliansi Lima Unsur.
Di ruang rapat yang dilengkapi sistem penyadapan berteknologi tinggi, formasi pengusir arwah dendam, dan kedap suara, sembilan pancaran cahaya terproyeksikan.
Sembilan Elder muncul dalam pancaran cahaya hijau-biru fluoresen, saling pandang. Suasana khidmat menyebar dalam keheningan. Tak ada yang bersuara. Setelah beberapa keliruk, Grand Elder Di Hong akhirnya berbicara dengan nada berat:
"Dewa Angin dan Petir telah bangkit. Alam Baka baru saja meminta bantuan, berharap mengerahkan kekuatan puncak Sovereign penjaga tatanan untuk bersama-sama melawan Dewa Angin dan Petir."
Grand Elder Chihuo Bang memukul meja dengan marah:
"Ini bukan permintaan bantuan, ini undangan untuk sama-sama menuju alam baka!"
Elder Miao menghela napas, "Di dunia nyata sudah tak ada semi-dewa. Menghadapi makhluk kuat level tinggi seperti ini, yang bisa kita lakukan hanya mengamati dan berdoa. Berperilaku menghentikan kereta dengan kaki belalang sama saja mencari mati. Ini tak ada artinya."
Setelah menyatu, tingkatan Dewa Angin dan Petir mencapai Level 12.
Bahkan jika semua Sovereign terhebat level 9 di dunia turun tangan, Dewa Angin dan Petir bisa membantai dari selatan ke utara, lalu utara ke selatan, tanpa merasa lelah sedikitpun.
Grand Elder Istana Dewa Air memandang sekeliling, berkata:
"Lalu kita hanya diam saja?"
"Memang mau bagaimana?" Elder Miao menjawab datar:
"Tingkatan Dewa Angin dan Petir terlalu tinggi. Tanpa kehadiran semi-dewa, bagaimana kita menghadang? Dari sudut pandang realistis, ini melampaui batas kemampuan kita."
"Dan secara pribadi, selama kekacauan tak mencapai wilayah kita, urusan Free Federation biar mereka selesaikan sendiri. Tak ada alasan kita mempertaruhkan nyawa membersihkan kotoran pantat Alam Baka. Lebih baik fokus urus wilayah sendiri kita saja."
“Dan, meskipun Dewa Angin dan Petir sudah gila, naluri untuk membunuh Profesi Jahat masih ada. Mungkin mereka bisa menyingkirkan banyak ahli dari kubu jahat. Walaupun tak lagi peduli nyawa orang biasa, ini di luar kendali kita.”
Sementara itu, pengumuman sistem Lingjing terus bergema, menandakan Dewa Angin dan Petir sedang melakukan pembantaian besar-besaran. Poin terus terpotong, daftar buronan Lingjing semakin panjang.
Delapan Sovereign terhebat saling pandang. Tak ada yang membantah Elder Miao, tapi juga tak menyetujui pandangannya.
Tapi dalam situasi seperti ini, diam berarti persetujuan.
Saat itu, Elder Menara Pedang mengetuk meja, berkata dengan suara berat:
“Kalian salah fokus! Yang penting itu kenapa Dewa Angin dan Petir bisa bangkit?!
“Kalau dia bangkit, bagaimana dengan Junjungan Malam?”
Para Elder menggigil. Perasaan gelisah yang tak jelas menyergap mereka.
……
Di sebuah kantor di New Covenant County, Free Federation.
An Ye Qi dengan wajah panik menerobos masuk ke kantor bosnya. Melihat Zhai Cai yang sedang memakai mantel bulu cerpelai hitam sambil menyimpan arak mahal dan cerutu ke dalam tas, dia bertanya:
“Bos, De-Dewa Angin dan Petir muncul lagi... Bos sedang apa?”
“Apa lagi kalau bukan bersiap kabur,” Zhai Cai kesal memberi perintah: “Ye Qi, ambilkan kotak arloji seharga 5 juta Federasi Dolar itu.”
An Ye Qi tertegun: “Bukannya kita harus menanggapi ajakan hukuman langit, berdiskusi strategi melawan Dewa Angin dan Petir? Baru gabung hukuman langit langsung jadi pelarian, tidak baik kan?”
“Bodoh!” Zhai Cai mengeluarkan suara Cih: “Semi-dewa sudah masuk dungeon, baju zirahku juga dipinjam Ketua Void. Dengan kekuatan semut seperti kita, bagaimana bisa melawan Dewa Angin dan Petir?”
“Pengorbanan adalah takdir Ksatria, itu kata Anda sendiri.”
“Pengorbanan bukan berarti mencari mati.”
Setelah sibuk beberapa saat, Zhai Cai melempar sebuah jimat teleportasi sambil berkata:
“Dewa Angin dan Petir akan memburu Spirit Realm Walker berdasarkan energi spiritual. Semakin tinggi tingkatan, semakin mudah jadi target. Ikut aku ke Tiongkok cari Yuan Shi Tian Zun. Jika Tiongkok juga kena imbas, kita gabung faksinya dan lari ke dungeon faksi.”
Usai bicara, terdengar suara Krek saat dia menghancurkan jimat teleportasi di tangannya.
……
Grup Kebangkitan Para Arwah!
Sun Miaomiao: Ya ampun! Kok bisa? Bukannya Dewa Angin dan Petir sudah disegel?
Tianxia Guihuo: Jelas para petinggi tatanan dan kejahatan sedang bersaing di balik layar. Dewa Angin dan Petir dilepas lagi. Ah, masa-masa kacau, pasti banyak korban tak bersalah.
Hong Jige: Ngapain khawatir? Biar yang tinggi yang tanggung. Kan dulu lima Ketua Aliansi bisa mengatasi Dewa Angin dan Petir. Kali ini juga pasti cepat selesai.
Xiahou Aotian: Kalian tidak tahu? Semua semi-dewa sedang berebut sumber Taiyang di dungeon. Di dunia nyata sudah tidak ada semi-dewa.
Grup chat mendadak hening, lama tak ada yang berani mengetik.
……
Bertahan?
"Termasuk bawahan yang dipercaya Tianwang Ketakutan, reaksi pertama semua orang adalah Xiuluo berencana menghentikan perebutan kali ini dan memilih mundur untuk mempertahankan kekuatan."
"Tapi di detik berikutnya, mereka melihat Pemimpin Taiyi yang tanpa disadari telah mundur ke belakang barisan Semi-dewa penjaga tatanan, mengambil sebuah kuali berkaki tiga dari inventory-nya."
"Dia memiringkan mulut kuali, mengeluarkan seorang pria paruh baya berjubah hitam dengan wajah pucat, tidak berambut, tidak berjanggut, tidak beralis, dan pupil mata hijau bersinar."
"Junjungan Malam?!"
"Bagaimana mungkin Junjungan Malam ada di sini? Bagaimana mungkin Junjungan Malam berada dalam artefak Pemimpin Taiyi?!"
"Melihat kemunculan pria paruh baya ini, hati para Semi-dewa organisasi gelap berguncang hebat, pupil mata mereka menyempit tajam."
"Pria paruh baya tanpa rambut itu terjatuh duduk, menundukkan kelopak mata, sama sekali tidak mempedulikan para Semi-dewa yang hadir, mengeluarkan suara bergema hampa:"
"'Domain.'"
"Begitu mendengar dua kata itu, Semi-dewa organisasi gelap bagai kelinci ketakutan, langsung menghilang dari tempat mereka seolah menguasai teknik transmisi."
"'Bentangkan...'"
"Kegelapan pekat membesar dari tubuh Junjungan Malam, menyebar cepat mencakup radius ratusan kilometer, mematikan semua energi spiritual dan menjerumuskan segala sesuatu ke dalam tidur panjang."
"Para Semi-dewa penjaga tatanan berbalik kaget, langsung ditelan kegelapan pekat itu."
"Penguasa Bintang?! Amarah, kebingungan, dan keputusasaan bergolak dalam pikiran mereka. Langkah mereka limbung beberapa kali sebelum tubuh, energi spiritual, dan jiwa mereka tak terelakkan terjatuh dalam tidur panjang."
"Byuur, byuur, byuur..."
Semi-dewa penjaga tatanan Level 10 bertumbangan di tanah tandus, terperangkap dalam tidur abadi.
Sama seperti Dewi Kecantikan yang terspesialisasi, Junjungan Malam yang hanya memiliki kemampuan tidur panjang, bahkan bisa menyeret Dewa Angin dan Petir ke dalam tidur, apalagi mereka.
Hanya Semi-dewa Void dengan mobilitas tertinggi, Dewi Kecantikan Level 11, serta Leluhur Keluarga Xie yang memegang Kendi Penyulingan Siluman yang tidak langsung tertidur saat kegelapan menyebar, berhasil kabur dari jangkauan domain tidur.
Tentu saja, ada Penguasa Bintang yang sudah menggunakan Star Escape ke lokasi jauh.
"Bintang!!"
Raungan kemarahan bergema dari langit, Ketua Void bertopeng perak mengeluarkan Pohon Harta berkilauan dari punggungnya. Ia menggantungkan jantung hitam berlubang-lubang dan topeng wanita keemasan gelap di puncak pohon.
Dari ketinggian ia memandang ke bawah ke Penguasa Bintang, udara di sekitarnya berubah dan mendidih, kemarahan mencapai puncak:
"Kau memang pengkhianat! Akan kukuliti hidup-hidupmu, kuhancurkan tubuh dan jiwamu sampai tak bersisa!"
Semi-dewa jahat yang berhasil lolos dari domain tidur ternganga menyaksikan pemandangan ini, melihat Semi-dewa penjaga tatanan berjatuhan seperti ikan dalam jaring.
Mereka tak memahami apa yang terjadi, tak mengerti bagaimana Penguasa Bintang dan Junjungan Malam bisa bersekongkol.
Juga tak mengerti tujuan di balik tindakan Penguasa Bintang.
Hanya Ling Tuo yang mengerutkan alis, tampak menyadari sesuatu, raut wajahnya berubah drastis.
"Byur!"
Saat itu juga, ujung pisau perunggu menembus dadanya dari belakang.
Pisau ini dipenuhi karat tembaga, mata pisau berwarna merah darah. Ini adalah pisau melengkung dari perunggu, pelindung tangan berbentuk kepala yaksa dengan mata sebesar lonceng tembaga, hidung mancung dan mulut lebar.
Jika Raja Mata Iblis ada di sini, dia akan mengenali bahwa pisau ini adalah pisau melengkung perunggu yang digunakan Chi You dalam Pertempuran Zhuolu.
Akan tersingkap bahwa pisau legendaris Xiuluo itu ternyata adalah Pisau Chi You.
Demon Tempter muda semua pernah mendengar legenda Xiuluo yang tak terkalahkan di dunia hanya dengan sebilah pisau, baik kubu tatanan maupun kejahatan, tak ada Semi-dewa yang mampu bertarung satu lawan satu dengannya.
Tapi bagaimana sebenarnya bentuk pisau Xiuluo itu, tak ada yang tahu.
Pisau ini menemani Xiuluo tertidur panjang di Gunung Suci puluhan tahun, tak pernah muncul ke dunia nyata. Baik saat dua kali memasuki ibukota, maupun dungeon Semi-dewa kali ini, Xiuluo tak pernah menggunakannya.
Kini, Pisau Chi You yang tersimpan puluhan tahun akhirnya muncul, target pertamanya yang ditembus adalah Ling Tuo.
Ling Tuo meraung kesakitan, ekspresinya mengerikan dan berubah. Seolah pisau itu mengandung racun mematikan yang membuatnya sebagai Semi-dewa pun tak tahan menanggung penderitaan.
Saat mata pisau menembus jantungnya, tubuhnya tak bisa bergerak. Organ-organ dalam seolah disedot oleh pisau iblis itu, darah kehidupan dan energi spiritual mengalir deras seperti banjir bandang.
Ini adalah salah satu fungsi Pisau Chi You.
"Kau pernah bertanya mengapa aku tak pernah menggunakan pisau ini." Xiuluo yang berkulit hitam legam seperti menara besi, memegang pisau sambil berdiri di belakang Ling Tuo, berkata datar:
“Sekarang kuberi jawaban, karena ini digunakan untuk membunuhmu. Sengaja kubuat 'haus' selama dua puluh tahun, semakin lapar semakin gila. Hanya dengan cara ini, saat membunuhmu bisa langsung menghabisi nyawa.”
Ling Tuo dengan susah payah menoleh ke belakang, tujuh lubang di wajahnya mengucurkan darah, tampak mengerikan dan menyakitkan, berkata kata demi kata:
“Me, mengapa……”
Xiuluo ekspresinya tak berubah, berkata datar: “Penguasa Matahari yang sesungguhnya kudukung adalah ayahmu.”
