Penguasa Bintang
Xiuluo mendukung Penguasa Bintang??
Mendengar kalimat ini, para Semi-dewa organisasi gelap kembali merasakan gemuruh dahsyat dalam hati, sekaligus merasa kecerdasan emosional mereka seolah diinjak-injak dan digesek-gesek di lantai.
Meski sebagai Semi-dewa gelap, anggota penting faksi tatanan yang tiba-tiba menjadi mata-mata kawanan mereka telah mengubah situasi yang semestinya kalah menjadi hidup, ini patut disyukuri—tidak, sesuatu yang menggembirakan.
Tapi mereka adalah Semi-dewa! Dari awal sampai akhir dipermainkan dalam genggaman, dikibuli oleh Penguasa Bintang dan Xiuluo. Rasa penghinaan itu nyata.
Aku ternyata badut?!
Sang Guru bertopeng perak muncul di ketinggian, pohon harta berkilauan muncul di atas kepalanya. Ia menggantungkan jantung berlubang-lubang dan topeng keemasan gelap di pucuk pohon, udara di sekitarnya mendidih dan berubah, kemarahan mencapai puncak:
“Penguasa Bintang!
“Laozi akan menguliti hidup-hidup dan mencabik ototmu, membuatmu sirna tanpa sisa baik tubuh maupun jiwa!”
Penguasa Bintang mengangkat pandangan, mata berkilau cahaya bintangnya menatap tajam, berkara datar:
“Tahukah mengapa ada pertarungan ring? Dua kali invasi turun membawa kekuatan, sekali kamu menebus kekuatan dewa, tiga kali kekuatan di luar batas. Ini telah mengaktifkan mekanisme pertahanan Lingjing.”
“Coba saja, lihat apakah masih bisa memanggil kekuatan dewa.”
Setelah berkata demikian, ia mengabaikan Semi-dewa Void dan berjalan mendekati Ling Tuo.
Kulit wajah Ling Tuo berkedut keras, “Sejak awal, kamu dan Bintang sedang mempermainkanku...”
Xiuluo tetap tanpa ekspresi, tidak merespons.
Suara Penguasa Bintang berlapis seperti sintesiser elektronik tanpa emosi:
“Kau adalah Taiyin yang merosot. Menyerap Taiyang hanya akan memurnikanmu, membuat kontaminasimu gagal. Mendukungmu, hasil terbaik hanyalah sementara mengontrol Taiyang dan menyegel sumbernya yang tak bertuan.”
“Aku berbeda. Aku telah memahami esensi bintang, mampu menyelaraskan Yin-Yang. Dengan mendapatkan Taiyin dan Taiyang, aku bisa menyatukannya segera menjadi Sovereign Lingjing.”
Ling Tuo yang berdarah dari tujuh lubang menatapnya: “Kau bukan ?”
Orbit mata Penguasa Bintang dipenuhi cahaya bintang, menatap keturunannya sambil tersenyum tipis:
“Sebelumnya kukatakan, Taiyang bersifat dominan maskulin, tak toleran pada ketidaksempurnaan, cenderung pada tatanan. Taiyin mewakili kejahatan dan feminin, mudah merosot. Hanya karakteristik bintang yang belum kujelaskan.”
“Kini kuberitahu: Bintang adalah akal, kebijaksanaan, kebenaran sejati. Aku tak perlu merosot. Aku bisa menjadi kejahatan, juga bisa menjadi penjaga tatanan.”
“Esensi para penjajah, kita berdua sama-sama paham. Aku sepakat dengan konsep mereka, menurutku merekalah yang sesungguhnya menjaga tatanan. Ini juga kau akui. Hanya saja, pengakuanmu muncul setelah jiwamu terkontaminasi dan merosot.”
“Seorang yang tak bisa menampung sumber Taiyang, versus Penguasa Bintang yang mampu memadukan Matahari-Bulan-Bintang dalam waktu singkat plus sepakat dengan ideologi mereka. Menurutmu, siapa yang akan mereka pilih?”
Ling Tuo berbisik pelan: “Kalau begitu, mengapa masih menghidupkanku kembali?”
Penguasa Bintang menghela napas:
“Dulu, saat kuminta fragmen inti Kompas Cahaya padamu, kau tak memberikannya. Itulah awal terciptanya Taiyin versi hari ini.”
Sudut mulut Ling Tuo yang terus mengucurkan darah menyungging: “Sejak saat itu, kau sudah mulai merencanakan segalanya. Kaulah dalang di balik pengangkatanku sebagai Taiyin, bukan?”
Penguasa Bintang mengangguk lembut:
“Hanya Penguasa Bintang dan Taiyin yang layak memperebutkan gelar Penguasa Matahari. Aku sudah kuasai wewenang bintang, dengan menjadikanmu Taiyin, Profesi Tertib tak punya pilihan selain mendukungku.”
“Selama aku bisa mengendalikanmu, kemenangan akhir pasti milikku.”
Ling Tuo tertawa getir: “Langkah brilian. Selama ini mengira diri sebagai pemain catur, ternyata cuma pion belaka. Bongkar semuanya, Penguasa Bintang. Biar aku mati dengan mata terbuka.”
Penguasa Bintang menatap dada Ling Tuo, “Waktumu tinggal sedikit.”
Pandangannya beralih ke wajah keturunan di sampingnya:
“Awalnya ingin kudapatkan fragmen Kompas Cahaya untuk melacak Taiyin yang bersembunyi di Lingjing, lalu menyatukannya. Dengan gelar Penguasa Bintang dan Taiyin, kuasai Taiyang hingga menjadi penguasa Lingjing.”
“Setelah gagal merebut Fragmen Kompas Cahaya, aku mengubah pemikiran. Diam-diam membimbing kalian untuk memahami rahasia Kompas Cahaya... Kompas Cahaya adalah fundamental Dewa Cahaya, sedangkan Dewa Cahaya sendiri merupakan pelayan Taiyang.
“Menguasai Kompas Cahaya setara dengan memegang obor. 'Cahaya' yang dipancarkannya bisa menuntun pemegang menuju beberapa dungeon inti Lingjing, seperti dungeon tempat Taiyin bersembunyi, atau dungeon yang menyimpan Daftar Kebajikan. Tapi pemegangnya haruslah dewa penjelajah matahari.
“Sebelumnya sudah kukatakan, Taiyin melambangkan kejahatan dan energi Yin. Atribut penjajah seperti apa, pasti sudah kau pahami. Selama Empat Putra Xiao Yao menemukan Taiyin, pasti akan terkontaminasi oleh penjajah.
“Aku tahu kau pasti akan terkontaminasi, karena kau lebih ekstrem dibanding Zhang Tianshi. Inilah alasan Perjanjian Kebebasan membocorkan Kompas Cahaya - mereka ingin dewa penjelajah matahari mendapatkannya, lalu ingin sang dewa yang memegang Kompas Cahaya terkontaminasi.”
Ling Tuo bergumam: "Tidak mungkin. Metode penggunaan Kompas Cahaya kami peroleh dari pemahaman terhadap reruntuhan kuno, itu terjadi beberapa tahun sebelum Perang Perebutan Kompas Cahaya."
Ekspresi Penguasa Bintang menunjukkan belas kasihan: "Aku sudah memprediksi kemunculan Kompas Cahaya, bahkan memprediksi kekuatan-kekuatan yang mungkin merebutnya. Lalu kususun pion-pion strategis, Empat Putra Xiao Yao hanyalah salah satunya."
Ling Tuo tertegun sejenak, lalu menggigit gigi:
"Kompas Cahaya sengaja dibocorkan Perjanjian Kebebasan. Mengapa 'Mereka' tidak langsung menyerahkan fragmen kompas itu padamu?"
Penguasa Bintang menghela napas:
"Setelah Benih Iblis turun ke dunia dan membinasakan Gereja, Lingjing mengaktifkan mekanisme pemeriksaan diri. Satu sisi meningkatkan sistem pertahanan untuk melawan erosi para penjajah, di sisi lain mencari Benih Iblis yang bersembunyi di dunia manusia, memaksanya membuka dunia kecil sebagai persembunyian.
"Dalam kondisi seperti ini, aku pun tak bisa memprediksi Benih Iblis dengan tingkatan lebih tinggi, tidak menyadari keberadaannya. Apalagi berkomunikasi dengan penjajah di dalam Lingjing.
"Setelah Perebutan Kompas Cahaya usai, baru aku bertemu langsung dengan Benih Iblis dan resmi berkoalisi.
"Perkembangan selanjutnya adalah membimbingmu merosot menjadi Penguasa Taiyin.
"Kalian Empat Putra Xiao Yao yang memasuki dungeon Taiyin, setelah mengetahui kebenaran Lingjing dan memahami esensi para penjajah, mengalami perpecahan besar. Kau menganggap penghancuran sebagai tatanan sejati, padahal saat itu dirimu sudah terkontaminasi.
"Pertemuan itu berakhir tanpa kesepakatan. Setelah kembali ke dunia nyata, kontaminasi yang kau terima semakin dalam, perlahan berubah. Kau menipu Zhang Tianshi dan yang lain untuk menggunakan fragmen inti Kompas Cahaya demi eksplorasi kedua. Dalam eksplorasi itu, kau aktif menyatu dengan Taiyin, berambisi menjadi Penguasanya.
"Zhang Tianshi dan yang lain tak bisa mengubah keputusanmu. Terpaksa mundur dari dungeon, memanggil Dewa Angin dan Petir yang akhirnya menyebabkan kebinasaanmu."
Ling Tuo tersenyum getir: "Kebangkitanku setelah itu juga hasil rancanganmu!"
Penguasa Bintang mengangguk halus:
"Kau menyuruh Shanhe Yongcun meminta bantuan ke Pasukan Militer, ingin menggunakan artefak bertipe aturan keluarga Chu untuk bangkit. Semua ini sudah kuprediksi. Xiuluo sendiri telah berkoalisi denganku sejak Perang Dunia I di ibukota dulu.
“Membantumu dihidupkan kembali, mendukungmu bersaing merebut sumber Taiyang, semua itu hanya pertunjukan untuk Profesi Tertib.
“Sebenarnya, saat bencana akibat kegilaan Dewa Angin dan Petir, dia memaksa Aliansi Lima Unsur dan Hukuman Langit menyerahkan Fragmen Kompas Cahaya, membuka dungeon Matahari, itu semua membantu rencanaku.
“Saat itu, Taiyin dan bintang sudah menempati posisinya. Jika aku masuk ke dungeon Matahari, aku bisa menjadi Penguasa Matahari. Sayang, obsesi Mo Jun merusak rencana.
“Aku hanya bisa menahan diri, menunggu timing. Bagaimanapun, kamu sebagai Taiyin akan memaksakan tekanan pada Profesi Tertib untukku.”
Ling Tuo terdiam beberapa detik, lalu berkata:
“Jadi dungeon Matahari kali ini adalah jebakan yang kamu rancang bersama Benih Iblis.”
Penguasa Bintang berkata:
“Benar. Menguasai Sumber Taiyin di dunia nyata, bahkan dewa pun tak bisa membunuhmu. Tapi begitu masuk dungeon Matahari, kau bagaikan ikan dalam tong.
“Hari perebutan Matahari adalah saat pionmu habis. Itu akhir yang kurencanakan untukmu.”
Dia melirik para Semi-dewa penjaga tatanan yang tertidur panjang di kejauhan:
“Mereka juga bagian dari rencana. Sulit membasmi semua Semi-dewa Tertib sekaligus. Cara terbaik adalah membangunkan Junjungan Malam, menarik mereka ke dalam tidur panjang. Aku menunggu sampai mereka membantuku merebut empat formasi...
“Harus kubicara terima kasih padamu. Kalau bukan karena kau mengacaukan Lingjing hingga invasi Erosi semakin parah, memungkinkan profesi Malam Abadi menurunkan kekuatan untuk berkomunikasi dengan Junjungan Malam, dia tak mungkin bangkit.”
……
Dunia Kacau-balau.
Tuhan Langit Haotian berkata perlahan:
"Setiap orang yang mengumpulkan set lengkap lima elemen dan berkomunikasi denganku, boleh mengajukan satu permintaan padaku. Hanya satu permintaan.
"Kaisar Pertama menanyakan metode keabadian. Aku memberitahunya tentang keberadaan Takamagahara, fragmen sifat ketuhanan dari profesi pemusik yang belum dimasukkan kembali ke Lingjing.
"Dengan memperoleh Kendi Penyulingan Siluman, dia bisa tidur panjang dalam kendi itu, menjaga kelangsungan jasad dan jiwa, menunggu Lingjing dibuka kembali.
"Sayangnya dia gagal.
"Maka akhirnya hanya ada dua pilihan baginya: Pertama, menggunakan kekuatan lima elemen untuk terus merasuki jiwa, menyatu dengan fragmen demi fragmen jiwa sampai tak lagi mirip dirinya sendiri. Kedua, membubarkan hun dan po, mengabaikan keabadian.
"Tuan Buliang adalah orang kedua yang mengumpulkan set lengkap lima elemen dan meminta metode keabadian dariku. Mungkin dia kehilangan sebagian besar jiwanya sehingga lupa bahwa dirinya adalah Kaisar Pertama. Atau mungkin, sang Kaisar Pertama masih memiliki kesombongan dan martabat, enggan merendahkan diri untuk keabadian dengan cara seperti itu, lalu membubarkan jiwanya sendiri dan kembali ke kekacauan."
Benarkah begitu... Zhang Yuanqing mengingat-ingat percakapan singkatnya dengan Tuan Buliang. Jika semi-dewa ini tidak berbohong, berarti dia benar-benar bukan Kaisar Pertama.
Seberapa pun berubahnya diri seseorang, pasti masih menyisakan ingatan yang terpotong sehingga bisa menyadari identitas aslinya.
Tidak adanya ingatan yang relevan membuktikan bahwa dia bukan Kaisar Pertama.
Jika Tuan Buliang menipunya... Zhang Yuanqing tidak menemukan alasan Tuan Buliang untuk berbohong.
"Di kehidupan sebelumnya, aku ini Kaisar Pertama lho!" Itu bisa jadi bahan mengumbar omong kosong seumur hidup.
……
“Mengurungku bersama Semi-dewa penjaga tatanan di sini, mengerahkan Dewa Angin dan Petir untuk mengamuk di dunia nyata, membunuh tiga burung dengan satu batu... Hebat hebat...” Ling Tuo menyeringai dingin terus-menerus.
“Masih ada pertanyaan lain?” Penguasa Bintang memandang dengan iba pada keturunannya.
Saat ini, raut wajah Ling Tuo telah pucat dan suram, cahaya ilahi di matanya hampir pudar. Energi spiritual dan darah kehidupannya hampir habis dimakan oleh Pisau Chi You.
Setiap kata yang diucapkannya membutuhkan seluruh tenaga:
“Kapan... kau tahu keberadaan penyusup itu... memilih untuk berpihak pada Kubu Bebas...”
Penguasa Bintang berkata: “Kau tak perlu tahu.”
“Baik...” Ling Tuo berbicara dengan susah payah: “Atas nama Ling Jun, kukatakan lagi—mengapa kau membunuh ibu kandungnya?”
Penguasa Bintang tersenyum:
“Jika ada kesempatan, akan kusampaikan langsung padanya.”
Usai berkata, ia mengangkat tangan dan menekannya di ubun-ubun Ling Tuo.
Tubuh Ling Tuo runtuh seperti lubang hitam. Dengan pendarahan dari tujuh lubang di wajah, ekspresinya tenang seolah telah menerima takdir. Menatap tajam Penguasa Bintang, tiba-tiba sudut mulutnya merekah:
“Ayah... Benarkah kau merasa sudah menang?”
Dalam gema suaranya, wajahnya hancur berantakan. Seluruh tubuhnya runtuh menjadi bulan purnama hitam pekat yang kecil, ditopang di telapak tangan Pemimpin Taiyi sebelum menyatu ke dalam tubuhnya.
Xiuluo berkata dengan suara berat: “Apa maksud kata terakhir Ling Tuo tadi?”
Penguasa Bintang menjawab:
“Taiyin menguasai yang tersembunyi, unggul dalam roh. Meski Ling Tuo telah mati, tekad rohaninya belum padam. Untuk menyatu dengan Taiyin, aku harus memurnikan tekadnya.
“Jika aku dipaksa menyatukan Taiyin untuk meningkatkan tingkatan karena tekanan dari Semi-dewa Void, maka dia akan mendapat kesempatan untuk pertarungan terakhirmu.”
Saat ini dia hanya menyimpan Taiyin, belum memurnikan atau menampungnya.
Mendengar itu, Xiuluo menancapkan pedangnya, menatap Semi-dewa Void sambil berkata dengan suara berat:
“Habiskan mereka dulu?”
Penguasa Bintang menggelengkan kepala perlahan:
“Void memegang dua artefak Semi-dewa, bisa menghancurkan bersama jika terdesak atau bertahan hidup dengan karakteristik Void. Kita cukup mengamati dulu.”
Dia mengangkat pandangan ke Semi-dewa Void sambil tersenyum:
“Void, kau maksimal bisa menebus dua kali untuk mendapat kekuatan tempur Level 12 selama enam menit. Tebaklah apakah cukup untuk membunuhku atau Xiuluo?
“Tebak lagi, di tangan siapa Rahim Ibu Dewi berada? Ling Tuo ingin memaksaku menampung Taiyin untuk melawanmu melalui tekananmu – itu khayalannya sebelum mati.
“Tapi setelah aku mendapatkan sumber Taiyang dan memurnikan jiwa serta tekadnya, tatanan akan kehilangan harapan. Mau coba bertaruh?”
Wajah Semi-dewa Void memucat.
Penguasa Bintang tertawa ringan: “Masih ada dua hari untukmu berpikir.”
