Persyaratan
Ding! Nilai moral Dewa Guntur dan Boreas disetel ke nol. Membunuh keduanya akan mendapat hadiah besar.
Ding! Nilai moral Dewa Guntur dan Boreas disetel ke nol. Membunuh keduanya akan mendapat hadiah besar.
Villa Fu Jiawan.
Di villa besar Fu Qingyang, Zhai Cai, Xiahou Aotian, Guan Ya, dan Tianxia Guihuo berkumpul bersama. Mereka mendengar notifikasi Lingjing yang terus bergema di telinga, raut wajah mereka serius dan khidmat, dengan sedikit kecemasan yang terpancar.
Selama dua hari terakhir, surat buronan Lingjing tak henti-hentinya muncul, diterbitkan setiap beberapa menit.
Setiap surat buronan berarti ada orang biasa yang mati.
Ini menimbulkan beban psikologis besar bagi pejalan beraturan dari kubu Lingjing.
Xiahou Aotian menggaruk-garuk rambutnya, kerutan di antara alisnya menunjukkan kegelisahan:
"Aku tak tahan lagi. Tak pernah kurasakan Lingjing seberisik ini. Mari kita satukan semua Sovereign Profesi Tertib di dunia ini dan hadapi Dewa Angin dan Petir!"
Zhai Cai yang juga bermuram durja menyeringai sinis: "Kau ingin melihat Dewa Angin dan Petir membantai dari selatan ke utara, atau dari utara ke selatan?"
Ia menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya keras, seolah mencoba meredakan kecemasan di hatinya.
Bagi sebagian besar pejalan beraturan, notifikasi Lingjing ini sedang menguji batas moral mereka.
Teriakan di telinga yang terus berulang: Ada orang lain yang terbunuh, maukah kau hanya diam melihat?!
Tapi selain diam melihat, apa lagi yang bisa dilakukan?
Di hadapan kekuatan mutlak, pengorbanan pun menjadi sia-sia, sama sekali tidak memberikan kontribusi.
Namun beban moral dan tekanan psikologis tak terhindarkan, sehingga kecemasan dan kegelisahan pun muncul.
Tianxia Guihuo berkata dingin: "Markas besar sudah mengeluarkan peringatan bahaya tinggi, memerintahkan semua anggota pihak resmi untuk sembunyi di rumah. Sikap mereka sudah jelas."
Guan Ya berbisik lembut: "Yang bisa kita lakukan adalah menunggu, menunggu, dan menunggu. Tapi kapan para Semi-dewa akan keluar dari dungeon? Jika bisa diselesaikan dengan cepat, kerusakan masih bisa dikontrol. Kalau dungeon-nya jangka panjang..."
Maka bencana ini akan menelan korban manusia biasa tak terhitung. Yang tersisa untuk para Semi-dewa hanyalah dunia yang berantakan.
Zhai Cai menghela napas:
"Situasi terburuknya adalah jika Semi-dewa penjaga tatanan gugur di dungeon, sama sekali tidak ada penyelamat. Dunia sudah masuk hitungan mundur kiamat... Ngomong-ngomong, mana sih Yuan Shi Tian Zun penjahat terkutuk itu?"
Xiahou Aotian menjawab:
"Bukan dia masuk dungeon?"
Ekspresi Guan Ya rumit: "Dia sudah keluar dungeon tiga hari yang lalu, berhasil naik level ke 9. Setelah itu keberadaannya tidak diketahui."
Level 9?! Zhai Cai terkejut, "Dasar anak haram Lingjing ini! Baru kemarin naik level delapan. Ini kan naik dari 8 ke 9, bukan lulus SD ke SMP!"
Xiahou Aotian heran: "Hantu asing palsu ini malah tahu istilah lulus SD ke SMP?"
"Siapa hantu asing palsu! Baju Barat dipakai, tapi hati ini tetap hati Tionghoa." Zhai Cai melototi sinis, lalu menghela napas: "Tapi dalam situasi sekarang, Sovereign level 9 sama kayak kucing jalanan, sama-sama nggak ada gunanya."
……
Daerah Kangyang.
Kakek menyalakan televisi untuk menonton berita pagi.
"Berita kilat dari stasiun ini: Belakangan ini, melalui upaya tak kenal lelah kamerad petugas keamanan, lingkungan keamanan Songhai telah membaik signifikan dan kembali ke level sebelum kebocoran virus. Pemerintah akan terus menginvestasikan pasukan polisi untuk membela perdamaian, menjamin keselamatan jiwa dan harta benda warga Songhai. Mengingat prinsip dasar 'rakyat sebagai pondasi dan prioritas utama' serta misi Takdir..."
"Selanjutnya, mari kita siarkan sebuah berita dari Free Federation. Menurut umpan balik wartawan kami yang bertugas di Free Federation, dalam beberapa hari terakhir telah terjadi sejumlah peristiwa supernatural di Free Federation yang menyebabkan dampak pada sembilan kota, mengakibatkan kelumpuhan besar-besaran pada pasokan air dan listrik. Kita bisa melihat kota-kota ini mengalami bencana yang tak terbayangkan..."
Layar televisi menampilkan gambaran udara kota-kota tersebut. Kota-kota itu tampak seperti diterjang angin puyuh raksasa, dengan pohon-pohon tercabut sampai ke akar-akarnya, gedung-gedung runtuh, jalanan yang terendam, dan rumah-rumah yang hancur berantakan.
"Yang lebih menakutkan, kota-kota terkena dampak pulsa elektromagnetik tak dikenal yang menyebabkan terputusnya sinyal, semua peralatan elektronik mengalami kerusakan dengan tingkat berbeda... Perkiraan awal menunjukkan bencana beruntun ini telah menyebabkan dua juta korban jiwa dan luka-luka..."
“Departemen Luar Negeri kami menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi Free Federation dan menyerukan agar Free Federation berani memikul tanggung jawab, aktif menangani kecelakaan, serta tidak mengabaikan nyawa rakyat dan keamanan harta mereka.”
Nenek yang sedang membereskan mangkuk dan sumpit di meja makan mengangkat kepala melihat TV, berkata dengan tak percaya:
“Dua juta orang mati... Apa ini tidak bohong? Perang pun tidak mungkin sampai segitu banyak korbannya.”
Kakek berambut perak dengan raut wajah khidmat, "Berita bisa menipumu? Dua juta jiwa hanya perkiraan konservatif. Sesuai gaya Free Federation, angka ini harus dilipatgandakan."
Nenek tampak resah, "Untung ini terjadi di Free Federation, kalau di negara kita... Ah, Chen Shu ada di Free Federation!!"
Tak lama setelah ucapan itu, bel pintu berbunyi di area pintu masuk.
Nenek masih cemas, terpaksa membuka pintu terlebih dahulu.
"Krek!"
Ia memutar gagang dan membuka pintu baja, melihat seorang wanita karier bertipe pantang berdiri di depan pintu. Wanita itu mengenakan setelan jas putih wanita dengan kacamata bingkai logam, tangan mendukung koper dokumen putih 20 inci.
Rambut merah anggur panjangnya disanggul rapi, tanpa perhiasan mewah yang rumit, terkesan intelek, minimalis, dan profesional.
Wanita itu mengernyitkan dahi: "Ibu, kenapa ganti password tidak memberitahuku?"
Ternyata itu Chen Shu, putri yang jarang pulang sepanjang tahun.
Melihat putri tertuanya kembali, raut muka nenek yang berkerut langsung rileks sejenak lalu berubah tegas:
"Masih ingat jalan pulang? Masih ingat punya putra yang tertinggal di keluarga asal? Huh, kalau lama-lama bukan cuma lupa kasih tahu password, Ibu bahkan lupa siapa kau!"
Chen Shu tidak merayu, berkata datar: "Sibuk kerja. Buktinya aku pulang menemani kalian merayakan tahun baru. Jangan sinis terus, kan menopause sudah lewat."
Karakter keras dan dominan Chen Shu memang warisan dari sang ibu.
Ia menaruh koper di ruang tamu, berseru ke arah kakek di sofa: "Ayah!"
"Kakek" membalas datar dengan "Hm", pandangannya tetap tertuju pada berita televisi, "Ibumu tadi masih khawatir tentangmu. Free Federation belakangan ini tidak aman. Kali ini pulang, tinggallah lebih lama di dalam negeri."
Chen Shu melirik televisi, berkata:
"Tahu!"
Ia duduk di meja makan, berbicara dengan nada santai: "Asistenku masih di bawah. Membawakan hadiah Tahun Baru untuk kalian. Ibu, tahun ini hubunganmu dengan menantu perempuanmu bagaimana?"
Penampilannya terlalu dingin dan dominan, seperti karyawan berjas rapi yang sering muncul di tempat-tempat eksklusif atau kalangan elite, kontras dengan suasana rumah ini.
Nenek masuk ke kamar putri bungsu, mengambil bantal untuk Chen Shu sambil bergumam: "Baju puluhan juta ini jangan beli warna putih, gampang kotor."
Pakaian Chen Shu tidak ada yang harganya di bawah lima digit.
Setelah meletakkan bantal, ia melanjutkan dengan kesal:
"Seperti biasa. Dia di rumahnya, aku di rumahku. Air sumur tidak mengganggu air sungai. Kalau suatu hari dia bikin kesal, aku akan datang menghajarnya. Suami dan putranya juga harus nonton di samping dengan patuh."
Chen Shu bertanya: "Yuanzi? Pas kutelepon, yang angkat Guan Ya."
Nenek berkata sarkas: "Yuanzi siapa? Nenek juga hampir lupa. Hmph, putramu sejak punya pacar sudah lupa sarang anjingnya sendiri. Setiap hari menginap di rumah gadis, orang lain mengira dia jadi menantu masuk."
Chen Shu pura-pura tidak dengar.
Nenek terus menggerutu:
“Yang kecil tidak bisa diandalkan, yang besar lebih parah. Kakak laki-lakimu beberapa hari lalu bilang mau pergi sebentar, sudah tiga hari belum pulang ke rumah, telepon tidak diangkat, dicari juga tidak ketemu.
“Menelepon Yuanjun, Yuanjun sedang dinas ke Hangzhou, suruhku hubungi rekan kerjanya, sama sekali tidak berguna, sampai sekarang belum ada kabar.”
Chen Shu sama sekali tidak penasaran atau peduli dengan hilangnya aib keluarga, malah bertanya tentang kabar keponakannya:
“Setelah jadi Kapten Satuan Kepolisian, sibuk sekali ya? Tahun Baru sudah dekat, masih harus dinas ke luar kota?”
Nenek berkata: “Bukan tugas institusi, ke Hangzhou mencari Abing, anak yang dulu sering main dengan Yuanzi itu, dulu tinggal di sebelah rumah kita.”
Chen Shu tiba-tiba terdiam.
……
Hangzhou.
Chen Yuanjun yang sudah tiga hari menginap di penginapan akhirnya menerima telepon dari anak buahnya.
“Tim Chen, kami sudah menyelidiki! Di Kantor Kepolisian Danau Xizi ada arsip hilangnya Lei Yibing. Kasusnya empat tahun lalu, dikirim dari kantor kepolisian kita ke sini.” Suara Xiao Gao terdengar bersemangat.
Setelah tiga hari dinas melelahkan ini akhirnya ada hasil. Tim Chen berjanji, setelah urusan ini selesai akan memberinya libur tiga hari ekstra saat Tahun Baru.
Bahkan langit runtuh pun tak perlu masuk kerja.
Chen Yuanjun menghela napas perlahan, “Detail penyelidikan Kantor Kepolisian Danau Xizi, ceritakan padaku.”
……
Kompleks Perumahan Pingsheng, Unit 402.
Tante Zhou yang baru saja mengantar suaminya pergi dan merapikan meja makan mendengar bel pintu berbunyi.
“Datang!”
Ia mengusap tangan basahnya di celemek, lalu membuka pintu. Di depan pintu berdiri pria bertopi baseball dan bermasker.
Tante Zhou mengamati orang itu dengan penuh kewaspadaan:
“Keluarga kami tidak membeli apa-apa! Tidak perlu promosi. Suami dan putra saya masih tidur, tidak ingin diganggu.”
Ucapannya sengaja menciptakan kesan ada dua pria dewasa di rumah.
Orang dengan penampilan seperti ini, di mana pun dan kapan pun, tidak bisa dipercaya dan harus diwaspadai.
"Saya punya kabar tentang Lei Yibing." Pria bertopi baseball dan bermasker itu bersuara serak.
Tangan Tante Zhou yang sedang menutup pintu tiba-tiba kaku, wajahnya menunjukkan campuran rasa gembira, curiga, dan tak sabar.
Dalam keraguan, pria itu masuk ke pintu masuk tanpa melepas sepatu lalu menuju ruang tamu sambil berkata:
“Tutup pintu, kemari!”
Tante Zhou tanpa sadar menuruti, menutup pintu lalu duduk di sofa berseberangan dengan pria itu.
Pria itu mengangkat kepala, memperlihatkan mata yang suram di balik tepi topinya, seolah ada pusaran di dalamnya: "Kamu sangat lelah, sangat lelah, butuh istirahat..."
Tante Zhou langsung menutup mata, tubuhnya limbung lalu tertidur di sofa.
Di depan mata Pemimpin Pure Yang tiba-tiba bermunculan berbagai mimpi aneh. Saat ini, masih banyak orang di kompleks sekitar yang tertidur.
Ia telah menyelidiki semua orang di SMA Kangyang yang mungkin terkait Yuan Shi Tian Zun, tapi tak menemukan apa-apa.
Setelah berputar-putar, kembali ke rumah Lei Yibing yang seolah tak berkaitan tapi jelas bermasalah.
Ia berencana menganalisis mimpi wanita ini secara mendalam, menggali ingatan yang telah terlupakan.
……
Dunia Kacau-Balau.
Zhang Yuanqing tidak memusingkan arah dan pilihan Kaisar Pertama, itu tidak penting.
"Hanya sebatas gosip saat berkomunikasi dengan Tuhan Langit Haotian, lagipula era Kaisar Pertama telah berakhir selama lebih dari dua ribu tahun. Hidup atau matinya tidak terlalu berarti."
Saat itu, Tuhan Langit Haotian menatapnya dan berkata dengan tenang:
"Kau telah berada dalam kekacauan selama tiga hari, saatnya pergi. Sekarang kau bisa mengajukan permintaanmu."
Tiga hari?! Zhang Yuanqing tertegun, wajahnya menunjukkan keterkejutan.
Dalam persepsinya, sejak memanggil Tuhan Langit Haotian hingga saat ini, paling lama hanya setengah jam.
"Kekacauan tak mengenal waktu. Aliran waktu di sini berbeda dengan dunia luar." Tuhan Langit Haotian menatapnya tenang, menanti permintaannya.
Jika aku bertahan di sini selama setahun, bukankah di luar sudah ratusan tahun berlalu? Apa semua permintaan bisa dikabulkan? Zhang Yuanqing mencoba menguji:
"Aku ingin menjadi Penguasa Matahari."
Tuhan Langit Haotian tersenyum memandangnya, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Suasana menjadi agak canggung.
Ternyata tidak bisa, dewa pun punya batasan... Zhang Yuanqing tak ragu lagi, berbisik menyampaikan permintaannya:
"Aku ingin masuk ke dungeon Matahari."
Inilah tujuan utamanya memanggil Tuhan Langit Haotian.
Mengenai eksistensi Tuhan Langit Haotian, dia dan Fu Qingyang serta pamannya telah berdiskusi berkali-kali. Mereka sepakat bahwa Haotian yang misterius ini adalah sosok lebih kuat dari Semi-dewa.
Karena baik Kaisar Pertama maupun Buliangren pernah meminta bantuannya.
Setelah mengetahui Benih Iblis menembus dungeon Matahari dan mengirim Semi-dewa jahat masuk, sementara dirinya kehilangan syarat untuk bersaing merebut Matahari, Zhang Yuanqing langsung terpikir untuk berkomunikasi dengan Tuhan Langit Haotian.
Percakapan santai selama tiga hari ini hanyalah cara untuk mengorek informasi dan memahami rahasia, setelah menyadari Tuhan Langit Haotian sedang dalam mood bercerita.
Tujuan dasarnya tetap sama: masuk ke dungeon Matahari.
Selama dia bisa masuk ke dungeon Matahari, paman, Dewi Kecantikan, sepupu, dan Leluhur Keluarga Xie pasti akan beralih mendukungnya. Kemungkinan besar Kepala Keluarga Xiahou juga akan membelot.
Di antara Ketua Aliansi Lima Unsur lainnya, Pemimpin Faksi Jiang memiliki kesan baik padanya. Ditambah persahabatan dengan Jiang Jingwei dan Jiang Ju, meski tidak membantu, mereka tidak akan menjadi musuh.
Sangat mungkin membentuk tiga kekuatan seimbang dengan Ling Tuo dan Pemimpin Taiyi.
Tentu, sebagai dewa penjelajah matahari awal level sembilan ini, dia mungkin menjadi target Semi-dewa dan fokus serangan. Tapi dia harus mencoba. Jika benar-benar tidak bisa, paling-paling serahkan senjata dan menyerah.
Dukung Penguasa Bintang.
Tuhan Langit Haotian dengan piringan berputar di belakang kepala mengangguk pelan: "Setuju!"
Tiba-tiba, Zhang Yuanqing mendengar pengumuman sistem Lingjing:
Lingjing Anda kali ini adalah "Perang Para Dewa", Nomor: 00
Tingkat kesulitan: Tidak diketahui
Tipe: Multiplayer (Tipe Kematian)
Misi utama: Mendukung Penguasa Matahari.
Catatan: Barang non-Lingjing dilarang dibawa masuk.
00 Pengenalan Lingjing: Semi-dewa dari dua kubu berkumpul. Mereka akan bertarung untuk kandidat Penguasa Matahari yang didukung. Matahari dikelilingi lima formasi besar dan disegel dalam jurang. Kuasai inti kelima formasi secara bersamaan untuk memanggil Matahari yang tidur panjang dari jurang, menjadi Penguasa Matahari.
