Total terbagi menjadi formasi pertahanan, semangat, oper bola, kreatif, mencegah, marking, irama, dan lebar. Baik dalam Sistem maupun dunia realitas, beberapa proyek ini merupakan bagian inti terpenting dari satu set taktik. Saat ini, semua nilai taktik 343 Yang Chengzhuo ini adalah 0, artinya tingkat familiar pemain terhadap set taktik ini adalah 0.
0 bukan berarti tidak memiliki kemampuan bertarung, melainkan hanya bisa menampilkan kompetitifitas terburuk dari taktik ini. Jika ingin mencapai daya saing optimal taktik ini, tentu perlu meningkatkan berbagai aspek tersebut sebanyak mungkin. Hanya ketika 8 mata rantai ini mencapai puncak, Yang Chengzhuo baru mungkin menunjukkan kekuatan kompetitif terkuat dari taktik ini.
Memikirkan ini, Yang Chengzhuo langsung pusing. Membuat pemain familiar dengan taktik baru yang asing jelas membutuhkan waktu lama. Namun waktu yang tersisa baginya tidak banyak - dia harus secepatnya menyatukan tim menjadi bentuk sempurna.
Akhirnya Yang Chengzhuo terpaksa kembali ke Sistem Toko.
Layanan terkait familiaritas taktik yang dijual toko ada lima jenis: Penyesuaian Tim, Sense Posisi Bertahan, Pola Pergerakan Serang, Penentuan Lokasi Bertahan saat Bola Mati, dan Serangan Bola Mati. Semua layanan ini bertujuan memperkuat taktik.
Yang Chengzhuo melalui pertimbangan matang, akhirnya memutuskan membeli penyesuaian tim. Dia menghabiskan total 60 poin pencapaian untuk memastikan dalam 1 bulan, tingkat familiaritas formasi taktik tim meningkat ke 40 poin - tingkat yang dianggap standar.
Percaya di level ini, taktik ini seharusnya sudah bisa digunakan dalam pertandingan!
Dengan menghabiskan 80 poin pencapaian sekaligus, Yang Chengzhuo langsung merasa perih. Melihat sisa 51 poin pencapaian, hatinya semakin berat. Tapi tidak bisa - Gattuso harus ditingkatkan, dan itu harus drastis. Dia mengeluarkan 15 poin pencapaian untuk menggunakan Gulungan Percepatan Pertumbuhan 3x lipat, memastikan Gattuso memiliki kecepatan perkembangan 4x lipat selama setahun ke depan.
"Kalau sampai begini kau masih gagal jadi pejuang, lebih baik pulang kampung jual ikan di pelabuhan!" sumpah Yang Chengzhuo dengan geram.
Selanjutnya adalah Kehl, pemain ini merupakan mata rantai kunci dalam sistem pertahanan. Posisi bek tengah sentral membutuhkan kemampuan mengolah bola dan kesigapan maju membantu serangan di momen genting. Namun kemampuan Kehl jelas lebih rendah dibanding Brehme dan Koth.
Sebenarnya Koth juga bisa bermain di posisi sentral, tapi kemampuan mengontrol bola dan operannya tidak sebaik Kehl. Setelah pertimbangan matang, Yang Cheng akhirnya memutuskan menempatkan Kehl di posisi sentral, sementara Brehme dan Koth menempati posisi bek tengah kiri dan kanan.
Setelah keputusan itu, Yang Cheng menggunakan gulungan peningkatan kecepatan 2x pada Kehl, memastikannya tumbuh 3x lebih cepat dalam setahun ke depan.
Dengan perih di hati menghabiskan 25 poin, Yang Cheng berpikir: "Sekali menyelam minum air, langsung habiskan 5 kesempatan tersisa!" Dia menggunakan gulungan peningkatan kecepatan pada Van Nistelrooy, Lúcio, Denílson, Deisler dan Deco. Namun kelima orang ini jelas bukan tokoh utama, hanya mendapatkan peningkatan 1x.
Setelah semua ini, Yang Cheng menyadari poin pencapaiannya kembali telanjang, hanya tersisa 1 poin!
“Para mayat-mayat busuk bau itu di dewan direksi 1. FC Kaiserslautern memang benar, kelihatannya aku benar-benar punya aura pemboros!” Yang Cheng menyindir diri dengan senyum pahit.
Tapi saat melihat sistem tugas, masa depan terasa sangat cerah karena hanya dengan memimpin Kaiserslautern promosi ke Bundesliga, dia bisa mendapatkan 60 poin pencapaian. Dan jika berhasil mengalahkan Borussia Dortmund di Piala Super Jerman, Yang Cheng akan mendapat 20 poin pencapaian plus satu skill.
“Kenapa aku merasa mengalahkan Dortmund lebih sulit daripada promosi liga?” keluh Yang Cheng dengan wajah getir.
Setelah mempersiapkan diri, Tim dan yang lain dipanggil masuk. Yang Cheng mendiskusikan secara detail taktik "kreasinya" ini untuk dipresentasikan di rapat taktik malam nanti kepada para pemain.
……
……
Ruang rapat dan ruang ganti berada di lantai satu gedung pelatihan yang sederhana, tapi semua fasilitas penting sudah tersedia.
Yang Chengzhuo berdiri di depan papan taktik yang terdiri dari tiga bagian berbeda. Ketiga papan tersebut menampilkan tiga gambaran taktik yang terlihat berlainan, namun sebenarnya merupakan satu set taktik yang sama. Perbedaannya hanya terletak pada penampilan posisi tim dalam mode serang, bertahan, dan keseimbangan.
Para pemain baru pertama kali menyaksikan maksud taktik Yang Chengzhuo ini. Semua mengamati dengan penuh keseriusan. Angka-angka yang mewakili pemain di papan bukanlah nomor punggung, melainkan simbol posisi pemain mulai dari 1 hingga 11, masing-masing berkorespondensi dengan lokasi spesifik di lapangan.
"Pernah kudengar pepatah: rasa inferior yang mutlak melahirkan percaya diri yang absolut. Entah benar atau tidak, menurutku hanya dengan merendahkan diri untuk melihat jelas kekurangan dan titik lemah kita sendiri, menyadari keterbatasan diri, barulah kita bisa membangun kepercayaan diri sejati. Sebab kau harus tahu persis dari mana sumber kepercayaan dirimu itu!"
"Diriku punya banyak kekurangan. Misalnya usiaku yang muda, kurangnya pengalaman, dan lain sebagainya. Lantas, dari mana asal kepercayaan diriku ini?"
Para pemain jelas segera tertarik dengan pembukaan Yang Chengzhuo, satu per satu menunjukkan perhatian, karena mereka semua merasa aneh, sebenarnya dari mana percaya diri Yang Chengzhuo berasal?
"Percaya diriku berasal dari kalian masing-masing, juga dari setiap asisten di sampingku. Karena aku sangat memahami kekuranganku, maka aku perlu pertolongan kalian. Aku akan berusaha keras merangkul kalian ke sisiku, menggunakan kelebihan kalian untuk menutupi kekuranganku, dan membuat kita semua berkerjasama menyeluruh menuju target yang konsisten!"
"Ketika kita semua - berbeda usia, kebangsaan, iman, bahasa - memiliki tak terhitung perbedaan, tapi aku yakin selama kita menemukan keyakinan bersama, semua perbedaan itu akan menghilang, dan kesamaan kita akan tampak nyata secara tak terbatas."
"Semua orang melangkah maju menuju tujuan bersama selangkah demi selangkah, bahu membahu, berpelukan tangan, seperti prajurit-prajurit legenda yang maju ke medan pertempuran. Kita semua adalah satu kesatuan, seia sekata, hidup mati bersama. Jika kita bisa mencapai tahap ini, kita pasti akan menyaksikan Fajar kesuksesan, merasakan kepercayaan diri yang belum pernah terjadi sebelumnya. Karena kepercayaan ini tidak hanya berasal dari diri sendiri, tapi juga dari setiap orang di antara kita!"
Yang Cheng menggunakan pembukaan yang cukup emosional, yang memang berhasil menggerakkan perasaan para pemain. Bahkan anggota senior seperti Rutz yang paling tidak sejalan dengannya pun menunjukkan ekspresi kontemplatif.
"Pernah suatu kali aku bertanya pada diri sendiri: Dalam taktik sepakbola, hampir selalu ada dua ekstrem yang bertolak belakang - mengendalikan bola vs mengendalikan ruang, menyerang vs bertahan, sayap vs tengah lapangan, cepat vs lambat... Semua adalah dua kutub yang saling bertentangan. Tapi mungkinkah kita membatasi ekstrem-ekstrem ini dalam satu ruang, membuatnya saling mengejar dan berputar tanpa henti?"
“Seperti secangkir kopi yang ditambahkan susu teh, Anda bisa menyebutnya kopi, juga bisa menyebutnya susu teh; bisa bilang ini bukan kopi, juga bisa bilang ini bukan susu teh; jika susu teh lebih sedikit dari kopi, itu cappuccino, jika kopi lebih sedikit dari susu teh, itu latte. Bukankah taktik sepakbola juga seperti ini?”
Pertanyaan retoris Yang Chengzhuo ini langsung membuat semua pemain yang hadir terlihat termenung, bahkan tim pelatih seperti Paulus Bayer pun menunjukkan perhatian dan perenungan. Jelas, mereka semua terguncang oleh uraian Yang Chengzhuo.
Menurut pemahaman Yang Chengzhuo, taktik sepakbola paling cerdas seharusnya menjaga keseimbangan: tidak sepenuhnya mengendalikan bola maupun ruang, namun sekaligus menguasai keduanya; dalam serangan tersimpan pertahanan, dalam pertahanan tersembunyi serangan balik berakibat fatal; tempo permainan yang berubah-ubah antara cepat dan lambat, membuat lawan terkecoh dalam sistem grup.
Ini adalah konsep taktik yang terlalu idealistis secara mutlak.
Jika Yang Chengzhuo menggunakan ingatan kehidupan sebelumnya untuk menganalisis, dia akan mengambil contoh Barcelona - tim yang menjadi kasus klasik kombinasi serangan bertahan dan pertahanan menyerang dengan variasi tempo permainan. Namun konsep taktik Barcelona terlalu condong ke penguasaan bola, sementara rival mereka Mourinho terlalu ekstrem dalam penguasaan ruang.
Lantas, adakah cara untuk memadukan dua konsep yang sama sekali berbeda ini?
Yang Chengzheng benar-benar ingin mencoba mencari jawabannya, namun sejauh ini dia hanya memiliki kesan awal: gerakan taktis!
Baik penguasaan bola maupun ruang, keduanya tak terlepas dari gerakan pemain. Namun sistem gerakan kedua taktik ini sama sekali berbeda. Target Yang Cheng adalah menemukan sistem gerakan baru yang bisa mengakomodasi dua filosofi taktis bertolak belakang ini!
Jelas target ini masih sangat jauh dari pencapaian Yang Cheng saat ini, tapi tak seorang pun bisa menafikan kemungkinan tersebut!
"Alasan aku membahas ini dengan kalian hari ini adalah agar kalian memahami satu hal penting!" Suara lantang Yang Chengzhuo kembali menggema di ruang rapat. "Bahwa serangan bukan hanya urusan pemain lini tengah-depan, dan pertahanan juga bukan tanggung jawab eksklusif pemain belakang!"
"Dalam sistem taktikku, serangan dan pertahanan adalah kewajiban setiap anggota tim - termasuk penjaga gawang!"
Sambil berkata demikian, Yang Cheng mengeluarkan papan taktik pertama yang menampilkan formasi seimbang tim. Kuasanya menari-nari di atas peta, menghubungkan setiap posisi pemain dengan garis-garis segitiga yang saling bertaut.
"Coba hitung, berapa segitiga yang terbentuk di sini?"
Melihat para pemain sibuk berhitung, senyum mengembang di wajahnya. Kuasanya kembali menorehkan rute-rute baru yang semakin memperumit pola.
Tak lama kemudian, seluruh peta taktik telah dipenuhi jejaring garis yang berjejal rapat, menyerupai jaring laba-laba raksasa yang saling silang-menyilang.
“Kalian masih bisa menghitung?” tanya Yang Chengzhuo sambil terkekeh.
