Memasuki bulan Oktober, 2. Bundesliga putaran ke-9, 1. FC Kaiserslautern menjamu Unterhaching di kandang sendiri.
Yang Cheng tetap mempertahankan lineup pembuka yang sama seperti melawan Crvena Zvezda, hanya menggantikan Van Nistelrooy dengan Scholl sebagai starter. Striker Belanda itu duduk di bangku cadangan karena kondisi Scholl jelas lebih baik.
Hasilnya, Scholl tidak mengecewakan harapan besar Yang Chengzhuo. Dalam duel sengit ini, striker Jerman itu mencetak dua gol, membantu 1. FC Kaiserslautern mengalahkan Unterhaching 3:0 di kandang sendiri, sekaligus memastikan posisi puncak klasemen tetap tak tergoyahkan.
Wolfsburg yang juga bercita-cita promosi harus puas bermain imbang 0:0 di markas Zwickau. Sementara Hertha Berlin menang telak 4:1 atas Chemnitzer FC di tandang, mengambil alih posisi kedua klasemen dari Wolfsburg.
Namun sorotan media di jornada ke-9 2. Bundesliga justru tertuju pada pertandingan Oldenburg vs Leipzig. Skor akhir 4:1 untuk kemenangan tuan rumah Oldenburg.
Skor itu normal, yang tidak normal adalah proses pertandingannya.
Sepanjang pertandingan, pemain Leipzig mengalami cedera secara berturut-turut. Pelatih kepala Leipzig telah menggunakan 3 slot pergantian yang ada, namun terpaksa sejak menit ke-78 menerima situasi tim harus bertarung dengan 10 pemain karena kehabisan kuota pergantian meski ada pemain lagi yang cedera.
Sejak menit ke-80, Oldenburg berhasil mencetak dua gol beruntun, mengubah skor dari 2:1 menjadi 4:1!
Tim yang dipastikan akan degradasi musim ini, kini justru berhasil melepaskan diri sementara dari lumpur degradasi lewat kemenangan ini. Setelah pertandingan, meski pelatih Leipzig mengeluarkan tuduhan berdarah, pihak resmi Oldenburg menolak mengakui adanya perilaku ‘jahat’ dari pemain mereka selama pertandingan.
Setelah 9 putaran liga, hasil undian babak penyisihan 16 besar Piala Winners Eropa akhirnya diumumkan.
……
……
“Brann?” Ini pertama kalinya Yang Chengzhuo mendengar nama tim asing ini.
Paulus Bayer melihat ekspresi Yang Chengzhuo, tak kuasa menahan senyum. "Ya, tim dari Liga Super Norwegia. Didirikan tahun 1908, berlokasi di Bergen - kota terbesar kedua di Norwegia."
Yang Chengzhuo melirik dengan nada menyalahkan ke Paulus Bayer yang sedang menertawakannya. Matanya menyapu tumpukan data tentang Brann di tangannya. "Asisten memang berguna," gumamnya dalam hati. Baru hasil undian keluar, tapi semua data dan petunjuk sudah terkumpul rapi. Tak perlu membuang-buang waktu untuk riset sendiri.
"Sepertinya Brann cukup kompeten, peringkat menengah di liga Norwegia," bergumam Yang Chengzhuo sambil membolak-balik dokumen.
Paulus Bayer tiba-tiba menyemburkan tawa. Tim dan Moniz di kantor saling pandang bingung. "Apa anggota ini sedang kondisi sakit hari ini?" bisik mereka.
“Saudara, jangan lihat peringkat Brann hanya berkeliaran di 8-12, kau tahu? Liga Norwegia cuma punya 14 tim, dua terbawah degradasi ke Liga Divisi Utama Norwegia. Jadi Brann termasuk tim payah di sana. Peringkat terbaik mereka sepanjang sejarah ya musim lalu, peringkat 4.”
Yang Chengzhuo langsung canggung. Melihat ekspresi para asisten yang ingin tertawa tapi agak sungkan, ia memarahi sambil tertawa: "Kalian brengsek! Kalau nggak baca data tumpukan ini, siapa yang tahu semua ini?"
Semua orang akhirnya tidak tahan lagi tertawa terbahak-bahak.
Tapi ucapan Yang Cheng memang benar. Brann memang tim yang kurang populer. Kalau bukan karena Paulus Bayer khusus mengumpulkan data tim ini, hampir tak ada yang mau memperhatikan mereka.
“Pertandingan babak kedua Piala Winners akan berlangsung pada 17 dan 31 Oktober, tetapi Liga Super Norwegia saat ini hanya tersisa 3 pertandingan lagi. Saya ingin pergi langsung ke TKP untuk melihat performa tim Brann agar bisa memahami informasi lawan dengan lebih jelas!” Setelah bercanda, Paulus Bayer mengusulkan dengan keseriusan.
Yang Chengzhuo juga sangat setuju dengan usulan ini.
Jadwal liga Norwegia berbeda dengan negara lain. Kompetisi mereka tidak berlangsung lintas tahun, melainkan dimulai April hingga Oktober untuk menghindari musim dingin yang ekstrem. Jadi saat liga lain sedang panas-panasnya di Oktober, justru menjadi fase penutupan musim liga Norwegia.
Musim ini Brann menonjol dengan performa yang sedang bersaing ketat melawan Stabæk dan Molde untuk memperebutkan tiket kompetisi Eropa. Tiga tim ini berebut kualifikasi Piala Alliance, sementara gelar juara liga telah diamankan Rosenborg lebih awal - ini menjadi gelar keenam berturut-turut raksasa Norwegia tersebut.
Perbedaan jadwal pertandingan memberikan satu keuntungan bagi 1. FC Kaiserslautern: kondisi pemain tim Bran lebih rendah dibandingkan mereka. Namun ada juga kerugiannya - iklim Norwegia mulai memasuki gelombang dingin pada akhir Oktober, sementara Bergen terkenal dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun.
Dalam kehidupan sebelumnya, Yang Chengzhuo pernah mendengar lelucon kosong: Seorang pengunjung bertanya pada anak lokal kapan hujan akan berhenti, dijawab, "Tidak tahu, aku baru 12 tahun!"
Bayangkan betapa "kota" ini membuat pusing tujuh keliling!
Tapi Yang Chengzhuo merasa hokinya masih bagus. Setidaknya dalam babak penyisihan 16 besar, mereka berhasil mendapatkan lawan yang lebih lemah.
Barcelona, PSV Eindhoven, Paris Saint-Germain, Liverpool, Benfica, Firenze, Galatasaray, Sparta Praha... Semua ini adalah tim elite papan atas Eropa. Fakta bahwa 1. FC Kaiserslautern bisa menghindari tim-tim tersebut jelas termasuk keberuntungan yang tidak kecil.
Tentu saja, jika berhasil mengeliminasi Brann dan masuk ke babak 8 besar, Kaiserslautern tidak akan seberuntung ini lagi. Mereka pasti akan menghadapi serangkaian pertempuran sengit.
Sehari setelah jadwal Piala Winners Eropa dirilis, hasil undian Piala Jerman juga diumumkan secara resmi.
Namun kali ini nasib Kaiserslautern agak sial. Mereka ternyata mendapatkan raksasa Bundesliga Bayern München.
Saat Yang Chengzhuo mendengar kabar ini, seluruh tubuhnya langsung "Sparta" (kaget luar biasa).
Tapi bagaimanapun juga, pertandingan harus tetap dilanjutkan.
……
……
Pada laga ke-10 Bundesliga, Kaiserslautern yang bertandang ke Essen berhasil mengalahkan tuan rumah 4-1 dengan dua gol dari Ballack dan Scholl.
Liga ke-11, tandang ke Köln, menghadapi perlawanan sengit dari tim SC Köln. Terutama pertahanan tanpa mempedulikan nyawa dari lawan, membuat 1. FC Kaiserslautern kesulitan membuka situasi. Baru pada menit ke-73 babak kedua, Yang Chengzhuo memasukkan Pavel Kuca. Hasilnya, striker Kroasia ini mencetak gol kemenangan.
Setelah mengalahkan SC Köln, 1. FC Kaiserslautern melanjutkan perjalanan ke Norwegia untuk menghadapi Brann dalam tantangan tandang.
Berkat persiapan matang Yang Cheng sebelum pertandingan, terutama adaptasi tim terhadap pertarungan hujan, meski mendapat perlawanan tuan rumah, akhirnya berhasil melarikan diri dengan skor 0:0 berkat performa menonjol Gattuso.
Tiga hari kemudian, 1. FC Kaiserslautern kembali bergegas menghadapi tantangan tandang melawan Mannheim.
Kekecewaan yang dialami melawan Brann, kali ini 1. FC Kaiserslautern melampiaskannya sepenuhnya ke Mannheim. Scholl mencetak hat-trick, Denílson mencetak dua gol, Die Roten Teufel menang telak 5-0 di kandang lawan. Namun Fritz harus keluar karena cedera dan didiagnosa absen minimal sebulan.
Kembali ke Kaiserslautern, tim menyambut Zwickau.
Wagner yang menggantikan Fritz mendapat kesempatan starter. Performanya cukup standar, sementara Nedvěd memberikan satu assist dan dua gol, membantu Kaiserslautern mengalahkan Zwickau 3-0 di Fritz-Walter-Stadion.
Dua hari kemudian, tim menghadapi leg kedua babak kedua Piala Winners. Mengandalkan performa gemilang Ballack dan Denílson, Kaiserslautern menang 2-0 di kandang sendiri sekaligus lolos ke perempat final dengan total skor 2-0.
Sementara lawan Kaiserslautern di perempat final juga segera terungkap - Liverpool si Merah dari Inggris. Pertandingan akan digelar Maret tahun depan, memberi waktu cukup bagi Yang Cheng untuk mempersiapkan diri.
……
……
