Waktu berkumpul tim dijadwalkan pada 5 Februari, dua minggu sebelum pertandingan pertama pasca masa liburan musim dingin - semifinal Piala Jerman melawan Hamburg di kandang sendiri.
Masa liburan musim dingin di Jerman lebih panjang dibanding liga lain, para pemain bisa mendapatkan waktu istirahat mendekat 2 bulan. Oleh karena itu, hal pertama yang dilakukan Yang Chengzhuo setelah tim berkumpul kembali adalah menguji kondisi raga pemain dan melakukan pertimbangan.
Beberapa yang memiliki kemampuan mengendalikan diri lebih baik seperti Brehme, Lutz dll, justru tidak mengalami kenaikan berat badan selama masa liburan musim dingin, malah tetap berlatih harian. Namun sebagian lain dengan kemampuan pengendalian diri lebih lemah, berat badannya meningkat cukup banyak.
"Terlihat jelas, selama lebih dari sebulan ini kalian semua hidup nyaman!" ujar Yang Cheng sambil tersenyum.
Kebersamaan tim yang kembali terjalin setelah liburan musim dingin, ditambah momentum 1. FC Kaiserslautern yang menghancurkan segala rintangan sebelum libur, membuat atmosfer internal tim sangat baik. Candaan Yang Cheng segera mendapat respons dari para pemain.
Tapi nada bicara Yang Cheng berubah, "Memang performa kita di babak pertama sangat menonjol, tapi itu masih jauh dari cukup! Masih ada 2. Bundesliga, Piala Jerman, dan Piala Winners - tiga gelar juara yang harus kita perebutkan. Karena itu kita sama sekali tidak boleh lega!"
"Para pemain semua setuju dengan pernyataan pelatih kepala ini, mengangguk terus-menerus."
"Saya percaya melalui praktik di paruh musim, kalian pasti sudah melihat jelas bahwa tim kita adalah klub Bundesliga 2 dengan pengurangan anggota tim akibat cedera terendah! Kita juga tetap menjadi tim Bundesliga 2 dengan status paling hebat setelah memasuki November dan Desember! Kita adalah juara liga paruh musim! Ini menunjukkan satu hal - pelatihan pra-musim kita efektif!"
Para pemain seketika berubah dari cerah menjadi mendung, lalu tertutup awan gelap, karena mereka semua menemukan dengan memilukan bahwa hari-hari bahagia akhirnya harus meninggalkan mereka.
"Saya tidak peduli seberapa nyaman hidup kalian selama liburan musim dingin, tidak peduli berapa kilo berat badan naik! Singkat kata, dalam dua minggu saya ingin melihat kalian pulih ke status optimal! Paham tidak?" Yang Chengzhuo bertanya dengan keras.
"Mengerti, Bos!" para pemain menjawab serentak.
Yang Chengzhuo awalnya menakuti para pemain ini, lalu tersenyum dan berkata santai: "Aku bocorkan kabar baik lebih dulu. Klub kita berhasil menandatangani beberapa kontrak sponsor baru selama liburan musim dingin berkat performa menonjol di paruh musim. Pendapatan klub meningkat, jadi bonus kalian semua juga ikutan naik."
Para pemain langsung bersorak gembira.
"Naik berapa persen, Bos!" Sementara yang lain berbisik-bisik menebak, Gattuso justru langsung bertanya.
Yang Chengzhuo tak ambil pusing, "Perkiraan awal, jika tim jadi juara dan promosi musim ini, bonus setiap orang bisa naik 30% dari dasar. Plus hadiah ekstra untuk yang performanya menonjol!"
"Wah!" Serentak wajah para pemain bersinar antusias.
Bukankah mencari uang memang tujuan utama pemain profesional seperti mereka yang bekerja keras di lapangan?
“Saat ini kondisi operasional klub sudah mulai membaik. Saya sudah berdiskusi dengan dewan direksi, setelah musim ini berakhir, kami akan melakukan verifikasi menyeluruh terhadap performa komprehensif kalian. Kemudian kami akan bernegosiasi dengan kalian untuk menentukan kenaikan kontrak musim depan. Jadi, teman-teman, jika ingin gaji lebih besar dan bonus lebih banyak, tunjukkan melalui performa di pertandingan!”
Para pemain mendengarkan dengan penuh antusiasme. Kenaikan gaji dan bonus jelas merupakan kabar gembira bagi mereka.
Namun di tengah kerumunan yang bersemangat ini, masih ada satu dua orang yang terlihat murung.
……
……
Dengan penerapan tiga sesi latihan sehari, usai sesi latihan pagi pertama, para pemain sudah kelelahan total. Beberapa bahkan memilih langsung berbaring di rumput yang terasa dingin tanpa mau bergerak lagi.
Yang Chengzhuo melewati Van Nistelrooy, menepuk punggung penyerang tengah Belanda itu dengan tepukan penuh dorongan. Meski performa Van Nistelrooy pada paruh musim ini biasa-biasa saja, bahkan belum mencetak gol untuk tim, kemampuan fisiknya terus meningkat seiring bertambahnya berat badan.
Ini merupakan transformasi yang menggembirakan. Ditambah instruksi Yang Chengzhuo agar Paulus Bayer terus mengumpulkan rekaman pertandingan penembak jarak jauh ternama untuk dipelajari Van Nistelrooy, sang pelatih yakin kemunculan bintang Belanda itu hanyalah persoalan waktu.
Mendekati Brehme, Yang Chengzhuo melambaikan tangan ke Sebastian Kehl yang sedang berjalan menjauh sebelum langsung duduk di samping kapten.
Kapten 1. FC Kaiserslautern itu terlihat murung, mungkin terkait kabar terbaru dari klub yang sedang beredar.
Meski kondisi keuangan klub telah membaik banyak, dewan direksi yang dipimpin Frederick dkk tetap memutuskan untuk melakukan penghematan anggaran tim. Setelah upaya peningkatan pendapatan, kini giliran penghematan - kontrak sejumlah veteran termasuk Brehme akan terkena dampak.
Saat ini, Yang Chengzhuo hampir menjadi figur kunci yang menentukan arah Angin dan Ombak ini.
Terhadap aksi membuang jembatan setelah menyeberangi sungai seperti ini, Yang Chengzhuo sangat menentang. Apalagi liga baru separuh jalan, jika masalah ini meletus sekarang akan merusak persatuan internal tim. Tapi para anggota dewan itu hanya terpaku pada laporan keuangan, sama sekali tak mau mendengarkan saran-sarannya.
Tidak bisa, meski Yang Chengzhuo mendapat banyak kewenangan, dalam hal perpanjangan kontrak dan penyesuaian gaji pemain, ia hanya bisa memberi masukan referensi tanpa hak penuh.
"Bos, menurutmu bisakah kita promosi ke Bundesliga musim ini?" tiba-tiba Brehme bertanya.
Yang Cheng dengan santai mengambil sehelai rumput kering, memain-mainkannya di tangannya sambil mengangguk, "Tentu!"
Brehme juga mengangguk, "Kalau begitu tidak masalah!"
Setelah terdiam sejenak, legenda 1. FC Kaiserslautern ini terdengar sedih, "Setiap orang akan menua. Melihat rekan-rekan muda berbakat luar biasa ini, sering kubisikkan pada diri sendiri: sudah waktunya pensiun. Tapi... aku tidak rela, apalagi saat tim terdegradasi ke 2. Bundesliga."
"Tapi kali ini..." Brehme menatap Yang Cheng dengan khidmat, "Bos, kali ini aku percaya padamu. Jika kau bilang kita bisa promosi, pasti bisa! Asal kembali ke Bundesliga, tak akan ada penyesalan lagi."
Mendengar ini, hati Yang Cheng gusar, "Tidak boleh!"
Brehme membeku, "Apa yang tidak boleh?"
"Maksudku, Andreas, kau tidak boleh punya ide pensiun!" desak Yang Cheng berusaha membujuk.
Brehme tersenyum getir, "Usiaku akan 37 tahun setelah musim ini. Seharusnya sudah lama pensiun!"
Maksud Yang Chengzhuo benar-benar melihat niat pensiunnya, dalam hati juga merasa frustasi. Karena dalam rencananya, sungguh membutuhkan Brehme untuk memimpin keputusan penting. Bukan hanya karena dia Kapten tim, tapi juga pengaruhnya di dalam tim, prestise, serta daya tariknya di dunia sepakbola Jerman.
"Nilai seorang pemain tidak hanya terlihat di lapangan, tapi juga di ruang ganti, di lapangan latihan, dan kehidupan pribadi. Andreas, seperti yang sering kukatakan sebelumnya—Kamu adalah Kapten tim, panutan para pemain. Meski tak bisa turun bertanding, tetaplah Kapten. Kamu harus menjadi contoh pembelajaran bagi setiap anggota tim!"
Yang Chengzhuo berbicara dengan bersemangat, khawatir Brehme tak bisa menerima. Setelah suasana mulai mereda, barulah dia melanjutkan.
“Saat ini kondisi tim seperti yang kamu lihat, ruang ganti membutuhkan pemain senior berpengaruh sepertimu untuk memimpin tim muda ini. Target kita bukan sekadar naik ke divisi atas atau bertahan di Bundesliga, tetapi harus lebih besar dan jauh ke depan. Bahkan, jika penyesuaian tim berjalan baik, kita bisa benar-benar menaklukkan Eropa!”
