Setiap orang pasti memiliki kebiasaan anehnya masing-masing.
Misalnya Yang Chengzhuo, dia sangat membenci aroma disinfektan lysol yang biasa ada di rumah sakit.
Di kehidupan sebelumnya saat kuliah, Yang Chengzhuo pernah punya pacar mahasiswa kedokteran. Tapi tak lama setelah menjalin hubungan, dia secara aktif mengajukan putus. Saat sang wanita menanyakan alasannya, dia ternyata memberi alasan yang membuat orang terbelalak: "Aku alergi terhadap lysol!"
Dari sini jelas terlihat tingkat kebencian Yang Chengzhuo terhadap aroma lysol.
Berdiri di luar ruang bersalin departemen ginekologi, Yang Chengzhuo sama sekali tak bisa duduk diam. Di sepanjang koridor hanya ada dua orang yang mondar-mandir gelisah: Henrik Larsson yang menunggu kelahiran anaknya, dan Yang Chengzhuo.
Suasana ini menimbulkan sensasi yang sangat aneh. Orang yang tidak tahu pasti akan curiga: Sebenarnya, istri siapa wanita yang akan melahirkan di dalam sana? Atau, siapakah ayah dari bayi yang akan lahir itu?
Kegelisahan dan ketidaksabaran Yang Chengzhuo terpancar jelas. Meski diam, ekspresinya memperlihatkan segalanya. Namun tak ada yang tahu bahwa ini karena sensitivitasnya terhadap desinfektan lysol, semua hanya mengira dia menunjukkan perhatian pada istri Larsson.
Brehme menyaksikan semua ini. Meski terlihat keras sehari-hari, sebenarnya Yang Chengzhuo dingin di luar namun hangat di dalam. Sang pelatih sangat memperhatikan para bawahannya. Begitu mendengar istri Larsson akan melahirkan, dia segera tiba di lokasi.
Saat lampu di atas pintu kamar bersalin padam, gerbang ruang persalinan terbuka. Seorang dokter muncul sambil menggendong bayi yang baru lahir, tubuh mungilnya telah dibersihkan.
Tidak menangis, bayi biasanya akan menangis saat baru lahir, namun setelah dibersihkan dan dibungkus dengan handuk, dia langsung tertidur.
Larsson hampir langsung menyambar maju, wajahnya penuh kejutan saat dengan sangat hati-hati - seolah khawatir sedikit saja kecerobohan akan melukai harta karunnya - menerima bayinya dari tangan dokter.
"Anak laki-laki!" kata dokter sambil terkekeh.
Di sini, jenis kelamin bayi tidak penting. Yang utama adalah ibu dan anak selamat, itu sudah layak disyukuri.
Larsson bergumam-gumam seperti sedang mengucap syukur, memeluk bayi di tangannya dengan ekspresi tak percaya.
Yang Chengzhuo melihatnya sampai hampir melongo, dalam hati tersenyum kecut pada novel-novel yang menggambarkan ayah akan menangis haru saat anak lahir - pasti ditulis oleh orang yang belum pernah jadi bapak.
Sebenarnya saat menjadi ayah ada perasaan haru, tapi yang sampai menangis pasti sangat sedikit. Percayalah, kebanyakan orang saat itu justru tidak percaya, semuanya terasa seperti mimpi, selalu ada perasaan terkesima, terutama ketika melihat bayi di tangannya.
Perasaan ini akan bertahan sangat lama, bahkan ada yang harus menunggu sampai anak dewasa, bisa jalan, lari, dan bicara, baru saat ayah dan anak lelaki itu selalu bersama, barulah tercipta perasaan terhubung darah.
"Bos, anak saya..." Larsson dengan emosi menggendong bayinya mendekati Yang Chengzhuo.
Yang Chengzhuo juga ikut senang, sambil tersenyum menepuk bahu Larsson, "Mirip sekali denganmu, cuma rambutmu terlalu panjang!"
"Akan kupotong! Nanti juga kubuat botak!" Larsson tertawa terbahak-bahak tanpa bisa menahan diri.
Yang Chengzhuo membeku. Tak disangka perubahan gaya rambut Larsson dari kunciran panjang menjadi botak ternyata karena anaknya.
“Henrik, sudah terpikirkan nama apa yang akan diberikan?” Paulus Bayer juga bertanya sambil terkekeh.
Larsson berpikir sejenak, lalu mengangguk, "Aku ingin menamai anakku Jordan!"
"Michael 'Manusia Terbang' Jordan?" Yang Chengzhuo terkejut.
Larsson jelas puas dengan efek ini, terkekeh sambil mengangguk, "Benar, dia idolaku."
"Pantas saja nomor punggungmu memilih 23!" Brehme menggelengkan kepala sambil tersenyum.
Yang Chengzhuo justru memikirkan lapisan lain - gerakan merayakan gol Larsson yang selalu memuntahkan lidah, ini mungkin juga ditiru dari idola Jordan-nya. Semua tahu bintang NBA itu menyerang sambil menjulurkan lidah selamanya, hal ini telah menjadi salah satu tanda pengenal khas Michael Jordan.
"Jordan? Larsson!" Dalam hati Yang Chengzhuo merasa agak canggung, tapi melihat kegembiraan Larsson, ia tak kuasa memuji.
Yang terakhir jelas-jelas berniat memutuskan seperti ini, meskipun orang tuanya merasa nama itu tidak terlalu bagus, tapi anak itu miliknya, siapa pun tidak berhak ikut campur, sehingga akhirnya mengikuti keinginannya.
Keluarga itu ribut-ribut di luar ruang bersalin sampai perawat di dalam tidak tahan keluar mengingatkan, "Hei, kalian keterlaluan, ternyata sudah membawa kabur bayi sementara ibunya dibuang sendirian di ruang bersalin!"
Sekarang semua orang tidak tahan tertawa terbahak-bahak, Larsson baru menyerahkan anaknya ke orang tuanya, lalu terbang secepat kilat untuk menjenguk istrinya.
Yang Cheng dan dua rekannya tinggal sebentar lagi di rumah sakit, melihat persoalan sudah hampir selesai dibereskan, akhirnya mereka pun pergi lebih dulu.
Keluar dari rumah sakit, tak lama kemudian mereka tiba di Isola Bella milik Tony Violetti.
Kini Isola Bella bukan hanya menjadi perkumpulan pemain Kaiserslautern, tetapi juga tempat berkumpulnya fans Kaiserslautern. Hal ini karena Tony Violetti merupakan salah satu staf administrasi organisasi fans resmi terbesar klub, menjadikannya pengikut setia paling terkenal dari Setan Merah Bundesliga.
Mungkin karena hubungan ini, bisnis Isola Bella semakin berkembang. Tony Violetti bahkan langsung mengambil alih toko-toko di sebelah kiri dan kanan, lalu menembus dinding pembatasnya untuk melakukan perluasan skala operasi restoran.
Saat ini Isola Bella tidak hanya menyajikan masakan Italia, tetapi juga menyediakan hidangan Tiongkok dan Jerman - terutama masakan Tiongkok yang menjadi fokus utama.
Saat trio Yang Chengzhuo tiba di gerbang utama Isola Bella, mereka melihat papan nama restoran yang sedang menjalani renovasi eksterior. Brehme dan Paulus Bayer langsung tertawa terbahak-bahak, hampir saja menerjang ke arah Yang Chengzhuo dengan seluruh badan mereka.
“Hei, Yang Chengzhuo, Selamat datang! Selamat datang!”
Tony Violetti yang sudah melihat kedatangan Yang Chengzhuo dari dalam segera menyambut dengan sikap bersalah, lalu dengan penuh semangat mengajak pelatih muda paling populer 1. FC Kaiserslautern ini masuk ke restorannya.
“Tony, lu benar-benar jago banget sih urusan bisnis! Sampe berani nempel foto Bos di papan nama, gw kagum berat!” teriak Brehme sambil tertawa ngakak.
Tony Violetti cengar-cengir membawa trio ini ke ruang VIP nomor 1 - bekas lokasi Meja Nomor 1 yang dipartisi, “Andreas, lu harus paham, sekarang bisnis restoran susah. Gw harus kerja keras membangun jaringan ini. Udah gabung 1. FC Kaiserslautern, ya wajib dong manfaatin sumber daya yang ada.”
“Eh, jangan bilang begitu! Abis gw pake foto Yang Chengzhuo, langsung laris kayak api nembus langit-langit!”
Melihat Tony Violetti menggunakan trik penipuannya pada diri sendiri, Yang Chengzhuo ingin memaki tapi tak bersuara, akhirnya hanya bisa mengusir brengsek ini dari ruang privat. Makan siang hari ini tetap harus dia yang mentraktir!
Selama Yang Chengzhuo tidak kehidupan, Tony Violetti bisa setuju apa saja, langsung pergi menguruskan semuanya.
"Dasar licik seperti apa sih!" gerutu Yang Chengzhuo sambil tersenyum.
Tapi hubungannya dengan Tony Violetti memang seperti saudara sepenanggungan. Lagipula dia petinggi organisasi fans resmi klub, restorannya boleh menggunakan logo dan citra klub. Meski penggunaan potret Yang Chengzhuo agak melampaui kewenangan, tapi Yang Chengzhuo tak akan menuntut pertanggungjawaban - toh mereka sudah sangat akrab!
Tapi persoalan ini juga mengingatkan Yang Chengzhuo akan satu hal: haknya sepertinya harus dikelola dan dibangun jaringan dengan baik. Kalau tidak, semua toko-toko dan pusat perbelanjaan bisa asal menggunakan gambarnya, bukankah itu akan merusak citranya?
Cukup membayangkan suatu hari nanti pabrikan Jepang membuat boneka berisi udara berwajak dirinya dan menjualnya ke Eropa—Ya Tuhan...
Memikirkan ini, bulu kuduk Yang Chengzhuo langsung merinding. Ia bertekad harus mencari celah bicara dengan Haiti Krume. Gadis ini sangat berpengalaman di bidang ini, pasti bisa membantu.
Tak lama kemudian, masakan pun dihidangkan.
Di setiap acara yang dihadiri Yang Chengzhuo, hampir semuanya menu masakan Tiongkok. Awalnya Paulus Bayer dkk yang kurang suka masakan Tionghoa, setelah beberapa kali mencicipi, akhirnya jatuh cinta pada hidangan lezat ini. Ditambah lagi pelatihan intensif dari Yang Chengzhuo yang asli Tiongkok, keterampilan memasak masakan Tiongkok Tony Violetti berkembang pesat.
"Belakangan Florian Frings sepertinya agak menolak konten pelatihan baru yang kujadwalkan, Andreas. Cari celah untuk bicara dengannya!" Yang Chengzhuo memberi penjelasan sambil menyantap makanannya.
Frings sebelumnya bermain sebagai gelandang sayap dan bek sayap, bahkan dia adalah pemain serbaguna di lini belakang-tengah. Tapi setelah bergabung dengan 1. FC Kaiserslautern, Yang Cheng justru menempatkannya di posisi gelandang bertahan. Sebelumnya Yang Cheng pernah menyampaikan harapannya agar Frings bisa lebih meningkatkan kontribusi defensifnya, menjadi pengganti di posisi gelandang bertahan.
Memaksa pemain yang lebih menyukai peran organisasi atau tipe serangan untuk bermain di posisi bertahan, Yang Cheng bisa memahami penolakan Frings. Tapi ini merupakan win-win solution baik bagi Frings maupun 1. FC Kaiserslautern.
“Dunia sepakbola Jerman saat ini memang dipenuhi bakat-bakat cemerlang. Pemain seperti Effenberg, Fink, Jeremies sedang berada di puncak kejayaan. Namun dalam dua tiga tahun ke depan, ketika generasi ini mulai menua, tongkat estafet akan beralih ke tangan Ballack, Deisler, Schneider dan kawan-kawan.”
“Dari segi kemampuan, ciri khas Frings sangat mirip dengan Ballack. Keduanya serba bisa, memiliki dorongan kuat untuk menyerang, serta kemampuan tendangan jarak jauh yang memukau. Namun Frings kurang memiliki ketegasan Ballack. Dalam hal penyelesaian akhir dan teknik sundulan, ia jelas kalah. Jika ia nekat bersaing dengan Ballack di posisi gelandang tengah depan atau playmaker, nasibnya sudah bisa dipastikan tragis!”
“Bukan aku meremehkan Frings. Aku paham betul drama persaingan antara Kahn dan Lehmann. Selama Ballack masih ada, Frings hanya akan jadi figuran. Jika ia ngotot bermain di sayap kanan, Deisler dan Schneider jelas bukan lawan yang bisa ditaklukkannya. Meski serba bisa, di area sayap ia sama sekali tak punya keunggulan!”
"Sebaliknya, jika dia bermain sebagai gelandang bertahan, kesadarannya sangat menonjol. Mengingat latar belakangnya sebagai pemain serang, Dia pasti bisa menjadi gelandang bertahan serba bisa yang luar biasa. Asalkan kemampuan defensifnya meningkat, dengan Ballack di depan, Florian Frings di tengah, dan Kehl di belakang, poros tengah tim akan terbentuk. Bahkan setelah pemain seperti Effenberg, Fink, dan Jeremies keluar dari timnas, dia masih punya peluang menjadi inti tim nasional."
Brehme mendengar penjelasan Yang Chengzhuo. Meski terdengar terlalu optimis, ia harus mengakui bahwa jalan perkembangan yang direncanakan Yang Chengzhuo untuk Florian Frings memang lebih sesuai dengan realitas saat ini.
Di sayap, dia jelas tidak bisa bersaing dengan Schneider dan Deisler, bahkan Fritz lebih unggul darinya. Di lini tengah, pemain seperti Ballack, Nedvěd, Deco, dan Verón lebih menonjol. Jika ingin mendapatkan tempat di tim ini, dia harus mengubah diri dan menyesuaikan dengan kebutuhan tim.
Saat ini Florian Frings di posisi gelandang bertahan bahkan harus menghadapi persaingan dari Ridle, pemain muda lulusan akademi Kaiserslautern yang performanya bagus dengan eksekusi taktis tinggi. Namun Yang Chengzhuo sangat mementingkan Frings sehingga ingin membinanya secara khusus.
Tentu saja, jika Frings menolak berubah, Yang Chengzhuo akan tanpa ragu menjualnya lalu fokus mengasah Ridle.
Ini adalah gelandang tangguh yang nantinya bersinar di München 1860. Dengan sedikit latihan, dia bisa menjadi pengganti sempurna untuk Gattuso.
"Sepertinya kamu benar-benar bertekad melakukan rotasi skuad!" Paulus Bayer tersenyum.
Mulai putaran ke-6, jadwal Kaiserslautern padat berjejal dengan Piala Winners UEFA, Piala Jerman, dan Bundesliga. Mustahil menggunakan satu set skuad untuk tiga kompetisi sekaligus.
Namun rotasi saat ini berbeda dengan rotasi sebelumnya.
Rotasi di era Chemnitzer FC lebih sederhana, murni berdasarkan kondisi pemain dengan hanya satu kompetisi. Meski musim lalu juga ada rotasi, beberapa pemain tetap tak tergantikan. Tapi kali ini, Yang Chengzhuo harus menghadapi lebih banyak tantangan.
Jumlah pemain timnas bertambah, jadwal pertandingan timnas lebih padat. Kondisi pemain yang bolak-balik bertanding pasti terpengaruh, apalagi dengan tim yang bermain di tiga front. Performa tim pasti akan mengalami fluktuasi. Karena itu Yang Chengzhuo harus meningkatkan intensitas rotasi, bahkan termasuk Verón, Ballack, Nedvěd dkk. yang harus masuk dalam daftar rotasi.
"Apa kalian tidak melihat kondisi para pemain di lapangan latihan hari ini?" Senyum pahit mengembang di wajah Yang Chengzhuo.
Untuk mengatasi ini, ia bahkan mengubah jadwal latihan sore menjadi sesi pemulihan khusus, demi mengembalikan kondisi fisik para pemain.
Saat ini, setiap posisi di 1. FC Kaiserslautern memiliki setidaknya dua pemain hebat, kecuali peran penjaga tengah. Gattuso dianggap sebagai pasukan inti, Ridle menunjukkan performa bagus, sedangkan Florian Frings biasa saja. Kedua pemain terakhir tidak bisa memberikan rasa nyaman, sehingga rotasi tim akan terpengaruh.
Yang pertama terkena dampak adalah putaran keenam Liga Bundesliga dimana 1. FC Kaiserslautern di kandang sendiri harus menghadapi Stuttgart yang dipimpin Löw.
Dibandingkan dengan skuat utama di masa persiapan musim, pertandingan ini 1. FC Kaiserslautern menggunakan formasi tidak lengkap. Stuttgart justru menghemat energi untuk persiapan kompetisi, ditambah Löw berhasil menyesuaikan status tim dengan reorganisasi segitiga besi untuk menebus kekurangan serius Élber. Serangan Stuttgart tetap tidak boleh diremehkan.
Tapi Gattuso baru saja menyelesaikan 90 menit pertandingan tandang Italia melawan Georgia. Meski performanya menonjol dan berhasil mempertahankan skor imbang 0:0 untuk Italia, perjalanan panjang kembali ke klub ditambah jadwal melawan Stuttgart hanya 2 hari kemudian, serta akumulasi kelelahan dari perjalanan sebelumnya membuat Yang Cheng masih merasa ragu terhadap kondisi fisiknya.
Kecemasan serupa juga dialami terhadap Kehl, Chivu, dan Kocian. Di lini tengah, Verón dan Denílson sudah pasti absen. Pemain seperti Ballack, Nedvěd, Salihamidžić—terutama Salihamidžić yang bahkan bermain penuh dalam dua pertandingan kualifikasi timnas pada 6 dan 10 September—semua terpapar risiko kelelahan.
Situasi ini memaksa Kaiserslautern melakukan restrukturisasi skuad secara besar-besaran.
Singkat kata: masa jeda internasional adalah bencana.
……
……
13 September 1997, Stadion Fritz Walter
Yang Chengzhuo memainkan formasi 451 dalam pertandingan ini. Kiper tetap Inkh, lini belakang terdiri dari Dede, Lúcio, Kocian, dan Fritz. Gelandang diisi Frings dan Deco. Sayap kiri dipegang bintang muda akademi Ridle, posisi tengah ditempati Schneider, sayap kanan Deisler, dengan striker tunggal Klose.
Dampak pertandingan timnas bagi Kaiserslautern sangat berakibat fatal. Terutama dalam dua minggu ini, FIFA mengatur dua putaran pertandingan timnas pada tanggal 6 dan 10 September, sementara jadwal Bundesliga baru dimulai pada tanggal 12.
Jelas terlihat bahwa penjadwalan ini mutlak merugikan Kaiserslautern.
Stuttgart pimpinan Löw yang bertandang ke kandang lawan tetap mengusung sepak bola ofensif, berusaha berperan sebagai tamu. Namun Kaiserslautern di kandang sendiri juga bukan lampu hemat minyak, langsung menerapkan taktik permainan yang sangat aktif dan agresif sejak babak pertama.
Kedua tim sama-sama terkena dampak pertandingan timnas, kondisi pemain terlihat lesu dan kelelahan, banyak kesalahan antar-pemain, namun sama-sama menggenggam kesempatan.
Klose si pemain muda hanya butuh 7 menit setelah kick-off, memanfaatkan tendangan sudut untuk menyundul masuk mencetak gol spektakuler, membantu 1. FC Kaiserslautern unggul skor.
Tapi di menit 29, dribel Florian Frings direbut lawan, Stuttgart melancarkan serangan balik melalui Bobic yang menaklukkan gawang Kaiserslautern, menyeimbangkan skor.
Di babak kedua setelah bertukar sisi, Yang Chengzhuo memberikan dorongan maksimal di garis tengah, berharap pemain bisa mengatupkan gigi dan mengalahkan lawan di momen genting. Schneider kembali menjadi penyelamat dengan gol di menit ke-59 yang mengembalikan keunggulan Kaiserslautern.
Namun hanya 2 menit berselang, gol Balakov membuat kedua tim kembali ke garis start yang sama.
2：2，Ini merupakan hal yang sangat langka sejak Yang Chengzhuo melatih 1. FC Kaiserslautern, di mana timnya kebobolan 2 gol dalam satu pertandingan.
Secara situasi pertandingan, para pemain terlihat kelelahan, perjalanan pulang-pergi memberi dampak besar sehingga pelaksanaan taktik teknik tim mereka menjadi kurang efektif.
Meski para pemain bertekad mengatupkan gigi bertahan, kelelahan fisik membuat mereka tampak berminat tetapi tak berdaya.
Tak hanya 1. FC Kaiserslautern, bahkan pemain Stuttgart pun menunjukkan sikap lelah setelah menit ke-70. Balakov yang telah bermain penuh untuk Bulgaria juga mulai terseret, meski Stuttgart tidak bertanding di tengah pekan sementara Kaiserslautern harus ke Islandia untuk babak penyisihan Piala Winners UEFA.
Dalam kondisi ini, Löw memilih mengerahkan pasukan inti, sedangkan Yang Chengzhuo masih menyimpan keraguan.
Tapi Löw salah menebak satu hal: Meski Yang Chengzhuo melakukan penghematan, itu tak berarti dia rela menerima hasil seri, apalagi kekalahan. Selama ini dia telah mempersiapkan senjata rahasia khusus untuk pertandingan ini.
Baru pada menit ke-75 babak kedua, Yang Chengzhuo mengerahkan senjata rahasianya.
Sosok yang muncul adalah Larsson yang kemarin baru saja menemani istrinya melahirkan anak laki-laki di Rumah Sakit!
