Musim dingin semakin dekat. Siang hari semakin pendek. Latihan sore dimajukan menjadi pukul 4.
Pukul 3:45, para pemain keluar dari kamar masing-masing, berkumpul di ruang ganti, mengenakan seragam latihan, lalu menuju lapangan.
Sesuatu yang sangat mengejutkan mereka terjadi!
Ronaldo yang sebelumnya sudah marah dan pergi, ternyata sudah berdiri di lapangan latihan mengenakan seragam training. Di sampingnya berdiri pelatih kepala tim Yang Chengzhuo yang sedang menunjuk fasilitas latihan sambil menjelaskan sesuatu.
Selama periode ini, hubungan keduanya memang tegang. Banyak masalah latihan Ronaldo yang belum terjawab. Kini semua pertanyaan itu dilontarkannya tanpa ragu, sementara Yang Chengzhuo menjawab dengan detail. Interaksi mereka terlihat sangat harmonis.
"Ada apa ini?" Para pemain bertanya-tanya dalam hati.
Lúcio mengawasi Ronaldo dengan penuh kewaspadaan, khawatir si playboy ini akan memperdaya bosnya dengan bujuk rayu.
Setelah tiba di lapangan, para pemain melakukan pemanasan lalu berbaris dalam satu barisan untuk memulai sesi latihan.
Ronaldo tetap berdiri di sebelah Yang Chengzhuo, sama sekali tidak bermaksud bergabung dengan barisan.
Setelah semua orang berdiri rapi, Yang Chengzhuo baru menepuk bahunya dengan dorongan, memberi isyarat agar dia mendekat.
"Saya minta maaf atas kejadian belakangan ini, mohon dimaafkan sifat asli saya yang semena-mena!" Ronaldo sedikit membungkuk, ekspresinya menunjukkan kesungguhan.
"Masuklah!" Yang Chengzhuo datang ke sampingnya, menunjuk formasi berbaris rapi.
Ronaldo segera kabur kembali ke tengah tim.
Melirik para pemain yang hadir, beberapa di antaranya bahkan sampai sekarang masih sulit dipahami sifat aslinya oleh Yang Chengzhuo. Namun ada juga yang telah mengikuti perjalanannya, melewati cobaan dan ujian—mereka inilah yang bisa dipercaya sepenuh hati, menjadi penghalang magis yang diandalkannya.
"Persoalan itu sudah masa lalu!" Kalimat pertama Yang Chengzhuo langsung menghapus kebingungan dalam hati para pemain.
“Aku yakin media-media di seluruh dunia akan menggoreng habis-habisan persoalan ini, terutama media Italia yang ingin dunia kacau. Mereka pasti takkan melewatkan kesempatan ini untuk melihat kita bernasib sial!”
Para pemain tak henti-hentinya mengangguk setuju. Setelah kekalahan sebelumnya, di momen ini mereka ingin membalas kekalahan.
“Aku sudah berdiskusi dengan klub. Setidaknya sampai pertandingan Derby melawan AC Milan, kami tak akan memberikan klarifikasi apapun. Pelatihan akan dilakukan secara sepenuhnya tertutup. Semua pemain dilarang keras menerima wawancara dari dunia luar - bahkan satu kata pun tak boleh bocor! Daftar pertandinganku harus tetap menjadi misteri bagi Zaccheroni sampai detik terakhir sebelum pertandingan!”
Yang Chengzhuo telah mencapai konsensus dengan Ronaldo. Dalam Derby kali ini, Ronaldo akan tampil sebagai starter. Ventola memang punya potensi bagus, tapi belum memiliki kekuatan untuk menjadi tulang punggung tim Inter Milan. Meski mencetak gol saat melawan Juventus, dia masih melewatkan banyak peluang.
"Jika menggunakan Zamorano untuk menggantikannya, Yang Chengzhuo akan khawatir Ventola merasa tersinggung. Tapi dengan Ronaldo, dia seharusnya menyadari kemampuan diri!"
"Apalagi, jika Ventola menyimpan kebencian karena penyesuaian Yang kali ini, maka dia jelas hanya akan menjadi serigala bermata putih yang tak bisa dijinakkan. Tidak layak bagi Yang untuk terus menghabiskan tenaga demi dia."
"Kuberi peringatan keras: Siapa yang menerima wawancara sebelum pertandingan, akan kukirim ke Interello!"
Interello terletak di utara kota Milan, merupakan kamp pelatihan Inter Milan. Sejak Yang Chengzhuo menjabat, belum ada pemain yang dihukum ke sana. Ini membuktikan tekad baja Yang untuk menyembunyikan informasi.
"Mulai latihan!" Setelah berkata demikian, Yang melambaikan tangan memberi tanda dimulainya sesi latihan.
Dalam latihan, Yang sengaja mengatur kombinasi striker ganda Ronaldo-Van Nistelrooy. Dua penyerang ini sangat cocok dengan sistem taktisnya, terutama di sektor serangan.
Kedua pemain adalah striker dengan efisiensi mencetak gol yang tinggi, namun memiliki karakteristik yang sama sekali berbeda.
Ronaldo seimbang dalam penggunaan kaki kiri dan kanan. Meski header merupakan kelemahannya, kecepatannya sangat tinggi terutama daya ledak seketika yang nyaris mampu menghancurkan bek lawan manapun. Pelanggaran individu dan teknik satu-guru-satu-murid adalah keahlian utamanya. Begitu kemampuannya muncul, tak ada yang bisa menghentikannya.
Keunggulan Van Nistelrooy terletak pada insting finisher di wilayah terlarang. Kesadaran menginterupsi umpan dan kemampuan mencetak golnya tak tertandingi di dunia. Setelah diasah oleh Yang Chengzhuo, mantan gelandang ini mencapai tingkat tak tertandingi dalam teknik gerakan tipuan diikuti tendangan tiba-tiba.
Namun yang paling dihargai Yang adalah kemampuannya mundur ke area tengah. Saat ujung tombak tiba-tiba menarik diri, ini bisa mengalihkan perhatian bek lawan sekaligus membuka ruang kosong di garis pertahanan, menyediakan medan gaya bagi Ronaldo untuk menerobos masuk.
Yang Chengzhuo selalu yakin, jika dua striker bisa memiliki koordinasi yang harmonis, tidak ada pertahanan di seluruh Italia yang mampu menghentikan mereka. Bahkan kombinasi ini jauh melebihi duet Ronaldo+Vieri yang dirancang Moratti di kehidupan sebelumnya.
Semua pemain bisa merasakan betapa Yang Chengzhuo mengandalkan Ronaldo dalam latihan. Tapi striker Brasil ini tidak mengecewakan harapan besar pelatihnya. Performanya sangat menonjol, koordinasinya dengan Van Nistelrooy terasa alami seolah sudah ada sejak lahir.
Meski hanya sesi latihan internal 90 menit, semua orang tahu: selama bebas cedera dan penyakit, Ronaldo+Van Nistelrooy akan menjadi pasukan inti lini depan Inter Milan. Dengan Baggio di belakang mereka, trisula lini depan Nerazzurri sudah mencapai wujudnya yang sempurna.
Tapi semua ini berlangsung tanpa sepengetahuan media.
……
……
Dugaan Yang Chengzhuo tepat. Setelah kejadian manajer Ronaldo menyerang keras Yang Chengzhuo, seluruh dunia sepakbola Italia bahkan alam semesta sepakbola global terguncang.
Ini menandakan striker peringkat pertama di dunia saat ini akan resmi berkonfrontasi total dengan pelatih kepala baru Inter Milan!
Media-media Italia yang udah dari dulu menyimpan kebencian terhadap aksi "menang terus tak mau berhenti" Yang Chengzhuo, kini mendapat kesempatan langsung melakukan tekanan habis-habisan. Terutama dalam beberapa hari berikutnya, berita-berita miring berdatangan berturut-turut: Mulai dari Juventus mengajukan tawaran ke Inter Milan, lalu Lazio ingin mendapatkan Ronaldo, sampai AC Milan yang ingin memadukan Ronaldo dengan Shevchenko di garis depan, dan lain-lain.
Real Madrid, Barcelona, Manchester United... Hampir seluruh tim elit Eropa terkemuka dikaitkan dengan Ronaldo, terutama setiap transfer yang terlihat begitu nyata. Ini membuat semua orang khawatir dengan situasi Inter Milan selanjutnya. Apakah tim yang baru saja keluar dari kabut gelap ini akan kembali terperangkap dalam lumpur keputusasaan?
Para wartawan dengan gila-gilaan mengetuk gerbang Via Durini 24. Mereka mengajukan permohonan wawancara di depan markas Pinetina, namun semua ditolak. Mulai sekarang, Inter Milan akan memberlakukan blokade berita ke dunia luar hingga pertandingan Derby selesai.
Tindakan tidak merespons ini kembali memicu berbagai hipotesis dari luar, termasuk dari pelatih kepala AC Milan Zaccheroni!
……
……
Di kantor pelatih kepala Zaccheroni di markas pelatihan Milanello, berbagai bisikan terus bergulir.
Meski pertandingan Derby antara AC Milan dan Inter Milan suasana nya jelas lebih sedikit dibanding Real Madrid vs Barcelona, atau Manchester United vs Liverpool, bahkan banyak pertukaran pemain antar kedua tim, tetap merupakan pertandingan krusial yang sengit. Bukan hanya demi 3 poin liga, tapi juga untuk menekan rival satu kota.
Zaccheroni menatap koran di depannya. Judul utama yang paling mengerikan adalah "Ronaldo Membelot ke Juventus". Ini jelas kabar yang membuat banyak fans Inter khawatir, sekaligus menggembirakan para lawan mereka.
"Blokade berita Inter masih berlanjut, tidak ada klarifikasi maupun kabar apapun." Asisten itu tersenyum penuh keyakinan, terlihat lebih percaya diri menyambut pertandingan akhir pekan dibanding sebelumnya.
"Ini jelas persetujuan diam-diam! Mereka hanya takut mempengaruhi laga akhir pekan!"
Seketika seluruh orang di kantor itu tertawa lepas, suasana pun terasa sangat santai.
"Desas-desus ketidakharmonisan antara Ronaldo dan Yang Chengzhuo sudah ada sejak lama, bahkan sejak periode pertandingan pemanasan sudah beredar kabar bahwa Yang Chengzhuo mau memblokir Ronaldo. Kini Ronaldo menyuruh manajernya menyerang keras Yang Chengzhuo, ini sama sekali bukan hal yang mengejutkan."
"Dengan insiden serangan keras kali ini, estimasi ulang menunjukkan takdir Ronaldo dengan Inter Milan sudah sampai akhir."
"Sekalipun suasana mencekam di Inter Milan, kekuatan tim ini tetap tidak boleh diremehkan!" Kemampuan Alberto Zaccheroni mempertahankan posisi pelatih kepala AC Milan, sifat tenang dan introspektif menjadi alasan utama kesuksesannya.
"Aku terus mempelajari pertandingan kemenangan mutlak Inter Milan di kandang lawan Juventus, terutama cara serangan trisula lini depan tim ini yang memiliki banyak transformasi, benar-benar mustahil diantisipasi!"
Zaccheroni bukanlah tipe pelatih kepala yang nekat menyerang. Dia termasuk kategori klasik yang percaya "selama gol yang dicetak lebih banyak daripada kebobolan, pasti menang". Oleh karena itu, setiap kali menganalisis pertandingan, dia selalu memulai dari aspek pertahanan.
Dalam laga Inter Milan melawan Juventus, serangan Nerazzurri benar-benar mencerahkan. Baik pergerakan Ventola, Van Nistelrooy, dan Baggio, maupun penyusupan mendadak Nedvěd dan Van Bommel dari belakang, semuanya sangat mengancam. Zambrotta dan Panucci juga kerap melakukan overlap tiba-tiba di sayap.
Meski kerangka taktik tim ini masih dalam tahap pembentukan dan belum melalui proses penyesuaian yang matang, Zaccheroni tetap harus waspada. Bagaimanapun, daya gedor skuad ini sungguh sulit diantisipasi.
"Pada pertandingan ini, sistem 3 bek harus semakin memperkuat kontrol dan pertahanan area. Harus terus ditekankan, jangan sampai para pemain terkecoh oleh pergerakan dan pertukaran posisi Inter Milan. Mereka harus kokoh menjaga posisi masing-masing, menguasai area yang dijaga. Gelandang perlu memperhatikan perlindungan di sayap, terutama Gattuso."
Para asisten langsung mencatat semua perkataan Zaccheroni di buku catatan mereka, bersiap untuk menanamkan informasi ini ke para pemain selama sesi latihan.
Gattuso adalah rekrutan andalan Zaccheroni. Setelah bergabung dengan AC Milan, ia segera menjadi gelandang tangguh Legiun Merah-Hitam. Performa gemilangnya membuat media Italia menjulukinya "Davids baru", bahkan disetarakan dengan Edgar Davids sang legenda Juventus - menunjukkan betapa media menggembar-gemborkannya.
Bukan hanya dari segi popularitas, dalam taktik pun Gattuso menjadi senjata andalan Zaccheroni di lini tengah.
"Ini juga berkat cara penggunaan Gattuso oleh Yang Chengzhuo di masa lalu. Zaccheroni mengadopsi satu set cara penggunaan ala Yang Chengzhuo, memungkinkan Gattuso menyatu dengan baik ke dalam sistem serangan-pertahanan AC Milan."
"Inter Milan di stadion kandang. Dengan sifat asli Yang Chengzhuo, dia pasti akan menyerang, dan memusatkan kemampuan bertarung utamanya pada Van Nistelrooy. Costa Curta harus benar-benar mengawasi pemain ini, tidak membiarkannya semudah itu mendapatkan kesempatan. Sedangkan Ventola, pemain ini masih kurang berpengalaman. Asal tetap di posisi bertahan dan tidak tertarik keluar zona, ancamannya akan berkurang drastis!"
"Apakah Yang Chengzhuo akan menggunakan Zamorano?" tanya seorang asisten.
"Penampilan Ventola saat melawan Juventus memang biasa-biasa saja, banyak membuang-buang peluang. Ditambah usianya yang masih muda, tidak menutup kemungkinan Yang Chengzhuo akan memainkan Zamorano yang lebih berpengalaman dan bisa stabil dalam situasi genting."
"Zaccheroni berpikir sejenak, lalu menggelengkan kepala, 'Tidak. Usia Zamorano sudah tidak muda lagi. Kekuatan mengerikan seperti masa kejayaan Ivan sudah lama hilang. Ditambah kesempatan tampil musim ini sangat terbatas, Yang Chengzhuo tidak akan memainkannya di pertandingan seperti ini!'"
Semua orang merasa penjelasan ini sepenuhnya logis.
Di laga Derby, tak ada yang rela kalah! Tak ada yang mau sembarangan mengambil risiko!
"Jika Inter Milan menyerang, kita akan mainkan pertahanan-balik! Garis pertahanan mereka suka maju ke depan - biarkan mereka melakukannya!"
Keunggulan utama strategi pertahanan-balik adalah memanfaatkan ruang kosong. Tekanan ofensif Inter justru memberi ruang balik untuk AC Milan. Cukup 10 umpan akurat dalam satu pertandingan - meski hanya 1 yang berhasil - itu sudah cukup untuk menghancurkan Inter! Dengan kemampuan Shevchenko, sekali serangan balik tergoda, gol spektakuler sudah 90% pasti terwujud!
"Pertandingan ini HARUS kita menangkan!" teriak Zaccheroni dengan keras memotivasi timnya.
Sebagai juara bertahan Serie A musim ini, awal liga AC Milan adalah 2 menang 4 imbang. Meski tak terkalahkan, tapi kesenjangan dengan Lazio dan Juventus yang berada di peringkat depan semakin melebar.
Di putaran sebelumnya Juventus kalah dari Inter Milan, AC Milan mendadak memangkas kesenjangan. Tapi jika di putaran liga ini tidak bisa mengalahkan rival satu kota, kemenangan yang baru saja diperoleh dengan susah payah akan sia-sia belaka.
"Inter Milan saat ini dalam suasana mencekam, kondisi internal tidak stabil. Inilah timing optimal untuk mengalahkan mereka! Jika bisa meraih kemenangan besar di kandang lawan, pasti akan sangat meningkatkan semangat tim!"
"Ya, momentum gol Shevchenko musim ini sangat kuat. Saat ini sedang bersaing ketat dengan Vieri untuk gelar pencetak gol terbanyak. Keinginan mencetak gol-nya sangat besar, aku yakin dia pasti bisa meraih gol di pertandingan ini!"
Para asisten saling bersahutan, membuat Zaccheroni yang mendengarkan tak kuasa menahan senyum.
AC Milan saat ini kondisinya hampir sama dengan Inter Milan. Sebagai juara bertahan, situasi mereka juga tragis, terutama di awal liga langsung tertinggal jauh dari Juventus dan Lazio, ditambah performa buruk di babak grup Liga Champions. Ini membuat beban di pundak Zaccheroni semakin berat.
Jika bisa mengalahkan Inter Milan di pertandingan ini, pasti akan menjadi peluang yang sempurna!
Kebetulan, Inter Milan sedang dalam kondisi fluktuatif dan tidak solid... Sungguh kesempatan langka yang tak terulang!
……
……
Zaccheroni sedang berkhayal, di luar juga ada banyak wartawan yang sama-sama berkhayal.
Saat mereka muncul di tempat pertemuan Via Durini 24, hampir setiap orang membawa hasrat untuk menyaksikan tontonan menarik, terutama media seperti La Stampa Torino yang terpaksa meminta maaf kepada Yang Chengzhuo.
Mereka bahkan dalam hati kecil yang pengecut berharap, apakah Yang Chengzhuo akan muncul dengan wajah masam penuh kekhawatiran?
Atau mungkin dia sama sekali tak tahan tekanan dan mengalami retakan parau total di luar kendali?
Tak satu pun dari mereka yang keberatan menuangkan garam di luka, menggunakan fakta berdarah-darah untuk mengingatkan si Tionghoa: Ini adalah Serie A, liga dengan persaingan tersengit di alam semesta!
Tapi saat menyaksikan Yang Chengzhuo muncul dengan senyum santai didampingi Facchetti, semua terpana seperti melihat keajaiban - inikah Sang Kaisar yang konon hampir muntah darah karena ulah Ronaldo?
"Halo, semuanya!" Yang dengan sengaja membuat jijik mengangkat tangan memberi salam pada gerombolan wartawan ini.
Seketika seluruh jurnalis itu membeku dengan ekspresi kaku.
Pasti dia cuma pura-pura! Sok tegar!
Namun Tidak bisa disangkal, senyum Yang Chengzhuo tidak pernah meninggalkan wajahnya. Jawabannya tetap tajam seperti biasa, hanya menolak menjawab semua pertanyaan terkait Ronaldo.
Semakin dia berpura-pura seperti ini, wartawan di bawah semakin menganggap tindakannya berpura-pura. Akhirnya mereka mulai mengarahkan topik pembicaraan ke Ronaldo.
Yang Chengzhuo dan pejabat humas telah memiliki keharmonisan tak terucap sebelumnya: Begitu pertanyaan menyentuh Ronaldo, Yang langsung diam sambil tersenyum. Pejabat humas akan mengingatkan wartawan untuk angkat tangan menjawab, mengabaikan pertanyaan sebelumnya.
Setelah beberapa kali seperti ini, para wartawan di TKP akhirnya menerima fakta: Hari ini anggota ini sengaja tidak ingin menyebut Ronaldo, membuat hati mereka kehilangan gairah.
“Permisi, Tuan Yang Cheng, sebelumnya pelatih kepala AC Milan Zaccherooni menyatakan pasti akan meraih kemenangan dalam Derby akhir pekan. Dia bilang sudah menemukan cara mengatasi Inter Milan. Bagaimana pendapat Anda?” Seorang wartawan terpaksa mengalihkan topik.
Yang Cheng diam sejenak, setelah mendengar pertanyaan itu barulah tersenyum bahagia mengambil mikrofon. "Saya juga bisa bilang sudah punya cara mengalahkan AC Milan. Ngomong apa pun sebelum lomba percuma, kuncinya tetap di lapangan!"
Sampai di sini, tiba-tiba muncul niat licik dalam otak Yang Cheng. Ia memandangi para wartawan di bawah dengan licik, bertanya: "Saya tebak, sekarang banyak dari kalian yang curiga, bahkan yakin kami akan kalah di Derby. Bagaimana kalau kita bertaruh lagi?"
Ini benar-benar provokasi terang-terangan!
Ucapan Yang Chengzhuo langsung mengingatkan para wartawan yang hadir pada permintaan maaf pencerahan beberapa hari lalu, yang membuat mereka semua mengalami masalah masing-masing. Kini saat dia mengajak bertaruh lagi, satu per satu dari mereka mulai ragu.
Melihat para wartawan di bawah panggung tersenyum pahit dengan canggung, Yang Chengzhuo tahu usahanya gagal. Para anggota ini pasti sudah kapok.
Meski ada sedikit penyesalan, namun dalam hati terasa sangat puas. Ini seperti baru saja menampar para wartawan beberapa waktu lalu, lalu hari ini dengan sikap arogan bertanya: "Mau lagi?"
Perasaan ini dibandingkan dengan sikap Inter Milan yang selama ini menahan diri dan diam, sungguh jauh lebih memuaskan!
