"Untuk momen ini, brengsek itu seharusnya mau bicara kan?"
"Iya! Kalau tidak ngomong sesuatu, kita tidak bisa lapor tugas!"
"Anggota sialan itu! Di depan media asing banyak omong, di depan kita malah menutup ritsleting!"
……
Di lokasi konferensi pers Stadion Giuseppe Meazza, para wartawan media Italia berbisik-bisik.
Saat ini, Yang Chengzhuo mutlak menjadi pelatih kepala paling menyedot perhatian media di dunia sepakbola - karena keunikannya yang luar biasa.
Bagaimana penjelasannya?
Sejak berani melawan Moratti dalam perang air liur, membocorkan bahan eksklusif dunia sepakbola Italia, terang-terangan mengkritik wasit - sejak permulaan itu, ia menjadi primadona media. Semua fans menyukai konten-konten seperti ini.
Fans Inter Milan senang melihat pelatih kepala yang mereka hormati mengumpat lawan-lawannya di koran; sementara fans non-Inter Milan justru merasa marah dan meluapkan kekesalan setelah membaca pernyataan Yang Chengzhuo.
Baik yang pertama maupun yang terakhir, keduanya sama-sama bisa memacu penjualan koran!
Wartawan meski tahu mereka pasti akan diejek nanti, tetap nekat datang menerima tantangan. Sebab tanpa sensasi, koran esok pagi tak akan laku. Kalau koran tidak laku... yah, mereka harus menyaksikan wajah memilukan pemimpin redaksi yang baru kehilangan istri.
Dan nasib para pekerja lepas malang ini pasti lebih mengenaskan daripada bos mereka!
Sudah lama menunggu, bahkan Ancelotti si kalah pun sudah datang. Tapi pelatih tim tuan rumah Yang Chengzhuo masih belum terlihat.
Setelah menunggu Ancelotti selama 5 menit hingga mulai tidak sabar dan meragukan apakah Yang Chengzhuo akan datang, barulah ia muncul terlambat. Sayangnya, Paulus Bayer ikut serta.
"Orang Jerman yang ikut campur ini!" Banyak yang mengutuk dalam hati di bawah panggung.
Paulus Bayer sendiri juga ingin menangis - dia dipaksa datang!
"Ahem, Hah... Tuan Yang Cheng hari ini TIDAK AKAN menjawab pertanyaan apa pun!" Paulus Bayer merasa canggung. Ia meragukan apakah dalam hidupnya pernah dibenci sedemikian banyak orang secara langsung.
"Tuan Yang, keterlaluan sekali tindakanmu!" Seorang wartawan langsung berdiri.
"Benar! Sungguh keterlaluan!" Yang lain menyusul.
Satu per satu mereka bangkit, namun Yang Chengzhuo tetap diam di kursinya, hampir-hampir bersila.
Melihat sikapnya, para wartawan di TKP sama sekali tidak bisa menahan amarah.
"Jika kamu terus bersikap seperti ini, kami akan mempertimbangkan untuk menghapus semua pemberitaan terkait Inter Milan dari koran kami mulai hari ini sebagai bentuk protes terhadapmu!" wartawan La Stampa Torino mengancam dengan kesal.
Yang Chengzhuo mengangkat bahu, membuat gerakan mengundang.
Jelas terlihat, gerakan ini percuma baginya!
Selama dia dan Inter Milan-nya terus meraih kemenangan, para wartawan ini tidak bisa berbuat apa-apa. Bukan Inter Milan, lalu mau menulis tentang apa?
"Kami pasti akan melaporkan hal ini ke asosiasi sepakbola! Ketidakkooperatifanmu melanggar peraturan asosiasi!" ancam wartawan lain yang berdiri.
Yang Chengzhuo tetap diam, malah mengambil ponselnya sementara tangan kanannya menghitung detik dengan melipat jari.
Penghinaan yang mengabaikan keberadaan wartawan di TKP ini benar-benar melukai harga diri.
Tapi apakah ini bisa menandingi serangan mereka terhadap Inter Milan sepanjang season ini?
"Yang Cheng tahu para wartawan ini tidak mudah, mereka juga hanya menjalankan perintah. Tapi sayangnya, dia terpaksa membalas dendam pada mereka—karena ini adalah bentuk perlawanan dan pembalasan terhadap orang-orang di belakang layar media!"
Dengan keras menepuk tangan, "Waktu habis!"
Yang Cheng berdiri, membawa Paulus Bayer, berbalik dan pergi. Ditinggalkannya para wartawan yang membeku bodoh, serta seorang Ancelotti yang cemberut—dia merasa diri telah berubah jadi figuran yang menyedihkan!
……
……
"Saya sangat puas dengan performa pemain. Mengalahkan Juventus memang langkah besar dalam perjalanan menuju gelar juara. Tapi kita tak boleh sombong atau puas diri, karena masih ada 4 laga tersisa—segala sesuatu masih mungkin terjadi!"
Seperti berganti topeng, saat Yang Cheng keluar dari konferensi pers dan tiba di pintu masuk lorong stadion, langsung diwawancarai banyak media asing. Kali ini dia sangat kooperatif, bahkan terus berbicara panjang lebar tentang tren liga.
“Saya harap pemain saya bisa…” Tapi saat melihat koran La Stampa Torino dan beberapa media Italia lainnya mendekat, dia langsung bungkam, lalu membuat gerakan mengunci mulut ke arah para wartawan tersebut.
Di TKP, banyak yang spontan tertawa. Mereka tak menyangka Yang Chengzhuo memiliki sisi kekanak-kanakan seperti ini.
Kini dia persis seperti anak kecil yang sedang ngambek tidak mau bicara dengan siapa pun!
Para wartawan Italia campur aduk antara kesal dan terhibur, terpaksa mundur dengan kecewa. Meski gagal mewawancarai Yang Cheng, mereka bisa mengutip dari media lain untuk edisi besok – meski… sungguh memalukan!
“Tuan Yang Cheng, sejak awal musim hingga kini Inter Milan akhirnya berhasil merangkak ke puncak klasemen. Kini kalian adalah kandidat terkuat juara Serie A. Bagaimana perasaan Anda tentang performa tim musim ini? Adakah rencana pengembangan untuk musim depan?” Grant Neck bertanya dengan senyum lebar.
“Sangat puas, bisa meraih prestasi seperti ini di season pertama setelah mengambil alih tim, saya sangat bangga pada pemain-pemain saya. Tapi kami tidak akan berpuas diri. Musim depan kami akan ikut kompetisi Eropa dan terus memperkuat skuad karena kami tidak akan menyerah memperebutkan gelar juara manapun!”
“Ini contoh gaya khas Sang Kaisar!” Grant Neck terkekeh.
“Apa Anda tidak khawatir tim akan mengalami kekalahan mengejutkan dalam 4 pertandingan tersisa sehingga gelar juara direbut klub lain?”
“Tentu. Karena itu saya selalu mengingatkan pemain: Jangan fokus ke papan poin atau gelar juara. Pusatkan perhatian pada lawan pertandingan berikutnya. Jika kami bisa mengalahkan setiap lawan di tiap laga, maka gelar itu pasti menjadi milik kami!”
“Moratti menyatakan sebelum pertandingan, selama masa skors Anda, Anda menyuruh Charlize Theron berpura-pura jadi pacar lalu melalui dia menghindari pengawasan untuk menghubungi asisten di bangku pelatih via telepon, mengontrol lomba dari jarak jauh. Ini melanggar aturan. Dia akan mengajukan proposal tuduhan ke asosiasi sepakbola. Apakah Anda khawatir?”
Yang Chengzhuo mengangguk dengan serius, terkekeh: “Khawatir, tentu khawatir. Tapi saya ingin balik bertanya, Tuan Moratti, urusan apa yang kau sok pusingin? Si empunya masalah saja tidak terburu-buru, kau ngapain heboh?”
“Di Tiongkok ada pepatah: Kaisar tidak gusar, kasim yang kebakaran jenggot – persembahkan ini untuknya!”
Para wartawan awalnya bingung memaknai kalimat ini. Tapi setelah pulang dan membuka kamus Mandarin untuk memahami artinya, mereka hampir mati tertawa.
Bukankah ini memutar-mutar kata untuk menghina Moratti sebagai kasim?
"Keesokan harinya, seluruh koran besar Eropa memuat berita Inter Milan mengalahkan Juventus dengan skor 2-0. Hampir semua tim meramalkan gelar juara liga Serie A musim ini akan jatuh ke tangan Inter Milan."
"Ini merupakan gelar juara liga pertama Inter Milan dalam sepuluh tahun terakhir, sekaligus kejuaraan pertama yang berhasil mereka raih di dunia sepakbola Italia!"
"Kaisar Yang Chengzhuo berhasil mengantarkan keistimewaan ini untuk Inter Milan di season pertamanya sebagai pelatih. Pencapaian ini tak hanya meningkatkan semangat tim secara signifikan, tapi juga memicu harapan besar terhadap performa Inter di kompetisi Eropa musim depan."
"Kegagalan total tim-tim Italia di kompetisi Eropa musim ini - baik Liga Champions maupun Piala Alliance di perempat final sama sekali tidak ada perwakilan Italia - jelas bertolak belakang dengan julukan 'Liga Kecil Piala Dunia' yang disandang Serie A."
“Tak diragukan lagi, sepakbola Italia sedang memasuki kesalahpahaman. Dari sudut pandang taktik teknik, bahkan bisa dikatakan telah tertinggal dari lawan. Pelatih Valencia, Cuper, pernah mengejek bahwa tim-tim Italia demi meraih kemenangan dalam suatu pertandingan, bisa bermain dengan sangat buruk, bahkan menggunakan segala cara. Namun mereka sendiri justru bangga akan hal ini.”
Legenda sepakbola Italia, Sacchi, mengkritik tajam dalam kolom khusus【Gazzetta dello Sport】.
“Jika saya diminta memilih tim paling menarik di Serie A musim ini, jawabannya pasti Inter Milan. Kedatangan otoriter Sang Kaisar telah membawa perubahan luar biasa bagi tim ini. Tidak hanya menyuntikkan sikap tegas dan darah bersaing ke dalam Inter yang selama ini lemah dan sering gagal di momen genting, tapi juga sedang membentuk ulang taktik permainan mereka!”
“Lihat jumlah gol Inter Milan musim ini yang jauh melampaui klub-klub lainnya di Serie A! Perhatikan serangan mereka yang nyaris tak terbendahkan! Amati permainan ofensif mereka yang tak terkalahkan! Semua ini menyuntikkan angin segar bagi sepak bola Italia yang semakin konservatif. Dengan fakta sekeras baja, dia membuktikan pada semua orang bahwa sepak bola ofensif tetap bisa sukses di Italia!”
“Ada satu prinsip yang selalu saya pegang dan akan terus saya tegaskan: Dalam taktik sepakbola, tidak ada pemisahan mutlak antara menyerang dan bertahan. Semuanya tergantung pada siapa yang menerapkannya. Jika sepak bola Italia ingin mempertahankan kejayaannya, kita harus meninggalkan gaya taktik yang monoton, membuang jauh-jauh mentalitas konservatif dan pengecut yang dipertahankan selama 20 tahun terakhir. Majulah selangkah! Ciptakan liga yang benar-benar beragam gaya. Tarik lebih banyak pelatih kepala muda penuh gejolak semangat dan kompeten seperti Yang Chengzhuo. Itulah masa depan Serie A!”
Berbeda dengan kritik Sacchi yang berfokus pada aspek taktis, pelatih AS Roma Capello lebih menyoroti aspek teknis.
"Zoff bilang, dia tidak mau memainkan Albertini, tidak mau memainkan Dino Baggio, tapi sayangnya dia tidak punya pilihan karena Italia tidak punya gelandang yang lebih baik dari mereka. Apakah ini termasuk kesedihan atau kelegaan?"
"Guardiola yang lambat bisa mendominasi La Liga, tapi saya sama sekali tidak ragu bahwa dia sama sekali tidak bisa beradaptasi dengan sepakbola Italia karena tidak ada yang paham cara memanfaatkannya di sini. Ini masalah pelatih!"
"Selama ini kami selalu mempercayai gelandang bertahan yang kuat dan pantang menyerah. Tapi Inter Milan musim ini merombak fenomena ini. Lini tengah mereka punya Nedvěd dan Simeone yang seimbang dalam menyerang dan bertahan, tapi yang lebih berperan adalah Emerson, pemain penuh kreativitas!"
“Di lini depan Inter Milan, trio trisula Ronaldo, Van Nistelrooy, dan Baggio benar-benar tak terbendung. Bukan mengandalkan striker fisik seperti Vieri, melainkan melalui koordinasi pergerakan dan lintasan yang lihai. Hal ini membuat serangan Inter Milan sangat atraktif dengan alur permainan yang selalu lincah, menghadirkan nuansa segar bagi penonton!”
“Jika harus memilih tim dengan performa paling menonjol di Serie A musim ini, jawabannya pasti Inter Milan. Dan untuk pelatih kepala terhebat, pilihan saya jatuh pada Sang Kaisar!”
Dua figur legendaris level dewa dalam dunia sepakbola Italia secara bersamaan memuji Yang Chengzhuo melalui kolom mereka. Hal ini langsung mengubah pelatih kepala Inter Milan tersebut menjadi fokus perhatian fans sepakbola global. Pendukung Inter Milan dan non-Inter Milan segera terlibat dalam medan gaya perdebatan sengit di jaringan maya, dengan ribuan fans Yang Cheng berpartisipasi aktif.
Namun sebagai pihak terkait, Yang Cheng justru sedang menikmati keberuntungan yang membuat banyak orang iri.
……
……
Malam hari, di sebuah balkon yang menghadap Menara Eiffel di kejauhan, Charlize Theron duduk melingkarkan tubuhnya di pagar balkon bagai dewi dalam mimpi.
Yang Chengzhuo terengah-engah berlari naik, semakin mendekat namun ragu memperlambat langkah, "Siapa kau?"
"Aku malaikat utusan Tuhan yang datang khusus untukmu!"
Perlahan dia membentangkan sepasang sayap putih berbulu di punggungnya, terbang mendekati Yang Chengzhuo dengan anggun.
Keduanya merangkul erat, saling memandang penuh arti sambil memegang kepala masing-masing, setengah menoleh bersiap untuk berciuman.
Di tembok belakang, rangkaian lampu menyala berurutan hingga membentuk logo DIOR yang megah.
Tapi sutradara tiba-tiba berteriak, "Cut!"
Yang Chengzhuo melepaskan Charlize Theron sambil tertawa kecut, sang aktris menjulurkan lidah dengan jenaka - ternyata adegan mesra mereka tadi hanyalah akting semata.
“Apa aku salah lagi?” Yang Cheng pusing.
Mourinho waktu bikin iklan cuma duduk diam biarkan wanita meraba, masa aku harus berakting?
“Hah, kali ini bukan salahmu, masalahnya di nuansa…” Sutradara mengerutkan kening, “Terasa agak palsu!”
Sutradara berdiri dan mendekat, “Malaikat tidak boleh terlalu kaku, dia kan datang untuk menggoda. Lebih aktiflah. Dan kau… sebelumnya bagus, tapi di adegan ciuman, kau harus lebih pasif. Biarkan dia mencium leher dan pipimu dulu.”
Sutradara tampak sadar permintaannya berlebihan, tapi tetap bersikeras: “Lebih konsentrasi, lebih serius, OK!”
Syuting ulang dimulai dari adegan malaikat menerjang.
Saat Yang Cheng mendekat, Charlize langsung menerjang. Mereka pun berdiri berhadapan.
Yang terakhir dengan keserakahan mengendus aroma parfum di tubuh Yang Chengzhuo, sementara Yang Chengzhuo juga terhipnotis oleh parfum yang melekat pada Charlize. Keduanya berpelukan erat, tubuh mereka sedikit bergerak memutar.
Dengan senyum tipis yang menggoda, Charlize perlahan mencium leher Yang Chengzhuo. Dengan sengaja ia menjulurkan lidah, menyentuh dengan lincah, lalu beralih ke cuping telinga. Pada momen ini, bahkan tanpa ragu ia langsung menjulurkan lidah untuk memancing cuping telinganya.
Yang Chengzhuo berpura-pura menutup mata, ekspresinya menunjukkan kepuasan yang mendalam.
Charlize terus mencium cuping telinganya, perlahan beralih ke pipi, lalu...
Seharusnya saat mencapai area bibir harus menolehkan kepala, namun tiba-tiba hatinya berdebar kencang. Tanpa pikir panjang ia langsung mendekati bibir Yang Chengzhuo, memulai ciuman penuh gairah yang bersemangat.
Yang Chengzhuo memeluk Charlieze erat-erat, tubuh mereka berhimpitan menjadi satu. Dia terkejut oleh ciuman Charlieze karena ini langsung menghadap ke adegan, berubah menjadi akting yang nyaris nyata.
Tapi perlahan, Charlieze seolah terbawa perasaan. Lidahnya agak kasar mendesak masuk di antara bibir Yang Chengzhuo, menjelajah mulutnya, terjerat erat dengan lidahnya dalam gulungan yang sengit.
Awalnya Yang Chengzhuo masih bisa menjaga sedikit rasionalitas. Namun saat menyadari tarikan kuat yang penuh gairah, nafsu pun benar-benar di luar kendali, membalas dengan respons yang sama membara.
Seketika, di depan adegan mereka berciuman penuh hasrat dengan mata terpejam. Ciuman yang melupakan segalanya, mengguncang langit dan bumi, membuat semua orang di sekeliling tertegun seperti patung.
Baru ketika sutradara tiba-tiba berteriak "Cut!", mereka tersentak sadar.
“Dengan perlahan memisahkan bibir masing-masing, di antaranya masih terhubung garis busa peninggalan ciuman panas keduanya.
Yang Chengzhuo bisa merasakan dada yang tidak terlalu berisi dari si cantik dalam pelukannya bergerak naik turun dengan sengit, menggesek tubuhnya; sementara Charlize Theron jelas merasakan bagian bersemangat Yang Chengzhuo yang menekan area paling sensitifnya.
Keduanya tetap berdiri seperti itu, sama-sama masih membekas dalam ingatan akan stimulasi membakar tulang dan menghanyutkan jiwa tadi.
"Sungguh hebat, sempurna!" Teriak sutradara sambil tertawa terbahak-bahak dari kejauhan.
Dia memang sangat puas dengan ciuman panas barusan, bahkan yakin ciuman frontal penuh gairah ini akan meningkatkan nuansa iklan, membuat iklan saat ini semakin sempurna.
Yang Chengzhuo yang merasakan tatapan staf di sekelilingnya tersenyum canggung, wajahnya juga agak memerah.
Charlize Theron juga merasakan hal yang sama, tapi sama sekali tidak menyesal, bahkan dirinya merasakan dorongan, terutama ketika melihat Yang Chengzhuo bersiap melepaskan pegangan, tanpa sadar dia menariknya perlahan.
"Dibutuhkan iklan!" Yang Chengzhuo menjelaskan dengan canggung tindakannya barusan, mengira Charlize marah karena dianggap lancang.
Ucapan pengakuan yang sudah dipersiapkan Charlize langsung tertelan, air mata hendak membanjiri rongga matanya, tapi dia mati-matian menahannya, dalam hati terus meyakinkan diri: Ya, ini memang cuma kebutuhan iklan.
Mengatupkan gigi, dia menyembunyikan senyum tipis sambil mengangguk: "Benar, aku juga rasa adegan ini lebih bagus difilmkan begini!"
Yang Chengzhuo tersenyum kaku, berbalik dan pergi menemui sutradara berniat mengikis nuansa ambigu ini.
……
……
Setelah syuting adegan ini, sisanya hanyalah monolog dua orang. Intinya adalah seorang malaikat mencium aroma parfum pria, turun dari langit, mengikuti jejak wangi parfum untuk mencari pendamping hidupnya.
Sementara Yang Chengzhuo menyaksikan turunnya malaikat, mulai mencari tahu apa yang terjadi. Saat mereka bertemu, parfum saling memancarkan daya tarik, membuat mereka akhirnya bersatu di bawah Menara Eiffel dengan ciuman penuh gairah.
Iklan sepanjang 5 menit ini ternyata memakan waktu syuting selama 1 hari penuh!
"Sungguh, membuat iklan lebih melelahkan daripada melatih tim sepakbola!" ujar Yang Chengzhuo dengan senyum pahit setelah syuting.
Charlize Theron tersenyum tipis, memandangi Yang Chengzhuo dengan tatapan menyamping. Rasa kecewa menggelayut karena kalimat-kalimat yang tak sempat terucap tadi. Namun dia pura-pura tidak peduli, menunjuk sutradara sambil berkata: "Tentu saja di lapangan sepakbola kaulah penguasa, tapi di sini, dialah penguasa segalanya!"
Yang Chengzuhuo terkekeh, "Ngomong-ngomong, apa kamu masih kembali ke Italia?"
Charlize Theron menggelengkan kepala, "Tidak, aku ada urusan harus pulang. Lain kali akan kujengukmu!"
Yang Chengzhuo mengangguk, berpamitan pada Charlize Theron, lalu mendekati sutradara dan kru produksi untuk berpamitan. Ia berbalik dan keluar dari studio.
Baru setelah Yang Chengzhuo pergi, Charlize Theron menggigit bibirnya. Wajahnya dipenuhi kekecewaan dan penyesalan, menyalahkan diri sendiri yang tak punya nyali!
"Apakah mengucapkan 'Aku mencintaimu' benar-benar sesulit ini?"
