6 Mei, Markas Pinatina, Milan
Tok tok~~
"Masuk!"
Zamorano membuka pintu kantor Yang Chengzhuo dengan hati-hati. Dengan wajah masam penuh senyum, ia melangkah masuk.
Menatap pelatih kepala muda yang duduk di hadapannya ini, Zamorano merasakan perubahan drastis dari ketidakpercayaan di masa lalu menjadi rasa hormat dan kekaguman sekarang. Transformasi ini persis seperti performa Inter Milan di musim ini.
Ini sesuatu yang tidak pernah terbayangkan oleh siapa pun sebelum musim dimulai!
"Ivan!" Yang Chengzhuo tersenyum sambil memberi isyarat pada Zamorano untuk duduk di hadapannya, "Ada urusan?"
Zamorano mengangguk, "Ada hal yang ingin kubicarakan denganmu!"
"Silakan, kamu bisa bicara sepuasnya!"
"Aku harap bisa mengakhiri kontrak dengan klub lebih cepat dari jadwal!" Zamorano mengangkat kepala, berkata dengan keseriusan di wajahnya.
Alis Yang Chengzhuo berkerut, "Kenapa?"
Zamorano sejenak bingung mencari jawaban.
"Ada klub lain yang menjanjikanmu posisi di pasukan inti?"
Zamorano menggelengkan kepala dengan gesit, "Tidak, sama sekali tidak. Kau harus percaya, aku tak mungkin bergabung dengan klub lain. Aku mencintai Inter Milan, Ketua Moratti sangat baik padaku. Aku takkan bermusuhan dengannya."
Setelah jeda, suaranya terdiba sedih, "Usiaku 33 tahun, kecepatan yang dulu sudah tidak ada lagi. Kondisi raga juga semakin menurun tiap hari. Dibandingkan Ronnie dan Rudi, aku benar-benar sudah tua. Tapi aku tak bisa bertransformasi seperti Roberto. Ini membuatku merasa malu!"
Yang dia maksud adalah gajinya. Saat ini, ia menerima gaji tier kedua klub, yang bahkan di luar pun tergolong gaji menggiurkan.
Tapi jumlah penampilannya musim ini sangat sedikit, karena Yang Chengzhuo selalu memanfaatkan kesempatan untuk mengasah Ventola, hanya memberikan kesempatan masuk sebagai pengganti di pertandingan-pertandingan yang hampir tidak berguna.
Zamorano sama sekali tidak menyalahkan Yang Cheng, karena ia paham kondisinya. Dibandingkan striker top seperti Ronaldo dan Van Nistelrooy, kekuatannya memang jauh kalah. Bahkan dibanding Ventola yang menunjukkan peningkatan pesat, ia tetap tidak bisa berbuat apa-apa.
Bagi pemain senior berusia 33 tahun, pensiun hanyalah masalah waktu!
"Aku sangat berterima kasih padamu, Bos!" ujar Zamorano sambil menghela nafas lega setelah mengatakannya.
"Kenapa?" tanya Yang Chengzhuo dengan penasaran.
"Sesampainya di Eropa, aku hanya pernah sekali menjuarai La Liga bersama Real Madrid di musim 94/95," ujar Zamorano sambil tersenyum. "Sejak bergabung dengan Inter Milan, aku selalu bertekad membantu Presiden Moratti dan klub ini meraih gelar juara liga."
"Kaulah yang membantuku mewujudkan impian ini. Sekarang tak ada lagi yang kudambakan!"
Hati Yang Chengzhuo terasa berat mendengar pengakuan itu.
Nyatanya, meski performa Zamorano sudah jauh dari puncak legenda sejak tiba di Milano, Moratti tetap memberinya gaji menggiurkan. Kepercayaan inilah yang memupuk niat balas budi sang striker Chili.
Seketika Yang Chengzhuo tersadar: Begitu Inter Milan menjuarai musim ini, Zamorano akan meninggalkan segala kemewahan di sini dan pulang ke kampung halamannya. Misinya telah tercapai!
Sungguh pemain berintegritas tinggi!
Hanya saja pemain seperti ini semakin langka, terutama beberapa tahun lagi seiring kesadaran profesionalisasi pemain yang semakin kuat, dengan perubahan Undang-Undang Bosman, dunia sepakbola Eropa mulai berubah menjadi medan ketenaran dan keuntungan, hal-hal seperti emosi, rasa hormat, kesetiaan, balas jasa sudah tidak dianggap penting lagi, uang dan reputasi lah yang menjadi poin utama!
Ini adalah arus zaman tak terbendung, Yang Chengzhuo tidak bisa berbuat apa-apa, satu-satunya yang bisa dilakukannya adalah membantu Inter Milan beradaptasi dengan perubahan ini!
"Dari posisi saya, Ivan, saya tidak pernah menganggapmu sebagai anggota tidak signifikan di klub, kamu harus paham ini!" Yang Chengzhuo terlihat sangat khidmat, meskipun Zamorano hanyalah pengganti dari pengganti, tapi tetap memiliki fungsi tersendiri.
Yang terakhir terus-menerus mengangguk, dia paham maksud Yang Chengzhuo.
"Tapi, karena kamu sudah memutuskan, saya akan menghormati keputusanmu dan memberikan restu agar kamu bisa menemukan kembali keseruan karir sepakbola di kampung halaman!"
Mendengar ini, Zamorano tiba-tiba tertawa sambil mengangguk, "Aku pasti akan melakukannya! Meskipun di sana juga ada pertandingan profesional, tapi sejujurnya, di sana lebih polos, lebih mudah menemukan kebahagiaan dalam bermain bola!"
"Kalau begitu aku hanya bisa mendoakanmu sukses!"
"Aku juga mendoakanmu sukses, Bos!" Zamorano tersenyum.
Setelah mengirim pergi Zamorano, senyum Yang Chengzhuo tidak menghilang, karena bagi Zamorano, ini bisa dianggap sebagai perpisahan yang baik-baik.
Jika dia benar-benar bersikeras bertahan, paling lambat musim depan, Yang Chengzhuo tidak akan memperpanjang kontraknya. Bukan karena Yang tidak bisa menampungnya, tapi tim ini harus melakukan pengorbanan jika ingin terus maju.
Mempertahankan Zamorano memang mudah, tapi kehadirannya akan mempengaruhi keteraturan dan aturan tim. Karena dia tidak memiliki kekuatan untuk bermain reguler, maka gaji tinggi tidak mungkin, gaji dipotong juga tidak bisa - bagaimanapun ini akan menjadi masalah.
Dia pemain yang sangat cerdas. Memilih pergi sendiri adalah akhir terbaik!
Yang Chengzhuo pasti akan memberinya perpisahan sempurna Luomu, ini satu-satunya yang bisa dia lakukan!
……
……
7，Stadion Giuseppe Meazza
Waktu pertandingan dengan kokoh melonjak ke 80 menit, fans Inter Milan di tribun sudah tak sabar mengibarkan spanduk perayaan juara liga. Seluruh Stadion Giuseppe Meazza bergema lagu tim Inter Milan yang melengking.
Fiorentina lebih dulu menaklukkan gawang Inter Milan, tapi Inter segera membalikkan arah dengan dua gol Van Nistelrooy. Skor tak berubah sejak itu.
Trappatoni bernasib sial. Realitas terasa mengerikan baginya: dia harus kembali menjadi saksi Yang Cheng pimpin Inter Milan mencapai puncak Serie A. Dalam hati dia menyalahkan: Yang Cheng adalah musuh bebuyutannya sejak era Bundesliga hingga Serie A!
Yang Chengzhuo mulai melakukan pergantian pemain yang menjadi kebiasaannya. Karena sebelumnya sudah menggunakan satu slot pergantian, dua slot tersisa dialokasikan untuk Bergomi dan Zamorano.
Saat Bergomi menggantikan Laurent Blanc di lapangan, seluruh Stadion Giuseppe Meazza langsung riuh rendah. Fans bersorak gembira menyambut kembalinya sang Kapten ke lapangan hijau, karena bagi fans Inter Milan, setiap pertandingan Bergomi adalah momen langka yang harus disyukuri. Siapa yang tahu kapan kapten legendaris ini akan menghilang dari skuat utama?
Mungkin musim depan!
Sekitar 5 menit setelah Bergomi turun, giliran Zamorano yang tampil.
Bintang asal Chili yang berbalut nomor punggung 1+8 ini sudah jarang mendapatkan kesempatan bermain di musim ini. Namun setiap kali kaki emasnya menyentuh rumput, gemuruh sorak-sorai fans Inter pasti menggelegar menyambutnya.
“Aku selalu penasaran, kenapa di belakang jersey Zamorano selalu ada tanda + yang dilukis?” tanya Chris Schmidt heran.
Yang Chengzhuo tersenyum tipis, “Dulu saat Ronaldo transfer dari Barcelona, dia ingin memakai nomor 9. Tapi saat itu nomor 9 masih dipakai Zamorano yang enggan melepasnya. Akhirnya Ronaldo terpaksa memakai nomor 10.”
“Tapi satu musim kemudian, ketika Baggio transfer dari Bologna - pemain yang selalu mengenakan nomor 10 - kebetulan Ronaldo juga ingin mengganti nomor. Keduanya langsung sepakat: nomor 10 diberikan ke Baggio, sementara Ronaldo kembali mengincar nomor 9 Zamorano. Saat itu posisi Zamorano di tim sudah jauh menurun. Demi kepentingan tim, akhirnya dia memutuskan untuk merelakan nomor 9 ke Ronaldo dan memilih jersey nomor 18!”
Chris Schmidt tak henti mengangguk, “Dia memang layak diacungi jempol!”
“Tapi Zamorano tidak pernah melupakan fakta bahwa dirinya adalah pemain nomor 9. Jadi dia melukiskan tanda + di belakang jersey, 1+8＝9. Dengan cara ini dia memberitahu semua orang: dia tetap striker nomor 9 itu, tetap Ivan yang mengerikan!”
Dari cara fans Inter Milan di TKP saling memuji Zamorano, mudah dilihat statusnya masih tinggi di hati fans. Meski selama bertahun-tahun di Inter Milan dia tidak menunjukkan performa puncak seperti masa kejayaannya, tapi ketekunan dan kesetiaannya pada tim ini tak pernah goyah.
Bagi fans, pemain yang seperti inilah yang paling disukai!
Setelah Zamorano turun, dia hanya bermain secara simbolis selama beberapa menit sebelum pertandingan berakhir.
……
……
Begitu wasit utama membunyikan peluit tanda berakhirnya laga, seisi Stadion Giuseppe Meazza langsung riuh rendah.
Inter Milan meraih gelar Serie A pertama dalam 11 tahun, sekaligus piala juara sepakbola Italia pertama dalam satu dekade terakhir. Hal ini langsung membuat fans Inter Milan di Stadion Giuseppe Meazza yang sudah tak sabar meledak dalam euforia!
Seluruh suporter Inter Milan serentak berdiri dari tribun. Mereka menyanyikan lagu kebangsaan tim 【Pazza Inter Amala】dan 【Cuore Nerazzurro】, menggunakan nyanyian untuk meluapkan semangat dan kegembiraan kemenangan ini. Bahkan banyak di antara mereka saling berpelukan di tribun.
Raut wajah para fans yang dipenuhi cat warna basah oleh air mata, namun mereka sama sekali tak peduli. Mereka tetap bernyanyi sementara air mata terus mengalir.
Piala juara telah dikirim lebih awal ke Stadion Giuseppe Meazza. Persiapan upacara penyerahan trofi segera dimulai di lokasi.
Tapi perayaan fans Inter Milan di tribun sama sekali tidak mereda. Terlihat, spanduk perayaan juara di tribun terus-menerus dikibarkan. Di bagian tengah, sekelompok fans Guild Santo Roh bahkan membentangkan kain spanduk besar bergambar Yang Chengzhuo bermahkota, bertuliskan: "Sang Kaisar Menguasai Italia Sepenuhnya!"
Di sisi lain, beberapa fans juga tak lupa memberikan penghormatan kepada Zamorano yang akan hengkang. Mereka mengangkat spanduk bertuliskan: "Terima kasih, Ivan!", "Penghormatan untuk Pejuang Abadi Inter Milan Zamorano!", "Kamu adalah pahlawan abadi kita!".
Melihat spanduk-spanduk ini, Zamorano langsung menitikkan air mata. Ia mendekati area di bawah tribun dan melambai ke arah fans di atas. Gerakan ini langsung disambut sorak-sorai gegap gempita dari para pendukung!
Para pemain satu per satu menerima wawancara wartawan di area komprehensif. Mereka semua merasa sangat gembira karena tim bisa menjuarai liga musim ini, mengingat Inter Milan telah melewati gejolak internal yang besar. Namun mampu menyesuaikan diri dengan cepat setelahnya dan terus mengalahkan lawan, seluruh anggota Inter Milan jelas merasa sangat bersemangat.
"Ini adalah gelar juara milik Sang Kaisar! Kami akan mendedikasikan gelar ini untuk Bos kami. Dialah yang membawa kembali kejayaan dan kemuliaan untuk Inter Milan, ke Stadion Giuseppe Meazza!"
"Bos adalah pahlawan terbesar kemenangan kami, sekaligus motivasi terkuat kami bertarung habis-habisan. Selama melihatnya berdiri di pinggir lapangan, kami tak punya alasan untuk tidak bermain mati-matian. Kami bangga padanya!"
Para pemain tanpa terkecuali memuji pelatih kepala mereka dengan pujian besar-besaran. Seperti dikatakan media luar, meski hanya satu musim, Yang Chengzhuo telah menaklukkan seluruh anggota Inter Milan dan semua orang lain.
Panggung penghargaan segera selesai dibangun, namun Yang Chengzhuo mendahului semua orang dan naik ke podium, terlihat tak sabar. Namun fans di TKP justru menyambutnya dengan sorak-sorai paling dinamis.
"Hening sejenak!" teriak Yang Chengzhuo ke mikrofon. Suaranya langsung tersampaikan ke setiap sudut stadion melalui siaran radio.
Fans yang telah bergembira selama sekitar sepuluh menit seketika hening. Mereka haus ingin mendengarkan apa sebenarnya yang ingin diucapkan Sang Kaisar.
"Aku sangat gembira dan bersemangat karena akhirnya bisa memenuhi harapan Ketua Moratti dan semua fans. Tapi gelar juara ini bukan prestasiku! Ini adalah prestasi kalian semua, prestasi setiap pemain Inter Milan! Tanpa dukungan kalian, tanpa perjuangan dan usaha keras para pemain, mustahil kita bisa menjadi juara!"
“Tapi ada satu hal yang sangat kusayangkan, yaitu, di akhir musim ini, pahlawan kita, Ivan? Zamorano memutuskan untuk meninggalkan kita, meninggalkan tim yang sangat dicintainya ini. Aku tak bisa menghentikannya, tapi aku ingin menyampaikan kepadanya!”
Berhenti sejenak, Yang Chengzhuo menoleh dan melihat Zamorano sedang mendekat.
“Ivan, kamu selamanya akan menjadi bagian tak terpisahkan dari kita. Gelar juara ini juga milikmu. Namamu tercatat di halaman kecemerlangan Inter Milan. Aku, klub, semua rekan setimmu, dan seluruh fans Inter Milan akan selalu mengingat segala pengorbananmu untuk klub selama bertahun-tahun ini!”
“Sepakbola adalah dunia yang penuh realitas, seleksi alam yang kejam tak tertahankan. Tapi kuharap kita semua bisa memahami: meski sepakbola profesional tak berperasaan, kita adalah manusia. Kita tak boleh membiarkan sepakbola yang dingin, aturan yang dingin, mengendalikan pemikiran kita, mengendalikan perilaku kita, mengendalikan emosi kita!”
"Dari Ivan, aku melihat emosi seorang pemain, melihat sikap menahan dirinya, melihat kesetiaannya, sekaligus melihat cintanya pada rumah kita ini. Atas nama Inter Milan, aku berterima kasih pada Ivan atas segala pengorbanannya untuk klub selama ini. Aku ingin memberitahumu, kau selamanya akan menjadi bagian tak terpisahkan dari kita!"
Usai berbicara, Yang Chengzhuo menoleh dan mengambil sebuah nomor punggung dari staf di sampingnya. Ketika diperlihatkan, terlihat jelas angka besar 1+8 tercetak di belakangnya, dengan nama Zamorano terpampang di bawahnya.
"Nomor punggung hanyalah cenderamata. Yang ini adalah hadiah dari kami untukmu, sekaligus imbalan atas pengorbananmu selama bertahun-tahun untuk klub. Tapi kami berharap bisa menukar nomor punggung barumu ini dengan seragam pertandinganmu yang telah basah oleh keringat di medan laga! Kami akan memajang seragam ini selamanya di ruang pamer klub, agar semua fans Inter Milan di masa depan akan selalu ingat: dalam sejarah klub kita pernah ada nomor punggung 1+8, pernah ada pemain bernama Ivan? Zamorano!"
Fans di TKP langsung menyambut dengan tepuk tangan gemuruh. Banyak yang bahkan sampai ingin memukul kedua tangan mereka hingga hancur.
Aksi tiba-tiba Yang Chengzhuo ini memang benar-benar di luar dugaan mereka sebelumnya.
Sebuah kaos bola Nike sangat tidak berharga, bagian belakangnya setelah dicetak 1+8 dan nama Zamorano pun tetap tidak berharga. Tapi dalam kesempatan seperti ini, di hadapan perhatian jutaan fans sepakbola di seluruh alam semesta saat penyerahan piala juara, mengirimkan kaos bola seperti ini justru menjadi sangat berharga, bernilai puluhan ribu koin emas!
Air mata membasahi seluruh wajah Zamorano yang terus-menerus terisak. Tunangannya Maria, adik perempuan beserta suaminya, keponakan, ibu, serta calon mertua - semua keluar dari saluran pemain, memandangi Zamorano.
Tunangan Maria mendekat, menggandeng tangan Zamorano dengan lembut mengusap air matanya sambil memberi dorongan. Perlahan mereka berdua menaiki podium penghargaan.
"Terima kasih, Bos!" Zamorano berjalan mendekat, mendekap erat Yang Chengzhuo, namun air matanya kembali meluap tak terkendali, "Terima kasih, telah mempersiapkan ritual perpisahan yang tak terlupakan ini untukku!"
"Jangan lupa, Ivan, kita akan selalu menantimu kembali!" kata Yang Chengzhuo sambil menepuk bahu Zamorano.
Yang terakhir terus-menerus mengangguk.
Melepaskan dekapan dari bahu Yang Chengzhuo, Zamorano langsung melepas jersey bernoda keringat dan serpihan rumput yang melekat di tubuhnya, lalu mengenakan kaos baru bernomor 1+8 milik Inter Milan ini - sebuah jersey yang benar-benar unik di alam semesta, eksklusif hanya untuk Zamorano!
Segera seluruh fans Inter Milan di TKP menderumkan tepuk tangan gemuruh, mempersembahkan penghormatan terakhir untuk veteran setia yang akan meninggalkan tim ini.
Perlakuan istimewa yang diterima Zamorano juga membuat para pemain di bawah panggung penghargaan terlihat penuh iri.
Bisa dikatakan, usulan Yang Chengzhuo sejak permulaan telah mendapat persetujuan Facchetti, karena ini merupakan platform dan kesempatan terbaik untuk memperlihatkan budaya klub Inter Milan. Mereka juga berharap melalui persoalan kali ini, memberi tahu seluruh fans Inter Milan bahwa klub tak sekadar mesin pertandingan yang dingin, klub juga memiliki kehangatan dan nuansa kemanusiaannya.
Dari respons pemain dan fans di TKP, efek yang dihasilkan jelas sangat nyata!
Setelah Yang Chengzhuo dan Zamorano turun dari podium, Ketua Asosiasi Sepakbola Italia langsung naik ke atas.
Pidatonya bersifat sangat resmi, tidak lebih dari memuji performa Inter Milan di musim ini, sekaligus menyampaikan harapan agar Inter Milan bisa terus berjuang lebih keras dan mencapai kemajuan di musim depan.
Kemudian masuk ke ritual pemberian penghargaan. Moratti sebagai ketua juga didorong para pemain untuk naik ke podium. Ia merupakan penerima penghargaan yang paling unik, tapi justru mendapat sorak-sorai gegap gempita terbanyak dari fans Inter Milan.
Cintanya pada rumah kita ini terlihat jelas oleh semua orang. Pengorbanannya untuk klub ini juga dipahami semua orang. Kegagalan selama bertahun-tahun hanya menambah belas kasihan orang lain padanya, sekaligus membuat letusan kegembiraan dan semangat setelah akhirnya merebut gelar juara menjadi lebih penuh semangat, lebih membangkitkan semangat!
Semua bisa menduga bahwa malam ini kota Milan akan dilanda tuntas kegilaan!
Malam ini akan menjadi malam tanpa tidur bagi semua fans Inter Milan!
Bukan karena alasan lain, melainkan karena tim yang mereka cintai akhirnya berhasil merebut sebuah trofi kejuaraan, dan itu adalah gelar juara Serie A!
Saat Bergomi menerima piala juara liga dari tangan Ketua Asosiasi Sepakbola, suasana di TKP langsung meledak mencapai puncak tertinggi.
Para pemain bahkan turun dari panggung penghargaan dengan penuh semangat, mengangkat pelatih kepala Yang Chengzhuo dan melemparkannya ke langit.
Adegan ini juga berhasil direkam oleh puluhan wartawan dari segala penjuru di TKP, dan akan menjadi artikel utama di halaman depan semua media di alam semesta besok.
Sang Penguasa Serie A musim baru tercipta, Inter Milan akhirnya juara setelah 11 tahun penantian!
Yang Chengzhuo Sang Kaisar Menaklukkan Italia!!
