"Halo, Sang Kaisar!"
Di Via Durini 24, Batistuta dan manajernya Setimio Aloiyisio datang tepat waktu, menerobos blokade wartawan di luar, dan memasuki gedung Via Durini 24.
Mereka baru saja menjalani pemeriksaan fisik di Inter Milan. Meskipun pemeriksaan laboratorium terhadap Batistuta hampir bisa dikatakan rumit, namun beruntungnya kondisi raga Batistuta semuanya baik, berbagai data juga sangat menonjol, sehingga dengan lancar tiba di Jalan Durini.
Sejak pemeriksaan fisik selesai, ponsel Yang Chengzhuo langsung menerima SMS dari Chris Schmidt: "Raganya hampir sempurna!"
Dengan satu kalimat, Yang Cheng sudah mendapatkan jawaban yang diinginkannya!
Semua orang duduk di ruang rapat. Yang Chengzhuo, Moratti, dan Facchetti mewakili klub, sementara Batistuta dan Settimo? Aloisio duduk di hadapan mereka.
Moratti tanpa menyamarkan kekagumannya pada Batistuta, begitu duduk langsung meluapkan semangatnya tanpa henti ke striker Argentina itu. Ketika mendengar Yang Cheng ingin mendapatkan Batistuta, dia hampir tanpa ragu langsung menyetujui.
Yang Cheng yang duduk di samping memperhatikan Moratti yang mengalir deras bercerita tentang kecintaannya pada Dewa Perang, dalam hati diam-diam tertawa geli. Untungnya segalanya sudah dibicarakan, kalau tidak, bertemu dengan agen licik seperti Moratti yang jelas-jelas terlihat menginginkan sesuatu, pasti akan dimanfaatkan habis-habisan.
Ketua kita ini, benar-benar tidak bisa menyembunyikan perasaannya!
Yang Cheng dan Facchetti saling memandang, lalu tersenyum serentak.
"Baiklah, Gabriel, mari kita bicarakan urusan penting dulu!" Yang Cheng segera mengalihkan topik setelah Moratti selesai berbicara, "Situasi tim saat ini juga sudah kamu ketahui. Kami memutuskan untuk menjadwalkan penandatanganan kontrak dan pertemuanmu besok. Tapi sebelumnya, kami membutuhkanmu untuk memilih nomor punggung!"
Batistuta dan manajernya saling memandang, lalu mengangguk, "Ada pilihan apa saja?"
"Kamu bisa lihat ini!" Yang Cheng menyodorkan selembar kertas yang berisi daftar nomor punggung Inter Milan musim ini yang sudah hampir pasti. Nomor Simon langsung diberikan ke Van Bommel, sementara nomor pemain lain tidak ada perubahan besar.
Batistuta dan manajernya bersama-sama menjaring daftar tersebut. Di nomor 9 kesukaan striker, dia melihat nama Ronaldo. Sementara di nomor 11 yang juga digemari penyerang, terpampang nama Van Nistelrooy.
Melihat ini, Batistuta langsung paham maksud Yang Chengzhuo. Dia tahu, jika dia keras kepala memilih jersey nomor 9 ala Fiorentina, pasti akan terjadi perselisihan dengan Ronaldo. Bahkan mungkin dia takkan bisa merebutnya, karena Ronaldo adalah striker super favorit fans Inter Milan saat ini, sementara dirinya baru datang.
"Bos!" Kali ini panggilan Batistuta sudah berubah, "Menurutmu nomor mana yang harus kupilih?"
Pertanyaan ini dia lontarkan dengan senyum, sama sekali tanpa paksaan.
"Nomor 18, nomor milik Klinsmann!"
Bomber Emas Klinsmann, bagian dari trio legendaris Tiga Kuda Kereta Inter Milan dulu. Meski karakteristik permainan Batistuta agak berbeda, dari sini jelas terlihat harapan besar Yang Chengzhuo padanya.
Menghindari Ronaldo dan Van Nistelrooy, memilih jersey nomor 18 yang juga punya tradisi striker – ini memang pilihan yang bagus!
Batistuta hanya merenung sebentar, lalu mengangguk, "Baik, aku ikuti sarannu!"
Persoalan berjalan lancar hingga mengejutkan, terutama bagi Yang Chengzhuo. Meski Batistuta bisa menerima, setidaknya harus ada pertimbangan. Siapa sangka jawabannya begitu spontan.
"Bagus!" Puji Yang Chengzhuo sambil tersenyum mengangguk.
Facchetti segera memerintahkan staf untuk mencatat nama Batistuta, ditambah pilihan Nesta nomor 13. Nomor punggung Inter Milan untuk musim baru akhirnya terselesaikan.
"Gabriel, tim akan berkumpul pada tanggal 10 untuk persiapan musim baru. Kuharap sebelum itu semua urusan non-lapangan sudah siap!" Tutur Yang Chengzhuo dengan tuntutan tegas.
"Rumah, kendaraan, sekolah anak, serta urusan lainnya bisa kamu ajukan ke departemen layanan klub. Mereka akan membantumu menyelesaikan semuanya. Hanya satu permintaanku: Setelah tanggal 10, fokuskan seluruh energimu untuk persiapan musim dan pelatihan intensif!"
Batistuta mengangguk setuju, "Aku jamin!"
Setelah kedua pihak mencapai perjanjian, klub segera mengatur personel untuk dikuti, melakukan pemeriksaan tentang kondisi perumahan, pekerjaan keluarga, sekolah anak, dan aspek lainnya, membantu mencari-carikan beberapa set rumah serta beberapa sekolah bagus untuk dipilih sendiri.
Bisa dikatakan, dalam aspek ini yang dilakukan Inter Milan jauh lebih menonjol daripada Fiorentina dan lebih berorientasi kemanusiaan!
……
……
Hari kedua pagi hari, markas Pinetina, aula konferensi pers.
Saat Yang Chengzhuo membawa Batistuta memasuki konferensi pers, media-media di TKP langsung berkerumun, lampu kamera memberikan stimulasi yang membuat semua orang terus berkedip, wartawan-wartawan seketika melontarkan banyak pertanyaan yang semuanya menargetkan Batistuta.
Pejabat humas kemudian menstabilkan situasi sesuai prosedur konferensi pers, memulai ritual penandatanganan kedua pihak. Setelah kedua belah pihak selesai menandatangani, Yang Chengzhuo mengambilkan jersey Inter Milan musim baru dengan nomor 18 dan nama Batistuta di punggung, lalu menyerahkannya ke tangan Batistuta.
Sang striker kemudian mengangkat jersey tersebut membiarkan wartawan memotret. Setelah beberapa saat, sesi tanya jawab bebas pun dimulai.
"Gabriel, banyak fans Fiorentina yang marah dan menganggapmu berkhianat demi uang setelah mengetahui transfermu ke Inter Milan. Ada yang ingin kau sampaikan?"
Kilasan kesedihan terlihat di mata Batistuta, namun ia menggeleng: "Mereka yang benar-benar mengenalku pasti akan paham!"
Satu kalimat itu langsung membungkam mulut banyak orang!
"Tapi kau memang meninggalkan Fiorentina di saat mereka paling sulit!" Wartawan itu terus mendesak tanpa ampun.
Batistuta adalah seorang orang baik, dia tidak suka membicarakan keburukan orang lain di depan umum, jadi terlihat seperti kebuntuan dalam berargumen.
"Aku punya beberapa hal yang ingin kusampaikan!" Yang Chengzhuo menerobos masuk ke dalam topik.
Sorot mata para wartawan segera beralih ke Yang Chengzhuo, di antara mereka ada yang mencintaimu sekaligus membenci dan takut padanya.
"Gaji Gabriel di Inter Milan dan Fiorentina hampir setara, tidak bisa dikatakan demi uang. Lagipula kami baru memutuskan bertindak setelah Fiorentina memasukkannya ke pasar transfer, jadi menurutku ini bukan pengkhianatan aktif darinya terhadap Fiorentina!"
"Tentu saja, aku tidak menyangkal sulitnya bagi fans Fiorentina menerima ini. Tapi aku ingin mengingatkan para fans: Renungkanlah, bisakah kalian meragukan kesetiaan pemain yang telah berbakti setia selama 9 tahun - masa paling berharga dalam karier pemain profesional - di Fiorentina?"
“Saya percaya, selama bertahun-tahun ini Gabriel seharusnya tidak kekurangan pembeli, tapi dia tetap tidak pergi. Namun di musim panas ini dia meninggalkan klub. Apakah tidak ada masalah di balik ini semua?”
Para wartawan langsung berkerumun ingin menanyakan masalah sebenarnya antara Batistuta dan manajemen Fiorentina. Tapi baik Batistuta maupun Yang Chengzhuo tetap tidak memberikan jawaban frontal. Namun Batistuta merasa berterima kasih karena Yang Chengzhuo aktif membelanya.
“Tuan Yang Cheng, dengan bergabungnya Batistuta dan rumor transfer Nesta yang telah berakhir, pasukan Inter Milan di musim baru ini bisa dibilang sangat kuat. Menurut Anda, apakah target Inter Milan akan meningkat di musim baru? Apakah kalian akan berusaha melampaui gelar juara Serie A?”
Yang Chengzhuo tersenyum tipis, “Jika saya yang memutuskan, tentu saja ingin memenangkan semua gelar juara. Semua pihak pasti senang!”
Semua orang tertawa terbahak-bahak mendengarnya.
"Tapi aku tetap yakin, sebuah tim yang ingin meraih nilai tak bisa hanya mengandalkan bintang atau kekuatan pasukan. Harus ada persatuan dan ketenangan dalam menjalani setiap pertandingan. Target sendiri adalah barang rapuh yang terus menyesuaikan seiring perkembangan liga."
Para wartawan tak henti-hentinya mengangguk setuju.
"Lalu targetmu sekarang?"
Yang Chengzhuo merenung sejenak, "Memperebutkan gelar Serie A, untuk Liga Champions... perempat final saja!"
Sorak tawa pecah menggemakan ejekan terselubung terhadap pihak tertentu.
Usai gelak tawa mereda, mata Yang berbinar nakal, "Apakah ada yang berani bertaruh lagi denganku kali ini? Taruhannya: lolos 8 besar Liga Champions!"
Pandangan tajam puluhan mata langsung menancap ke arah Ferrari. Wartawan itu memilih mengabaikan tatapan itu sambil gigit jari - sekali kalah lagi, aibnya benar-benar akan tertanam di rumah kita!
"Gabriel, kita semua tahu bahwa di Fiorentina kamu selalu mengenakan nomor punggung 9, tapi setelah pindah ke Inter Milan malah memilih nomor 18. Apakah ini berarti kamu sudah mengakui kekalahan dalam persaingan dengan Ronaldo?" tanya seorang jurnalis media Italia yang licik sambil berdiri.
Batistuta tidak berubah ekspresi. Dengan senyum tenang yang tetap terpelihara, dia mengangguk: "Aku sangat mengagumi Ronny. Dia mutlak striker terbaik dunia saat ini. Tapi aku juga punya keyakinan penuh pada diri sendiri. Akan kubuka kompetisi sehat bersama dia dan Rudi."
Kalimat singkat itu membuat semua orang menyaksikan kepercayaan diri Sang Dewa Perang!
"Alasan saya memilih nomor 18 adalah karena saat ini klub hanya memiliki nomor ini yang kosong. Nomor 9 dan 11 adalah milik Ronie dan Rudi, saya menghormati mereka. Dan saya sangat paham, datang ke Inter Milan tugas saya adalah untuk bermain sepakbola, membantu Inter meraih pencapaian lebih tinggi - bukan untuk memperebutkan nomor punggung! Kalau tidak, saya bisa beli sendiri jersey nomor 9 bertuliskan Batistuta di toko merchandise luar, lalu pulang menikmatinya di rumah!"
Di akhir pernyataan, ledakan tawa kembali menggema dari hadirin.
Harus diakui, respons Batistuta sangatlah elegan, berhasil mengatasi krisis tersebut dengan baik.
Beberapa pertanyaan menjebak berikutnya dari wartawan pun berhasil ditangkis satu per satu oleh Yang Chengzhuo dan Batistuta.
Usai konferensi pers, Batistuta didampingi staf klub menuju area luar.
Batistuta yang mengenakan nomor punggung 18 bertemu dengan fans yang telah berkumpul di markas Pinetina, memicu gemuruh antusiasme dari seluruh fans Inter Milan di lokasi. Suasana sangat panas, sementara veteran yang telah lama berkecimpung di dunia sepakbola ini juga berinteraksi dengan fans, berhasil merebut simpati fans Nerazzurri.
……
……
Usai rangkaian aktivitas, Batistuta kembali ke gedung pelatihan markas.
"Hei, Gabriel!" Kapten Bergomi tiba-tiba muncul di basis pelatihan. Melihat Batigol masuk, ia segera menyambut.
"Halo, Giuseppe!" Batistuta sendiri adalah senior Serie A yang pernah bertarung berkali-kali dengan Bergomi, terutama karena posisi mereka yang saling berhadapan. Hubungan kompetisi masa lalu yang kini berubah menjadi rekan satu tim menciptakan kejanggalan, sehingga mereka saling bersikap sangat formal.
"Ikut aku, akan kuantarkan berkeliling. Sekalian kita lihat kamarmu dan loker di ruang ganti!"
Kedua orang itu berjalan satu di depan satu di belakang menuju ruang ganti di basis pelatihan. Di sini setiap loker di bagian atasnya tertancap kartu bertuliskan nama, mewakili pemilik loker tersebut.
Batistuta langsung menjaring pandangannya ke sekeliling, menemukan bahwa pemain baru bergabung musim ini seperti Nesta dll telah mendapatkan loker mereka sendiri. Jadi dia asal memilih satu, Bergomi langsung menulis nama Batistuta di atasnya lalu menancapkan kartu tersebut.
Setelah memperkenalkan aturan dan pengalaman ruang ganti, sesuai prosedur memberinya sebuah booklet Peraturan Ruang Ganti karya Yang Chengzhuo, kemudian keluar dari ruang ganti menuju area aktivitas pemain.
"Di area aktivitas markas Pinatina ada banyak fasilitas hiburan termasuk biliar, pingpong, TV, komputer, permainan elektronik dan lain-lain. Bagian ini adalah milik kami para pemain, bisa digunakan untuk melega setelah latihan!" jelas Bergomi sambil berjalan.
Batistuta mengikuti dari belakang. Saat hendak memasuki gerbang area aktivitas, matanya tertangkap sebuah pengumuman yang terpampang mencolok di pintu.
"Area pemain, non-pemain dilarang masuk!"
"Apa maksudnya?" Batistuta merasa penasaran. Ia jarang melihat wilayah khusus semacam ini.
Bergomi berhenti dan tersenyum. Masalah ini hampir selalu ditanyakan setiap pemain baru, termasuk Nesta, karena tidak ada di klub lain.
"Bos bilang, pemain juga butuh privasi yang harus dilindungi klub. Sejak datang, ia sengaja membuka area ini. Kita bisa bicara bebas di dalam, bahkan mengutuk Bos, atau merencanakan konspirasi untuk menggulingkan kekuasaannya. Tim pelatih dan staf tidak akan masuk meski tahu!"
"Kenapa?"
Bergomi tersenyum. Awalnya ia juga bingung, tapi setelah setahun, ia mulai sedikit paham.
“Ruang ganti memiliki aturan dan prinsipnya sendiri. Semua yang ingin menyatu ke sini harus mematuhinya. Tujuan Bos mendirikan ruang aktivitas ini adalah untuk melindungi privasi ruang ganti, memastikan tim pelatih dan klub tidak campur tangan, menghindari tekanan pada pemain, dan menjamin semua urusan ruang ganti ditangani sesuai prinsip dasarnya!”
Batistuta mendengar ini merasa sangat penasaran, lalu menatap Bergomi.
Yang terakhir mengangkat bahu, “Ya, aku adalah pemimpin ruang ganti yang dikukuhkan setelah Bos datang, tapi dia tak pernah sekalipun bertanya padaku tentang apa yang terjadi di sini. Benar-benar tidak pernah! Dia orang yang memegang janji!”
Batistuta percaya, sebab jika Yang Chengzhuo diam-diam cari informasi, pendirian ruang ini sama sekali tak diperlukan.
"Bos adalah pribadi yang sangat menyukai kejujuran dan tindakan langsung. Jika ada persoalan, lebih baik bicara langsung dengannya. Dia tidak suka ada yang menyembunyikan hal apapun darinya. Tapi begitu dia tahu kesulitanmu, Dia akan memberikan pertolongan tanpa keraguan!"
Ucapan Bergomi memberikan pemahaman lebih dalam kepada Batistuta tentang markas Pinetina, yang sangat membantu proses adaptasinya di masa depan.
Setelah itu mereka menuju ke lantai atas.
Batistuta menemukan bahwa kamar suite dua tempat tidur di markas Pinetina meski sederhana, fasilitasnya sebenarnya sangat lengkap - bahkan tidak kalah dengan hotel bintang lima. Setiap ruangan selalu ada staf yang bertugas merapikan dan membersihkan.
"Latihan persiapan musim baru kita akan diselenggarakan di markas Pinetina. Baik pertandingan kandang maupun tandang, kita harus berkumpul di sini. Ingat baik-baik: TEPAT WAKTU! Bus Bos tidak pernah menunggu!"
Bergomi terkekeh menceritakan beberapa kejadian lucu musim lalu, termasuk beberapa pemain yang terlambat sehingga terpaksa bergegas sendiri ke pertandingan tandang. Semua ini menjadi peringatan bagi para pemain Inter Milan.
Setelah selesai berkeliling, mereka melanjutkan ke lapangan latihan.
Fasilitas lapangan latihan Inter Milan yang telah direnovasi kini lebih sesuai dengan permintaan Yang Chengzhuo, terutama area pelatihan terintegrasi yang dimodifikasi dan beberapa lapangan kecil di sampingnya yang bisa digunakan untuk pertandingan futsal dalam ruangan - hal yang jarang ditemui di klub lain.
"Pantas saja Inter Milan selalu mampu menampilkan koordinasi serangan cepat, ringkas, dan lincah!" seru Batistuta takjub melihat inovasi Yang Chengzhuo dalam hal pelatihan setelah mengamati lapangan kecil tersebut.
"Singkatnya, Gabriel. Untuk urusan di luar lapangan dan area latihan, kamu bisa langsung menghubungi bagian layanan klub. Mereka akan membantumu menyelesaikan masalah. Kalau terkait urusan di dalam lapangan, temui saja aku - akan kubicarakan solusinya!"
Bergomi tersenyum sambil berkata, ini adalah tanggung jawabnya sebagai kapten tim.
Sejak paruh kedua musim lalu, Bergomi sudah bukan bek tengah inti tim lagi. Performa Laurent Blanc jauh lebih menonjol darinya, tapi perannya di tim ini sangat signifikan. Yang Chengzhuo memanfaatkannya untuk memimpin ruang ganti, dan dia pun menjalankan perannya dengan baik.
Contohnya, musim panas tahun ini dia akan bertanggung jawab membantu Batistuta, Nesta dan pemain lainnya menyatu ke dalam Inter Milan. Meski ini tidak terlihat oleh fans dan wartawan di lapangan, tapi Yang Chengzhuo dan seluruh jajaran Inter Milan merasakan betul kontribusi Bergomi.
Inilah alasan mengapa Yang Chengzhuo dulu memilih untuk mempertahankan Bergomi!
Kehadiran sosok seperti ini sangat memudahkan manajemen tim oleh Yang Chengzhuo. Dia tak perlu khawatir akan masalah internal tim atau konflik antar-pemain, karena semua itu akan ditangani dengan baik oleh Bergomi.
Tentu saja, pemilihan kandidat sangat penting. Hanya pemimpin level tinggi seperti Bergomi yang penuh kecintaan pada Inter Milan dan memiliki prestise besar di klub yang bisa memenuhi posisi ini. Seandainya diganti orang lain, sama sekali tidak mungkin—bahkan Ronaldo pun tak sanggup!
Meski hanya berkeliling sebentar di markas Pinatina, Batistuta merasakan perbedaan Inter Milan dengan klub lain, juga perbedaan Yang Chengzhuo.
Mungkin, kombinasi berbagai perbedaan inilah yang menjadi rahasia kesuksesan Sang Kaisar!
