London, Stadion Stamford Bridge
Meski hanya pertandingan persahabatan, tetap menarik 20.000 fans yang datang menyaksikan langsung.
Juara Serie A musim lalu melawan Chelsea Liga Inggris, melanjutkan rivalitas sejak final Piala Winners dulu. Berbagai dendam masa lalu membuat duel Yang Cheng vs The Blues tetap memikat bagi fans.
Dennis? Wise tetaplah Dennis? Wise. Tapi di usia 34 tahun, sang veteran tak lagi seperkasa dulu.
Namun Yang Cheng bukan lagi pelatih baru. Kini Inter Milan memiliki trio gelandang kelas dunia: Nedvěd, Emerson, dan Van Bommel. Lini tengah Chelsea sama sekali tak mampu menahan gempuran pasukan Nerazzurri.
Bisa dibilang, sejak awal pertandingan, Inter Milan seperti tiga pertandingan pemanasan sebelumnya, dengan mudah mengendalikan situasi pertandingan, lalu mulai memperlambat irama permainan, terutama di area lini belakang-tengah, mencari kesempatan dengan santai, memperlakukan Chelsea dengan perlahan-lahan.
Hanya di babak pertama, Inter Milan sudah mengungguli tim tuan rumah 0:2 berkat gol dari Ronaldo dan Baggio.
Melihat situasi babak pertama, percaya semua orang tidak akan meragukan bahwa ini pasti akan menjadi pembantaian lagi!
Dalam tiga pertandingan pemanasan sebelumnya, rekam jejak Inter Milan adalah 2:1, 6:0, dan 3:0. Seiring tim yang semakin masuk ke status pertandingan, serangan mereka menunjukkan kekuatan yang lebih otoriter dibanding musim lalu.
Proses penyesuaian Nesta dan Lúcio di lini pertahanan semakin matang. Saat menghadapi Southampton di pertandingan pertama masih terdapat beberapa kesalahan, namun dalam dua pertandingan berikutnya mereka berhasil menemukan keharmonisan tak terucap dalam koordinasi antar-pemain - satu maju merebut, satu mundur. Bahkan Yang Chengzhuo langsung menyerahkan kendali tim pertahanan sepenuhnya ke tangan Nesta.
Mantan Kapten Lazio yang dihukum skors oleh Claudio Lotito selama beberapa bulan ini, langsung menunjukkan keinginan kompetitif yang menonjol setelah bergabung dengan Inter Milan, melanjutkan performa gemilangnya di Piala Eropa.
Dalam laga ini, kombinasi bek tengah Nesta-Lúcio berhasil membekukan duo striker Hasselbaink-Zola dengan sempurna. Garis depan Chelsea bahkan tidak berhasil menemukan satu kesempatan pun untuk berhadapan langsung dengan gawang di hadapan pertahanan Inter Milan.
Pada posisi Simon, Yang Cheng secara berturut-turut mengobservasi Andrea Pirlo, Zanetti, dan Van Bommel. Akhirnya dia memilih pemain Belanda tersebut. Performa Van Bommel sama sekali tidak mengecewakan, tidak hanya berhasil mengisi kekosongan yang ditinggalkan Simon, tapi juga mencetak dua tembakan jarak jauh dalam pertandingan pemanasan, menjadikannya pemain area tengah terbaik selama persiapan pra-musim.
Di garis depan, tiga penyerang andal masing-masing mencetak gol: Ronaldo 3 gol, Van Nistelrooy dan Batistuta masing-masing 2 gol. Yang paling berharga adalah eksperimen Yang Cheng dalam mencoba berbagai kombinasi striker ganda: Ronaldo-Batistuta, Batistuta-Van Nistelrooy, dll. Hasilnya cukup memuaskan, sesuai prediksi Yang Cheng, dengan penyesuaian lebih lanjut, kombinasi ini diyakini akan semakin kompak.
Tiga striker top yang bisa dikombinasikan menjadi berbagai tipe duet penyerang, pasti akan menjadi momok menakutkan bagi lawan-lawan Serie A dan Eropa di musim baru. Karena kapan saja di mana saja, mereka harus menebak-nebak striker mana yang akan diturunkan Inter Milan di garis depan.
Tapi performa gemilang Inter Milan justru jadi bencana bagi bek Chelsea, terutama bek tengah muda John Terry yang berkali-kali dipermainkan Ronaldo. Hal ini membuatnya frustasi berat dan permainannya terlihat sangat buruk.
Dari pinggir lapangan, Yang Chengzhuo mengawasi dengan senyum lebar dalam hati. Siapa sangka pemain yang dianggap sebelah mata oleh Vialli dan terus dipermak Ronaldo ini, ternyata akan menjadi bek tengah inti Inggris di masa depan?
Bagaimana dengan Frank Lampard yang nekat menembak dari jarak jauh spektakuler tapi terus ditekan oleh lini tengah Inter Milan hingga kehilangan arah? Akankah pemain ini kelak menjadi gelandang top kelas dunia?
Sebaliknya, Morris yang saat ini paling diunggulkan oleh dunia sepakbola Inggris, malah berubah menjadi serigala mesum Leeds dan menjadi contoh klasik lain dari kisah.
Memikirkan hal ini, Yang Chengzhuo merasa hal-hal di dunia ini sungguh aneh, terutama di bidang sepakbola.
"Ini data babak pertama!" Paulus Bayer melihat Yang Chengzhuo mendekat, segera memutar laptop di kakinya ke arahnya.
Yang Chengzhuo mendekat dan melihat sekilas, menjelajahi beberapa data tim, tapi lebih fokus mengamati pergerakan tanpa bola pemain, area berkutat mereka, serta rute operan dll.
Ini lebih bisa menggambarkan pengalaman daripada data seperti tackling atau pencegahan.
"Cukup!" Yang Chengzhuo hanya asal saja melihat sekilas.
Mengenai pasukan inti tim, sudah ada gambaran jelas dalam hatinya.
……
……
Di awal babak kedua, Inter Milan langsung melakukan perubahan besar: Ferrari menggantikan Lúcio, Zanetti menggantikan Panucci, pemain muda Pasquale menggantikan Zambrotta, Andrea Pirlo menggantikan Nedvěd, Perrotta menggantikan Van Bommel, dan Batistuta menggantikan Ronaldo.
Yang Chengzhuo meninggalkan poros tengah untuk Inter Milan, yaitu Buffon - Nesta - Emerson - Baggio - Van Nistelrooy.
Pengamat berpengalaman langsung bisa melihat bahwa ini adalah pemain-pemain inti di berbagai lini Inter Milan.
Meski usia Baggio sudah tidak muda, performanya dalam pertandingan pemanasan sangat menonjol. Kini dia menjadi playmaker utama tim yang menemukan status optimal di posisi gelandang serang.
Menit ke-51, Baggio kembali menunjukkan kelasnya. Setelah mundur mengambil bola di depan wilayah terlarang, dengan lincah melepaskan diri dari tekanan lalu berbalik dan memberi umpan terobosan ke belakang LeBoeuf. Van Nistelrooy menembak keras dari sudut sempit, kembali menerobos gawang Chelsea, 0-3!
Yang Cheng melihat performa Roberto Baggio semakin menonjol, dalam hatinya sangat gembira. Namun di menit ke-55, dia menggantikan Baggio dengan Álvaro Recoba, satu sisi untuk mengobservasi pemain muda, sisi lain menghindari Baggio terlalu kelelahan.
"Bos!" Setelah memeluk Recoba, Roberto Baggio terengah-engah mendekat dengan senyum penuh semangat.
"Status bagus!" Yang Cheng tersenyum sambil menepuk bahu Roberto Baggio.
Pemain Italia itu menarik napas dalam-dalam, menggelengkan kepala: "Kalau bukan karena usia yang sudah lebih tua, performa bisa lebih baik lagi!"
Ini memang pernyataan yang benar. Andai Baggio lebih muda beberapa tahun, dia pasti bisa tampil lebih menonjol dari sekarang.
"Paham saja. Usiamu sudah tidak muda lagi, jangan pamer kekuatan dengan para remaja! Asal kamu bisa pertahankan performa seperti ini, mungkin masih bisa bersaing dengan Ronaldo untuk gelar Pemain Terbaik Dunia!" Yang Cheng bercanda sambil tersenyum.
Dalam taktik Yang Chengzhuo ini, Baggio jelas menjadi sosok paling spesial. Di lini depan, gerakannya bahkan lebih sedikit dibanding Ronaldo dan Van Nistelrooy. Yang Cheng memanfaatkannya lebih untuk pengalaman dan kecerdasannya dalam menghubungkan serangan antara gelandang Inter Milan dengan garis depan.
Inilah alasan mengapa Yang Cheng mengatakan: "Nedvěd sebagai gelandang serang membuat performa Ronaldo dan Van Nistelrooy lebih menonjol, tapi serangan Inter Milan akan kurang kecemerlangan!"
Tentu saja, untuk kombinasi trisula saat ini, tak ada yang memprotes. Performa mereka benar-benar luar biasa. Setelah penyesuaian dan proses adaptasi selama satu musim, baik Baggio, Ronaldo maupun Van Nistelrooy telah menemukan peran dan gaya bermain masing-masing yang saling melengkapi, membentuk kemampuan bertarung yang kuat.
Mereka sudah terbiasa dengan sistem bermain seperti ini, tentu tak ada keluhan!
“Bos, sejak musim lalu mulai mengikuti rencana pelatihanmu dengan latihan tambahan yang ditargetkan, kondisi terakhirku semakin membaik. Aku harap bisa bermain lebih banyak!” Baggio tersenyum.
Di Inter Milan, para pemain bisa menyampaikan ide mereka secara langsung.
Yang Chengzhuo berpikir sejenak, "Akan kuperhatikan, tapi harus bicara dulu dengan Chris. Dialah faktor penentu!"
"Kalau begitu nanti akan kukirimkan hadiah untuknya!" Baggio terkekeh.
"Jangan terlalu memaksakan diri, Roberto. Karirmu masih panjang. Kamu harus menyimpan tenaga untuk memperebutkan lebih banyak gelar juara bagi tim kita - bukan hanya Serie A, tapi juga Liga Champions dan kompetisi lainnya, untuk merekonstruksi era keemasan Inter Milan yang agung, paham?" kata Yang Chengzhuo sambil tersenyum.
Baggio memulai latihan lebih awal di musim panas dengan kembali ke tim lebih cepat, inilah alasan performanya yang begitu menonjol sekarang. Tapi Yang Chengzhuo tidak ingin dia terlalu memaksakan diri, bagaimanapun pada akhirnya dia masih "tubuh rentan seperti kaca" yang mudah cedera jika dipaksa berlebihan!
"Aku tahu, aku rutin periksa ke Chris. Tenang saja, Bos, aku lebih peduli daripada kamu!"
Yang Chengzhuo menunjuknya sambil tersenyum, keduanya lalu bercanda di pinggir lapangan.
Gelar juara musim lalu membuat para pemain Inter Milan semakin mempercayai Yang Chengzhuo, terutama Baggio, Ronaldo dan kawan-kawan yang kini telah sepenuhnya menghormati dan mengaguminya, membangun hubungan yang sangat harmonis.
Baru ketika pertandingan hampir berakhir, Batistuta dan Recoba kembali mencetak gol. Inter Milan menghancurkan Chelsea 5-0, Baggio pun berbalik menuju ruang ganti untuk mandi dan berganti baju lebih awal, mengingat pertandingan sudah tak lagi menyisakan ketegangan.
Yang Cheng mengawasi bayangan belakang Baggio, dalam hati dipenuhi kesombongan, karena ia yakin selama Baggio mempertahankan performa saat ini, di musim baru ia tetap akan menjadi gelandang serang inti Inter Milan! Bahkan seperti yang pernah diucapkannya sebelumnya, memperebutkan gelar Pemain Sepak Bola Terbaik ganda pun bukan hal sulit!
Wasit segera membunyikan peluit penanda berakhirnya pertandingan yang membuat malu fans tim tuan rumah ini. Yang Cheng memeluk satu per satu pemain yang turun dari lapangan, lalu mengantar mereka ke ruang ganti.
Di dalam ruang ganti, alih-alih memuji besar-besaran performa tim, Yang Cheng justru menganalisis kesalahan beberapa pemain selama pertandingan. Ia mengajukan metode perbaikan dan menekankan pentingnya memperhatikan hal-hal tersebut di kemudian hari.
Usai mengayunkan pentungan, ia memberikan wortel. Pelatih mengumumkan libur tim setelah kembali ke hotel. Seluruh personel bisa menikmati waktu bebas selama 7 jam penuh dari pukul 16.00 sore hingga 23.00 malam.
"Yang tidak kembali ke hotel sebelum 23.00, silakan menginap di luar! Besok terbang sendiri ke Milan, tidak perlu ke Bari!"
Yang Chengzhuo berbicara dengan penuh keseriusan. Semua orang mendengarkan dengan saksama.
"Lalu... semoga Saudara sekalian menikmati waktu di London!"
Yang Chengzhuo mengangkat tinju kanannya membuat gerakan "Ganbatte", memancing gelak tawa para pemain.
……
……
"Kamu benar-benar pemegang saham paling tak bertanggung jawab di alam semesta!"
Di persimpangan Jalan Regent Street - surga belanja London, Sienna Miller sedang mengeluh pada Yang Chengzhuo.
"Mana ada aku tak bertanggung jawab?" Yang Chengzhuo tersenyum membalas.
"Hah? Bertanggung jawab? Bertanggung jawab sampai tak tahu lokasi anak perusahaan dan toko serikat kami di London?" Sienna memandang Yang Chengzhuo yang memalingkan wajah, matanya membelalak. "Masih mau membantah?"
Gerakan memiringkan kepala gadis itu membuat rambut pirangnya tumpah bak air terjun, sangat mencolok mata.
“Dan penampilanmu ini tidak bisa diterima!” Ucapnya langsung.
“Hei, ini kan baju yang dulu kamu kirimkan padaku!”
“Benar, tapi aku ingat kamu sudah pernah memakainya belum lama ini. Aku melihat fotonya di koran!” Sienna berkata dengan kriteria ketat.
“Maksudmu apa?” Yang Chengzhuo merasa pusing.
Gadis itu terkekeh, “Artinya, sebaiknya kamu mengenakan baju berbeda setiap kali pergi ke luar!”
“Seperti kamu?” Yang menunjuknya sambil bertanya sambil tersenyum.
Memang benar gadis ini selalu berganti gaya. Hari ini ia memakai kaos oblong hitam lengan pendek bertudung kepala, celana jeans retro, dan sepatu high-top bertali banyak di kaki.
Yang Chengzhuo harus mengakui, apapun yang dikenakannya selalu terlihat mempesona.
“Gadis, kamu 19 tahun, aku hampir 29!” Peringatan Yang penuh ketegasan.
Tanpa disebutkan, sulit dibayangkan Sienna dan Natalie seumuran. Aura yang mereka pancarkan benar-benar berbeda.
"Sienna adalah tipe wanita yang sok tahu namun sangat terbuka, dengan ide-ide yang matang sebelum waktunya. Meski baru 19 tahun, dia sudah seperti ikan di air di Hollywood, bahkan banyak urusan perusahaan fashion yang dia urus sendiri, menunjukkan potensi menjadi wanita tangguh ala Haiti Krume."
"Tapi Natalie selalu memberi kesan gadis kecil lemah yang belum dewasa, membutuhkan perlindungan dan perhatian. Dia memiliki aura gadis sebelah rumah yang sederhana namun berintelek, benar-benar berbeda jauh dari Sienna."
"Ini tidak ada hubungannya dengan usia!" Sienna merasa harus mengubah total pandangan Yang Chengzhuo tentang hal ini.
"Lihat saja Anna Wintour, pemimpin redaksi Vogue yang sudah berusia tapi tetap berpakaian stylish dan fashionable. Dia adalah 'raja iblis' fashion dengan aura paling trendy saat ini! Fashion itu tidak mengenal gender atau usia!"
Yang Chengzhuo yang biasanya pandai berdebat, kali ini benar-benar mengalami kebuntuan dalam berargumen saat berhadapan dengannya.
“Baiklah, Kamu langsung bilang, mau apa?” Yang Chengzhuo langsung menyerah.
Yang terakhir tertawa sambil bersikap seperti saudara seperjuangan, menepuk bahu Yang Chengzhuo, "Tahun lalu catwalk kita di Milan Fashion Week sukses besar. Tahun ini khusus meluncurkan seri pakaian pria, persiapan..."
"Hah, urusan catwalk jangan libatkan aku, aku nggak mau!" Yang Chengzhuo langsung menyela.
Sienna tertawa sampai tubuhnya menempel di Yang Chengzhuo, sama sekali tak mempedulikan tatapan pejalan kaki di Jalan Regent, "Aku tahu maksudmu! Maksudku kali ini kamu harus ikut kompetisi sambil memakai baju rancangan perusahaan kami!"
"Oh, pakai aku jadi ikon hidup!" Yang Chengzhuo akhirnya paham.
Sienna mengangguk mantap: "Tentu! Dengan daya tarikmu sekarang, nggak dimanfaatkan sayang sekali. Nanti setiap bulan akan kukirimkan model desain terbaru, ada kesempatan langsung kamu pake keluar, biar wartawan foto-foto, selesai!"
Seolah masih khawatir Yang Chengzhuo tidak paham mix&match, dia menambahkan: "Tenang, cara padu-padannya akan kurakikan rapi!"
Lalu ia dengan ceria berputar ke depan Yang Cheng, tanpa ragu meraih wajah pria itu dengan kedua tangan. "Tenang, aku pasti akan menjadikanmu selebritas fashion paling sempurna!"
Yang Cheng ingin tertawa. Pengetahuan tentang fashion benar-benar nol besar, tapi ia merasakan Sienna sedang melakukan hal yang sama seperti Victoria terhadap Beckham. Bedanya, mereka suami-istri sedangkan Sienna bukan.
"Terharu ya?" Sienna menyadari Yang Cheng diam membisu.
Kepala Yang Cheng mengangguk seperti mesin. "Iya, rasanya seperti diperkosa, tapi aku harus bilang ini nikmat!"
Sienna membeku. Pipinya memerah sampai ke telinga. "Kamu ini keterlaluan!" Ia berpaling seolah tak mau bicara dengan pria yang menggodanya di publik ini, tapi tangannya tetap mencengkeram erat lengan Yang Cheng menuju toko.
“Sienna!” Baru sampai di toko, langsung melihat seorang pria mengejar.
Ternyata pria yang dulu ditemui di Milan itu.
“Kenapa dia?” Yang Chengzhuo menatap ke depan, namun bergumam dalam hati.
Sienna juga terukir senyum, bergumam membalas, "Dari mana aku tahu, dia memaksa, aku juga tidak bisa berbuat apa-apa!"
Setelah bicara, pria itu baru sampai di depan, juga memperhatikan Yang Chengzhuo, tapi pertama-tama melihat Sienna menarik tangan Yang Chengzhuo.
"Kenapa kamu?" Dia terlihat lebih marah daripada Yang Chengzhuo.
"Hei, pertanyaan itu seharusnya dariku!" Yang Chengzhuo bingung dalam hati, tapi memutuskan untuk tidak ikut campur dan diam.
"Sienna, anggota ini bukan orang baik. Di Italia dia suka main mata, bahkan pernah dekat dengan penyiar bernama Elisabetta? Canalys yang hubungannya sampai diketahui seluruh dunia. Katanya mereka sering bermalam bersama. Dia pasti tidak serius denganmu, jangan tertipu!" Pria pilu itu terlihat sangat bersemangat.
Wanita kesayangan jatuh cinta pada playboy. Jelas dia menganggap diri sebagai pahlawan penyelamat kecantikan. Yang menyedihkan, si cantik ini malah enggan diselamatkan!
"Ya, aku tahu." Sienna berkata dengan datar.
"Kau tahu?" Pria itu semakin bersemangat, "Sudah tahu masih tetap bersama dia?"
"Benar! Aku justru suka kelakuannya yang bebas, gaya playboy-nya, hobinya menggoda wanita. Aku bahkan mendesaknya mendekati Canalys. Bahkan saat mereka ke hotel, kondomnya kubelikan. Aku suka begini, ada masalah?"
Yang Cheng di samping mendengar sampai berkeringat dingin, dia lega kebiasaannya dengan Canalis rupanya tidak pakai kondom karena tidak suka sensasi pakai pengaman. Seandainya tidak, melihat situasi ini pasti timbul kecurigaan bahwa ucapan Sienna benar.
Tidak bisa, gadis ini aktingnya terlalu menonjol! Sungguh sia-sia kalau tidak menang Aktris Terbaik Oscar!
"Kamu... kamu... kamu..." Pria pilu itu menunjuk Sienna, lalu menuding Yang Chengzhuo, gugup setengah hari namun tak bisa mengeluarkan kata-kata, tapi terlihat sangat geram.
"Pokoknya, jangan ganggu aku lagi! Di kehidupan ini aku hanya mencintainya. Aku mencintaimu, tak peduli bagaimana dia main mata, bahkan tak peduli berapa banyak wanita yang dimilikinya. Hanya dia yang kucinta! Cari saja orang lain, kita tidak mungkin!"
Luar biasa sikapnya!
Yang Chengzhuo dalam hati memuji, tak disangka gadis Sienna yang biasanya kalem ini saat bersikap blak-blakan benar-benar memancarkan aura ratu, bahkan menolak orang pun dilakukan dengan sikap tanpa tedeng aling-aling.
Pria pilu di hadapannya menahan air mata yang bergulung di mata, ingin menangis tapi merasa nangis hidung meler adalah tanda kelemahan, akhirnya mengatupkan gigi dan langsung kabur ke depan. Saat hampir bersinggungan dengan Yang Chengzhuo, bahkan sengaja menabraknya.
"Tidak boleh main seperti ini!"
Yang Chengzhuo mendengar teriakan pilunya!
