12 September, Tempat Konferensi Pers Markas Pinetina.
Sejak markas Pinetina selesai dimodifikasi, tempat berkumpulnya Inter Milan untuk musim baru dan tempat konferensi pers pra-pertandingan akan diadakan di sini. Kantor Pusat di Jalan Durini akan khusus menyelenggarakan pertemuan-pertemuan administratif.
Saat Yang Chengzhuo mengenakan jas latihan Nike yang rapi memasuki aula konferensi, lampu kamera langsung berkilauan di TKP.
Terlihat orang Tionghoa itu membawa selembar kertas di tangan, melambai-lambaikannya ke wartawan di bawah, lalu duduk.
"Aku umumkan daftar skuat Inter Milan untuk putaran pertama babak grup Liga Champions besok: Kiper Buffon, Ferron; Bek Zanetti, Lúcio, Silvestre, Panucci, Bergomi, Nesta, Pasquale; Gelandang Emerson, Nedvěd, Van Bommel; Striker Baggio, Recoba, Ronaldo, Van Nistelrooy, Batistuta."
Karena 6 pemain dalam skuat dikerahkan ke tim Olimpiade untuk berpartisipasi di Olimpiade Sydney, Yang Chengzhuo memasukkan semua anggota tersisa dari tim utama ke dalam daftar skuat sebagai persiapan untuk pertandingan besok.
Para wartawan di bawah dengan serius merekam informasi ini. Sebenarnya daftar ini tidak mengejutkan mereka.
"Ada masalah? Kalau tidak, rapat ditutup!" ujar Yang Chengzhuo dengan gaya orang yang sangat sibuk.
Seketika semua wartawan di bawah serentak mengangkat tangan.
Mata Yang Chengzhuo menyapu kerumunan, kali ini ia memperhatikan Faraglia, "Hei, selamat siang Tuan Faraglia. Ada pertanyaan?"
Entah mengapa, meski sopan, suara Yang Chengzhuo terdengar sangat menusuk di telinga Faraglia - begitu menusuk sampai ia ingin bersembunyi di lubang tanah.
Faraglia berdiri di tengah gelak tawa hadirin, "Pertandingan perdana Liga Champions musim baru akan dimulai. Lawan kita adalah Beşiktaş dari Turki, dan kita bertarung di wilayah kekuasaan sendiri..."
“Mau bertaruh?” Yang Chengzhuo langsung menyela ucapannya dengan kesungguhan yang tulus.
Ekspresinya seolah berkata, bertaruhlah denganku, bertaruhlah denganku seperti ini!
TKP langsung meledak dalam gelak tawa. Faraglia langsung duduk sambil geram, tapi tak bisa meluapkan emosi.
“Selanjutnya, kalau pertanyaan bodoh jangan ditanya! Yang mau bertaruh prioritas!” Yang Chengzhuo benar-benar bersikap seperti penjudi tulen.
Semua tahu, nada bicaranya hanya baik saat menjawab wartawan asing dan koran yang punya hubungan baik dengan Inter Milan seperti Gazzetta dello Sport, Koran Kota Milan. Tapi saat berhadapan dengan La Stampa Torino, Republica, Corriere della Sera, hampir selalu ia mencemooh tanpa ampun.
Bukan alasan lain, cuma satu kata: Puas!
……
……
13 September, Stadion Giuseppe Meazza, ruang ganti tim tuan rumah.
Semangat fans yang tertumpuk sepanjang musim panas akhirnya meledak hari ini. Seluruh Stadion Giuseppe Meazza penuh sesak tanpa kursi kosong.
Meskipun kekuatan lawan dalam pertandingan ini tidak kuat, meskipun semua orang merasa Beşiktaş sulit menjadi ancaman bagi Inter Milan karena Yang Chengzhuo belum pernah terkalahkan di kandang sendiri, namun antusiasme fans tetap meluap-luap dengan semangat yang membara.
Musim baru, permulaan baru, perjalanan baru!
Yang Chengzhuo sengaja membuka lebar-lebar pintu ruang ganti, memastikan semua pemain Inter Milan di dalam bisa mendengar teriakan fans. Ia berdiri di samping dengan tatapan pengawasan yang penuh perhitungan.
Para pemain sedang mempersiapkan mental, sang pelatih pun sedang menyusun strategi!
Hingga Paulus Bayer mengangkat kepala dan menatapnya, pria Tionghoa itu langsung memahami: waktu yang ditunggu telah tiba!
Pintu ruang ganti ditutup perlahan. Segala hiruk-pikuk tiba-tiba terputus bagai dinding tak kasatmata. Ruangan pun kembali keheningan primordial.
"Aku masih ingat, di saat yang sama tahun lalu, perlakuan yang kuterima tidak seperti yang ada di luar sana sekarang!" Yang Chengzhuo perlahan memasuki pintu ruang ganti, melewati bagian tengah antara para pemain di kiri dan kanan, tiba di posisi paling depan, lalu menoleh ke arah pintu. Para pemain duduk terbagi di kedua sisinya, semuanya mengawasinya.
Perasaan seperti ini benar-benar indah!
"Saat itu mereka mencibirku, mencurigaiku, seluruh alam semesta tidak mempercayaiku, kenapa?" Yang Chengzhuo membentangkan tangannya, "Karena performa kalian buruk, karena kita tidak cukup kuat, kita tidak bersatu, kita kurang memiliki semangat juang seperti tamparan krek!" Ia sengaja membuat gerakan mengayunkan tangan kanan seperti menampar.
"Banyak yang bertanya padaku, apa hal paling membanggakan dalam season pertama kepelatihanku di Inter Milan?"
Ia berhenti sejenak lalu tersenyum, "Piala juara Serie A? Atau menaklukkan fans? Atau menaklukkan media dan lawan?"
Menggelengkan kepala, "Keduanya bukan, sungguh, percayalah teman-teman, keduanya bukan!"
"Di dalam hati saya, hal yang paling membanggakan musim lalu adalah kalian!" Dia menunjuk ke setiap pemain, "Setiap dari kalian telah membuktikan dengan tindakan nyata satu hal: Inter Milan adalah tim jantan, tim berdarah bersaing, hanya memainkan sepakbola kejantanan sejati!"
"Saya ingin memberi tahu kalian semua, era Inter Milan sebagai lubang hitam bintang telah berlalu. Inter Milan yang lemah dan menjadi mangsa mudah telah tiada. Yang duduk di sini sekarang, yang akan tampil di lapangan, adalah Inter Milan yang sama sekali baru, sang juara bertahan liga, Inter Milan yang akan membuat seluruh alam semesta merasa takut dan gemetar!"
Para pemain yang mendengarnya serentak merasakan darah mengalir deras di nadi. Mereka mengatupkan gigi satu per satu, terlihat sangat bersemangat.
“Saat aku mengikuti ritual pengundian grup Liga Champions Eropa, mereka bertanya padaku, Hei, Yang Cheng, tim mana yang kau harapkan untuk hadapi?” Dia sengaja meniru nada aneh berpura-pura jadi wartawan, “Dengan bangga kuangkat kepala dan kukatakan, Tak masalah! Kita tidak takut menghadapi tim manapun!”
“Sebaliknya, di TKP pengundian kulihat banyak adegan menarik. Beberapa tim yang tidak mengundian kami tertawa lega seketika, sementara tim yang kebagian kami wajahnya seperti dihukum pancung. Mengapa bisa begini?”
Yang Chengzhuo melambaikan tangan kanannya, memberi isyarat agar para pemain merenung, “Coba kalian pikir, kenapa ini terjadi?”
Setelah menunggu sejenak, barulah ia menjawab sendiri, “Karena kita sudah jadi lebih kuat!”
“Mengapa kuceritakan ini? Karena kuharap kalian paham, mulai hari ini, dari pertandingan ini, dari menit pertama ini - kita adalah tim kuat! Kita adalah Inter Milan yang perkasa! Bukan lagi tim lemah yang bisa diinjak-injak semena-mena!”
“Bagaimana memanifestasikannya?” Yang Chengzhuo membalikkan tangannya bertanya.
“Kalahkan lawan, apapun musuh yang kita temui, sebesar apapun kesulitan yang menghadang, kita harus punya keyakinan: mengalahkan lawan! Karena kita adalah Inter Milan yang kuat, kita lebih kuat dari siapapun!”
“Menindas yang lemah dan jago kandang bukan ciri tim kuat! Tim sesungguhnya harus tak terkalahkan, membuat semua lawan gentar. Sekaranglah saatnya kita membuktikan diri sebagai tim kuat!”
Tanpa disadari, Yang Chengzhuo sudah sampai di pintu ruang ganti. Tangannya mencengkeram gagang pintu dan membukanya dengan keras. Teriak fans dari luar langsung menyelimuti ruangan.
“Sekarang, mari kita turun ke lapangan dan bantai mereka!”
……
……
“Pemain dari kedua tim mulai memasuki lapangan melalui saluran pemain. Berikut adalah daftar lineup pembuka kedua kesebelasan!”
"Penjaga gawang starter Inter Milan yang bermain di kandang sendiri adalah Buffon, kiper nomor satu Italia. Garis pertahanan dari kiri ke kanan adalah Zanetti, Nesta, Lúcio, dan Panucci. Bek kiri utama mereka musim lalu, Zambrotta, sekarang dikerahkan tim Olimpiade untuk Olimpiade Sydney!"
"Di lini tengah, Inter Milan masih menurunkan trio inti Nedvěd, Emerson, dan Van Bommel. Robert Baggio tampil sebagai gelandang serang starter. Formasi dua striker diisi Ronaldo dan Van Nistelrooy. Penyerang tengah kuat Argentina, Batistuta, yang direkrut mahal musim ini, ditempatkan Yang Chengzhuo di bangku cadangan."
"Ini adalah starting eleven yang penuh bintang, bahkan bisa disebut sebagai pasukan terkuat di dunia sepakbola saat ini. Dari susunan pemain ini, jelas Inter Milan bertekad merebut kemenangan di laga perdana mereka!"
Yang Chengzhuo keluar dari saluran pemain saat komentator meneriakkan kalimat itu, namun segera menuju ke bangku pelatih tim tamu untuk menjabat tangan pelatih Beşiktaş - Nevio Scala, mantan pelatih kepala berprestasi Parma dan eks pelatih Borussia Dortmund.
"Scala pernah beberapa kali bertarung dengan Yang Chengzhuo saat melatih Borussia Dortmund, tapi tidak pernah mendapat keuntungan dari tangan pelatih asal Tiongkok itu. Kali ini dia membawa tim Turki ke Serie A untuk pertarungan kandang lawan dengan sikap tradisional, bahkan sebelum pertandingan meneriakkan slogan 'imbang saja sudah kemenangan'. Menurutnya, meski Beşiktaş adalah tim tingkat empat, bukan tidak mungkin lolos dari grup. Saat itu dia bahkan bercanda: Bukankah Inter Milan juga hanya tingkat tiga? Tapi semua orang tahu seberapa kuat kekuatan mereka sebenarnya!"
Yang Chengzhuo sama sekali tidak terpengaruh pemberitaan media sebelum pertandingan. Dengan penuh kewibawaan di kandang sendiri, ia menjabat tangan Scala dan asistennya, berbincang singkat sambil mendoakan mereka menikmati pertandingan di Stadion Giuseppe Meazza, sebelum kembali ke kursinya.
"Pertandingan Barcelona vs Leeds United juga akan segera dimulai!" Paulus Bayer terus memantau informasi terbaru di buku catatannya.
Di grup ini, fokus utama Yang Chengzhuo tetaplah Barcelona dan Leeds United. Besiktas benar-benar tidak dipedulikannya. Bukan berarti ia lengah atau meremehkan lawan, sebaliknya persiapan untuk laga ini sangat matang.
Hanya saja, kesenjangan kekuatan kedua tim terlalu nyata!
……
……
Kecepatan Nihat adalah fakta yang diakui umum di Turki!
Scala memang seorang pelatih kepala yang berbakat. Dia tahu Yang Chengzhuo suka memainkan pertahanan maju ke depan dan pressing lini tengah-depan, jadi dia sengaja menyusun formasi pertahanan-balik yang ditargetkan khusus, serta merendahkan diri sebelum pertandingan.
Sandarannya adalah Nihat!
Maka, ketika Inter Milan dengan mudah mendesak maju, Beşiktaş mundur sesuai rencana sementara Nihat berkeliaran mencari celah di pertahanan Inter Milan.
"Awasi ketat orang Brasil itu! Dia sering maju ke depan. Begitu dia menerobos, serang langsung belakangnya, cari celah!"
Ini taktik yang disusun Scala sebelum pertandingan. Meski ingin bermain aman, menang juga bagus.
Seolah semua berjalan sesuai prediksi Scala. Lúcio seperti biasa maju ke depan, Nihat sebagai gelandang serang bersembunyi di belakang mencari kesempatan, karena di depannya masih ada striker yang mengganggu Nesta.
Tapi tak lama, dia menemukan sebuah celah.
Serangan Inter Milan sampai ke tengah medan, tapi bola direbut. Lúcio segera mendatangi, sementara Nihat bergerak mendekati posisi Lúcio.
Semua ini terjadi dalam sekejap mata!
Tapi ketika Nihat berhasil membuka ruang kosong, tragedi terjadi: wasit meniup peluit dan hakim garis mengangkat bendera.
Gerakan Nesta masih tertahan, seolah memberi tahu si Turki bahwa rencana mereka telah tertembus!
"Larinya terlalu kentara!" ejek Lúcio sambil mundur melewati sisi Nihat.
Hah... Benarkah?
Di pinggir lapangan, Yang Chengzhuo menggeleng sambil tersenyum getir. "Scala pikir aku akan lengah mengabaikan Nihat ini?"
Bukankah dia senjata paling tajam Real Sociedad saat mendominasi La Liga di masa depan? Meski sekarang bermain sebagai gelandang, kekuatan dan kecepatannya sudah unggul. Bagaimana mungkin Yang Chengzhuo mengabaikannya?
Ya, mungkin kesan Yang Chengzhuo di luar terlihat agak ceroboh, tapi dari dalam tulang dia adalah sosok yang sangat haus kontrol. Orang seperti ini biasanya ingin mengendalikan setiap detail pertandingan di tangannya, tentu tak mungkin melewatkan Nihat!
"Berprestasi, Alessandro!" Lúcio berjalan mendekat, melakukan tos tangan dengan Nesta.
Sejak pertandingan pemanasan, performa Nesta sangat menonjol. Pertahanan yang dipimpinnya memberi rasa nyaman, terutama komando dan penjadwalannya di momen genting.
Untuk menilai apakah seorang bek memiliki kharisma jenderal, lihatlah kemampuannya mengubah taktik latihan tim di saat kritis: seperti ganti antara marking ketat dan pertahanan area, atau timing jebakan offside.
Tak diragukan lagi, Nesta telah menaklukkan semua orang dalam pertandingan pemanasan. Kekuatannya tak perlu dipertanyakan lagi!
"Kalian berani menyerang ke depan saja!" Nesta tiba-tiba tersenyum.
Lúcio membeku sejenak, langsung paham maksud Nesta, mengangguk setuju, "Bagus!"
Serangan Inter Milan semakin ganas, dan Van Nistelrooy pada menit ke-21 bersama Ronaldo kembali menunjukkan koordinasi pergerakan yang apik. Baggio tiba-tiba maju mengganggu kekuatan pertahanan di depan wilayah terlarang. Ronaldo mundur lalu tiba-tiba menerobos ke depan, Van Nistelrooy mengoper, yang terakhir menembak keras dari dalam kotak penalti, 1-0!
Inter Milan kemudian dengan lancar mengendalikan pertandingan, Nihat mendapat perhatian khusus dari Emerson.
Sebenarnya tidak perlu penjagaan ketat, karena Nihat terpaksa beralih ke pertahanan, bahkan harus menanggung tugas mengganggu Emerson. Di bawah tekanan serangan kuat Inter Milan, pertahanan Beşiktaş terlihat sangat kritis.
Pada menit ke-32 dan 37, Inter Milan masing-masing mencetak gol melalui Ronaldo dan Baggio, mengubah skor menjadi 3-0!
Ini adalah pertandingan tanpa suspense!
……
……
"Meski kami enggan mengakuinya, tapi harus diakui bahwa Beşiktaş dan Inter Milan tidak berada di level yang sama. Walau ini adalah konser pertama Inter Milan di musim baru, sama sekali tak terlihat rasa canggung dari mereka. Performa mereka benar-benar terlalu menonjol."
"Ini membuat kita paham, kenapa tim-tim Italia di musim lalu akhirnya tunduk di bawah kaki Inter Milan. Pasalnya tim ini memang memainkan sepak bola ofensif yang mengagumkan!"
Bahkan komentator di TKP pun tak bisa menyembunyikan kekaguman terhadap permainan Inter Milan.
Bersulang, lincah, efisien, berakibat fatal... cuma agak kasar!
Soal ini, Yang Chengzhuo juga tak bisa berbuat banyak karena ini ditentukan oleh area tengah Inter Milan!
Sulit meminta Nedvěd atau Van Bommel memainkan sepak bola yang sensual. Mereka selalu harus menaklukkan lawan dengan cara paling sederhana, langsung, dan sedikit kasar!
Namun mulai musim ini, ia akan fokus mengasah Andrea Pirlo, pemain yang bisa memberikan lebih banyak transformasi pada lini tengah Inter Milan, bahkan mencapai metamorfosis. Sedangkan untuk pemain lainnya, ia sudah memiliki gambaran dalam hati.
Bisa dikatakan, sejak awal ia sudah merencanakan bagaimana menyusun pasukan sekuat ini yang hampir sempurna. Kini baru mencapai tahap penyesuaian, meski kemampuan bertarung tim masih terjaga dengan baik, tapi masih ada jarak dengan konsep ideal Yang Chengzhuo.
10 menit setelah babak kedua dimulai, Inter Milan menambah gol melalui Van Nistelrooy yang mencetak gol pertamanya di musim ini.
Menit ke-55, Yang Chengzhuo melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Batistuta menggantikan Ronaldo yang tampil menonjol.
Pemain Brasil yang telah mencetak dua gol dalam pertandingan ini tampak frustasi saat tiba-tiba diganti. Saat melewati pelatih, ia mengeluh: "Bos, aku sedang mengejar hat-trick!"
"Aku tahu!" jawab Yang Chengzhuo sambil tersenyum.
“Lalu kenapa kau tetap menggantikanku?!” Ronaldo menggerutu seperti wanita penggerutu. Dia bertekad mengejar sepatu emas Liga Champions musim ini.
Yang Cheng terkekeh ringan, "Masih ingat katamu dulu, Ron? Wanita tidak bisa diberi makan terlalu kenyang sekaligus, nanti mereka kabur. Masih ingat?"
"Hah..." Ronaldo menggaruk-garuk kepalanya yang botak, apa hubungannya ini dengan dirinya?
"Kau juga sama, tidak boleh dikenyangkan sekaligus!" ujar Yang Cheng sambil terkekeh.
"Apa?!" Ronaldo berkeringat dingin. Jadi Bos-nya menggunakan jurus menghadapi wanita untuk melawannya?
"Pulanglah istirahat yang cukup, pertahankan performa. Di pertandingan berikut kau tetap jadi starter, harus mencetak gol untukku, paham?" hardik Yang Cheng sambil tersenyum.
Barulah Ronaldo berlari riang ke saluran pemain.
Dari belakang, Yang Cheng mengawasi bayangannya sambil menggelengkan kepala tersenyum.
Menangani pemain, terutama striker, prinsipnya tidak boleh membiarkan mereka sekaligus mendapat kepuasan. Terutama ketika performa tembakan mereka sedang bagus, harus ditahan dan diulur-ulur. Biarkan mereka gelisah, sehingga performa ini bisa bertahan lebih lama.
Dari catatan gol penyerang, striker yang bisa mencetak beberapa gol sekaligus dalam satu pertandingan biasanya seperti pisau saraf - kadang mencetak beberapa gol sekaligus, kadang tidak mencetak gol selama beberapa laga. Kedua pola ini sama-sama merugikan tim.
Seperti taktik Yang Chengzhuo saat ini: mengganti mereka saat performa memuncak, membuat mereka tidak sabar. Dengan cara ini, di laga berikutnya mereka akan terus mencetak gol!
Tentu tidak semua pelatih kepala seberuntung Yang. Setidaknya dia memiliki tiga striker top di tangannya.
Benar saja, begitu Batistuta masuk, belum genap 10 menit Inter Milan kembali mencetak gol. Nedvěd yang menerima operan silang Baggio di luar kotak penalti, melepaskan tembakan jarak jauh yang kembali menembus gawang Beşiktaş.
Pada menit ke-82, tembakan keras Batistuta di dalam kotak penalti hampir merobek jaring gawang Besiktas, dengan keras mengubah skor menjadi 6-0!
"Ini adalah kemenangan besar, kemenangan mutlak yang mengumumkan kedatangan Inter Milan yang perkasa ke Eropa. Semua klub elite Eropa diperkirakan akan mengalami insomnia malam ini setelah menyaksikan Inter yang tak terkalahkan!"
Gerakan Yang Chengzhuo menunjuk ke arah fans di tribun setelah pertandingan ditafsirkan sebagai provokasi terhadap semua lawan.
