Andrea Pirlo duduk di tribun, tepat di dekat fans Inter Milan.
Di sekelilingnya ada fans Inter Milan dan beberapa anggota Guild Santo Roh. Mereka semua meneriakkan slogan, mengangkat spanduk, bersorak untuk tim dan pelatih kepala mereka.
Di Stadion Old Trafford yang megah, teriakan 2-3 ribu orang ini benar-benar kecil dan tak berarti.
Pirlo sudah berada di lapangan sejak babak pertama, jadi dia tahu: di bawah sana sama sekali tidak bisa mendengar teriakan fans mereka. Suara itu langsung ditelan oleh sorakan fans MU yang seperti lautan luas.
Mengapa mereka tetap bersedia meneriakkan slogan tanpa henti, meski tahu itu sia-sia?
Tidakkah mereka sadar bahwa usaha mereka tak berguna?
Semakin lama memperhatikan, Pirlo mulai paham: Bukan karena mereka bodoh, tapi mereka tidak peduli!
Ini membuat Andrea Pirlo merasa bersemangat, darahnya berdesir panas. Dia percaya, siapapun yang berada dalam lingkungan seperti dirinya saat ini pasti akan terkontaminasi oleh sekelompok fans berdarah panas di sekelilingnya, lalu bangkit dan berteriak seperti dirinya.
"Semangat Sang Kaisar! Semangat Inter Milan!!"
……
Yang Chengzhuo diam-diam mengawasi dari pinggir lapangan. Kedua tangannya masih terselip di saku, membiarkan kamera dan cahaya lampu menyapu tubuhnya. Dia berpikir keras: Sebenarnya apa strategi dan rencana tersembunyi Ferguson?
Pertarungan antarpelatih kepala sepakbola, jika disederhanakan, pada dasarnya sangat mengandalkan permainan tebak-tebakan psikologis.
Menebak kelicikan lawan, mengidentifikasi strategi apa yang akan mereka gunakan, lalu menyusun persiapan yang efektif melawan!
Tak lama kemudian, Yang Chengzhuo mendekati pinggir lapangan dan membuat gerakan spesifik ke bek kiri Gianluca Zambrotta di lapangan. Setelah memastikan sekali lagi, pemain terakhir itu akhirnya mengangguk setuju.
Segera, Zambrotta muncul di posisi gelandang kiri. Nedvěd dan Van Bommel tetap melakukan pergerakan luas dan pertahanan ekstensif, membantu Van Nistelrooy dan Batistuta di depan untuk menerapkan taktik kepungan dan tekanan ke lini belakang-tengah Manchester United.
Bahkan Scholes terpaksa mundur bertahan di depan pertahanan. Beckham pun diredam, apalagi Keane yang tidak perlu disebutkan lagi.
……
……
Saat Van Nistelrooy mundur mengambil bola, Stam berhasil memaksanya ke posisi sulit dari belakang. Tidak ada pilihan lain, ia terpaksa mengembalikan operan.
Zanetti melesat beberapa langkah ke depan. Setelah menerima bola, ia mengalihkan serangan ke sayap kanan. Recoba, Zanetti, dan Van Bommel segera berkumpul di area tersebut, dengan cepat membentuk serangan terkoordinasi.
Tapi setelah penyesuaian Ferguson, Keane dan Butt sama-sama fokus pada perlindungan sayap kiri. Akibatnya Recoba sulit lagi mengalahkan Brown secara satu lawan satu seperti sebelumnya. Serangan sayap kanan Inter Milan menabrak tembok, bola kembali ke kaki Zanetti.
Kali ini Zanetti tidak mengontrol bola, melainkan langsung mengoper ke sayap kiri.
Terlihat Zambrotta mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi meminta umpan. Setelah mendapatkan bola, dengan cepat menggiring bola maju ke sayap kiri.
Pertahanan MU awalnya condong ke kiri, tapi setelah Zambrotta membawa bola maju, segera beralih ke kanan.
Nedvěd mendekat. Zambrotta dan pemain Ceko itu melakukan koordinasi tembok satu-dua, langsung melewati Beckham. Meminjam momentum dengan kecepatannya, menerobos Gary Neville yang sedang mundur.
Tapi bek kanan Inggris itu juga cukup cepat, menempel ketat. Tendangan silangnya berhasil dihalau keluar garis lapangan olehnya. Tendangan sudut!
“Waktu sudah hampir habis, 84 menit telah berlalu, Inter Milan terus menyerang sepanjang babak kedua, namun tetap gagal menembus pertahanan Manchester United. Di sisi lain, MU yang tampil bagus di babak pertama, kini sepenuhnya bertahan di babak kedua, bahkan serangan balik pun sulit dilakukan.”
“Recoba berpindah ke area titik tendangan sudut sebelah kiri. Ia terlihat berdiskusi dengan Zambrotta yang terus mengangguk-angguk, seolah mereka sedang merencanakan taktik tendangan sudut khusus untuk MU!”
Di pinggir lapangan, Yang Chengzhuo juga menganggukkan kepala ke arah Recoba. Kedua pihak telah berkomunikasi menggunakan isyarat tangan sebelumnya.
Lúcio dan Nesta telah mengambil posisi di wilayah terlarang MU. Ini merupakan kesempatan mencetak gol yang sangat bagus bagi Inter Milan.
Terlihat Recoba mengangkat tinggi-tinggi tangan kirinya, mundur perlahan beberapa langkah, menarik napas dalam-dalam, lalu menutup mata sejenak seperti sedang berdoa, sebelum tiba-tiba berlari kencang ke depan.
Bum! Bola ditendang keras menggunakan kaki kirinya!
Benar, TENDANGAN biasa, bukan tendangan pojok!
"Terlihat Recoba langsung mengoper bola ke Zambrotta yang menyusup dari belakang. Pemain Italia itu, tanpa ada pemain MU yang melakukan pressing, di posisi sudut 45 derajat langsung melakukan crossing akurat ke dekat tiang gawang."
"Saat itu seluruh area kotak penalti MU kacau balau, berubah total menjadi arena gladiator."
"Lúcio menerobos dari belakang, menyambut umpan Zambrotta dengan mengayuh bola langsung."
"Bola melewati tengah medan yang kacau, langsung mendarat di titik belakang."
"Batistuta menyambut bola datang langsung dengan tendangan voli keras bertenaga, gaya khas Batistuta yang legendaris!"
"Di momen genting, Blanc mengeluarkan kaki untuk mencegah!"
"Dia memang berhasil menyentuh bola, tapi bola malah menyentuh kakinya dan berbelok arah, menyusup masuk ke gawang."
"Biiip!!!!!!!!"
Seluruh Stadion Old Trafford terdiam sejenak, lalu setelah wasit memberikan isyarat gol sah, formasi pasukan fans Inter Milan langsung meledak dengan sorak-sorai penuh semangat yang luar biasa. Dalam situasi di mana fans MU secara umum terdiam, teriakan ini datang dengan begitu mendebarkan.
Yang Chengzhuo dengan gembira mengepal dan mengayunkan tinju untuk merayakan, lalu ber-tos tangan dengan Batistuta yang datang ke pinggir lapangan. Namun dia segera kembali waras.
"Teman-teman, tenanglah! Semua tenanglah!" Suara Yang Chengzhuo sangat keras, sama sekali tidak menghindari keberadaan Ferguson di dekatnya, seolah ingin sekali pelatih itu mendengarnya.
"Baru 1:1, ini cuma hasil imbang sementara! Jangan menyerah! Masih ada waktu! Kita masih bisa terus mencetak gol! Maju terus, Serang habis-habisan!" Di pinggir lapangan, dia membuat gerakan-gerakan penuh semangat sambil memberikan dorongan kepada para pemain Inter Milan untuk majuy menyongsong serangan.
Para pemain Inter Milan seperti disuntik darah, akhirnya berhasil menyamakan skor. Kini waktunya menempa selagi masih hangat, menyelesaikan pembalikan situasi, dan kalau bisa mencetak beberapa gol lagi!
Nedvěd sudah mengangkut bola keluar gawang Manchester United, berlari ke tengah lapangan sambil memberi isyarat kepada wasit agar segera memulai tendangan.
……
……
Pertandingan dimulai kembali. Inter Milan terus mengintensifkan serangan.
Ferguson baru melakukan satu kali pergantian pemain, sementara Yang Chengzhuo sudah dua kali. Kedua pihak masih saling menunggu lawan bertindak.
Menyaksikan serbuan Inter yang tak terbendung, Ferguson langsung mengganti Sheringham yang performanya buruk dengan Solskjær untuk mempertahankan ancaman.
Secara bersamaan, Yang Chengzhuo menurunkan Ventola menggantikan Van Bommel, bertarung habis-habisan menyerang MU demi meraih kemenangan.
Kedua pelatih kepala berstrategi, para pemain bertarung di lapangan. Pinggir lapangan pun penuh semangat.
"Sungguh jarang melihat suasana yang begitu menggembirakan! Bahkan di saat-saat terakhir ini, Yang Chengzhuo masih terus berpikir untuk menyerang dan membalikkan keadaan. Manchester United tidak bermain tradisional, Inter Milan juga mengerahkan semua kekuatan untuk menyerang. Adegan ini benar-benar spektakuler!"
Jika sebagian besar babak pertama seperti genangan air yang diam, maka babak kedua menghadirkan perubahan dramatis. Inter Milan bermain dengan agresivitas tinggi, sementara Manchester United bertahan kokoh seperti besi. Namun yang paling diingat adalah saat-saat terakhir ketika kedua tim sama-sama mencari celah.
Yang Chengzhuo dan Ferguson muncul serempak di pinggir lapangan. Mereka serempak meneriaki pemain untuk maju ke depan, serempak memberi isyarat agar mencari kesempatan menyerang, serempak membentak pemain dengan keras.
Sekelingnya ini berhasil ditangkap kamera siaran langsung dan ditampilkan di hadapan jutaan fans sepakbola di alam semesta.
Namun pertandingan akhirnya berakhir dengan skor 1:1. Inter Milan berhasil merebut 1 poin di Stadion Old Trafford.
"Ini juga merupakan strategi Yang Cheng sebelum pertandingan, mengingat stadion ini terkenal sebagai kandang Setan di Eropa. Mengambil 1 poin sudah sangat langka bagi Inter Milan."
"Manchester United bukan Leeds United, yang pertama jauh lebih mengerikan berkali-kali lipat dibanding yang terakhir!"
"Di Eropa yang dipertaruhkan adalah pengalaman, semangat juang, dan kehendak. Dalam hal ini MU lebih menonjol daripada Inter Milan!"
"Tapi dalam pertandingan ini, Yang Cheng melakukan tiga kali pergantian pemain dan berbagai penyesuaian yang tepat. Dengan gigih mengandalkan keahliannya memimpin pertandingan, ia berhasil membawa Inter Milan merebut 1 poin di Old Trafford. Dialah pahlawan mutlak tim dalam pertandingan ini!"
"Hal ini membuatnya langsung mendapat pujian dari Ferguson setelah pertandingan."
……
……
"Sangat disayangkan, kami gagal mempertahankan buah kemenangan sampai akhir. Persiapan kami sangat matang, tapi keluarnya Giggs membuat kami kehilangan senjata serang di garis depan. Jika dia bisa bertahan, pasti kami akan meraih kemenangan!"
“Penampilan Yang Chengzhuo dalam pertandingan ini sangat mengejutkan, terutama di babak kedua. Pergantian pemain dan penyesuaian yang dilakukannya sangat krusial, memainkan peran besar. Inter Milan bermain lebih baik di babak kedua, tapi sebenarnya mereka tidak menciptakan peluang spektakuler yang benar-benar konklusif. Saya puas dengan lini pertahanan kami.”
“Tentu saja, saya harus mengakui bahwa mereka memang memainkan separuh pertandingan yang bagus. Saya anggap penyetaraan skor mereka cukup masuk akal!”
“Mengenai Wes Brown, saya yakin dia bisa memulihkan diri dari rintangan. Laurent Blanc juga tidak perlu merasa bersalah atas gol bunuh diri itu - dia sudah menunjukkan performa yang menonjol. Saya percaya kita bisa segera mengatasi dampak pertandingan ini karena masih banyak laga lain yang harus kami jalani!”
Menghadapi pujian dari Ferguson, Yang Chengzhuo juga menunjukkan kewibawaan yang mengesankan.
"Manchester United adalah tim yang sangat hebat. Mereka sangat ahli dalam mempertahankan keunggulan, sedangkan kami justru paling tidak mahir bermain dalam kondisi tertinggal. Setelah kebobolan, aku sendiri benar-benar berpikir: untuk membalikkan kekalahan, sulit sekali! Tapi aku merasa tidak rela!"
"Kunjungan terakhirku ke Stadion Old Trafford berakhir dengan kekalahan 0:2. Kali ini datang lagi, masih mau kalah?"
Rasa kesal Yang Chengzhuo terhadap insiden di 1. FC Kaiserslautern masih terlihat jelas. Saat itu dia juga tumbang di tangan Ferguson.
"Aku tidak rela, akhirnya kuterjunkan semua! Hasilnya, aku sangat bangga para pemainku menunjukkan keberanian luar biasa. Kami sukses membawa pulang 1 poin dari Old Trafford. Tidak ada hasil yang lebih memuaskan dari ini!"
"Babak kedua hari ini dengan baik menunjukkan semangat Inter Milan dalam menghadapi kesulitan. Aku yakin ini akan meningkatkan semangat juang dan kehendak tim. Tapi aku tetap berpendapat: kemenangan pertandingan ini seharusnya milik kami! Makanya kukatakan: Kalian beruntung, Manchester United!"
"Benarkah?" Ferguson balik bertanya sambil terkekeh.
Yang Chengzhuo mengangguk terus, "Di Stadion Giuseppe Meazza, kami pasti akan mengalahkan kalian!"
"Aku juga berpikir begitu!" Ferguson tersenyum sambil menerima tantangan.
Para wartawan di TKP langsung meneriakkan sorak-sorai, salah seorang bahkan berdiri sambil berkata, "Atau mungkin kalian berdua bertaruh saja!"
"Bertaruh?" Yang Chengzhuo tertawa terbahak.
"Bagus!" Ferguson langsung setuju, "Ayo kita bertaruh... setelah pertandingan selesai, pemenang harus mentraktir yang kalah minum!"
Yang Chengzhuo mengangguk, tak menunjukkan rasa takut, "Kalau begitu aku harus menyiapkan sebotol minuman terbaik!"
Ferguson tersenyum penuh kebanggaan, wajah bersinar kilau merah seolah sudah memegang kemenangan, "Aku akan bawa koleksi pribadi terbaik dari gudang anggurku, kamu harus siapkan gelas anggur terbaik!"
"Aku tidak sekikir kamu, akan kusiapkan anggur merah terbaik dengan perlengkapan minum mewah. Jika mau, bisa kutambahkan hidangan lezat khas Tiongkok sebagai camilan!" Yang Chengzhuo tak mau kalah.
"Para wartawan mendengar mereka berdua saling tidak mau kalah, serentak tertawa."
Setelah itu, mereka mengajukan beberapa pertanyaan lagi, namun semuanya terkait pertandingan. Persoalan taruhan akhirnya dikukuhkan.
"Permisi, Tuan Yang Cheng. Andrea Pirlo, pemain yang sangat Anda hargai dan bina, tetap belum menunjukkan kekuatan yang layak dipercaya. Terutama dalam pertandingan ini performanya semakin buruk. Keraguan dari dunia luar sangat besar. Apa penjelasan Anda?"
Yang Chengzhuo tersenyum tipis, "Boleh tahu, Andrea Pirlo tahun ini berusia berapa?"
Wartawan membeku, berpikir sejenak, "Sepertinya... 21 tahun."
"Benar. Lalu Roy Keane?"
"29 tahun!" Kali ini wartawan menjawab dengan lancar.
"Ya, teman wartawan, jawabanmu sangat benar. Seorang pendatang baru 21 tahun menghadapi pemain lama 29 tahun, apalagi yang terhebat di dunia ini. Apakah Anda berharap dia bisa mengalahkan Keane secara total? Atau menurutmu dia harus seperti Superman di film, setelah menemui rintangan langsung muncul dan menguasai segalanya?"
Wartawan langsung terdiam.
"Setiap pemain berkembang melalui kesalahan yang terus diperbaiki, latihan yang tak kenal lelah. Pirlo juga begitu. Di usia 21 tahun mungkin dia belum setara Keane, tapi berikan waktu. Saat menginjak 29 tahun nanti, dia akan menjadi bintang top bahkan superstar yang tak kalah hebat!"
"Jika Anda bertanya siapa pemain Inter Milan yang paling menjanjikan saat ini, jawabannya Pirlo! Dialah masa depan klub ini, jiwa yang akan menggerakkan level tim!"
Ucapan Yang Chengzhuo ini penuh keyakinan bak baja.
Dia merasa, di saat seperti ini, harus memberikan dukungan dan dorongan kepada Pirlo, bukan tekanan dan cambukan disiplin. Karena kepercayaan diri pemain muda selalu rapuh, sedikit saja stimulasi negatif bisa membuat kepercayaan diri mereka runtuh. Ini adalah pengetahuan psikologi yang dipelajari Yang Chengzhuo.
……
……
Inter Milan berhasil keluar tanpa cedera dari Stadion Old Trafford. Berita ini langsung mendominasi artikel utama di halaman depan media Eropa keesokan harinya. Pertemuan langsung dua tim paling berpengaruh di Liga Champions musim ini telah menyedot sorot mata fans sepakbola seluruh dunia.
Manchester United dijuluki kandidat juara kedua setelah Real Madrid, bahkan dianggap lebih kuat dari raksasa Bundesliga Bayern München yang sedang dalam performa puncak. Sementara Inter Milan yang terpuruk selama bertahun-tahun, justru bangkit dengan penuh wibawa dalam dua musim terakhir setelah Yang Chengzhuo mengambil alih.
Dialog antara kedua tim secara alami penuh sensation, terutama tiga kali pergantian pemain dan berbagai penyesuaian yang dilakukan Yang Chengzhuo di babak kedua, menjadi buah bibir banyak orang. Banyak profesional memberikan pujian tinggi terhadap kemampuan memimpinnya selama pertandingan, menganggap tanpa komandonya di lapangan, Inter Milan sulit berhasil melarikan diri dari Old Trafford.
Di pertandingan lain Grup A, Deportivo La Coruña mengalahkan tim Ligue 1 Lyon dengan skor 3-1 di kandang lawan, dan meraih tahta peringkat pertama Grup A berkat kemenangan ini.
Namun dua minggu kemudian, mereka akan menghadapi Inter Milan dalam pertandingan babak kedua grup. Inter Milan akan bertandang ke Stadion Riazor milik Deportivo La Coruña, diprediksi akan menjadi pertarungan sengit antara dua raksasa.
……
……
Kembali dari Manchester, Inter Milan langsung melanjutkan perjalanan tanpa henti ke kandang tim promosi Vicenza untuk pertandingan tandang.
Ini adalah tim tempat Baggio memulai debutnya. Dia lahir di Vicenza, di sini adalah kampung halamannya. Yang Chengzhuo sengaja menempatkannya di lineup pembuka kali ini, agar bisa menunjukkan keahlian sepak bolanya di depan warga kampung halaman.
Ada pepatah yang benar: Orang kaya yang tidak pulang kampung bagai menyembunyikan jubah mewah di malam hari!
Dengan performa Baggio yang begitu optimal musim ini, tidak memberinya kesempatan tampil di Vicenza akan terasa agak tidak pantas.
Kembali ke lineup pembuka, Baggio justru menunjukkan kondisi kompetisi yang luar biasa di depan fans kampung halamannya. Dia memimpin Inter Milan mengalahkan Vicenza 3-1 di kandang lawan, meraih kemenangan ke-8 beruntun di liga.
Baggio yang mencetak dua gol dalam pertandingan ini juga berhasil masuk dalam daftar Pemain Terbaik putaran tersebut berkat performa menonjolnya.
Di Vicenza, fans lokal memberikan tepuk tangan meriah dan sorak-sorai gegap gempita kepada bintang top yang lahir di kota ini. Meskipun Baggio baru saja membantu Inter Milan mengalahkan Vicenza, sama sekali tidak ada dendam dari mereka. Bahkan ribuan fans masih membicarakan masa-masa Baggio di Vicenza dengan penuh semangat.
Kehadiran Inter Milan yang penuh bintang memberikan kontribusi besar terhadap tingkat kehadiran penonton tim ini!
Setelah pertandingan berakhir, Inter Milan langsung kembali ke kota Milan untuk mempersiapkan diri menghadapi laga Coppa Italia di tengah pekan.
Pertandingan pertama Coppa Italia di tengah pekan ini akan menjadi laga tandang melawan Venezia.
Karena masih ada pertandingan krusial melawan Juventus di akhir pekan, Yang Cheng mempertimbangkan untuk mengistirahatkan sebagian pasukan inti di pertengahan pekan. Namun Baggio tetap dimasukkan dalam daftar skuat pertandingan dan akan tampil sebagai gelandang serang starter, mengingat performa gemilangnya baru-baru ini serta waktu istirahat yang lebih panjang setelah diganti lebih awal saat melawan Vicenza.
Selain itu, Ronaldo juga akan mengikuti tim ke kandang lawan. Daftar 18 pemain ini telah diumumkan lebih dulu oleh Yang Cheng dalam konferensi pers Inter Milan sehari sebelum laga Coppa Italia.
Sedangkan susunan lineup pembuka, sesuai tradisi, baru akan dibocorkan menjelang pertandingan.
