"Dia adalah segelintir idealis yang tersisa di dunia penuh realitas ini!"
Berdiri di depan bangku pelatih tim tamu Stadion Camp Nou, Yang Chengzhuo memandang Louis van Gaal di kejauhan, lalu berkata pada Benitez: "Sama seperti dirimu, Rafa!"
Benitez menatap dalam-dalam ke Yang Cheng, dia benar-benar merasa orang Tionghoa ini sangat memahami dirinya. Melihat Van Gaal di kejauhan, dia sangat setuju dengan pandangan Yang Cheng, hanya saja Van Gaal jauh lebih hebat dan lebih berani darinya.
Tidak perlu berbicara hal lain, pencapaian yang diraihnya di Ajax dulu saja sudah cukup membuatnya tercatat dalam sejarah sepakbola.
"Tapi idealisme sudah sangat sulit bisa sukses di dunia ini!" ujar Benitez dengan getir.
Dia sendiri pernah menderita karenanya, jadi dia sangat memahami masalah yang sedang dihadapi Van Gaal saat ini.
Ini sama sekali bukan sekadar masalah pelatih kepala, tapi juga seluruh anggota Barcelona. Gaspart mungkin adalah Wakil Ketua Klub terbaik dalam sejarah Barcelona, tapi pasti akan menjadi Ketua terburuk karena dia selamanya kekuatan dalam mengambil keputusan.
Saat ini dalam daftar gaji pemain Eropa, Inter Milan termasuk yang tertinggi, namun Barcelona dan Inter Milan seimbang dan setara. Rata-rata gaji pemain tim utama mereka mendekati 2 juta euro, sementara Inter Milan tepat di atas 2 juta euro sedikit.
Tapi lihat lagi komposisi pemain kedua tim ini, semua orang bisa menemukan di mana letak masalah mereka.
"Dunia ini sudah cukup penuh realitas, Rafa. Selalu dibutuhkan beberapa idealis. Aku menghormati van Gaal, tapi sayangnya aku harus mengalahkannya, karena saat ini aku belum layak untuk idealisme!"
Ucapan Yang Chengzhuo tidak salah. Ingin beridealisme, harus punya kelayakan yang cukup. Jika van Gaal bertahan di Ajax, dia akan layak. Tapi sayangnya, dia datang ke Barcelona, namun dia enggan menunduk pada dunia yang penuh realitas ini dan melepaskan rak idealisme-nya, sehingga dia akan gagal.
Menggunakan analogi yang agak kasar, jika sudah memutuskan untuk jual diri, lebih baik dilakukan dengan agresif - teriak lebih kencang, layani para tamu sampai puas. Baru setelah status dan pengaruh tercapai, menjadi bintang utama, barulah layak mulai memilih klien sesuai preferensi sendiri.
"Kamu juga!" Yang Chengzhuo menoleh ke Benitez.
Orang Spanyol itu memahami maksud Yang Cheng, tersenyum tipis. "Karena itu aku memutuskan untuk tetap bertahan di Tim Pelatihmu, melanjutkan idealisme. Hanya dengan begini, setiap pagi saat bercermin, aku masih bisa memandang wajah ini tanpa jijik."
Yang Cheng terkekeh, "Terserah kamu!"
Setelah jeda sebentar, dia menambahkan, "Tapi jika suatu hari benar-benar ingin pergi, beri tahu aku!"
……
……
Saat dialog antara Yang Cheng dan Benitez berlangsung, pertandingan di lapangan pun resmi dibuka.
Saat wasit utama membunyikan peluit, Inter Milan lebih dulu menguasai bola dan melancarkan serangan kilat ke gawang Barcelona.
Lineup pembuka Inter Milan di pertandingan ini adalah: kiper Buffon, lini belakang Zambrotta, Nesta, Lúcio, dan Zanetti. Formasi tengah tetap berbentuk belah ketupat dengan Emerson, Pirlo, Deco, dan Nedvěd. Dua striker adalah Van Nistelrooy dan Batistuta.
Skuad utama Barcelona: Bonano cedera, kiper muda Valdés ditunjuk sebagai starter. Lini belakang De Boer, Puyol, dan Gabri. Gelandang Cocu, Iniesta, Xavi, Motta, dan Rosembach. Dua striker Kluivert dan Overmars.
Melihat formasi pasukan sekuat ini, sungguh sulit dibayangkan struktur gaji kedua tim ini ternyata sama!
Terutama ketika Inter Milan berhasil masuk ke wilayah terlarang Barcelona, Batistuta langsung melepaskan tembakan keras yang sukses membuat fans Barcelona berkeringat dingin. Mungkin banyak fans Barca dalam hati penuh keluhan: "Gajinya sama, tapi kenapa kesenjangan bisa sebesar ini?"
Valdes menunjukkan performa bagus di Tim Dua. Fans tidak puas dengan performa Bonano yang cedera, sehingga secara alami ia ditunjuk sebagai kiper pembuka. Di usia 21 tahun, ia berharap bisa menggunakan kesempatan ini untuk menstabilkan diri.
Saat tembakan Batistuta datang, dia nyaris terkejut. Karena tendangan "Dewa Perang Argentina" ini keras bertenaga dengan kecepatan tinggi, dia hampir saja tidak menyadarinya.
Setelah kick-off, Inter Milan bermain dengan sabar, tidak agresif menekan ke depan, mempertahankan pertahanan terlebih dahulu sebelum merencanakan serangan balik. Terutama di kedua sayap, bek sayap langsung menerobos untuk membantu serangan begitu ada kesempatan, menciptakan masalah besar bagi Barcelona. Cross akurat dari kedua sisi sayap terus-menerus membuat pertahanan Barcelona pusing, karena Frank de Boer, Carles Puyol, dan Gabri semuanya memiliki tinggi badan di bawah 1,8m, membuat mereka kewalahan menghadapi Van Nistelrooy dan Batistutа yang lebih tinggi.
Pada menit ke-11 pertandingan, Inter Milan berhasil mencetak gol lebih dulu.
Inter Milan melakukan pressing balik yang agresif di area tengah-depan. Kesalahan operan mundur Thiago Motta ke Gabri dimanfaatkan Batistutа yang langsung memberikan umpan terobosan ke sisi kiri kotak penalti. Penyerang Belanda Van Nistelrooy dengan mudah melepaskan diri dari kawalan Puyol, lalu mengeksekusi tendangan keras ke gawang dari sisi kiri kotak penalti. Skor 0:1!
Inter Milan lebih dulu mencetak gol, seluruh Stadion Camp Nou langsung bergema dengan siulan yang menyelimuti langit dan bumi, terutama ditujukan pada Van Nistelrooy yang datang merayakan gol bersama Yang Cheng, sampah-sampah tak berguna pun kerap berjatuhan di sekitar mereka.
"Inter Milan membalik taktik aktif biasa mereka, pertama-tama mempertahankan pertahanan lalu memanfaatkan kesalahan Barcelona untuk serangan balik, ditambah pressing lokal dan pressing di lini tengah-depan yang agresif, membuat taktik penguasaan bola Barcelona tertekan berat. Kekacauan membuat mereka kebobolan sejak awal!"
"Terlihat jelas taktik pembukaan Yang Cheng sangat efektif melawan, berhasil menembus celah pertahanan Barcelona. Dengan memulihkan stabilitas di area tengah dan membangun formasi kokoh, mereka memaksa Barca bertahan di wilayah sendiri. Di area inilah pressing dan gangguan intensif dilakukan. Begitu Barcelona melakukan kesalahan, Inter Milan langsung melancarkan serangan balik mematikan."
Saat ini lini tengah Barcelona tidak memiliki pemain yang terlalu menonjol. Cocu pernah hebat, namun kini usianya sudah tak muda lagi. Tiga lulusan akademi Xavi, Iniesta, dan Motta hanya bisa dibilang terlalu biasa, jauh belum sekuat era sekitar tahun 2010.
Sebenarnya skuad Barcelona masih memiliki Riquelme, namun sayangnya Louis van Gaal tidak mengandalkannya, menjadikannya penghuni bangku cadangan.
Hal ini membuat tim Barcelona memiliki ciri khas yang jelas: bisa menang saat momentum baik, namun begitu berhadapan dengan lawan tangguh—terutama tim dengan kontribusi defensif kuat—mereka langsung tuntas. Alasannya sederhana: pertahanan!
……
……
Setelah mencetak gol pertama, laga selanjutnya sebenarnya tak terlalu sulit bagi Inter Milan—terutama karena mereka sudah mempersiapkan skenario saat Barcelona menyerang. Ketika van Gaal kembali memaksa timnya maju ke depan, Inter perlahan mulai merencanakan serangan balik.
Menit ke-32, Inter Milan memanfaatkan kesempatan tendangan sudut. Nesta menyundul masuk dari titik belakang, mencetak gol spektakuler untuk menambah keunggulan menjadi 0-2. Gol ini hampir menjadi hukuman mati bagi Barcelona.
Saat istirahat tengah, pemandangan spektakuler muncul di tribun Stadion Camp Nou. Seluruh fans tuan rumah serempak mengangkat saputangan putih di tangan. Membingungkan apakah ini ditujukan untuk tim tamu Inter Milan atau justru pemain mereka sendiri.
Tapi yang pasti, teriakan "turun jabatan!" jelas-jelas menargetkan Louis van Gaal.
Di salah satu tribun Camp Nou, fans Barcelona memasang spanduk bertuliskan: "Van Gaal = nol pengalaman, Gaspart = kekikiran yang memalukan!"
Di sebelahnya ada spanduk lain dengan tulisan: "Perez, cepatlah tandatangani van Gaal!"
Sambil mengejek Florentino Pérez yang terus-menerus mengumbar wacana pergantian pelatih, mereka juga meluapkan kekecewaan terhadap Louis van Gaal - lebih memilih pelatih itu bergabung dengan musuh bebuyutan daripada terus bertahan di klub.
Ada adegan ekstrem dimana fans bahkan memasang spanduk bertuliskan: "Louis van Gaal bajingan, pergi dengan hina!" Serangan personal vulgar ini menunjukkan betapa habisnya kesabaran fans Barcelona terhadapnya.
Seolah terpengaruh atmosfer panas di TKP, Valdés langsung melakukan kesalahan fatal di menit pertama babak kedua.
Saat melakukan tendangan gawang, ketika semua pemain mundur untuk bersiap mencuri bola di area tengah, dia malah mengoper langsung ke kaki Van Nistelrooy. Striker Belanda itu sendiri tertegun seperti patung, memandangi Valdés yang sama bengongnya, lalu memilih menggiring bola jauh sebelum memberikan umpan silang ke sayap kanan untuk Batistuta yang menyelesaikan dengan tendangan keras ke gawang, 0:3!
"Seketika, seluruh Stadion Camp Nou berubah menjadi lautan luas, para fans menyerang tim tuan rumah dengan ganas."
Melihat kesalahan Valdés kali ini, Yang Cheng dan Benítez saling memandang, serentak memilih senyum pahit.
"Dia bahkan belum menguasai pondasi teknik dasar dengan baik!" sindir Benítez pada pemain musuh bebuyutan ini.
Tendangan gawang adalah keahlian wajib kiper, khususnya untuk bola diam di tanah. Ketinggian, kekuatan dinamis, dan akurasi harus presisi. Tapi tendangan Valdés sungguh mengecewakan - kalau dihaluskan disebut kesalahan, kalau jujur kemampuan kakinya memang terlalu buruk.
Setelah unggul 3-0, Yang Cheng mengganti Pirlo dengan Van Bommel untuk memperkuat pertahanan di area tengah. Formasi tiga garis utama dikompakkan, bukan mundur ke wilayah terlarang tapi tetap bertahan di area tengah sambil menyusun sistem pertahanan terperinci, lalu fokus total pada strategi pertahanan-balik.
Louis van Gaal menghadapi Inter Milan yang siaga penuh, tidak punya banyak cara. Dia menggantikan Rosemback dengan Riquelme untuk memperkuat serangan tim, lalu di menit 67 mengganti Motta dengan Saviola untuk terus meningkatkan tekanan ofensif.
Tapi dua kali pergantian pemain berturut-turut tidak efektif, terutama Riquelme. Anggota ini tampak masih memiliki fobia terhadap lini tengah Inter Milan. Begitu turun lapangan langsung merasa ruang geraknya dibatasi mati, kebebasan bermain hilang, performanya pun payah.
Sedangkan Saviola, begitu masuk langsung ditangani Yang Chengzhuo dengan menurunkan Cordoba menggantikan Zanetti. Zambrotta didorong ke lini tengah, sementara Recoba masuk menggantikan Batistuta. Formasi langsung berubah ke taktik 343: Nedvěd dan Recoba menyerang sayap kiri-kanan, dibelakangnya ada Zambrotta, Emerson, Deco, dan Van Bommel yang siap mengisi lini tengah.
Inter Milan melanjutkan strategi pertahanan-balik mereka. Barcelona nekat menyerang, namun bahaya di belakang garis pertahanan membuat serangan mereka sulit maksimal. Pertandingan akhirnya berakhir 0-3. Inter mengakhiri rekor 10 kemenangan beruntun Barcelona, sekaligus menduduki puncak klasemen babak kedua grup dengan rekor gemilang 3 kemenangan dari 3 pertandingan.
Barcelona malah harus menerima penghentian rekor 10 kemenangan grup mereka. Kekalahan 0-3 dengan aib di kandang sendiri ini menjadi penghinaan baru yang ditambahkan Yang Chengzhuo untuk klub Catalan.
Ini terlihat jelas dari teriakan menggeram gila dan hinaan yang dilontarkan fans Barcelona di tribun penonton.
Mungkin mereka ingin menyaksikan van Gaal bahkan ketua klub Gaspart lengser, namun yang lebih diharapkan adalah melihat orang Tionghoa menyebalkan itu berbaring mayat di Stadion Camp Nou.
……
……
"Pertandingan telah berakhir, kami dengan menyesal menemukan bahwa Barcelona akhirnya tetap tidak bisa melepaskan diri dari mimpi buruk Sang Kaisar ini!"
"Sejak final Piala Winners tahun 1997, mereka beberapa kali bertemu Yang Chengzhuo di kompetisi Eropa, namun setiap kali selalu berakhir dengan kekalahan. Bahkan beberapa kali mengalami kekalahan telak yang memilukan. Ini mencakup masalah internal Barcelona sendiri, juga pengaruh emosional fans terhadap performa pemain."
"Jika harus memilih satu musuh bebuyutan Barcelona di sepakbola Eropa saat ini, tak ada yang lebih cocok daripada Yang Chengzhuo. Hanya dia yang berani dengan sombong menyatakan belum pernah kalah dari Barcelona. Hanya dia yang berani berkonfrontasi langsung dengan puluhan ribu fans Barcelona di Stadion Camp Nou."
"Malam ini kembali menjadi kekalahan yang memalukan, pemain Barcelona jelas terpengaruh perang air liur sebelum pertandingan. Mereka terlalu terburu-buru, terlalu ingin mengalahkan Yang Chengzhuo dan Inter Milan, sampai-sampai tak bisa membedakan kesenjangan kekuatan kedua tim."
"Sebaliknya, Yang Chengzhuo selalu punya pemahaman jelas tentang kekuatan Barcelona. Pernah dia katakan, ini tim yang berada di zona degradasi La Liga, serangan bagus tapi pertahanan kacau balau. Kini dia benar-benar menerapkan strategi ini - pertahanan-balik adalah titik lemah mematikan Barcelona saat ini."
"Sebagai lawan, Inter Milan justru memberi pelajaran berharga bagi Barcelona. Di Stadion Camp Nou, mereka memainkan pertandingan yang stabil dan seimbang. Meskipun tak terlihat penuh gairah, serangan balik mereka tepat mengena titik vital Barcelona, meraih kemenangan yang patut dibanggakan."
“Mungkin, ucapan Yang Cheng setelah Inter Milan kalah dari Chievo sangat cocok untuk Barcelona saat ini.”
“Kekalahan tidak penting, yang terpenting adalah memahami mengapa kita kalah.”
……
……
“Seorang fans Barcelona menangis sambil berkata, dia rela menukar nyawanya dengan kematianmu. Bagaimana pendapatmu?”
Di konferensi pers pasca-pertandingan, Louis van Gaal absen. Yang Cheng menjadi satu-satunya bintang yang menjawab berbagai pertanyaan wartawan, meski sebagian besar berkutat pada konfliknya dengan Barcelona.
“Aku jauh lebih berharga darinya!” kata Yang Cheng sambil terkekeh.
“Bercanda saja. Nyawa setiap orang sangat berharga. Di lapangan kita bertarung habis-habisan, tapi di luar lapangan kita punya kehidupan masing-masing. Menang atau kalah, hidup harus terus berjalan, bukan?”
Para wartawan di TKP langsung merekam setiap kata-katanya.
“Sekali lagi datang ke Stadion Camp Nou, mendapat siulan dari 80.000 fans sepanjang pertandingan, apakah Kamu punya perasaan khusus? Mengapa timmu masih bisa menunjukkan performa begitu menonjol?”
Yang Cheng terkekeh, “Aku bilang ke pemainku, kita tidak boleh menganggap ini sebagai tekanan, harusnya jadi bersemangat. Karena seberapa banyak yang membencimu, membuktikan seberapa banyak yang mencintaimu. Semakin dalam kebencian, semakin dalam pula cintanya. Aku bangga akan hal ini, seperti kata media kemarin, sepertinya akulah satu-satunya di alam semesta yang dibenci sedemikian hebat ya?”
Para wartawan di TKP langsung tertawa terbahak-bahak. Orang yang bisa dibenci sedemikian rupa oleh fans Barcelona memang sangat langka.
“Lalu apakah Kamu tidak khawatir suatu hari nanti akan kalah dari Barcelona?”
Yang Cheng menggelengkan kepala, "Tidak, aku tidak pernah khawatir. Bukan karena aku merasa pasti menang, tapi karena aku selalu yakin, jika suatu hari aku kalah dari Barcelona, itu pasti karena ada aspek yang tidak kukerjakan dengan baik, pasti karena kemampuan teknisku lebih rendah. Kalau sudah kalah, menerima penghinaan dan ejekan mereka, aku tidak akan merasa sakit. Sebaliknya, aku akan berusaha memahami mengapa aku kalah."
Sementara Yang Cheng sedang menjawab pertanyaan wartawan di TKP, beberapa orang dari kejauhan bergegas masuk dengan panik.
Tak lama kemudian, terdengar keributan dari para wartawan di bagian bawah ruangan yang serempak gempar.
"Tuan Yang Cheng, baru saja kami terima kabar bahwa Louis van Gaal telah memutuskan untuk turun jabatan. Beliau telah melakukan pertemuan dengan klub sebelum kembali ke ruang ganti, menyetujui pembatalan kontrak secara damai. Beliau bukan lagi pelatih kepala Barcelona. Bagaimana pandangan Anda tentang hal ini?"
Mendengar ini, Yang Cheng terkejut. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa Van Gaal akan turun jabatan karena hal ini.
"Tapi tak lama kemudian, seorang wartawan lain di bawah langsung berdiri."
"Berdasarkan informasi terbaru, di ruang VIP Camp Nou, Ketua Barcelona Gaspart telah membuat kepeputusan. Dia akan mengundurkan diri dari posisi ketua Barcelona dan meminta klub melakukan pemilihan ulang ketua pada era kejayaan tahun ini."
Dua kabar berturut-turut ini benar-benar membuat Yang Chengzhuo merasakan idiom "tidak berhenti bicara sebelum mengejutkan pendengar". Bahkan muncul kecurigaan dalam hatinya: jangan-jangan kawan-kawan wartawan ini sengaja berkomplot untuk menjebaknya?
Namun sebelum sempat merumuskan jawaban, terdengar suara "kruk!" kaca pecah dari luar, disusul riuh rendah suara kerumunan yang seakan membanjiri area konferensi pers.
"Fanclub BOXIS nekat menerobos masuk! Panggil satpam dan polisi segera!"
"Kalian anggota sialan ini lagi membuat onar!"
Suasana di luar lokasi konferensi pers semakin kacau balau.
Yang Chengzhuo tahu organisasi fanclub bernama BOXIS ini. Mereka sudah membuat sensasi November lalu dengan menyerang mobil siar TV Madrid dan wartawan, hanya saja kali ini tombak mereka mengarah ke lokasi konferensi pers di Stadion Camp Nou.
Apakah ini target serangan untukku?
Dalam hati Yang Chengzhuo berusaha menebak, namun situasi segera dikendalikan polisi dan satpam klub. Bagaimanapun, fans yang nekat menerobos masuk jumlahnya terbatas.
Namun ketika Yang Chengzhuo meninggalkan konferensi pers dan memimpin tim keluar Stadion Camp Nou, dia jelas-jelas mendapat serangan verbal dan hinaan dari fans Barcelona di sekeliling. Mereka mengejar bus sambil melempar batu, bahkan sekelompok fans sempat menghadang bus Inter Milan di depan. Baru setelah polisi turun tangan, bus Inter Milan akhirnya diizinkan melanjutkan perjalanan.
Menyaksikan rangkaian peristiwa ini, Yang Chengzhuo tak kuasa menahan senyum pahit yang bertubi-tubi.
“Sepertinya, kebencian antara aku dan mereka semakin dalam!”
Paulus Bayer hampir ingin membalas, "Basa-basi! Sudah menggulingkan ketua klub dan pelatih kepala mereka, mana mungkin permusuhan tidak dalam?"
