“Dalam tradisi Yahudi kami ada pepatah: Jika alam semesta memiliki sepuluh bagian keindahan, sembilan bagian ada di Yerusalem!”
Saat senja tiba, Yang Chengzhuo dan Natalie akhirnya naik ke Bukit Zaitun di timur Yerusalem. Memandang ke barat, di dekatnya terlihat kota Yerusalem tua dengan tembok benteng kuno, sementara di seberang tembok itu membentang kawasan permukiman modern Yerusalem.
“Jika alam semesta memiliki sepuluh kesedihan, sembilan di antaranya ada di Yerusalem!”
Natalie mengatakannya sambil menempelkan kepala di bahu Yang Chengzhuo, menunjukkan keterikatan yang tak terucapkan, "Tahu kenapa bisa dikatakan begitu?"
Yang Chengzhuo menggelengkan kepala. Dia tidak merasakan banyak emosi terhadap Kota Suci ini. Baginya, ini mungkin hanya "kota" dengan sedikit sejarah. Tak ada perasaan haru sebanyak yang dirasakan Natalie.
"Banyak yang menyebut ini kota pilu. Konflik, perang, tak pernah reda. Sejak kecil, aku selalu berharap bisa datang ke Yerusalem, menyusuri jalan setapak berbatu kerikil dari ruang hukuman hingga makam Yesus, mengikuti jalan penderitaan tempat Sang Santo memikul salib."
Saat mengucapkan ini, Yang Chengzhuo jelas melihat pancaran perasaan yang sucin di wajah gadis ini.
Pada detik ini, citra Natalie di hati Yang Chengzhuo meningkat drastis. Gadis ini sudah tidak lagi seperti anak kecil tak berdaya era dulu. Kini dia adalah lulus universitas yang paham berpikir dan mengerti banyak persoalan.
"Besok, temani aku pergi, ya?" Natalie bertanya dengan permintaan.
Yang Chengzhuo tidak berpikir panjang, langsung mengangguk menyetujui.
Mereka hanya bisa berkonsentrasi di Yerusalem selama 3 hari. Jadi Yang Chengzhuo akan berusaha memenuhi permintaan Natalie. Lagipula dia sudah berjanji pada orang tua Natalie untuk mengawasi gadis ini dengan baik?
Melihat persetujuan Yang Chengzhuo, Natalie tersenyum senang. Berpelukan dengan tangan Yang Chengzhuo, dia memandang ke bawah seluruh Yerusalem dari Bukit Zaitun.
Dulu Natalie punya keinginan: berjalan berpelukan tangan bersama pria kesayangannya menyusuri Jalan Salib ini.
Dia tahu, jika Yang Chengzhuo mengetahui keinginannya, dengan sifat Paman Cheng yang seperti itu, pasti akan menolak. Bahkan dia akan tanpa ragu menjauhkan hubungan dengan dirinya. Karena itu, sengaja dia menyembunyikan ini dari semua orang, termasuk orang tuanya.
Saat menoleh, pandangannya langsung tertuju pada profil wajah Yang Chengzhuo yang diterangi senja. Ekspresi itu terasa sangat familiar.
Berkali-kali teringat, dia selalu tak kuasa mengingat kembali penampilan mereka saat pertama bertemu di Leipzig. Saat itu status mereka sama-sama remeh. Dulu dia mengira tak ada yang mau mengurusnya, apalagi ketika Yang Chengzhuo menghilang begitu lama. Waktu itu dia menyangka telah bertemu dengan anggota berpura-pura baik hati.
Maka ketika Yang Chengzhuo kembali membeli tiket kereta dan menyelipkan sweater penghangat untuknya, keharuan benar-benar membanjiri hatinya.
Dia adalah orang baik, sosok terbaik yang pernah ada di muka bumi ini!
Kesan ini menyebar seperti virus, dengan cepat menyusup ke dalam otaknya, menelan semua niat lain. Meski dia bisa melihat banyak isu miring tentang Yang Chengzhuo di koran dan majalah - tentang perselingkuhannya dengan wanita-wanita tertentu - dia selalu aktif mencari alasan untuk membelanya.
Terlalu polos?
Mungkin, tapi bukankah semua wanita yang jatuh cinta pada pria selalu sepolos ini?
Jika memungkinkan, aku ingin seumur hidup bersandar padanya, diam-diam mengikuti di belakang layarnya, menemani dalam kesunyian, hanya untuk bisa memanggilnya dengan mesra: "Paman Cheng!"
……
……
Liverpool sangat kecil, relatif terhadap sebuah "kota", sungguh mini.
Yang Chengzhuo menyewa villa tiga lantai di pinggiran kota Prescot. Selain kolam renang, ruang sauna, dan bioskop pribadi yang wajib, terdapat 5 kamar tidur dan satu kamar utama yang luas. Kamar utama ini menghadap ke taman megah milik villa tersebut.
Sekeliling dipenuhi pepohonan hijau yang rindang, membuat udara di dalam villa terasa segar.
Satu-satunya yang kurang nyaman mungkin iklim Inggris yang selalu jarang terlihat sinar matahari dan sering hujan.
Saat Yang Cheng membawa Natalie kembali ke Liverpool, Sienna bertindak layaknya tuan rumah perempuan yang membantu persiapan villa.
Meski Natalie dan Sienna sudah cukup familiar, dan dia sangat mengagumi selera serta kemampuan Sienna, dalam hati tetap sulit untuk dekat karena selalu merasa ada "itu" antara Sienna dan Yang Cheng.
Walau fakta membuktikan mereka tidur terpisah dan tidak ada aksi mesra, intuisi mengerikan seorang wanita mengatakan pandangan Sienna pada Yang Cheng tidak sederhana.
Kalau tidak, kenapa dia tidak merasakan intuisi seperti itu saat melihat tante pembantu harian itu?
"Jika Yang Chengzhuo mengetahui pemikiran Natalie ini, dia mungkin akan menangis berlari sambil mengeluh: Aku belum sampai segila itu untuk menelan bahkan seorang tante pembantu harian ke dalam perutku."
Kembali ke Liverpool, Yang Cheng segera mengambil mobilnya dan pergi.
Jarak dari Prescott ke Stadion Anfield tepat 15 menit berkendara, kurang dari 8 kilometer - membuktikan betapa kecilnya kota Liverpool.
Saat Yang Cheng tiba di Anfield, satpam langsung membuka gerbang lebar-lebar agar Ferrari miliknya bisa masuk langsung.
Masuk ke kantor, staf segera menyambut dan mengantarnya ke ruang rapat yang lebih kecil.
"Tuan Yang Cheng, Anda sudah datang!"
Begitu masuk ruang rapat, Rick Parry langsung berdiri menyambut. Di ruangan itu juga duduk tiga pemain berbaju kasual yang langsung dikenali: Kapten Tim Hyypiä, inti tim lokal Steven Gerrard dan Jamie Carragher.
"Izinkan saya memperkenalkan!" ujar Rick Parri sambil menunjuk trio tersebut.
Yang Chengzhuo menggelengkan kepala, "Tak perlu, Rick. Ini Sami, Steven, dan Jamie!"
Ketiga pemain mengulurkan tangan untuk berjabat tangan, "Selamat datang di Anfield, Sang Kaisar!"
"Kalian lanjutkan, aku ada urusan dulu. Panggil saja jika butuh sesuatu!" Rick Parri tersenyum sambil mundur keluar.
Yang Chengzhuo mencari tempat duduk, diikuti ketiga pemain yang juga duduk.
"Ini seharusnya dihitung sebagai pertemuan pertama kita!" Tangan Yang Chengzhuo bertumpu di meja dengan santai, "Pertama, saya perlu klarifikasi: dari semua transfer saat ini, selain rencana merekrut kiper Reina yang dipinjamkan Barcelona ke Villarreal, dan minat saya pada gelandang Spanyol Xabi Alonso, lainnya semua palsu!"
Yang Chengzhuo berbicara terbuka dan jujur. Ia tak pernah merasa pelatih kepala perlu menyembunyikan apapun dari pemain, apalagi mereka dan yang hadir tidak ada konflik posisi.
"Steven, seperti yang kusampaikan ke wartawan, kamu adalah aset tak tergantikan tim. Aku harap kamu bisa bertahan dan membuat pernyataan publik tentang komitmenmu untuk tetap di sini. Setuju?" Yang Chengzhuo berbicara dengan nada bicara yang bersahabat.
Gerrard merenung sejenak lalu mengangguk, "Tak masalah. Aku tak pernah punya niatan meninggalkan Anfield. Sama sekali tidak."
"Bagus! Aku bisa jamin, bertahan di sini jelas pilihan terbaik!" ujar Yang Chengzhuo sambil tersenyum mengangguk.
Matanya beralih ke Hyypiä. Bek tengah asal Finlandia itu terus tersenyum sejak awal pertemuan. Sejarah mencatat upaya Yang Chengzhuo merekrutnya saat masih melatih Kaiserslautern yang gagal di menit akhir. Dari situ jelas terlihat profil Hyypiä sangat sesuai dengan kriteria bek tengah idamannya.
"Sami, kuharap kamu bisa lebih optimal menjalankan peran sebagai kapten tim!"
Ucapan pelatih itu disambut anggukan beruntun dari Hyypiä.
“Musim baru, kita akan memiliki beberapa rekan baru yang bergabung. Aku berharap kamu dan dua wakil kapten bisa membantu mereka menyatu ke dalam tim. Ian Rush akan membantu kalian dalam hal ini. Jika ada masalah, langsung temui aku. Tapi aku tidak ingin ada kontradiksi atau perselisihan di ruang ganti kita. Bisa dilakukan?”
Hyypiä jelas menyadari maksud tersirat dari ucapan Yang Chengzhuo - musim lalu terjadi konflik internal di ruang ganti Liverpool, dengan beberapa pemain seperti Murphy bahkan hampir menyerang Houllier. Kasus ini menimbulkan gejolak besar di Liga Primer.
Mungkin ini terkait gaya kepelatihan Houllier, tapi Yang Chengzhuo tidak ingin kekacauan seperti itu terjadi di ruang gantinya sendiri.
Bagaimana mungkin bisa mengkristalkan kemampuan bertarung yang kuat tanpa ruang ganti yang bersatu padu?
“Bisa!” Hyypiä mengangguk. Dia memang orang yang mudah bergaul.
Gerrard dan Carragher juga mengangguk berurutan. Mereka adalah lulusan akademi klub yang dipromosikan Yang Chengzuo sebagai wakil kapten. Secara alami, mereka harus menjalankan tanggung jawab sebagai wakil kapten.
"Mengenai Jamie, satu hal yang harus kusampaikan: kedatangan Finnan dan Glen Johnson tidak akan menggoyahkan posisimu di tim. Aku sudah mempelajari rekaman pertandinganmu dengan serius. Aku berencana mencoba memainkanmu sebagai bek tengah di musim baru ini."
"Bek tengah?" Carragher terlihat terkejut.
"Benar, bermitra dengannya!" Yang Cheng menunjuk Hyypiä sambil tersenyum.
Hyypiä masih tersenyum, menatap Carragher dengan senyum kecut.
"Aku yakin kombinasi kalian berdua dengan Sami akan sangat menonjol. Tentu saja, ini masih dalam tahap percobaan!" jelas Yang Cheng.
Tentu saja dia tidak mungkin langsung memberitahu Carragher bahwa posisi bek tengah akan menjadi puncak karirnya. Siapa yang akan percaya?
Sebenarnya, Yang Cheng hanya tahu kombinasi antara Hyypiä dan Carragher, tapi bagaimana sebenarnya koordinasi dan pembagian tugas antara dua bek tengah ini, dia masih perlu mengamati selama pelatihan dan pertandingan.
Dalam kondisi normal, dua bek tengah biasanya bermain dengan formasi depan-belakang, satu maju merebut bola dan satu lagi jaga ruang. Tapi detail koordinasi spesifiknya bervariasi tergantung individu. Ini tidak bisa dinilai hanya dari rekaman video atau pengalaman, sekalipun Yang Cheng adalah pelintas dimensi, tetap tidak akan mendapat bantuan sedikitpun.
Harus diakui, nama besar seseorang seperti bayangan pohon yang panjang. Reputasi Yang Cheng sudah terbukti - setiap pemain yang dibinanya sukses berkembang. Kini Carragher pun tidak lagi meragukannya, bahkan berulang kali menyatakan kesediaannya mencoba berduet dengan Hyypiä sesuai arahan pelatih kepala.
Adapun Hyypiä dan Gerrard, mereka sama sekali tidak perlu khawatir tentang posisi di tim, terutama Gerrard.
Kemampuan bintang lokal Liverpool dalam membawa bola lalu menerobos ke depan, serta tembakan jarak jauh setelah menerobos sangat menonjol. Ini akan menjadi elemen penting dalam taktik Yang Chengzhuo. Ditambah dengan kemampuan interceptasi luas Davids dan pengaturan aliran permainan di area tengah, serta dorongan vertikal di sayap kiri-kanan melalui dribel, midfield Liverpool pasti memiliki kekuatan yang solid asal proses penyesuaian tim berjalan baik.
Satu-satunya kekosongan adalah Xabi Alonso.
Alasan Yang Chengzhuo ingin mendapatkan pemain Spanyol ini, selain karena kemampuannya merapikan aliran permainan di area tengah, passing akurat, dan sense positioning yang baik, alasan utama lainnya adalah kemampuannya dalam penjadwalan skala besar dan transfer bola.
Transfer bola dengan umpan menengah-jauh dan penjadwalan, pemain seperti ini benar-benar sangat langka. Beckham yang pindah dari Manchester United ke Real Madrid, Verón yang direkrut Chelsea dengan harga mahal, Pirlo di Inter Milan, selain itu hampir tidak ada lagi. Xavi di Barcelona saat ini juga tidak terlalu menonjol di aspek ini, sisanya hanya Xabi Alonso dari Real Sociedad. Dia sangat ahli dalam umpan jauh, menengah, pendek, serta penguasaan dan kontrol terhadap irama permainan.
Tentu saja, meski tanpa Xabi Alonso, Yang Cheng telah mempersiapkan taktik alternatif, namun masih perlu dipelajari lebih lanjut dalam sesi latihan.
……
……
Dalam pertemuan dengan ketiga pemain tersebut, Yang Cheng memanfaatkan ketenarannya dan statusnya di dunia sepakbola dengan baik. Ia membahas musim baru yang akan datang bersama mereka, dan mendapatkan janji kesetiaan. Gerrard bahkan setuju untuk menggelar konferensi pers keesokan harinya guna mengumumkan keputusannya untuk dipertahankan di tim.
Selain mengajukan permintaan sendiri, Yang Cheng juga dengan sabar mendengarkan masukan ketiga pemain terkait rencana pengembangan tim.
Di antara mereka, tanpa terkecuali, semua menyebut satu poin, yaitu kritik terbanyak yang diterima Liverpool musim lalu - taktik serangan yang monoton. Inilah alasan mengapa gol Liverpool termasuk yang terendah di antara tim-tim papan atas Liga Primer.
Menanggapi hal ini, Yang Cheng langsung tertawa, "Tim saya pernah kekurangan gol?"
Ketiga pemain itu berpikir sejenak, tak bisa menahan senyum. Bukankah Yang Cheng memang terkenal dengan sepak bola ofensif?
Gerrard tersenyum puas, tapi Hyypia dan Carragher merasa bercampur aduk. Menekankan serangan berarti meningkatkan tekanan pertahanan. Tapi setelah dipikir lagi, tim Yang Cheng juga tak pernah punya pertahanan buruk.
Usai mengantar ketiga pemain pergi, Yang Cheng berjalan keluar ruang rapat dengan senyum, langsung menuju kantor Rick Parry.
"Tepat waktu kedatanganmu, Tuan Yang Cheng! Transfer Reina sudah selesai, 1,5 juta euro. Sekarang dia milikmu!"
Mendengar ini, Yang Cheng segera tersenyum, duduk berhadapan dengan Rick Parry, dan mulai mengobrol panjang tentang transfer Reina.
Situasi Reina agak mirip dengan Eto'o, tapi lebih rumit sedikit.
Dia pernah menjadi kiper andalan Barcelona. Saat itu mereka bahkan berteriak, "Real Madrid punya Casillas, kami punya Reina!" Dewan direksi klub mengagung-agungkan Reina ke panggung, seolah ingin membuktikan kualitas akademi sepak bola mereka melalui Reina - persis seperti kebijakan Zidane+ Pavón di Real Madrid.
Reina tak mampu menanggung tekanan dan tampil buruk, mengubah kebijakan itu menjadi lelucon kosong. Akhirnya dia dipinjamkan ke Villarreal dengan kontrak dua tahun, dengan opsi pembelian 750.000 euro setelah masa pinjam berakhir.
Tahun pertama Reina di Villarreal sangat menonjol. Dia berhasil menjadi pilar utama tim dan menunjukkan performa gemilang. Namun saat itu Barcelona sudah memiliki Valdés - meski kiper ini sempat gagal total saat menghadapi Inter Milan, tapi kemudian cepat bangkit dan membuktikan kemampuannya.
Oleh karena itu, ketika Reina menerima panggilan dari Liverpool, ditambah persetujuan Barcelona, membuatnya sukses pindah ke Liga Inggris dan berbakti di bawah komando Yang Chengzhuo yang merupakan musuh bebuyutan Barcelona.
"Selain Xabi Alonso, aku tidak perlu transfer lain lagi!" Setidaknya untuk musim ini tidak diperlukan.
Saat ini pasukan inti Liverpool cukup solid: Kiper ada Jerzy Dudek dan Pepe Reina, bek sayap kiri ada John Arne Riise dan Leighton Baines, lini tengah diisi Sami Hyypiä, Jamie Carragher, Stephane Henchoz, dan Daniel Agger, sementara sayap kanan ada Steve Finnan dan Glen Johnson.
Gelandang terdiri dari Vladimir Smicer, Edgar Davids, Dietmar Hamann, Steven Gerrard, Alou Diarra, dan Michael Essien. Untuk posisi sayap ada Arjen Robben dan Cristiano Ronaldo, ditambah Danny Murphy dan Dirk Kuyt sebagai pemain serbaguna. Di garis depan, Yang Chengzhuo meninggalkan striker cepat Milan Baroš dan Didier Drogba si makhluk sihir.
Dari satu set pasukan sekuat ini dapat dilihat, Yang Chengzhuo di musim baru akan mengubah gaya bermain teknisi halusnya sebelumnya dan mulai melakukan penyesuaian untuk menciptakan taktik teknik yang lebih cocok dengan Liga Primer.
Sesuai adat setempat, jika Yang Chengzhuo ingin meraih prestasi bagus di Liga Primer, ia harus melakukan ini!
Tentu saja ini hanya untuk musim ini. Setelah ia familiar dengan taktik ini dan berhasil mengukuhkan gaya bermain tim, percayalah ia akan terus melakukan penyesuaian detail serta perubahan personel di Liverpool.
Setelah analisis mendalam, satu set pasukan Yang Chengzhuo ini menghabiskan biaya transfer sekitar 50 juta. Namun seluruh skuad Liverpool kini telah berubah total dibandingkan masa lalu, dengan kekuatan menyeluruh yang meningkat signifikan.
Namun di mata dunia luar, Liverpool musim ini setelah reorganisasi, melepas Diouf, Heskey, Biscan dan bintang-bintang ternama Liga Primer lainnya, sementara rekrutannya hanya pemain baru dan veteran. Hal ini membuat prospek Liverpool musim ini dianggap rendah, terutama di tengah rival-rival yang gencar melakukan transfer pemain.
……
……
Arsenal miskin, sehingga Wenger musim ini hanya merekrut pemain berkualitas baik harga murah. Contohnya kiper Borussia Dortmund Lehmann seharga 3,5 juta euro, bek tengah asal Swiss Senderos 2,5 juta euro. Total pengeluaran transfer Arsenal 6 juta euro. Tapi reputasi Wenger dalam menggoda shota justru dimulai musim ini, dengan berhasil merayu Clichy, Fabregas dan 5 shota lainnya masuk akademi The Gunners.
Menurut pengalaman Yang Chengzhuo, dari para pemain muda itu hanya Fabregas yang mencapai ketinggian, Clichy bisa dibilang berhasil memancing keluar, sementara yang lain sudah menghilang ditelan zaman.
Aksi rekrutmen Manchester United juga cukup besar. Ferguson merekrut gelandang bertahan asal Brasil Kleberson seharga 9 juta euro, jelas bertujuan memperkuat lini tengah tim. Saat ini dia sedang mempersiapkan perekrutan pemain sayap kanan. Ada kabar bahwa dia tertarik pada van Persie dari Feyenoord dan Giuly dari Monaco, serta bintang Australia Kewell dari Leeds United, namun belum ada perkembangan signifikan.
Sebagai tim paling populer di pasar transfer Eropa musim ini, Chelsea sekaligus merekrut belasan pemain termasuk Crespo, Ambrosio, Sullivan, Duff, dan Bridge. Total pengeluaran mencapai 150 juta euro, di mana hampir setiap pemain bernilai lebih dari 10 juta euro.
Namun belum berhenti di situ. Badai rubel Chelsea masih berlanjut. Mereka kini sedang berusaha merekrut Makelele dan Shevchenko dari AC Milan. Begitu dua transfer ini selesai, pasti akan menciptakan gejolak baru di pasar transfer Eropa.
Bukan yang lain, ambil contoh Duff. Transfer seorang diri berhasil membawa Blackburn Rovers 17 juta poundsterling (setara 25 juta euro) yang kemudian ditukar dengan pemain-pemain kompeten seperti Amauri, Brett Emerton, Lucas Neill, dan Barry Ferguson. Ini secara signifikan meningkatkan daya saing Blackburn di musim ini.
Dalam daftar pengeluaran transfer Liga Premier, Liverpool dengan 50 juta euro hanya kalah dari Chelsea, menjadi tim Inggris dengan belanja terbanyak kedua di musim panas. Namun dalam pengeluaran bersih, penjualan Owen, Heskey, dan Diouf yang menghasilkan 46 juta euro membuat pengeluaran net Liverpool justru tertinggal di belakang MU, Arsenal, Birmingham, dan Manchester City.
Hal ini memicu kekhawatiran publik terhadap kemampuan tempur Liverpool di musim baru, terutama terkait rekrutan Yang Chengzhuo.
Media-media Inggris serentak mempertanyakan: "Apakah visi Sang Kaisar masih setajam dulu?"
Dalam atmosfer seperti ini, Liverpool menutup tirai transfer dan memulai pelatihan intensif pra-musim mereka.
