Robben cepat sembuh sepenuhnya, dan tak lama kemudian kembali ke tim untuk ikut pelatihan lagi.
Cara menghadapi Yang Chengzhuo jelas memberikan efek bagus. Setidaknya dilihat dari kondisi semangat Robben selanjutnya, sepertinya operasi ini tidak mempengaruhi dia sama sekali. Tapi untuk keamanan, Yang tetap meminta Chris Schmidt dan psikolog klub sering melakukan percakapan dan konseling dengannya.
Terkadang, saran dari profesional jauh lebih efektif daripada nasihat apapun.
Singkatnya, Yang Chengzhuo cuma punya satu tujuan: tidak membiarkan Robben meninggalkan bayangan.
Setelah dua minggu pelatihan di Melwood, Yang Chengzhuo memimpin tim ke Jerman - tempat awal kemunculannya - sebagai pemberhentian pertama sebelum tur Asia. Di sini mereka mengadakan pertandingan pemanasan melawan Köln, tim promosi Bundesliga.
Seluruh rencana persiapan musim panas telah disusun sebelumnya, klub juga telah melakukan penjadwalan yang matang.
Yang Chengzhuo mengatur lineup pembuka berikut dalam pertandingan melawan Köln ini.
Kiper: Dudek. Garis pertahanan dari kiri ke kanan adalah Riise, Hyypiä, Carragher, dan Finnan. Tiga pemain di area tengah adalah Hamann, Davids, dan Gerrard. Sayap kiri-kanan: Cristiano Ronaldo dan Murphy. Striker: Didier Drogba.
Meskipun Yang Chengzhuo punya beberapa kritik terhadap performa Dudek, namun mengingat dia adalah kiper yang sudah berbakti lama di Liverpool, sementara Reina baru datang, tidak masuk akal bagi Yang untuk langsung mengangkat pemain muda. Karena itu, dia tetap memberi kesempatan pada Dudek, tergantung apakah dia bisa memanfaatkannya.
Jika performanya bagus, kompetisi antara keduanya memang baik. Tapi jika performanya tetap goyah, Reina bisa meminjam momentum untuk menggantikannya—tentu saja dengan syarat Reina juga tampil baik.
Agak mengejutkan, saat Liverpool datang ke Jerman untuk bertanding, yang paling mencuri perhatian bukanlah pertandingannya sendiri, melainkan pelatih kepala Yang Chengzhuo yang disambut sorak-sorai fans Köln.
Hal ini bahkan membuatnya sendiri terkejut, tapi tentu saja ia menyambut baik hal tersebut.
Penampilan Liverpool dalam pertandingan pemanasan ini sangat biasa, sungguh sangat biasa. Baru saja melewati dua minggu pelatihan intensif, ditambah kurangnya keharmonisan tak terucap antar-pemain, membuat Liverpool terlihat kacau. Terutama saat menyerang, masing-masing pemain terlihat bertarung sendiri-sendiri, sulit membentuk koordinasi efektif.
Namun meski demikian, Didier Drogba berhasil menerobos pertahanan, menerima umpan silang Riise dari sayap kiri di kotak penalti, lalu menyundul bola masuk gawang spektakuler, membawa Liverpool meraih kemenangan 1:0 dalam pertandingan pemanasan.
Tapi jelas terlihat, semua pihak tidak puas dengan performa Liverpool.
Köln adalah tim promosi Bundesliga yang kekuatannya sendiri tidak kuat. Liverpool yang merupakan tim peringkat kedua terpanas untuk menjuarai Liga Primer, ternyata hanya menang tipis 1:0. Ini benar-benar membuat orang tidak puas.
"Kami baru saja melewati masa persiapan fisik, dan tim kami baru saja mengalami reorganisasi. Siapa pun yang memiliki sedikit kemampuan analisis seharusnya paham, sekarang bukan waktunya untuk meraih hasil. Jadi saya sangat puas dengan performa tim saya, sama sekali tidak merasa ini buruk." Di akhir, Yang Chengzhuo mengucapkan umpatan kasar, jelas menunjukkan ketidakpuasan terhadap serangan dari dunia luar.
Grant Neck duduk berseberangan dengannya di lobi hotel. Orang Jerman itu menengadah dan bertanya, "Apakah F...K ini juga harus disebutkan?"
Yang Chengzhuo mengawasi ketat orang Jerman ini sejenak, terkekeh getir. "Grant, tidak kusangka kau belajar jadi humoris belakangan ini."
"Itu karena dulu kau tidak pernah memperhatikan!" Grant Neck menjawab sambil tersenyum lebar.
Dua teman lama menyelesaikan urusan kerja, sekalian membicarakan urusan pribadi.
Mereka umumnya sibuk dengan urusan masing-masing, dan biasanya tidak punya kesempatan untuk berkumpul mengobrol santai.
"Kamu sedang jatuh cinta?" Ekspresi Yang Chengzhuo terlihat sangat terkejut, seolah mendengar hal paling sulit dipahami di alam semesta.
"Hei, kumohon, ekspresi apa itu? Apakah aku jatuh cinta sesuatu yang begitu mengerikan?" Grant Neck langsung tidak senang.
Yang Chengzhuo menggelengkan kepala, "Aku benar-benar berduka untuk gadis malang itu!"
Grant Neck menggerutu sambil tersenyum, "Aku yang harus berduka untuk para gadis yang tertarik padamu."
Berhenti sejenak, orang Jerman ini melihat sekeliling, memastikan tidak ada siapa-siapa, lalu mendekat, "Hei, akhir-akhir ini seluruh dunia sedang ramai membicarakan, Charlize Theron melahirkan anak laki-laki berambut hitam, itu anakmu kan?"
Yang Chengzhuo membeku. Sebenarnya dia sudah lama mendengar kabar ini. Tapi Charlieze Theron tidak berniat membuka diri. Namun karena harus kembali bekerja, tentu harus membawa Charles. Tak bisa dihindari akhirnya menyembunyikan "kelemahan tersembunyi". Maka wartawan pun menggali sampai akar hingga menemukan petunjuk kecil yang tersembunyi.
Hal ini menimbulkan gelombang besar di alam semesta. Semua orang diliputi kecurigaan: Siapa sebenarnya ayah Charles?
Hanya saja Charlieze Theron tidak mau bicara, juga melarang Yang Chengzhuo mengungkapkannya. Oleh karena itu hal ini menjadi misteri.
Tapi, tak perlu diragukan lagi, Yang Chengzhuo adalah kandidat panas nomor satu.
Mungkin melihat pandangan Yang Chengzhuo, Grant Neck tersenyum, "Baiklah, kalau kau tidak mau menjawab tidak apa. Aku juga tidak berniat melaporkan hal ini. Itu bagian hiburan, keahlianku ya sepakbola!"
Tapi setelah berkata demikian, orang Jerman ini tetap mengangguk sambil tersenyum, "Selamat ya, imp itu memang cantik banget!"
Yang Chengzhuo tertawa getir. Menurutnya akhir-akhir ini orang Jerman ini benar-benar melompat-lompat tak karuan.
"Omong-omong, jam berapa pesawat kalian besok?" Grant Neck menyiapkan barang-barangnya, bersiap untuk pergi.
"Pagi itu, langsung ke Bangkok!" jawab Yang Chengzhuo singkat.
Grant Neck mengangguk, melirik jam yang sudah menunjukkan waktu larut, "Aku harus pergi!"
Tapi begitu pantatnya baru saja meninggalkan kursi, dia mendekat dengan manja, "Aku tadi melihat Haiti di tribun stadion, kurasa..."
Lalu dia memiringkan kepala, tak mengucapkan apapun, hanya tersenyum ambigu ke arah Yang Chengzhuo sebelum pergi.
"Brengsek ini benar-benar... semakin unpredictable!" Yang Chengzhuo menggelengkan kepala dengan senyum getir.
Tapi tak lama kemudian, dia menerima telepon dari Haiti Krume.
……
……
Beberapa tahun terakhir, Liga Primer selalu memiliki popularitas tinggi di kawasan Asia.
Tahun ini musim panas tidak ada kompetisi besar, David Beckham dengan santai membawa istrinya ke Asia untuk melakukan wisata bisnis. Meskipun ini keputusan yang dia ambil sendiri untuk mengembangkan kariernya, namun secara tidak langsung juga mempromosikan Liga Primer, mengingat saat itu dia sedang berada dalam masa krusial transfer.
Setelah "pemanasan" dari Beckham, kedatangan Liverpool langsung menciptakan sensasi besar di Thailand.
Terutama pelatih kepala berkebangsaan Tiongkok yang dijuluki Sang Kaisar ini, fans sepakbola Asia merasa semakin dekat. Bahkan ada fans Korea yang membocorkan di internet bahwa sebenarnya Yang Chengzhuo adalah orang Korea, membuat semua orang bingung antara ingin tertawa dan menangis.
Setibanya di Bangkok Thailand, tim mengadakan tur kolektif di kota tersebut pada hari itu. Ini menciptakan keriuhan besar di wilayah kota Bangkok, jutaan fans bergerak mengikuti bus Liverpool sambil meminta tanda tangan atau berharap bisa melihat langsung idolanya.
Pertandingan melawan timnas Thailand dijadwalkan pada malam tanggal 24, digelar di Stadion Nasional Bangkok. Pada hari itu, stadion ini dipadati 50 ribu fans dengan popularitas meledak, namun sorotan utama justru bukan pada bintang-bintang Liverpool melainkan Sang Kaisar yang berdiri di pinggir lapangan memimpin pertandingan.
Pemain-pemain Thailand bertubuh tidak tinggi namun lincah, teknik kaki mereka juga cukup baik. Ditambah hujan saat pertandingan, Liverpool awalnya kurang bisa beradaptasi. Di awal pertandingan, Thailand berhasil menguasai inisiatif pertandingan. Para anggota ini terus memanfaatkan kecepatan dan kelincahan mereka untuk mengguncang pertahanan Liverpool.
Akibatnya, lini belakang Liverpool melakukan kesalahan. Henchoz yang menggantikan Carragher dan Hyypiä dalam kombinasi bek tengah secara mengejutkan tergelincir saat bertahan. Striker Thailand yang berhasil menguasai bola kemudian mengelabui Dudek dan mencetak gol ke gawang kosong dengan tendangan keras, secara tak terduga unggul 1-0 di menit ke-12.
Sebagai tim yang baru dibentuk, setelah kebobolan tak terduga, tim terlihat agak tergesa-gesa. Meski Yang Chengzhuo segera menyesuaikan situasi di lapangan, menstabilkan keadaan, dan perlahan merebut kembali inisiatif ke tangan mereka, sifat ketergesaan pemain tetap terekspos sepenuhnya selama pertandingan. Beberapa peluang bagus justru terlewatkan sia-sia.
Yang lebih menarik, dalam pesan Yang Chengzhuo kepada wasit utama, dia dengan tegas menyatakan bahwa terlepas dari performa babak pertama, akan melakukan pergantian pemain besar-besaran di menit ke-55. Namun wasit salah paham, malah menambahkan waktu tambahan babak pertama hingga 55 menit.
Tambahan waktu 10 menit benar-benar langka dalam pertandingan sepakbola. Tapi mengingat ini hanyalah pertandingan pemanasan bersifat hiburan, tak ada yang mempermasalahkan. Hal ini justru menjadi topik candaan media pasca pertandingan.
Di babak kedua, Yang Chengzhuo sengaja melakukan pergantian pemain: Arjen Robben menggantikan Danny Murphy, Glen Johnson menggantikan Steve Finnan, lalu Vladimír Šmicer menggantikan Dietmar Hamann.
Saat hendak turun ke lapangan, Yang Cheng secara khusus berpesan kepada Smicer: "Setelah masuk, fokuskan untuk membantu tim mengendalikan bola. Manfaatkan keahlian teknismu untuk membantu tim, dan sering-seringlah memberikan operan kepada rekan di depan."
Babak kedua baru berjalan 30 detik, Liverpool langsung menyamakan kedudukan. Smicer memberikan umpan matang, Drogba yang menarik diri keluar dari kotak penalti mengembalikan bola, Davids dengan cerdik menyusup dari belakang dan melepaskan tendangan keras dari depan kotak penalti yang berhasil menembus gawang Thailand, 1-1.
Liverpool terus melanjutkan tekanan, terutama lewat serangan sayap kanan Glen Johnson. Bek muda yang sebenarnya lebih mahir dalam menyerang ini bahkan pernah bermain sebagai gelandang sayap saat di West Ham United. Namun di Liverpool, Yang Cheng memposisikannya secara ketat sebagai bek sayap.
Alasan sederhana: Liverpool tidak memiliki gelandang sayap. Meskipun Glen Johnson memiliki kecepatan dan Guncangan yang bagus, dia tidak memiliki teknik mengontrol/membawa bola saat membopong atau di bawah tekanan sistematis yang dibutuhkan posisi sayap. Dengan bermain sebagai bek sayap, keunggulan kecepatan dan Guncangannya bisa dimaksimalkan karena tekanan terhadap bek relatif lebih kecil.
Menit ke-58, Glen Johnson menyusup cepat di sayap kanan. Setelah menguasai bola, dia menggiring cepat sepanjang sisi kanan lalu memberikan crossing akurat. Didier Drogba menyundul ke gawang, namun dihalau kaki bek lawan di garis gawang. Steven Gerrard menyusup dari belakang, menembak keras dan mencetak gol spektakuler yang membawa Liverpool unggul skor.
Setelah gol, Yang Chengzhuo melakukan penyesuaian pergantian pemain besar-besaran. Michael Essien, Alou Diarra, Daniel Agger, Jamie Carragher, Leighton? Baines, Milan Baroš, dan Dirk Kuyt mendapat kesempatan tampil. Penjaga gawang diganti dari Jerzy Dudek menjadi Pepe Reina, sementara kiper ketiga Chris Kirkland terpaksa tetap di bangku cadangan.
Setelah pergantian pemain, Liverpool terus melakukan tekanan besar-besaran ke pertahanan Thailand. Robben tampil sangat aktif di sayap kiri. Teknik individunya yang kembali ke posisi sayap kiri yang sudah dikuasainya benar-benar menunjukkan performa puncak. Pada menit ke-76, dribbling cepatnya diikuti umpan silang ke kotak penalti, dan tembakan rendah Baroš di area terlarang kembali membobol gawang Thailand, mengunci skor 3:1.
Meski harus melakukan perjalanan panjang untuk pertandingan pemanasan, Liverpool memang mengekspos banyak masalah selama pertandingan.
Beberapa disebabkan oleh kurangnya keharmonisan antar pemain baru, yang akan hilang seiring waktu dan penyesuaian. Namun beberapa lainnya adalah ketidaknyamanan pemain terhadap taktik, seperti performa Robben yang sama sekali berbeda di sayap kanan dan kiri. Ini karena kaki kirinya sangat menonjol, sementara kaki kanannya benar-benar tidak bisa diandalkan.
Sesuai perintah Yang Chengzhuo, di sayap kanan tugasnya adalah memotong ke dalam dan menerobos celah yang ditinggalkan striker yang mundur. Namun jelas terlihat, Arjen Robben masih kurang dalam aspek ini. Ia lebih cenderung ingin mempertahankan gaya bermainnya di era PSV Eindhoven, yaitu menjadi sayap murni.
Tapi bukan berarti sama sekali tidak ada hasil. Setidaknya pemain seperti Davids, Hyypiä, Riise, Gerrard, Didier Drogba, dan Hamann menunjukkan performa yang cukup bagus, membuat Yang Chengzhuo merasa sedikit terhibur.
Setelah menyelesaikan pertandingan melawan timnas Thailand, Liverpool bergegas menuju Jepang keesokan harinya.
Ini sudah kali kedua Yang Chengzhuo datang ke Jepang sebagai pelatih kepala. Yang pertama saat membawa Inter Milan, kali ini dengan Liverpool. Meski klub yang terakhir ini sedang berada di titik terendah, sambutan yang ia terima justru jauh lebih meriah dibanding kunjungan sebelumnya.
Banyak wartawan menyaksikan langsung daya tarik Yang Cheng di wilayah seperti Thailand dan Jepang. Meskipun pesawat terlambat, masih ada banyak penggemar berkumpul di bandara menanti, hanya untuk melihat sang idola.
"Pengaruh Sang Kaisar sendiri mengalahkan seluruh tim Liverpool dalam sekejap!" Wartawan pendamping The Times mengirim berita kilat.
Setelah kepergian Owen, Liverpool saat ini memang kekurangan bintang top berpengaruh. Gerrard masih hijau, Cristiano Ronaldo dan Robben masih pendatang baru. Davids memang bintang, tapi wajahnya sulit berkomunikasi dengan fans. Yang lain tidak perlu disebutkan. Ini membuat hampir semua penggemar datang karena nama besar Sang Kaisar.
Meski para fans penuh semangat, Liverpool tetap gagal mengalahkannya timnas Jepang. Kedua tim bermain imbang 1:1 dalam 90 menit. Pertahanan kembali melakukan kesalahan - kekeliruan koordinasi antara Hyypiä dan Carragher menyebabkan kebobolan. Serangan pun masih terlihat kacau, meski Gerrard kembali mencetak gol, namun sebagian besar waktu serangan Liverpool terlihat tanpa pola yang jelas.
Harus diakui, kekuatan timnas Jepang jauh lebih hebat dibanding Thailand!
……
……
Bandara Internasional Hong Kong
Saat para pemain Liverpool perlahan keluar dari gerbang keberangkatan, kerumunan fans yang telah memadati area gerbang bandara langsung melontarkan sorak-sorai gegap gempita bak gemuruh halilintar.
Liga Primer Inggris selalu memiliki daya tarik luar biasa di Hong Kong, terutama klub elit seperti Liverpool dan MU. Jumlah penggemar mereka tak terhitung, termasuk pejabat tinggi pemerintah - Kepala Eksekutif sendiri adalah Loyalis Liverpool yang setia.
Tim terus melambaikan tangan kepada fans sepanjang perjalanan, bahkan Yang Chengzhuo yang super sibuk masih menyempatkan diri memberi tanda tangan untuk penggemar di lokasi.
Sebagai orang Tionghoa, dia tetap menjadi kebanggaan sepak bola domestik.
Karena dialah orang Tionghoa pertama yang bisa berdiri di puncak Eropa, apalagi dia juga pelatih legendaris top yang paling utama di dunia sepakbola saat ini, melatih tim elit seperti Liverpool, membuat popularitasnya di dalam negeri meledak.
Hype musim panas ini sama dengan promosi gratis untuknya, membuat reputasinya di seluruh penjuru dunia meningkat pesat.
Penggemar sepakbola zaman sekarang kalau tidak mengenal Yang Chengzhuo, benar-benar tidak bisa mengaku sebagai penggemar sepakbola.
Asosiasi Sepak Bola Hong Kong secara langsung datang ke bandara untuk menyambut, mereka memberikan karangan bunga kepada seluruh anggota Liverpool sebagai bentuk penghormatan.
"Pada momen ini berkunjung ke Hong Kong, selain harus mengadakan pertandingan pemanasan, Liverpool juga akan bekerja sama dengan Asosiasi Sepakbola Hong Kong untuk menyelenggarakan acara amal Malam The Reds. Mereka akan menggerak-gerakkan beberapa aktivitas selama acara guna menyerukan lebih banyak penggemar dan dermawan dari berbagai lapisan masyarakat untuk menyumbang guna mendukung Hong Kong dan benua dalam melawan SARS."
"Ini adalah proposal yang diajukan Yang Chengzhuo ketika mendengar rencana tur Asia. Karena tidak bisa ke Shanghai membuatnya merasa sedikit menyesal dalam hati, oleh karena itu dia berharap bisa melakukan lebih banyak hal di bidang ini untuk membantu tanah airnya semampunya."
"Acara tersebut akan dijadwalkan sehari sebelum pertandingan, dilaksanakan di hotel tempat Liverpool menginap."
"Kepala Eksekutif juga akan hadir!" Setelah kembali ke hotel, Paulus Bayer tertawa lebar.
"Real Madrid dan Liverpool datang ke Asia secara bersamaan, bersama klub-klub Inggris lain seperti Chelsea dan Birmingham. Saat ini Real Madrid menempatkan akademi pelatihan mereka di Kunming, namun mereka akan datang ke Hong Kong pada 9 Agustus untuk bertanding melawan Hong Kong United."
Banyak media mengatakan Liverpool sedang memanaskan panggung untuk Real Madrid, tapi sudah pasti, sekarang terlihat jelas bahwa anggapan ini sama sekali tidak berlaku. Setidaknya Kepala Eksekutif akan menghadiri Malam The Reds Liverpool, dan dia tidak akan datang ke acara Real Madrid.
"Konon, dari 40.000 tiket pertandingan, hanya 12.000 yang dijual terbuka. Hasilnya ludes dalam sehari! Kemudian ditambah 5.000 tiket, tetap saja tidak cukup. Banyak penggemar mengantri 48 jam lebih awal."
"Ya Tuhan! Dua hari dua malam! Suhu Hong Kong sekarang 33 derajat, bagaimana mereka tahan?" Tim Hank menjulurkan lidah terkejut.
Paulus Bayer terkekeh, menyeringai ke arah Yang Chengzhuo. "Ini semua berkat Sang Kaisar kita!"
"Apa hubungannya denganku?" Yang Cheng melirik kedua anggota ini dengan mata melotot.
"Menurut investigasi koran Hong Kong, dari 500 pengantre tiket pertama, 392 adalah penggemar fanatik Sang Kaisar! 30 urutan terdepan semuanya fans-mu!" Paulus Bayer memberitahu.
“Aduh iri sekali!” Chris menggelengkan kepala, “Jadi pelatih kepala memang enak, orang-orang seperti kita tidak pernah seberuntung ini.”
“Masih ada yang lebih beruntung, Chris. Dari 392 penggemar itu, konon lebih dari separuhnya adalah penggemar wanita. Bayangkan, Sang Kaisar kita sangat diminati di mana-mana selalu disukai wanita cantik, kan?”
Para pelatih langsung serempak mengangguk.
“Siapa yang suruh Kakak jadi tokoh utama hari ini? Kalian cuma figuran brengsek!” Yang Cheng menggeleng sambil menggerutu.
Para anggota ini kalau berparodi memang sangat kacau.
“Makanya, Sang Kaisar, demi menghindari kekecewaan para penggemar wanita cantik dari tanah airmu, pertandingan ini harus kamu menangkan!” Paulus Bayer menunjukkan potensi menghasut kejahatan.
“Benar! Tidak hanya menang, tapi juga harus menang dengan cantik, spektakuler, sebaiknya kalahkan Hong Kong United dengan skor telak!” Tim Hank ikut meneriakkan.
“Bagus kalau Sang Kaisar melepas baju dan berlari telanjang merayakan kemenangan, mengelilingi stadion satu putaran, menerima sorak-sorai gegap gempita dari para fans!” Chris Schmidt langsung meledak dalam gelak tawa setelah mengatakannya, tampaknya dia sedang berkhayal tentang suasana itu di kepalanya.
Semua orang pun serempak tertawa.
"Ayo Rafa, di sini cuma kamu yang paling solidaritas, kita pergi minum kopi, aku yang bayar!" Yang Chengzhuo langsung mengabaikan para brengsek ini.
Tak disangka Benitez mengangguk, tapi tak bergerak, justru dengan gemilang mengucapkan, "Menurutku usulannya bagus, memang seharusnya merayakan dengan lari telanjang!"
