Alasan jadwal neraka disebut setan adalah karena sering kali langsung menunjuk ke bagian paling lemah dari hati manusia.
Contohnya, di hari kedua setelah Natal, Anda harus bangun pagi-pagi dari ranjang, berkumpul di Melwood untuk mempersiapkan pertandingan melawan Bolton pada sore hari. Jika di Tiongkok, ini sama saja dengan meminta Anda bekerja pada hari pertama Tahun Baru Imlek, siapa yang mau?
Untuk melemahkan mental negatif para pemain, Yang Chengzhuo khusus mengadakan pertemuan internal di Melwood pagi itu. Dibawah organisasi kapten Hyypiä dan wakil kapten Gerrard, para pemain diajak bersantai di area pemain Melwood - selama tidak mempengaruhi pertandingan, semua aktivitas diperbolehkan.
Upaya ini memang membuahkan hasil. Ditambah kondisi Liverpool yang baru-baru ini berhasil disesuaikan dengan baik, mereka akhirnya berhasil mengalahkan Bolton 2-1 di kandang sendiri dengan mulus.
Satu-satunya kabar buruk adalah kapten Hyypiä mengalami cedera selama pertandingan dan harus absen setidaknya sebulan.
Ini jelas merupakan pukulan berat bagi pertahanan Liverpool.
Peran Hyypiä di Liverpool saat ini sangat vital. Absennya pasti akan membawa faktor ketidakstabilan dalam pertahanan. Namun menghadapi mekanisme pengurangan anggota tim selama pertandingan, baik Yang Chengzhuo maupun Chris Schmidt sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa.
Dua hari yang buru-buru kemudian, Liverpool menuju Manchester yang berjarak puluhan kilometer untuk menghadapi tantangan tandang melawan Manchester City.
Persaingan antara Yang Chengzhuo dan Sun Jihai dalam pertandingan ini menarik perhatian besar di dalam negeri, namun akhirnya Sun Jihai gagal masuk lineup pembuka dan harus duduk di bangku cadangan.
Tim Kevin Keegan baru-baru ini banyak mendapat keraguan, membuatnya bertekad bulat mengumpulkan poin di Stadion Maine Road. Dia juga menyadari pengaruh besar jadwal pertandingan sekitar Natal, ditambah absennya Hyypiä, sehingga menyusun pasukan dengan ofensif mematikan - memanfaatkan kemampuan menyerang duo striker Anelka dan Fowler untuk menghancurkan pertahanan Liverpool.
Taktik ini menunjukkan peran yang cukup baik dalam pertandingan ini. Manchester City unggul di menit ke-59 melalui skema paling ironis: dua mantan bintang Liverpool, McManaman yang memberi operan dan Fowler yang mencetak gol, justru merencanakan gol ini.
"Mungkin, di hati fans Liverpool saat ini pasti terasa agak tidak enak, terutama sensasi melihat anak asuhan akademi sendiri berhasil menembus gawang tim mereka sendiri."
"Dudek harus bertanggung jawab penuh atas gol ini. Meski begitu, Danny? Agger yang menggantikan posisi Hyypiä juga perlu mengakui kesalahan, setidaknya dia tidak muncul di momen kritis untuk membantu Dudek."
"Ketinggalan satu gol, permainan pasif, pertandingan ini sangat berbahaya bagi Liverpool!"
……
……
Yang Chengzhuo berdiri di depan bangku pelatih tim tamu Stadion Maine Road, matanya mengawasi performa timnya sambil menggelengkan kepala, "Masih terlalu lelah!"
Baru dua hari lalu melawan Bolton, pelatih Yang Cheng menyusun formasi pertahanan dengan Leighton? Baines, Agger, Carragher dan Finnan. Di lini tengah terdapat Alou Diarra, Davids dan Gerrard, Robben dan Murphy mengisi sayap kanan-kiri, dengan Drogba sebagai striker tunggal.
Setelah pertandingan dimulai, Manchester City menyerang dengan ganas di sisi Shaun Wright-Phillips. Robben yang bermain sebagai starter secara berturut-turut mengalami penurunan kondisi fisik, gagal menunjukkan kekuatan intimidasi yang cukup di sayap kiri. Hal ini membuat sayap kanan City menjadi sangat aktif. Sementara itu performa Davids dan Gerrard juga lebih buruk dibanding sebelumnya, semuanya dikarenakan kelelahan fisik.
"Kita harus segera merebut kembali kendali di lini tengah!" saran Benitez.
Yang Chengzhuo paham, lini tengah yang diredam, Robben di sayap kiri yang lesu, Murphy di sayap kanan harus mengawasi McManaman - seluruh pola serangan Liverpool terkunci. Tidak ada cara efektif untuk memasukkan bola ke area 32 meter. Serangan lebih banyak bergantung pada Drogba yang menarik diri ke luar kotak penalti, namun dengan demikian garis depan kehilangan titik serangan yang cukup membahayakan.
Taktik pertahanan satu set ini milik Keegan sebenarnya tidak cerdik, sungguh, sama sekali tidak cerdik. Tapi dalam situasi Liverpool yang mengalami jadwal padat dan kelelahan, mereka benar-benar berbuat apa-apa.
Apakah ini membuktikan sebuah prinsip: tidak ada taktik terbaik, hanya taktik yang paling cocok?
Yang Chengzhuo melakukan penyesuaian saat istirahat tengah, namun performa Liverpool di babak kedua tetap tidak membaik, bahkan kebobolan sebuah gol. Ini sama saja memaksa Liverpool masuk ke dalam kesulitan.
Arsenal dan Manchester United sama-sama tidak melonggar setelah memasuki Desember yang krusial, terus memimpin di papan atas. Di putaran ini mereka juga berhasil mengalahkan lawan masing-masing. Jika Liverpool gagal mengalahkan Manchester City, selisih poin akan semakin melebar.
Setelah menoleh dan mengamati sekilas bangku cadangan, Yang Chengzhuo memutuskan: "Suruh Cristiano Ronaldo melakukan pemanasan!"
……
……
Sebagai tim paling populer di Manchester, tingkat kehadiran penonton di Stadion Maine Road Manchester City selalu bagus. Suasana di dalam stadion sangat pekat, fans di tribun tak henti-hentinya membuat kebisingan yang memekakkan telinga.
"Cristiano, pemanasan!" Paulus Bayer berlari panik dari depan ke bangku cadangan sambil berteriak, lalu mendatangi pelatih Tim Hank untuk meminta data Tarnat di pertandingan ini.
Ketika dia menengok kembali, ditemukan Cristiano Ronaldo masih duduk di bangku cadangan, langsung marah.
"Hei, Cristiano!" Paulus Bayer hampir mengaum, mengira pemain Portugal itu malas bekerja.
Cristiano Ronaldo segera berdiri dari kursinya, "Ada apa, Tuan?"
"Aku menyuruhmu pemanasan, tidakkah kau dengar?" Paulus Bayer berteriak sangat keras.
"Ma...maaf Tuan, aku tidak mendengarnya!" Cristiano Ronaldo tampak gugup.
Paulus Bayer melihatnya seperti ini, langsung paham. Hal seperti ini sering terjadi dalam pertandingan sepakbola. Dia segera mendekat, "Bos sekarang sedang tidak senang. Segera lakukan pemanasan dan bersiap turun!"
Cristiano Ronaldo langsung mengangguk dan pergi.
3 menit kemudian, dia dipanggil kembali oleh Paulus Bayer.
Yang Chengzhuo tegak berdiri di pinggir lapangan dengan ekspresi wajah yang khidmat. Ketika melihat Cristiano Ronaldo kembali, dia segera memanggil pemain Portugal itu ke sampingnya, "Persiapan bagaimana?"
"Sudah siap, Bos!" kata Cristiano Ronaldo sambil angkat kepala dan busungkan dada.
Melihat sikapnya, Yang Chengzhuo tersenyum. Dia menunjuk ke lapangan dan bertanya, "Menurutmu, jika kau yang bermain, strategi apa yang akan kau gunakan sekarang?"
Cristiano Ronaldo memandang Yang Chengzhuo, berpikir sejenak, lalu akhirnya mengangguk mantap, "Apa pun yang Bos katakan, itu yang akan kulakukan!"
Yang Chengzhuo tertawa getir, tapi merasa anak muda ini menarik, "Masuk ke sayap kanan! Gunakan kecepatan dan teknikmu untuk langsung merobek pertahanan Manchester di sisi lapangan. Tapi ingat satu hal – jangan terlalu lama menguasai bola di kakimu. Ini liga profesional, nak!"
"Aku tahu!" Mata Cristiano Ronaldo penuh ketegasan.
"Kamu pernah bilang padaku ingin membuktikan diri. Kuberi kesempatan, tapi kamu harus memuaskanku. Yang kumau bukan pemain yang cuma bisa melewati lawan dan berakting seperti badut. Kuinginkan pemain dengan kesadaran koordinasi tim. Kalau tak bisa ini, sebaik apapun performamu, tak akan kuberi kesempatan."
Cristiano Ronaldo mengangguk. Pada hari Natal, mereka telah berbicara terbuka dan jujur. Dia berjanji akan berusaha memenuhi permintaan pelatihnya, dan dalam latihan 2-3 hari terakhir terus membuktikan komitmen itu.
"Majulah!" Yang Chengzhuo menepuk bahu pemain muda itu.
……
……
"Liverpool melakukan penyesuaian pergantian pemain. Yang Chengzhuo mengganti Arjen Robben yang performanya biasa-biasa saja dengan pemain muda Portugal Cristiano Ronaldo. Ini merupakan pergantian yang cukup mengejutkan, tapi memang performa Robben di pertandingan ini tidak cukup bagus!"
Selama proses pergantian Cristiano Ronaldo dan Robben, Gerrard telah menerima instruksi terbaru dari Yang Chengzhuo.
Dengan dimulainya kembali pertandingan, semua orang menyadari Liverpool mengubah taktik permainan.
"Murphy kembali ke posisi tengah, Davids pindah ke sayap kiri. Tampaknya ini untuk membekukan Wright-Phillips - ancaman terbesar Manchester City di laga ini. Jelas Yang Chengzhuo merasa perlu mewaspadai penyerang sayap ini."
Pergantian ini segera menghasilkan efek yang diharapkan.
Wright? Phillips dalam laga ini di sayap kanan benar-benar tidak menemukan lawan. Interferensi Robben sebelumnya tidak signifikan, ditambah Keegan memberinya kebebasan menyerang tanpa perlu terlibat dalam pertahanan, sehingga performanya sangat lancar. Leighton? Baines dibuat berputar-putar dalam sistem grup olehnya.
Namun kali ini, dia berhadapan dengan Si Babi Hutan Belanda Davids.
Julukan "Dua Monster Liga Primer" pernah didengarnya, tapi belum pernah menyaksikan langsung.
Seperti anak sapi yang tak takut harimau, dia ingin mencoba menantang.
Begitu menguasai bola dan hendak mulai menyerang, Davids tiba-tiba menyambar dari samping dengan sapuan bersih, menjatuhkannya bersama bola. Tapi bek Belanda itu langsung bangkit dan membebaskan bola dengan tendangan keras.
"Pelanggaran!" teriak fans Manchester City di tribun.
Namun wasit utama hanya melambai ke arah Wright? Phillips yang masih rebah, menyuruhnya segera bangun dan melanjutkan pertandingan.
"Anak muda, waktu aku masih bermain bola, kamu masih pakai celana bolong!" Davids berkata dengan senyum dingin lalu pergi.
Wright? Philip membelalak marah ke arah anggota ini, mulai menunjukkan kemarahannya.
Karena Liverpool fokus menyerang sayap kanan, Oleh karena itu bola segera kembali ke kaki Wright? Philip.
Kali ini dia lebih cerdik, menghindari Davids saat menerima bola, berhasil berbalik badan, lalu mulai menunjukkan keahlian utamanya dalam menggiring cepat di sisi kanan. Dia tidak percaya seorang pemain 30 tahun masih bisa berlari kencang.
Tapi kenyataannya, percaya atau tidak, dia memang tidak bisa berbuat apa-apa.
Davids mendekati dengan kontak fisik, mendesak, membuatnya mustahil untuk sprint maksimal, lalu menyapu bola.
Gerakan ini benar-benar cantik, bola hampir tertancap di tempat oleh kakinya. Wright? Philip tidak bisa mengerem momentum, seluruh tubuhnya terlempar, namun bola sudah direbut dengan mulus, Liverpool langsung melancarkan serangan balik.
Wasit kembali memberi isyarat tidak ada pelanggaran, Wright? Philips jatuh berturut-turut dua kali, menggigit bibir sambil mengumpat wasit di belakang.
Pada ketiga kalinya, saat Wright? Philips menguasai bola, begitu melihat Davids mendekat, segera memilih mengoper bola keluar.
Dua kali berturut-turut tumbang di tangan Davids, dia mulai agak trauma.
"Kalau bisa terbang lagi, terbanglah! Jatuh sampai mati kau!"
Fans Liverpool di tribun langsung bersorak, bahkan mereka menyanyikan lagu untuk mencemooh Wright? Philips.
Sayap kanan macet, bola mulai dioper bolak-balik ke sayap kiri, yaitu sisi kanan Liverpool.
Serangan sayap kanan yang dijaga Finnan meski tidak terlalu tajam, pertahanannya sangat stabil. Manchester City mengubah arah serangan, secara tidak langsung memberi Liverpool kesempatan balik.
……
……
Menit ke-72, Finnan dengan pengawalan Gerrard maju mencegah operan ke McManaman, lalu memanfaatkan momentum mengoper bola ke depan sepanjang sayap kanan.
Cristiano Ronaldo tetap bertahan di sayap kanan. Tarnat mengawasinya namun tidak menekan terlalu keras, karena semua tahu teknik individu pemain Portugal itu sangat menonjol. Menekan terlalu berisiko membuatnya mudah melepaskan diri.
Menguasai bola, berbalik arah, lalu melesat cepat menyusur sisi kanan dengan serbuan dribel.
Tarnat membayanginya ketat, sementara gelandang belakang Reina juga siaga di belakang, rutin bersiap untuk penempatan posisi tambahan.
Ini memberi bek kiri Jerman itu keyakinan. Maka ketika Ronaldo menggiring bola masuk ke sisi kanan kotak penalti, Tarnat akhirnya memutuskan untuk langsung menyapu bersih dengan sliding tackle.
Tarnat yang berpengalaman biasanya enggan melakukan tackling. Tapi sekali menyapu, pasti berhasil merebut bola.
Kali ini pun demikian. Ia memang memberantas bola dari kendali Ronaldo, tapi tidak terlalu jauh.
Pemain Portugal itu menghindari sapuan kakinya, tidak tersandung, lalu berakselerasi ke depan garis akhir. Kembali menguasai bola di kaki, ia menggiringnya sepanjang garis akhir menuju gawang.
Tarnat bangkit dari tanah, langsung mengejar kembali. Dia dan Reina membentuk jepitan dalam posisi depan-belakang.
Teknik dribel Cristiano Ronaldo sangat halus. Kemampuannya mengontrol bola telah meningkat di bawah bimbingan Moniz dan Mullenstein, ditambah pengalaman bertahun-tahun dalam dribbling melewati lawan sejak kecil. Bukan cuma satu lawan satu, bahkan satu lawan N pun sering terjadi.
Saat melihat Reina dan Tarnat hendak membentuk lingkaran pertahanan, secara naluriah dia tiba-tiba melesat sambil menggiring bola ke arah Reina.
Perubahan irama yang mendadak ini membuat Reina kaget tak siap.
Terlihat Cristiano Ronaldo menyodok bola melewati selangkangan Reina saat melintas di depannya, sambil menghindari tubuh kiper itu lalu mengejar bola yang sudah melesat.
Dari saat dia melewati Reina hingga mengejar bola kembali, seluruh proses terjadi dalam sekejap mata, tepat di depan mata fans Manchester City di tribun bawah Stadion Maine Road. Beberapa masih mencibir pemain Portugal ini, tapi melihat aksi ini, mereka serentak ternganga tak bisa berteriak.
Tarnat yang sudah berusia tak sanggup mengejar kecepatan Cristiano Ronaldo. Dengan melewati Reina, dia berhasil melepaskan diri dari pengepungan dan langsung menerobos ke wilayah terlarang.
Distin menundukkan pinggang di sisi kanan kotak penalti kecil, mengawasi Ronaldo dengan sigap bagai menghadapi musuh besar.
Pemain Portugal itu menggiring bola mendesak ke arahnya.
Dalam sekejap ini, semua orang khawatir: apakah dia melihat Gerrard yang mengintai di belakang?
Setelah Reina dilewati, Gerrard telah memanfaatkan momentum untuk masuk ke wilayah terlarang. Sementara Drogba mengganggu bek tengah lainnya Sommeil. Andai Ronaldo mengirim umpan terobosan ke tepat depan kotak penalti kecil, sementara Gerrard sedang maju - itu akan menjadi serangan penentu kematian!
"Lihat tidak?" Yang Chengzhuo berteriak dalam pikirannya.
Seluruh orang di bangku pelatih tim tuan rumah tak kuasa menahan diri untuk tidak berdiri, dalam hati pasti bertanya: Anak muda yang biasanya selalu menunduk saat bermain bola ini, apakah dia benar-benar melihat keberadaan Gerrard?
Jarak antara Cristiano Ronaldo dan Distin semakin dekat, semakin dekat.
Hampir tidak bisa mengerem dan menabrak, tapi pemain Portugal itu tetap tak bergerak.
Distin menatap mata anak muda ini, berharap menemukan petunjuk kecil yang tersembunyi, yang dia lihat justru gigi yang terkunci rapat.
Ini Bodoh yang terlalu sering membawa bola!
Hampir seketika, Distin membuat penilaian. Begitu melihat bahu kanan Cristiano Ronaldo turun ke arah garis dasar, dia langsung merasa secara naluri: Dia akan melakukan dribbling dari garis tengah.
Tapi tepat saat dia bergerak maju untuk memblokir dribbling Cristiano Ronaldo dari batas, pemain Portugal itu tiba-tiba mengubah posenya kembali. Bola tetap di tanah asal, lalu dengan sapuan kaki kanan, bola menyentuh sudut kanan wilayah terlarang kecil dan berpindah ke posisi depan.
Sommeil langsung terkejut. Dia ingin maju membantu membebaskan, tapi Didier Drogba menghalanginya di depan, membuatnya terlambat selangkah.
Seaman memutuskan untuk maju menyongsong, tapi dia segera melihat siluet merah menyala yang mendekat dari kejauhan. Saat dia menyadarinya, Gerrard sudah melepaskan tembakan jarak menengah-jauh yang melesat cepat ke sisi kanan Seaman dan masuk ke gawang.
"GOALLLLLLLLLLLL!" Andy Gray hampir ingin memperpanjang sorak-sorai gegap gempita itu.
"Sempurna! Cristiano Ronaldo melakukan dribel beruntun di sayap kanan, hampir sekaligus melewati tiga pemain pertahanan Manchester City, memberikan umpan silang sempurna untuk Gerrard yang menyusup dari belakang, menyamakan skor untuk Liverpool!"
Kamera siaran langsung TV memfokuskan pada rangkaian gerakan Cristiano Ronaldo tadi. Rekaman slow-motion memperlihatkan secara detail setiap momen dribelnya, terutama saat dia mempercepat laju melewati Reina di dekat garis lapangan, serta melepaskan diri dari jepitan dua pemain lawan - adegan yang benar-benar memukau.
"Sungguh luar biasa! Cristiano Ronaldo menunjukkan teknik yang memukau. Seluruh proses dribelnya berjalan mulus bak air mengalir. Para bek Manchester City di matanya bagaikan target latihan kayu yang dengan mudah dilewati."
Sementara Andy Gray terkagum-kagum, Gerrard justru tertawa terbahak-bahak menerjang pemain Portugal yang memberikan assist untuknya.
Keduanya berpelukan erat di sekitar garis batas, Gerrard yang bersemangat bahkan langsung menggendong Ronaldo di pinggang. Didier Drogba dan kawan-kawan yang menyusul kemudian mengerumuni mereka di tengah, merayakan serangan Gerrard dan assist brilian si pemuda Portugal.
Yang Chengzhuo dan rekan-rekan memilih untuk ber-tos tangan merayakan gol Gerrard.
"Akhirnya anak muda ini tak mengecewakan!" teriak Paulus Bayer penuh semangat.
Yang Chengzhuo juga tersenyum, meski dalam hati lebih bahagia dari siapapun, ia menggelengkan kepala, "Seharusnya dia mengoper lebih awal. Kalau Distin tak tertipu, dari jarak sedekat itu, bola bisa saja direbut."
Benitez dan Paulus Bayer saling memandang, sama-sama tersenyum.
Dua orang memeluk Yang Chengzhuo secara vertikal, merasa anggota ini terlalu sok. Assist Cristiano Ronaldo ke Gerrard yang mencetak gol membuat Yang Chengzhuo lebih bahagia daripada siapa pun, karena ini membuktikan kemajuan Cristiano Ronaldo.
"Setidaknya dia sudah paham cara mengoper bola, bukan?" Benitez juga merasa permintaan Yang Chengzhuo hampir seperti tuntutan berlebihan.
Seorang pemain membutuhkan waktu tertentu untuk mengubah kebiasaan pribadinya dalam bermain, meskipun dia sendiri menyadari perlunya perubahan. Namun kebiasaan disebut kebiasaan justru karena seringkali tidak bisa dikendalikan, terutama dalam pertandingan berirama cepat.
Oleh karena itu bagi Cristiano Ronaldo, kemampuan melakukan gerakan tipuan terhadap Distin lalu memilih mengembalikan operan ke Gerrard alih-alih bertindak sendiri atau menembak, ini sendiri sudah merupakan hal sulitnya.
Mengubah kebiasaan terlalu sering membawa bola dan gerakan sok membutuhkan waktu!
Yang Chengzhuo mendengar ini langsung tersenyum lebar,"Benar juga, anak muda ini cukup bagus!"
