"Kristiano Ronaldo menguasai bola di sayap kanan..."
Setelah mencetak satu gol, sayap kanan yang menjadi area serangan C seolah telah menjadi fokus serangan Liverpool.
Terlihat setelah menerima operan dari Gerrard di sisi kanan, Tarnat dan Reina mengikuti pergerakannya dari depan-belakang. Setelah kehilangan satu gol, Kevin Keegan yang menyaksikan semakin aktifnya C di sayap kanan mulai menugaskan pemain untuk membatasinya.
Tidak mungkin membiarkan pemain Portugal ini menyerang semaunya sendiri, bukan?
Kali ini C yang menguasai bola dengan percaya diri menghadapi Tarnat. Alih-alih menyusur garis lapangan, dia memilih untuk langsung melewati bek kiri Bayern itu. Dengan kaki kiri dan kanan yang lincah menggocek bola di hadapan Tarnat, dia melakukan gerakan tipuan seolah ingin membawa bola ke garis dasar, namun sebenarnya berusaha menerobos melewati sisi bek Jerman itu menuju tengah medan.
Tarnat yang berpengalaman tak mudah tertipu. Dengan meminjam momentum, bek kiri Bayern Munich itu mendekati Cristiano Ronaldo dan menghantam pemain Portugal hingga tersungkur. Bola mendarat gemilang di kaki sang pemain Jerman, semudah membalik telapak tangan.
Yang Chengzhuo di pinggir lapangan melihat kejadian ini, tak kuasa menggelengkan kepala sambil berkesedihan. Benar-benar anggota ini...
"Tidak boleh dipuji!" kata Yang Chengzhuo sambil menggelengkan kepala.
Kalau tadi meminjam momentum untuk menembus ke garis tengah, bisa langsung melakukan crossing akurat. Tapi anggota ini malah menghentikan bola untuk main dribbling, bukankah ini sengaja memberikan penguasaan bola ke Manchester?
Benitez dan Paulus Bayer sama-sama menggeleng. Cristiano Ronaldo ini kalau digunakan dengan benar bisa jadi senjata legendaris, tapi kalau salah digunakan, dia akan membuatmu kesal sampai ingin mencabut seluruh kepala dari leher.
"Berapa waktu tersisa?" tanya Yang Chengzhuo.
"Dengan tambahan waktu, estimasi ulang sekitar 10 menit!" jawab Paulus Bayer.
Yang Chengzhuo berpikir sejenak, "Suruh Baroš lakukan pemanasan!"
Paulus Bayer mengangguk dan pergi.
……
……
Setelah berhasil menyeimbangkan skor, The Reds langsung mendominasi permainan dengan aura mengintimidasi Man City, terutama dalam tekanan serangan. Seluruh tim bertekad bulat untuk mengalahkan Man City di kandang mereka sendiri. Jika tidak, kesenjangan poin dengan MU dan Arsenal pasti akan melebar.
Cristiano Ronaldo yang beberapa kali berkonfrontasi langsung dengan Tarnat akhirnya memilih menghindari bek Jerman itu setelah terus-menerus dijatuhkan.
Memang mustahil, pengalaman Tarnat benar-benar mengalahkan sepenuhnya Cristiano Ronaldo. Kecuali satu kali kemenangan sebelumnya, pemain Portugal itu hampir tidak pernah mendapat keuntungan dalam duel fisik. Setiap kali, Tarnat selalu berhasil menekan CR7 dengan ketat tanpa memberi ruang untuk memanfaatkan kecepatannya.
Menyaksikan situasi ini, Yang Chengzhuo memerintahkan Baroš untuk memberikan dukungan di sayap kanan sambil menarik posisi CR7 sedikit ke belakang. Harapannya, keunggulan penguasaan bola milik pemain muda itu bisa dimaksimalkan.
Waktu terus berlalu. Man City terlihat mulai puas dengan realitas skor imbang saat ini.
Saat serangan balik Manchester City, Nicolas Anelka kehilangan bola yang kemudian berada di kaki Alou Diarra.
Cristiano Ronaldo mundur ke area busur lingkaran tengah untuk mengambil bola, sementara Pepe Reina menempel ketat di belakangnya.
Begitu bola sampai di kaki pemain Portugal itu, terlihat dia membalikkan badan sambil menahan Reina.
Fisik Cristiano Ronaldo sudah tidak sekurus saat pertama kali datang ke Liga Primer. Berkat perawatan ilmiah Chris Schmidt dan latihan fisik intensif, kemampuannya menunjukkan peningkatan signifikan. Meski belum bisa dibilang kekar, setidaknya dia sudah memiliki dasar untuk bertahan di kompetisi Inggris.
Reina terus mendesak dari belakang dengan agresif. Kali ini si Portugal cerdik: pertama memanfaatkan momentum desakan Reina untuk maju selangkah mengurangi tekanan, lalu tiba-tiba mengerahkan seluruh tenaga untuk menghantam mundur.
Gelandang Amerika yang bergabung dengan Manchester City dari Sunderland musim ini, kemampuan fisiknya benar-benar bagus. Seandainya digantikan dengan pemain lain, setidaknya akan terjatuh, tapi dia hanya sempoyongan sebentar.
Tapi justru dalam momen itu, Cristiano Ronaldo menarik bola ke arah kanan.
Begitu Reina menyadari, dia langsung menerjang. Namun Cristiano Ronaldo tiba-tiba melakukan pemberhentian mendadak, memotong bola ke belakang, lalu mengubah arah ke kiri.
Bosvelt menerjang dari samping, tapi Cristiano Ronaldo memilih untuk berbalik badan. Dengan punggung menahan tubuh lawan, dia memanfaatkan momentum untuk membawa bola menuju tengah lapangan dengan sudut 45 derajat. Kecepatannya pun langsung melesat tak terbendung.
Cristiano Ronaldo yang mengenakan kaus merah menyala bagaikan Ferrari yang menginjak gas penuh. Saat kecepatannya mencapai puncak, bahkan Reina yang berusaha menjegal dengan kaki hanya bisa menatap kosong saat sang pemain Portugal dengan mudah melewatinya lewat gerakan tipuan sederhana.
Kecepatan Cristiano Ronaldo semakin cepat, dari area lingkaran tengah menembus hingga depan wilayah terlarang. Pertahanan Manchester City mundur cepat, saat hampir tak ada ruang lagi, Distin mengatupkan gigi dan langsung melompat keluar dari wilayah terlarang.
Distin sebenarnya cukup cepat. Begitu melompat, langsung mendekati Cristiano Ronaldo. Tapi sebelum sempat mengerem momentum, CR7 melakukan pemberhentian mendadak, menarik bola ke kiri, dan mengusap melewati sisi kiri Distin dengan gerakan yang hampir tanpa bertele-tele.
Seluruh proses ini seolah latihan 16 detik yang pernah diajarkan Yang Chengzhuo sebelumnya - menggiring bola melewati rintangan. Bagi pemain Portugal ini, barisan pemain Man City bagaikan sekumpulan penghalang yang harus dilewati.
Pada detik itu, dia merasakan guncangan jiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di matanya, semua pemain Man City terlihat begitu kikuk. Dengan mudah dia melewati 3 pemain lawan, hampir semua gerakannya mulus bagai air mengalir.
Bukan hanya Cristiano Ronaldo, bahkan seluruh fans di Stadion Maine Road merasa kagum dengan performa pemain Portugal ini. Semua berpikir pemain ini pasti gila, kalau tidak bagaimana mungkin bisa tampil sehebat ini?
Setelah melewati Distin, CR7 menggiring bola hingga tepi kotak penalti di tengah. Baroš di sebelah kanan berhasil mengalihkan perhatian Tarnat. Di hadapannya hanya tersisa dua pemain: rekan setim Didier Drogba dan bek tengah Liverpool Sylvain Distin.
Tanpa pilihan lain, Distin memutuskan maju merebut. Namun dengan tindakan tegas, sang pemain Portugal mengirimkan umpan matang ke kotak penalti.
Selama proses ini, penilaian situasinya sangat jernih sehingga ia memilih cara paling aman.
Drogba yang semula mengikuti gerak mundur Distin untuk menghindari offside, langsung menyerbu ke depan dengan meminjam momentum setelah CR7 mengoper.
Daya ledak striker Pantai Gading ini luar biasa. Begitu berlari kencang, ia berhasil merebut bola lebih dulu dari Seaman, memotong gerakan kiper dengan gesit, lalu mendaratkan bola ke gawang kosong.
“GOALLLLLLLLLLL！！”
"Liverpool mencetak gol!!"
"Gol dari Didier Drogba! Tapi assist berasal dari bintang Portugal Cristiano Ronaldo!"
"Penampilan pemain Portugal ini benar-benar mengejutkan, dia berhasil melewati tiga pemain Manchester City secara beruntun sejak area tengah, lalu memberikan assist spektakuler untuk Drogba yang mencetak gol. Ini benar-benar koordinasi tim yang luar biasa!"
Saat Cristiano Ronaldo meng-assist gol Drogba, seluruh bangku pelatih Liverpool langsung riuh rendah.
Anggota tim pelatih dan para pemain cadangan di bangku cadangan melesat keluar dari kursinya, merayakan dengan gegap gempita di area aktivitas atas keberhasilan balik memimpin Liverpool. Terutama Cristiano Ronaldo, umpan silangnya benar-benar cantik!
Paulus Bayer melonjak kegirangan, "Anak muda ini hebat!"
Benitez juga mengangguk mantap.
Sebagai pecinta sepakbola, siapa yang tidak ingin menyaksikan momen penuh seni seperti ini?
Yang Chengzhuo juga tersenyum, "Ini adalah serangan paling sempurna yang pernah kulihat di mana Cristiano Ronaldo menggabungkan teknik individu dengan situasi lapangan!" Ini bisa dianggap sebagai pujian terbesar yang bisa diberikan Yang Chengzhuo.
Bagaimana menemukan titik keseimbangan rasional antara efektivitas dan kemegahan, inilah yang dikejar oleh jutaan pemain berbakat teknis. Namun hanya sedikit yang mencapai tingkatan ini, seperti Denílson, Ronaldo, Zinedine Zidane telah mencapainya.
Yang Chengzhuo berharap Cristiano Ronaldo akan menjadi yang berikutnya!
……
……
Liverpool membalikkan skor 2-1 melawan Manchester City. Secara hasil pertandingan, dunia luar tidak memberi banyak hype karena Manchester City musim ini terlalu rapuh. Membalikkan skor seperti ini seharusnya membuat Liverpool sendiri merasa malu.
Jadi, di mata media Inggris, ini sama sekali bukan pertandingan yang layak dipamerkan. Justru performa menonjol Cristiano Ronaldo dalam pertandingan yang menarik perhatian ribuan orang. Mereka semua merasa pemain Portugal itu telah menunjukkan perubahan positif dalam permainannya - menambahkan lebih banyak efektivitas di tengah teknologi megahnya. Banyak yang menganggap seiring waktu, dia bisa menjadi faktor krusial dalam skuad Liverpool.
Yang Chengzhuo juga secara terbuka menegaskan performa gemilang Cristiano Ronaldo di ruang ganti pasca-pertandingan. Dia mengapresiasi kontribusi dan kemampuan yang ditunjukkan pemain muda itu, tapi sekaligus mengungkap kelemahannya seperti beberapa kali kalah dalam duel melawan bek kiri Bayern Munich Tarnat selama pertandingan.
Strategi "wortel dan pentungan" ini dirancang oleh Yang Chengzhuo - si pseudo-otoritas psikologi - sebagai taktik untuk memberikan teguran konstruktif.
Bagi pemain seperti Cristiano Ronaldo yang terlihat percaya diri di permukaan tubuhnya tapi sebenarnya menyimpan rasa inferior dari dalam tulang, pujian berlebihan maupun kritikan keras sama-sama bisa membuatnya jatuh ke ekstrem. Oleh karena itu, Yang Chengzhuo selalu berhati-hati baik saat memuji maupun mengutuk, secara bertahap membangun keyakinan dirinya.
Ini jelas akan menjadi proyek jangka panjang. Tapi jika dengan waktu tersebut bisa membina Cristiano Ronaldo yang lebih hebat dari kehidupan sebelumnya, bagi Yang Chengzhuo itu sangat hemat!
Sebenarnya sejak percakapan Natal, Yang Chengzhuo sudah memberi tahu bahwa dalam waktu dekat Cristiano Ronaldo tidak akan jadi pemain pembuka tim. Tapi di setiap pertandingan, dia akan memberikan waktu yang cukup untuk Ronaldo.
……
……
Pada 28 Desember, setelah menyelesaikan pertandingan Liga Inggris Divisi Pertama, Carrick resmi ditransfer ke Liverpool.
Karena memutuskan akan mengirim semua pemain pengganti sebagai starter dalam lomba melawan Swansea City dari Liga Tiga akhir pekan ini, latihan Liverpool lebih fokus pada persiapan fisik dan membantu Carrick menyatu ke dalam tim.
Jauh sebelum Carrick bergabung dengan tim, Moniz, Mullenstein, Benitez dan yang lain sudah menyusun satu set lengkap rencana pelatihan, berharap bisa membantu Carrick menyatu dengan tim secepat mungkin.
Oleh karena itu setelah Carrick tiba, Yang Chengzhuo paling sering meneriakkan nama Carrick di lapangan.
Untuk pembagian peran tiga gelandang, Yang menetapkan dengan jelas: Davids bertugas menyapu area tengah, Gerrard menyusup dari belakang, sementara Carrick mengatur alur serangan dan melakukan penjadwalan skala besar.
"Didier Drogba dan Arjen Robben yang dipasangkan dengan Murphy atau Kuyt, trisula lini depan kita memiliki kemampuan mendorong serangan yang sangat kuat baik di tengah maupun sayap. Mereka bisa menciptakan tekanan besar yang memaksa formasi pertahanan lawan tertekan. Dalam situasi seperti ini, tugasmu adalah mendistribusikan bola secara rasional ke kaki setiap pemain!"
"Di antara tiga gelandang, tugas untuk mengalihkan perhatian dan mengganggu bek lawan bagi pemain sayap BUKAN tanggung jawabmu. Peranmu adalah menjadi pendukung dan penjamin mereka, menjaga posisimu dengan baik, mencegah irama permainan dikendalikan lawan. Inilah kewarasan yang HARUS dimiliki seorang gelandang organisasi!"
"Selalu ingat satu prinsip: Sebelum menerima bola, tanyakan pada dirimu - Ke mana aku harus mengoper?"
Dalam konstruksi taktik Yang Chengzhuo, fungsi Carrick selain mengontrol irama permainan, juga mencakup umpan lambung dan terobosan diagonal ke sayap. Umpan jauh menengah adalah keahlian utamanya, sekaligus harus menghubungkan organisasi serangan tim melalui pergerakan.
Selama latihan, Yang Chengzhuo beberapa kali menghentikan sesi, meminta semua pemain membeku di tempat. Kemudian dia menegur Carrick: "Apa kesalahan dalam pengolahan bola terakhirmu? Bagaimana seharusnya tindakan yang lebih rasional saat itu?" Hampir seperti mengajari langsung tangan ke tangan.
Sebenarnya, Carrick adalah pemain dengan kecerdasan bola yang tinggi, memiliki perspektif holistik dan kemampuan membaca pertandingan yang menonjol. Kehadirannya di lapangan juga cukup baik, semua ini memungkinkannya meraih pencapaian di posisi gelandang organisasi.
Banyak pemain yang begitu masuk lapangan langsung tersesat di tengah kerumunan pemain yang berlari ke sana kemari. Mereka tidak bisa membedakan posisi seharusnya di kepala mereka - ini contoh klasik kurangnya sense positioning atau yang disebut kesadaran ruang.
Tapi dalam hal ini, Carrick melakukannya dengan cukup baik.
Setelah latihan, Yang Chengzhuo akan meminta tim teknologi mengedit rekaman sesi latihan hari itu. Beberapa klip video khusus diproduksi untuk dianalisis dalam sesi evaluasi pra-pertandingan setiap siang, tidak hanya menargetkan Carrick tapi juga setiap anggota tim.
Semua ini membantu para pemain lebih familiar dengan gaya Carrick.
Bagaimana bisa pertandingan berjalan lancar jika semua tidak memahami ciri khas operannya? Lagi pula dialah playmaker tengah kita!
……
……
"Sepakbola sekarang sangat berbeda dengan masa lalu. Ambil contoh taktik Liverpool musim ini, kami lebih banyak memainkan formasi 433 yang sebenarnya juga bisa dilihat sebagai 451 - kehilangan satu striker dan menambah satu gelandang."
Di ruang rapat Melwood, Yang Chengzhuo berdiri di depan papan taktik yang menggambarkan posisi 433, menganalisis arah pemikiran taktisnya setelah menambahkan seorang gelandang organisasi kepada seluruh pemain Liverpool.
"Dalam formasi 442 tradisional, struktur umum di tengah lapangan adalah kombinasi sabotase + penciptaan. Tiga gelandang membawa perbedaan, ini akan lebih memecah detail peran lini tengah. Perubahan spesifik tergantung pemain, tapi segala perubahan tak lepas dari prinsip dasar: alasan menambah satu gelandang adalah untuk mengendalikan!"
"Menguasai lini tengah, mengendalikan pertandingan, mengontrol penguasaan bola, mengatur irama - semua ini adalah tujuan abadi sepakbola modern. Jika pola sepakbola masa lalu lebih fokus pada mengirim bola ke area titik vital lawan secepat mungkin, sekarang kita harus punya kesabaran. Karena pertahanan tim modern sangat ketat, mereka tidak akan memberi banyak ruang serang di depan wilayah terlarang. Jadi saat diperlukan, kita harus sabar mencari celah."
"Inilah alasan kenapa aku terus menekankan dalam latihan: lebih banyak operan ke belakang dan umpan melintang! Menyerang bukan transaksi 'sekali pukul'!"
"Irama sepakbola modern lebih cepat dengan penekanan pada penguasaan area pertahanan. Jangan sembarangan mengirim bola ke depan. Begitu masuk area pertahanan rapat lawan, kita tidak bisa memperlambat permainan. Mereka akan berusaha mati-matian merebut bola dari kaki kita, lalu melancarkan serangan balik."
“Jadi, di lini belakang-tengah, irama permainan harus pelan. Begitu masuk ke lini depan, kecepatan harus ditingkatkan untuk melancarkan serangan kilat yang menghancurkan pertahanan lawan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, peran organisator lini tengah menjadi sangat krusial.”
Para pemain di bawah mulai tersadar. Carrick semakin yakin bahwa organisator lini tengah adalah faktor penentu sebuah tim, karena dialah yang mengendalikan pergantian serangan dan pertahanan serta irama dan kecepatan permainan.
“Saya terus menekankan: irama tim dan kecepatan passing harus konsisten. Seluruh pemain wajib berkoordinasi dan saling mendukung. Berirama pelan bagaimana? Pemain pengumpan prioritasnya adalah umpan melintang, umpan pendek, dan mengembalikan operan. Pemain penyambut umpan harus aktif bergerak mengikuti alur bola untuk memastikan penguasaan bola tetap di tim kami.”
“Bagaimana caranya cepat? Ketika pengumpan melihat rekan satu tim berlari ke celah pertahanan lawan, segera aktifkan umpan ke depan: umpan terobosan, umpan jauh, atau umpan lambung. Gunakan segala cara untuk mengirim bola ke titik celah. Pada detik bola dilepas, irama sudah otomatis bertambah cepat karena di lapangan, gerakan lari mana pun takkan bisa menyaingi kecepatan umpan.”
“Begitu pemain menerima bola, ancaman langsung tercipta. Begitu ada ancaman, garis pertahanan lawan tak lagi bisa menjaga kerapatan. Pemain lain akan memanfaatkan celah tersebut atau membantu pergerakan rekan yang menguasai bola, mendistribusikan tekanan pertahanan, lalu membentuk satu gelombang serangan yang meledak-ledak!”
Mengapa umpan jauh menengah memiliki fungsi begitu vital dalam pertandingan sepakbola?
Sebagai contoh, jika pemegang bola menguasai bola di wilayah pertahanan sendiri, saat itu irama harus diperlambat, arah serangan perlu disesuaikan. Rekan satu tim di sekeliling harus mengelilinginya sambil berlari, memastikan tersedia cukup titik sambungan untuk mengoper bola. Ini merupakan hal wajib yang harus dilakukan tim untuk mempertahankan penguasaan bola. Jika tidak, tanpa titik sambungan, pemegang bola akan segera terkepung, dan kepemilikan bola langsung berpindah tangan.
Namun dalam situasi seperti ini, pemain serang di depan umumnya tidak perlu melakukan hal tersebut. Tugas mereka adalah memanfaatkan momentum ketika lawan menekan pemegang bola, dengan berlari mencari celah di pertahanan lawan.
Jika pemain serang menemukan celah, bagaimana memastikan bola segera dikirim ke kakinya?
Jawabannya pasti menggunakan umpan jarak menengah atau panjang. Jika masih menggunakan koordinasi umpan pendek yang lamban, lawan sudah akan menyadari dan menambal celah tersebut.
Tim yang mampu meniru Barcelona sekitar tahun 2010 dengan pergerakan melalui koordinasi operan tak henti, bahkan bisa mengoper bola hingga masuk ke gawang lawan, sepanjang sejarah hanya Barcelona satu-satunya. Tim lain tidak bisa menirunya.
Oleh karena itu, dengan perkembangan sepakbola modern, umpan jauh menengah telah menjadi cara passing wajib bagi sebuah tim. Di tim kuat mana pun, pasti terdapat ahli umpan jauh menengah.
Sebelumnya Liverpool kekurangan pengumpan jarak jauh, menyebabkan taktik serangan tim kurang elemen kejutan, mudah dibekukan. Ditambah irama yang tak terkendali, akhirnya sering terjadi situasi serangan kurang efektif, terutama saat melawan tim yang bertahan aktif.
Kini dengan hadirnya Carrick, Yang Chengzhuo fokus mengatur konfigurasi lini tengah untuk memaksimalkan keunggulan Carrick dalam mengontrol irama dan umpan jarak menengah, sehingga menutup kekurangan Liverpool ini.
Selanjutnya, Yang membagi tugas berdasarkan posisi pemain tengah.
Jika tak ada insiden tak terduga, trio gelandang Liverpool berikutnya akan terdiri dari Davids, Gerrard, dan Carrick.
Untuk menjelaskan ciri khas ketiga pemain ini, Yang menggunakan sebuah perumpamaan.
Jika trisula lini depan diibaratkan sebagai tinju yang memukul, maka Gerrard adalah tulang tangan di belakang tinju yang menyangganya, Carrick adalah urat yang mengontrol kelenturan dan kekerasan, sedangkan Davids adalah daging yang membungkus seluruh tangan dan berfungsi sebagai tembok pertahanan.
Kini Liverpool seharusnya sudah memiliki pondasi awal, tinggal melihat seberapa besar kekuatan yang bisa ditunjukkan dalam pertandingan.
Yang Cheng juga telah menetapkan target awal, berharap bisa menggunakan Chelsea-nya Ranieri di Stamford Bridge sebagai tumbal kemenangan!
Tapi urusan paling mendesaknya adalah mencari kiper yang layak dipercaya.
