Kadang Yang Chengzhuo merasa dirinya terlalu sensitif.
Tidak diragukan lagi, memperhatikan detail adalah hal yang baik dan kebiasaan terpuji. Tapi jika terlalu terobsesi pada hal-hal kecil sampai seperti mengupas bawang, itu sudah tidak sehat.
Yang Chengzhuo sama sekali bukan tipe orang yang suka memikirkan hal-hal dengan pikiran sempit, tapi entah mengapa kali ini ia seperti terhipnosis oleh Canalis, lalu muncul kesalahpahaman bahwa Annie Stanton seolah-olah terus-menerus merayunya.
Mungkinkah?
Sejak percakapan telepon pengakuan perasaan waktu itu, keduanya sama sekali tidak lagi menyentuh topik tersebut, seolah-olah tidak pernah ada kejadian apa pun, seperti mereka berhasil menarik kembali kaki yang sudah melewati batas pertemanan ke area zona teman semula.
Karena itu mereka bisa mengobrol, bercanda, bahkan saling menggoda.
Annie Stanton juga sering mengunggah Weibo seperti "Kakak kesepian nih, Adik datang menghibur dong", yang selalu dibalas Yang Chengzhuo dengan kata-kata bercanda untuk menggoda. Hubungan mereka agak melebihi keintiman pertemanan biasa, tapi tetap terkesan seperti teman dekat yang akrab.
Makan malam meski dihiasi cahaya kandil, alunan musik, desiran angin, bahkan nuansa ambigu, bahkan kakinya pernah secara terselubung menyentuh kaki Yang Chengzhuo, namun semua ini seolah tak mengandung kelainan apa pun.
Barangkali, ini hanya prasangka berlebihan dariku!
Dalam hati Yang Chengzhuo bergolak, namun samar-samar ia merasakan kekecewaan yang tak terungkap.
Kaum adam selalu membusungkan dada saat mampu menyedot perhatian wanita cantik, semua jantan berkarakter serupa, siapa yang luput? Apalagi tipe pria dengan keinginan menguasai yang kuat seperti Yang Chengzhuo, semakin menjadi-jadi sifat alaminya.
Sebotol Lafite hampir seluruhnya dihabiskan Annie Stanton sendiri, Yang Chengzhuo hanya menyesap beberapa teguk.
Akhirnya, dengan kondisi mabuk terhuyung, Annie Stanton terpaksa dipapah Yang Chengzhuo kembali ke ruangan.
"Hei, kartu kamarnya?" tanya Yang Chengzhuo.
"Ada di kantongku!" jawab Annie Stanton dengan bicara yang mulai tak jelas.
Matanya menyapu pakaian yang melekat di tubuhnya, "Kantong yang mana?" Jumlah kantongnya memang terbatas, namun tetap menyulitkan pencarian.
Tapi Annie Stanton tidak menjawab, seolah mabuk, "Cari sendiri!" Lalu seluruh tubuhnya merebah di tubuh Yang Chengzhuo.
"Cari sendiri?" Yang Chengzhuo ingin tertawa.
Blusnya tidak berkantong, tapi rok pendeknya punya dua kantong di kiri dan kanan. Keduanya kencang sekali, bagaimana cara mencari?
Tapi melihat gadis ini sudah tak sadarkan diri, mungkin tidak bisa memberi petunjuk.
Setelah berpikir, ia pun mengulurkan tangan dan menyelusup ke kantong sebelah kiri.
Kantong itu dalam namun ketat, menempel erat di paha halusnya. Begitu tangan masuk, seolah meraba langsung kulitnya yang hangat. Sensasi sutra kantong yang bergesekan dengan paha mulusnya menciptakan sentuhan yang sangat unik.
"Tidak ada!" Hati Yang Chengzhuo berdebar, segera ia menyamarkan dengan bertanya, "Mungkin di sebelah sana?"
Dia kembali menyelidiki kantong sebelah kanan. Begitu tangannya masuk, seketika tubuh Annie Stanton yang bersandar padaku terasa kaku membeku. Napas panasnya yang tersengal-sengal menyengat dari arah bahu tempat kepalanya bersandar.
"Ini terlalu... menggoda!" Gumam Yang Chengzhuo dalam hati dengan senyum pahit.
"Hehe, ketemu!" Tangannya mengeluarkan kartu kamar dari kantong, namun saat tangan itu kembali terekspos udara, sesal pun menyelinap: "Seandainya bisa mengulur waktu lebih lama..."
Dengan kartu di genggaman, pintu pun terbuka.
"Panas sekali!" Teriak Annie Stanton begitu melangkah masuk.
"Aku atur AC-nya." Yang Chengzhuo bergegas ke panel di tembok untuk menyesuaikan suhu.
Saat menoleh, pemandangan yang terpampang membuatnya terpana: Dengan gerakan anggun nan santun, Annie Stanton perlahan-lahan menarik kemeja putih keluar dari celana. Satu per satu kancingnya dibuka, membuka lapisan dalam berenda hitam yang membungkus lekuk tubuhnya. Permukaan perutnya yang mulus, dan...
"Kepanasan!" Terlihat kedua tangannya meraih ke belakang, dengan mahir melepaskan bra miliknya. Sepasang "kelinci putih" berukuran sedang yang sebelumnya terikat—eh, tidak, besar... baiklah, ukuran sedang—langsung melepaskan diri, menantang udara dengan gagah.
Yang Chengzhuo merasakan api membara di perut bagian bawahnya, semakin lama semakin menjadi. Lidahnya terasa kering.
"AC sudah kusetel, jangan dilepas lagi. Nanti kedinginan!" ujar Yang Chengzhuo dengan ucapan yang bertolak belakang dari hatinya.
Sebenarnya ia sangat berharap pakaian itu terus terlepas. Sungguh terlalu stimulasi.
Ikat pinggang kain, kancing, resleting—setelah itu rok pendek itu melorot ke bawah. Terlihatlah celana dalam hitam yang langsung memicu asosiasi kreatif: set renda ini pasti sepasang, terlihat sangat keren!
Di titik ini Yang Chengzhuo mulai gelisah ingin bertindak.
Pada saat ini Annie Stanton sambil melepas pakaian sudah sampai di pinggiran ranjang, terlihat dia duduk di tepi ranjang, perlahan melepas celana dalam hitam itu, lalu seluruh tubuhnya menyelinap masuk ke dalam selimut dan tidur lelap.
Yang Chengzhuo di sampingnya, detak jantungnya berdegup kencang tak karuan.
Maju? Atau tidak?
Dia merasa meraba pun tidak apa, tapi agak khawatir, apakah ini termasuk memanfaatkan kelemahan orang?
Apakah dia benar-benar mabuk? Atau hanya pura-pura mabuk?
Tepat ketika sentimentalitasnya menelan rasionalitasnya, berjalan mendekati ranjang dan bersiap hendak meraba, telepon tiba-tiba berdering di saat yang tidak tepat, membuat Sang Kaisar kita saat ini memiliki dorongan untuk menghantam telepon itu.
"Halo!" Dari nada bicaranya sudah bisa terdengar bahwa dia sedang sangat marah.
Yang menelepon adalah Paulus Bayer, orang Jerman yang suka merusak momen bahagia orang ini tentu saja mendapat respons kasar dari Yang Chengzhuo. Setelah mengeluh panjang lebar, ia menghela nafas memandang siluet memikat di ranjang, lalu meninggalkan ruangan dengan perasaan kecewa.
……
……
Keesokan harinya, ketika Yang Chengzhuo bertemu Annie Stanton lagi, wanita itu seolah tak tahu sama sekali kejadian semalam. Ia hanya menariknya untuk menonton pertandingan sepak bola, sama sekali tak menyentuh peristiwa kemarin malam.
Hal ini membuat hati Yang Chengzhuo mulai goyah. Mungkin benar wanita itu sedang mabuk!
Namun perasaan itu sirna begitu ia kembali ke hotel dan login Weibo. Terpampang update pagi-pagi dari Annie Stanton:
"Hampir saja berhasil, hampir... hampir... hampir..."
Apa maksudnya?
"Hampir berhasil" dalam hal apa?!
Yang Chengzhuo hampir garuk-garuk kepala sendiri. Kenapa wanita-wanita ini selalu berbicara dengan ambigu?
Asyik banget ya?
Tapi dia juga tidak terus menggali lebih dalam soal ini, langsung membuang semua persoalan itu dari pikirannya, dan fokus sepenuhnya menerjang ke pertandingan Piala Eropa.
Dengan berkobarnya "api pertandingan" Piala Eropa, sorot mata fans seantero alam semesta tertuju pada arena Piala Eropa.
Pertandingan yang ditonton Yang Chengzhuo sangat spesifik targetnya—baik tim yang berisi pemain Liverpool, maupun tim dengan pemain yang menarik minatnya seperti Xabi Alonso di Spanyol.
Selama celah pertandingan, Yang Chengzheng sengaja mengobrol dengan Xabi Alonso. Tapi keduanya hanya berbincang layaknya teman. Xabi Alonso berterima kasih atas ketertarikan Yang dan Liverpool, namun soal transfer, dia benar-benar tidak bisa memutuskan sendiri.
Bahkan jika dia benar-benar berseteru dengan Real Sociedad, dia tetap tidak bisa mengambil keputusan sendiri untuk pindah ke Liverpool.
Baik pemain maupun Yang Chengzhuo sama-sama menyadari hal ini.
Meski Undang-Undang Bosman memberikan kebebasan tertentu kepada pemain, pada akhirnya mustahil untuk menerapkannya sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan Uni Eropa. Pemain dan pelatih kepala sama sekali tidak bisa melawan klub dan asosiasi sepakbola.
Tim Ceko jelas menjadi salah satu fokus perhatian Yang Chengzhuo, bukan hanya karena ada Baroš dan Smicer di tim ini, tetapi juga karena bintang-bintang seperti Nedvěd, Rosický, Čech, dan Jan Koller.
Performa Jan Koller di Piala Eropa edisi ini juga luar biasa, namun lebih berperan sebagai titik tumpu serangan Ceko. Bisa dikatakan Baroš mendapat banyak bantuan dari raksasa Ceko ini, setidaknya si tinggi besar itu menanggung sebagian besar tekanan pertahanan untuknya.
Baroš mencetak gol beruntun di tiga laga awal, 3 gol dalam 3 pertandingan, mempertahankan status mencetak golnya di akhir musim. Dengan tiga gol ini, penyerang utama itu menjadi pemain paling bersinar di babak grup, menarik perhatian banyak tim.
Bagi para pemain, Piala Eropa ibarat pertunjukan besar. Dalam pertunjukan ini, identitas, status, dan kekuatan mereka di masa lalu sama sekali tidak penting. Yang terpenting adalah mereka harus menampilkan sisi terbaik dan paling hebat diri mereka dalam pertunjukan yang menjadi sorotan dunia ini.
Baroš mengaku akan setia kepada Liverpool sebelum Piala Eropa dimulai. Tapi sebenarnya manajernya menyatakan tidak menolak kemungkinan bergabung dengan klub-klub lainnya untuk mendapatkan posisi di pasukan inti. Jelas mereka semua paham apa arti Piala Eropa ini.
Oleh karena itu, Baroš menunjukkan ketekunan dan performa yang luar biasa setelah Piala Eropa dimulai.
Tapi pemain paling mencolok di babak grup justru pemain muda Inggris Wayne Rooney. Striker Inggris ini mencetak dua gol di babak kedua dan ketiga, plus satu assist. Pemain muda dengan Guncangan dahsyat dan kemampuan mengontrol bola yang hebat ini telah mengubah serangan Inggris secara signifikan.
Justru karena alasan ini, setelah tiga laga grup selesai, Rooney seolah menjadi Juru Selamat Inggris, digelari pujian seperti "Raja Sepakbola Masa Depan" oleh ribuan orang, bahkan Pelé sampai melonjak keluar berteriak, "Anak muda ini mirip denganku!"
Tapi begitu ucapan Pelé ini keluar, seluruh media Inggris langsung serempak menyerang keras.
"Mulut burung gagak, meski kamu lebih unggul memilih Portugal, tidak perlu bicara seperti ini!"
"Anggota yang merugikan orang lain tanpa menguntungkan diri sendiri, apa kamu sudah mengambil kewarganegaraan Portugis?"
Scolari sambil tersenyum menyampaikan terima kasih kepada Pelé, "Meski aku tidak setuju dengan beberapa ucapannya, tapi aku tetap berterima kasih pada Pelé. Pujiannya untuk musuh adalah pertolongan terbesar bagi kami, membuat seluruh anggota tim kami penuh keyakinan, percaya kita bisa mengalahkan Inggris dan terus melaju!"
Hasilnya, dalam pertandingan babak penyisihan 8 besar antara Portugal dan Inggris yang berakhir imbang 2-2 setelah tambahan waktu, Portugal akhirnya mengalahkan Inggris melalui adu penalti. Wayne Rooney yang disebut mirip Pelé tampil gigih sepanjang pertandingan namun tidak menunjukkan performa maksimal.
Media Inggris langsung memusatkan "mata berapi-api seperti pejuang" ke arah Pelé.
"Mendesak FIFA untuk memblokir Pelé dan mencegahnya membuat pernyataan yang mengganggu semangat pasukan sebelum pertandingan!"
"Mengkritik pernyataan tak bertanggung jawab Pelé yang memuji Wayne Rooney sebelum pertandingan!"
Justru media asing membalas dengan lelucon, "Siapa target pujian berikutnya Pelé?"
Berbeda dengan Inggris yang "dikutuk" Pelé keluar dari Piala Eropa, Ceko berhasil mengalahkan Denmark 3-0 di babak penyisihan. Milan Baroš mencetak dua gol sekaligus, mengantarkannya ke puncak daftar pencetak gol dengan 5 gol. Prestasi ini langsung membuat pemain muda Ceko tersebut menjadi sangat dicari.
Meskipun Ceko kalah dari Yunani di semifinal setelahnya, dan Yunani akhirnya mengalahkan Portugal di final, 5 gol Baroš tetap menjadikannya pemenang Sepatu Emas edisi Piala Eropa ini.
Setelah pertandingan selesai, UEFA mempublikasikan daftar skuat terbaik.
Rooney dan Baroš berpasangan sebagai striker, Nedvěd, Maniche, Zagorakis, dan Cristiano Ronaldo membentuk lini tengah, Jankulovski, Dellas, Carvalho, dan Seitaridis menyusun pertahanan, dengan kiper Ceko Čech sebagai penjaga gawang terbaik, sedangkan pelatih kepala terbaik adalah Otto Rehhagel sang "Kaisar".
Bersamaan dengan berakhirnya turnamen Piala Eropa, pasar transfer seluruh sepakbola Eropa juga mulai membuka tirai dengan gegap gempita.
……
……
Biasanya setelah kompetisi besar seperti ini, pasar transfer akan mengalami gelombang fluktuasi signifikan - pemain yang tampil menonjol nilainya melambung seratus kali lipat, sementara yang performanya buruk langsung menyusut drastis.
Saat ini yang paling mencolok di pasar transfer adalah dua pencetak gol terbanyak, Milan Baroš dari Liverpool dan Wayne Rooney dari Everton.
Kedua striker ini adalah bakat pendatang baru yang sudah terkenal sejak dini. Rooney lebih muda, namun menunjukkan performa bagus di Liga Primer. Meski belum ikut Piala Eropa, nilai pasarnya sekitar 20 juta euro. Setelah babak grup selesai, harga Rooney terus meroket. Meskipun Inggris akhirnya tersingkir, Everton dengan nada bicara penuh gengsi menetapkan harga fantastis 50 juta euro.
"Bisa dimengerti, Everton kekurangan uang, sudah benar-benar gila akan uang!" Dalglish mengejek musuh bebuyutannya.
Di kantor Yang Chengzhuo, para asisten berkumpul bersama. Pelatihan intensif tim juga sudah dimulai. Selain pemain yang mengikuti Piala Eropa, seluruh anggota tim lainnya telah kembali untuk mempersiapkan musim baru.
"Setelah mendengar itu, Yang Cheng hanya bisa tersenyum pahit di hati. Seandainya Rooney bukan pemain Everton, pasti sudah lama ia merekrut pemain muda itu. Tapi mengingat hubungan emosional antara Everton dan Liverpool, mustahil mereka mau menjual pemain ke rival sekota."
"Lagipula, kasus kontrak dengan The Sun sebelumnya telah membuat citra Rooney di hati fans Liverpool menjadi sangat buruk."
"Dengan merekrut Larsson, kita benar-benar mendapat hadiah gratis!" Paulus Bayer memandang Yang Cheng dengan ekspresi memuji.
"Selain mencetak 3 gol di Piala Eropa, umpan silang dan ciri khas Larsson menjadi andalan timnas Swedia. Performa gemilangnya membuat pemain Swedia berusia 33 tahun ini bersinar di ajang tersebut."
"Barcelona pasti sedang ingin memuntahkan darah sekarang! Setelah berbulan-bulan menghype Larsson hingga nyaris jadi bintang top, akhirnya malah memberi kita keuntungan gratis!" komentar Benitez sambil menyerang musuh bebuyutan.
Yang Chengzhuo terkekeh setelah mendengar. Larsson memang lebih terkenal dibandingkan kehidupan sebelumnya. Performanya di Bundesliga dan 1. FC Kaiserslautern sangat gemilang, hanya saja Bundesliga selalu bersikap rendah hati, apalagi Larsson yang merupakan sosok paling low profile. Hal ini membuatnya tak mendapat banyak perhatian. Yang lebih banyak dibahas orang adalah jumlah golnya.
"Konon AC Milan mengeluarkan biaya transfer 25 juta euro untuk Torres dari Atlético Madrid. Terlalu mahal!" Liverpool kini tak kekurangan striker, sehingga semua orang bisa melihat persoalan ini dengan santai.
"Bagaimana dengan Baroš?" tanya Yang Chengzhuo.
"Perusahaan penilai mempertimbangkan 15-20 juta euro!" Paulus Bayer tersenyum.
"Estimasi ulang mungkin lebih tinggi, karena bujukanmu terlalu efektif!" Ian Rush terkekeh.
Sebelumnya, setelah Baroš tersingkir dari Piala Eropa bersama Ceko, saat menghadapi wawancara wartawan, dia menyatakan akan mempertimbangkan untuk meninggalkan Liverpool. Alasannya, dia berharap bisa turun bertanding, sementara di tim Yang Chengzhuo, dia harus bersaing dengan Didier Drogba dan Dirk Kuyt untuk mendapatkan kesempatan bermain.
"Jelas terlihat, aku tidak mendapatkan yang semestinya di Liverpool, baik dalam hal gaji maupun posisi di pasukan inti!"
Keluhan pemain asal Ceko ini membuat Yang Chengzhuo merasa tidak senang. Namun saat menerima wawancara, dengan wajah penuh percaya diri dia menyatakan, "Kita pasti bisa menahan Baroš tetap bertahan. Setelah melihat performanya di Piala Eropa, aku merasa dia benar-benar menonjol."
CEO klub Rick Parry juga segera tampil menyatakan bahwa tim akan mengerahkan segala upaya untuk membujuk Baroš tetap bertahan.
Kini banyak tim di luar yang tertarik pada Baroš, ada yang berasal dari Liga Primer setempat, juga dari Serie A, La Liga, dan Bundesliga. Tapi yang benar-benar mengajukan proposal penawaran tidak banyak. Juventus termasuk salah satunya. Moratti bahkan menelepon langsung ke Yang Chengzhuo untuk menanyakan nilai pasar Baroš. Namun Yang menyatakan dirinya belum bisa memutuskan hal ini dengan hak penuh.
Tapi untuk semua tanggapan, Liverpool hanya punya satu kalimat: "Tidak usah bicara lagi, barang yang tidak dijual!"
Namun di balik layar, Liverpool diam-diam membocorkan rahasia ke koran melalui kabar burung: Setelah Yang Chengzhuo merekrut Larsson, ditambah keluhan Baroš ke media, telah membuat Yang Chengzhuo kecewa total padanya. Hanya saja dewan direksi Liverpool masih berharap bisa mempertahankan bintang basket Ceko yang menonjol di Piala Eropa ini.
Teknik semacam ini mudah dipercaya karena Yang Chengzhuo memang selalu dikenal sebagai pelatih kepala yang otoriter. Namun dari segi kepentingan klub, manajemen mungkin memang akan mempertahankan Baroš. Bukankah perbedaan pendapat antara dewan direksi dan pelatih kepala merupakan hal yang wajar?
Konsekuensinya, siapa pun yang berminat pada Baroš bisa mengajukan tawaran. Meski Yang Chengzhuo setuju, manajemen Liverpool mungkin akan menolak. Kuncinya terletak pada ketulusan nilai tawaran yang diajukan.
Dengan bergabungnya Juventus ditambah gencarnya pemberitaan koran kecil, popularitas Baroš langsung digoreng habis-habisan. Tak lama kemudian, Chelsea pun ikut terjun ke lingkaran pertempuran ini.
Abramovich selalu memegang prinsip: "Hanya membeli yang termahal, bukan yang paling tepat!"
Meski Mourinho dengan gaya otoriter telah mengambil alih jabatan pelatih kepala di Stamford Bridge musim ini, posisi striker tetap termasuk dalam daftar rekrutmen yang dia ajukan.
Di mata Abramovich dan kroni-kroninya, bukankah Baroš adalah striker terbaik yang ada?
Melihat performa gemilangnya di Piala Eropa, ditambah statusnya sebagai pemain Liverpool, mengalahkannya bisa melemahkan kekuatan garis depan Liverpool sekaligus memperkuat kemampuan tim kita sendiri - dua target tercapai sekaligus.
Selama dua season terakhir, pasar transfer Eropa selalu berpegang pada prinsip: Begitu Chelsea mulai memburu, nilai pasar siapapun akan langsung meroket.
Beberapa hari lalu perusahaan penilai profesional pasar transfer Eropa memperkirakan anggaran Baroš sekitar 15-20 juta euro. Tapi setelah intervensi Chelsea, nilainya langsung melonjak ke 25-30 juta euro.
Ini benar-benar di luar dugaan Yang Chengzhuo.
Namun setelah dipikir lebih dalam, tidak sulit menarik kesimpulan.
Pertama, Baroš tampil luar biasa di Piala Eropa sebagai pencetak gol terbanyak. Kedua, usianya baru 22 tahun sedang dalam fase perkembangan pesat. Ketiga, meski performanya di Liverpool kurang bagus, itu lebih karena Yang Chengzhuo tidak memberinya kesempatan - bukankah di akhir liga setelah diberi peluang, dia langsung mencetak gol tiga laga beruntun?
Dalam situasi seperti ini, di bawah ombak besar hype yang begitu masif, semua orang tidak akan merasa bahwa Baroš kalah dari Rooney atau Torres, melainkan akan menganggap striker Ceko ini sebagai penembak baru berbakat yang dikucilkan oleh Yang Chengzhuo, tidak dihargai Sang Kaisar, dan karirnya tak bersinar.
Jika Rooney saja bisa meneriakkan nilai pasar 50 juta euro, mengapa Baroš tidak layak 30 juta euro?
Saat menganalisis semua ini, Yang Chengzhuo merasa sangat terharu dan menghela nafas.
"Dunia ini benar-benar gila!"
