Ketika tim yang Anda dukung berbagai kali dibunuh oleh tim yang sama, ditambah lagi ini pertandingan Piala FA yang kurang dianggap penting, tribun Stadion Stamford Bridge terlihat agak kosong.
Sebenarnya Stamford Bridge tidak pernah terisi penuh, tingkat kehadiran penonton mereka selalu tidak memuaskan. Jadi rencana Abramovich dan Kenyon untuk membangun stadion baru terus tertunda tanpa sense urgensi. Justru Liverpool yang sudah sejak lama memasukkan pembangunan stadion baru dalam agenda.
Memang tidak bisa dipungkiri, Arsenal diperkirakan setelah pindah ke stadion baru, pendapatan dari tiket dan operasional stadion saja bisa naik dua kali lipat. Ini merupakan godaan besar bagi tim manapun. Meski harga tiket Anfield tak bisa menyaingi London, tapi loyalitas fans Liverpool yang tinggi ditambah pendapatan dari iklan dan toko-toko bisa mengompensasi hal tersebut.
Rencana David Moores dkk adalah membangun stadion baru di sebelah Anfield, tepatnya di Taman Stanley yang biasa digunakan untuk parkir. Nantinya nama stadion kemungkinan masih akan menggunakan Anfield, tapi proyek yang menelan biaya hingga ratusan juta ini pasti tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat.
Tribun terlihat kosong, suasana kandang sendiri tentu tidak mungkin bagus.
Bahkan Ferguson yang selama ini terus menyalahkan suasana Stadion Old Trafford yang semakin memburuk, setelah datang langsung ke Stamford Bridge pun tak henti menggelengkan kepala, "Fans mereka lebih parah daripada kita!"
Lao Fu Ye pernah menyerang keras fans di tribun Old Trafford yang sambil makan steak sambil jatuh cinta, baru melirik pertandingan di waktu senggang. Tapi kini, menurutnya banyak fans di Stamford Bridge yang murni hanya datang untuk wisata.
Tentu, setiap tim tetap punya pengikut setia. Tapi yang menyedihkan, dengan harga tiket tim-tim Inggris, mayoritas fans loyal ini tidak mampu membelinya. Inilah alasan mengapa bar di Inggris begitu populer.
Pada pertandingan Piala FA ini, penyesuaian di pihak Chelsea tidak terlalu besar. Mourinho memang bukan penggemar sistem rotasi. Dia lebih suka menggunakan satu set skuad ditambah beberapa pengganti untuk berjuang untuk ekspansi pengaruh. Oleh karena itu, dia mengganti Verón dengan Maniche, Gudjohnsen menggantikan Crespo sebagai pembuka, Quaresma menggantikan Duff, sementara yang lain tidak ada perubahan.
Rotasi Yang Chengzhuo justru cukup signifikan. Kiper tetap Reina, bek kiri adalah Warnock. Pemain akademi lokal Liverpool ini musim ini berhasil dilatih oleh Yang Chengzhuo menjadi pemain serbaguna yang bisa bermain di posisi bek kiri maupun kanan, sangat komplet dengan keseimbangan antara serangan dan pertahanan, agak mirip dengan Álvaro Arbeloa di kemudian hari.
Kombinasi bek tengah Yang Cheng menggunakan Vidic dan Carragher, Hyypiä mendapatkan istirahat rotasi. Bek kanan adalah Glen Johnson yang performanya sangat menonjol musim ini. Finnan yang telah bertanding tiga kali berturut-turut diistirahatkan. Meski bek kanan Inggris lebih kuat dalam menyerang daripada bertahan, dengan dukungan kuat dari area tengah Liverpool, kekurangan ini tidak sepenuhnya tak bisa diatasi.
Di area tengah, Yang Cheng menyusun trio Hamann, Murphy, dan Gerrard. Carrick juga telah bermain beberapa pertandingan berturut-turut sementara Davids baru pulih dari cedera. Oleh karena itu, rotasi di lini tengah juga cukup signifikan.
Di garis depan, Ribéry bermain di sayap kiri, Cristiano Ronaldo kembali ke sayap kanan, Larsson berposisi sebagai penyerang tengah. Trio ini membentuk trisula lini depan yang mematikan.
Di awal pertandingan, Liverpool yang melakukan rotasi besar-besaran langsung melancarkan serangan cepat ke pertahanan Chelsea tanpa fase adaptasi. Terutama Cristiano Ronaldo yang kembali ke sayap kanan, membentuk serangan sayap kanan yang mumpuni bersama Glen Johnson, sepenuhnya menguasai koridor kanan dan menindih sayap kiri Chelsea.
Baru 5 menit pertandingan berjalan, Glen Johnson sudah membawa bola hingga ke wilayah terlarang Chelsea di sisi kanan. Setelah koordinasi sempurna dengan Cristiano Ronaldo, pemain Portugal itu membagi bola ke sudut kanan kotak penalti. Johnson menyodorkan umpan rendah ke titik depan gawang.
Pergerakan Larsson benar-benar unpredictable. Ia menyambar bola lebih dulu dari John Terry, menusukkan bola ke gawang dan mencetak gol pembuka untuk Liverpool.
Pertandingan selanjutnya terus berjalan sesuai gaya Liverpool. Gelandang Chelsea kembali ke situasi di mana pria berotot merajalela, kurang kreatif dan kontrol. Skuad ini dalam 15 hari terakhir sudah menjalani 5 pertandingan, kebugaran mereka hampir mencapai batas kemampuannya.
"Gelombang sejarah tidak bisa dibendung!" ujar Ferguson setelah menonton 30 menit pertama, langsung menjatuhkan hukuman mati pada Chelsea.
Di sampingnya, Queiroz juga berwajah masam, "Perbedaan terbesar Mourinho dan Yang Chengzhuo adalah sistem rotasi yang terakhir lebih baik dijalankan, tapi pemain Portugal itu tidak suka melakukan rotasi."
Ferguson sendiri adalah ahli sistem rotasi. Mengangkat sudut bibir, ia menyeringai dingin: "Kau pikir bisa bertahan di Liga Primer tanpa rotasi?"
Liga Primer adalah kompetisi paling sibuk yang secara resmi diakui oleh seluruh alam semesta. Selain liga utama, ada Piala FA dan Piala Liga. Untuk tim-top level masih ada kompetisi Eropa. Bahkan jika beberapa pertandingan piala berakhir imbang, sistem yang dipakai bukan perpanjangan waktu atau adu penalti langsung, melainkan harus memainkan leg kedua.
Padatnya jadwal pertandingan membuat Liga Primer tidak memiliki masa liburan musim dingin. Ini sangat meningkatkan kebutuhan kebugaran tim. Strategi memakai satu set skuad untuk semua kompetisi sama sekali tidak bisa diterapkan di sini. Bahkan klub seperti Everton mengalami penurunan performa drastis karena partisipasi di kompetisi Eropa.
Contoh paling nyata adalah Arsenal musim lalu. Pasukan inti mereka sangat kuat, tapi pasukan cadangan tidak sehebat itu. Ini langsung menyebabkan The Gunners menyerahkan podium juara ke Liverpool. Padahal jika dilihat dari kekuatan murni, Liverpool musim lalu sebenarnya lebih rendah dibanding Arsenal.
Tapi, "Liverpool saat ini jauh lebih maju dibanding musim lalu!" ujar Ferguson sambil menggelengkan kepala penuh kekaguman.
Inilah aspek paling mengerikan dari Yang Chengzhuo!
Baik di Kaiserslautern, Inter Milan, maupun setelah datang ke Liverpool, melihat season pertamanya, kekuatan tim secara umum tidak terlalu kuat. Pemain yang direkrut cenderung bertipe praktis dan relatif muda, membuktikan masih ada potensi besar yang bisa digali, serta penuh semangat meraih penghargaan. Maka di season kedua, tim Yang Cheng selalu menunjukkan kemajuan pesat.
"Liverpool di musim depan akan menjadi penantang terkuat gelar Liga Primer, bahkan mungkin melampaui Chelsea!" Ferguson menggeleng meski enggan mengakui, tapi terpaksa membuat penilaian seperti ini.
Cristiano Ronaldo, Arjen Robben, Franck Ribéry - trio pemain ini membentuk sistem sayap paling mematikan di Liga Primer. Ditambah dengan Andrey Arshavin yang punya posisi serba bisa namun karakteristik berbeda, membuat Liverpool mampu menciptakan banyak variasi permainan di kedua sayap.
Lihat lagi penyerang tengah, Didier Drogba adalah tipe penyerang taktis. Raga kuatnya dan kemampuan mencetak gol yang semakin hebat membuatnya semakin mengancam. Tapi Larsson adalah tipe berbeda - punya kecepatan, teknik, penciuman tajam, kemampuan heading. Hampir sempurna kecuali tinggi badan, namun sangat lincah dengan pergerakan tanpa bola yang luar biasa.
Dua tipe penyerang tengah yang sama sekali berbeda, ditambah empat pemain sayap dengan ciri khas unik, memungkinkan kombinasi serangan Liverpool secara teori menyusun berbagai arahan taktik yang beragam.
Yang tak disadari, kemampuan Yang Chengzhuo menyusun tim sehebat ini justru karena statusnya sebagai pelintas dimensi yang mengetahui ciri teknik bintang-bintang ini, sehingga bisa dengan tenang merangkai tim seperti puzzle.
Tapi di mata orang awam sekarang, semua ini hanya akan dianggap sebagai bukti kepiawaian Yang dalam merekrut bakat-bakat terpendam.
Justru karena alasan inilah, banyak tim yang ketika menggali pemain akan memprioritaskan perhatian pada target Yang Chengzhuo. Tak terhitung pemain bahkan menganggap terhormat jika dilirik oleh Yang, mereka mati-matian berusaha agar sang pelatih tertarik pada diri mereka.
Fenomena ini terlihat jelas dari popularitas Kamp Pelatihan Kirkby yang sedang meledak saat ini.
Konon, jutaan orangtua berusaha mati-matian untuk mengantar anak mereka ke Kamp Pelatihan Kirkby yang telah direformasi oleh Yang. Seiring reformasi tersebut, performa tim muda Liverpool pun semakin moncer.
Saat mereformasi sistem akademi dulu, Liverpool merekrut banyak pelatih dari berbagai penjuru, termasuk Malcolm Elias dari Southampton. Kedatangan pelatih inilah yang membawa Theo Walcott dan Gareth Bale - dua anak muda yang kini menjadi bintang paling bersinar di akademi The Reds.
Yang Chengzhuo hanya mempromosikan reformasi. Setelah reformasi, ketika Akademi Sepak Bola Kirkby mulai berkembang secara teratur, dia hanya bertanggung jawab mengawasi dan menentukan arah. Operasional konkret ditangani oleh Steve Heighway dan lainnya yang menjalankan tugas masing-masing.
Tapi dia tidak menyangka, para anggota tim ini ternyata diam-diam merekrut semi-jadi dari klub lain: Andy Carroll dari Newcastle United, Jack Rodwell dari Everton, Aaron Ramsey dari Cardiff, Jack Wilshere dari Arsenal, ditambah belasan bakat muda yang tidak dikenal Yang Chengzhuo di kehidupan sebelumnya.
Bahkan sebelumnya mereka memanfaatkan degradasinya Leeds United untuk menggoda beberapa bakat muda di Elland Road seperti James Milner dan Aaron Lennon. Namun karena Yang Chengzhuo tak bisa menjamin posisi di pasukan inti tim utama, para pemain ini akhirnya gagal pindah ke Liverpool.
Namun mengenai hal ini, Yang Chengzhuo pun tak bisa mengontrol. Masak iya dia harus ikut campur lagi mengatur cara kerja bawahannya, mengingatkan mereka "jangan lakukan ini, jangan lakukan itu"? Lagipula, para pendatang baru itu memang benar-benar tertarik karena nama besar Yang Chengzhuo. Begitu menerima undangan Liverpool, mereka langsung berpindah haluan. Baik pemain maupun orangtua mereka, semuanya berbondong-bondong ingin bergabung.
Ini bisa disebut sebagai efek gelombang yang dipicu oleh Yang Chengzhuo.
Ferguson lebih memilih sikap mengamati situasi terhadap kontroversi perekrutan pemain dan gegap gempitanya Liverpool saat ini. Pada dasarnya akademi keluarga elit memang biasa melakukan hal seperti itu. Namun ancaman dari Liverpool benar-benar membuatnya merasakan tekanan nyata.
Hal ini tanpa sengaja mengingatkannya pada komentar seseorang tentang Yang Chengzhuo di masa lalu - bahwa pria itu sedang melakukan hal yang sama seperti yang pernah dilakukan Shankly dulu. Kini, Yang Chengzhuo bersama Liverpool-nya seakan sedang menapaki jalan yang sama.
……
……
Duduk di tribun, Ferguson melihat performa Ribéry di sayap kiri juga sangat aktif. Ferreira yang dihadapinya sama sekali tak bisa menghentikan, hanya bisa ditembus sekali demi sekali. Menyaksikan Ribéry terus menciptakan ancaman, hal ini mengingatkan Ferguson pada bintang muda Watford Ashley Young yang sedang ramai diperbincangkan media akhir-akhir ini.
Ini adalah pemain lain yang diunggulkan oleh Yang Chengzhuo. Konon katanya, dalam pertandingan Piala Liga musim ini, Yang Chengzhuo menyaksikan laga Watford dan memberikan komentar tentang Ashley Young, menyebutnya sebagai bintang sepakbola muda berpotensi besar.
Awalnya hanya ucapan santai belaka, tapi direkam baik-baik oleh pihak berkepentingan. Kemudian desas-desus ini semakin membesar, menyebabkan nilai pasar pemain Watford tersebut melonjak drastis. Kabarnya kini harganya sudah melebihi 10 juta euro. Bagi pemain muda 19 tahun yang baru saja berhasil menstabilkan diri di Watford musim ini, ini benar-benar sulit dipercaya.
Tapi Ferguson juga menonton pertandingan Ashley? Yang, memang benar dia adalah bakalan pemain yang sangat menjanjikan.
Manchester United kekurangan pemain di sayap kanan, Ashley? Yang sendiri adalah pemain kaki kanan, sangat sesuai dengan positioning MU. Maka Ferguson sudah turun tangan langsung dalam negosiasi transfer Ashley? Yang. Watford yang masih level Liga Championship jelas tak bisa mempertahankan bintang akademi mereka, tinggal masalah nominal transfer saja.
Musim ini Ferguson bertekad bulat merekrut pemain sayap kanan. Selain negosiasi dengan Watford soal Ashley? Yang, ada juga Park Ji-sung dari PSV yang performanya menonjol. Pemain Korea ini juga menjadi target utama Ferguson untuk memperkuat lini kanan.
Begitu peluit wasit menandakan istirahat tengah berbunyi, Ferguson pun bangkit dari kursinya.
"Ayo, tak perlu lanjut nonton!" Lao Fu Ye menghela nafas, dalam hati bergumam, Mourinho memang kurang greget.
Tapi tiba-tiba ia merasa ingin tertawa.
"Sudah menghabiskan uang sebanyak ini, mungkin bisa meraih gelar juara liga, tapi jika benar-benar dibunuh lima kali dalam satu musim oleh Liverpool, itu benar-benar puncak ironi!" Ferguson menggelengkan kepala dengan senyum getir.
Queiroz yang mendengarnya terkekeh, "Mourinho dan Abramovich pasti sangat membenci Yang Chengzhuo!"
"Semoga saja begitu!"
Bagaimanapun keduanya adalah lawan, jika Liverpool dan Chelsea saling serang sementara MU bisa mendapat keuntungan dari perseteruan mereka, Ferguson juga senang melihat para rival ini saling menghancurkan diri sendiri.
Tapi yang dihadapinya sekarang adalah final Piala FA, Manchester United vs Liverpool – bukan pertandingan yang mudah!
……
……
Skor akhir semifinal Piala FA membuktikan prediksi Ferguson, Liverpool menyelesaikan pembantaian keempat terhadap Chelsea di Stamford Bridge dengan skor 1-0, lalu mundur dari stadion tersebut dengan selamat dan masuk ke final Piala FA dengan lancar.
Dengan demikian, di hadapan Mourinho kini hanya tersisa satu kesempatan terakhir.
Itu adalah pertandingan putaran ke-34 Liga yang digelar di Stadion Anfield pada 20 April.
Ini merupakan laga yang menentukan nasib perebutan gelar juara liga.
Berdasarkan selisih poin saat ini, Chelsea unggul 5 poin atas Liverpool. Namun The Blues baru-baru ini mengalami serangkaian kekalahan. Jika kalah di kandang lawan dalam pertandingan ini, mereka tidak hanya akan menanggung aib lima kali dikalahkan Liverpool musim ini, tapi juga memangkas selisih poin menjadi hanya 2 poin.
Dengan tersisa lima pertandingan liga, siapa yang menang masih belum bisa diprediksi. Namun yang pasti, semangat Chelsea pasti akan berada di titik terendah yang mengerikan, sangat mungkin mengalami terbalik di parit.
Namun Mourinho juga mendapatkan kabar baik. Abramovich setelah semifinal Piala FA, secara pribadi menerima wawancara wartawan. Dia menyatakan kepercayaan pada Mourinho dan menegaskan: "Terlepas dari apakah Chelsea akhirnya bisa menjadi juara liga musim ini atau tidak, Mourinho akan tetap menjadi pelatih kepala Chelsea musim depan."
Ini seharusnya keputusan yang diambil Abramovich setelah mempertimbangkan untung rugi. Karena memecat Mourinho memang mudah, tapi di mana bisa menemukan pelatih legendaris pengganti Mourinho?
Saat ini hampir semua pelatih top sudah 'memiliki bunga' (terkontrak klub lain). Mencari pengganti dalam waktu singkat benar-benar bukan perkara mudah.
Setelah menyelesaikan semifinal Piala FA, Yang Chengzhuo langsung memimpin tim kembali ke Liverpool hari itu juga, mempersiapkan diri untuk putaran ke-34 Liga yang akan digelar tiga hari kemudian.
Bisa dikatakan, hingga saat ini perebutan gelar juara Liga Primer Inggris telah memasuki fase paling sengit.
Seluruh dunia sepakbola terbahak-bahak membahas duel kunci ini, terutama media Inggris yang memberikan harapan sebesar ini terhadap pertandingan ini, menganggap siapa yang meraih kemenangan dalam pertandingan ini berarti telah menguasai inisiatif perebutan gelar juara.
Tapi ada pandangan berbeda yang berpendapat, Chelsea sekalipun kalah tetap memegang inisiatif juara, alasannya sederhana: keunggulan jadwal pertandingan dan akumulasi poin dari periode sebelumnya di liga.
"Setelah tersingkir memilukan dari Piala FA dan Liga Champions, saat ini Chelsea bisa mulai fokus pada liga. Dari 5 pertandingan tersisa, selain tantangan tandang ke Manchester United yang merupakan pertempuran sengit, lawan-lawan lainnya tim biasa saja. Dengan performa Mourinho dan Chelsea musim ini, selama tampil normal, mengalahkan lawan bukan hal sulit."
"Artinya, ujian sebenarnya bagi Chelsea adalah ekspedisi ke Stadion Old Trafford!"
"Tapi bagi Liverpool, situasinya justru sebaliknya. Setelah menghadapi Chelsea, Crystal Palace adalah tim yang berjuang keras menghindari degradasi, Tottenham Hotspur dan Middlesbrough sama-sama berjuang untuk lolos ke Piala Alliance, sedangkan Arsenal pasti tidak akan bersikap sopan saat menerima Liverpool di kandang sendiri. Terakhir, di putaran ke-38 liga, pertandingan kandang melawan Aston Villa dianggap relatif lebih mudah."
"Dari sini terlihat, hampir setiap pertandingan Liverpool selanjutnya akan menjadi pertempuran sengit. Yang lebih menguji Liverpool adalah mereka masih harus menjalani dua leg semifinal Liga Champions di sela jadwal padat. Pertempuran multi-frontal ini menjadi ujian berat bagi kebugaran pemain Liverpool."
"Selain itu, bahkan jika Liverpool berhasil melewati periode ini, selama Chelsea bisa dengan solid mengalahkan lawan-lawan tersisa, mereka tetap bisa merebut gelar juara liga. Bagaimanapun, meski kalah dari Liverpool, mereka masih memiliki keunggulan 2 poin di klasemen."
"Dari sudut pandang ini, Chelsea tetap menjadi tim terpanas untuk gelar juara. Jika akhirnya Chelsea menjadi juara, nilai prestasinya pasti akan dipertanyakan. Bagaimanapun, belum pernah ada tim Liga Primer yang dibunuh lima kali oleh lawan yang sama dalam satu musim juara. Liverpool juga akan menjadi runner-up paling tragis dalam sejarah Liga Primer."
"Namun terhadap hal ini, kita hanya bisa menunjukkan belas kasihan. Karena investasi bersih Chelsea yang mencapai 200 juta musim ini memang telah meningkatkan kekuatan menyeluruh The Blues secara signifikan. Jika bukan karena dendam dengan Liverpool di bulan April ini, saya yakin semua orang akan menganggap gelar juara Chelsea benar-benar pantas."
"Karena itu saya rasa, Mourinho yang datang ke Stadion Anfield bisa menggunakan sikap yang lebih santai dalam memandang pertandingan ini. Eliminasi dari Piala FA dan Liga Champions sudah menjadi takdir yang tak terelakkan. Pertandingan ini pun tidak akan mengubah kecanggungan Chelsea musim ini. Dia sepenuhnya bisa memisahkan pertandingan ini dari empat duel sebelumnya."
“Bisa menang, tentu saja yang terbaik, imbang juga bisa diterima. Jika benar-benar kalah, itu bukanlah kiamat!”
Mourinho tampaknya benar-benar sesuai dengan analisis otoritatif dari The Times ini. Setelah tiba di Liverpool, sama sekali tidak menyebutkan tentang memenangkan pertandingan, terus menekankan bahwa ini hanyalah lomba liga biasa, dia sama sekali tidak mementingkan hasil kemenangan/kekalahan dalam pertandingan ini.
Hal ini terlihat jelas dari pengaturan formasi yang dia lakukan.
