Saat umpan lambung presisi Carrick nyaris melewati kepala Puyol, pastilah Rijkaard dalam hati mengutuki kebodohannya sendiri - bukan sekadar bodoh, tapi kebodohan yang tak terselamatkan.
Karena seandainya masih Oleguer, bola itu pasti akan dihalau dengan heading, tidak akan terjadi kesalahan heading seperti yang dilakukan Puyol.
Cristiano Ronaldo tetap menunjukkan performa sangat aktif. Dengan langsung menerjang maju melewati Puyol, dia mengangkat kaki, mengontrol bola, menendang, berakselerasi, mengejar, lalu menggiring bola mendekati area tengah.
Kecepatan Milito cukup baik, hanya saja Rijkaard masih belum mahir memanfaatkannya. Dialah yang pertama mencapai wilayah terlarang, langsung menghadang Cristiano Ronaldo. Tapi pemain Portugal ini memilih untuk tidak bertindak sendiri, melainkan melakukan operan silang di depan wilayah terlarang sebelum Milito sempat bereaksi.
Terlihat Gerrard menyusul dari belakang, raganya berdesakan dengan Márquez saat berhasil mengontrol bola. Dengan gerakan tipuan, melewati Márquez, lalu langsung melepas tembakan keras dari depan kotak penalti.
Seluruh Stade de France mendengar suara 'Brak'! Bola melesat seperti peluru, melengkung membentuk busur - naik tinggi lalu terjun bebas, nyaris menyentuh mistar gawang sebelum menyusup masuk ke gawang Barcelona, 1-3!
Seluruh Stade de France bergemuruh riuh rendah!
Seluruh fans Liverpool melompat dari kursi mereka, mengacungkan tangan dan berseru gembira ke arah Gerrard yang berlarian di lapangan sambil merayakan gol.
“Gerrard! Gerrard!! Gerrard!!!”
Merencanakan gol kedua, mencetak gol pertama dan ketiga, performa Gerrard di final ini benar-benar sempurna dan nyaris sempurna, membuatnya akhirnya mendapat pengakuan serta menjadi kesayangan semua fans Liverpool!
Gerrard dan Cristiano Ronaldo saling berpelukan erat di tiang bendera sudut untuk merayakan, sementara pemain Liverpool lainnya berlari kencang mengelilingi keduanya. Seluruh skuad Liverpool serempak menatap tribun penonton, menerima sorakan yang mengalir deras dari fans di tribun.
Pada detik ini, mereka adalah pahlawan bagi seluruh kota Liverpool, bahkan bagi sepakbola Inggris!
"Terlalu cepat!" komentator berkata dengan penuh penyesalan, "Gol kedua Liverpool telah menghancurkan semangat Barcelona secara tuntas. Jelas terlihat, Barcelona tidak berhasil bangkit dari pukulan gol kedua. Pergantian anggota oleh Rijkaard gagal memulihkan stabilitas situasi, sehingga menyebabkan Liverpool berhasil menambah gol ketiga!"
"Posisi Valdés jelas terlalu keluar. Masalah kiper Barcelona ini masih belum cukup stabil. Sebaliknya, di sisi lain lapangan, Reina yang juga lulusan kamp pelatihan La Masia dan pernah mengenakan jersey Barcelona untuk bertarung bagi klub, selama tiga tahun terakhir di bawah kepelatihan Yang Chengzhuo menunjukkan kemajuan sangat pesat. Kini ia pantas disebut sebagai salah satu kiper top dunia."
"Dari dua kali kehilangan bola berturut-turut terlihat, Liverpool dalam kondisi kekurangan satu pemain tidak hanya tidak terpengaruh, malah memadatkan tiga garis utama dan menerapkan pertahanan-balik yang stabil. Terutama turunnya Warnock yang sepenuhnya mengungkung permainan Ronaldinho, memaksa pemain Brasil ini lebih banyak pindah ke area tengah."
"Namun di area tengah, dengan kehadiran Iniesta, Xavi, Motta, dan Ronaldinho, lini tengah Barcelona menjadi membengkak dengan pembagian peran tidak merata. Hal ini menyebabkan koordinasi seluruh lapangan tengah menjadi kacau dan tidak bisa membentuk struktur efektif. Sebaliknya Liverpool menunjukkan pertahanan stabil dan teratur, berulang kali mengatasi serangan Barcelona. Hampir setiap kali serangan balik Liverpool mampu menciptakan ancaman."
"Dalam pertandingan, kita semua bisa menemukan keunggulan serangan Barcelona saat melawan tim lain, seperti umpan vertikal dan terobosan vertikal yang sangat mengancam. Terutama umpan terobosan Ronaldinho setelah menguasai bola di tengah dan sayap kiri, merupakan senjata andalan Barcelona. Namun di pertandingan ini, semuanya dibatasi bahkan dikungkung oleh Liverpool."
"Tentu saja, ini juga berkaitan erat dengan formasi tiga garis utama Liverpool yang merapat ketat di babak kedua. Namun dari segi tertentu, juga mengekspos kekurangan serius Barcelona dalam kemampuan meruntuhkan pertahanan rapat. Setidaknya di bawah tekanan tiga garis Liverpool yang kompak, mereka tetap gagal menemukan cara efektif untuk menaklukkan gawang Liverpool."
"Hal ini memang perlu dipikirkan matang-matang oleh Rijkaard, karena sebagai lawan, pengaturan formasi Liverpool jelas lebih variatif. Mereka bisa memanfaatkan titik tinggi Didier Drogba, bermain koordinasi permukaan tanah dengan Larsson, atau melancarkan serangan balik melalui sayap kiri-kanan. Ditambah konfigurasi pasukan sekuat ini, Yang Chengzhuo selalu bisa menyusun formasi taktis sesuai keinginannya."
"Masalah besar lainnya ada di lini pertahanan. Barcelona saat ini belum memiliki pilar pertahanan yang dapat diandalkan. Gabriel Milito punya kemampuan tersebut, tapi Rijkaard jelas lebih mempercayai Carles Puyol dan Márquez. Namun setelah pertandingan ini, seharusnya Milito akan mendapat lebih banyak kesempatan untuk membuktikan diri."
Saat analisis dari komentator berlangsung, pertandingan dilanjutkan kembali.
Yang Chengzhuo dengan cepat melakukan penyesuaian pergantian pemain kedua, menggantikan Michael Carrick yang sudah kelelahan dengan Alou Diarra.
Turunnya gelandang bertahan Inggris ini disambut sorak sorai fans Liverpool, karena dialah yang melakukan umpan lambung langsung merencanakan gol ketiga Liverpool, mengunci kemenangan dengan tuntas.
"Setelah menyaksikan pertandingan ini, mungkin Ericsson seharusnya semakin tegas menggunakan Carrick. Performanya dalam laga ini memang sangat bagus, operan dan serangannya sangat mengancam, ditambah kemampuan bertahan yang solid. Dengan kepercayaan penuh, dia pasti mampu meningkatkan level timnas Inggris."
Usai turun, Carrick memeluk Yang Chengzhuo, lalu berjalan menuju saluran ruang ganti. Namun dia tidak langsung masuk, melainkan menunggu di sana hingga pertandingan usai.
“Waktu sudah hampir habis, Barcelona jelas-jelas kehilangan semangat juang. Kesalahan koordinasi operan mereka semakin meningkat, kebugaran pemain menurun drastis. Banyak pemain sudah enggan berlari, hanya Carles Puyol dan Xavi beserta beberapa pemain lain yang masih mencari peluang. Namun terlihat jelas seluruh skuad Barcelona telah kehilangan keyakinan untuk membalikkan keadaan.”
“Sungguh sulit dipercaya! Jika hanya menonton babak pertama, takkan menyangka babak kedua - atau 20 menit terakhir ini - akan berubah seperti ini. Serangan tiba-tiba Liverpool benar-benar membuat Barcelona linglung. Dalam pertarungan langsung melawan Yang Chengzhuo, Rijkaard tak terbantahkan mengalami kekalahan telak.”
Tak hanya pemain Barcelona yang kehilangan semangat, wasit Terje Hauge dan hakim garis juga mulai mengurangi minat meniup peluit. Setidaknya tak lagi semeriah babak pertama atau awal babak kedua. Kini mereka hanya membunyikan peluit saat benar-benar terpaksa.
"Lagipula kita sudah mau kalah, apa mungkin wasit masih akan memberikan Barcelona 2 gol?"
……
……
Florentino Pérez yang duduk di podium ketua, matanya menatap segala yang terjadi di lapangan melalui kacamata di batang hidungnya.
Yang ia saksikan adalah seorang pria yang memimpin satu tim, menghajar habis-habisan Barcelona - tim yang selama ini menyiksa Real Madrid di La Liga - sekaligus memberi tamparan keras bagi UEFA yang selama ini bersikap superior.
Ia bingung bagaimana menggambarkan perasaan psikologisnya saat ini, karena pria itu telah 6 tahun berturut-turut lolos dari genggamannya, bahkan di musim panas ini pun mungkin akan menolak undangannya lagi.
"Florentino, kita harus menggunakan segala cara untuk merekrutnya ke Real Madrid. Kita tidak punya pilihan lain!" Piri mengingatkan Florentino Pérez yang diam-diam merenung di sampingnya.
Florentino Pérez tentu tahu, tersenyum pahit pasrah, "Dia mau?"
Sejak kontak terakhir hingga sekarang, 3 bulan telah berlalu, seluruh fokusnya tercurah ke pertandingan. Tak ada sepatah kata pun tentang topik terkait Real Madrid, terus-menerus menyangkal hubungannya dengan klub tersebut. Semuanya sama persis seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Coba datangi sekali lagi!" usul Butragueño.
Alis Florentino Pérez berkerut. Bagi orang penting levelnya, terlibat langsung mengajak sekali saja sudah batas kemampuan. Jika sampai harus turun tangan lagi, itu bukan lagi undangan melainkan permohonan.
Piri dan Butragueño juga paham, hal seperti ini bisa mereka lakukan. Tapi Florentino Pérez belum tentu mau. Sebagai figur politik beridentitas dan berstatus tinggi, plus sebagai Ketua Real Madrid, jika terdengar kabar ini, pasti membuat orang merasa status Yang Chengzhuo lebih tinggi darinya.
Sebenarnya kini Florentino Pérez-lah yang membutuhkan Yang Chengzhuo, bukan sebaliknya!
“Mungkin kita bisa menggunakan alasan merayakan kemenangannya untuk mendatangi hotel tempat Liverpool bermarkas!” usul Butragueño.
Dengan adanya alasan, proses pengunduran diri juga lebih mudah, setidaknya tidak terlalu kentara, bukan?
Florentino Pérez merenung sejenak, lalu menghela napas pasrah sambil mengangguk.
Dia sadar, tidak ada pilihan lain baginya!
……
……
Siapapun yang punya sedikit pengetahuan sepakbola pasti tahu bahwa kemenangan Liverpool sudah tak terhindarkan. Tinggal menunggu waktu sebelum mereka resmi menjadi klub pertama yang berhasil mempertahankan gelar Liga Champions sejak kompetisi ini direformasi.
Tiga tahun kepelatihan Yang Chengzhuo di Liverpool pasti akan menjadi legenda baru yang terus diingat para fans The Reds.
Melissa Theriot duduk di tribun, memandang Yang di bawah panggung dengan sukacita. Senyum bahagia tak pernah lepas dari sudut bibirnya, seolah dialah yang menciptakan sejarah itu.
Memalingkan wajah ke arah podium ketua di kejauhan, melihat ekspresi canggung Ketua UEFA Johansson dan Platini yang duduk di sana. Terutama Platini, wajahnya terlihat sangat menyakitkan.
Dia bisa memahami rasa malu Platini—setelah pertandingan, pria itu akan dipaksa menelan bola sepak di depan umum.
Melissa sangat mengenal kekasihnya. Dia yakin Yang Chengzhuo takkan menyia-nyiakan kesempatan ini, dan pasti tak segan menghajar Platini. Informasi yang dia kumpulkan juga mengungkap persiapan tersembunyi sang mantan pemain legenda.
Jangan lupa, latar belakangnya sebagai wartawan investigasi!
"Tapi hubungannya dengan Platini pasti semakin memanas!" Melissa mengangkat bahu dengan gaya jenaka, senyum manisnya berkilau. "Tapi kurasa dia justru menikmati permusuhan ini." Gek gek—tawanya bergema seperti dentang lonceng perak.
……
……
Haiti Krume dan Sienna Miller duduk berdampingan di tribun. Mereka menemani Yang Chengzhuo melewati pertandingan memukau ini - mulai dari kecemasan di babak pertama hingga keyakinan menang di pertarungan terakhir. Seolah mereka berjalan bersama melewati semua ini.
Dari masa lalu yang tak paham sepakbola hingga kini perlahan menjadikan tontonan pertandingan Yang Chengzhuo sebagai kebiasaan pribadi. Membuka halaman sepakbola saat membaca koran, menyimak ulasan wartawan dan media tentangnya. Jika dipuji, girang. Jika dikritik, frustasi.
Selain sebagai pengikut setia Yang Chengzhuo, mereka adalah wanita di belakang layar. Bisa dikatakan kolaborasi merekalah yang menciptakan kesuksesan brand komersial Kaisar Yang Chengzhuo. Juga berkat pertolongan merekalah Yang Chengzhuo menjadi orang sukses paling berpengaruh dan bernilai di bidang sepakbola bahkan olahraga.
Jadi, saat melihat Yang Chengzhuo kembali memenangkan Liga Champions, perasaan mereka pasti berbeda dengan orang lain.
"Sepertinya setelah meraih gelar Liga Champions ini, dia akan dimasukkan ke daftar penindakan UEFA!" Haiti Krume yang belakangan sering berinteraksi dengan petinggi sepakbola, sudah mendengar kabar angin dan bisa menangkap sugesti terselubung dalam ucapan mereka.
Tentu, masuk daftar penindakan tak berarti Yang Cheng tak punya harapan juara lagi, hanya akan lebih sulit.
"Dia pasti tak ambil pusing sekarang. Karakternya kan kamu tahu. Pasti sedang mikir cara menghajar lawan, lalu apa yang akan UEFA berikan, mengingat dia sudah 5 kali juara Liga Champions!" Sienna terkekeh, sesuai dengan hipotesis media Inggris sebelum pertandingan.
"Sebelumnya Johansson menerima wawancara menyatakan, siapa pun yang meraih 5 gelar Liga Champions, akan mendapatkan penghargaan melimpah. Apa bentuk konkretnya, tidak ada yang tahu."
"Sebelumnya wartawan mengungkap bahwa UEFA tidak melakukan persiapan sebelumnya. Hal ini dijadikan media yang tidak memprediksi kemenangan Liverpool sebagai dasar ketidakmungkinan mereka mempertahankan gelar. Kini hadiah Yang Chengzhuo diperkirakan baru akan diumumkan pada ritual pemberian penghargaan musim depan."
"Aku berharap setelah merebut gelar Liga Champions ini, sebaiknya dia meninggalkan Liverpool dan beristirahat beberapa waktu. Lihatlah, badannya semakin kurus!" ujar Haiti Krume dengan penuh rasa sayang.
Meski di dunia bisnis dia adalah wanita tangguh, namun di rumah dia hanyalah seorang perempuan biasa. Dia tetap memperhatikan apakah kesehatan raga pria yang dicintainya dalam kondisi sehat, serta memastikan kebutuhan sandang-pangan dan tempat tinggalnya terpenuhi.
Bukan berarti fisik Yang Chengzhuo buruk. Sebenarnya, setiap laporan pemeriksaan fisik bulanan menunjukkan kondisi tubuhnya sangat baik, sama sekali tidak perlu dikhawatirkan. Ini karena dia memiliki institusi medis olahraga tercanggih di alam semesta, plus rutin berlatih setiap hari.
Hanya saja dia terlalu banyak menghabiskan energi di sepakbola, membuatnya terlihat kurus dan rambutnya banyak yang memutih.
Ini memang ciri khas semua pelatih kepala. Contohnya Mourinho, Ancelotti, dan pelatih-pelatih muda lain yang rambutnya cepat beruban. Bedanya, sebagian ada yang menyemir hitam, sementara Yang Chengzhuo membiarkan begitu saja.
"Berhubungan gelap ya!" Sienna bergumam dalam hati.
Haiti Krume hanya tersenyum tipis, tanpa konfirmasi maupun sanggahan.
Di dunia dimana suami Ratu Inggris saja terus-menerus berselingkuh, di bidang sepakbola yang dipenuhi wanita berebut mendekati orang berkuasa - siapa yang bisa menjamin pria sukses takkan pernah melakukan kesalahan di aspek tertentu?
Topik ini hanya dibahas sekilas, keduanya secara alami menghindarinya. Bagaimanapun, membahas terlalu banyak akan kehilangan makna.
"Real Madrid belakangan ini mengejarnya sangat agresif, anggota klub mereka terus-menerus menghubungi perusahaan. Semuanya sudah kutetapkan!" tegas Haiti Krume dengan keras, karena dia benar-benar sangat berharap Yang Chengzhuo bisa beristirahat dengan baik.
Pertandingan sepakbola takkan pernah berhenti. Pelatih kepala seperti Yang Chengzhuo tidak perlu khawatir mencari pekerjaan. Tapi kondisi fisiknya akan terus menurun seiring bertambahnya usia - begitu rusak, sulit untuk pulih kembali.
Sienna mendengarkan lalu menggelengkan kepala dengan senyum pahit, "Ini mungkin sulit untuk diputuskan. Karakternya kan kamu tahu. Begitu dia benar-benar dipersuasi Real Madrid, kita takkan bisa membujuknya mundur, persis seperti dulu saat dia nekat ke Liverpool."
Sebenarnya, Yang Chengzhuo selalu mendengarkan pendapat Haiti Krume. Untuk urusan bisnis, dia sepenuhnya menyerahkan kepada Haiti Krume dan Sienna Miller. Tapi di bidang sepakbola, keduanya sulit melakukan persuasi padanya.
Begitu dia memutuskan sesuatu, tak ada yang bisa mengubahnya.
Haiti Krume tak henti menggelengkan kepala setelah mendengar,"Apakah semua jantan seperti ini? Selalu membuat wanita yang mencintainya khawatir diam-diam di belakang layar?"
"Mungkin!" jawab Sienna dengan senyum pahit.
Atau mungkin Yang Chengzhuo istimewa, karena yang mengkhawatirkannya bukan hanya mereka berdua - masih ada Avril Lavigne, Natalie, Melissa, dan lainnya.
……
……
"Sudah selesai!" Mourinho bangkit dari kursinya sambil sekadar merapikan bajunya. Dia memang anggota yang sangat memperhatikan penampilan, sungguh.
“Kenapa？Tidak mau tonton sampai habis？”Ferguson memalingkan wajah, bertanya sambil tersenyum.
Mourinho memicingkan mata, mengawasi Yang di bawah. Anggota itu berdiri di pinggir lapangan, memancarkan aura merasa kemenangan sudah di tangan. Tapi bagi Mourinho, perasaan ini sangat tidak menyenangkan, "Tonton sampai habis？Apa aku harus lihat dia merayakan gelar juara juga？"
Pemain Portugal itu menggelengkan kepala dengan senyum getir, "Aku tak punya kebiasaan seperti itu!" Setelah berkata demikian, ia melecutkan tangan sebagai isyarat perpisahan pada yang hadir, lalu meninggalkan tribun lebih awal.
Wenger tidak berlama-lama setelah Mourinho pergi. Ia berdiri, "Aku juga pamit. Tolong sampaikan ucapan selamat untuknya!"
"Dasar dua anggota keras kepala yang tak mau mengaku kalah!"Ferguson menunjuk bayangan dari belakang mereka sambil menggerutu.
Beckenbauer dan Hitzfeld ikut tersenyum, tapi segera Ferguson pun bangkit dari tempat duduknya.
"Jujur saja, aku juga tidak terbiasa. Perasaan melihat orang lain jadi juara ini, sialan, benar-benar menyakitkan!"
“Jangan lupa ingatkan dia traktir aku makan!” Ferguson pun pergi sambil bicara.
Di kursi yang awalnya ditempati lima orang, akhirnya hanya tersisa Beckenbauer dan Hitzfeld.
“Para anggota tim ini benar-benar keterlaluan!” Beckenbauer menggelengkan kepala sambil tertawa getir.
Tapi jelas terlihat, mereka sebenarnya sangat mengagumi Yang Chengzhuo. Setidaknya sebelum final, ketika bertiga mendatanginya untuk aktif merencanakan strategi untuknya, itu sudah menunjukkan sikap mereka.
“Apa kamu juga mau pergi, Franz?” Hitzfeld bertanya dengan serius.
“Kenapa?” Beckenbauer membeku.
Hitzfeld terkekeh, “Kamu mewakili Bayern yang punya konflik kepentingan dengannya. Hanya aku yang tidak, saya kan menganggur di rumah, jadi jika ada pesan bisa kusampaikan untukmu!”
Beckenbauer terus menggerutu, tapi dalam hati merasa puas.
Kemenangan Yang Cheng atas Barcelona tidak hanya sekadar keberhasilan mempertahankan gelar, namun pengaruhnya akan jauh lebih besar dan berjangka panjang dari yang disaksikan atau dibayangkan para fans.
