Penentuan posisi untuk ikon bintang Raul sebenarnya bukan hanya menjadi masalah bagi Real Madrid, tetapi juga bagi timnas Spanyol.
Aragones memang tidak terlalu tertarik pada Raul karena menurutnya, kehadiran Raul menghalangi upayanya memodifikasi timnas Spanyol. Performa Raul di Real Madrid beberapa tahun terakhir juga memang kurang ideal, terkait dengan cara pelatih kepala menggunakan dirinya dan tekanan psikologis yang dipikulnya saat ini.
Setelah membuka pelatihan intensif di Valencia, timnas Spanyol pertama-tama bertanding melawan tim muda Valencia dalam lomba latihan. Raul dikesampingkan dari daftar skuat dengan alasan cedera kakinya belum pulih. Namun banyak yang curiga ini terkait ketidakmampuannya ikut Piala Dunia.
Menanggapi hal ini, mantan direktur teknik Real Madrid Valdano yang merupakan guru spiritual Raul, menulis di kolomnya: "Menurutku Raul seharusnya meninggalkan Real Madrid. Sejak Hierro pergi dulu, dia seharusnya ikut pergi. Tapi pilihannya bertahan justru membuatnya memikul banyak tekanan yang seharusnya bukan tanggung jawabnya."
“Meninggalkan Real Madrid, Raul akan merasakan kelegaan dan menemukan kembali performa terbaiknya!”
Sejak bulan Juni, Yang Chengzhuo membuka kolom khusus di surat kabar Jerman Bild. Setelah menerima kabar pernyataan Valdano, ia segera memberikan tanggapan. Mengingat dukungan terbuka Valdano sebelumnya terhadapnya untuk mengelola Real Madrid, kali ini Yang hanya menyampaikan keberatan secara sopan.
“Saya tidak setuju dengan pendapat Alberto. Saya tahu ini demi kebaikan Raul, tapi kita harus melihatnya begini: Bukankah setiap bintang luar biasa seperti Pelé, Maradona, Ronaldo, Zidane—semua melewati tekanan besar?”
“Menurutku Raul tidak boleh kabur seperti pengecut. Sebagai jantan sejati dan kapten tim, dia harus berani membuktikan diri lewat aksi nyata. Itulah sikap yang pantas!”
3 Juni, Spanyol menghadapi Mesir di kandang sendiri. Raul tampil sebagai pembuka dan pada menit ke-14 sudah memanfaatkan celah di kotak penalti untuk mencetak gol pembuka, membantu Spanyol mengalahkan Mesir di kandang sendiri. Raul bermain selama 70 menit sebelum digantikan oleh Luis García.
Yang Chengzhuo duduk di tribun, ditemani Fernando Redondo, Benitez, dan Paulus Bayer, menyaksikan seluruh pertandingan.
"Kespiritualan Raul masih tetap ada!" puji Benitez. Dulu dialah yang menandatangani Raul berdasarkan rekomendasi pengintai tim Paco saat Atletico Madrid hendak membubarkan tim mudanya. Benitez kemudian menjadi pelatih kepala Raul di tim muda, meski tak lama sebelum Raul naik ke tim utama.
"Bukan Raul yang kubuat kamu perhatikan!" gerutu Yang Cheng sambil tersenyum, menunjuk striker Zaragoza David Villa yang berduet dengan Raul dan Torres dalam laga ini. "Dia yang kumaksud!"
Benitez tersenyum tipis, "Bagus!"
Yang Cheng menatap si gendut ini, "Sesederhana itu?"
"Aku percaya pada visimu!" kata Benitez blak-blakan, tapi justru dibuatnya orang-orang sekitar tertawa terbahak-bahak.
Redondo malah merenung sejenak, "Gaya bermainnya mirip Raul, sama-sama striker dengan gerakan menerobos dari belakang. Di pertandingan tadi ada momen dia menarik bek ke depan wilayah terlarang lalu melakukan dribel diagonal ke dalam yang sangat memukau, sayang kurang hoki jadi gagal mencetak gol. Tapi teknik dribelnya sangat detail."
Ini memang ciri khas umum pemain Spanyol. Di sini, hampir semua pemain yang bisa masuk skuad utama punya teknik mumpuni.
Spanyol adalah surganya pemain teknikal!
“Di musim panas 2005, Valencia merekomendasikan Mohamed Sissoko ke Liverpool untuk mendapatkannya. Tapi saat itu kami sudah punya Essien dan Alou Diarra, jadi tidak butuh dia. Akibatnya kelelawar tidak mendapat cukup uang untuk merekrut Villa. Kini mereka kembali menggencarkan serangan untuk Villa, tapi jelas terlihat kebutuhan mereka akan Joaquín lebih mendesak.”
Yang Chengzhuo menganalisis taktik transfer Valencia musim ini. Target utama Flores di musim panas ini adalah Joaquín dari Real Betis. Untuk garis depan, dia juga tertarik pada Tavano yang mencetak 19 gol liga di Empoli selama dua musim terakhir, karena harga yang terakhir jauh lebih murah. Selain itu, mereka sedang mempersiapkan rekrutmen seorang bek kiri.
Pada hari pertama tiba di Madrid, Yang Chengzhuo langsung bernegosiasi dengan Florentino Pérez di pasar transfer. Yang terakhir menyuruh Butragueño dan Piri untuk berkoordinasi penuh dengan Yang Chengzhuo. Dari tiga target rekrutmen utama yang diajukan Yang Chengzhuo, salah satunya adalah Villa.
Zaragoza tidak bisa menghentikan kebutuhan Real Madrid untuk membeli pemain. Meski Valencia juga ngiler dengan penembak jarak jauh asal Spanyol ini, dan meski gaya bermain Villa terlihat mirip dengan Raul, Yang Chengzhuo tetap berhasil membuka mulut Zaragoza dengan harga 15 juta euro, memaksa mereka memuntahkan David Villa.
Kini transfer sudah hampir selesai, tinggal menunggu persetujuan anggukan kepala pemain.
Alasan memilih Villa bukan untuk menggantikan Raul, setidaknya bukan di musim baru ini, tapi karena Yang merasa Villa adalah pemain yang dibutuhkan di garis depan Real Madrid. Jika bicara penyerang tengah, pemain muda seperti Negredo dan Soldado di tim muda adalah kandidat bagus yang sepenuhnya bisa memikul tanggung jawab, terutama Negredo yang gayanya sangat mirip Morientes.
Dengan Raul, David Villa, ditambah Baptista yang bisa bermain sebagai striker, serta Negredo dan Soldado dari tim muda, dan Bueno yang dijuluki penembak berbakat serta Raul baru di Euro U-21, garis depan Real Madrid sementara sudah cukup. Karena dalam rencana Yang Chengzhuo, medan pertempuran utama musim ini adalah La Liga.
Sebenarnya sempat dipertimbangkan Zlatan Ibrahimovic dari Juventus, namun ciri khas pemain Swedia yang terlalu lambat setelah menyambar bola akan memperlambat pergerakan serangan Real Madrid secara serius. Kekurangan mobilitasnya juga membuatnya tidak cocok dengan taktik serangan menyeluruh Real Madrid musim baru.
Seperti yang pernah dikatakan Yang Chengzhuo sebelumnya, taktik Real Madrid tidak akan bergantung membabi buta pada pemain individu, tetapi lebih menekankan kerja sama tim. Apalagi dengan memiliki David Beckham dan Xabi Alonso - dua ahli umpan jarak jauh - jika Real Madrid tidak memanfaatkannya sedikit saja, itu benar-benar akan menjadi kerugian yang memalukan tingkat leluhur.
Untuk posisi striker, Yang Chengzhuo hanya mengincar Villa. Jika ada kandidat yang cocok lainnya, ia akan pertimbangkan untuk merekrut. Namun fokus utama musim ini tetap di lini belakang-tengah, terutama dua masalah kronis Real Madrid: gelandang bertahan dan bek tengah!
……
……
Di timnas Spanyol, hampir semua orang memandang Raul dengan perasaan kekaguman.
Bahkan Kapten Barcelona Carles Puyol hanyalah "anak buah" di hadapan Raul. Ketika Puyol baru memulai karir sepakbola profesional, Raul sudah menjadi bintang paling menyilaukan di negeri ini. Bahkan Puyol dan sejuta Puyol lainnya pernah menjadi penggemar yang memberikan sanjungan dan iri kepada Raul.
Bermain di lapangan yang sama dengan sosok seperti ini, secara tak kasat mata pasti memberikan tekanan tersendiri.
Villa jelas yang paling terbeban tekanan di antara fans MU ini. Sejak hari pertama bergabung dengan timnas, media luar terus-menerus menghype topik: Ia akan mengakhiri posisi Raul di pasukan inti timnas!
Seolah-olah fakta juga mengikuti naskah drama ini, sehingga ketika Raul kemudian cedera, Villa justru semakin mudah ditaklukkan. Saat Raul kembali, ia hanya bisa menjadi pengganti. Perhatian Aragones terhadap Villa bahkan lebih besar daripada Raul. Ditambah lagi senioritas Raul membuatnya hampir tidak memiliki teman di timnas, terutama setelah Morientes gagal terpilih, temannya hanya tersisa Salgado.
Ini membuat kapten Real Madrid terlihat agak sendirian. Ditambah dengan posisinya yang perlahan hilang dari pasukan inti, ekspresinya tampak semakin muram dan khidmat. Hal ini membuat banyak pemain muda di skuad tidak berani mengganggunya, khawatir tak sengaja memancing kemarahan ikon sepakbola Spanyol ini.
Dalam hype media, Villa yang sejak awal tidak punya kontak dengan Raul perlahan berubah menjadi orang asing. Kadang bahkan saat tak sengaja bertemu di jalan, ingin saling menyapa pun terasa canggung. Terutama saat musim panas lalu terdengar kabar Raul menghalangi Villa masuk ke Real Madrid, kecanggungan itu semakin menjadi-jadi.
Lama-kelamaan ini menciptakan kesan baik bahwa keduanya telah memulai permusuhan!
Jadi ketika Villa selesai berganti baju di ruang ganti dan hendak pergi, melihat Raul berdiri di pintu masuk seolah menunggunya, dia terkejut bahkan khawatir. Karena kabar yang diterimanya, Zaragoza telah menyetujui tawaran 15 juta euro dari Real Madrid.
Untuk apa ini?
Saat Villa masih menebak-nebak, Raul mendekat. "Malam ini ada waktu luang?"
Villa ragu sejenak, lalu mengangguk. "Ada."
Berhenti sejenak, matanya menatap bola mata Raul, mengejar bertanya: "Ada urusan apa?"
“Tuan Yang Chengzhuo datang ke Valencia, dia ingin bertemu denganmu dan beberapa pemain Real Madrid lainnya!” kata Raul dengan datar.
Villa mengangguk. Terhadap pelatih kepala paling berpengaruh di dunia sepakbola saat ini, ia sudah lama mendengar reputasinya. Ia juga tahu, jutaan pemain profesional merasa terhormat bisa berbakti di bawah komando Yang Chengzhuo. Jadi ketika mendengar kabar Zaragoza menyetujui tawaran Real Madrid, respons pertamanya adalah kegembiraan.
Tak ada yang akan menolak untuk berbakti bagi tim sehebat ini, bagi pelatih kepala sebesar dia!
Setelah bicara, Raul berbalik hendak pergi, tapi jelas terlihat ragu-ragu. Beberapa langkah kemudian ia berhenti.
“Semua...” ujarnya sambil membelakangi Villa, “yang media katakan tentangmu, semuanya palsu. Aku tak pernah menjawab topik apa pun terkait dirimu.”
Villa menengadah, hanya melihat bayangan punggung Raul. Ia mengangguk, “Aku paham. Aku juga begitu.”
Raul tertawa getir sambil menggelengkan kepala, tapi kemudian menghela napas, "Bagaimanapun, selamat bergabung dengan Real Madrid!"
"Ini kehormatan saya!" kata Villa.
Raul tidak menambah kata-kata lagi, berbalik dan pergi.
Memandang Raul yang pergi, Villa tiba-tiba merasa lega karena ia tahu ucapan Raul barusan tulus, kalau tidak, dia sama sekali tidak perlu berbicara.
"Sebenarnya dia orang yang baik, hanya agak sulit mengekspresikan diri!"
……
……
Malam itu juga, di hotel tempat menginap timnas Spanyol, Villa akhirnya bertemu kembali dengan Yang Chengzhuo yang sudah lama tidak dijumpainya.
Pelatih kepala Real Madrid itu sedang berbincang dengan Casillas, Ramos, dan Xabi Alonso, sementara Raul dan Salgado berada di sisi lain mengobrol dengan Redondo dan Benitez, sedangkan kiper Liverpool Reina sengaja datang nimbrung dalam keramaian.
"Kesan pertama Yang Chengzhuo pada Villa adalah sosok yang komunikatif. Dia terlihat cukup akrab berbincang dengan para pemain, setidaknya suasana terlihat santai tanpa tekanan berlebihan."
Villa tahu, meski para pemain Real Madrid ini belum akrab dengan Yang Chengzhuo, mereka sudah mendengar banyak cerita tentangnya dari Reina - detail-detail yang tak pernah muncul di media. Ini membuat mereka paham betul tipe pemain seperti apa yang dibutuhkan pelatih, jadi sebenarnya mereka tidak asing.
"Halo, David!" Jelas terlihat, di sela canda dan percakapan, Yang Chengzhuo menyadari kehadiran Villa yang baru masuk.
"Mulai sekarang kita punya tiga David di skuad. Jadi, Kapten, setelah tim berkumpul, prioritas pertama adalah memikirkan cara membedakan mereka!" canda Yang Chengzhuo.
Raul tersenyum tipis sambil mengangguk, "Pesan diterima!"
Reaksi spontan ini langsung memancing gelak tawa seluruh hadirin.
Villa ingin bertanya: Selain dirinya dan David Beckham, siapakah "David" ketiga yang dimaksud?
Tapi dia khawatir Yang Chengzhuo akan memarahinya karena celoteh, jadi akhirnya tidak bertanya apa-apa.
"Sudah dapat informasi dari manajer?" Yang Chengzhuo dan dia duduk di area yang jauh dari kerumunan.
Villa mengangguk, "Kemarin sudah diterima!"
"Kami telah mencapai perjanjian dengan Zaragoza. Mereka telah menyetujui tawaran kami. Aku harap kamu bisa segera bernegosiasi melalui manajer dengan klub tentang kontrak, lalu ikut pelatihan intensif tim setelah Piala Dunia." Yang Chengzhuo menyampaikan permintaannya.
Villa menyetujui, "Aku akan bicara serius dengan manajerku!"
"Bagus!" Yang Chengzhuo tersenyum sambil mengangguk, "Di Piala Dunia nanti tak satu pun pertandingan kalian yang akan kulewatkan. Kerja bagus!"
Yang Chengzhuo menepuk bahu Villa memberi dorongan, lalu memandang Raul yang sedang asyik mengobrol dengan Redondo di kejauhan. Melihat Villa lagi, dia sudah lama mendengar persoalan antara mereka berdua, tapi sama sekali tidak percaya bahwa Raul dan Villa saling bermusuhan.
"Seorang yang telah berbakti untuk Real Madrid selama bertahun-tahun, tampil dalam begitu banyak pertandingan, diagungkan fans sebagai ikon tim, dengan ban kapten di lengannya. Menurutmu apakah orang seperti ini akan mengucapkan kata-kata yang menghalangi rekrutmen pemain baru?" Yang Chengzhuo bertanya seolah santai.
"Jika aku yang melakukannya, kalau benar-benar ingin menghalangi, aku takkan bicara. Akan langsung melakukan aksi, dan pasti tak akan membiarkan media mengetahuinya. Jadi..." Yang terus-menerus mengangguk, membiarkan Villa merenungkan sendiri.
Villa paham maksud Yang. Dengan status dan pengaruh Raul di Real Madrid, jika benar ingin menghalangi transfernya, tak perlu mengucapkan sepatah kata pun. Diam-diam bisa mengancam dewan direksi untuk mencapai tujuannya. Mengumbar melalui media justru tindakan yang sangat bodoh.
Maksud Yang adalah itu semua hanya teknik hype rendah dari media yang tak perlu dihiraukan.
Villa mengangguk tanda paham.
Yang Chengzhuo kembali berbincang dengan Villa beberapa saat. Keduanya mengobrol tentang urusan di luar lapangan sepak bola, sama sekali tidak menyentuh hal-hal teknis pertandingan. Justru Yang Cheng menunjukkan perhatian pada rencana Villa setelah bergabung dengan Real Madrid, seperti apakah dia berniat membeli rumah di Madrid.
Villa sebelumnya sudah memikirkan masalah ini. Dia mengungkapkan sedang mempertimbangkan membeli properti di Madrid. Mendengar ini, Yang Chengzhuo langsung menunjuk Raul sebagai ahli properti Madrid, lalu menarik sang Kapten Real Madrid itu untuk berbagi pengalaman membeli rumah di ibukota Spanyol.
Yang Chengzhuo hanya menjadi pendengar di samping mereka. Baru saat ini dia tahu bahwa hobi terbesar Raul di luar latihan adalah arsitektur. Pantas saja Raul begitu cocok dengan Joaquín Torres. Selain itu, Raul juga sedang belajar kedokteran hewan di sela jadwal latihan, berencana menjadi dokter hewan setelah pensiun. Hal yang cukup mengejutkan bagi Yang Cheng ini.
Kemudian dalam obrolan, Casillas, Salgado dan yang lain turut terlibat. Topik semakin melenceng hingga akhirnya membahas Penghargaan Olahraga Laurensius yang baru saja diadakan di Barcelona. Yang Chengzhuo menyebut Nadal, tak disangka para bintang Real Madrid ini sangat akrab dengannya sehingga percakapan semakin hidup.
Raul, Casillas dan lainnya memang berteman baik dengan Nadal. Sementara Villa sangat mengagumi Nadal karena hobi tenisnya. Maka percakapan grup pun semakin semarak.
Baru setelah mencapai batas waktu istirahat yang ditetapkan Aragones, para anggota grup ini dengan perasaan belum puas akhirnya bubar.
Yang Chengzhuo cukup puas dengan hasil kunjungannya ke Valencia, terutama setelah menyaksikan Villa dan Raul mulai menjalin kontak yang baik. Ia semakin gembira karena persatuan tim harus dibangun di atas komunikasi intensif.
Saat meninggalkan Madrid, Yang Chengzhuo sudah memberikan penjelasan untuk seri persoalan, seperti perbaikan di Ciudad Deportiva del Real Madrid (), dan dia juga melemparkan Chris serta Tim Hank yang baru pulang liburan di sana. Jadi sekarang gilirannya untuk pergi berlibur.
Tapi musim panas ini, Yang Chengzhuo harus membatasi cakupan aktivitasnya di Jerman. Karena dia secara diam-diam dianggap fans Jerman sebagai salah satu tuan rumah event, bahkan undangan untuk jamuan kenegaraan yang khusus diselenggarakan Kanselir Jerman Angela Merkel untuk timnas pun dia terima. Sebagai tamu undangan penting di acara pembukaan, sama sekali tidak mungkin dia bisa kabur.
Sebelumnya Beckenbauer pernah memberi gambaran jelas pada Yang Chengzhuo bahwa Merkel akan memberikan【Medali Kehormatan Jerman Federal】yang mewakili penghargaan tertinggi Jerman padanya dalam jamuan negara ini. Ini jelas merupakan afirmasi terhadap kontribusi Yang Chengzhuo terhadap sepak bola Jerman. Bersamaan dengannya, Blatter yang menyerahkan hak penyelenggaraan Piala Dunia ke Jerman juga akan menerima penghargaan.
Upacara penganugerahan akan berlangsung dalam jamuan negara ini, karena itu Yang Chengzhuo harus hadir.
Selain itu, Yang Chengzhuo masih harus dipaksa pergi ke Kaiserslautern untuk membuka tirai patung batu dirinya sendiri di luar stadion Fritz Walter. Ini adalah aksi kota ini untuk berterima kasih atas kontribusi yang telah dia lakukan untuk sepak bola mereka, dan dia juga tidak bisa menolak.
Tapi jangan salah, dalam skuad Timnas Jerman kali ini, mantan anak asuh Yang Chengzhuo seperti Klose, Podolski, Schneider, Ballack, Kehl, Frings, Deisler, Schweinsteiger, dan Fritz mengisi 9 dari 23 slot daftar pemain. Kontribusinya terhadap sepak bola Jerman sangat jelas terlihat.
Belum lagi sistem pelatihan remaja yang dia rancang dan pimpin, telah membawa perubahan luar biasa bagi sepak bola Jerman beberapa tahun terakhir. Banyak bintang muda menjanjikan bermunculan seperti Schweinsteiger, Podolski, Kehl, Frings, dan lainnya. Semua ini membuat sepak bola Jerman ikut terbantu besar.
Dari sudut pandang ini, penganugerahan medali dari Kanselir Jerman Merkel kepada Yang Cheng memang sudah sepenuhnya diterima secara umum di dalam negeri.
Sebab, tak ada satu pun yang bisa menghapus kontribusi Yang Cheng terhadap sepak bola Jerman!
Yang tak terduga, pada hari Yang Chengzhuo menghadiri ritual penganugerahan, muncul beberapa pernyataan kontroversial.
