Tanpa Cannavaro, Thuram, dan Raul, Real Madrid hanyalah tim muda.
Mereka bisa mengalahkan Lyon di Liga Champions, membalikkan keadaan Dynamo Kyiv di tengah salju, tapi juga bisa kalah dari Sevilla di Stadion Sánchez Pizjuán. Meski Galácticos mencetak gol pembuka di menit ke-13, akhirnya justru kalah telak dari Sevilla.
Thiago Silva yang bermain sebagai bek tengah pembuka menunjukkan performa sangat buruk, hingga menjadi sasaran kritik keras mediawan pasca pertandingan.
"Kita harus mengakui, Yang Chengzhuo memang seorang pelatih kepala yang hebat. Dia memiliki segudang contoh kasus dengan sorot mata tajam, tapi kali ini kita harus mengatakan: Thiago Silva, bek tengah Brasil yang bahkan di Portugal maupun Rusia sudah berkali-kali gagal membuktikan diri layak jadi starter, benar-benar tidak layak berpijak di pasukan sekuat Real Madrid."
"Setiap hal punya pertama kalinya. Kita semua seharusnya menyaksikan bahwa Thiago Silva adalah noda besar dalam sejarah rekrutmen gemilang Yang Chengzhuo. Performa orang Brasil ini di Stadion Pizjuán bahkan memiliki kesenjangan langit-bumi dengan rekan sejawatnya, Sergio Ramos yang baru saja kembali bermain dari skors."
Dalam pertandingan ini Yang Chengzhuo memainkan Ramos di sayap kanan, menempatkan Arbeloa di sayap kiri, sementara Thiago Silva tetap berduet dengan Hierro. Hasilnya Ramos memberikan umpan silang ke Villa yang mencetak gol, performanya sepanjang pertandingan sangat bagus. Namun Thiago Silva justru menjadi domba tak berdosa atas buruknya kinerja tim.
Tapi di akun Weibo pribadinya, Yang Chengzhuo tetap memilih untuk mempercayai Thiago Silva.
"Menurutku Thiago sama sekali tidak perlu menghiraukan omongan dunia luar, dia hanya perlu bertanggung jawab padaku! Hal lain tidak perlu diacuhkan!" Terlihat Yang Chengzhuo masih sangat percaya diri terhadap Thiago Silva.
“Saya bisa memahami niat beberapa wartawan. Mereka butuh memberikan stimulasi pada pembaca, jadi mereka terus-menerus mengulangi hal yang sama. Dulu curiga pada Pirlo, kemudian curiga pada Cristiano Ronaldo dan Carrick, kini curiga pada Thiago Silva. Ini normal, tapi pemain saya terus memberi mereka pelajaran berulang kali, namun mereka tetap tak mau belajar!”
Begitu Weibo dikirim, dunia luar langsung riuh rendah.
“Lebih baik Yang Chengzhuo fokus dulu pada dirinya sendiri. Setelah Real Madrid kalah dari Sevilla, mereka sudah tertinggal 8 poin dari Barcelona. Ini jelas bukan kabar baik untuk Real Madrid yang akan menghadapi masa liburan musim dingin.”
“Mungkin Real Madrid musim ini sudah mempertimbangkan untuk menyerah di perebutan gelar juara liga!”
“Daripada disebut pelatih kepala, Yang Chengzhuo lebih mirip konten yang dihype. Terutama sejak datang ke Real Madrid, dia terlihat semakin menjauh dari karier sebagai pelatih sepakbola.”
Namun, ketika Real Madrid seminggu kemudian di Stadion Montjuïc milik RCD Espanyol, berhasil membalikkan skor 1-5 melawan saudara sekota Barcelona di kandang lawan, dunia luar langsung berubah arah angin. Banyak yang menyatakan bahwa Real Madrid pimpinan Yang Chengzuo menunjukkan darah bersaing dan kemampuan bertarung yang sangat kuat.
Comeback-nya Cannavaro membuat pertahanan Real Madrid semakin kokoh. Lini belakang Marcelo, Cannavaro, Hierro, dan Ramos bermain sangat lincah di kedua sayap. Espanyol yang ingin menelan Real Madrid di kandang sendiri justru kebobolan lebih dulu oleh striker Tamudo di menit ke-3 awal pertandingan.
Tapi gol tersebut justru membangunkan Los Blancos. Espanyol mengira gol pertama mereka akan membuat Real Madrid kelabakan dan bisa terus menekan. Namun di menit ke-6, Xabi Alonso langsung menyamakan skor untuk Galácticos lewat gerakan menerobos dari belakang.
Hingga menit ke-42 babak pertama, Raul berhasil mengubah skor menjadi keunggulan untuk Real Madrid lewat gol spektakulernya.
Babak kedua dimulai dengan pertukaran sisi lapangan. Marcelo berkoordinasi dengan Mata di sayap kiri lalu memotong ke dalam. Pemain asal Brasil ini menerobos masuk ke kotak penalti sebelum melepaskan tembakan keras yang kembali memperbesar keunggulan Real Madrid. Pada menit 65 dan 71, Villa mencetak dua gol beruntun, mengunci skor akhir 5:1 untuk Los Blancos!
Tim Spanyol dihancurkan habis-habisan oleh Real Madrid!
Barcelona yang sempat dijuluki sebagai calon juara liga, harus puas bermain imbang 1-1 dengan Real Betis di kandang lawan - ya, dipaksa imbang, karena performa Barcelona jauh lebih buruk daripada tuan rumah.
Usai laga pekan ke-15, seluruh media Spanyol ramai membicarakan Real Madrid yang berhasil memangkas selisih poin menjadi 6 angka. Los Merengues dianggap sedang mempersiapkan sprint terakhir untuk merebut gelar juara.
3 hari kemudian, Real Madrid di putaran ke-16 liga berhasil mengalahkan Recreativo de Huelva dengan skor 3-0 di kandang sendiri. Villa mencetak dua gol di babak pertama, lalu David Beckham menambah gol di babak kedua. Real Madrid mengakhiri pertandingan terakhir sebelum masa liburan musim dingin.
Karena Barcelona menang tipis 1-0 atas Atletico Madrid di kandang sendiri, selisih poin antara kedua tim tetap bertahan di angka 6.
Setelah pertandingan ini, Real Madrid juga mulai memasuki masa liburan Natal. Para pemain akan mendapatkan waktu istirahat yang cukup sekitar hari Natal, lalu kembali ke Valdebebas pada 31 Desember untuk menjalani pelatihan intensif mempersiapkan pertandingan melawan Deportivo La Coruña pada 7 Januari.
……
……
Dengan datangnya masa liburan musim dingin, kompetisi La Liga juga memasuki fase jeda. Media-media mulai ramai merangkum 16 pertandingan pertama La Liga. Hasil analisis mereka menunjukkan, di awal musim Real Madrid tertinggal 5 poin dari Barcelona, namun setelah 16 pertandingan, selisih poin mereka dengan Barcelona hanya 6 poin.
"Mungkin karena kita terlalu fokus pada Real Madrid, atau mungkin karena tim-tim yang pernah dilatih Yang Chengzhuo sebelumnya terlalu bersinar, sehingga kita selalu merasa tidak menangnya Real Madrid adalah dosa besar. Namun sebenarnya, jika mengabaikan fase awal, performa Real Madrid tidak kalah jauh dari Barcelona."
"Jumlah gol yang dicetak dan kebobolan tidak kalah dari Barcelona. Meski Real Madrid melepas banyak bintang top musim ini, kemampuan tempur menyeluruh mereka tidak jauh tertinggal dari Barcelona. Ini benar-benar di luar perkiraan, mengingat ini adalah Barcelona generasi 'Tim Dua' di puncak kejayaannya."
"Selain poin liga, rekrutmen Real Madrid juga lebih pragmatis. Villa saat ini memimpin daftar pencetak gol La Liga dengan 15 gol. Ketika striker Real Madrid ini bergabung musim panas lalu dengan harga 15 juta euro, sekarang terlihat sangat murah! Nilai pasarnya kini telah melambung hingga lebih dari 35 juta euro, tanpa diskon!"
"Kedatangan Cannavaro dan Thuram telah memperkokoh pertahanan Real Madrid. Mascherano tidak menunjukkan kecemerlangan khusus, performanya biasa saja, namun kontribusinya tak bisa dipungkiri. Semua rekrutan Los Blancos benar-benar sepadan dengan harganya. Hanya Thiago Silva yang banyak dikritik, tapi melihat nilai pasarnya yang rendah, bahkan jika merugi, raksasa kaya seperti Madrid takkan merasa terbebani."
"Tapi dibandingkan Barcelona, statistik Madrid kini seperti tim yang 'menghilang'. Mereka bukan yang terbaik dalam pertahanan maupun serangan - bukan pencetak gol terbanyak, bukan pula yang paling sedikit kebobolan. Bukan perebut bola terganas, bukan pula pelanggar terbanyak. Bahkan statistik kiper yang dulu bertahun-tahun bertahan di puncak jumlah tembakan yang dihadapi, kini terpuruk di klasemen menengah."
"Jika hanya melihat data, Madrid benar-benar biasa saja. Mereka terlihat seperti bayangan yang tak terlihat."
"Sebaliknya Barcelona, jumlah gol masih yang terbanyak di La Liga, rasio penguasaan bola dan pertahanan juga yang terbaik. Selain itu, operan, frekuensi tembakan, serta jumlah pelanggaran yang mereka terima semuanya yang terbaik di liga, ini membuktikan bahwa mereka tetap tim paling hebat di La Liga."
"Namun dalam pemilihan tim terbaik paruh musim La Liga oleh para wartawan, Real Madrid justru memiliki tiga pemain yang terpilih: bek tengah Cannavaro, gelandang bertahan Xabi Alonso, dan striker Villa. Raul dan Thuram sebenarnya layak masuk, begitu juga Mascherano. Tapi posisi-posisi terbaik tetap didominasi Marcos, Xavi dkk."
"Melihat perkembangan La Liga musim ini, kandidat terpanas juara tetap Barcelona. Real Madrid tertinggal 6 poin dari Barcelona dan terlihat seperti kandidat kedua. Tapi Sevilla tampil sangat mencolok di posisi ketiga dengan selisih 1 poin, sementara Valencia juga tak mau kalah menunjukkan taring."
“Relatif terhadap konsistensi Barcelona dalam mengumpulkan poin, masalah terbesar Real Madrid masih terletak pada stabilitas tim. Ini adalah masalah yang harus diselesaikan Yang Chengzhuo. Namun mengingat ini adalah season pertama kepelatihannya di La Liga, dan yang dipimpinnya adalah tim sebesar Real Madrid, maka apapun hasilnya bisa dimaklumi. Bagaimanapun, dia benar-benar membawa rencana pengembangan yang jelas untuk Real Madrid, sangat layak dinantikan. Kita punya alasan untuk percaya, dengan waktu yang cukup, Real Madrid akan menjadi lebih baik.”
“Tapi tidak bisa disangkal, di La Liga, dalam waktu dekat tidak ada tim mana pun yang bisa menggoyang status penguasa Barcelona!”
Tepat di hari ketiga setelah putaran ke-16 La Liga, hasil undian babak penyisihan 16 besar Liga Champions resmi ditentukan. Kali ini lawan yang didapat Real Madrid adalah tim elite Serie A, AS Roma. Bagi Real Madrid, ini memang lawan yang masih bisa diterima.
Tapi Barcelona lebih memilukan dibanding Real Madrid. Tim Rijkaard yang terdesak ke peringkat kedua grup oleh Chelsea di babak grup, akhirnya mendapatkan Liverpool yang sedang di puncak popularitas di babak penyisihan, mengulang duel final Liga Champions musim lalu, menjadi fokus utama di babak penyisihan.
Setelah mengetahui Real Madrid diundi melawan Roma, pelatih kepala Roma Spalletti tersenyum menyatakan bahwa AS Roma belum pernah menang atas Real Madrid dalam beberapa tahun terakhir. Ia berharap bisa mengakhiri rekor canggung ini dan yakin bisa membalas dendam di Bernabeu.
Para wartawan langsung mencari Yang Chengzhuo usai pengundian, tapi anggota ini sudah menghilang tanpa jejak.
Real Madrid punya jawaban seragam untuk semua permohonan wawancara: Tim kami sedang libur!
……
……
Sejak pindah ke Liga Primer, selama tiga tahun berturut-turut jadwal padat sekitar Natal telah membuat Yang Chengzhuo kebiasaannya menegangkan saraf. Ia selalu iri pada anggota yang bisa menikmati liburan Natal, berlibur indah di masa liburan musim dingin. Namun saat masa liburan tiba, dia malah bingung mau melakukan apa.
Harus diakui, banyak kebiasaan pribadi tetap tak bisa diubah, seperti bangun pagi dan olahraga pagi!
Belahan bumi utara sedang mengalami musim dingin yang ekstrem, sementara belahan bumi selatan berada di puncak musim panas. Ini membuat Yang Chengzhuo sulit beradaptasi, terpaksa bersembunyi di Farm manor tak dikenal untuk menjalani kehidupan kecil.
Baru pada malam Natal, dia ditarik Charlize Theron mengemudi ke pasar di wilayah kota untuk belanja barang.
Di pasar jalanan, terlihat di mana-mana sekelompok Sinterklas muda yang mengendarai motor, mengenakan jaket kapas merah tebal namun memakai celana pendek musim panas. Bagian belakang motor mereka entah membawa pacarnya atau bersiap untuk mendekati cewek. Terutama saat melihat gadis-gadis cantik, mereka selalu bersiul dari motor atau menunjukkan atraksi keterampilan mengemudi.
Begitu Yang Chengzhuo dan Charlize Theron masuk ke pasar, yang terakhir langsung menjadi fokus semua pria di sana.
Sebuah kaos oblong hitam ketat dipadukan celana jeans abu-abu suram yang juga ketat. Kostum ini memperlihatkan lekuk tubuh sempurnanya secara maksimal. Dia termasuk tipe yang terlihat cantik meski berpakaian sederhana.
“Memakai kacamata hitam besar sebagai penyamaran, saat bertemu pria yang ingin menggoda, dia terkekeh gek gek sambil menarik tangan Yang Chengzhuo untuk menunjukkan 'kepemilikan', sementara di pundak pria itu duduk Charles yang memakai topeng Natal menutupi wajahnya.”
“Melihat keluarga kecil tiga orang ini, sorot mata penuh harap para pria langsung memudar. Ternyata si cantik sudah jadi ibu anak! Sungguh disayangkan!”
“Keluar bareng kamu terlalu berbahaya!” Yang Chengzhuo menggelengkan kepala sambil bergurau.
“Dipuji begitu, Charlize Theron malah makin erat menggenggam tangannya. Tertawa terbahak-bahaknya sampai para pejalan kaki hampir saja menyerbu membunuh Yang Chengzhuo untuk 'menyelamatkan sang kecantikan'.”
“Ayo kita cari makanan!” Kata Yang Chengzhuo yang memang doyan makan, aktivitas jalan-jalannya cuma fokus ke kuliner.
“Jangan! Nanti gendut!” Charlize Theron menggeleng.
“Dia memang jarang makan, takut merusak lekuk tubuh sempurna yang selalu dijaganya.”
Keduanya masing-masing memegang satu tiket, tak arah pandangan mereka tertuju pada Yang Chengzhuo yang membopong Charles di bahunya. Imp kecil ini terlihat begitu gembira hingga kehilangan arah sejak memasuki pasar jalanan. Jika tidak digendong di punggung Yang Chengzhuo, mungkin dia sudah menghilang.
Saat mengetahui orang tuanya menyerahkan hak penentuan sepenting ini ke tangannya, Charles jelas-jelas merasakan tekanan.
Alis anak muda ini berkerut menyerupai kesedihan ala Tony Leung. Bibirnya mengembung seperti peluit, pandangannya menyiratkan kegelisahan. Jelas terlihat dia mewarisi sifat foodie dari ayahnya, tapi berusaha mengalah demi sang ibu. Ekspresi manisnya membuatku sampai berdarah!
"Oh, Ya Tuhan!" Charlieze Theron tertawa bahagia, "Anak kita sangat menggemaskan, kamu lihat tidak? Aku sangat mencintaimu, Charles!" Usai berkata, dia mendekat dan dengan lembut mengangkat Charles dari bahu Yang Chengzhuo, mencium pipinya dengan mantap. Kemudian mendekati wajah Yang Chengzhuo dan menciumnya keras-keras.
"Anak kurang ajar, meniru orang lain bertingkah manja!" Yang Chengzhuo mengulurkan tangan mencubit pipinya.
"Kalau terus mencubitku, aku tidak akan memanggilmu ayah lagi!" Charles yang sedang berbangga diri menepis tangan ayahnya, berkata dengan garang.
Yang Chengzhuo membeku, melihat Charlieze Theron di sampingnya yang hampir terjatuh karena tertawa. Wanita itu sambil tertawa menggelengkan kepala, menunjukkan bahwa dirinya tidak mengajarkan kalimat itu. Entah dari mana anak ini belajar.
"Kenapa kau tidak mau memanggilku ayah?"
"Mengapa aku harus memanggilmu ayah?"
"Aku adalah ayahmu, kau harus memanggilku ayah!"
"Kamu adalah ayahmu sendiri! Kamu yang harus memanggilku ayah!"
"Kalau tidak mau memanggil ayah, akan kuhajar kau!"
"Kalau kamu tidak memanggilku ayah, baru aku hajar kamu!" Charles menggerakkan tinju mungilnya dengan berpura-pura.
Dialog ayah-anak ini hampir membuat Charlize Theron sang ibu mati ketawa. Tapi saat Yang Chengzhuo berpura-pura mau memukul, anak ini langsung bersembunyi di pelukan ibu, keluarga tiga orang ini riuh gembira.
Tapi akhirnya, mereka tetap memasuki jalan makanan.
Jalan makanan memang beda, begitu masuk langsung tercium aroma wangi. Banyak toko mengeluarkan hidangan spesialisasi terbaik mereka untuk dicicipi gratis oleh tamu, sungguh membuat air liur menetes.
"Kamu pasti akan membahayakan nyawaku, Yang Chengzhuo!" Charlize Theron mengeluh sambil menelan air liur.
Yang Chengzhuo di sampingnya sudah berdiri di depan sebuah toko sambil memesan makanan, tak sempat mengurus keluhannya.
Charles yang dipeluk ibunya terus meronta, menarik baju Yang Chengzhuo: "Ayah, aku mau makan ini!"
“Jangan panggil aku Ayah, aku bukan ayahmu, kamulah ayahku!” Yang Chengzhuo membalas sambil tersenyum.
“Kamu ayahku, kamu ayahku!” Charles tersenyum manis.
“Sistem grup di atas tembok!” Yang Chengzhuo menoleh sambil menampakkan giginya dengan gerutu.
Charlize Theron menepuknya, merasa tidak pantas seorang ayah berkata seperti itu pada anaknya, "Tak apa Charles, mau makan apa? Bilang saja pada ibu, nanti ibu belikan!"
"Tapi aku lebih suka makan punya ayah!" Charles cemberut. Pandangannya ke Yang Chengzhuo benar-benar bisa melelehkan Baja, membuat Yang Chengzhuo tak tega melanjutkan wibawa sebagai ayah yang sedang memberi pelajaran.
Meski Charlize Theron bilang takut gemuk, nyatanya dia makan lebih galak dari Charles. Yang Chengzhuo terus mengingatkan di samping: "Makan sedikit, nanti gemuk", sementara Charles tak henti mengeluh ibunya merebut makanannya.
“Tidak apa, aku akan lebih sering melakukan yoga dan berolahraga!”
Dialog keluarga kecil tiga orang ini membuat banyak orang di sekeliling tertawa. Mereka menjelajahi jalan kuliner dari ujung ke ujung, mencoba semua hidangan lezat dengan penuh vitalitas. Sungguh luar biasa, semua makanan benar-benar enak.
Setelah kaki terasa lelah, Yang Chengzhuo menyewa kereta kuda bertema kereta salju Santa Klaus. Keluarga ini berkeliling menikmati pemandangan sambil duduk di kereta tersebut.
Jalanan tak hanya dipenuhi pedagang kuliner dan hiburan, tapi juga pertunjukan seniman jalanan. Di area pantai, berbagai lomba dan pertunjukan digelar, terutama tarian membara yang dibawakan sekelompok gadis remaja berbikini dengan topi Natal, menyedot perhatian semua pejalan kaki.
Sepanjang perjalanan ini, Charles tertidur dalam pelukan Yang Chengzhuo. Sementara Charlieze Theron membeli barang-barang hingga memenuhi satu kereta kuda - hampir setiap benda yang disukainya di sepanjang jalan langsung dibeli dan dilemparkan ke kereta. Baru di akhir mereka menyadari ternyata telah mengisi satu kereta penuh, dengan sebagian besar berisi hadiah untuk Charles.
Tentu saja, tidak ketinggalan hadiah Natal yang mereka saling berikan. Meski hanya benda-benda kecil yang tidak sebanding harganya, namun makna di baliknya jauh lebih berharga.
Setelah jalan-jalan, mereka pulang dengan kereta kemenangan yang sarat barang. Setelah menidurkan Charles, Charlieze Theron menuju balkon di lantai dua. Dari belakang Yang Chengzhuo, kedua tangannya merangkul pinggangnya erat. Dagunya bersandar di bahu sang suami sementara matanya memandang jauh ke depan dengan tatapan penuh cinta.
Di kejauhan area pantai, kembang api sedang dinyalakan. Dengan suara brak-brak, bunga api berubah menjadi warna dan pola yang memukau di langit malam yang gelap, sangat gemerlap dan indah.
Di bawah cahaya kembang api, pasangan pria-wanita di balkon sedang berciuman penuh gairah.
