Kemenangan Epik di Bernabeu! Real Madrid Hancurkan Kutukan Juara Bertahan 16 Besar!
Galácticos Peragakan Badai Sempurna, Armada Kaisar Mulai Menemukan Formasi Terbaik!
Malam Kegilaan Bernabeu! Keberanian Real Madrid yang Tak Tertandingi!
Generasi Baru Madrid Bersinar! Galácticos Kini Memiliki Semua Elemen Juara!
Kombinasi Veteran-Pemain Muda Hancurkan Roma, Kekalahan Terbesar Sepanjang Sejarah Olimpico!
Malam sempurna di Bernabeu, Real Madrid menciptakan pembalikan terbesar dalam sejarah Liga Champions!
Galácticos baru kembali ke era lima gelar dalam satu pertandingan, Real Madrid yang sempurna telah tiba!
……
Di berbagai koran dan media Eropa pada hari kedua, hampir semua media memberikan penilaian sangat tinggi terhadap kemenangan hampir sempurna Real Madrid di Bernabeu ini. Pasalnya ini bukan hanya menciptakan skor kemenangan terbesar dalam sejarah babak penyisihan Liga Champions Real Madrid, tapi juga kemenangan terbesar sejak reformasi kompetisi Liga Champions.
Dalam ulasan media, aspek yang paling sering disebut tentang Real Madrid tak lain adalah efisiensi mereka.
"Berbeda dengan Barcelona yang selalu bermain mengontrol bola perlahan-lahan dan permainan membesarkan, serangan Real Madrid lebih cepat dan mumpuni. Mereka tidak mengejar rasio penguasaan bola berlebihan - misalnya dalam pertandingan melawan Roma ini, rasio penguasaan bola Real Madrid hanya 44%, jauh lebih rendah dari 56% Roma. Tetapi masalahnya, daya gedor serangan Real Madrid justru lebih besar."
"Analisis Spalletti sangat tepat. Kekalahan telak Roma bukan karena kekuatan belum memadai, melainkan kurangnya pengalaman. Para pemain mereka di momen genting tidak bisa tenang, menyebabkan permulaan di Stadion Bernabéu terlalu tergesa-gesa. Setelah kebobolan gol Real Madrid, tekanan serangan berlebihan membuat lini belakang-tengah meninggalkan ruang kosong yang luas untuk dimanfaatkan lawan."
"Yang patut dicatat, terdapat perubahan signifikan dalam taktik Real Madrid pada pertandingan ini. Yang Chengzhuo mengambil risiko memajukan garis pertahanan, menciptakan celah lebar antara bek belakang dan penjaga gawang. Seandainya kemampuan memanfaatkan peluang Roma sedikit lebih baik, atau seandainya tembakan Vucinic masuk, situasi mungkin akan berubah total."
"Namun setelah garis pertahanan Real Madrid dimajukan, yang terlihat adalah gaya serang yang sangat berbeda dengan ciri khas taktis stabil sebelumnya. Pemain-pemain serang mereka lebih dekat dengan garis pertahanan lawan, bek sayap terlibat aktif dalam serangan lini depan. Distribusi bola Xabi Alonso dan umpan jauh presisinya menunjukkan performa optimal."
"Patut dicatat, kombinasi gelandang bertahan Xabi Alonso dan Mascherano menunjukkan tekanan yang sangat kuat dalam pertandingan ini. Mereka berhasil mendominasi area tengah Roma, membuat Aquilani, De Rossi, dan Totti kesulitan mengembangkan permainan. Performa duo ini benar-benar mencuri perhatian."
"Dalam pertandingan ini, keunggulan area tengah Roma tidak bisa dimanfaatkan dan ditekan sangat hebat. Sebaliknya, transisi serangan-tahanan yang cepat dari Real Madrid, ketegasan serangan menerobos dari belakang, menjadi rahasia kemenangan besar Galácticos. Namun mereka tidak sekadar mengejar kecepatan buta, melainkan kecepatan terarah dengan detail teknik dan koordinasi yang menonjol."
"Pemain Terbaik sepanjang pertandingan diberikan kepada David Silva, namun performa Raul juga layak diapresiasi. Setelah mundur ke posisi gelandang serang, jumlah gol tidak berkurang malah bertambah. Dalam laga ini saat Villa absen, Raul tetap bermain sebagai gelandang serang sementara pemain muda Argentina Sergio Agüero menjadi striker tunggal. Aksi tarik-menarik pemain Argentina dan gerakan menerobos Raul yang terus-menerus membuat pertahanan Roma kacau-balau - inilah ciri khas serangan Yang Chengzhuo: pola pergerakan!"
“Bisa dikatakan, pada momen genting, kemenangan besar seperti ini memang memberi Yang Chengzhuo dan Real Madrid lebih banyak waktu. Tapi kalau bilang Real Madrid sekarang sudah sangat kuat, itu tidak realistis. Masalah Real Madrid masih banyak, misalnya setelah garis pertahanan dimajukan, bagaimana mengatasi keterbatasan mobilitas Cannavaro dan Lilian Thuram?”
“Selain itu, meskipun sama-sama bermain cepat, pemain cepat super seperti Cristiano Ronaldo, Robben, dan Ribéry yang dilatih Yang Chengzhuo di Liverpool dulu berbeda dengan bakat muda Real Madrid saat ini seperti David Silva dan Mata yang kecepatannya lebih rendah. Lagipula La Liga berbeda dengan Liga Primer, mustahil bagi Yang Chengzhuo menerapkan sistem serangan Badai Serangan Kilat ala Inggris di Spanyol.”
"Dari pertandingan ini, kita bisa melihat beberapa nada dasar. Setelah garis pertahanan dimajukan, duo gelandang bertahan Xabi Alonso dan Mascherano bisa memaksimalkan fungsi mereka: baik menekan lini tengah lawan maupun memastikan umpan akurat Xabi Alonso dan David Beckham muncul di area titik vital."
"Dengan stabilitas duo gelandang bertahan sebagai premis, pembangunan lini belakang dan integrasi serangan lini tengah-depan akan membuat kekuatan Real Madrid meningkat lagi. Saya yakin, ini bukanlah Galácticos ideal yang ada di benak Yang Chengzhuo. Ini hanyalah kompromi yang terpaksa dibuatnya demi mengejar hasil. Tapi justru ini membuat kita semakin berharap pada bentuk sempurna Galácticos versinya."
Laporan pemimpin redaksi AS Alfredo Relaño ini menuai berbagai respons. Namun kebanyakan media justru menyoroti bahwa hoki Yang Chengzhuo benar-benar di puncak! Nasibnya sungguh keras bagai baja!
"Kita semua harus mengakui, sebelum pertandingan ini Real Madrid sudah berada di tepi jurang kehancuran. Bahkan di tribun Stadion Santiago Bernabéu, fans Los Blancos sudah kehilangan kesabaran terhadap Yang Chengzhuo, bahkan sempat memberi siulan ejekan dan kutukan. Namun setelah laga ini, mereka pasti akan kembali memberikan lebih banyak waktu untuk pelatih tersebut."
"Media dan wartawan yang sebelumnya berharap Yang Chengzhuo turun jabatan setelah kalah pasti sangat kecewa. Di momen genting, dia justru meraih kemenangan. Dalam situasi yang semua orang mengira dia sudah pasti mati, dengan gaya yang sulit dipahami dia menghujamkan badai gol yang menghancurkan tuntas segala keraguan tentang dirinya."
"Di tanah air Yang Chengzhuo, ketika orang tak bisa menjelaskan bagaimana seseorang bisa bangkit kembali secara ajaib dari situasi yang sudah pasti mati, mereka biasanya menggunakan satu istilah khusus - nyawa keras!"
"Kini kita hanya bisa berdecak kagum, nyawa Yang Chengzhuo memang sekeras baja. Malam ini, bahkan Tuhan adalah fans Real Madrid!"
Tapi banyak media juga mencatat, kemenangan besar Yang Chengzhuo memang benar bisa memberinya lingkungan kepelatihan yang lebih longgar, namun El Clásico tiga hari kemudian jelas akan menjadi ujian terberat baginya.
"Barcelona sendiri sedang mengalami penurunan performa. Di putaran ke-25 liga mereka hanya meraih hasil imbang yang memilukan, keunggulan 14 poin menyusut menjadi 12 poin. Jika gagal mengalahkan Real Madrid dalam El Clásico di Camp Nou ini, bisa jadi gelar juara La Liga yang sudah hampir pasti akan mengalami regenerasi."
"Setidaknya, seperti yang sudah diucapkan Yang Chengzhuo: Gelar juara Barcelona hanya ada secara teori! Dia dan timnya akan bertarung sengit sampai detik terakhir!"
"Babak penyisihan 16 besar tersingkir setelah menderita kekalahan kandang-tandang dari Liverpool, ini jelas merupakan pukulan telak bagi semangat Barcelona. Dua pertandingan ini, terutama laga di Stadion Anfield, performa Barcelona hanya bisa digambarkan dengan kata 'sial'. Bintang-bintang seperti Ronaldinho, Messi, Eto'o benar-benar kehilangan warna di hadapan Cristiano Ronaldo, Arjen Robben, Steven Gerrard, dan Didier Drogba yang bersinar gemilang."
"Rijkaard mengkritik keras para pemain setelah pertandingan karena terlalu mementingkan keuntungan pribadi dan mengabaikan kepentingan tim secara menyeluruh. Ini jelas menyindir aksi Eto'o yang menolak diganti saat pertandingan di Stadion Anfield pada babak kedua. Namun Eto'o justru melancarkan serangan balik setelah pertandingan, menuduh Rijkaard tak punya alasan valid menahannya di bangku cadangan."
“Jelas terlihat, dengan perut buncit Ronaldinho yang semakin menonjol, dan kontradiksi internal Barcelona yang sebelumnya tertutup mulai terungkap, seberapa lama Tim Dua Barcelona ini bisa mempertahankan kecemerlangannya menjadi pertanyaan yang patut diragukan, terutama setelah Yang Chengzhuo dengan otoriter mengambil alih Bernabeu.”
“Oleh karena itu, El Clásico kedua musim ini bukan hanya menjadi ujian besar bagi Yang Chengzhuo, namun sekaligus ujian penting bagi Barcelona. Pertandingan ini tidak hanya akan mempengaruhi ketegangan perebutan gelar juara musim ini, bahkan mungkin berdampak mendalam pada situasi La Liga di tahun-tahun mendatang.”
“Bagi kedua belah pihak, ini adalah pertandingan yang tidak bisa menerima kekalahan!”
……
……
Dalam hal jadwal, pertandingan Liga Champions Real Madrid lebih lambat satu hari dibanding Barcelona, sehingga dalam hal istirahat dan penyesuaian, Real Madrid berada dalam posisi lemah.
Tanggal 7 usai menyelesaikan leg kedua babak penyisihan 16 besar, tanggal 8 diisi latihan pemulihan, siang hari tanggal 9 Real Madrid langsung mengadakan konferensi pers prapertandingan di Valdebebas sebelum terbang ke Barcelona.
Demi bisa memperoleh efek persiapan yang lebih baik, pada sore hari tanggal 9 Real Madrid masih akan mengadakan sesi pelatihan di Valdebebas. Setelah itu tim akan mempersiapkan diri di malam hari, lalu naik pesawat terbang ke Barcelona untuk mempersiapkan El Clásico yang akan digelar besok malam.
Relatif, Barcelona yang bertarung di kandang sendiri jauh lebih santai. Setelah tersingkir dari Liga Champions, mereka bisa berlatih secara kontinu selama 3 hari, barulah menyambut El Clásico. Penyesuaian dan pemulihan seperti ini tidak diragukan lagi akan memberikan efek yang lebih baik.
"Ya, menurutku Barcelona memang membutuhkan waktu sebanyak itu!" kata Yang Cheng dengan tertawa lebar di konferensi pers, jelas menyiratkan bahwa Barcelona yang ingin bertarung melawan Real Madrid memang memerlukan lebih banyak waktu persiapan, mengisyaratkan bahwa Real Madrid lebih kuat dalam hal ini dibandingkan Barcelona.
Banyak wartawan terkekeh, ada yang setuju ada pula yang tidak.
"Jujur saja, aku sangat bersimpati pada Rijkaard. Tahukah kamu, seandainya aku di posisinya, pasti sudah tidak betah tinggal di Barcelona!" ujar Yang Cheng sambil mengernyitkan alis, memperlihatkan sikap belas kasihan yang berlebihan.
"Menurutku Eto'o benar, Rijkaard di Barcelona hanyalah boneka. Dia tidak bisa mengendalikan bintang-bintang di skuad, malah harus terus mengawasi ekspresi ketua klub setiap hari. Ini jelas hal yang sangat menyedihkan."
Para wartawan di bawah langsung siaga. Mereka paham, anggota ini bermaksud memanfaatkan ketidakstabilan internal Barcelona saat ini untuk terlibat perang air liur dengan Rijkaard.
"Hubungan antara pelatih kepala dan manajemen klub itu seperti suami-istri. Semua pria yang sudah menikah tahu... Ya, saya sendiri belum menikah, tapi saya paham..." Yang Chengzhuo tersenyum mengejek diri sendiri setelah diingatkan seorang wartawan, "Selalu bertengkar itu tak masalah selama masih ada emosi. Yang paling mengerikan adalah kekerasan dingin - entah diam seribu bahasa atau ucapan sarkastik. Itulah faktor interferensi yang berakibat fatal pada kehancuran hubungan emosional."
Anggota ini pernah belajar psikologi. Segala jenis buku dia lahap. Villa mewahnya menyimpan koleksi Perpustakaan yang kaya. Setiap hari dia membahas topik yang tak terkait, tapi gaya bicaranya begitu meyakinkan sampai sulit dibantah.
"Barcelona dan Rijkaard jelas milik kategori yang terakhir. Meski Laporta tidak seperti beberapa ketua klub Italia yang suka ikut campur tim, tapi pernyataannya di koran justru lebih menyakitkan. Selain itu, Barcelona masih memiliki 'kaisar boneka', Tuan Johan Cruyff yang luar biasa. Menurutku Barcelona harus merekrutnya sebagai pelatih tim. Pengetahuannya tentang sepakbola sangat mendalam. Pasti kinerjanya akan lebih menonjol dibanding aku, Ferguson, Capello, atau siapa pun."
Kalimat terakhir jelas mengandung ironi terhadap Cruyff. Pasalnya, anggota ini di kolom koran hari ini merendahkan kemenangan besar Real Madrid, menyebut performa Los Blancos payah, dan menganggap kemenangan Yang Chengzhuo atas Roma di pertandingan krusial hanyalah keberuntungan. Kini tentu saja Yang harus membalas.
“Ngomong-ngomong, aku selalu penasaran, mengapa Tuan Johan Cruyff yang luar biasa itu akhirnya turun jabatan dari Barcelona dulu? Mengapa selama bertahun-tahun Barcelona tidak pernah merekrutnya kembali, membiarkan bakat sepakbola besarnya terbuang percuma di lapangan golf? Apakah karena kalah 0-4 dari AC Milan-nya Capello di final Liga Champions, atau karena kekalahan 0-5 dari Real Madrid-nya Valdano?”
Beberapa wartawan di bawah panggung diam-diam terkekeh. Sudah lama mereka tidak mendengar anggota ini berdebat sengit dengan orang lain. Begitu mulai, langsung melontarkan kata-kata tajam yang menyayat. Diperkirakan Cruyff tidak akan tinggal diam, karena kedua pertandingan itu memang pertandingan yang memalukan baginya.
“Lingkungan sepakbola kini penuh kegelisahan, dibandingkan era debut saya dulu, jauh lebih tidak stabil. Menurut saya faktor potensial di baliknya adalah adanya orator seperti Tuan Cruyff...” Yang Chengzhuo mengangguk, “Ya, kalian tidak salah dengar - orator. Mereka selalu lebih pandai beretorika daripada bertindak nyata.”
“Jika suatu hari naya saya pensiun, saya tak akan terus-menerus memberikan masalah kepada generasi penerus. Saya takkan memberi tahu mereka harus bermain seindah apa, seelokan apa, atau seelegan apa. Semua orang menyukai sepakbola seperti itu, itu benar, tapi tim mana yang benar-benar bisa mewujudkannya?”
“Dia selamanya memaksakan hal-hal yang gagal diraihnya di masa lalu kepada generasi penerus. Apa ini bisa disebut bijak?”
“Sejak Maradona, Romario, Ronaldo, Rivaldo, hingga Ronaldinho kini, semua bintang top yang pernah membawa kecemerlangan bagi Barcelona tak bisa mengakhiri karier dengan baik di Stadion Camp Nou. Sebelum pergi, mereka selalu dihujani serangan fans dan ditinggalkan klub. Ini sebenarnya masalah pemain atau masalah klub?”
“Aku berani jamin, Laporta sekarang pasti sedang menyiapkan cara membersihkan Ronaldinho dan melepaskan masalah bernama Eto'o. Mungkin inilah gaya khas dan ciri istimewa Barcelona!”
Ketika wartawan kemudian menanyakan tentang pertandingan antara Real Madrid dan Barcelona ini, Yang Chengzhuo menyatakan dirinya sangat yakin.
“Bagi tim yang pernah hampir saja berdiri megah di puncak Eropa...” Yang Chengzhuo sengaja menekankan frasa "hampir saja" di sini, karena dialah yang membuat Barcelona gagal meraihnya. Inilah mengapa begitu banyak fans Barcelona bersiap siaga menunggu kedatangan Yang Chengzhuo ke Camp Nou, bahkan mereka sampai berteriak ingin mengalahkannya di Barcelona.
“...Masalah terbesar bukanlah cedera atau kontradiksi internal, semua itu hanya alasan. Masalah sesungguhnya adalah ketidakmampuan mempertahankan konsistensi pasca meraih prestasi. Kita harus terus melakukan transformasi dan kemajuan, karena taktik permainan yang sama mungkin tak terkalahkan dalam satu atau dua tahun, tetapi dalam dua tahun, seluruh alam semesta akan menemukan cara untuk menahan diri!”
"Di dunia sepak bola saat ini, peran pelatih kepala telah mengalami peningkatan besar. Ini karena bobot taktik teknik dalam analisis kemenangan/kekalahan sepakbola semakin penting. Kamu terlalu menonjol, orang lain akan mempelajari taktikmu dan mencari cara untuk mengatasinya. Begitu ada satu orang yang sukses, selamat, taktikmu segera akan tercerai-berai."
Semua orang harus mengakui pernyataan Yang Chengzhuo ini, baik pendukung maupun lawan. Karena sepakbola modern memang seperti ini: tidak ada tim yang bisa selalu menjaga kekuatan, sebab efektivitas melawan taktik semakin meningkat.
"Saya sangat mengagumi keteguhan taktik Barcelona. Selama bertahun-tahun mereka tetap mempertahankan gaya permainan yang sama. Namun masalahnya, konsep inti taktik bisa dipertahankan, tapi kerangka taktik harus menjaga daya tarik kebaruan, perubahan, dan kemajuan - harus berkembang seiring zaman. Dalam hal ini, Barcelona selama dua tahun terakhir melakukan sangat buruk."
“Tapi Tuan Johan Cruyff yang luar biasa jarang menyebutkan hal ini. Selamanya dia hanya menggunakan kolomnya di koran untuk memberikan tekanan yang bahkan dulu tidak bisa ia tanggung sendiri kepada Barcelona dan pelatih kepala mereka, lalu memanfaatkan pengaruhnya untuk memengaruhi fans, yang kemudian melalui fans memengaruhi klub.”
Di sini Yang Chengzhuo tertawa pendek, "Dia menghasilkan uang dengan cara ini. Lihat, berapa banyak kolom khusus yang dia punya di berbagai koran? Setiap hari dia hanya perlu menulis beberapa kalimat asal-asalan untuk mendapat uang, sisa waktu dihabiskan bermain golf. Sungguh kehidupan yang tercantik."
Setelah berhenti sejenak, Yang Chengzhuo yang sangat percaya diri mendekat ke mikrofon, menghadapi semua wartawan yang hadir.
"Yang ingin kukatakan..." dia terlihat sangat khidmat, "...kita akan menang di Stadion Camp Nou. Kita akan memberikan pukulan paling mematikan bagi Barcelona yang hampir runtuh. Kita akan mengubah Tim Dua legendaris itu mulai musim ini menjadi sekadar catatan dalam sejarah La Liga, benar-benar menjadi masa lalu yang dirindukan fans Barcelona."
"Kuharap kita bisa membalas kekalahan dari Barcelona di Stadion Bernabeu musim lalu. Aku yakin, setelah pertandingan ini berakhir, kita akan secara resmi memulai perburuan gelar juara La Liga. Kita akan melancarkan serangan baru untuk merebut trofi liga!"
"3 bulan kemudian, kita akan mengangkat piala juara La Liga di Alun-Alun Sang Dewi Panen, merayakan gelar pertama kita dalam tiga tahun!"
Setelah berkata demikian, Yang Chengzhuo melihat wartawan yang mengangkat tangan ingin bertanya. Dengan tersenyum, dia mendahului:
"Jangan tanya kenapa saya berkata seperti ini, kenapa begitu percaya diri, karena saya sendiri tidak tahu. Tapi saya yakin bisa melakukannya, saya percaya pemain-pemain saya mampu! Selama kita semua percaya, pasti kita bisa mewujudkannya!"
"Tidak percaya?" Yang Chengzhuo menggelengkan kepala pada para wartawan yang ragu, menggoyangkan jari telunjuknya. "Mari kita lihat nanti!"
