Akhir Epos, Real Madrid Capai Puncak, Barcelona Kehilangan Gelar!
Sang Kaisar Agung Taklukkan Bernabeu, Ciptakan Gelar Juara Epik!
Real Madrid Menang dengan Bangga, Pemain Nyatakan Kemenangan Berkat Pelatih Kepala Luar Biasa!
Dari Kesedihan Mendalam Menuju Surga, Real Madrid Rebut Piala La Liga ke-30!
Ubah Kerusakan Menjadi Keajaiban, Real Madrid Masuki Era Dinasti Sang Kaisar dengan Cepat!
Sejuta Madridista Kompak Bersorak "Sang Kaisar", Pesta Madrid Mengharukan Seluruh Dunia!
Dari Pembunuh Berdarah Dingin Hingga Mundur di Belakang Rekan, Jiwa Tim Raul Tunjukkan Metamorfosis Sempurna!
Dengan pasrah Barcelona menyerahkan gelar juara ke tangan musuh bebuyutan, Rijkaard mengakui pertempuran di Camp Nou menjadi titik balik!
……
Keesokan harinya media-media besar di seluruh alam semesta ramai memberitakan kemenangan Real Madrid semalam.
Setelah hampir sebulan final Liga Champions berlalu, di tengah meredanya kontroversi di berbagai liga Eropa, akhirnya Liga Spanyol yang memiliki garis pertempuran terpanjang dan suspense bertahan paling lama menyelesaikan perjalanan Ksatria musim 06/07. Real Madrid berhasil membalikkan keadaan melawan Barcelona dengan 14 kemenangan beruntun di saat-saat terakhir, menyelesaikan pembalikan epik musim ini.
Dalam ulasan utama di halaman depan Marca, media ini memberikan penilaian tinggi terhadap performa Real Madrid, menyebut skuad ini tetap setia pada tradisi dan gaya khas sepakbola Eropa yang penuh semangat. Meski menghadapi kesulitan besar di pertandingan, bahkan Yang Chengzhuo sempat menghadapi krisis turun jabatan dan sorakan fans yang kecewa, namun akhirnya dia bersama Real Madrid berhasil mengangkat piala juara La Liga.
"Yang Chengzhuo memang benar. Sepakbola Real Madrid tidak langsung terlahir sebagai simbol kemegahan dan seni. Tapi kapanpun, sepakbola Los Blancos selalu mewakili prinsip pantang menyerah, kerinduan akan kemenangan, dan keyakinan untuk menang. Sebagai Madridista sejati selama bertahun-tahun, dia telah menafsirkan semangat dan tradisi klub dengan sempurna."
"Real Madrid yang dipimpinnya pernah bermain dengan gaya tidak menarik, menuai kontroversi besar. Bahkan dirinya sendiri hampir turun jabatan. Namun dia berhasil menerima tekanan, dengan keras kepala mempertahankan arah reformasi yang diyakininya benar. Fakta membuktikan, justru hal-hal inilah yang melahirkan gelar juara liga ke-30 Los Blancos!"
“Ini adalah gelar juara tentang keberanian dan keyakinan, juga sebuah gelar yang melambangkan kebangkitan tradisi Real Madrid dan Semangat Juanito. Melalui usaha dan keteguhan selama satu musim ini, kami yakin tidak hanya pemain dan fans, tapi juga manajemen klub seharusnya menyadari dengan jelas hal-hal yang hilang dari strategi bisnis yang kami pertahankan selama bertahun-tahun.”
“Kemarin malam saat diwawancarai wartawan, Florentino Pérez menyatakan bahwa transformasi Real Madrid patut mendapat perhatian semua orang. Hal-hal yang dibawa Yang Chengzhuo ke Real Madrid layak untuk direnungkan dan dihargai secara mendalam. Dengan tegas dia juga menyatakan bahwa Yang Chengzhuo akan terus melatih Real Madrid ke depannya, bahkan klub berharap bisa mempertahankan pelatih kepala legenda ini selamanya.”
Surat kabar AS juga memuji besar-besaran Real Madrid yang meraih gelar juara liga dalam artikel utama di halaman depan, menganggap gelar juara Real Madrid musim ini bukan hanya sekadar kejayaan, tetapi lebih pentingnya, Real Madrid telah memenangkan kesombongan dan kembali memiliki Kebanggaan selama musim ini.
"Setelah melewati berbagai lika-liku, Real Madrid akhirnya tiba di titik akhir kemenangan! Mereka telah melintasi gurun, melewati rawa-rawa, meraih kemenangan beruntun, dan akhirnya mencapai tepian kemenangan!"
"Ini adalah gelar juara yang menjadi milik Real Madrid, milik semangat dan tradisi Real Madrid. Sekaligus merupakan gelar yang sangat adil. Meskipun bagi runner-up Barcelona mungkin terasa pilu, tapi justru merekalah yang dengan tangan sendiri menyerahkan piala juara liga kepada Real Madrid."
“Setelah melalui perjalanan berat 38 pertandingan liga, tim yang akhirnya berdiri di puncak daftar poin seharusnya terbebas dari segala kecurigaan. Karena proses kejayaan Real Madrid menyertai kesalahan rival terberat. Meskipun Madrid juga melakukan kesalahan, pada akhirnya Yang Chengzhuo dan timnya berhasil mengatasi berbagai kesulitan, membawa kemenangan ke Stadion Santiago Bernabéu.”
“Pada 24 putaran pertama liga, Real Madrid kehilangan segala sesuatu. Mereka melakukan banyak kesalahan: mulai dari pelatih kepala, pemain, hingga manajemen. Tapi ada pepatah yang benar - ketika kamu telah kalah total dan tak ada lagi yang bisa dikorbankan, bertahanlah dengan Keteguhan! Di depan hanya tinggal kemenangan yang menunggu!”
“Dalam beberapa musim terakhir, Real Madrid memenangkan bisnis namun kalah dalam sepakbola, kehilangan kebanggaan, kesombongan, dan status sebagai petarung kuat - semua kekayaan dan tradisi yang telah dikumpulkan dengan susah payah oleh jutaan orang Madridistas selama lebih dari seratus tahun. Tapi di musim ini, Real Madrid tidak hanya memenangkan sepakbola, tetapi juga merebut kembali harga diri sebagai pemenang, menemukan kembali kebanggaan dan kepercayaan diri!”
“Tapi sekarang belum saatnya bagi Real Madrid untuk berpuas diri. Semua orang bisa melihat bahwa tim Madrid saat ini masih memiliki banyak masalah dan kekurangan. Kita perlu melihat jelas kesenjangan antara diri kita dengan lawan, dan terus mempertahankan kemajuan.”
“Beruntungnya, kami memiliki pelatih kepala yang selalu menjaga ketenangan dan rasionalitas. Dia begitu bijaksana dan dipenuhi kekuatan ajaib. Kami yakin, di bawah pimpinannya, Real Madrid akan semakin kuat dan menyambut era Sang Kaisar yang sama sekali baru.”
Berbeda dengan Marca dan AS yang memuji habis-habisan Real Madrid, koran kiblat Barcelona di wilayah Catalunya justru menunjukkan reaksi yang cukup datar. Mundo Deportivo bahkan menggambarkan gelar juara Real Madrid sebagai hadiah yang secara sukarela diberikan musuh bebuyutan mereka, Barcelona.
"Meski kemenangan Real Madrid memang menyisakan banyak pemandangan tak terlupakan, jangan lupa bahwa sebelum putaran ke-24, tim ini sempat tertinggal di peringkat ke-3 liga. Bahkan banyak yang meragukan kelayakan mereka untuk lolos ke Liga Champions, mengingat Valencia dan Zaragoza saat itu begitu dekat di belakang mereka."
"Beberapa tahun terakhir, banyak yang kerap menyebut Real Madrid sedang 'sakit'. Lantas, apakah sekarang mereka sudah sembuh sepenuhnya? Jelas belum! Karena dalam proses meraih gelar, mereka tak bisa menghindari pemanfaatan kontradiksi internal yang terjadi di Barcelona akibat konflik internal. Kita tak bisa tidak bertanya: andai Ronaldinho dan Eto'o tidak berseteru, akankah Real Madrid masih punya kesempatan?"
"Jawabannya sangat jelas. Dengan memiliki trisula serang lini depan paling top dunia yaitu Ronaldinho, Eto'o, dan Messi, serta dua pengumpan bola lini tengah kelas atas dunia Xavi dan Iniesta, pasukan sekuat ini Barcelona tetaplah mewah dan tak bisa disaingi oleh Real Madrid versi rakyat biasa saat ini!"
"Kehilangan gelar juara memang membuat semua fans Barcelona sakit hati dan sedih. Tapi yang dibutuhkan klub sekarang bukan gejolak internal, melainkan segera menyesuaikan kondisi mental dan keluar dari bayangan kegagalan. Kami yakin Rijkaard dan Pep Guardiola pasti bisa terus memimpin tim meraih prestasi lebih baik."
World Sport justru mempertanyakan gelar juara Real Madrid. Menurut mereka, performa Mallorca yang kurang semangat juang di Stadion Santiago Bernabéu dan permainan hebat Los Blancos telah membuktikan kekhawatiran banyak media sebelum pertandingan.
“Ketua Mallorca yang telah menjadi anggota klub Real Madrid selama bertahun-tahun, tak henti-hentinya mendeklarasikan diri sebagai fans Real Madrid dengan vokal. Setelah Real Madrid merebut gelar, meski timnya mengalami kekalahan telak 1-5 di kandang lawan, ia tetap bergabung dalam barisan perayaan juara liga Real Madrid. Hal ini memunculkan kecurigaan: apakah Mallorca benar-benar mengerahkan seluruh tenaga dalam pertarungan di Bernabeu?”
“Banyak orang yang mulai mengalihkan belas kasihan yang berlebihan ke Real Madrid setelah melihat mereka mengejar selama beberapa bulan, meninggalkan Barcelona. Tapi benarkah tim ini lebih kuat dari Barcelona?”
“Barcelona musim ini bukan kalah dalam perebutan gelar liga, melainkan dengan sukarela memberikannya. Tanpa kesalahan berulang mereka dan kehilangan bola di menit-menit akhir yang terjadi berkali-kali, mustahil Real Madrid bisa menjadi juara. Ini sangat memilukan dan patut menjadi bahan refleksi bagi manajemen dan tim pelatih Barcelona.”
"Dari unggul 14 poin hingga tertinggal 1 poin hingga kehilangan gelar juara, Barcelona dalam musim legendaris yang pasti akan tercatat dalam sejarah La Liga ini, memainkan peran penuh tragedi. Tapi ini sama sekali bukan cerminan kekuatan sebenarnya Barcelona. Kita harus segera menemukan akar masalahnya, membangun kembali semangat, dan musim depan kembali mengganas untuk menghancurkan secara tuntas Real Madrid versi rakyat biasa ini!"
Menanggapi tuduhan dan cemoohan dari media Barcelona, media pihak Real Madrid langsung melancarkan serangan balik. Mereka berpendapat bahwa keinginan Barcelona untuk bangkit kembali bukanlah hal mudah, terutama selama periode kepemimpinan Yang Chengzhuo di Real Madrid yang membuat mereka sulit berbuat banyak.
"Selama sepuluh tahun terakhir saja kalian tidak bisa menemukan cara mengalahkan Yang Chengzhuo, masa sekarang bisa?"
Sedangkan terkait istilah "Real Madrid versi rakyat biasa", pemimpin redaksi AS Alfredo juga memberikan sanggahan.
“Tim Real Madrid saat ini meski cahaya bintangnya tidak secemerlang Galácticos edisi pertama, tapi tetap memiliki kekuatan yang tak bisa diremehkan.”
“Di garis depan, David Villa telah membuktikan diri sebagai salah satu striker top paling dicari di dunia sepakbola saat ini dengan 41 gol dalam satu musim. Aku ingin bertanya: Berapa gol Eto'o cetak? Berapa gol Ronaldinho? Dan berapa gol Messi?”
“Kebangkitan Raul musim ini ditambah performa menonjol David Silva, trisula paling produktif Real Madrid telah menambah total 60 gol di liga. Lalu bagaimana dengan trio bintang kebanggaan Barcelona? Hanya 45 gol, beberapa kali lebih sedikit dibanding Real Madrid—sungguh 'mewah'!”
"Saat ini Real Madrid masih berada dalam masa percobaan dan penyesuaian. Yang Chengzhuo telah memastikan kerangka taktik tim, tetapi detail spesifik masih dalam eksplorasi bertahap. Namun satu hal yang pasti: dia tidak puas dengan pemain lini tengah-depan saat ini. Baik Diego yang santer beredar desas-desus, Cristiano Ronaldo dan Arjen Robben dari Liverpool, maupun Kaká AC Milan - semuanya menunjukkan persiapan meningkatkan kecepatan kombinasi serangan Real Madrid."
"Kita punya alasan untuk yakin, Real Madrid musim depan akan semakin kuat dibanding musim ini!"
"Mengenai bintang top, saya tetap yakin: tak harus merekrut pemain termahal. Seperti Yang Chengzhuo yang membina bintang dari pemain terlatih sendiri, cara transfer ini juga bisa membuat tim berkilau. Lagipula biayanya lebih hemat! Contohnya David Villa - siapa yang berani menyangkal penembak paling dominan di Eropa musim ini sebagai bintang? Padahal nilai transfernya hanya 15 juta euro!"
Meski rumor transfer antara Real Madrid, Kaká, dan Cristiano Ronaldo telah dihype selama satu musim penuh, media sudah membocorkan sejak musim panas lalu bahwa dua bintang pilihan Yang Chengzhuo setelah mengambil alih Bernabeu adalah Kaká dan Cristiano Ronaldo. Namun karena AC Milan dan Liverpool sama-sama menolak melepas pemain, transfer akhirnya gugur prematur.
Di musim ini, kedua bintang besar tersebut tampil sangat menonjol. Kaká berhasil memimpin AC Milan lolos ke final Liga Champions. Legiun merah-hitam nyaris mengandalkan letusan menentukan Kaká di setiap momen genting, dan akhirnya mengalahkan Liverpool yang dipimpin Cristiano Ronaldo di final.
Liverpool di Liga Premier musim ini terus melakukan kesalahan strategis. Hingga akhir musim, mereka harus puas di posisi runner-up di bawah Chelsea. Namun tim ini kembali lolos ke final Liga Champions, hampir saja meraih tiga gelar beruntun. Sayang di momen genting, Liverpool kurang hoki dan akhirnya takluk dari AC Milan.
Cristiano Ronaldo juga mengalami kekalahan dalam pertarungan langsung melawan Kaká di pertandingan ini, mengukuhkan reputasi besar sang pemain Brasil.
Berdasarkan informasi yang bocor dari hype media luar, Real Madrid berencana membeli kedua bintang besar ini untuk menyatukan mereka di Bernabeu, menyelesaikan fase kedua proyek Galácticos yang berkilauan demi menindih rival abadi Barcelona. Namun tingkat kesulitannya saat ini bisa dibilang sangat tinggi.
Baik AC Milan maupun Liverpool, segera setelah final Liga Champions, menyangkal transfer bintang utama mereka. Bahkan Liverpool menolak semua tawaran transfer untuk Arjen Robben dan Franck Ribéry. Menurut Rick Parry, kondisi keuangan klub saat ini sangat baik sehingga tidak perlu menjual pemain untuk mendapat keuntungan.
Kaká dan Cristiano Ronaldo, saat diwawancarai, secara berturut-turut menyatakan bahwa semua transfer akan mengikuti keputusan klub mengingat mereka terikat kontrak jangka panjang. Namun mereka juga mengungkapkan bahwa bermain di bawah komando Yang Chengzhuo adalah impian setiap pemain profesional di alam semesta.
Di antaranya, Cristiano Ronaldo bahkan mendapat undangan dari Barcelona, tetapi pemain Portugal ini menolak mengikuti perjalanan senior Figo.
"Sudah kukatakan, Tuan Yang Chengzhuo bagaikan ayah dalam sepakbola bagiku, seperti kakak dan guru terhormat. Pernahkah kalian mendengar ada yang berperang melawan ayah atau kakak sendiri?" Cristiano Ronaldo tak menyamarkan emosi dan rasa hormatnya terhadap Yang Cheng dalam wawancara.
"Apalagi menurutku Barcelona bukan tujuan yang baik. Di bawah pimpinan Tuan Yang Chengzhuo, kami telah mengalahkan lawan berkali-kali. Menurutku mereka tidak sekuat itu. Soal Messi, pemain yang sengaja melakukan handball dan diving palsu dalam satu pertandingan, aku tidak menganggapnya layak bersaing sehat denganku dan Kaká!"
Ucapan Cristiano Ronaldo ini memberi dukungan pada Yang Chengzhuo, namun sekaligus membuatnya terekspos di bawah serangan media dan fans Barcelona. Mereka ramai-ramai menyerang pernyataan pemain Portugal itu sebagai kesombongan dan penghinaan terhadap Barcelona.
Tanggapan Cristiano Ronaldo hanya senyuman: "Aku tidak peduli bagaimana mereka memandangku, karena aku tidak mungkin transfer ke Barcelona!"
Bocoran dari majalah Kicker Bundesliga mengungkapkan, Real Madrid selain terus berupaya mentransfer dua bintang besar Kaká dan Cristiano Ronaldo, juga menjalin hubungan erat dengan gelandang serang Werder Bremen asal Brasil Diego, serta playmaker Ajax Wesley Sneijder. Kedua pemain ini konon merupakan rekrutan andalan Yang Chengzhuo.
Namun karakteristik teknik Diego, Sneijder, dan Kaká sangat berbeda. Hal ini sulit dipercaya sebagai ide Yang Chengzhuo, sebab rekrut pemain bukan sekadar "game mengisi kekosongan" posisi gelandang serang. Setiap pemain profesional memiliki ciri khas teknik unik, bagaimana mungkin bertindak semena-mena?
"Namun media di wilayah Portugal membocorkan bahwa Real Madrid diam-diam telah sebagai Porto dan sebagai Sporting Lisbon sebagai . menilai kedua pemain ini memiliki yang sangat , di mana yang pertama dijuluki media sebagai sementara yang kedua dianggap sebagai ？ generasi baru."
" telah banyak , beliau memiliki kebiasaan merekrut untuk diasah. Merekrut dan yang berpotensi dengan harga murah namun tinggi, benar-benar sebagai !"
"Tapi beberapa media menyatakan karena merekrut kedua pemain ini jalan dan bergabung ke Real Madrid. mustahil -nya sendiri."
Di saat yang sama, koran Inggris The Times mempublikasikan pertama kali sebuah informasi sensasional: Target sesungguhnya Yang Chengzhuo adalah Henry sang Raja Heiburi yang sudah dirundingkan Barcelona. Yang Chengzhuo berharap setelah Henry bergabung dengan Real Madrid, kecepatan serangan lini depan tim akan semakin meningkat. Selain itu, Henry mampu bermain di sayap kiri dan bisa membentuk koordinasi mumpuni dengan David Villa.
Namun masalah terbesar striker Prancis berusia 30 tahun ini adalah faktor usia. Semua orang tahu, Yang Chengzhuo sangat tidak menyukai perekrutan pemain paruh baya sekitar 30 tahun. Selama ini kebijakan transfernya selalu berorientasi jangka panjang. Rekrutan Cannavaro dan Lilian Thuram musim ini hanyalah kompromi dalam kondisi terpaksa.
Tapi hanya berselang satu hari, klub Spanyol Sevilla sudah menggebrak dengan mengumumkan sebuah berita menggemparkan. Manajer Sevilla Monchi memberikan konfirmasi kepada wartawan terkait sebuah rumor yang beredar.
"Real Madrid memang telah mengajukan tawaran transfer sebesar 35 juta euro untuk Daniel? Alves di tim kami. Piri sendiri yang menelepon dan mengirim faks kepada saya. Saat ini kami sedang serius mempelajari strategi penanggulangan bersama pelatih. Semua orang tahu, sangat sulit bagi kami untuk mempertahankan pemain saat menghadapi perekrutan ilegal dari klub-klub elite, apalagi dari Real Madrid dan Yang Chengzhuo!"
Pernyataan ambigu Monchi ini langsung membuat semua orang memfokuskan perhatian pada Alves.
Meski pemain Brasil ini berposisi sebagai bek kanan, nyatanya dialah bek kanan dengan performa terbaik di Eropa dalam beberapa musim terakhir. Kemampuan ofensif, teknik, dan kecepatannya sangat menonjol. Dia adalah MVP Piala UEFA musim 2005/2006, serta bek kanan utama dalam pasukan terbaik La Liga musim lalu.
Dapat meraih penghargaan ini sebagai bek sayap, kekuatan Alves benar-benar tak perlu diragukan lagi.
Yang lebih meyakinkan, Alves memiliki kebangsaan Spanyol, artinya keikutsertaannya tidak akan menghabiskan slot pemain asing Real Madrid. Hal ini jelas merupakan poin penting dalam rekrutmen pemain Los Blancos saat ini.
Sebelumnya, alasan utama banyak orang meragukan kemungkinan Anderson bergabung dengan Real Madrid adalah status kewarganegaraan Brasilnya yang tidak memiliki kewarganegaraan Uni Eropa. Mengingat skuad Los Blancos saat ini sudah memiliki tiga pemain asing yakni Marcelo, Thiago Silva, dan Sergio Agüero, mustahil bagi Anderson untuk direkrut.
Tapi profil Alves justru memenuhi semua syarat yang dibutuhkan Madrid. Di mata banyak media, bek kanan asal Brasil ini layak disebut sebagai bintang di posisinya, sejalan dengan Strategi Galácticos klub. Sayangnya, Barcelona juga dikabarkan sedang mengawasi ketat dan sangat berharap mendapatkan tanda tangan bek sayap ini untuk memperkuat lini sayap mereka.
Dari Henry hingga Alves, media seluruh alam semesta serentak menyiapkan kursi cadangan, membeli kacang dan bir secukupnya, bersiap menyaksikan Real Madrid dan Barcelona memperagakan pertarungan perebutan bintang top!
