Di Eropa, jarang yang tak mengenal Pulau Mallorca. Tempat ini dijuluki "Taman Firdaus Mediterania", objek wisata paling terkenal di Spanyol sekaligus destinasi liburan favorit para selebritas.
Dengan semakin padatnya liga profesional selama bertahun-tahun ini, jadwal pertandingan yang semakin ketat, ditambah kepadatan pertandingan timnas yang semakin meningkat, membuat waktu istirahat sebenarnya bagi pemain sangat minim. Seperti Mascherano yang saat ini sedang berpartisipasi di Copa América - jika bukan karena izin khusus dari Yang Chengzhuo untuk cuti dua minggu dan langsung bergabung dengan tim di Rusia, dia harus mengikuti pelatihan intensif segera setelah turnamen selesai tanpa waktu liburan sama sekali.
Menghadapi situasi seperti ini, Yang Chengzhuo pun tidak bisa berbuat apa-apa. Satu-satunya yang bisa dilakukannya adalah berusaha sekuat tenaga mencari segala cara untuk membantu para pemainnya.
Seiring dengan terbatasnya masa liburan, destinasi liburan jarak jauh semakin tidak populer. Saat ini pada dasarnya sudah jarang yang pergi berlibur ke Australia atau belahan bumi selatan lainnya. Mayoritas memilih wilayah Eropa, paling jauh ke Amerika, bahkan ke Asia pun sudah sangat jarang dilakukan.
Sebaliknya, pulau-pulau kecil di Mediterania seperti Mallorca, Sardinia, dan Sisilia justru semakin populer. Selain itu, ada beberapa pulau di Yunani. Di pulau-pulau ini, orang bisa menghindari keramaian dan memulihkan diri. Jika ingin menghindari wartawan dan media, bahkan bisa menyewa kapal pesiar untuk berlayar langsung menikmati kebebasan di tengah laut.
Kapal pesiar diarahkan hingga 100 kilometer dari pulau lalu berhenti. Selama matahari belum terlalu terik, berbaringlah di dek haluan sambil merasakan hembusan angin sepoi-sepoi. Dengarkan desiran ombak yang menampar lambung kapal di sekeliling. Goyangan kapal yang perlahan membuat tubuh serasa ingin tertidur lelap.
Yang Chengzhuo sendiri mahir mengemudikan kapal pesiar. Di seluruh kapal mewah Riva ini hanya ada tiga orang: satu pria dan dua wanita. Jika sampai difoto wartawan, pasti akan menjadi bahan berita bombastis lagi.
"Paman, tidak menyangka di usia segini raga Anda masih terpelihara baik!" Tangan Avril tiba-tiba mencengkeram dada Yang Chengzhuo, seolah ingin membandingkan apakah itu otot atau daging gemuk.
"Kalau meraba lagi aku laporkan pelecehan seksual, gadis!" Yang Cheng malas bergerak, sambil merem-melek menggerutu.
"Bahkan kalau diadukan, orang pasti mengira Anda yang menggangguku, mengerti?" Avril mengenakan bikini bertali merah yang sensual, bilangnya berjemur tapi malah pakai topi berpuncak, kombinasi kontradiktif yang nyata.
Natalie yang berbaring di sisi lain membuka mata, melototi gadis ini, "Berjemur juga ide Anda, orang pertama yang tidak bisa diam juga Anda. Tak bisakah kita sekadar beristirahat dengan tenang?"
“Avril mencibirkan bibir, lalu memiringkan tubuhnya ke arah Yang Chengzhuo. Tangannya menarik-narik lengan pria itu, "Paman, ayo oleskan minyak tabir surya untukku! Kalau kulitku rusak karena matahari, nanti tidak worth it!"
Usai berkata, gadis itu benar-benar membalikkan badan tengkurap di ranjang. Kedua tangannya meraih ke belakang untuk melepas tali pengikat di punggung. Begitu tali terlepas, seluruh tubuhnya merebah di dek kapal. "Aah... nyaman sekali~" keluhnya, membuat Yang Chengzhuo dan Natalie hanya bisa menghela napas pasrah.
"Jangan mengintip dengan tatapan mesum ke punggungku gitu dong! Ayolah Paman, bantu usapkan minyaknya!" Avril memejamkan mata sambil menggerutu.
Dari sudut pandang Yang Chengzhuo, terlihat jelas dua tonjolan putih kemerahan di dada yang seolah ingin meledak akibat tekanan. Persis seperti balon yang tertekan hingga berubah bentuk, tapi jauh lebih indah dipandang. Melihatnya hati jadi iba – bagaimana tega menyiksa mereka seperti ini?
"Cepetan dong, Paman! Aduh panasnya aku mati!" teriak Avril menggema di dek.
Yang Chengzhuo memalingkan wajah ke Natalie. Yang terakhir ternyata juga tertelungkup, hanya tidak melepas tali pengikat seperti Avril Lavigne, tapi sikapnya sudah jelas.
"Kalau sudah selesai mengolesinya, bergantian ke aku!" Natalie merangkul kepala sambil berkata.
"Hei, aku bukan pekerja gratis. Sudah mengolesi kalian, siapa yang akan mengolesiku?" Yang Chengzhuo melihat tangannya sendiri. Memang agak menghitam, tapi sama-sama takut terik. Apakah wanita takut terik, sedangkan pria tidak?
"Haha, Paman. Nanti kita bersama-sama mengolesimu, memastikan kepuasanmu!" Avril Lavigne menengadah dengan wajah selalu ceria sambil menjulurkan lidah, seolah mengeluh Yang Chengzhuo terlalu perhitungan.
Yang Chengzhuo mengambil botol tabir surya, membuka tutupnya, mengorek sedikit dengan tangannya lalu menggosok-gosokkannya di telapak tangan. Kemudian mulai mengoleskan ke punggung halus Avril. Disebut mengoles, sebenarnya lebih tepat disebut meraba karena kekuatannya tidak boleh terlalu besar. Setelah diolesi minyak yang licin, ditambah lagi sentuhan lembut seperti bedak, benar-benar godaan besar.
"Hmm... ke kiri sedikit..." Avril terlihat sangat menikmati ini. Matanya terpejam sambil mengeluarkan desahan memikat.
Tangan Yang Chengzhuo mengikuti kedua sisi punggung mulusnya ke bawah, tak terhindarkan menyentuh dua tonjolan lembut di dada yang tertekan dek kapal. Setiap ujung jarinya menyentuh area itu, Avril akan menghela napas berat. Terasa jelas raganya mendadak kaku, tapi segera kembali lega.
“……Turun sedikit lagi, Paman, bagian kakiku juga……” Seolah khawatir Yang Chengzhuo akan marah, ia segera tersenyum lebar menunjukkan perhatian, “Tenang saja Paman, nanti aku juga akan melayanimu dengan baik, memastikan kamu sama sekali tidak dirugikan!”
Harus diakui, membantu Avril Lavigne yang memakai bikini mengoleskan minyak tabir surya memang hal yang membuat iri, namun juga merupakan ujian berat bagi keberuntungan seseorang. Terutama saat berpindah dari punggung mulus ke dua kaki jenjang yang meski tidak terlalu panjang namun halus dan proporsional, bahkan termasuk area uji coba tertutup paha. Bisa bertahan dalam situasi ini, keberuntunganmu benar-benar layak dipuji.
Bersikap sopan kepada Avril Lavigne, tapi terhadap Natalie, Yang Chengzhuo sama sekali tidak ragu. Tak lupa ia mendadak mengusap-usap, membuat Natalie yang terakhir ini menutupi mulutnya, khawatir suaranya akan mengganggu Avril yang sedang memejamkan mata beristirahat.
Sensasi stimulasi diam-diam di depan mata orang lain itu benar-benar membuat tulang-tulangku gemetar sampai terkuras.
"Paman, apakah kamu berpihak pada satu pihak?" Avril membuka mata, melihat Yang Chengzhuo masih membantu Natalie menggosok punggung, bertanya keras, "Kenapa membantunya begitu lama, sedangkan membantuku hanya diselesaikan asal-asalan?"
"Sama saja!" Yang Cheng merasa gadis ini seperti anak kecil yang suka menghitung-hitung, lebih terasa menarik.
Setelah berkata demikian, dia menepuk tangan memberi isyarat sudah selesai.
"Kami yang akan membantumu menggosok!" Begitu melihat Yang Cheng menyelesaikan pekerjaannya, Avril langsung bersemangat berdiri, seolah tak peduli sama sekali aurat dadanya terekspos sepenuhnya, menjentikkan botol tabir surya, menunggu Yang Cheng berbaring.
"Natalie, mari kita layani Paman Cheng-mu!" desak Avril penuh semangat.
Yang terakhir entah karena terbakar matahari atau karena perkataan Avril Lavigne, wajahnya merah padam. Saat berdiri, ia spontan meraih bikini di dadanya dan menutupkannya erat-erat, khawatir ketahuan orang.
"Tak usah, aku takut geli!" Yang Chengzhuo langsung menggelengkan kepala. Pelayanan ini terlalu menggoda. "Lagipula, kenakanlah bajumu!"
Meski di negara Eropa-Amerika, di pantai liburan sering terlihat wanita cantik berpayudara telanjang berkeliaran, namun Yang Chengzhuo pada dasarnya orang Tionghoa. Dari dalam tulang, pemikirannya masih tradisional, agak kurang terbiasa.
"Apa masalahnya?" Avril Lavigne mencibir. "Ayo, biar kulayani Anda!" Usai berkata demikian, ia menarik Yang Chengzhuo hingga terbaring terbalik di dek kapal. Kedua tangannya mengoleskan tabir surya, mulai menjelajahi punggungnya.
"Nyaman kan?" tanya Avril Lavigne dengan bangga.
Yang Chengzhuo mengangguk sambil bersungut. Setelah Natalie juga bergabung dalam barisan, empat "ikan belut lumpur" dengan telapak tangan halus mulai berkeliaran di punggungnya. Rasanya memang luar biasa, indah tak terkatakan.
Tapi mana ada hal sebaik ini di dunia ini?
"Hei gadis, jangan copot celanaku..." Saat Yang Chengzhuo merasakan kenyamanan puncak, tangan Avril tiba-tiba menjulur ke celananya dan menarik. Yang Chengzhuo langsung berteriak.
"Ya Tuhan, Paman, kamu malah mengikatnya!" Avril memandang celana dalam yang tak bisa diturunkan meski ditarik-narik, wajahnya penuh ketidakpercayaan.
Yang Chengzhuo langsung duduk, memandang gadis itu dengan tatapan curiga. "Benar, ini antisipasi untuk perempuan mesum licik sepertimu!"
Baru saja mengucapkan itu, Yang Chengzhuo langsung menerjang untuk memberi pelajaran. Tapi Avril sudah kabur, membuatnya gagal mengejar.
Memandangi gadis itu lari ke kejauhan, menjulurkan lidah ke arah Yang Chengzhuo sambil membuat wajah lucu.
"Natalie, kamu tidak akan memberi pelajaran padanya?" tanya Yang Cheng.
Natalie yang sudah dari tadi tertawa terpingkal-pingkal di samping menggelengkan kepala kuat-kuat, "Aku tidak bisa berbuat apa-apa, kamu saja yang menghadapinya!"
"Jangan kejar aku! Kalau dikejar lagi aku lompat ke laut!" teriak Avril sambil memegang kuat-kuat pagar kapal pesiar, menggunakan intimidasi balik dengan sikap seolah mau melompat jika didekati.
"Berani lompat, langsung kuhidupkan mesin kapal! Lihat bisa tidak kamu berenang 100 kilometer kembali ke pulau Mallorca!" jawab Yang Cheng sambil tersenyum.
Melihat orang tua itu tidak termakan gertakan, Avril yang benar-benar kehabisan akal nekat melompat ke laut.
"Toloong... Tolooong!" teriak gadis kecil itu yang muncul kembali ke permukaan sambil melambaikan tangan ke arah Yang Cheng di atas kapal.
Sikap penuh kebanggaan itu membuat Yang Chengzhuo benar-benar gigi ngilu, bahkan langsung melompati pagar pembatas dan terjun ke air dengan suara plung.
Natalie di dek kapal mendengar suara itu tapi tak berdiri, karena sebelumnya mereka pernah bermain bersama di Hawaii Amerika dan tahu keduanya bisa berenang. Ombak di sini juga tak deras, selama tetap di sekitar kapal pasti aman.
Begitu masuk air, Yang Chengzhuo langsung menerjang Avril yang berusaha kabur tapi kakinya sudah dicengkeram erat.
"Kubiarakan kau lari!" teriak Yang sambil menampar pantatnya keras-keras. Tamparan itu menimbulkan suara krek di permukaan air dan percikan kecil. Avril berteriak memanggil Natalie sambil meronta-ronta sekuat tenaga.
Keduanya bermain-main di dalam air dari haluan hingga ke buritan kapal. Entah bagaimana caranya, Avril akhirnya membelit tubuh Yang Chengzhuo seperti gurita dengan kaki melingkar di pinggangnya dan tangan memeluk lehernya, tubuh mereka berhimpitan erat.
Gelombang demi gelombang air laut terus menerjang kepala mereka, namun si gadis ini justru tertawa gek-gek tanpa rasa takut, seolah yakin Yang Chengzhuo tak tega benar-benar memukulnya.
"Ayo, kembali ke kapal!" teriak Yang Chengzhuo sambil menengadah menghindari air yang hendak masuk ke mulut. Tangan kanannya mencengkeram platform di buritan kapal pesiar, sementara tangan kiri menopang pantat montok Avril yang basah kuyup - kain renang yang menempel di kulitnya nyaris tak terlihat seperti busana.
Tepat saat Yang Chengzhuo hendak mendorong Avril Lavigne ke kapal dengan gesit, gadis ini tiba-tiba merangkul kepala Yang Chengzhuo. Kepalanya menunduk, rambut pirangnya menutupi wajah Yang Chengzhuo. Bibirnya yang setengah terbuka langsung menyentuh bibir pria itu.
Ciuman ini dalam namun singkat. Setelah sekilas berciuman, dia mundur. Lidahnya menjilat bibir seolah menikmati aftertaste. Baru setelah naik ke platform belakang, dia tersenyum pada Yang Chengzhuo.
"Ini kompensasi untukmu, Paman. Jangan berpikiran negatif!" Begitu kata gadis itu sebelum pergi.
Menatap bayangan telanjang dari belakang itu, Yang Chengzhuo refleks mengusap bibirnya sendiri. "Apa aku berpikiran kotor?" gumamnya.
……
……
Popularitas pulau Mallorca bukan hanya karena pantainya, tapi juga fasilitas dan kehidupan malamnya yang lengkap.
Di sekitarnya terdapat beberapa lapangan golf, ada juga lapangan sepakbola pantai, serta berbagai fasilitas lainnya yang dapat memenuhi semua kebutuhan makan-minum dan hiburan pengunjung di sini.
Saat malam tiba, Yang Chengzhuo mengemudikan kapal pesiar kembali ke pelabuhan. Kapalnya akan berlabuh di pulau Mallorca mulai sekarang, karena kapanpun ia ingin berlayar, dia bisa langsung terbang dari Madrid ke pulau Mallorca dengan pesawat - perjalanan yang sangat praktis.
Setelah merapatkan kapal pesiar dan kembali ke hotel, Yang langsung menerima telepon.
Usai mandi dan berganti pakaian, Yang menyuruh Natalie dan Avril Lavigne untuk jalan-jalan sendiri, sementara dia menuju kafe hotel untuk bertemu Jorge Mendes - manajer asal Portugal yang reputasinya melambung tinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Saat pertama kali mengenal Mendes, anggota ini belum punya banyak ketenaran. Tapi di tahun 2004, dia berhasil mengirimkan beberapa pemain Portugal ke Chelsea sekaligus. Sejak itu karirnya mulai menanjak. Ditambah dengan niat Juan Figer untuk mundur dari panggung depan, dan sikap rendah hati broker seperti Hidalgo, Mendes perlahan menjelma menjadi manajer paling panas di dunia sepak bola saat ini.
"Apa aku harus mulai mempertimbangkan menagih utang darimu?" Begitu bertemu Mendes, kalimat pertama Yang Chengzhuo langsung menyinggung masalah pembayaran.
Yang terakhir sebenarnya tahu maksudnya, hanya terkekeh tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Dua pemain bawahannya, Nani dan Anderson, musim panas ini keduanya dikaitkan dengan Real Madrid dan Yang Chengzhuo. Perlu diketahui, pemain yang berhubungan dengan Yang Chengzhuo nilai pasarnya pasti meledak. Meski Yang sendiri tak pernah memberi komentar tentang mereka, bagi Mendes tak perlu menunggu sang pelatih berbicara – selalu ada cara membuat media menyesatkan fans untuk membangun momentum bagi pemainnya.
Akhirnya kedua pemain ini bergabung ke Manchester United dengan harga langit 25 juta euro. Ferguson harus membayar harga setara Kakak hanya untuk dua pemain muda yang masih hijau ini.
"Konon, kamu tertarik dengan Pepe?" Setelah tertawa, Mendes langsung ke pokok persoalan.
Yang Cheng mengangguk: "Aku memang ingin mendapatkan dia."
Sebagai teman lama, kalau bukan karena sebelumnya Thiago Silva menyebut, Yang Cheng hampir lupa pada Pepe. Dia bahkan hampir melupakan janjinya dulu yang bilang akan menemui Pepe jika datang ke Eropa.
Tak disangka, adik seperguruan Deco ini tetap bisa membangun karir dari nol di Porto meski tanpa bantuan siapa-siapa.
Ini juga membandingkan prinsip: Orang berbakat akan bersinar di mana saja!
Tentu, bagi Yang Cheng, Pepe saat ini baru memiliki potensi dan bakat menjadi bek tengah top. Apakah bisa menjadi bek top, masalah utamanya terletak pada cara mengarahkan dan mengasahnya. Setidaknya jangan sampai dia mengulangi kesalahan generasi sebelumnya.
"1,3 juta euro, harga persahabatan!" Mendes tidak banyak bicara.
Yang Cheng merenungkan, di kehidupan sebelumnya Calderon dan Mijatović membeli Pepe seharga 30 juta euro. Sekarang Mendes sendiri menawarkan harga 1,3 juta euro sebagai harga persahabatan, memang sangat hemat. Tapi sebenarnya, berapa kadar air yang tersembunyi di sini?
Melihat alis Yang Cheng berkerut, Mendes langsung tahu pikirannya. Ia menggelengkan kepala sambil tersenyum getir, "Kumohon, kamu harus paham! Saat ini seluruh Eropa sedang menggoreng habis posisi bek tengah. 1,3 juta euro sudah termasuk sangat murah!"
"Tapi saya ingat, saat masa liburan musim dingin, Porto menetapkan harga 900 ribu euro," ujar Yang Cheng sambil tersenyum.
Mendes tertawa paham, "Kamu juga bilang sendiri - itu harga masa liburan musim dingin! Kondisi pasar sekarang sudah berbeda!"
Setelah berhenti sejenak, Mendes menganalisis, "Kamu sendiri yang paling memahami pasar transfer. Harusnya kamu tahu harga ini sudah di bawah pasaran. Kalau ada yang mau Pepe, minimal harus menyiapkan 1,5 juta euro - itu pun tanpa tawar-menawar!"
Yang Chengzhuo paham di hati, pasar transfer sebenarnya adalah cara beroperasi yang sangat tidak rasional. Seperti musim panas ini, dengan transfer Alves, kelangkaan bek terutama bek tengah telah memicu respons besar di seluruh pasar. Ditambah lagi manajer dan media yang mendorong di belakang layar, seolah-olah seluruh alam semesta kekurangan bek tengah.
Bek tengah tidak langka, yang langka adalah bek tengah yang unggul!
"Maksimal 10 juta euro, selain itu, menurutku sama sekali tidak terasa bahwa saat ini terjadi kelangkaan serius bek tengah unggul. Aku bisa langsung mencantumkan beberapa nama untuk kamu dengar."
Jorge Mendes tersenyum tipis. Dia tidak bisa tidak percaya, karena Yang Chengzhuo memiliki satu set database pemain yang terakumulasi selama puluhan tahun. Dalam database ini, dia hanya perlu memasukkan posisi pemain dan ciri khas teknik yang diinginkan, maka akan muncul daftar kandidat. Mungkin Pepe hanyalah salah satunya.
“Aku tidak bisa menjamin bisa mempersuasi orang tua itu!” Jorge Mendes mencibirkan bibir. Yang dia maksud 'orang tua' itu adalah Ketua Porto, seorang yang sama seperti Monchi, bersikeras memaksimalkan keuntungan.
“Kalau begitu beri tahu dia: jangan jadi terlalu 'Aulas'! Kalau sekarang 10 juta euro tidak mau dijual, besok-besok aku tidak mau beli lagi. Nanti dia bisa tunggu Pepe berubah menjadi efek kedua Mohamed Diarra!” Yang Chengzhuo terkekeh.
Ketua Lyon Jean-Michel Aulas sebelumnya selalu dijuluki media sebagai ketua klub paling ahli membangun jaringan di Eropa. Tapi sejak musim panas lalu, karena terlalu mengejar harga mahal saat Real Madrid mundur dari persaingan, Diarra akhirnya terjebak di tangannya sampai sekarang tidak laku – membuatnya menjadi sasaran sindiran semua orang.
Memang tidak bisa disangkal. Dulu dia menghasilkan uang dengan terlalu galak sampai berselisih dengan banyak pihak. Sudah pasti mereka akan memanfaatkan situasi ini untuk menjatuhkannya.
Bek tengah sebenarnya langka atau tidak, seberapa langka, semua orang sudah punya perhitungan. Setiap tahun akan ada pemain baru yang tercipta, setiap season muncul pendatang baru dalam jumlah besar. Tahun ini semua gempar memburu bek dan bek tengah, tahun depan bagaimana keadaannya, siapa yang tahu?
Oleh karena itu klub-klub Eropa pada umumnya, terutama seperti Porto, Lyon, Sevilla, pada dasarnya menganut prinsip: asal harga memuaskan, kami jual. Kecuali kalau menemukan pemain dengan bakat dan kekuatan yang benar-benar luar biasa, yang ditakdirkan tetap kaya, tampan, dan berkualitas di masa apapun - baru tidak takut membusuk di gudang.
Pada akhirnya, bagi mereka, pemain tak ubahnya seperti barang setengah jadi yang perlu finishing!
Saat membahas Pepe, Yang Chengzhuo dan Mendes juga tak lupa menyebut Cristiano Ronaldo. Berkali-kali Mendes mengeluh penyesalan: CR7 tidak bisa transfer ke Real Madrid musim panas ini. Terhadap hal ini, mereka memang tidak bisa berbuat apa-apa.
Beberapa jam lamanya mereka berdiskusi hingga tengah malam, barulah Yang Chengzhuo mengirim pergi Mendes. Sebelum pergi, yang terakhir ini berjanji akan mengerahkan segala upaya untuk membujuk Porto melepas pemain. Bagaimanapun juga, dia harus meninggalkan jalan mundur untuk kerjasama masa depan dengan Yang Chengzhuo. Jika bukan karena Yang Chengzhuo tidak menginginkan seorang manajer, sebenarnya dia masih ingin menjadi agen sang pelatih legendaris itu.
Pada saat itu, dengan kombinasi Sang Kaisar dan Sang Gila, ditambah sejumlah besar pemain di bawah komandonya, Mendes akan menjadi agen nomor satu Eropa yang tak terbantahkan. Pengaruhnya bahkan melampaui masa kejayaan Pini Zahavi dan Mascardi di puncak karir mereka.
Tak lama setelah Yang Chengzhuo kembali ke ruangan hotelnya, Natalie dengan gaya seperti pencuri menghindari Avril dan datang mencarinya.
