16 Juli 2007, pukul 9:30 pagi, Valdebebas.
Matahari di atas kepala sudah memamerkan panasnya dengan garang, namun para pemain yang berkeringat deras masih mengelilingi Yang Chengzhuo di lapangan latihan tim utama, menerima wejangan dari pelatih kepala.
Musim ini, Real Madrid kehilangan Salgado dan Raúl Bravo, tapi Yang Chengzhuo tidak melakukan rekrutan di posisi bek sayap. Meski sudah memesan Maicon, bek Brasil yang menonjol di Copa América dengan nilai pasar melonjak berlipat ganda ini - yang dianggap sebagai bukti empiris lain dari kelihaian mata Yang - akan tetap bermain untuk Monaco musim ini.
Saat ini Real Madrid telah menentukan secara awal: Setelah waktu naturalisasi terpenuhi, Thiago Silva dan Marcelo akan mengajukan kewarganegaraan Spanyol untuk membebaskan dua slot pemain asing. Maicon akan menempati salah satunya.
Meski tidak merekrut bek sayap, Real Madrid berhasil memboyong Pepe dari Porto dengan harga 11 juta euro untuk memperkuat pertahanan. Ditambah promosi pemain muda Miguel Torres dari Castilla ke tim utama yang sudah sering tampil musim lalu meski mendapat sorotan pro dan kontra, garis belakang tim tidak mengalami penurunan signifikan. Yang Chengzhuo sendiri sangat yakin pada potensi Torres.
Di lini tengah, seluruh pemain musim lalu tetap bertahan di tim. Yang Chengzhuo juga merekrut Mesut Özil yang masih muda dari Bundesliga. Pemain berbakat dengan teknik halus dan kreativitas tinggi ini bisa bermain sebagai gelandang serang, maupun di kedua sayap kiri-kanan. Ia dianggap sebagai rekrutan strategis yang memperkuat persaingan di lini tengah-depan Real Madrid.
Patut dicatat, banyak pihak memandang Özil (19 tahun) sebagai produk perdana sistem pembinaan pemain muda hasil reformasi sepak bola Jerman yang diusung Yang Chengzhuo. Ciri khas pembinaan ala Yang Chengzhuo terlihat jelas pada generasi pemain ini. Inilah alasan Özil memilih Real Madrid - keselarasannya dengan filosofi sepak bola sang pelatih.
Selama masa liburan Mascherano, Yang Chengzhuo berencana menguji kombinasi De la Red dan Xabi Alonso. Opsi lain adalah Xavi García, pemain muda bertubuh tinggi dengan header hebat, teknik mumpuni, kemampuan oper bola bagus, serta kesadaran koordinasi tim yang kuat. Potensinya sebagai bibit pemain berkualitas sangat menjanjikan.
Selain itu, pemain seperti Granero juga merupakan gelandang yang cukup bagus. Ditambah dengan Guti, lini tengah Real Madrid mungkin tidak banyak bintang, tapi sebenarnya kedalaman skuad sudah cukup. Bagaimanapun, Real Madrid tidak bermaksud memainkan gaya sepakbola gelandang beringat seperti Chelsea.
Di garis depan, Raul semakin menua. Villa, Agüero, dan Negredo akan semakin memikul tanggung jawab lebih besar. Yang Cheng menggunakan formasi 4231, dengan Villa saat ini menjadi striker tunggal yang mutlak layak. Kaká bermain sebagai gelandang serang, sementara Raul dan Agüero bisa bermain baik sebagai striker maupun gelandang serang. Oleh karena itu, kekuatan serangan sudah memadai.
Susunan pemain inti yang ada di benak Yang Cheng sendiri adalah: kiper tetap Casillas. Lini belakang terdiri dari Marcelo/Arbeloa, Cannavaro, Pepe, dan Ramos. Dua gelandang bertahan adalah Xabi Alonso dan Mascherano. Sayap kiri diisi David Silva/Mata. Kaká sebagai gelandang serang, Beckham di sayap kanan, sementara Villa menjadi striker tunggal.
Sistem taktik ini secara keseluruhan tidak banyak berubah dari musim lalu. Kedatangan Kaká akan membuat serangan tim lebih mengancam. Namun di awal musim, penampilan bintang top Brasil ini pasti tidak mungkin tampil di setiap pertandingan. Raul dan Agüero bisa menjadi rotasi yang cocok, sementara Özil juga bisa bermain sebagai gelandang serang.
Dalam pelatihan intensif awal musim, Yang Chengzhuo telah menjadwalkan beberapa tugas utama untuk dirinya sendiri.
Di luar semua tugas pelatihan rutin tim, yang sekarang dibutuhkan Yang adalah membantu Pepe dan pemain baru lainnya menyatu ke dalam tim, memahami penyesuaian taktik tim saat Pepe bermain sebagai bek tengah, serta menyusun serangkaian alur serangan untuk Marcelo yang bermain sebagai left wingback.
Keterlibatan bek sayap dalam serangan memang memiliki tradisi panjang. Taktik ini mulai muncul sejak era formasi 424 Brasil tahun 1950-an. Memasuki tahun 90-an, dengan kehadiran bek sayap kelas dunia seperti Cafu dan Carlos, Thuram dan Lizarazu di tim-tim juara, bek sayap ofensif semakin diminati di pasaran.
Dengan datangnya sepakbola modern, taktik semakin rigor, pembatasan ruang di lapangan terutama di wilayah sendiri semakin dihargai. Tidak peduli menghadapi Manchester United yang gesit, Chelsea yang bertahan solid, atau Barcelona yang bermain seni sepakbola, kontrol mereka atas area medan gaya di zona tertentu sangat tinggi.
Cara mencapai kontrol ini adalah dengan memadatkan personel, terutama di tengah medan!
Tidak diragukan lagi, sayap akan menjadi Sumber semua serangan - ini sudah menjadi fakta yang diakui umum!
Artinya, serangan di masa depan akan lebih banyak diluncurkan dari sayap dengan cara koordinasi di tengah lapangan. Karena tekanan formasi pertahanan lawan di lini tengah-depan menyisakan ruang sempit, gerakan menerobos dari belakang akan memainkan peran konklusif.
Lawan siaga penuh, pemain lini tengah-depan melakukan interferensi, mengacaukan pertahanan musuh, bek sayap menerobos masuk di timing tepat, langsung bisa memecahkan situasi dan membentuk ancaman. Menghadapi cara serangan seperti ini sangat sulit dipertahankan, inilah alasan mengapa semua tim semakin menekankan partisipasi bek sayap dalam serangan.
Bahkan tim banteng seperti Chelsea, Ashley Cole dan Bosingwa adalah bek sayap ofensif. Gagasan Mourinho sama persis dengan Yang Chengzhuo. Perbedaannya, Yang berhasil menemukan orang yang pas, sementara orang Portugal gila itu tidak.
Untuk ini, Mourinho bahkan langsung menelepon Yang Cheng setelah Copa América selesai, mengeluh bahwa Yang sudah mendahului merebut Maicon, sungguh tidak bermoral. Jelas dia juga sangat menyaksikan performa menonjol Maicon di Copa América.
Tapi serangan bek sayap, terutama seperti Marcelo yang berposisi sebagai gelandang kiri-wingback, sering juga menjadi bahaya dalam sistem pertahanan tim.
Yang Chengzhuo harus menemukan cara dalam pertandingan pemanasan untuk memaksimalkan keunggulan serangan Marcelo di sayap kiri, menutup celah pertahanan, dan memastikan pertahanan tim tetap kokoh sambil mengoptimalkan daya hancur serangan ofensif Marcelo.
Ini memang ujian berat baginya, tapi begitu sukses, serangan Real Madrid dengan kedatangan Kaká yang meningkatkan daya hancur akan naik ke tingkat lebih tinggi!
……
……
Kedatangan kedua ke Irdning, Yang Chengzhuo sudah hafal medan di sini. Real Madrid juga melalui pelatihan intensif bertahun-tahun di lokasi ini telah menguasai medan dengan baik.
Meski warga setempat sudah terbiasa mendengar kabar kedatangan Real Madrid tiap tahun, mereka tetap berebut-rebut menyaksikan latihan tim. Terutama di musim ini dengan beberapa pemain baru termasuk bintang top seperti Kaká dalam skuad.
Tapi di kota kecil ini, Real Madrid justru bisa menghindari hiruk-pikuk dunia luar semaksimal mungkin, sepenuhnya fokus pada pelatihan intensif dan persiapan kompetisi. Seluruh tim akan menghadapi latihan setan dengan tiga sesi latihan sehari. Meski Kaká tidak perlu mengikuti latihan bersama tim, melainkan melakukan latihan rehabilitasi sendiri, ia tetap harus menyesuaikan jadwal dengan tim.
Selama masa pelatihan ini, Yang Chengzhuo dengan teratur bagai roda gigi yang rapi terus menanamkan arah taktik lebih lanjut kepada para pemain, terutama kepada Marcelo: kapan harus maju ke depan, kapan harus mundur, bagaimana berkoordinasi setelah menerobos, dengan siapa bekerja sama, serta bagaimana rekan setim mendukungnya dan mengisi posisi kosong setelah ia maju - semua ini adalah masalah yang perlu dipecahkan.
Oleh karena itu di lapangan latihan, sering terdengar Yang Chengzhuo mengaum "Roar" ke arah Marcelo, sebagai bentuk teguran kepada anak muda asal Brasil ini.
Setelah menjalani minggu pertama yang padat, tim akhirnya tiba di Austria dan seminggu kemudian menghadapi tim Liga Championship Inggris, Stoke City.
Pertandingan ini Yang Chengzhuo menurunkan Casillas, Marcelo, Cannavaro, Pepe, Ramos, Xabi Alonso, Xavi García, David Silva, Raul, Beckham, dan Villa.
Tim langsung menciptakan kesempatan sejak awal, kerangka menyeluruh tidak banyak berubah dari musim lalu. Perbedaan terbesar adalah kondisi fisik pemain yang sedang dalam masa penyesuaian setelah seminggu pelatihan intensitas tinggi - raga agak kewalahan mengikuti kepalanya, banyak kesalahan. Namun keunggulan kekuatan menyeluruh memungkinkan Real Madrid dengan lancar menguasai situasi pertandingan.
Menit ke-18, Silva melepaskan diri dari tekanan lalu mengirim umpan terobosan. Raul menerobos dari belakang dan melepaskan tembakan rendah yang menjadi gol pembuka untuk Real Madrid.
Setelahnya Real Madrid mendominasi keunggulan, namun mendominasi statistik tanpa berbuah gol.
Di babak kedua, Yang Chengzhuo memasukkan formasi berbeda: kiper Diego López, lini belakang Arbeloa, Thiago Silva, Hierro, dan Miguel Torres. Trio gelandang bertahan adalah De la Red dan Granero dengan Guti sebagai playmaker, sedangkan trio striker di depan terdiri dari Mata, Negredo, dan Agüero.
Pada menit ke-78, Negredo menyundul umpan silang Arbeloa di kotak penalti ke arah luar wilayah terlarang. Guti mengirimkan umpan terobosan presisi ke Agüero yang langsung menyelesaikan peluang menjadi gol kedua Los Blancos.
Skor 2-0 mengantarkan Real Madrid meraih kemenangan pertama dalam pertandingan pemanasan.
Usai laga persiapan perdana, tim melanjutkan pelatihan intensif di Austria. Pelatih Yang Chengzhuo melakukan perbaikan sistem serangan, terutama mengatasi masalah dominasi tanpa gol di babak pertama yang disebabkan oleh ketidakefektifan pergerakan transisi dari lini tengah.
Setelah beberapa hari melanjutkan pelatihan di Irdning, Real Madrid mempersiapkan barang bawaan dan meninggalkan Austria, naik pesawat terbang ke Jerman untuk menghadapi Hannover 96 dalam pertandingan pemanasan. Berkat gol dari Villa, David Beckham, dan Sergio Agüero, mereka berhasil mengalahkan Hannover 96 dengan skor 3-0 di kandang lawan, meraih dua kemenangan beruntun dalam pertandingan pemanasan.
Setelah itu, Real Madrid langsung terbang ke Moskow untuk berpartisipasi dalam Piala Rel Kereta.
Alasan Real Madrid mengikuti turnamen ini, selain karena bersifat komersial dengan biaya penampilan yang melimpah, Yang Cheng lebih mementingkan kualitas latihan. Pasalnya tiga tim lain yang berpartisipasi adalah tuan rumah Lokomotiv Moskow, keluarga elit Serie A AC Milan, dan raksasa Belanda PSV Eindhoven - semuanya tim berkualitas tinggi.
Yang Chengzhuo sangat menyukai pertemuan dengan lawan yang lebih kuat dalam pertandingan pemanasan, karena ia yakin semakin kuat lawan, semakin banyak masalah yang akan terungkap dari timnya. Jika semua masalah ini bisa diperbaiki selama pemanasan, maka Real Madrid akan penuh kemampuan bertarung.
Lawan Real Madrid di semifinal adalah PSV Eindhoven. Tim ini menerapkan taktik pertahanan-balik yang memberikan tekanan besar pada serangan Los Blancos. Ditambah kondisi fisik dan performa pemain Madrid yang belum ideal pasca pelatihan prapertandingan, meski Yang Chengzhuo mengerahkan pasukan inti, serangan mereka tetap sulit membuka celah.
Di babak kedua, setelah beberapa kali berganti anggota dan terkikisnya stamina lawan, Guti berperan penting. Operan satu sentuhannya di menit ke-79 membantu Negredo mencetak gol, mengantarkan Real Madrid meraih kemenangan tipis 1-0 atas PSV Eindhoven menuju final.
Pertandingan ini selain mengekspos masalah kondisi Real Madrid yang kurang baik, juga membuat Yang Chengzhuo melihat bahaya pada pertahanan sayap kiri tim setelah Marcelo turun, terutama dalam situasi absennya Mascherano. Dua gelandang bertahan Real Madrid memberikan tekanan yang tidak cukup ke lini tengah lawan, menyebabkan beberapa serangan balik lawan menjadi sangat mengancam.
Tentu saja, ini juga berkaitan erat dengan kurangnya penghargaan kedua belah pihak terhadap pertandingan pemanasan. Contohnya dalam pertandingan ini Yang Chengzhuo melakukan 9 kali pergantian anggota tim. Selain Casillas dan Cannavaro, seluruh pemain lainnya diganti. Bagaimanapun ini pertandingan pemanasan, nilai tidak penting, menyesuaikan kondisi pemain-lah poin pentingnya.
Jenis situasi ini bahkan ketika memasuki babak final, tetap tidak menunjukkan perubahan yang besar.
Situasi yang dinantikan semua orang dimana Kaká akan berhadapan dengan mantan klubnya AC Milan tidak terjadi. Yang membuat banyak pihak di luar bingung adalah Yang Chengzhuo sama sekali tidak memainkan Kaká dalam beberapa pertandingan pemanasan ini. Bintang Brasil itu bahkan tidak bermain satu menit pun. Menanggapi kebingungan publik, Yang menjelaskan bahwa Kaká sedang menjalani pelatihan rehabilitasi dan kondisinya sementara belum memenuhi syarat untuk bertanding.
Sedangkan untuk penampilan perdana Kaká bersama Real Madrid, Yang Chengzhuo memperkirakan waktunya akan terjadi di Hong Kong.
"Menurut saya dengan percepatan pelatihan saat ini, dia seharusnya bisa tampil dalam laga melawan Tim Hong Kong United!"
Kaká sendiri juga menyatakan keinginan kuatnya untuk segera bermain. Namun ia menegaskan akan patuh sepenuhnya pada keputusan pelatih kepala: "Saya merasakan kondisi raga saya semakin membaik. Saya yakin bisa turun kapan saja, tapi saya akan tanpa syarat mengikuti penjadwalan pelatih karena saya tahu semua keputusannya demi performa terbaik saya di lapangan."
Meski Kaká tidak mendapatkan kesempatan tampil dalam pertandingan melawan AC Milan, Real Madrid menunjukkan kegigihan luar biasa dalam laga ini. Mereka dua kali tertinggal skor namun berhasil menyamakan kedudukan, meski akhirnya kalah 3-4 melalui babak adu penalti dari AC Milan, hanya meraih posisi runner-up Piala Rel Kereta.
Sebagai pertandingan pemanasan dengan pengaruh terbatas, Yang Chengzhuo sama sekali tidak memprioritaskan hasil. Fokus utamanya adalah mengidentifikasi masalah yang terungkap: kerja sama Pepe dan Cannavaro yang kurang solid, terutama performa Pepe yang melakukan kesalahan pada gol pertama.
Sepanjang rangkaian pertandingan pemanasan, penampilan Pepe bagai dua sisi mata uang. Kekuatan fisik dan kemampuan teknisnya patut diacungi jempol, namun koordinasi dengan Cannavaro - terutama di bawah tekanan serangan AC Milan - kerap menimbulkan celah. Beberapa intervensi krusial dan penyelesaian situasi berbahaya yang dilakukannya juga menuai tepuk tangan penonton.
Bagaimanapun, ini baru bergabung ke tim baru. Meski performa bagus dalam pelatihan, latihan dan pertandingan berbeda. Justru bagus bisa mengekspos masalah di pertandingan pemanasan daripada melakukan kesalahan di laga resmi.
Yang Chengzhuo memerintahkan tim teknologi mengumpulkan semua kesalahan yang dilakukan setiap pemain selama pertandingan. Persiapan disimpan untuk dibawa kembali ke Valdebebas, dibuat rekaman video yang nantinya dibagikan ke setiap pemain untuk ditelaah sendiri.
Setelah beberapa laga pemanasan, pemain Real Madrid jelas sudah menyesuaikan diri. Meski tim masih bolak-balik bermasalah, hasil pelatihan intensif pra-musim mulai terlihat. Hal ini termanifestasikan jelas saat tim tiba di Yokohama, Jepang, dalam pertandingan pemanasan melawan Yokohama F. Marinos - tim elite J.League yang terkenal.
Pada pertandingan ini, Yang Chengzhuo tetap memainkan Casillas sebagai kiper pembuka. Garis pertahanan terdiri dari Marcelo, Hierro, Pepe, dan Ramos. Dua gelandang bertahan adalah Granero dan Mascherano. Sayap kiri ditempati David Silva, Sergio Agüero sebagai gelandang serang, David Beckham di posisi kanan, sedangkan David Villa bermain di tengah.
Di awal pertandingan, Real Madrid langsung bermain agresif. Pada menit ke-9, Granero dan David Silva menunjukkan koordinasi pergerakan yang indah. Granero mengirimkan umpan terobosan diagonal ke sisi kiri kotak penalti. Marcelo yang menerobos dengan kecepatan tinggi berhasil mendahului bek lawan, lalu mengumpan ke titik depan area penalti. Villa yang menyambar tepat waktu berhasil menembus gawang Yokohama F. Marinos, 1-0!
Setelah unggul lebih dulu, Real Madrid terus mempertahankan tekanan di area tengah dengan pertahanan yang sangat maju. Marcelo dan Ramos sebagai bek sayap terus-menerus menerobos masuk untuk membantu serangan. David Silva dan Beckham aktif memotong ke dalam untuk membuka ruang bagi pergerakan bek. Permainan sayap Los Blancos tampak sangat dinamis.
Pada menit ke-21, Ramos menerobos masuk dan memberikan operan silang ke depan kotak penalti. Beckham yang menguasai bola langsung meminjam momentum mendorong bola ke Agüero. Striker Argentina itu melepaskan diri dari kawalan bek lawan sebelum melepaskan tembakan rendah yang kembali menggoyang gawang Yokohama F. Marinos, 2-0!
Real Madrid mulai bermain dengan menghancurkan segala rintangan. Di tribun penonton, fans Jepang bersorak histeris penuh kegembiraan.
Bagi para supporters Jepang, mereka membeli tiket mahal untuk menyaksikan langsung pertandingan ini demi melihat Yang Chengzhuo dan Real Madrid pujaannya. Semakin apik performa Los Merengues, semakin besar pula euforia yang mereka tunjukkan.
Yokohama Marinos yang bernasib sial hampir tidak memiliki kemampuan bertahan dan melawan di hadapan raksasa Real Madrid.
Kemunculan Mascherano membuat gelandang bertahan Real Madrid kembali tegak, menekan Yokohama Marinos sehingga lini belakang Real Madrid bisa maju dengan nyaman, memudahkan serangan masuk ke area pertahanan lawan.
Hanya di babak pertama, Real Madrid kembali unggul 4-0 atas Yokohama Marinos lewat gol Beckham dan Agüero.
Setelah itu Real Madrid menggunakan 6 slot pergantian, namun gol Raul dan Negredo mengunci skor 6-0. Özil yang menggantikan Beckham di sayap kanan babak kedua tampil bagus, meski sebagai pengguna kaki kiri yang belum pernah bermain di posisi ini, beberapa operan dan dribelnya menunjukkan kemampuan yang luar biasa, menampilkan teknik halus yang langka.
6-0 kemenangan besar atas Yokohama Marinos, Real Madrid meraih kemenangan terbesar sejak pertandingan pemanasan, mendapat pujian tinggi dari media dan fans Jepang yang menganggap Real Madrid yang mengerahkan pasukan penuh lebih menunjukkan ketulusan dibanding Barcelona yang hanya mengirim pasukan cadangan ke Asia, selain itu pertandingan Real Madrid juga dimainkan dengan usaha maksimal.
Yang Chengzhuo sama sekali tidak memberikan ulasan apapun, dia tidak ingin memicu perang sebelum liga dimulai, lagipula kalau tidak bermain maksimal dalam pertandingan pemanasan, bagaimana bisa menemukan masalah dalam tim?
Membawa aura kemenangan 6-0 atas Yokohama Marinos, Real Madrid mengunjungi Beijing dan meraih kemenangan mutlak 3-0 atas Tim Beijing, mengamankan kemenangan kedua dalam tur Asia.
Setelah bertanding melawan Tim Beijing, Yang Chengzhuo mendadak ikut serta dalam acara penggalangan dana Yayasan Amal Kaisar yang diadakan di Beijing. Florentino Pérez yang sedang berada di Beijing juga membawa seluruh jajaran Real Madrid untuk memberikan dukungan. Kali ini seluruh sumbangan dari Yayasan Amal Kaisar akan dialokasikan untuk pekerjaan anti gempa dan proyek pendidikan harapan yang sebelumnya telah dirancang oleh Yang Chengzhuo.
Usai menyelesaikan urusan-urusan tersebut, Real Madrid terbang ke Hong Kong untuk menghadapi pertandingan pemanasan terakhir dalam tur Asia - penampilan perdana Kaká bersama Los Blancos seperti yang diumumkan sebelumnya oleh Yang Chengzhuo!
