“Baiklah, teman-teman sekalian!”
Yang Chengzhuo memasuki ruang ganti, bertepuk tangan dengan keras sehingga semua orang di ruang ganti tim tuan rumah yang awalnya hening serentak memandang ke arahnya. Terlihat dia masuk bersama tiga asistennya.
Duduk dengan wibawa di area tertinggi ruang ganti, menggenggam sebuah catatan di tangannya, dia tersenyum mengamati para pemain di bawah. “Gugup? Ini kan wilayah kekuasaan kita!”
Sebagian besar pemain di bawah pun tertawa, bahkan Kaká yang awalnya sedang tidak mood tak bisa menahan senyum.
“Jangan terlalu banyak berpikir, kita berada di pintu rumah kami sendiri. Jika seperti ini masih merasa cemas, belum punya keyakinan diri, bagaimana nanti kalau kita pergi ke Calderon?...” Dia menggelengkan kepala kuat-kuat, “Kalian semua mungkin harus memakai celana dalam wanita putih baru bisa keluar! Mereka akan menenggelamkan kalian!”
Setelah lelucon singkat, Yang Cheng membuka catatannya. “Untuk pertandingan ini, lineup pembuka kita adalah: Kiper, Casillas.” Saat menyebut nama, dia menengadah ke arah kiper di kejauhan yang segera mengangguk hormat sebagai tanda persetujuan.
“Bek kiri, Marcelo!” lanjut Yang Cheng.
Pemain muda asal Brasil itu membeku, matanya berpindah-pindah antara pelatih dan rekan sekitarnya dengan ekspresi tak percaya.
"Jangan lihat lagi, anak muda, kamu yang dipilih!" Yang Chengzhuo tersenyum, namun dia juga memperhatikan kekecewaan Arbeloa. "Alasan utama aku memilihmu adalah karena aku ingin sayap kiri kita bisa menghantam lebih keras sayap kanan Atletico. Di pertandingan ini kita bertarung di kandang sendiri, aku mau serang!"
Sebagai pelatih kepala, Yang Chengzhuo tidak perlu menjelaskan alasan penunjukan pemain. Tapi tambahan penjelasan ini dimaksudkan agar Arbeloa paham - ketidakterpilihannya bukan karena kurang kemampuan, melainkan murni pertimbangan taktis.
"Kamu harus ekstra waspada, Marcelo!" Yang Chengzhuo berpesan. "Waspadai Maxi Rodríguez! Dia tidak punya teknik dan kecepatan Jesús Navas. Kalau masih kewalahan menghadapinya, aku akan langsung menggantikanmu!"
Marcelo yang berkarakter hijau tak tahu apa-apa langsung bangkit berdiri sambil mengangguk penuh semangat: "Aku pasti mengalahkannya!"
Melihat sikap khidmatnya, Yang Chengzhuo pun tersenyum kecut, "Bek tengah adalah Cannavaro dan Pepe, bek kanan adalah Ramos!"
Garis pertahanan ini tidak mengalami perubahan besar. Setelah Ramos bermain di sayap kanan, Pepe dan Cannavaro menjadi pasukan inti di tengah. Posisi Thiago Silva, Hierro, Miguel Torres dll masih belum bisa menggoyang kedudukan mereka untuk sementara.
"Dua gelandang bertahan, Xabi Alonso dan Mascherano. Tugas kalian dalam pertandingan ini adalah mulai dari awal sudah harus menekan erat lini tengah Atletico Madrid, jangan biarkan mereka bernapas lega, paham?"
Xabi Alonso dan Mascherano sama-sama mengangguk setuju. Hal seperti ini sudah mereka lakukan selama satu musim penuh, mahir dan alami.
"Pemain lini depan, di sayap kiri David Silva. Awasi bek kanan Atletico Madrid, jangan biarkan dia maju. Ingat selalu bahwa anggota di belakangmu itu tidak tepercaya, mengerti?"
Ucapan Yang Cheng ini membuat seluruh isi ruang ganti meledak dalam tawa. Marcelo dengan canggung menggaruk-garuk kepalanya, sementara David Silva mengangguk berkali-kali. Ia sudah pernah dimarahi Yang Cheng usai pertandingan melawan Sevilla sebelumnya.
"Gelandang serang, Kaka!" Pandangan Yang Cheng tertuju pada bintang top Brasil ini. "Tugasmu adalah bergerak di belakang striker, menjadi penghubung antara lini belakang-tengah dan lini tengah-depan. Kau boleh memperluas cakupan aktivitasmu, lebih sering memberi umpan ke striker dan sayap. Tentu saja, kau juga bisa menerobos masuk untuk terlibat langsung dalam serangan. Pilihan spesifiknya sesuaikan dengan situasi di lapangan!"
Kaka memandang Yang Cheng dengan penuh rasa terima kasih. Di momen seperti ini, memilihnya sebagai pemain pembuka dalam pertandingan semacam ini jelas membuktikan kepercayaan dan dukungan Yang Cheng padanya.
“Sayap kanan adalah Beckham!” Yang Chengzhuo menatap David Beckham, “Ingat latihan yang kita lakukan, saat Ramos maju, jangan terlalu menekan ke depan, tarik mundur sedikit. Karena kita punya ranjau darat tidak tepercaya di sayap kiri, jadi dua gelandang bertahan tidak bisa banyak membantu sayap kanan. Setelah Ramos maju, semuanya tergantung padamu!”
Beckham mengangguk setuju. Saat di Manchester United, dia sudah terbiasa berkoordinasi dengan Gary Neville seperti ini. Tentu dia tahu cara menyelaraskan dengan Ramos, apalagi mereka sudah bermain bersama selama dua musim.
“Striker adalah Villa!” Untuk posisi penyerang, Yang Chengzhuo tidak perlu banyak berkomentar, “Banyaklah bergerak ke sayap, bukakan ruang kosong untuk Kaká di belakangmu, ciptakan peluang untuk serangan gelandang yang menerobos dari belakang.”
Villa mengangguk membenarkan.
Melihat semua instruksi sudah tersampaikan, Yang Chengzhuo langsung melompat turun dari kursinya sambil menutup buku catatannya.
“Ini adalah kandang kita, Bernabeu yang suci!” Sorot matanya menyapu seluruh pemain di hadapannya, kata demi kata diucapkan dengan tegas.
“Dalam pertandingan ini, yang kita hadapi adalah musuh bebuyutan kita, Atlético Madrid, tim yang mengklaim bahwa selama bisa mengalahkan kita, mereka tidak keberatan terdegradasi, tim yang musim lalu kalah 6-0 dari Barcelona, berharap bisa membunuh kita agar kita tak bisa meraih gelar juara!”
“Aku sangat tidak menyukai tim ini, fans Real Madrid kita juga sangat membenci tim ini!”
“Ganyang mereka, usir mereka keluar dari Bernabeu, buat mereka paham bahwa melakukan provokasi di wilayah kekuasaan kita adalah cari mati!”
……
……
“Liga Spanyol yang sudah lama dinanti akhirnya kembali membakar semangat pertarungan!”
“Saudara penonton sekalian, selamat datang di Stadion Santiago Bernabéu di ibu kota Spanyol Madrid. Ini adalah arena pertandingan putaran pertama Liga Spanyol 07/08, tempat Real Madrid menghadapi Atlético Madrid di kandang sendiri!”
“Kita sudah bisa melihat, pemain kedua tim yang dipimpin wasit utama Mejuto González keluar dari saluran pemain. Kita sudah bisa melihat lineup pembuka kedua tim.”
“Lineup kiper pembuka Real Madrid adalah Casillas. Lini pertahanan terdiri dari Marcelo, Cannavaro, Pepe, dan Ramos. Dua gelandang bertahan adalah Xabi Alonso dan Mascherano. Tiga gelandang serang adalah David Silva, Kaká, dan Beckham. Striker tunggal adalah Villa!”
“Susunan pemain awal Yang Chengzhuo cukup mengejutkan. Marcelo dan Kaká tampil buruk di Piala Super melawan Sevilla, terutama Marcelo yang tidak bisa menemukan arah setelah dihajar Navas. Kaká yang bergabung ke Madrid dalam kondisi cedera juga terus mengecewakan. Tak disangka di pertandingan ini Yang Chengzhuo tetap memberikan kepercayaan pada kedua pemain tersebut.”
“Susunan pemain awal Atlético Madrid: kiper adalah Franco, lini pertahanan terdiri dari Pernía, Pereya, Pablo, dan Seitaridis; gelandang tengah adalah Simão, Raúl García, Maniche, dan Maxi Rodríguez; duo penyerang adalah Reyes dan Forlán.”
“Sebagai tim tamu, Atlético Madrid berhasil meraih hak tendangan pertama. Ini adalah pertama kalinya Casillas, dewa pintu Real Madrid, bertindak sebagai kapten tim dalam undian tepi lapangan melawan musuh bebuyutan.” Kamera siaran langsung TV menyorot Raúl yang berada di bangku cadangan tim tuan rumah, terlihat dia sedang berbincang dengan Guti dengan ekspresi wajah yang sulit dibaca apakah khidmat atau santai, terlihat sangat tenang.
“Apakah Raül merasa sedikit merinding dalam hati saat melihat Casillas mengenakan ban kapten?”
"Sejak tiba di Real Madrid, Yang Chengzhuo melakukan rekonstruksi total terhadap sistem serangan-pertahanan menyeluruh tim. Dengan mengikuti perkembangan zaman, dia mengajukan proposal untuk meningkatkan kecepatan dalam aspek ofensif dan defensif. Raul dan Guti tampak kewalahan mengikuti arah pemikiran taktis ini, dan sangat mungkin akan tergantikan oleh rekrutan-rekrutan baru. Namun Yang Cheng juga pernah menegaskan bahwa peran vital para veteran tidak boleh diabaikan."
"Tak ada fans Los Blancos yang melupakan kontribusi Raul di musim lalu: dialah kapten yang memimpin tim meraih podium kemenangan di momen genting. Manajemen klub dan Yang Cheng pun tak melupakannya. Di musim panas ini, Real Madrid resmi menandatangani kontrak seumur hidup dengan Raul dan Guti, memastikan duo legenda ini akan pensiun di Bernabeu - sebuah Keinginan yang dinanti jutaan pendukung setia."
Bunyi peluit wasit Mehuto membelah udara, mengubah Stadion Santiago Bernabéu menjadi lautan luas sorakan bergemuruh.
"Atletico Madrid menguasai bola pertama!" teriak komentator dengan penuh semangat.
Terlihat para pemain Real Madrid berbaju putih bagai kilat putih menyambar-nyambar, menerobos masuk ke dalam formasi Atlético Madrid. Villa, Kaká, David Silva, dan David Beckham melakukan pressing dari kiri ke kanan terhadap lini belakang-tengah Atletico.
Xabi Alonso dan Mascherano ikut maju ke depan untuk meredam Raúl? García dan Maniche di lini tengah. Ditambah posisi Marcelo dan Ramos di sayap yang sangat ofensif, Cannavaro dan Pepe mengawal ketat Forlán dan Reyes.
"Real Madrid terlihat masih ingin memainkan strategi memajukan garis pertahanan dengan tekanan tinggi yang telah mereka asah selama satu musim. Sistem taktik ini di paruh kedua musim lalu Liga Spanyol membawa 14 kemenangan beruntun bagi Los Blancos, menyamai rekor kemenangan beruntun Barcelona. Hanya selisih 1 pertandingan lagi untuk menyamai rekor kemenangan beruntun terbaik dalam sejarah klub yang belum terpecahkan selama hampir setengah abad!"
Begitu kata-kata itu terucap, terlihat Atletico Madrid yang berada di bawah tekanan Real. Maxi? Rodríguez di sayap kanan mengirimkan umpan jauh menengah, berusaha mencari Diego Forlán di depan. Namun Cannavaro dan Pepe menunjukkan keharmonisan tak terucap dengan formasi depan-belakang. Pepe melompat tinggi mengungguli Forlán, menyundul bola kembali ke area tengah lapangan.
Kaká berlari mundur, menilai titik jatuh sundulan Pepe, lalu kaki kanannya menendang. Bola mendarat sempurna di kaki kanannya, memantul ke arah Xabi Alonso yang maju menyambut. Si Spanyol itu menguasai bola sambil menghadap gawang, melihat Beckham di sayap kanan mengangkat tangan, langsung mengirimkan umpan presisi ke kaki Beckham.
Beckham di sayap kanan menguasai bola, melakukan sedikit penyesuaian posisi, lalu mengayunkan kaki kanannya seperti busur bulan purnama. Tendangan silang miringnya mendarat presisi di belakang pertahanan Atletico Madrid, tepat di area sisi kiri kotak penalti.
Villa menerobos dengan kecepatan penuh ke sayap kiri, menguasai bola lalu berputar badan. Pablo berhasil menghalanginya di ambang wilayah terlarang, tapi dengan gerakan tipuan lincah, Villa membuat bek bertubuh besar itu kewalahan. Setelah menciptakan jarak satu badan, kaki kirinya mengirimkan umpan silang ke tengah kotak penalti.
Di tengah medan terlarang, sebuah siluet putih bergerak dengan kecepatan luar biasa menerobos masuk, dari luar kotak penalti langsung menerjang ke area terlarang, menyusul di depan Pereya, lalu menyentuh bola mengirimkannya ke sudut kanan bawah gawang Atlético Madrid.
"Oh, Ya Tuhan!" Komentator terdiam sejenak.
"Gol!! Gol!!!"
"Hanya dalam 1 menit 13 detik, Real Madrid sudah berhasil menaklukkan gawang Atlético Madrid di kandang sendiri!"
"Baru 1 menit pertandingan, Los Blancos sudah unggul lewat serangan khas mereka: Header penyelamatan Pepe, operan balik Kaká, pembagian bola ke sisi oleh Alonso, crossing akurat Beckham, terobosan dan umpan Villa, diselesaikan dengan tembakan presisi Kaká. Seluruh proses gol ini berlangsung sangat cepat dan mulus seperti tarian!"
Terlihat setelah Kaká mencetak gol, dengan penuh semangat ia melesat keluar dari wilayah terlarang, mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi, jari telunjuk menunjuk ke langit, mulutnya terus bergumam seolah sedang berdoa. Namun pemain Real Madrid sudah berlarian mendekat, mengerumuni Kaká dengan erat lalu bersama-sama merayakan di sekitar tiang bendera sudut.
"Ini adalah gol pertama musim ini La Liga! Terlalu cepat! Baru 1 menit pertandingan, Real Madrid sudah mencetak gol, membuat Atletico Madrid kaget!" Di layar siaran langsung TV, terlihat wajah bingung Franco dan beberapa pemain Atletico Madrid.
Mereka bahkan belum sempat memahami ada apa ini, Real Madrid sudah mencetak gol!
"Gol yang spektakuler! Koordinasi tim yang cantik, diakhiri dengan gerakan menerobos dari belakang Kaká yang menyelesaikan pembunuhan pasti!"
Memimpin sejak awal pertandingan, ini pasti awal permainan impian yang didambakan semua tim. Yang Chengzhuo pun bersemangat berlari ke pinggir lapangan sambil berteriak memberi isyarat untuk terus menjaga tekanan pada Atletico Madrid, sebaiknya bisa mengejar lebih banyak gol lagi.
"Kaká mencetak gol pertama musim ini di La Liga, dan itu adalah gol hasil koordinasi tim yang sangat indah. Semua pernyataan tentang cedera dan performa buruknya langsung runtuh. Lihatlah sprint Kaká, kecepatannya masih mumpuni, tetap tenang saat menembak. Pemain seperti ini benar-benar cedera?"
Setelah pertandingan dilanjutkan kembali, Real Madrid tetap memberikan tekanan kuat pada Atletico, ingin menghancurkan lawan dengan mudah sambil memanfaatkan ketidakstabilan di awal permainan.
Menit ke-4, Xabi Alonso melebar ke sisi, Marcelo berhasil melakukan terobosan di sayap kiri lalu memberikan umpan terobosan ke David Silva. Yang terakhir menguasai bola dan mengoper ke Villa. Striker Spanyol itu melepas tembakan di wilayah terlarang sebelah kiri, sedikit melebar dari tiang kanan.
Satu menit kemudian, Sergio Ramos menyusur garis lapangan untuk melakukan crossing akurat. Kakā menyundul bola ke gawang di wilayah terlarang, namun terlalu tinggi.
Menit ke-7, Kaka yang kembali bertahan merebut bola dari kaki Raul Garcia, lalu mengoper ke Xabi Alonso. Pemain terakhir ini melepaskan umpan jauh presisi ke David Silva yang sukses lolos dari jebakan offside. Silva masuk ke kotak penalti dan melepaskan tembakan rendah yang diselamatkan Franco ke luar garis lapangan. Tendangan sudut Beckham berikutnya disundul Pepe namun melenceng.
Menit ke-11, Kaka kembali menunjukkan aksinya dengan menguasai bola di area tengah. Setelah berputar, dia melakukan dribel cantik dengan kecepatan maksimal hingga ke depan kotak penalti Atletico. Operan terobosannya ke Villa di dalam kotak penalti menghasilkan tembakan yang terlalu langsung ke arah Franco, sehingga mudah ditangkap kiper.
"Performansi Kaka benar-benar menonjol! Pantas saja Yang Chengzhuo menyatakan kondisi fisik Kaka sedang berada di puncak terbaik selama dua tahun terakhir. Dari cara menguasai bola dan semangatnya di lapangan, sama sekali tidak terlihat tanda-tanda cedera. Kita patut percaya bahwa semua rumor tentang cederanya sudah saatnya diakhiri!"
"Keberadaan Kaká membuat pergerakan lini tengah-depan Real Madrid semakin mumpuni dan cepat!"
Saat komentator sedang berbicara, terlihat gelandang Real Madrid kembali berhasil merebut bola. Xabi Alonso memberikan bola ke David Beckham, bek Inggris itu membawa bola menyamping ke tengah lapangan. Setelah Sergio Ramos maju, Beckham mengoper ke depannya.
Ramos tidak mengurangi kecepatan, malah berlari sprint lebih kencang. Setelah menguasai bola, dia memanfaatkan momentum melewati Peña, mengandalkan kecepatan superior untuk menghalangi bek belakang itu. Sampai di garis bawah, langsung melakukan crossing akurat.
Umpan silangnya tidak terlalu tinggi tapi sangat cepat, tepat ke belakang pertahanan Atletico. Pablo dan Pereya terpaksa berbalik badan, sementara David Villa dan Kaká justru berlari sprint menghadap gawang langsung.
Banyak yang bilang, Pereya adalah bek tercepat di dunia ini. Postur tubuhnya tidak tinggi, tapi menang di kecepatan dan kelincahan. Bersama Pablo membentuk kombinasi bek tengah yang satu tinggi satu cepat. Tapi masalahnya, secepat apa pun, harus berbalik, mana bisa menandingi kecepatan serang frontal?
Selain itu, Pereya punya kelemahan dalam sense positioning. Baru saja, demi mengawasi Villa, posisinya terlalu keluar. Saat berbalik untuk mengejar, Villa sudah menerobos masuk ke kotak penalti. Dengan lompatan menyundul dari jarak dekat, ia langsung mengarahkan bola ke gawang Franco.
Seluruh tubuhnya jatuh terguling ke tanah. Tapi Villa segera bangkit, berlari penuh semangat ke Ramos yang memberinya crossing akurat. Keduanya berpelukan erat di pinggir lapangan, bersorak gembira ke arah fans Real Madrid di tribun.
Sebelumnya sudah terpancing oleh tekanan serangan tim yang menghancurkan segala rintangan, kini melihat dalam waktu singkat 17 menit tim ternyata sudah unggul 2-0, dan yang dikalahkan adalah rival sekota Atletico Madrid, hal ini membuat fans Real Madrid semua gembira ingin bersorak sepuasnya.
Pemain tampil menonjol, fans menonton dengan seru, adakah persoalan yang lebih baik dari ini di muka bumi?
Pemain Atletico semua menundukkan kepala, mereka jelas masih mengernyitkan dahi: Kenapa setiap serangan Real Madrid begitu cepat?
Mereka hampir tidak melakukan operan berlebihan, juga tidak banyak memutar-mutar bola atau mengontrol bola, tapi begitu menemukan celah langsung mengoper bola, begitu melihat ruang kosong langsung berlari ke sana, meski pemain mungkin tak bisa sampai ke sana, bola mungkin tak bisa sampai ke situ.
Dan kemampuan Real Madrid dalam memindahkan bola secara tiba-tiba juga selalu membuat lawan kaget. Xabi Alonso dan Beckham bagaikan meriam bergerak, dalam kondisi formasi Real yang melakukan pressing ofensif menyeluruh, mereka bisa memastikan operan dari kaki mereka mencapai sudut manapun di area pertahanan Atlético Madrid kapan saja di mana saja, dengan akurasi yang sangat tinggi.
Ini jelas merupakan ujian bagi sistem pertahanan mana pun, karena Anda sama sekali tidak tahu bagaimana lawan akan mengadakan serangan. Yang lebih fatal, begitu mereka menemukan celah dan melancarkan serangan, kecepatannya sangat tinggi - secepat kilat - membuat Anda tidak sempat melakukan parrying.
Gol pertama adalah pukulan cepat, gol kedua juga serangan ke belakang yang cepat. Dua gol ini benar-benar memanifestasikan kecepatan Real Madrid dalam mengembangkan serangan lewat pergerakan bola. Tapi jika hanya cepat, belum ada yang istimewa - tim-tim Inggris juga cepat. Masalahnya, teknik dasar pemain Real Madrid memastikan presisi passing mereka tetap sangat tinggi meski bermain cepat.
"Cepat, akurat, dan keras! Serangan Real Madrid di awal permainan ini benar-benar membuat Atletico Madrid linglung!"
Setelah tim berhasil mencetak gol kedua, Yang Chengzhuo menyadari penyesuaian dari Atletico. Ia memberi isyarat ke Xabi Alonso untuk menahan ritme permainan, mengingat serangan cepat selama hampir 20 menit perlu diistirahatkan agar kebugaran pemain tidak terkuras di babak kedua.
Dengan memperlambat tempo, justru lebih mudah menemukan celah pertahanan Atletico.
Bagaimanapun, awal permainan yang lebih ajaib daripada mimpi ini sudah cukup memastikan Real Madrid meraih kemenangan di pertandingan pembukaan musim baru!
