Dulu, Yang sering mendengar orang menggambarkan sosok berkuasa dan berpengaruh: "Cukup dia menghentakkan kaki, seluruh alam semesta akan gempa." Berkali-kali dia bermimpi ingin menjadi orang yang sangat keren seperti itu, lalu...
Kalau tak suka Amerika, langsung terbang kesana menghentakkan kaki, guncang sampai para paman Sam mati. Kalau jijik melihat si jepang kerdil, terbang ke sana hantamkan kaki, ubah kepulauan mereka jadi dunia dasar laut. Belum lagi Vietnam, India...
Itu hanyalah impian naif dan absurd saat usianya masih muda. Setelah dewasa, dia tidak pernah lagi memiliki niat seperti itu. Bahkan setelah melintas ke dunia ini, dia tidak berani memiliki niat serupa. Karena itu, dia tak pernah menyangka suatu hari bisa memicu gempa bumi tanpa perlu menghentakkan kaki - cukup dengan bersin!
Pada hari kedua setelah kembali ke Madrid dari Kyiv, Ukraina, situs resmi Real Madrid memposting thread yang menyatakan bahwa pelatih kepala tim Yang Chengzhuo terkena flu ringan sepulang dari Ukraina. Dia akan absen dari sesi latihan sore keesokan harinya, namun diharapkan bisa tepat waktu untuk pertandingan melawan Deportivo La Coruña 3 hari kemudian, dengan doa semoga cepat pulih.
Di hari yang sama, Yang Chengzhuo merespons melalui Weibo pribadinya: "Flu bikin susah bernapas, kepala pusing... Sialan Chris yang tidak mau membuka potion, sungguh tak patut ditiru!"
Selanjutnya adalah banyaknya balasan dan repost dari fans di situs resmi dan Weibo. Ribuan fans terbahak-bahak meninggalkan pesan, mendoakan kesembuhan segera, serta menyatakan tim masih membutuhkannya. Para pemain Real Madrid juga ramai-ramai meninggalkan pesan di Weibo dan situs resmi.
"Hari-hari tanpa kehadiran Bos di pinggir lapangan benar-benar sulit dihabiskan!"
"Cepat kembali, Bos!"
"Kalau kamu bisa mengalahkan sihir penyakit, kami akan menghancurkan Deportivo!"
Seketika, fans Real Madrid seluruhnya meledak. Kabar flu Yang Chengzhuo langsung terdengar hingga Jerman, Italia, Inggris, bahkan para bintang bola basket dan pelatih terkenal dari seluruh penjuru dunia ikut melakukan repost dan komentar.
Tentu tak ketinggalan parodi absurd netizen. Misalnya ada yang mengedit foto PS Yang Chengzhuo berlutut telanjang di stadion bersalju Kyiv, menyebut inilah alasan Sang Kaisar flu. Ada juga yang bercanda karena Yang Chengzhuo membaca novel Pelatih Super di Qidian Chinese Web tapi tidak memberi klik, rekomendasi, langganan, maupun tiket bulanan.
Singkatnya, berbagai parodi menjadi objek perburuan media untuk diperbincangkan.
Akhirnya, Dinas Pariwisata Ukraina secara resmi mengklarifikasi bahwa cuaca di Ukraina belakangan ini merupakan yang terbaik dalam beberapa tahun terakhir, flu Yang Chengzhuo tak ada hubungannya dengan iklim mereka, dan para pengunjung yang ingin ke Ukraina tidak perlu khawatir.
Namun lebih dari setengah tahun kemudian, saat menjelaskan alasan penurunan jumlah turis sejak November, pihak Dinas Pariwisata Ukraina menyatakan salah satu penyebabnya adalah: "Yang Chengzhuo pernah flu di sini", membuat banyak calon wisatawan menjadi takut.
Bahkan media bercanda bahwa penurunan jumlah turis di kawasan Nordik dan sekitarnya pada November-Desember disebabkan oleh flu Yang Chengzhuo ini, dilengkapi dengan "penyelidikan" detail yang menunjukkan banyak turis mengurungkan niat berkunjung ke Eropa Utara di musim dingin karena kasus flu ini.
"Yang Chengzhuo saat ini pasti belum tahu bahwa bersin tunggal ini akan memicu angin dan ombak sebesar itu. Tapi dia sadar betul, bersin ini tak boleh keluar. Mati-matian dia berusaha menahan, terus menahan, tapi akhirnya... Hachoo! Tetap keluar juga."
Charlize Theron yang sedang menyiapkan sarapan di dapur menoleh. Terlihat Yang Chengzhuo membungkus diri dengan selimut, bersandar di lemari dapur sambil mengusap hidungnya. Dengan sigap wanita itu berbalik, mengambil dua lembar tisu dan menyodorkannya ke tangan pria itu.
"Kalau flu jangan lari ke mana-mana! Duduk manis di sofa sana. Ayo!"
Sambil tetap mengusap hidung yang tersumbat parah sampai harus bernapas lewat mulut, Yang Chengzhuo langkahkan kaki patuh ke ruang tamu. "Aku mau beli obat flu saja deh," gumamnya dalam perjalanan.
"Obat apa?" sahut Charlize sambil tetap sibuk di dapur.
“Benar, makan obat apa?” Charles yang tadinya masih asyik bermain mainan lucu, mengangkat kepala, “Kata Ibu, flu ringan tidak perlu minum obat, cukup andalkan penyembuhan diri. Dengan begitu badan akan jadi lebih kuat dan tidak gampang sakit, kan Bu?”
Kalimat terakhir sengaja ditanyakan dengan suara keras.
Charlieze Theron di dapur terkekeh sambil mengangguk, penuh kasih pada anaknya yang sok tahu ini, “Tepat! Sudah tiga puluh tahun lebih umurnya, masa kalah sama anak 5 tahun!”
“Aduh, tiga puluh tahun lebih tapi masih kalah sama aku. Kalau begini terus, gimana mau jadi ayahku?” Charles menggelengkan kepala gaya sok bijak, lalu kembali bermain game balok kayunya.
Yang Chengzhuo yang duduk di sofa ruang tamu hampir tercekik geli. Dasar bocah jago ngomong, retorikanya benar-benar bisa bikin orang mati ketawa!
Tapi melihat anak yang sedang bermain game di ruang tamu, lalu melirik ke dapur di mana Charlize Theron yang berpakaian baju tidur sedang sibuk mondar-mandir, hatinya terasa hangat. Mengetahui dia sakit, mereka khusus terbang datang dari Amerika, hal ini sangat mengharukannya.
Manusia memang selalu rapuh di saat-saat seperti ini, membutuhkan kehangatan keluarga sebagai penyangga.
Tak lama kemudian, semangkuk bubur daging tanpa lemak panas diletakkan di hadapan Yang Chengzhuo, disertai mangkuk kecil di sampingnya. Si imp kecil yang suka mempermainkan retorika itu sedang menatap penuh nafsu, menunggu masakan agak dingin sebelum menyantap.
Tangan lembut Charlize Theron menempel di dahi Yang Chengzhuo. Setelah beberapa detik, ia menggelengkan kepala, "Tidak demam. Habiskan bubur lalu masuk ke dalam selimut. Berkeringatlah dan semuanya akan baik-baik saja."
Dalam hati Yang Chengzhuo berharap begitu.
Sebenarnya dia jarang sakit. Selama ini dia selalu menjaga kebiasaan berolahraga, sangat jarang jatuh sakit. Entah kenapa kali ini, mungkin karena hujan ringan di Kiev kemarin sampai kehujanan sedikit, akhirnya begitu pulang langsung merasa tenggorokan kering, lalu terserang flu.
"Sebentar lagi aku akan pergi belanja bahan makanan, sekalian membelikanmu masker. Sebelum flu-mu sembuh, kamu harus pakai masker agar tidak menulari Charles. Selain itu, nanti akan kubuatkan wedang jahe pengeluarkan keringat dan menghangatkan badan, minum yang banyak, pasti cepat sembuh!" Charlieze Theron terus mengomel persis seperti butler rumah tangga.
Yang Chengzhuo mencibirkan bibir dengan pasrah, benar-benar tak bisa berbuat apa-apa.
Awalnya dia berniat minum obat flu biasa saja. Tapi Chris dan yang lain melarangnya, bilang harus mengandalkan penyembuhan diri tubuh. Terlalu sering minum obat bisa bikin ketagihan, apalagi obat Barat tidak baik untuk kesehatan. Kini Charlieze Theron juga berkata begitu, Yang Chengzhuo pun terpaksa menuruti.
"Memakai masker... Lalu bagaimana kita..." Yang Chengzhuo mengernyitkan alis.
Charlize Theron memerah wajahnya, meski sudah seperti suami-istri lama, mana mungkin dia tak tahu pikiran mesum anggota ini. Segera menggertak dengan suara berat: "Kali ini aku akan tinggal lebih lama di sini. Setelah flu-mu sembuh, mau bagaimana saja boleh. Tapi sebelum sembuh, kalau berani menyentuhku sedikit saja..."
Wanita rambut pirang itu berubah menjadi cabai kecil. Tangan kanannya berpura-pura hendak menebas, dengan alis yang mencakar membuat Yang Chengzhuo buru-buru menyantap bubur. Ekspresi penakutnya yang menjengkelkan itu membuat Charlize Theron terkekeh gek-gek.
Dalam pergaulan pria-wanita, seiring waktu gairah pasti akan mereda. Terkadang terasa lebih seperti ikatan keluarga. Karena itu sesekali diperlukan stimulasi, entah sekadar sindiran mesum yang saling dimengerti, atau aksi manja yang disengaja. Semua ini ibarat pelumas yang tak tergantikan dalam hubungan.
Tidak diragukan lagi, Yang Chengzhuo sih paham lah hal-hal seperti ini.
……
……
Sebenarnya Yang Chengzhuo hanya beristirahat satu hari, lalu kembali bekerja di Valdebebas.
Pertandingan berikutnya melawan Deportivo La Coruña adalah bagian terpenting. Tim ini bagi Real Madrid selalu jadi troublemaker. Musim lalu di putaran pertama pasca masa liburan musim dingin, Madrid kalah di tangan mereka meski di Stadion Riazor, tapi kekuatan Deportivo tetap tidak boleh diremehkan.
Musim ini permainan sayap Deportivo sangat hidup, terutama di beberapa pertandingan terakhir. Sayap kiri Meksiko, Andrés Guardado si manusia palsu terkenal di FM Football Manager, belakangan statusnya sangat bagus. Ditambah taktik 541 pelatih Lotina yang khusus menahan tim kuat. Meski taktik bertahan dengan memadatkan semua pemain di separuh lapangan tidak disukai fans, tapi sistem pengumpulan poinnya sangat stabil.
Bagi Real Madrid, pertandingan ini juga akan membuka tabir ujian gelombang kedua bagi tim, karena dalam seminggu ke depan, mereka akan berturut-turut menghadapi Deportivo La Coruña, Valencia, dan Sevilla - semuanya tim yang sulit ditaklukkan.
Setelah beristirahat sehari, Yang Chengzhuo kembali ke gaya kerjanya yang datang pagi pulang malam. Yang berbeda, di mulutnya selalu terpasang masker karena takut menulari orang, suaranya juga terdengar seperti orang flu. Bahkan konferensi pers pra-pertandingan pun dia serahkan ke Paulus Bayer untuk menghadapi mayat-mayat busuk bau itu.
Namun sehari sebelum pertandingan, seperti biasa dia tetap meninggalkan Charlieze Theron yang elegan dan memikat di rumah, pindah menginap di hotel bersama para pemain.
Tapi pagi harinya, Charlieze Theron diam-diam membawa Charles menyetir mobil sport Yang Chengzhuo ke Hotel Mirasierra.
"Haha, Charles!" Paulus Bayer langsung menggendong dan menciumi Charles begitu melihatnya.
"Aduh, paman!" Anak itu mengerutkan wajah masam, kedua tangannya yang kekanakan mendorong leher Paulus Bayer, "Paman Bayer, ada apa sih di wajahmu yang menusuk-nusuk ini? Sakit tahu, nggak mau dipeluk lagi!"
Paulus Bayer tertawa terbahak-bahak, tetap tak melepaskannya. Malah semakin gesit menggesekkan janggutnya yang kasar ke pipi mungilnya yang masih merah muda.
Siluet tubuh bocah itu sangat mirip Yang Chengzhuo, tapi fitur wajahnya yang halus dan kulit putihnya persis ibunya. Bagai boneka porselen yang diukir dari marmer, membuat siapa pun ingin memeluknya atau mencubit pipinya.
"Supnya!" Charlieze Theron menyodorkan termos. Dengan mantel hitam yang elegan, sikapnya rendah hati layaknya sosok istri dan ibu yang baik saat berbicara.
Setelah mengobrol sebentar dengan Yang Chengzhuo dan Tim Hank yang sudah akrab, Charlize Theron melihat waktu sudah larut dan sudah saatnya pergi agar tidak menimbulkan masalah bagi Yang Cheng nanti.
"Sudah, Charles, kita harus pergi!" seru Charlize Theron.
Charles segera melepaskan diri dari gangguan Paulus Bayer dan Si Gendut Benitez, lalu menerjang ke pelukan ibunya.
"Ucapkan selamat tinggal pada Ayah dan para paman!" ujar Charlize Theron sambil tersenyum.
"Selamat tinggal Ayah! Selamat tinggal Paman Bayer! Selamat tinggal Paman Gendut! Selamat tinggal Paman Hank!" Charles mengucapkan perpisahan ke semua orang tanpa jeda.
Semua tersenyum membalas perpisahan Charles, kecuali Benitez. Si Gendut asal Spanyol itu menggigit bibir frustasi, benar-benar ingin meninju Yang Chengzhuo. Pemuda inilah yang membuat Charles menjadi nakal dengan selalu memanggilnya "Paman Gendut" setiap kali bertemu.
Setelah mengirim pergi Charlieze Theron, semua orang tak bisa menahan diri menunjuk Yang Chengzhuo dengan penuh iri.
"Kau benar-benar beruntung!" Paulus Bayer menggerutu sambil tersenyum.
"Anakmu begitu menggemaskan, pacarnya pun memikat seperti ini, kau akan tenggelam dalam air liur semua pria!"
"Masalah utamanya, tak cuma satu!"
Di ruangan hotel Yang Cheng, semua orang saling bersahutan memberi pukulan verbal padanya. Tapi segera mereka beralih dari topik kehidupan pribadi ke pertandingan sore itu - Deportivo La Coruña adalah urgensi saat ini.
……
……
"Ya Tuhan! Tebak siapa yang baru saja kurekam diam-diam?"
Mijatović yang baru saja meningkatkan levelnya langsung berteriak-teriak begitu masuk.
"Siapa?" Calderon yang masih mengenakan baju tidur bangun dari tempat tidur. Tampaknya kamar ini kemarin malam tidak hanya ditempati seorang diri - terlihat agak berantakan.
"Charlize Theron!" Mijatović menunjukkan ekspresi obsesif.
Tidak hanya dia, Karl Calderon yang mendengar nama ini meski usianya sudah tidak muda lagi juga menunjukkan ekspresi mengidam-idamkan. Ini adalah wanita yang baru saja dinobatkan sebagai yang tercantik di alam semesta. Meski sudah memiliki anak, sama sekali tidak mempengaruhi statusnya di hati semua jantan.
"Dia juga menginap di hotel ini?" Karl Calderon mulai berharap. Jika benar demikian, dia ingin mendekat untuk berkenalan.
Begitu mendengar ini, Mijatović langsung tersadar dari godaan kecantikan. Dia menggelengkan kepala sambil mengutuk, "Dasar sialan! Bunga segar tertancap di kotoran sapi! Aku baru saja merekam diam-diam kedatangannya ke hotel bersama anaknya untuk mengunjungi Yang Chengzhuo. Bahkan ada rekaman dialog di ruangan antara dia dengan Yang Chengzhuo dkk. Ternyata benar dia punya anak dengan Yang Chengzhuo!"
"Sialan!" Karl Calderon membentak marah. Sang Dewi di hatinya ternyata sudah dinodai oleh rival bebuyutannya.
"Jika sebelumnya hanya desas-desus yang semua orang anggap sebagai strategi saling menggoreng eksposur dan boleh diabaikan, maka sekarang dengan bukti nyata di hadapan, tak ada alasan untuk meragukan kebenarannya."
"Dia bukan cuma mengunjungi Yang Chengzhuo di hotel, tapi juga mengendarai mobilnya. Jelas-jelas sekarang tinggal di rumah Yang Chengzhuo. Ditambah dia menyuruh anaknya memanggil Yang Chengzhuo 'Ayah', Hmph! Kalau materi ini dirilis, media seantero alam semesta pasti akan seperti merayakan pesta besar!"
Mijatović bahkan bisa merasakan betapa mumpuninya barang bukti di tangannya ini. Berapa nilai jual yang bisa diraih? Jika putri Pitt dan Julie laku 4,1 juta dolar AS, maka berapa "harga langit" yang bisa didapat untuk berita bombastis seputar keluarga tiga orang Yang Chengzhuo plus foto dan rekaman suara mereka?
"Segera hubungi José lewat telepon, dia jagoan di bidang ini, paling paham harus bagaimana!" Calderon terkekeh dengan mata berbinar, perasaan sedikit bersemangat. Dengan mengantongi berita tentang hubungan Yang Cheng dan Charlize Theron, ditambah rekaman percakapan rahasia belakangan ini seperti telepon antara Melissa Theriot, Annie Stanton dll dengan Yang Cheng, informasi dalaman ini pasti bisa dijual dengan harga selangit.
Keduanya saling memandang, tak bisa menahan senyum sumringang. Bagi mereka, semua barang di tangan ini adalah tumpukan uang!
……
……
Musim ini Real Madrid sangat efisien dalam mengumpulkan poin di kandang sendiri. Seluruh pertandingan di Stadion Santiago Bernabéu berhasil dimenangkan, memaksa Deportivo La Coruña mengadopsi taktik pertahanan-balik di Bernabeu.
Namun pada menit ke-8 pertandingan, Kaká yang menguasai bola di tengah lapangan melakukan breakthrough, namun saat masuk ke wilayah terlarang dilanggar oleh bek Argentina Coloccini. Wasit memberikan kartu kuning untuk bek Argentina tersebut sekaligus memberi tendangan penalti untuk Real Madrid.
Kaká sendiri yang mengeksekusi tendangan penalti dan berhasil mencetak gol! 1:0!
Setelah itu Real Madrid mulai menguasai situasi pertandingan. Namun formasi 541 Deportivo La Coruña mengencangkan pertahanan dengan menempatkan 3 bek tengah yang membatasi dengan ketat serangan tengah Los Blancos. Villa yang terjepit di antara bek-bek lawan tidak mendapat banyak kesempatan, ditambah area tengah yang penuh sesak pemain bertahan lawan, membuat serangan Real Madrid sulit berkembang.
Di awal babak kedua, Yang Chengzhuo langsung menggantikan Miguel Torres dengan Marcelo, menggenjot serangan sayap. Strategi ini berhasil menghidupkan kembali gelombang serangan Real Madrid. Penerobosan dari sisi lapangan berhasil merobek pertahanan rapat Deportivo La Coruña, mengurangi tekanan defensif yang selama ini membelenggu Kaka dan Villa di area tengah.
Menit ke-49, David Silva dan Marcelo melakukan kombinasi apik di sayap kiri. Pemain Spanyol itu kemudian menarik bola ke depan wilayah terlarang sebelum memberikan umpan terobosan. Kaka yang menerobos dari belakang langsung melepas tendangan keras. Kiper Deportivo berhasil menepis bola, namun gagal mengamankannya. Villa yang sudah bersiap di depan gawang menyambar bola pantul dan menjebol gawang, 2-0!
Hanya berselang 10 menit, Beckham mengirim umpan silang akurat dari sayap kanan. Marcelo tiba-tiba muncul menerjang dari belakang, menyambar bola lebih cepat dari bek lawan. Pemain Brasil itu langsung mengembalikan bola ke David Silva di sisi kiri kotak penalti. Gelandang Spanyol itu dengan lincah melewati gelandang bertahan lawan sebelum memberikan umpan datar. Villa menunjukkan kelincahannya dengan mengelabui kiper dan bek tengah lawan, lalu mendaratkan tendangan mantap ke gawang kosong, 3-0!
Real Madrid yang terus mencetak gol terlihat tak terbendung. Deportivo La Coruña tertinggal 3 gol, Lotina tidak punya banyak cara selain tetap memilih strategi bertahan-balik. Hingga menit ke-87, Sisco sang target man pemain pengganti memasuki wilayah terlarang Real Madrid, menerima umpan dari sayap kanan lalu mengungguli Cannavaro dengan sundulan ke gawang, membalas satu gol untuk Deportivo.
Namun satu gol ini tak mampu menyelamatkan kekalahan Deportivo. Akhirnya mereka tumbang 1-3 di Bernabeu!
Meski memenangkan pertandingan, Yang Chengzhuo tak puas dengan keteledoran kehilangan bola di menit akhir. Ia meminta Paulus Bayer yang mewakilinya di konferensi pers setelah pertandingan untuk menyalahkan kecerobohan pemain di akhir laga.
"Kita seharusnya bisa mengalahkan lawan dengan skor lebih sempurna. Namun kecerobohan pemain memberi celah lawan, terutama pada pertahanan sayap kiri kami. Marcelo jelas melupakan fakta bahwa dia adalah seorang bek sayap!"
Performa bek Brasil dalam pertandingan ini sebenarnya sangat menonjol. Setelah turun sebagai pengganti, dia terlibat dalam dua gol beruntun. Hal ini terkait dengan penjadwalan taktik Yang Chengzhuo dan juga kekuatan pribadinya. Namun Yang tidak ingin Marcelo terlalu berbangga, sehingga memberikan teguran melalui media untuk mengingatkan bahwa dialah yang harus bertanggung jawab atas gol yang kemasukan di menit akhir.
Menanggapi peringatan tidak langsung dari pelatih kepala ini, Marcelo dalam wawancara dengan wartawan Marca pasca pertandingan menyatakan akan menerima kritik dengan rendah hati, karena memang benar dirinya lengah saat itu.
David Silva yang tampil gemilang meski tidak mencetak gol dalam laga ini juga mendapat pujian bulat dari opini publik. Kemampuan dribel dan oper bolanya dinilai sangat memukau, bahkan dijuluki sebagai "Guti baru". Terutama dengan performa menonjolnya dalam pertandingan klub dan timnas belakangan ini, nilai pasar gelandang muda Spanyol ini melonjak drastis.
Media secara umum diyakini, ini lagi-lagi merupakan karya klasik Yang Cheng yang berhasil merekrut bakat!
Namun tepat di hari kedua setelah pertandingan ini berakhir, saat fans yang merayakan kemenangan kandang atas Deportivo La Coruña belum sepenuhnya bubar, The Sun dari Inggris sudah lebih dulu mempublikasikan berita gempa bumi!
