Hancurkan Mimpi Buruk 17 Tahun, Real Madrid Pimpin La Liga dengan Keunggulan 20 Poin!
Hampir semua koran besar Eropa menjadikan ini sebagai artikel utama di halaman depan keesokan harinya. Makna pertandingan ini tak hanya sekadar 3 poin, tapi juga menjadi dorongan besar bagi tim!
Headline Marca menampilkan foto Kapten Raul yang turun sebagai pemain pengganti sedang berlutut di atas rumput Stadion Riazor, erat menggenggam tinju sambil membuka mulut lebar-lebar berseru. Meski hanya mencetak gol keempat untuk tim, performanya sepanjang musim ini tetap mendapat pengakuan dari seluruh fans Real Madrid.
Sebuah lawan yang tak terkalahkan selama 17 tahun, menaklukkan stadion yang gagal ditaklukkan mulai dari era Mendoza, Sanz hingga Galácticos edisi pertama - ini memiliki makna yang sangat berbeda bagi Real Madrid.
"Real Madrid yang tak terkalahkan sedang mengubah La Liga menjadi game oligarki. Saat Barcelona sudah hancur dan Villarreal tak punya daya saing, kami harus bertanya: Siapa lagi yang bisa menghentikan Los Blancos?"
Selain mencetak 4 gol, perubahan paling gemilang dalam pertandingan ini adalah taktik mengendalikan bola yang jarang terlihat dari Real Madrid yang biasanya mengandalkan kecepatan dan permainan sederhana.
Trio gelandang yang terdiri dari Granero, Xabi Alonso, dan David Beckham menunjukkan kontrol irama yang sangat kuat dalam pertandingan ini, membuat serangan Real Madrid mengalir lincah, terus-menerus menciptakan peluang dan mengirimkan umpan matang ke rekan depan. Posisi yang paling diuntungkan adalah bek sayap, terutama Marcelo.
Dengan kontrol di lini tengah yang mantap, bek sayap bisa meningkatkan intensitas serangan. Performa Marcelo dalam pertandingan ini juga sangat menonjol.
"Setelah menyelesaikan putaran ke-28 Liga, Real Madrid unggul 20 poin dengan keunggulan yang tak tertandingi. Kekuatan Real Madrid yang hampir tak terkalahkan sedang menghancurkan harapan semua tim La Liga. Dengan tersisa 10 pertandingan, gelar juara La Liga musim ini sudah pasti milik mereka. Satu-satunya misteri adalah apakah mereka bisa mempertahankan keunggulan ini untuk menciptakan rekor selisih poin terbesar dalam sejarah La Liga."
"Setelah mengalahkan Deportivo La Coruña, fans Real Madrid yang penuh kegembiraan langsung menyambut tim di Bandara Madrid sambil memasang spanduk yang menuntut Barcelona brengsek-bregsek itu harus berbaris di Stadion Santiago Bernabéu untuk memberi penghormatan kepada Real Madrid yang menjuarai liga lebih cepat."
"Kita akan beri mereka penghinaan yang belum pernah terjadi selama 100 tahun, membuat mereka selamanya berada di bawah kita!"
Menanggapi seruan fans, Yang Chengzhuo menyatakan bahwa fokus tim selanjutnya akan di Liga Champions dan Piala Raja.
"Kita selalu bermimpi ingin merebut gelar Liga Champions ke-10 dalam sejarah klub, mempertahankan Piala Santo Bled di Bernabeu lagi. Meski terlihat sulit, aku harap musim ini ada kesempatan mewujudkannya!"
"Arsenal adalah tim yang hebat, penuh dengan kemampuan bertarung, sementara Chelsea bagaikan kelompok yang solid. Pasukan Mourinho telah berulang kali membuktikan fakta bahwa dialah penguasa sebenarnya di Stamford Bridge. Dia telah membangun Chelsea menjadi tim paling menonjol di dunia sepak bola saat ini. Tapi kita juga punya keunggulan sendiri. Aku berharap bisa membersihkan aib kita di Stadion Stamford Bridge!"
"Adapun Piala Raja, ini bukanlah kompetisi yang tidak signifikan. Kita sudah hampir bersinggungan dengannya selama puluhan tahun. Aku yakin setiap fans Real Madrid haus untuk kembali meraih piala kompetisi ini!"
Disertai kata-kata seperti ini dari Yang Chengzhuo, tim mengirim pasukan cadangan dan bermain imbang 1:1 di kandang lawan melawan Racing Santander, akhirnya lolos ke final dengan agregat 4:2.
Di stadion lainnya, Valencia tak terbantahkan mengalahkan Barcelona dengan skor 3-2, dan lolos ke final dengan agregat 4-3 untuk bertemu Real Madrid.
Setelah tersingkir dari perebutan gelar La Liga dan tersingkir memilukan dari Piala Raja, Barcelona yang sebelumnya menghabiskan dana besar dan bersumpah mengejar treble ini, di bulan Maret hanya menyisakan Liga Champions Eropa sebagai harapan. Ironisnya, mereka justru harus berhadapan dengan Liverpool yang dipimpin Dalglish di kompetisi tersebut.
Hampir seluruh dunia meyakini bahwa setelah musim ini berakhir, Camp Nou akan mengalami restrukturisasi skuad besar-besaran. Rijkaard dipastikan hengkang. Akankah Mourinho yang mengambil alih? Atau Guardiola yang dipromosikan? Inilah suspense terbesar!
……
……
"Siapa bisa mengandalkan seekor domba kecil yang lembut untuk memimpin kawanan serigala haus darah?"
Di sebuah restoran dekat Stadion Stamford Bridge London, Jose Mourinho menggelengkan kepala sambil berkesedihan. Baru saja ia melihat berita tentang tersingkirnya Barcelona dari Piala Raja di koran yang ada di hadapannya.
Skor sebenarnya tidak terlalu buruk, 3-2. Tapi jika melihat proses pertandingannya, di mana Barcelona sempat tertinggal 2 gol lalu mengejar 1 gol, kemudian kebobolan lagi, dan baru mencetak gol penyeimbang di saat-saat terakhir, membuat penampilan pasif mereka selama laga patut dipertanyakan. Masihkah ini tim Barcelona yang kita kenal?
"Kenaikan jabatan Pep Guardiola, maksimal hanya akan menjadi Rijkaard kedua!" ujar Mourinho sambil menggelengkan kepala, penuh nada meremehkan.
Ia sama sekali tidak mengagumi Johan Cruyff, bahkan turut memendam permusuhan terhadap Rijkaard dan Guardiola yang dipuja-puja Cruyff. Menurutnya, kedua pelatih ini lebih mirip anak orang kaya generasi kedua atau anak pejabat yang mengandalkan status sosial dan posisi mereka untuk layak mengelola Barcelona. Jika dinilai berdasarkan kemampuan nyata dan kualifikasi, apa sebenarnya nilai mereka?
"Tentu saja, dia tidak menyangkal kemungkinan sukses keduanya. Namun fakta telah berkali-kali membuktikan, Rijkaard dan Pep Guardiola di hadapan Yang Chengzhuo, sama seperti anak-anak!"
"Ketua Barcelona Laporta sengaja mengirim Wakil Ketua Ingla dan Manajer Olahraga Begiristan ke Lisbon kemarin. Tampaknya kali ini mereka benar-benar ingin mengganti pelatih. Mereka juga mengatakan padaku, Kamu adalah kandidat utama yang sedang mereka pertimbangkan!" Mata Jorge Mendes menatap tajam ke arah Mourinho.
Ia juga memperhatikan, kilasan ketidaksenangan di mata Mourinho. Orang Portugal yang angkuh ini jelas tidak menyukai gaya Barcelona. Apa maksud 'kandidat utama'? Seolah-olah Mourinho adalah gadis klub malam yang berdiri di depan bar melepas pakaian, dipermainkan dan dipilih seenaknya!
Mourinho mendengus. Ia ingin berteriak, "Bapak tidak semurah itu!" Namun akhirnya perkataan itu tetap tertahan di kerongkongannya.
“Tangan kanan Mendes menepuk bahunya saat dia hampir spontan berseru, 'Aku tahu, keinginanmu untuk melatih Barcelona sudah ada sejak dulu. Sejak kau meninggalkan Camp Nou dan kembali ke Portugal, Camp Nou telah menjadi kuil suci bagimu. Kini kesempatan itu datang, jangan sampai kau melewatkannya dengan mudah!'”
Mourinho mengatupkan gigi menahan diri. Pada akhirnya, yang dia mementingkan adalah Barcelona itu sendiri, bukan Laporta apalagi Johan Cruyff. Bagi klub berusia seabad ini, orang-orang seperti mereka hanyalah orang yang lewat belaka!
“Mereka bilang, penentangan Cruyff tidak akan menjadi penghalang bagi pengambilalihan jabatanmu di Camp Nou. Striker Belanda itu semakin kehilangan pengaruh di Barcelona. Baik Laporta maupun Ingla, keduanya dipenuhi harapan dan keyakinan akan kembalinya dirimu untuk melatih di Camp Nou!”
Mourinho tidak berbicara, menatap lurus ke depan dengan nada datar namun sarat sindiran, "Jangan sampai aku menjadi Yang Chengzhuo dan David Beckham yang kedua!"
Tahun 2003, Laporta menggunakan nama Yang Chengzhuo dan David Beckham sebagai plakat kampanye untuk menjadi Ketua Barcelona. Ia berjanji jika terpilih, Yang Chengzhuo akan melatih Barcelona dan Beckham akan pindah ke klub tersebut. Namun pada akhirnya meski Laporta terpilih, kedua orang itu tak kunjung datang.
Yang Chengzhuo menyindir dalam wawancaranya saat itu bahwa dirinya adalah seorang Madridista, membuat Barcelona menjadi bahan tertawaan. Sementara Beckham yang tak bisa mengontrol nasibnya justru direkrut Real Madrid ke Bernabeu. Kini keduanya telah menjadi musuh bebuyutan Barcelona.
Alasan Mourinho mengatakan hal ini adalah karena Laporta pernah memiliki preseden seperti ini. Dia khawatir ketua Barcelona akan memanfaatkannya untuk melewati krisis kali ini. Kebanggaan dan harga dirinya membuatnya tidak mungkin menerima penghinaan seperti ini.
Karena, dia benar-benar ingin mengambil alih jabatan di Camp Nou!
"Seharusnya tidak, tapi mereka berharap kamu bisa memiliki kesempatan untuk mempersiapkan rencana detail yang menyeluruh, terkait rekrutmen pemain tim, penyesuaian dan peningkatan taktik teknik, serta kelebihan dan kekurangan tim sendiri maupun Real Madrid. Mereka berharap dengan rencana detail ini bisa meyakinkan lebih banyak direktur untuk memberikan dukungan!" usul Mendes dengan pasrah.
Ini adalah tuntutan keras dari pihak Barcelona dengan alasan ada sedikit hambatan di internal klub. Mourinho harus menunjukkan kekuatan yang cukup untuk membuktikan bahwa dia benar-benar bisa mengubah realitas saat ini Barcelona, dan benar-benar mampu mengalahkan Real Madrid-nya Yang Chengzhuo.
"Kalau tidak percaya padaku, untuk apa bicara panjang lebar?" Mourinho mendengus keras.
Mendes sudah mengantisipasi reaksinya, tersenyum pasrah sambil menggelengkan kepala: "Kau tahu, demokrasi itu memang selalu merepotkan!"
Agen Portugal Jorge Mendes memang sangat berharap Mourinho bisa mengambil alih jabatan di Camp Nou, mengingat ini akan menjadi peningkatan besar bagi pengaruh pelatih Portugal tersebut, terutama karena bisa tetap berpihak melawan Yang Chengzhuo.
Selama bertahun-tahun ini, usaha keras Mendes dalam membangun jaringan Mourinho bertujuan menciptakan citra bahwa hanya "Si Gila" Portugis ini yang mampu bersaing ketat dengan Yang Chengzhuo. Citra ini sempat kurang meyakinkan mengingat sebelumnya Mourinho berulang kali kalah telak dari Yang Chengzhuo. Namun tersingkirnya Real Madrid dari Liga Champions oleh Chelsea musim lalu jelas-jelas memicu melonjaknya dukungan terhadap narasi ini.
Sebenarnya, semua orang tahu bahwa musim lalu Real Madrid di satu sisi fokus pada liga, di sisi lain sistem taktik tim secara menyeluruh masih belum sempurna. Ini sama sekali tidak bisa membuktikan apa-apa. Tapi berapa banyak fans yang peduli akan hal ini?
Kekalahan menentukan pahlawan! Ini adalah ciri khas dunia sepakbola penuh kegelisahan saat ini!
"Real Madrid di La Liga musim ini melesat tak tertandingi. Jika Anda mengambil alih Barcelona dan bisa menggulingkan Real Madrid, Anda akan menjadi kabar gembira bagi para penentang Yang Chengzhuo di seluruh dunia!" kata Jorge Mendes terkekeh.
Mourinho tersenyum kecut, tapi menggelengkan kepala dengan serius, "Tidak semudah itu!"
"Real Madrid musim ini memang sangat kuat, terutama serangan timnya. Tapi celah di pertahanan cukup besar. Di La Liga, Yang Cheng bisa menutupi kekurangan defensif dengan serangan mumpuninya. Tapi di Liga Champions, dia tidak bisa!"
"Maksudmu, dia akan kalah dari Arsenal?" Jorge Mendes terlihat terkejut. Real Madrid jelas merupakan kandidat terpanas di Liga Champions musim ini.
Mourinho menggelengkan kepala dengan senyum dingin, "Tim Wenger belum sekuat itu. Lini pertahanan mereka takkan mampu menahan Real Madrid!"
Jorge Mendes bingung bagaimana mengungkapkannya. Sebagai non-pelatih teknis, wajar jika dia tak memahami alasan tersirat di baliknya.
"Sampaikan ke Barcelona: Aku tak bisa menganalisis kelebihan-kekurangan Real Madrid. Tim ini masih semi-jadi namun terus menunjukkan kemajuan. Potensi mereka jauh melebihi Barcelona saat ini. Kecuali Barcelona melakukan transformasi, mereka akan terus tertindas Real Madrid dalam beberapa tahun ke depan!"
Setelah jeda sejenak, Mourinho tersenyum penuh keyakinan, "Tapi di Liga Champions, aku akan buktikan kualifikasi dan kekuatan untuk mengalahkan Yang Chengzhuo. Aku tak pernah bergantung pada siapapun. Aku adalah Mourinho!"
Dari ucapan Mourinho, Jorge Mendes bisa merasakan dengan jelas keyakinan diri yang begitu kuat darinya.
Jika keyakinan Yang Chengzhuo itu lembut dan mudah menular ke orang-orang di sekitarnya, maka kepercayaan diri Mourinho ibarat pisau tajam yang memotong jantungmu secara paksa lalu menuangkan keyakinan itu, memaksamu menerimanya.
"Untuk rekrutmen pemain baru dan penyesuaian taktik Barcelona, aku akan merumuskan rencana. Nanti serahkan ke mereka, tapi..." Mourinho menatap manajer kepercayaannya, "Ingat syaratku: Aku sama sekali tidak mau ada dua burung gagak berkicau di atas kepalaku. Aku mau kekuasaan mutlak!"
Kalimat terakhirnya 【seperti saat Yang Chengzhuo di Real Madrid】 sengaja ditahan, karena dia tahu ini akan menimbulkan ilusi seolah-olah dia lagi meniru Yang Chengzhuo atau sengaja bersaing dengannya. Sebenarnya tidak!
Pelatih legendaris top sejati mana pun tidak akan menyerahkan wewenang seperti ini.
……
……
Ketika Žigić menerima umpan silang dari sayap kanan Joaquín, dengan gerakan eksplosif layaknya daun bawang yang tercabut dari tanah gersang, ia berhasil mendahului Thiago Silva dan menghujamkan bola ke gawang Casillas, menyamakan skor untuk Valencia. Saat itu Yang Chengzhuo benar-benar merasa tak berdaya, ingin retakan parau itu segera datang.
Ia ingin sekali berlari ke depan bangku pelatih tim tamu, memberitahu Flores: "Kakak, sikap tradisionalmu membantumu meraih 1 poin!"
Performa Valencia musim ini buruk dengan banyak masalah pertahanan. Tapi dalam pertandingan ini, Flores secara mengejutkan mengorbankan taktik andalan tim dan khusus menerapkan formasi 523.
Tiga bek tengah, dua bek sayap yang fokus bertahan, di depan mereka ditempatkan dua gelandang bertahan Baraja dan Albelda. Di lini depan terdapat dua sayap Joaquín dan Vicente, dengan penyerang tengah kuat di tengah - sebelumnya Morientes, kemudian digantikan Žigić.
Benar-benar fakta yang merintih pilu, Žigić yang bergabung ke Valencia musim ini telah bermain begitu banyak pertandingan, hanya mencetak satu gol, yaitu yang barusan itu, benar-benar memicu dorongan retakan parau.
Tapi memang sulit menyalahkan Thiago Silva, karena perbedaan tinggi badan 20 cm antara dirinya dengan Žigić bukanlah hal yang bisa diisi asal-asalan. Dalam pertandingan ini, pertahanannya terhadap Žigić dan Morientes sebenarnya sangat menonjol, pressing depan yang tegas dan stabil.
Dua gol: satu berasal dari tendangan sudut yang dimanfaatkan Morientes, satu lagi header Žigić.
Real Madrid ditahan imbang 2-2 oleh Legiun Kelelawar di kandang sendiri!
Dua pertandingan sehari lebih awal, Villarreal dan Barcelona sama-sama meraih kemenangan. Ini membuat keunggulan Madrid atas kedua tim tersebut menyusut kembali ke 18 dan 20 poin, menunjukkan tren membara yang mengkhawatirkan.
Yang Cheng tersenyum pahit berjalan menuju Frey Loz, yang terkekeh menyambutnya.
"Pertandingan yang... sangat sengit!" Yang Cheng enggan mengakui pertandingan ini spektakuler, "sengit" yang ia maksud lebih mengandung nuansa kepasrahan.
"Kamu sialan hampir sepenuhnya menerapkan Formasi Baja, aku bisa berbuat apa lagi?"
Frey Loz mengangguk sambil terkekeh, "Terima kasih, menurutku pertandingan ini luar biasa!"
"Tentu saja!" Yang Cheng mengangkat bahu, "Tapi kalian takkan punya kesempatan lagi, kita bertemu di final Piala Raja!"
Usai berkata demikian, ia berjabat tangan dengan Frey Loz lalu berbalik pergi.
Dalam perjalanan, ia berpapasan dengan Morientes. Yang Cheng melambaikan tangan ke arah pemain yang disambut sorak fans Real Madrid itu sebagai salam, kemudian kembali ke bangku pelatihnya.
Hasil imbang dalam pertandingan ini tidak mempengaruhi momentum Real Madrid. Pertama, jadwal Real Madrid belakangan sangat padat dengan lawan-lawan kuat. Dalam kondisi banyak pemain cedera, Yang Chengzhuo berhasil mempertahankan momentum perkembangan tim, itu sudah cukup baik. Lagipula hasil imbang masih bisa diterima, mengingat Real Madrid tetap menjaga efisiensi perolehan poin.
Kedua, Real Madrid berjalan sejajar di tiga front kompetisi, menunjukkan harapan meraih prestasi di semua lini. Oleh karena itu, satu hasil imbang hanya dianggap insiden tak terduga yang tidak akan mempengaruhi kepentingan umum.
Ternyata, setelah istirahat satu minggu, Real Madrid menjamu Sevilla di kandang sendiri.
Bermain di Stadion Santiago Bernabéu, Real Madrid pertama kali unggul di menit ke-8 melalui tendangan jarak jauh Marcelo setelah melakukan serangan sayap kiri dan memotong ke dalam, menembus gawang Palop yang dijaga ketat. Gol pembuka ini diikuti dua gol tambahan masing-masing dari Villa dan Agüero di babak pertama dan kedua, mengantarkan Real Madrid meraih kemenangan 3-1 atas Sevilla.
Dari awal sampai akhir pertandingan ini, Real Madrid terus mengendalikan situasi pertandingan. Kehilangan Alves berakibat fatal bagi serangan Sevilla, karena mereka gagal menemukan pengganti yang mampu mengisi kekosongan Alves.
Di pertandingan lain yang berjalan paralel, Barcelona menghadapi tantangan tandang melawan Real Betis.
Eto'o dan Bojan masing-masing mencetak gol di menit ke-13 dan 15, membuat Real Betis benar-benar limbung. Namun situasi berubah dramatis di babak kedua ketika Betis memasukkan striker Brasil Sobis untuk memperkuat serangan. Hasilnya, umpan silang pemain Brasil itu membantu Real Betis membalas satu gol.
Setelah itu, Real Betis memanfaatkan kepanikan Barcelona setelah kehilangan bola, langsung melancarkan serangan ganas, mencetak 2 gol berturut-turut, menyelesaikan kebalikan arah dramatis 3-2 yang mengagumkan! Barcelona kembali kehilangan poin, selisih poin dengan Real Madrid melebar hingga 23 poin!
Namun, dalam pertandingan lain, Villarreal yang bertugas di Estadio El Madrigal menyambut kunjungan Atletico Madrid dengan membantai 4-0, tetap mempertahankan tekanan pada Real Madrid. Selisih poin kedua tim masih bertahan di 18 poin.
Saat ini La Liga telah menyelesaikan 30 laga, tersisa 8 pertandingan. Real Madrid yang unggul 18 poin pada dasarnya sudah dipastikan menjadi juara. Harapan terbesar fans adalah menyaksikan Barcelona - musuh bebuyutan - bersiap formasi menyambut di Santiago Bernabeu saat Real Madrid mengamankan gelar tiga laga lebih awal.
Selain itu, bisakah Real Madrid memenuhi harapan fans dengan meraih prestasi di tiga garis pertempuran sekaligus, menciptakan dominasi Treble yang legendaris?
