Di alam semesta, jutaan sarjana, wartawan, atau peneliti yang disebut-sebut itu membawa pertanyaan: Bagaimana Yang Chengzhuo bisa meraih pencapaian mengagumkan sebagai orang Tionghoa di sepakbola - olahraga yang menjadi sorotan dunia - di jantung inti sepakbola Barat?
Di baliknya tidak ada latar belakang pemerintah negara yang sering dicurigai media Barat terhadap pelaku di bidang lain, juga tidak ada kekurangan orang Tionghoa yang dibentuk dan dihitamkan mati-matian oleh media Barat. Dia bagai contoh hidup-hidup yang berdiri di hadapan orang Barat, menyatakan: "Kami orang Tionghoa memang seperti ini!"
Jutaan media domestik, termasuk koran otoritas negara paling terkemuka, memandang Yang Chengzhuo sebagai citra perwakilan Tiongkok di Barat. Kenyataannya, media Barat pun mengakui: Dari sosok Yang, mereka semakin memahami Tiongkok dengan lebih jelas.
Bermula dari liga tingkat rendah Jerman yang bangkit selangkah demi selangkah, di masa mudanya dia penuh semangat tajam tanpa rasa takut. Kesuksesan yang diraih bertahap saat itu belum disertai status seperti sekarang di dunia sepakbola. Banyak yang tidak menyetujui dirinya, sehingga dia sempat kehilangan kesempatan mengelola tim-tim seperti Real Madrid dan AC Milan di era itu.
Tapi, seiring bertambahnya usia dan semakin stabilnya sifat asli, statusnya justru semakin dihormati. Dia mendapat pengakuan dari semakin banyak fans, pemain, dan pelatih. Alasannya sederhana: kelapangan hatinya!
Di bidang sepakbola, jika penghargaan dianggap sebagai kekayaan, Yang Chengzhuo mutlak adalah orang terkaya. Tapi dia bukan orang kaya yang sarkastis, juga bukan hegemon yang sombong. Dia adalah dermawan besar yang bahkan membuat lawan tak bisa tidak mengaguminya. Dia sama sekali tidak pelit membimbing junior.
Pernah ada koran yang membuat statistik: selama bertahun-tahun ini, dari Inter Milan ke Liverpool hingga Real Madrid, tim pelatih Yang Chengzhuo selalu diwarnai kehadiran pelatih magang. Semua yang ingin menjadi pelatih kepala cukup mengajukan permohonan dan lulus ujian, lalu bisa bergabung ke tim pelatih Yang Chengzhuo untuk belajar dan mengamati pertandingan. Bahkan mereka diperbolehkan ikut pertemuan taktis penting.
Dalam daftar 63 pelatih magang selama 5 tahun ini, 13 di antaranya berasal dari Tiongkok yang kini sudah kembali untuk melatih di tanah air. Sisanya berasal dari Eropa dan Amerika, sementara program pelatihan pelatih yang didirikan Yang Cheng terus mencetak talenta untuk dunia sepakbola.
Surat kabar otoritas nasional dalam negeri baru-baru ini mempublikasikan kabar bahwa Yang Cheng berencana mendirikan sekolah sepakbola teknis di Tiongkok, dengan masalah spesifik masih dalam perencanaan dan proses negosiasi.
Majalah Kicker Jerman pernah menulis, "Jika dia adalah orang kaya top, sama sekali bukan tipe yang menjadi sarkastis karena kekayaannya, takut pesaing lebih kaya lalu berusaha mengucilkan. Itu mentalitas pedagang licik yang merugikan orang lain. Dia termasuk tipe 'Aku Kaya tapi juga ingin semua orang sekaya dirinya'."
"Dia memiliki keterbukaan hati yang luar biasa, sehingga ketika terdengar kabar pemain Barcelona Messi ingin menamparnya, seluruh alam semesta berpihak padanya, memberikan dukungan, dan mengutuk perilaku Barcelona serta Messi. Semua ini adalah hasil akumulasi dari kebiasaannya sehari-hari."
"Karena seperti ini, dia dan rival-rival seperti Hitzfeld, Beckenbauer, Ferguson, Wenger, Mourinho dan lainnya justru menjadi sahabat dekat. Meskipun mereka adalah lawan - Mourinho bahkan dua kali mengeliminasi Real Madrid di Liga Champions - namun setelah kalah dalam laga, dia tetap memilih memberikan tepuk tangan dan afirmatif kepada Mourinho."
"Pada dirinya mewakili nilai-nilai yang mengagumkan, membuat orang semakin memahami secara komprehensif tentang dirinya dan tanah air di belakang layarnya, terpengaruh secara mendalam bahkan sampai Ferguson bercanda mengatakan bahwa setelah sering berdiskusi dengan Yang Chengzhuo, sifat aslinya pun banyak berubah."
Namun, terhadap pujian dari media, Yang Chengzhuo justru merasa ter... hormat... sekali. Dia sama sekali tidak memiliki niat atau maksud tertentu, hanya melakukan apa yang menurutnya seharusnya dilakukan.
Misalnya kekalahan dari Mourinho sama sekali tidak membuatnya sedih, karena ini membuktikan kemajuan pelatih Portugal tersebut sekaligus mengungkap kekurangan serius dalam metode sendiri - cara terbaik untuk mendorong peningkatan diri.
Kemenangan abadi justru berarti stagnasi total, karena kesuksesan seringkali menutupi semua masalah!
Sebaliknya, tanpa kemenangan berturut-turut Yang Chengzhuo atas Mourinho di Liga Premier selama bertahun-tahun, mungkinkah pemain Portugal itu menunjukkan kemajuan se-spektakuler ini? Keberadaan Yang Chengzhuo sebagai sasaran memungkinkan Mourinho terus mengasah kemampuannya, hingga akhirnya berhasil mengalahkan Real Madrid dan Yang Chengzhuo selama dua musim berturut-turut.
Tidak melihatnya mempertahankan gelar juara liga di Liga Primer, jadi Yang Chengzhuo sendiri sebenarnya tidak terlalu ambil pusing dengan kegagalan dua musim berturut-turut. Yang benar-benar dia pedulikan adalah hasil apa yang bisa diraih dari situasi ini.
Memang benar dia mendapatkan banyak pelajaran, terutama dari dua pertandingan terakhir melawan Chelsea. Semua pembelajaran ini akan dipindahkan ke program pelatihan intensif tim berikutnya untuk disempurnakan. Dia yakin ini akan membuat Real Madrid menjadi semakin kuat.
Karena pola pikir seperti ini, Yang sama sekali tidak keberatan Mourinho mengeliminasi dirinya dan lolos ke final Liga Champions. Mengingat dirinya sudah meraih begitu banyak gelar Champions, jika masih terus-terusan mempermasalahkan hal seperti ini, akhirnya hanya akan membuat orang lain meragukan keberuntungannya dalam permainan.
Tentu saja, bukan berarti Yang Chengzhuo sama sekali tidak memiliki semangat kompetitif. Hanya saja sekarang dia lebih memandang kemenangan/kekalahan pertandingan dengan tenang. Yang lebih dia perhatikan adalah bagaimana menantang diri sendiri dan lebih meningkatkan kekuatan diri maupun tim, bukan mengawasi ketat lawan. Itu urusan Mourinho, Ferguson, Wenger, dan sejenisnya.
Mereka bisa menembak sasaran Yang Chengzhuo, tetapi di depan Yang Chengzhuo sama sekali tidak ada sasaran!
Selain itu, Yang Chengzhuo juga sadar betul: untuk meningkatkan status dan fungsi pelatih kepala, mengandalkan diri sendiri saja tidak cukup. Harus membuat status semua pelatih kepala meningkat, baru bernilai. Baru bisa membuat posisi ini lebih dihargai. Jika setelah sukses sendiri malah sibuk mengucilkan dan mengkalkulasi rekan sejawat, apa gunanya?
Oleh karena itu, ketika Barcelona mengumumkan secara resmi bahwa Pep Guardiola akan mengambil alih Camp Nou, Jorge Mendes, agen Mourinho, menjadi orang pertama yang menyerang keras, menganggap seluruh jajaran Barcelona adalah munafik yang telah memanfaatkan dirinya dan Mourinho. Sementara itu, Yang Chengzhuo juga segera menerbitkan pernyataan di Weibo-nya untuk memberikan kritik.
"Munafik! Tim yang berpura-pura dan tidak bermoral sampai tingkat ekstrem! Reputasi 100 tahun Barcelona pasti akan dipermalukan dalam keputusan Laporta kali ini! Aku lega untuk teman baikku, setidaknya dia tidak perlu bekerja sama dengan pencuri seperti ini!"
"Barcelona memiliki sejarah yang luar biasa. Mereka bisa memutuskan apakah seorang pelatih atau pemain pantas datang ke Camp Nou. Tapi masalahnya persis seperti sikap fans Barcelona terhadap peristiwa pemberhentian Rijkaard—bukan soal pantas atau tidak, tapi sikap dan taktikmu selama proses ini yang bermasalah. Ini sudah tidak sepadan dengan sejarahmu!"
“Mulai saat ini, Barcelona hanya bisa terus mempertahankan kebijakan lokalisasi. Sulit dipercaya, setelah kejadian seperti ini, masih adakah pelatih kepala yang mau ke Barcelona? Setidaknya, sekali pun mati saya takkan pernah pergi!”
“Mulai sekarang, La Liga hanya punya Real Madrid, tak ada Barcelona. Kita penuh cibir untuk bersaing ketat dengan tim seperti ini!”
Sebenarnya, sejak sebelum konferensi pers, seluruh dunia menganggap kepindahan Mourinho ke Camp Nou sudah dipakukan di papan besi. Bahkan sebelumnya ada kabar bahwa Mourinho telah menyusun strategi sangat detail di bidang rekrutmen pemain baru, perbaikan taktik, dan lainnya - ini bahkan sudah merupakan pekerjaan pelatih kepala.
Bisa diprediksi, tanpa janji dari pihak Barcelona, Mourinho tak mungkin polos mengerjakan semua ini sendirian. Jadi, semua orang tahu, dalam hal ini Mourinho memang dikibuli habis-habisan!
"Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Laporta memamerkan taktik seperti ini. Jika ingatan para fans tidak buruk, seharusnya masih ingat, saat tahun 2003 dia mencalonkan diri sebagai Ketua, sudah menggunakan Yang Chengzhuo dan David Beckham sebagai alat tawar kampanyenya. Saat itu Yang Chengzhuo langsung mencemoohnya habis-habisan, membuatnya menjadi bahan tertawaan semua orang, sementara Beckham malah pindah ke rival bebuyutan Barcelona."
"Kini mengulangi trik lama, jelas ini ide Laporta. Karena Johan Cruyff sudah berulang kali menyerukan dan mengingatkan melalui koran, dan striker Belanda itu sendiri mengaku tidak punya wewenang menghentikan Barcelona. Kalau tidak, dia tidak akan membiarkan Mourinho mengambil alih Camp Nou. Dari sini terlihat Cruyff sama sekali tidak bisa mempengaruhi keputusan Laporta."
"Laporta dan Begiristain dijuluki sebagai duet emas. Yang pertama mengendali klub secara global, sedangkan yang terakhir menangani kompetisi. Dan yang terakhir juga pernah berkata berkali-kali bahwa mereka tidak menyukai pelatih kepala yang terlalu haus kekuasaan. Jadi dari Rijkaard hingga Pep Guardiola, semuanya mengambil rute anak penurut. Ini memang bisa dimengerti. Masalahnya, sikapmu dalam menangani persoalan ini sangat tidak berkelas!"
Ulasan dari koran Inggris The Times segera memicu respons besar. Banyak netizen terbahak-bahak meninggalkan pesan di forum.
"Para pelatih kepala, jika suatu hari Barcelona mendatangi kalian, berhati-hatilah! Jangan bahas taktik dulu, pastikan kontrak sudah ditandatangani!" sindir seorang netizen.
"Pendapat TS (Thread Starter) ini salah. Tandatangani kontrak pun percuma. Untuk detailnya, silakan konsultasi ke Tuan Rijkaard!" ada yang membalas di lantai bawah.
"Aksi Barcelona ini persis seperti perusahaan besar yang mengiming-imingi rekrutmen talenta dengan gaji menggiurkan, setelah menipu hasil penelitian bertahun-tahun, tiba-tiba menolak dengan alasan menggelikan. Mau tak mau orang bertanya: Kalau memang tidak cocok, kenapa awalnya mendatangi mereka?"
"Playboy Barcelona tiba-tiba kencan buta. Dengan citra kaya, tampan, dan latar belakang menggiurkan, ia memikat calon pasangan. Segala cara ditempuh untuk menipu hati gadis itu. Setelah berhasil mengajak serumah dengan segudang alasan palsu, semua hartanya dirampas. Esok hari pernikahan, sang mempelai laki-laki menghilang tanpa pamit. Tinggalkan secarik kertas: Maaf, kita kurang pas!"
Persoalan ini langsung menjadi isu terpanas yang diperdebatkan di seluruh Eropa bahkan dunia. Jorge Mendes pertama yang mengeluh, disusul media-media besar berkomentar. Opini pun terbelah. Ditambah keributan fans dan pengelompokan faksi, membuat dunia sepakbola internasional bergetar.
Malah pihak terkait, pihak resmi Barcelona tetap diam, menolak menjawab masalah apapun, bahkan Mourinho hanya di konferensi pers prapertandingan final, Dia dengan tenang menyatakan, "Seumur hidupku aku tidak akan pernah melatih Barcelona!" Lalu, dia menolak menjawab topik apa pun yang terkait dengan Barcelona.
Yang Chengzhuo dalam hal ini tetap berpihak pada Mourinho, bahkan Ferguson saat menerima wawancara juga menyatakan bahwa tindakan Barcelona kurang sopan, menunjukkan dukungannya pada Mourinho.
Terhadap kasus cakram, Yang Chengzhuo bisa mendukung Mourinho, tapi menghadapi final Liga Champions, Yang Chengzhuo terpaksa mempertahankan sikap netral, karena kedua pihak di final adalah teman lamanya, dia tidak bisa berpihak pada satu pihak.
Akhirnya kedua tim bermain imbang 0:0, namun Manchester United menang lewat adu penalti membunuh Chelsea. Ferguson akhirnya meraih gelar Liga Champions pertama dalam kehidupan-nya, membuat orang tua ini begitu gembira sampai tak bisa tidur. Setelah merayakan dengan gegap gempita, ia mengajak Yang Chengzhuo minum, sementara yang terakhir juga mengajak Mourinho.
……
……
Meski Mourinho terlihat baik-baik saja di permukaan tubuhnya, dan bos Chelsea Abramovich jelas-jelas menyatakan setelah pertandingan bahwa Chelsea menyambut Mourinho untuk tetap bertugas, namun terlihat jelas minatnya telah menurun.
Bahkan Yang Cheng merasakan, dari performa Chelsea dalam pertandingan ini serta kepemimpinan Mourinho sendiri di tengah laga, tingkat kompetensinya telah menurun. Kalau tidak, dengan kemampuan pemain Portugal yang mutlak, tak mungkin melakukan serangkaian kesalahan operasional yang menyebabkan tim akhirnya kehilangan gelar juara yang sudah di depan mata.
Bisa dibayangkan betapa penuh kekesalan yang dirasakan Mourinho di hatinya saat ini.
"Omong-omong, José!" Tiba-tiba Yang Chengzhuo memecahkan keheningan. Setelah Mourinho menoleh, barulah dia bertanya sambil tersenyum: "Mikel dan Alex dijual? Berapa harganya?"
Begitu mendengar, Ferguson langsung tertawa terbahak-bahak sambil terus-menerus mengangguk mendesak: "Tentukan harga langit, jual saja!"
Mourinho menyapu pandang kedua anggota di hadapannya dengan tatapan dingin, "Pergi sejauh mungkin!"
Yang Chengzhuo tertawa lebar lalu beralih ke Ferguson, "Jual Rooney! Aku mau dia!"
Senyum Ferguson langsung membeku, meniru gaya Mourinho, "Pergi!"
"Duit di tanganku sekarang banyak sekali sampai bingung mau dibelanjakan apa!" Kata Yang Chengzhuo dengan gaya Si Kaya Baru sambil membentangkan kedua tangan.
Keduanya serempak menggelengkan kepala dengan senyum getir. Tapi mereka tahu, ucapan Yang Chengzhuo ini sengaja dibesar-besarkan.
Real Madrid memang kaya, tapi sebenarnya belum sampai level bisa merekrut dua bintang top dalam satu musim dengan biaya lebih dari 100 juta euro. Maksimal satu bintang per musim ditambah beberapa pemain kompeten.
“Alex tidak memenuhi kriteria Anda, kan!” Setelah tertawa, Ferguson berbicara santai.
“Ketinggian di lini pertahanan kami agak kurang!” balas Yang Chengzhuo.
Ferguson mengangguk, “Thiago Silva, Ramos, dan Pepe sudah Anda latih dengan baik, tapi secara umum tidak cukup tinggi. Pepe sedikit lebih baik, tapi saat menghadapi Liverpool, wahahaha, Anda hancur!”
Mourinho yang berada di samping menggelengkan kepala, pertama kali angkat bicara, “Masalah terbesar pertahanannya bukan pada ketinggian, tapi pada transformasi pertahanan setelah bola masuk area 32 meter. Dengan tingkat pertahanan maju ke depan seperti itu, membeli bek tengah tinggi pasti akan kalah telak di belakang!”
Yang Chengzhuo dan Ferguson saling memandang lalu tersenyum. Saat mengobrol dengan Mourinho, Anda harus membahas sepakbola - orang ini gila bola.
“Anda salah, José. Bek tengah tinggi bukan berarti tidak fleksibel.”
Ferguson dan Mourinho langsung berseri-seri mendengarnya, serempak bertanya, “Siapa?”
Yang Cheng dengan dramatis mengangkat tangan kosong, seolah hendak mengatakan sesuatu, membuat keduanya semakin cemas, tapi kemudian menggelengkan kepala, "Rahasia!"
Sikap menyebalkan itu membuat Ferguson dan Mourinho serempak menyorakinya, merasa anggota ini sengaja menggoda hasrat orang, tapi memang harus diakui, sistem pengintaian dan kemampuan merekrut pemain Yang Cheng benar-benar yang terbaik di dunia.
Tentu saja, mereka tidak tahu, meski Yang Cheng memiliki jaringan pengintai sendiri, alasan pentingnya masih berasal dari pengetahuan sepakbola kehidupan sebelumnya. Hanya saja dia sadar betul, pengetahuan sepakbolanya suatu hari akan percuma, jadi selama bertahun-tahun ini dia terus menunjukkan kemajuan, terus meningkatkan nilai dirinya.
Posisi bek tengah sangat khusus, tim biasa biasanya menggunakan cara berpasangan. Contohnya Chelsea musim ini memadukan Terry dengan Carvalho. Alasannya sederhana: meski Terry bertubuh tinggi, kuat dalam pertahanan udara dan frontal, masalahnya pada gerakan berbalik. Sementara Carvalho bisa mengisi kekurangan ini semaksimal mungkin, keduanya saling melengkapi.
Contohnya kombinasi bek tengah Lúcio dan Nesta di Inter Milan, di mata semua orang adalah kombinasi bek tengah terkuat yang diasah oleh Yang Chengzhuo, sekaligus kombinasi bek tengah terkuat di dunia sepak bola saat ini.
Oleh karena itu, dalam tingkat tertentu, seorang bek tengah yang tinggi dan fleksibel itu sungguh bernilai sangat tinggi.
"Mungkin pusat penelitianmu seharusnya meluncurkan layanan konsultasi transfer, aku yakin akan sangat populer!" usulan Ferguson.
Dia juga kekurangan bek tengah, Pique sudah pergi, Evans agak tertinggal, hanya mengandalkan Ferdinand seorang diri tidak cukup. Dia juga ingin mencari pemain yang tinggi, cepat, dan memiliki kesadaran bertahan yang baik, contohnya Thiago Silva dari Real Madrid. Bek tengah asal Brasil ini menunjukkan kemajuan sangat pesat musim ini dengan performa yang sangat stabil.
Tentu saja, setiap bek tengah pasti pernah melakukan kesalahan. Pertandingan bek tengah Brasil itu melawan Chelsea adalah bukti nyata.
"Akan kuperhatikan, tapi, Sir Alex, jangan harap bisa mengorek targetku dari mulutku!" Yang Chengzhuo terkekeh, "Dasar kau, dulu kau merekrut Ashley Young dari Watford, sekarang dia sudah jadi tulang punggung MU. Masih mau cari untung dariku? Mimpi kali!"
Ferguson memiringkan kepala, ekspresinya seolah berkata, "Apa segitunya aku?"
"Sekarang aku sudah menyusun rencana komprehensif. Musim panas ini kami tidak akan mengadakan pertandingan komersial atau aktivitas lain. Semua fokus pada persiapan tim untuk musim depan. Kami akan rebut gelar Liga Champions!" Ujar Yang Chengzhuo penuh percaya diri dengan deklarasi epiknya, sikapnya seolah mengklaim, "Liga Champions sudah kureservasi, kalian bisa berebut gelar lainnya."
Mourinho di samping menggelengkan kepala dengan senyum dingin, ekspresinya penuh cibir seolah menyindir, "Teruslah berkhayal!"
"Di musim baru, Real Madrid akan kembali meningkatkan kecepatan serangan!" Ujar Yang Chengzhuo sambil terkekeh.
Ucapan ini langsung membuat Ferguson dan Mourinho menjadi serius. Kecepatan Real Madrid musim ini sudah sangat tinggi, bahkan bisa dibilang kecepatan pergerakan serangan mereka terunggul di Eropa. Jika ditambah lagi, seberapa cepat nanti?
Chelsea melawan Real Madrid, meski bertahan, namun sebenarnya harga yang harus dibayar juga memilukan. Mourinho sendiri sadar, kekalahan gelar juara liga dari Liverpool di saat-saat terakhir, salah satu alasan utamanya adalah terlalu keras melawan di Liga Champions. Kecepatan serangan Real Madrid memberi Chelsea masalah besar.
Tentu saja ini relatif. Real Madrid yang terus menekan gagal mencetak gol, setelah Yang Chengzhuo melakukan 3 kali pergantian pemain tetap tak bisa menembus pertahanan Chelsea. Di saat-saat akhir, banyak pemain yang kelelahan, kesalahan Thiago Silva. Bisa dibilang, kemenangan Chelsea dalam pertandingan ini sangat dramatis.
Jika Real Madrid benar-benar meningkatkan kecepatan lagi, sudah pasti akan membuat semua tim yang ingin bertahan melawan mereka pusing tujuh keliling.
“Apa kau benar-benar tidak mau memberi orang kesempatan hidup?” Ferguson menggelengkan kepala sambil tersenyum pahit.
Dari sudut pandang pelatih, mereka sangat berharap melihat Real Madrid mencapai kemajuan lebih jauh. Tapi sebagai lawan, kehadiran tim sekuat ini justru membuat mereka pusing.
Namun seperti mentalitas Yang Chengzhuo, mereka tidak akan takut dengan lawan seperti ini. Justru semakin kuat lawannya, semakin besar stimulasi untuk terus mempertahankan kemajuan.
Dalam alam sepakbola, selalu ada hukum saling melengkapi dan menyeimbangkan. Lawan yang kuat justru akan mendorong kemajuan diri sendiri. Inilah alasan mengapa dalam sejarah sepakbola tidak pernah ada era kerajaan yang berumur panjang.
